Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

BERTEMAN DULU YUK,,GAK USAH PACARAN.,LANGSUNG NIKAH AJA..

ForumPersahabatan dan hubungan

101 – 125 dari 133    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 7 Februari 2021

    Sepertinya gk mudah mempertahankan jalan ninja seperti ini 😂😂😂

    JUNITA694 tulis:

    cucokkk💙

  • 7 Februari 2021

    Pindah ke scooter aja, ito. Wkwkwk..😀😁😂

    MEN624 tulis:

    Sepertinya gk mudah mempertahankan jalan ninja seperti ini 😂😂😂

  • 7 Februari 2021

    wajar to... kbanyakan wanita merasa kalau tidak ada status itu, ga da kejelasan untuk kedepannya. mending cari yg bnr2 serius komitmen.

    makanya orang lbh mau ada status dripd cuma tmnan aja dengan niat saling mengenal.

    karna kalau dalam berteman salah2 ambil waktu dan momen, bs terjebak di zona pertemanan slamanya.

    😬

    merasa "ahh dia cuma anggap aku temannya" 🥺🤧

    MEN624 tulis:

    Sepertinya gk mudah mempertahankan jalan ninja seperti ini 😂😂😂

  • 7 Februari 2021

    Eh lope² warna biru apa nya mksdnya taheng?

    JUNITA694 tulis:

    cucokkk💙

  • 7 Februari 2021

    😂😂

    disini gada tombol like kak

    jd pake emoji love aja ya

    🤭

    SAURIA580 tulis:

    Eh lope² warna biru apa nya mksdnya taheng?

  • VINCENT012

    7 Februari 2021

    JUNITA694 tulis:

    karna kalau dalam berteman salah2 ambil waktu dan momen, bs terjebak di zona pertemanan slamanya.

    😬

    merasa "ahh dia cuma anggap aku temannya" 🥺🤧

    Ya ini bisa jadi alasan pertama nih, krn hubungan cuma di set sbg " temen", kedua pihak merasa gak ada komitmen apa pun ke masing2 pihak lainnya, dan pada saat ada pihak ke 3 dtg menawarkan status dan komitmen ke salah satu pihak ( cewe biasanya😂), ya besar kemungkinan pihak yg dpt tawaran tsb akan mengambilnya, in the name of " status dan kejelasan", gak peduli seberapa besar chemistry yg ada di hubungan " pertemanan" tsb.

  • VINCENT012

    7 Februari 2021

    Alasan kedua knp hubungan pertemanan bs jd counter productive dlm konteks trit ini, karena kompleksitas personality manusia itu ibarat lapisan bawang, yg terdiri dr banyak layer.

    Suka atau gak, disadari atau gak, manusia scr umum akan cenderung "menyembunyikan" sifat atau karakter terdalam mereka, berbanding lurus dng status hubungan atau kedekatan antar manusia yg mereka jalani.

    Contoh: misal seorang cowo punya sifat posesif ke pacarnya, tapi karena hubungan dia dng seorang cewe ( yg dia suka) cuma sbg " temen" tadi itu, si cowo akhirnya menyembunyikan sifat dia itu ( krn si cewe itu bukan pacar dia, si cowo merasa dia gak berhak utk bersikap posesif, pdhl dlm hati dia, dia udh meradang banget😂, cuma terpaksa dia tahan)

    Nah si cewe yg gak tau apa yg terjadi di dlm hati si cowo, merasa selama hubungan " pertemanan" mereka berjalan itu, sikap si cowo fine2 aja, bisa bikin nyaman etc ( si cewe sangat gak suka diposesif in misalkan dan ini bs jd "deal breaker" buat si cewe sbnrnya)

    And waktu berjalan, best case scenario, mereka somehow akhirnya lsg menikah and....setelah menikah, boom 💥 sifat posesif si cowo lsg keluar ( krn si cowo merasa, wajar lu udh bini gue skrg😂), dan disitu baru si cewe tau ternyata apa yg ditampilkan si cowo selama hubungan pertemanan mereka itu cuma lapisan atas dari " lapisan bawang" personality si cowo.

    Dan ternyata di lapisan bawang terbawah dr personality si cowo terkandung " deal breaker" yg sangat fatal buat si cewe.

    Ternyata si cowo yg selama hubungan pertemanan itu keliatan spt "malaikat "( krn baik, understanding, gak pernah jelesan etc) could turn to harbinger of hell pd saat ke posesifan dia muncul..

    Dan banyak ternyata ternyata lainnya...

    Tp its all too late, " damage is done"  and they would live UNhappily ever after wkwkwk

    7 Februari 2021 diubah oleh VINCENT012

  • 7 Februari 2021

    Berteman dulu ayuk.... langsung nikah baru pacaran juga ayuk.... tapi bersyarat jujur dan tidak ada yang tersembunyi sebelum menikah.

  • 7 Februari 2021

    jiahhh kalo kek bgitu bro, sama aja kok kalo org pacaran, mana smua2nya sifat2nya ketahuan 😂😂🤣

    tmn ku yg dah pcrn lama aja, pas nikah akhirnya terkejut2 juga dengan sifat2 baru suaminya yg baru dia tau 😬🤭

    hal bgitu ga bs juga dihindari.

    bedanya klo brtrman itu, udah banyak buruknya yg klihatan. ini kalau awal2 berteman mrekanya blm ada prasaan ya. jd nya sikap apa adanya, gada tuh jaim2.

    udh lama kenal, trs coba komitmen. mungkin akan beda endingnya. walaupun wkt dah nikah, pastinya akan ada kelakuan "ajaibnya" yg akan muncul 😂😂😂

    .

    sifat/kebiasaan manusia bisa berubah, tapi karakter asli susah diubah. jd klo karakter intinya bisa kita terima. yg lainnya mngkn akan bisa diubah utk jd lebih baik.

    VINCENT012 tulis:

    Alasan kedua knp hubungan pertemanan bs jd counter productive dlm konteks trit ini, karena kompleksitas personality manusia itu ibarat lapisan bawang, yg terdiri dr banyak layer.

    Suka atau gak, disadari atau gak, manusia scr umum akan cenderung "menyembunyikan" sifat atau karakter terdalam mereka, berbanding lurus dng status hubungan atau kedekatan antar manusia yg mereka jalani.

    Contoh: misal seorang cowo punya sifat posesif ke pacarnya, tapi karena hubungan dia dng seorang cewe ( yg dia suka) cuma sbg " temen" tadi itu, si cowo akhirnya menyembunyikan sifat dia itu ( krn si cewe itu bukan pacar dia, si cowo merasa dia gak berhak utk bersikap posesif, pdhl dlm hati dia, dia udh meradang banget😂, cuma terpaksa dia tahan)

    Nah si cewe yg gak tau apa yg terjadi di dlm hati si cowo, merasa selama hubungan " pertemanan" mereka berjalan itu, sikap si cowo fine2 aja, bisa bikin nyaman etc ( si cewe sangat gak suka diposesif in misalkan dan ini bs jd "deal breaker" buat si cewe sbnrnya)

    And waktu berjalan, best case scenario, mereka somehow akhirnya lsg menikah and....setelah menikah, boom 💥 sifat posesif si cowo lsg keluar ( krn si cowo merasa, wajar lu udh bini gue skrg😂), dan disitu baru si cewe tau ternyata apa yg ditampilkan si cowo selama hubungan pertemanan mereka itu cuma lapisan atas dari " lapisan bawang" personality si cowo.

    Dan ternyata di lapisan bawang terbawah dr personality si cowo terkandung " deal breaker" yg sangat fatal buat si cewe.

    Ternyata si cowo yg selama hubungan pertemanan itu keliatan spt "malaikat "( krn baik, understanding, gak pernah jelesan etc) could turn to harbinger of hell pd saat ke posesifan dia muncul..

    Dan banyak ternyata ternyata lainnya...

    Tp its all too late, " damage is done"  and they would live UNhappily ever after wkwkwk

  • VINCENT012

    7 Februari 2021

    Its true, we can NEVER really know someone, krn selalu ada sifat2 "baru" dr seseorang yg kita tau belakangan, no matter how long we've known someone.

    Mirip lapisan kulit bawang yg terkupas satu2, dr bagian terluar smp terdalam.

    Tapi my point is, status hubungan sangat menentukan "lapisan" mana yg bakal terbuka pelan2 sejalan waktu.

    Pacaran adalah "mock up" termirip dr marriage ( krn samen leven/ kumpul kebo gak lazim di budaya kita).

    Previously, I mentioned possessiveness as an example, and possessiveness biasanya exist either di hubungan pacaran or di hubungan pernikahan, and sangat gak lazim utk exist di hubungan pertemanan, seberapapun dekatnya hubungan pertemanan itu ( ini kita bicara pertemanan yg bener2 temen yah, bukan TTM atau FWB/friends with benefits 😂).

    Or another example, how does someone deal with his/her own jealousy?

    Lagi2, jealousy only exists di hubungan pacaran atau pernikahan, dan sangat gak umum buat diperlihatkan di hubungan pertemanan.

    This is what I mean by : status hubungan menentukan lapisan mana yg terbuka

    We're talking about some serious and deep emotional stuffs that often exist in a ROMANTIC relationship.

    And only a "Romantic Knive" that could cut that deep and peel off the layers of someone's personality.

    JUNITA694 tulis:

    jiahhh kalo kek bgitu bro, sama aja kok kalo org pacaran, mana smua2nya sifat2nya ketahuan 😂😂🤣

    tmn ku yg dah pcrn lama aja, pas nikah akhirnya terkejut2 juga dengan sifat2 baru suaminya yg baru dia tau 😬🤭

    hal bgitu ga bs juga dihindari.

    bedanya klo brtrman itu, udah banyak buruknya yg klihatan. ini kalau awal2 berteman mrekanya blm ada prasaan ya. jd nya sikap apa adanya, gada tuh jaim2.

    udh lama kenal, trs coba komitmen. mungkin akan beda endingnya. walaupun wkt dah nikah, pastinya akan ada kelakuan "ajaibnya" yg akan muncul 😂😂😂

    .

    sifat/kebiasaan manusia bisa berubah, tapi karakter asli susah diubah. jd klo karakter intinya bisa kita terima. yg lainnya mngkn akan bisa diubah utk jd lebih baik.

  • 7 Februari 2021

    ga juga sih bro. kalau emang kita kenal sohib kita itu sprti apa, pasti sbnrnya kita ada dikasih radar menilai perasaan dia ke kita. cuma ga brani aja ngucapin kalau dia cemburu ataupun bertingkah posesif. bakalan disangkal 😬

    tp giliran sahabatnya udh punya pacar, nyesal dia

    🤭

    salah ambil momen akhirnya terjebak friendzone.

    ...

    perkara ketika menikah, ada sifat2 baru yg muncul, yaudahlah msti terima, ga mngkn kan gegara sifatnya itu tiap2 hari jd bertengkar. mnding terima aja. cari solusi bareng2. toh mau cari yg lainpun bakal ada aja kok kekurangannya. 😬

    VINCENT012 tulis:

    Its true, we can NEVER really know someone, krn selalu ada sifat2 "baru" dr seseorang yg kita tau belakangan, no matter how long we've known someone.

    Mirip lapisan kulit bawang yg terkupas satu2, dr bagian terluar smp terdalam.

    Tapi my point is, status hubungan sangat menentukan "lapisan" mana yg bakal terbuka pelan2 sejalan waktu.

    Pacaran adalah "mock up" termirip dr marriage ( krn samen leven/ kumpul kebo gak lazim di budaya kita).

    Previously, I mentioned possessiveness as an example, and possessiveness biasanya exist either di hubungan pacaran or di hubungan pernikahan, and sangat gak lazim utk exist di hubungan pertemanan, seberapapun dekatnya hubungan pertemanan itu ( ini kita bicara pertemanan yg bener2 temen yah, bukan TTM atau FWB/friends with benefits 😂).

    Or another example, how does someone deal with his/her own jealousy?

    Lagi2, jealousy only exists di hubungan pacaran atau pernikahan, dan sangat gak umum buat diperlihatkan di hubungan pertemanan.

    This is what I mean by : status hubungan menentukan lapisan mana yg terbuka

    We're talking about some serious and deep emotional stuffs that often exist in a ROMANTIC relationship.

    And only a "Romantic Knive" that could cut that deep and peel off the layers of someone's personality.

  • 7 Februari 2021

    Klau sudah mengenal saling dekat satu sama lain, ada kecocokan hati dan sudah yakin dan siap, langsung ajak ke pelaminan to ke Altar-Nya yg kudus, kan statusnya jadi sah bukan sekedar status pacar daripada nantinya ditikung orang lain 😂✌. Banyak kejadian yg next melangkah ke pelaminan. Salah satunya saudara kandung ku 😄.

    JUNITA694 tulis:

    wajar to... kbanyakan wanita merasa kalau tidak ada status itu, ga da kejelasan untuk kedepannya. mending cari yg bnr2 serius komitmen.

    makanya orang lbh mau ada status dripd cuma tmnan aja dengan niat saling mengenal.

    karna kalau dalam berteman salah2 ambil waktu dan momen, bs terjebak di zona pertemanan slamanya.

    😬

    merasa "ahh dia cuma anggap aku temannya" 🥺🤧

    7 Februari 2021 diubah oleh MEN624

  • MARLIN019

    7 Februari 2021

    Hmmmm paham skali tampaknya 🧐🧐😄😄

    VINCENT012 tulis:

    Alasan kedua knp hubungan pertemanan bs jd counter productive dlm konteks trit ini, karena kompleksitas personality manusia itu ibarat lapisan bawang, yg terdiri dr banyak layer.

    Suka atau gak, disadari atau gak, manusia scr umum akan cenderung "menyembunyikan" sifat atau karakter terdalam mereka, berbanding lurus dng status hubungan atau kedekatan antar manusia yg mereka jalani.

    Contoh: misal seorang cowo punya sifat posesif ke pacarnya, tapi karena hubungan dia dng seorang cewe ( yg dia suka) cuma sbg " temen" tadi itu, si cowo akhirnya menyembunyikan sifat dia itu ( krn si cewe itu bukan pacar dia, si cowo merasa dia gak berhak utk bersikap posesif, pdhl dlm hati dia, dia udh meradang banget😂, cuma terpaksa dia tahan)

    Nah si cewe yg gak tau apa yg terjadi di dlm hati si cowo, merasa selama hubungan " pertemanan" mereka berjalan itu, sikap si cowo fine2 aja, bisa bikin nyaman etc ( si cewe sangat gak suka diposesif in misalkan dan ini bs jd "deal breaker" buat si cewe sbnrnya)

    And waktu berjalan, best case scenario, mereka somehow akhirnya lsg menikah and....setelah menikah, boom 💥 sifat posesif si cowo lsg keluar ( krn si cowo merasa, wajar lu udh bini gue skrg😂), dan disitu baru si cewe tau ternyata apa yg ditampilkan si cowo selama hubungan pertemanan mereka itu cuma lapisan atas dari " lapisan bawang" personality si cowo.

    Dan ternyata di lapisan bawang terbawah dr personality si cowo terkandung " deal breaker" yg sangat fatal buat si cewe.

    Ternyata si cowo yg selama hubungan pertemanan itu keliatan spt "malaikat "( krn baik, understanding, gak pernah jelesan etc) could turn to harbinger of hell pd saat ke posesifan dia muncul..

    Dan banyak ternyata ternyata lainnya...

    Tp its all too late, " damage is done"  and they would live UNhappily ever after wkwkwk

  • 7 Februari 2021

    iyah to, beruntunglah kalau dah nemu sahabat yang punya kecocokan serta satu hati utk maju melangkah ke pernikahan kudus tanpa ada tikung menikung

    ahaha

    😁

    MEN624 tulis:

    Klau sudah mengenal saling dekat satu sama lain, ada kecocokan hati dan sudah yakin dan siap, langsung ajak ke pelaminan to ke Altar-Nya yg kudus, kan statusnya jadi sah bukan sekedar status pacar daripada nantinya ditikung orang lain 😂✌. Banyak kejadian yg next melangkah ke pelaminan. Salah satunya saudara kandung ku 😄.

  • 7 Februari 2021

    Sepakat to, saat berteman dekat dan blum ada perasaan apa2 hanya sikap apa adanya, gk ada jaim2nya baik buruknya terbuka semua apa adanya.

    Semakin lama semakin ada ada rasa saling pengertian, melengkapi dan saling menerima kemudian menyebabkan adanya getaran2 cinta dan kecocokan hati.

    Kalau sudah siap dan yakin, ya sudah jangan berlama-lama lagi dan segera ambil keputusan buat komitmen untuk mengajak bertunangan 😇.

    Kalau untuk kebiasaan atau sifat2 yg baru diketahui muncul dikemudian hari setelah menikah ya itu betul to tidak bisa dihindari 👍.

    JUNITA694 tulis:

    jiahhh kalo kek bgitu bro, sama aja kok kalo org pacaran, mana smua2nya sifat2nya ketahuan 😂😂🤣

    tmn ku yg dah pcrn lama aja, pas nikah akhirnya terkejut2 juga dengan sifat2 baru suaminya yg baru dia tau 😬🤭

    hal bgitu ga bs juga dihindari.

    bedanya klo brtrman itu, udah banyak buruknya yg klihatan. ini kalau awal2 berteman mrekanya blm ada prasaan ya. jd nya sikap apa adanya, gada tuh jaim2.

    udh lama kenal, trs coba komitmen. mungkin akan beda endingnya. walaupun wkt dah nikah, pastinya akan ada kelakuan "ajaibnya" yg akan muncul 😂😂😂

  • ECHY268

    7 Februari 2021

    Pertemanan disini murni teman lho bro...

    Mestinya kl murni berteman sifat2 aslinya terlihat.

    Aku dari dl sampe sekarang jg begitu, selalu ngomong ke teman2ku yg cowok utk tampil apa adanya. Selama berteman khan pasti byk ngobrol. Kita bisa saling bercerita ttg diri kita ke dia dan sebaliknya. Kita jg bisa bertanya. Dari jawaban dia pasti byk kita dpt info ttg dia.

    Jika ternyata setelah lama saling mengenal, lalu ada timbul rasa dikedua belah pihak karena merasa nyaman, karakternya baik, takut Tuhan dll, mengapa gak menjadi teman seumur hidup dlm pernikahan?

    Akn tetapi jika ternyata selama berteman mmg tdk ada 'rasa/chemistry' ya sdh jd teman biasa aja.

    VINCENT012 tulis:

    Alasan kedua knp hubungan pertemanan bs jd counter productive dlm konteks trit ini, karena kompleksitas personality manusia itu ibarat lapisan bawang, yg terdiri dr banyak layer.

    Suka atau gak, disadari atau gak, manusia scr umum akan cenderung "menyembunyikan" sifat atau karakter terdalam mereka, berbanding lurus dng status hubungan atau kedekatan antar manusia yg mereka jalani.

    Contoh: misal seorang cowo punya sifat posesif ke pacarnya, tapi karena hubungan dia dng seorang cewe ( yg dia suka) cuma sbg " temen" tadi itu, si cowo akhirnya menyembunyikan sifat dia itu ( krn si cewe itu bukan pacar dia, si cowo merasa dia gak berhak utk bersikap posesif, pdhl dlm hati dia, dia udh meradang banget😂, cuma terpaksa dia tahan)

    Nah si cewe yg gak tau apa yg terjadi di dlm hati si cowo, merasa selama hubungan " pertemanan" mereka berjalan itu, sikap si cowo fine2 aja, bisa bikin nyaman etc ( si cewe sangat gak suka diposesif in misalkan dan ini bs jd "deal breaker" buat si cewe sbnrnya)

    And waktu berjalan, best case scenario, mereka somehow akhirnya lsg menikah and....setelah menikah, boom 💥 sifat posesif si cowo lsg keluar ( krn si cowo merasa, wajar lu udh bini gue skrg😂), dan disitu baru si cewe tau ternyata apa yg ditampilkan si cowo selama hubungan pertemanan mereka itu cuma lapisan atas dari " lapisan bawang" personality si cowo.

    Dan ternyata di lapisan bawang terbawah dr personality si cowo terkandung " deal breaker" yg sangat fatal buat si cewe.

    Ternyata si cowo yg selama hubungan pertemanan itu keliatan spt "malaikat "( krn baik, understanding, gak pernah jelesan etc) could turn to harbinger of hell pd saat ke posesifan dia muncul..

    Dan banyak ternyata ternyata lainnya...

    Tp its all too late, " damage is done"  and they would live UNhappily ever after wkwkwk

  • VON126

    7 Februari 2021

    Harus kenal dulu dongg.. Bibit bebet bobotnya gimana.. Nanti malah kaget ah kalau mau srobot gitu 😁.

    Jutru baiknya temenan dulu aja, biar mikirnya bisa lebih logis :)

  • VINCENT012

    7 Februari 2021

    My point exactly sist, " gak berani ngucapin" 😂

    That means, itu "hidden", gak keliatan persis how he deals with it or how he express it in a real romantic relationship.

    Kl dlm hubungan pacaran, itu gak bakal "hidden", krn tuh cowo pasti akan langsung menyatakan kecemburuan dia dng caranya ( sometimes cara seseorang meng ekspresikan kecemburuan dia bs bikin the other party shocked and ilfil, in extreme cases)

    And soal sifat2 yg baru ketauan setelah pernikahan, ya itu suatu keniscayaan, as I told you before, we can never really know someone.

    But if we've gone through the "mock up" correctly, we would've eliminated the "big things" upfront

    But anyway, maybe its time to say,  we agree to disagree on this one🤝

    JUNITA694 tulis:

    cuma ga brani aja ngucapin kalau dia cemburu ataupun bertingkah posesif. bakalan disangkal 😬

  • VINCENT012

    7 Februari 2021

    Gak sih neng, itu kan cuma pemikiran ngawur abang aja sambil nungguin penumpang becak abang yg gak nongol2😭

    MARLIN019 tulis:

    Hmmmm paham skali tampaknya 🧐🧐😄😄

  • PUTRI465

    7 Februari 2021

    Tak kenal maka tak sayang,

    Yuk kenalan dlu😉

  • 7 Februari 2021

    ya makanya kan sama aja kek org pacaran ga smuanya kelihatan

    begitu jg kalau berteman dulu, tidak smua klihatan. paling ennga dia udh ga jaim gitu lho bro

    😁

    okay saling mengharagai pov saja

    😉

    VINCENT012 tulis:

    My point exactly sist, " gak berani ngucapin" 😂

    That means, itu "hidden", gak keliatan persis how he deals with it or how he express it in a real romantic relationship.

    Kl dlm hubungan pacaran, itu gak bakal "hidden", krn tuh cowo pasti akan langsung menyatakan kecemburuan dia dng caranya ( sometimes cara seseorang meng ekspresikan kecemburuan dia bs bikin the other party shocked and ilfil, in extreme cases)

    And soal sifat2 yg baru ketauan setelah pernikahan, ya itu suatu keniscayaan, as I told you before, we can never really know someone.

    But if we've gone through the "mock up" correctly, we would've eliminated the "big things" upfront

    But anyway, maybe its time to say,  we agree to disagree on this one🤝

  • 7 Februari 2021

    ya to.. makanya dari awal komenmu awak sebut cucok 😁

    MEN624 tulis:

    Sepakat to, saat berteman dekat dan blum ada perasaan apa2 hanya sikap apa adanya, gk ada jaim2nya baik buruknya terbuka semua apa adanya.

    Semakin lama semakin ada ada rasa saling pengertian, melengkapi dan saling menerima kemudian menyebabkan adanya getaran2 cinta dan kecocokan hati.

    Kalau sudah siap dan yakin, ya sudah jangan berlama-lama lagi dan segera ambil keputusan buat komitmen untuk mengajak bertunangan 😇.

    Kalau untuk kebiasaan atau sifat2 yg baru diketahui muncul dikemudian hari setelah menikah ya itu betul to tidak bisa dihindari 👍.

  • HER166

    7 Februari 2021

    Sama yg kasih komen cucok juga kan,sis? 😁

    Dari mata turun ke hati, dari tulisan eh kena di hati..lanjutt..

    JUNITA694 tulis:

    ya to.. makanya dari awal komenmu awak sebut cucok 😁

  • HER166

    7 Februari 2021

    Bang, penumpangnya yg ditunggu bule ya? Soalnya abang jago bahasa inggrisnya, pinter banget bisa dicampur aduk dalam 1 kalimat dengan bahasa indonesia.

    Duh maap, tapi saya jadi gagal paham.. 😅😂 mesti sering² ngobrol sama mas bule tampaknya biar lebih paham. Nanti kenalin ya, bang klo penumpangnya udh nongol 😁✌

    VINCENT012 tulis:

    Gak sih neng, itu kan cuma pemikiran ngawur abang aja sambil nungguin penumpang becak abang yg gak nongol2😭

  • 7 Februari 2021

    Soalnya aku pernah mengalaminya to, yah itu tadi karena lain dan suatu hal ditikung (diincar alias sudah jadi target buruan) sama pembalap bertopeng yg udah ngebet pengen tancap gas pool 🤣🤣🤣

    JUNITA694 tulis:

    ya to.. makanya dari awal komenmu awak sebut cucok 😁

    7 Februari 2021 diubah oleh MEN624

101 – 125 dari 133    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6  Selanjutnya Kirim tanggapan