Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Beranikah ikut polling menjawab soal kemapanan ?

ForumGaya hidup Kristen

1 – 25 dari 377    Ke halaman:  1  2  3 ... 16  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 24 November 2015

    (Polling khusus wanita)

    Dalam mencari pasangan hidup para pria sering mendengar kata2 yg dilontarkan oleh kaum hawa yaitu "Mencari pasangan hidup yang sudah mapan". Apakah sebenarnya kemapanan itu sehingga banyak orang ramai menggunjingkannya ? Sebenarnya kata mapan sendiri mengandung arti kata yaitu mantap / stabil / tidak tergoyahkan kehidupannya. Jika sesederhana itu pengertian yang dimaksudkan dalam KBBI, kenapa hal ini malah membuat sebagian pria menjadi dilema sehingga ada rasa kuatir & takut yang berlebihan untuk mendekati wanita idamannya ?

    Kemapanan sendiri sebenarnya mengandung banyak arti buat setiap orang & tidak sesederhana seperti yang ada di KBBI. Tidak ada standar yang pasti untuk mengukur tingkat kemapanan seseorang. Pola hidup tiap orang biasanya disesuaikan dengan situasi & kondisi di lingkungan yang pernah mereka jalani. Beberapa wanita berpendapat mengenai pria mapan itu adalah "Yang terpenting bisa mencukupi kebutuhan istri & anak kelak dengan TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN PENURUNAN GAYA HIDUP YANG TERLALU DRASTIS".

    Ada juga yang beranggapan bahwa tingkat kemapanan ini lebih penting dibandingkan dengan hal2 yang lainnya sehingga secara terang2an menanyakannya langsung di awal hubungan mereka. Dengan berbagai macam alasan yang sengaja disangkut pautkan dengan realitas bahwa hidup ini perlu uang, kecantikan perlu uang, makan perlu uang, biaya anak perlu uang & kebahagiaan juga perlu uang.

    Biasanya di awal hubungan / saat PDKT mereka akan sering menanyakan hal2 mengenai:
    - Jabatan di pekerjaannya & gaji yang dihasilkannya
    - Berapa besar jumlah tabungan / investasi yg dimiliki
    - Kendaraan yang dipakai
    - Tingkat pendidikan
    - Visi / misi saat berumah tangga nanti

    Hanya sebagian kecil wanita yang mengatakan bahwa kebahagiaan bukan didapat dari kemapanan, melainkan dari perhatian & kasih sayang yang diberikan pasangannya. Sedangkan pendapat publik mengatakan untuk mencapai kebahagiaan hidup pernikahan itu haruslah satu paket antara perhatian, kasih sayang & kemapanan.

    Karena yang menjadi tolak ukur wanita dalam menilai pria adalah tingkat kemapanannya dengan melihat berapa banyak materi yang bisa dihasilkan pria itu selama hidupnya, sehingga hal ini sering membuat depresi sebagian pria yang belum mapan. Pada akhirnya menimbulkan polemik di kalangan pria yang mempertanyakan : Apakah masih ada wanita yang bisa menjalani hidup susah & tidak meminta cerai saat kesusahan itu datang ? Bagaimana cara membahagiakan wanita, apakah dengan materi / non materi ? Apakah kebahagiaan wanita hanya diukur dari tingkat kesuksesan / kemapanan pria saja ?

    Bila kemapanan disejajarkan dengan realitas hidup yang ada, sebenarnya kita juga tidak bisa memungkiri bahwa tidak setiap orang hidup dalam kelimpahan / berkelebihan secara materi. Masih ada banyak orang yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Lalu apakah selama ini mereka dianggap tidak berusaha keras untuk membahagiakan kehidupan keluarganya, mereka tidak memiliki potensi untuk sukses memperbaiki hidupnya sehinggap dianggap hanya menerima keadaan saja ? Tentunya setiap orang dipastikan ingin hidup lebih layak / mapan, hanya saja kita tidak lepas dari kehendak Tuhan yang menetapkan dimana kita dilahirkan, apakah menjadi kaya / miskin, sukses / bangkrut. Memulai hidup dari nol (0) itu adalah hal yang sudah biasa & merupakan keharusan bagi semua orang. Tidak mungkin tiba2 orang tersebut langsung sukses tanpa melalui saat2 ia masih bayi, menempuh pendidikan, memulai karir maupun hidup berumah tangga. Janganlah karena tidak mapan sehingga menimbulkan stigma pada sebagian orang yang menyama-ratakan bahwa "ORANG MISKIN DILARANG KAWIN".

    Jika diperhatikan ukuran kemapanan seseorang bisa dilihat dari hal2 di bawah ini :
    - Sudah memiliki pekerjaan
    - Gaji besar yang dihasilkannya setiap bulan
    - Tidak memiliki hutang / pinjaman yang besar
    - Memiliki tabungan / investasi berupa aset2 berharga
    - Sudah memiliki motor sendiri
    - Sudah memiliki rumah sendiri
    - Sudah memiliki mobil sendiri
    - Sudah memiliki usaha / perusahaan sendiri
    - DLL

    Akhir kata saya hanya ingin mengajukan pertanyaan kepada semua wanita yang ada disini mengenai :

    1. Apakah anda bersedia menikah dengan buruh / pegawai kecil dengan gaji lebih kecil atau setara UMR (Upah minimum regional daerah), dimana tentunya kalian bisa menilai sendiri nantinya tingkat kemapanan yang akan bisa dicapai bersama pasangannya kelak. Jawab ya / tidak & berikan alasannya ?

    2. Berdasarkan kriteria kemapanan yg disebutkan diatas apakah anda berani menyebutkan kemapanan seperti apa yg anda inginkan ? Berapa gaji yg diharapkan, berapa nilai tabungan / investasi, apakah berharap sudah memiliki motor, rumah, mobil atau berharap sudah memiliki perusahaan sendiri ?

  • MERMAN459

    24 November 2015

    ;-):up:

    TJAHJADIA118 tulis:

    (Polling khusus wanita)

    Dalam mencari pasangan hidup para pria sering mendengar kata2 yg dilontarkan oleh kaum hawa yaitu "Mencari pasangan hidup yang sudah mapan". Apakah sebenarnya kemapanan itu sehingga banyak orang ramai menggunjingkannya ? Sebenarnya kata mapan sendiri mengandung arti kata yaitu mantap / stabil / tidak tergoyahkan kehidupannya. Jika sesederhana itu pengertian yang dimaksudkan dalam KBBI, kenapa hal ini malah membuat sebagian pria menjadi dilema sehingga ada rasa kuatir & takut yang berlebihan untuk mendekati wanita idamannya ?

    Kemapanan sendiri sebenarnya mengandung banyak arti buat setiap orang & tidak sesederhana seperti yang ada di KBBI. Tidak ada standar yang pasti untuk mengukur tingkat kemapanan seseorang. Pola hidup tiap orang biasanya disesuaikan dengan situasi & kondisi di lingkungan yang pernah mereka jalani. Beberapa wanita berpendapat mengenai pria mapan itu adalah "Yang terpenting bisa mencukupi kebutuhan istri & anak kelak dengan TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN PENURUNAN GAYA HIDUP YANG TERLALU DRASTIS".

    Ada juga yang beranggapan bahwa tingkat kemapanan ini lebih penting dibandingkan dengan hal2 yang lainnya sehingga secara terang2an menanyakannya langsung di awal hubungan mereka. Dengan berbagai macam alasan yang sengaja disangkut pautkan dengan realitas bahwa hidup ini perlu uang, kecantikan perlu uang, makan perlu uang, biaya anak perlu uang & kebahagiaan juga perlu uang.

    Biasanya di awal hubungan / saat PDKT mereka akan sering menanyakan hal2 mengenai:
    - Jabatan di pekerjaannya & gaji yang dihasilkannya
    - Berapa besar jumlah tabungan / investasi yg dimiliki
    - Kendaraan yang dipakai
    - Tingkat pendidikan
    - Visi / misi saat berumah tangga nanti

    Hanya sebagian kecil wanita yang mengatakan bahwa kebahagiaan bukan didapat dari kemapanan, melainkan dari perhatian & kasih sayang yang diberikan pasangannya. Sedangkan pendapat publik mengatakan untuk mencapai kebahagiaan hidup pernikahan itu haruslah satu paket antara perhatian, kasih sayang & kemapanan.

    Karena yang menjadi tolak ukur wanita dalam menilai pria adalah tingkat kemapanannya dengan melihat berapa banyak materi yang bisa dihasilkan pria itu selama hidupnya, sehingga hal ini sering membuat depresi sebagian pria yang belum mapan. Pada akhirnya menimbulkan polemik di kalangan pria yang mempertanyakan : Apakah masih ada wanita yang bisa menjalani hidup susah & tidak meminta cerai saat kesusahan itu datang ? Bagaimana cara membahagiakan wanita, apakah dengan materi / non materi ? Apakah kebahagiaan wanita hanya diukur dari tingkat kesuksesan / kemapanan pria saja ?

    Bila kemapanan disejajarkan dengan realitas hidup yang ada, sebenarnya kita juga tidak bisa memungkiri bahwa tidak setiap orang hidup dalam kelimpahan / berkelebihan secara materi. Masih ada banyak orang yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Lalu apakah selama ini mereka dianggap tidak berusaha keras untuk membahagiakan kehidupan keluarganya, mereka tidak memiliki potensi untuk sukses memperbaiki hidupnya sehinggap dianggap hanya menerima keadaan saja ? Tentunya setiap orang dipastikan ingin hidup lebih layak / mapan, hanya saja kita tidak lepas dari kehendak Tuhan yang menetapkan dimana kita dilahirkan, apakah menjadi kaya / miskin, sukses / bangkrut. Memulai hidup dari nol (0) itu adalah hal yang sudah biasa & merupakan keharusan bagi semua orang. Tidak mungkin tiba2 orang tersebut langsung sukses tanpa melalui saat2 ia masih bayi, menempuh pendidikan, memulai karir maupun hidup berumah tangga. Janganlah karena tidak mapan sehingga menimbulkan stigma pada sebagian orang yang menyama-ratakan bahwa "ORANG MISKIN DILARANG KAWIN".

    Jika diperhatikan ukuran kemapanan seseorang bisa dilihat dari hal2 di bawah ini :
    - Sudah memiliki pekerjaan
    - Gaji besar yang dihasilkannya setiap bulan
    - Tidak memiliki hutang / pinjaman yang besar
    - Memiliki tabungan / investasi berupa aset2 berharga
    - Sudah memiliki motor sendiri
    - Sudah memiliki rumah sendiri
    - Sudah memiliki mobil sendiri
    - Sudah memiliki usaha / perusahaan sendiri
    - DLL

    Akhir kata saya hanya ingin mengajukan pertanyaan kepada semua wanita yang ada disini mengenai :

    1. Apakah anda bersedia menikah dengan buruh / pegawai kecil dengan gaji lebih kecil atau setara UMR (Upah minimum regional daerah), dimana tentunya kalian bisa menilai sendiri nantinya tingkat kemapanan yang akan bisa dicapai bersama pasangannya kelak. Jawab ya / tidak & berikan alasannya ?

    2. Berdasarkan kriteria kemapanan yg disebutkan diatas apakah anda berani menyebutkan kemapanan seperti apa yg anda inginkan ? Berapa gaji yg diharapkan, berapa nilai tabungan / investasi, apakah berharap sudah memiliki motor, rumah, mobil atau berharap sudah memiliki perusahaan sendiri ?

  • RASHATY423

    24 November 2015

    Wowww panjang bgt penjabarannya

  • RASHATY423

    24 November 2015

    Sy engga berani menjawab nya n biasanya pembahasan ini ditujukan untuk pasangan kita jd sebaiknya diskusikan pd pasangan msng2. Trmh ksh

  • 24 November 2015

    @423 : Iya gpp kalo tidak ada keberanian untuk menjawabnya. Polling ini sekedar hanya untuk memberitahukan kepada pria2 tentang keinginan2 wanita2.

  • STEFANY387

    24 November 2015

    Bagi saya arti "kemapanan" itu tdk tergantung dr segi jabatan, gaji, invest apa yg dimiliki tp pada hubungan qta dg Tuhan. Karena saya sbg kaum hawa ketika mencari seorg pria yg sdh mapan dlm karier, punya rmh + mobil dll, gaji besar en sdh usaha sendiri rasanya kok hanya mengejar duniawi saja. Percuma klo punya segalanya tp hubungan dg Tuhan krg intens dan apa yg qta raih di dunia ini semua atas berkat Tuhan dan bisa Tuhan ambil sewaktu2 dari qta jg. Ya dari dl saya ketika mencari pasangan hidup tdk pernah melihat dr harta yg pria punya. Mslh materi bisa dicari kok en ketika saya mengandalkan Tuhan penuh, menjalin hub yg baik dg Tuhan pasti Tuhan berikan berkat yg tdk terduga.

    So bagi saya yg terpenting dr seorg pria adalah takut akan Tuhan, sikap tanggung jwb, setia, hatinya baik.

    Ttg jabatan, gaji, invest apa yg dipunya itu no kesekian bagi saya.

    Makasih.

  • 24 November 2015

    Karna baru 2 cewe yg komen, saya coba sedikit komentar tentang hal ini.

    Jika cewe nya bekerja logikanya dia berharap dapat pasangan yang punya penghasilan dalam rentang sedikit dibawa gajinya atau sama, klo lebih besar gaji cowonya ngak usah dipertanyakan.

    Jika cewenya tidak bekerja kemungkinan tergantung kondisi ekonomi keluarga. Jika dari ekonomi menengah biasanya mengharapkan cowo punya gaji di atas UMR. Jika dari keluarga ekonomi atas biasanya mengharapkan cowo gaji setara manager atau kasarnya minimal 8 juta.

    Ini bukan hasil survey, tapi pemikiran saya pribadi hehehe

    Tapi yg terbaik komunikasi berdua antara pasangan tsb, karna masih ada cewe yang standarnya dibawah yg saya tulis tadi, dia mau berjuang dari "bawah" dengan pasangannya atau rela pasangannya punya penghasilan jauh dibawah dia

    Tidak selalu faktor ekonomi nomor satu di mata wanita,dia lihat juga karakter pasangannya yg baik, pekerja keras dan takut akan Tuhan

  • RASHATY423

    24 November 2015

    @Tjahjadia: biasanya wanita2 mapan skng sudah punya cicilan jg pak sprti rumah atau mobil n gaya hidupnya juga sdh mahal. Jd scr tdk langsung kl cowo mau dpt yg cewek yg mapan sebaiknya cowo nya juga mapan financialnya. Biasanya kemapanan itu di omongin dr hati ke hati sama pasangan yg sudah klik tp kl belum klik jaranglah dibicarakan ttg kemapanan dr pasangan masing2.

    Intinya kl cowok belum mapan yah utarakan aj sama pasangan n liat bgmn cr si cewek menanggapinnya n kl saling sayang n suka nantinya pasti ada solusilah. Cayoooo

  • STEFANY387

    24 November 2015

    Setuju bang donnysam914

    Faktor ekonomi bagi saya bkn faktor utama tp pada karakter pasangan dan takut akan Tuhan.

    Ya semisal punya pria yg sgt mapan dlm segala aspek tp dy pemarah, suka main tangan ya buat apa kan??? Toh harta buat qta hidup didunia ini sdh Tuhan atur kok. Jgn takut!! JBU.

    DONNYSAM914 tulis:

    Karna baru 2 cewe yg komen, saya coba sedikit komentar tentang hal ini.

    Jika cewe nya bekerja logikanya dia berharap dapat pasangan yang punya penghasilan dalam rentang sedikit dibawa gajinya atau sama, klo lebih besar gaji cowonya ngak usah dipertanyakan.

    Jika cewenya tidak bekerja kemungkinan tergantung kondisi ekonomi keluarga. Jika dari ekonomi menengah biasanya mengharapkan cowo punya gaji di atas UMR. Jika dari keluarga ekonomi atas biasanya mengharapkan cowo gaji setara manager atau kasarnya minimal 8 juta.

    Ini bukan hasil survey, tapi pemikiran saya pribadi hehehe

    Tapi yg terbaik komunikasi berdua antara pasangan tsb, karna masih ada cewe yang standarnya dibawah yg saya tulis tadi, dia mau berjuang dari "bawah" dengan pasangannya atau rela pasangannya punya penghasilan jauh dibawah dia

    Tidak selalu faktor ekonomi nomor satu di mata wanita,dia lihat juga karakter pasangannya yg baik, pekerja keras dan takut akan Tuhan

  • 24 November 2015

    @387 : Terima kasih sudah menjawab, maaf tapi belum sesuai dengan pertanyaan yang ditanyakan di point 1 & 2. :-)

    @914 : Terima kasih utk pendapatnya :-)

    Ayok nih mana jawaban2 wanita2 JK ?

  • HANA914

    24 November 2015

    Berani ...tp nanti yaa ..lagi sibuk bbrp hari ini ..

  • 24 November 2015

    ada jg lho cewe yg menganggap materi itu no.3, tapi nomor 1 dan nomor 2 nya belum di isi..

    STEFANY387 tulis:

    Bagi saya arti "kemapanan" itu tdk tergantung dr segi jabatan, gaji, invest apa yg dimiliki tp pada hubungan qta dg Tuhan. Karena saya sbg kaum hawa ketika mencari seorg pria yg sdh mapan dlm karier, punya rmh + mobil dll, gaji besar en sdh usaha sendiri rasanya kok hanya mengejar duniawi saja. Percuma klo punya segalanya tp hubungan dg Tuhan krg intens dan apa yg qta raih di dunia ini semua atas berkat Tuhan dan bisa Tuhan ambil sewaktu2 dari qta jg. Ya dari dl saya ketika mencari pasangan hidup tdk pernah melihat dr harta yg pria punya. Mslh materi bisa dicari kok en ketika saya mengandalkan Tuhan penuh, menjalin hub yg baik dg Tuhan pasti Tuhan berikan berkat yg tdk terduga.

    So bagi saya yg terpenting dr seorg pria adalah takut akan Tuhan, sikap tanggung jwb, setia, hatinya baik.

    Ttg jabatan, gaji, invest apa yg dipunya itu no kesekian bagi saya.

    Makasih.

  • MUWARDY036

    24 November 2015

    Ini kayaknya sambungan dari thread yg sudah ada ya...

    Sedikit berkomentar, yg belum saya sampaikan di thread yg lain:

    Kemapanan, sudah jelas berhubungan dengan keduniawian, kebendaan, oleh karena itu bisa diukur, bisa dihitung. Jadi tidak ada hubungannya dengan iman cowo.

    Pertanyaan menyangkut logika begini, maaf saja hanya sedikit wanita yang bisa menjawabnya. Kebanyakan pasti menjawab dengan mengambang dan tak jelas. Karena tidak jelas, maka banyak wanita yang juga pusing mikirin nerima cinta seorang pria atau ngga. Dan lebih parahnya lagi, banyak yg tertipu setelah menikah ternyata kemapanan suaminya hanya semu, pinjaman dari mana-mana.

    Ibarat pria "besar napsu tenaga kurang", maka wanita2 ini "napsu matre tapi otak gga jalan (gga bisa berhitung)"

    Iklan tv ada yg menyebut "berprestasi/berhasil itu sejak dini". Memang 95% benar. Pria berhasil sejak kecil sudah terlihat bersinar. Dan begitu menginjak remaja/dewasa sudah terlihat hasilnya. Banyak ilmuan, penemu, hartawan, yg telah berhasil sejak muda. Jarang sekali, mungkin yg 5% karena ada bantuan kakek tua yg tidak tau harus mewariskan harta ke mana yg bisa mapan di usia tua.

    Saya bersyukur kalau ada cwe cantik yg mmmm... ya begitulah..... yg masalah cwo mapan bukan nomer 1. Di dunia nyata, saya tidak pernah bertemu mereka. Biasanya tidak cantik sih yg cincai2 saja. Tapi lebih mending lah drpd sudah tidak cantik, matre lagi.. mengharapkan bule, dsb. hahaaaa....

  • STRALDIN447

    24 November 2015

    Anak Tuhan kok berkatnya dihitung dari materi, kaya orang dunia aja ahahahahahaha

  • STEFANY387

    24 November 2015

    OK saya jawab ya....

    Untuk yg no.1 : Saat ini saya sedang menjalin hubungan dg seorg hamba Tuhan yg full timer waktunya hanya diladangNya Tuhan & tdk ada kerjaan lain. Diawal kami sebelum sepakat jadian, sempat terlontar pertanyaan darinya spt ini: "Sdh siapkah menjadi pendamping seorg hamba Tuhan yang tdk menentu hasil uangnya? & Sdh siapkah kamu ketika qta disuruh Tuhan melayani dipedalaman daerah dan ada kemungkinan yg terjadi sampe qta harus menahan lapar berhari2?"

    Saya jawab dg tegas wkt itu, "Saya siap". Alasannya saya kerja buat Tuhan itu salah satu kerinduan saya terdalam dan mmg ingin bisa melayani bareng2 dg suami. Dan ketika qta sdh membuat keputusan MAU, saya percaya Tuhan pasti buka jalan apapun rintangan ketika qta tulus bekerja demi kemulyaan nama Tuhan. Ya spt bunga bakung dipadang, burung2 diudara aja Tuhan pelihara apalg qta yg bnr2 melayani sesama untuk kemulyaan nama Tuhan. Jd tdk ada kata KUATIR bagiku meskipun aku harus meninggalkan dunia bisnisku dan menerima calon pendamping yg tdk tentu gajinya. Semua sdh Tuhan atur.

    Untuk yg no.2 : Saya milih kemapanan hati thd pasangan. Ketika hubungan diantara qta terjalin muncul ketenangan, damai sejahtera dan jauh dr nafsu disitu saya merasakan ini dari Tuhan. Baru kali ini saya menjalin hubungan dg seseorg merasakan damai sejahtera, terlebih bisa menjaga kekudusan meskipun saya seorg single parents.

    Ok sdh saya jawab untuk kedua pertanyaan yg bung Tjahjadia118 lontarkan. Makasih.

  • 24 November 2015

    @Hana914 : Sip ditunggu jawabannya :up:

    @Vic671 : Komentarnya selalu mengundang gelak tawa yang membaca ya 8+)

    @Muwardy036 : Kurang lebihnya begitu, thread ini merupakan kesimpulan saya dari thread2 sebelumnya tentang kemapanan sekaligus polling untuk mengumpulkan pendapat wanita2 JK. :$)

    @Straldin447 : Ini hanya sekedar polling / jajak pendapat saja tidak lebih :-)

    Youk siapa yang bisa menjawab pertanyaan pada poin 1 & poin 2 ?

    @Stefany387 : Makasih ya sudah dijawab... super sekali :up:, Kept your faith till the end yah...

    24 November 2015 diubah oleh TJAHJADIA118

  • ANGEL692

    24 November 2015

    WOOOWWW PANJANGGG BEUUDD HAHHAHA..

    1. bersedia donk ah, cos ak selalu bersyukur dg apa adanya dirinya hehehe...kalo sy sich lebih ke perhatiannya & ketulusannya ja...harta bukanlah segalanya hehehe...:-D

    2. mapan menurut pndpt stp org beda2..kalo mnrt ak pribadi, asalkan dia punya pekerjaan tetap, kendaraan motor jg gpp, malah enak bisa meluk sambil dibonceng hahaha:-D

    TJAHJADIA118 tulis:

    (Polling khusus wanita)

    Dalam mencari pasangan hidup para pria sering mendengar kata2 yg dilontarkan oleh kaum hawa yaitu "Mencari pasangan hidup yang sudah mapan". Apakah sebenarnya kemapanan itu sehingga banyak orang ramai menggunjingkannya ? Sebenarnya kata mapan sendiri mengandung arti kata yaitu mantap / stabil / tidak tergoyahkan kehidupannya. Jika sesederhana itu pengertian yang dimaksudkan dalam KBBI, kenapa hal ini malah membuat sebagian pria menjadi dilema sehingga ada rasa kuatir & takut yang berlebihan untuk mendekati wanita idamannya ?

    Kemapanan sendiri sebenarnya mengandung banyak arti buat setiap orang & tidak sesederhana seperti yang ada di KBBI. Tidak ada standar yang pasti untuk mengukur tingkat kemapanan seseorang. Pola hidup tiap orang biasanya disesuaikan dengan situasi & kondisi di lingkungan yang pernah mereka jalani. Beberapa wanita berpendapat mengenai pria mapan itu adalah "Yang terpenting bisa mencukupi kebutuhan istri & anak kelak dengan TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN PENURUNAN GAYA HIDUP YANG TERLALU DRASTIS".

    Ada juga yang beranggapan bahwa tingkat kemapanan ini lebih penting dibandingkan dengan hal2 yang lainnya sehingga secara terang2an menanyakannya langsung di awal hubungan mereka. Dengan berbagai macam alasan yang sengaja disangkut pautkan dengan realitas bahwa hidup ini perlu uang, kecantikan perlu uang, makan perlu uang, biaya anak perlu uang & kebahagiaan juga perlu uang.

    Biasanya di awal hubungan / saat PDKT mereka akan sering menanyakan hal2 mengenai:
    - Jabatan di pekerjaannya & gaji yang dihasilkannya
    - Berapa besar jumlah tabungan / investasi yg dimiliki
    - Kendaraan yang dipakai
    - Tingkat pendidikan
    - Visi / misi saat berumah tangga nanti

    Hanya sebagian kecil wanita yang mengatakan bahwa kebahagiaan bukan didapat dari kemapanan, melainkan dari perhatian & kasih sayang yang diberikan pasangannya. Sedangkan pendapat publik mengatakan untuk mencapai kebahagiaan hidup pernikahan itu haruslah satu paket antara perhatian, kasih sayang & kemapanan.

    Karena yang menjadi tolak ukur wanita dalam menilai pria adalah tingkat kemapanannya dengan melihat berapa banyak materi yang bisa dihasilkan pria itu selama hidupnya, sehingga hal ini sering membuat depresi sebagian pria yang belum mapan. Pada akhirnya menimbulkan polemik di kalangan pria yang mempertanyakan : Apakah masih ada wanita yang bisa menjalani hidup susah & tidak meminta cerai saat kesusahan itu datang ? Bagaimana cara membahagiakan wanita, apakah dengan materi / non materi ? Apakah kebahagiaan wanita hanya diukur dari tingkat kesuksesan / kemapanan pria saja ?

    Bila kemapanan disejajarkan dengan realitas hidup yang ada, sebenarnya kita juga tidak bisa memungkiri bahwa tidak setiap orang hidup dalam kelimpahan / berkelebihan secara materi. Masih ada banyak orang yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Lalu apakah selama ini mereka dianggap tidak berusaha keras untuk membahagiakan kehidupan keluarganya, mereka tidak memiliki potensi untuk sukses memperbaiki hidupnya sehinggap dianggap hanya menerima keadaan saja ? Tentunya setiap orang dipastikan ingin hidup lebih layak / mapan, hanya saja kita tidak lepas dari kehendak Tuhan yang menetapkan dimana kita dilahirkan, apakah menjadi kaya / miskin, sukses / bangkrut. Memulai hidup dari nol (0) itu adalah hal yang sudah biasa & merupakan keharusan bagi semua orang. Tidak mungkin tiba2 orang tersebut langsung sukses tanpa melalui saat2 ia masih bayi, menempuh pendidikan, memulai karir maupun hidup berumah tangga. Janganlah karena tidak mapan sehingga menimbulkan stigma pada sebagian orang yang menyama-ratakan bahwa "ORANG MISKIN DILARANG KAWIN".

    Jika diperhatikan ukuran kemapanan seseorang bisa dilihat dari hal2 di bawah ini :
    - Sudah memiliki pekerjaan
    - Gaji besar yang dihasilkannya setiap bulan
    - Tidak memiliki hutang / pinjaman yang besar
    - Memiliki tabungan / investasi berupa aset2 berharga
    - Sudah memiliki motor sendiri
    - Sudah memiliki rumah sendiri
    - Sudah memiliki mobil sendiri
    - Sudah memiliki usaha / perusahaan sendiri
    - DLL

    Akhir kata saya hanya ingin mengajukan pertanyaan kepada semua wanita yang ada disini mengenai :

    1. Apakah anda bersedia menikah dengan buruh / pegawai kecil dengan gaji lebih kecil atau setara UMR (Upah minimum regional daerah), dimana tentunya kalian bisa menilai sendiri nantinya tingkat kemapanan yang akan bisa dicapai bersama pasangannya kelak. Jawab ya / tidak & berikan alasannya ?

    2. Berdasarkan kriteria kemapanan yg disebutkan diatas apakah anda berani menyebutkan kemapanan seperti apa yg anda inginkan ? Berapa gaji yg diharapkan, berapa nilai tabungan / investasi, apakah berharap sudah memiliki motor, rumah, mobil atau berharap sudah memiliki perusahaan sendiri ?

  • HENRYJOE112

    24 November 2015

    Super banget dah :up::up::up:

    STEFANY387 tulis:

    OK saya jawab ya....

    Untuk yg no.1 : Saat ini saya sedang menjalin hubungan dg seorg hamba Tuhan yg full timer waktunya hanya diladangNya Tuhan & tdk ada kerjaan lain. Diawal kami sebelum sepakat jadian, sempat terlontar pertanyaan darinya spt ini: "Sdh siapkah menjadi pendamping seorg hamba Tuhan yang tdk menentu hasil uangnya? & Sdh siapkah kamu ketika qta disuruh Tuhan melayani dipedalaman daerah dan ada kemungkinan yg terjadi sampe qta harus menahan lapar berhari2?"

    Saya jawab dg tegas wkt itu, "Saya siap". Alasannya saya kerja buat Tuhan itu salah satu kerinduan saya terdalam dan mmg ingin bisa melayani bareng2 dg suami. Dan ketika qta sdh membuat keputusan MAU, saya percaya Tuhan pasti buka jalan apapun rintangan ketika qta tulus bekerja demi kemulyaan nama Tuhan. Ya spt bunga bakung dipadang, burung2 diudara aja Tuhan pelihara apalg qta yg bnr2 melayani sesama untuk kemulyaan nama Tuhan. Jd tdk ada kata KUATIR bagiku meskipun aku harus meninggalkan dunia bisnisku dan menerima calon pendamping yg tdk tentu gajinya. Semua sdh Tuhan atur.

    Untuk yg no.2 : Saya milih kemapanan hati thd pasangan. Ketika hubungan diantara qta terjalin muncul ketenangan, damai sejahtera dan jauh dr nafsu disitu saya merasakan ini dari Tuhan. Baru kali ini saya menjalin hubungan dg seseorg merasakan damai sejahtera, terlebih bisa menjaga kekudusan meskipun saya seorg single parents.

    Ok sdh saya jawab untuk kedua pertanyaan yg bung Tjahjadia118 lontarkan. Makasih.

  • STEFANY387

    24 November 2015

    Makasih ya pak hajeeee

    HENRYJOE112 tulis:

    Super banget dah :up::up::up:

  • 24 November 2015

    TJAHJADIA118 tulis:

    Akhir kata saya hanya ingin mengajukan pertanyaan kepada semua wanita yang ada disini mengenai :

    1. Apakah anda bersedia menikah dengan buruh / pegawai kecil dengan gaji lebih kecil atau setara UMR (Upah minimum regional daerah), dimana tentunya kalian bisa menilai sendiri nantinya tingkat kemapanan yang akan bisa dicapai bersama pasangannya kelak. Jawab ya / tidak & berikan alasannya ?

    2. Berdasarkan kriteria kemapanan yg disebutkan diatas apakah anda berani menyebutkan kemapanan seperti apa yg anda inginkan ? Berapa gaji yg diharapkan, berapa nilai tabungan / investasi, apakah berharap sudah memiliki motor, rumah, mobil atau berharap sudah memiliki perusahaan sendiri ?

    1. Saya pernah menjalin hubungan dengan pria yg mengalami kecelakaan dan akhirnya kerjaannya jatuh krn tidak bisa mengurusi kerjaannya krn kondisi fisiknya yang masih blm memungkinkan dia untuk bekerja. Kami berpacaran justru saat dia sdh mengalami kejadian itu. Menurut saya berkat itu datangnya dr Tuhan. Asal mau bertanggung jawab, bekerja, dan takut akan Tuhan,  pasti Tuhan akan mencukupi kebutuhan kita, memberkati apa yang kita kerjakan.

    2. Punya pekerjaan yang pasti dan halal. Bisa mencukupi kebutuhan pokok, punya motor sdh lumayan sich, tidak suka berhutang (hidup dengan apa yg dimiliki, jangan hidup karena menuruti gaya hidup jika tidak mampu ) nanti untuk ke depan berjuang bersama2  dengan suami mengumpulkan uang untuk hidup yg lebih baik lagi.

  • DEBORA588

    24 November 2015

    TJAHJADIA118 tulis:

    Akhir kata saya hanya ingin mengajukan pertanyaan kepada semua wanita yang ada disini mengenai :

    1. Apakah anda bersedia menikah dengan buruh / pegawai kecil dengan gaji lebih kecil atau setara UMR (Upah minimum regional daerah), dimana tentunya kalian bisa menilai sendiri nantinya tingkat kemapanan yang akan bisa dicapai bersama pasangannya kelak. Jawab ya / tidak & berikan alasannya ?

    2. Berdasarkan kriteria kemapanan yg disebutkan diatas apakah anda berani menyebutkan kemapanan seperti apa yg anda inginkan ? Berapa gaji yg diharapkan, berapa nilai tabungan / investasi, apakah berharap sudah memiliki motor, rumah, mobil atau berharap sudah memiliki perusahaan sendiri ?

    1. Saya pernah menjalin hubungan (1,5) dengan seorang kurir dengan gaji dibawah UMR. Saat dy tau gaji saya jauh berkali kali kali lebih besar dari gaji nya, dy jadi termotivasi untuk cari tambahan penghasilan. Masih punya cicilan motor 1tahun lagi, tak punya tabungan dan masih membantu biaya pengobatan orangtua nya. Dibalik semua rencana indah kami, restu orangtua tak berhasil kami raih dan akhirnya putus.

    2. Pria yang dewasa pasti punya kerinduan untuk menafkahi keluarga nya, punya "ladang" tempat tangan nya bekerja.

    Secara duniawi nurutin keinginan daging ga ada habis nya, pegangan hidup hanya Tuhan : Allah ku kan mencukupi kebutuhan ku menurut kekayaan dan kemulian Nya.

    24 November 2015 diubah oleh DEBORA588

  • 24 November 2015

    :up: semoga tetap komit dengan rencana yg sudah di buat  bersama pasangannya

    STEFANY387 tulis:

    OK saya jawab ya....

    Untuk yg no.1 : Saat ini saya sedang menjalin hubungan dg seorg hamba Tuhan yg full timer waktunya hanya diladangNya Tuhan & tdk ada kerjaan lain. Diawal kami sebelum sepakat jadian, sempat terlontar pertanyaan darinya spt ini: "Sdh siapkah menjadi pendamping seorg hamba Tuhan yang tdk menentu hasil uangnya? & Sdh siapkah kamu ketika qta disuruh Tuhan melayani dipedalaman daerah dan ada kemungkinan yg terjadi sampe qta harus menahan lapar berhari2?"

    Saya jawab dg tegas wkt itu, "Saya siap". Alasannya saya kerja buat Tuhan itu salah satu kerinduan saya terdalam dan mmg ingin bisa melayani bareng2 dg suami. Dan ketika qta sdh membuat keputusan MAU, saya percaya Tuhan pasti buka jalan apapun rintangan ketika qta tulus bekerja demi kemulyaan nama Tuhan. Ya spt bunga bakung dipadang, burung2 diudara aja Tuhan pelihara apalg qta yg bnr2 melayani sesama untuk kemulyaan nama Tuhan. Jd tdk ada kata KUATIR bagiku meskipun aku harus meninggalkan dunia bisnisku dan menerima calon pendamping yg tdk tentu gajinya. Semua sdh Tuhan atur.

    Untuk yg no.2 : Saya milih kemapanan hati thd pasangan. Ketika hubungan diantara qta terjalin muncul ketenangan, damai sejahtera dan jauh dr nafsu disitu saya merasakan ini dari Tuhan. Baru kali ini saya menjalin hubungan dg seseorg merasakan damai sejahtera, terlebih bisa menjaga kekudusan meskipun saya seorg single parents.

    Ok sdh saya jawab untuk kedua pertanyaan yg bung Tjahjadia118 lontarkan. Makasih.

  • FTN749

    24 November 2015

    ini baru jawaban dari seorang wanita super :up::up::up: Debora pas lah ???? kamu luar biasaaaa

    DEBORA588 tulis:

    1. Saya pernah menjalin hubungan (1,5) dengan seorang kurir dengan gaji dibawah UMR. Saat dy tau gaji saya jauh berkali kali kali lebih besar dari gaji nya, dy jadi termotivasi untuk cari tambahan penghasilan. Masih punya cicilan motor 1tahun lagi, tak punya tabungan dan masih membantu biaya pengobatan orangtua nya. Dibalik semua rencana indah kami, restu orangtua tak berhasil kami raih dan akhirnya putus.

    2. Pria yang dewasa pasti punya kerinduan untuk menafkahi keluarga nya, punya "ladang" tempat tangan nya bekerja.

    Secara duniawi nurutin keinginan daging ga ada habis nya, pegangan hidup hanya Tuhan : Allah ku kan mencukupi kebutuhan ku menurut kekayaan dan kemulian Nya.

  • ELDA915

    24 November 2015

    1. Apakah anda bersedia menikah dengan buruh / pegawai kecil dengan gaji lebih kecil atau setara UMR (Upah minimum regional daerah), dimana tentunya kalian bisa menilai sendiri nantinya tingkat kemapanan yang akan bisa dicapai bersama pasangannya kelak. Jawab ya / tidak & berikan alasannya ?

    jawabnya : YA bila rasa CINTA dan KASIH yg kuat ada diantara brdua. bila hal ini sdh dimiliki maka saya yakin ada SALING. salah satunya saling mndukung melakukan pekerjaan, saling memikul beban... jika 2 orang sehati sepikir maka disitu berkat Tuhan tercurah... jadi bagi saya kecil besar materi yg dimiliki calon pasangan hidup saya tdk mnjdi tolak ukur brsedia atau tidk mnikah dngnnya... Materi hnya melengkpi saja... Kesatuan hati itu yg prlu...

    2. Berdasarkan kriteria kemapanan yg disebutkan diatas apakah anda berani menyebutkan kemapanan seperti apa yg anda inginkan ? Berapa gaji yg diharapkan, berapa nilai tabungan / investasi, apakah berharap sudah memiliki motor, rumah, mobil atau berharap sudah memiliki perusahaan sendiri ?

    Kemapanan yg saya inginkan adalah dia memiliki pendirian yg teguh dlm memimpin rumah tangga, dia harus jd kepala, imam dan teman sekerja. Berapa gaji yg diharapkan itu tidk dapat menjdi tolak ukur.. yg pnting dia bekrja dngn benar dan takut akan Tuhan... Karena saya yakin, takut akan Tuhan ada berkat tercurah di sana...

    TJAHJADIA118 tulis:

    (Polling khusus wanita)

    Dalam mencari pasangan hidup para pria sering mendengar kata2 yg dilontarkan oleh kaum hawa yaitu "Mencari pasangan hidup yang sudah mapan". Apakah sebenarnya kemapanan itu sehingga banyak orang ramai menggunjingkannya ? Sebenarnya kata mapan sendiri mengandung arti kata yaitu mantap / stabil / tidak tergoyahkan kehidupannya. Jika sesederhana itu pengertian yang dimaksudkan dalam KBBI, kenapa hal ini malah membuat sebagian pria menjadi dilema sehingga ada rasa kuatir & takut yang berlebihan untuk mendekati wanita idamannya ?

    Kemapanan sendiri sebenarnya mengandung banyak arti buat setiap orang & tidak sesederhana seperti yang ada di KBBI. Tidak ada standar yang pasti untuk mengukur tingkat kemapanan seseorang. Pola hidup tiap orang biasanya disesuaikan dengan situasi & kondisi di lingkungan yang pernah mereka jalani. Beberapa wanita berpendapat mengenai pria mapan itu adalah "Yang terpenting bisa mencukupi kebutuhan istri & anak kelak dengan TIDAK MENGALAMI PERUBAHAN PENURUNAN GAYA HIDUP YANG TERLALU DRASTIS".

    Ada juga yang beranggapan bahwa tingkat kemapanan ini lebih penting dibandingkan dengan hal2 yang lainnya sehingga secara terang2an menanyakannya langsung di awal hubungan mereka. Dengan berbagai macam alasan yang sengaja disangkut pautkan dengan realitas bahwa hidup ini perlu uang, kecantikan perlu uang, makan perlu uang, biaya anak perlu uang & kebahagiaan juga perlu uang.

    Biasanya di awal hubungan / saat PDKT mereka akan sering menanyakan hal2 mengenai:
    - Jabatan di pekerjaannya & gaji yang dihasilkannya
    - Berapa besar jumlah tabungan / investasi yg dimiliki
    - Kendaraan yang dipakai
    - Tingkat pendidikan
    - Visi / misi saat berumah tangga nanti

    Hanya sebagian kecil wanita yang mengatakan bahwa kebahagiaan bukan didapat dari kemapanan, melainkan dari perhatian & kasih sayang yang diberikan pasangannya. Sedangkan pendapat publik mengatakan untuk mencapai kebahagiaan hidup pernikahan itu haruslah satu paket antara perhatian, kasih sayang & kemapanan.

    Karena yang menjadi tolak ukur wanita dalam menilai pria adalah tingkat kemapanannya dengan melihat berapa banyak materi yang bisa dihasilkan pria itu selama hidupnya, sehingga hal ini sering membuat depresi sebagian pria yang belum mapan. Pada akhirnya menimbulkan polemik di kalangan pria yang mempertanyakan : Apakah masih ada wanita yang bisa menjalani hidup susah & tidak meminta cerai saat kesusahan itu datang ? Bagaimana cara membahagiakan wanita, apakah dengan materi / non materi ? Apakah kebahagiaan wanita hanya diukur dari tingkat kesuksesan / kemapanan pria saja ?

    Bila kemapanan disejajarkan dengan realitas hidup yang ada, sebenarnya kita juga tidak bisa memungkiri bahwa tidak setiap orang hidup dalam kelimpahan / berkelebihan secara materi. Masih ada banyak orang yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Lalu apakah selama ini mereka dianggap tidak berusaha keras untuk membahagiakan kehidupan keluarganya, mereka tidak memiliki potensi untuk sukses memperbaiki hidupnya sehinggap dianggap hanya menerima keadaan saja ? Tentunya setiap orang dipastikan ingin hidup lebih layak / mapan, hanya saja kita tidak lepas dari kehendak Tuhan yang menetapkan dimana kita dilahirkan, apakah menjadi kaya / miskin, sukses / bangkrut. Memulai hidup dari nol (0) itu adalah hal yang sudah biasa & merupakan keharusan bagi semua orang. Tidak mungkin tiba2 orang tersebut langsung sukses tanpa melalui saat2 ia masih bayi, menempuh pendidikan, memulai karir maupun hidup berumah tangga. Janganlah karena tidak mapan sehingga menimbulkan stigma pada sebagian orang yang menyama-ratakan bahwa "ORANG MISKIN DILARANG KAWIN".

    Jika diperhatikan ukuran kemapanan seseorang bisa dilihat dari hal2 di bawah ini :
    - Sudah memiliki pekerjaan
    - Gaji besar yang dihasilkannya setiap bulan
    - Tidak memiliki hutang / pinjaman yang besar
    - Memiliki tabungan / investasi berupa aset2 berharga
    - Sudah memiliki motor sendiri
    - Sudah memiliki rumah sendiri
    - Sudah memiliki mobil sendiri
    - Sudah memiliki usaha / perusahaan sendiri
    - DLL

    Akhir kata saya hanya ingin mengajukan pertanyaan kepada semua wanita yang ada disini mengenai :

    1. Apakah anda bersedia menikah dengan buruh / pegawai kecil dengan gaji lebih kecil atau setara UMR (Upah minimum regional daerah), dimana tentunya kalian bisa menilai sendiri nantinya tingkat kemapanan yang akan bisa dicapai bersama pasangannya kelak. Jawab ya / tidak & berikan alasannya ?

    2. Berdasarkan kriteria kemapanan yg disebutkan diatas apakah anda berani menyebutkan kemapanan seperti apa yg anda inginkan ? Berapa gaji yg diharapkan, berapa nilai tabungan / investasi, apakah berharap sudah memiliki motor, rumah, mobil atau berharap sudah memiliki perusahaan sendiri ?

  • STEFANY387

    24 November 2015

    Tgg tanggal mainnya ya hehehe...

    Doa restunya saja

    VIC671 tulis:

    :up: semoga tetap komit dengan rencana yg sudah di buat  bersama pasangannya

1 – 25 dari 377    Ke halaman:  1  2  3 ... 16  Selanjutnya Kirim tanggapan