Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Daily Devotion

ForumAlkitab

51 – 75 dari 83    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  4  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • DLUKE623

    23 April 2017

    Suara Firman Allah

    "Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka." Bilangan 13:31,32.

    Jagalah diri Anda terhadap laporan negatif dan orang-orang negatif. Laporan negatif melemahkan Firman dan janji Allah. Allah memerintahkan umat-Nya untuk bergerak maju dan menduduki negeri mereka tetapi seseorang mengatakan kepada mereka: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Bilangan 13:31. Kadang-kadang kita harus memilih laporan siapa yang akan kita percayai.

    Tanpa pertempuran, tidak ada kemenangan; tanpa pesaing, tidak ada hadiah; tanpa tantangan, tidak ada penaklukan. Orang Israel mengijinkan laporan negatif dari mata-mata negatif dan fitnah terhadap pemimpin mereka Musa, menjadi lebih kuat daripada suara Allah. Mereka sebenarnya hanya sebelas hari perjalanan jauhnya dari milik perjanjian mereka tetapi karena dikontrol dan dilumpuhkan oleh ketakutan, mereka tinggal di padang gurun selama empat puluh tahun.

    Alkitab memperingatkan kita terhadap kekotoran hati kita: "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang." Ibrani 12:15. Kepahitan dan ketakutan dapat menyebar seperti kanker yang menghancurkan hati, keluarga, dan bangsa.

    Pilih bahwa suara yang paling keras yang akan selalu tetap di dalam hati Anda adalah suara Firman Allah. Berikut adalah janji-janji Allah kepada Anda: Anda akan mengalahkan; di dalam kasih tidak ada ketakutan; Anda akan hidup lebih lama dari fitnah dan berlari lebih cepat dari musuh-musuh Anda; tidak ada senjata yang ditempa terhadap Anda akan berhasil; Kristus di dalam Anda adalah pengharapan akan kemuliaan; Anda lebih dari pemenang melalui Dia yang mengasihi Anda; Anda ditakdirkan untuk kemuliaan Allah. Anda menang.

  • DLUKE623

    25 April 2017

    Jaminan di dalam Allah.

    "Bukankah seperti itu keluargaku di hadapan Allah? Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal, teratur dalam segala-galanya dan terjamin. Sebab segala keselamatanku dan segala kesukaanku bukankah Dia yang menumbuhkannya?" 2 Samuel 23:5.

    Daud yakin bahwa selama ia terus menjaga hidupnya sendiri teratur, Allah akan tetap menjadi Pemegang Kendali, Pelindung, dan Penyedia dalam hidupnya. Allah adalah keyakinannya. Allah akan menyediakan pintu-pintu terbuka ketika dia perlu bergerak maju; perlindungan ketika ia menghadapi singa dan pembohong; promosi pada waktunya; damai di tengah-tengah badai kehidupan; pertolongan saat ia mencapai keterbatasannya sendiri; dan keselamatan ketika ia membutuhkan pembebasan dan perlindungan.

    Keyakinannya terletak pada kenyataan bahwa prinsip-prinsip Allah tidak dapat diubah dan selama dia mengelola hidupnya dengan Allah sebagai prioritasnya, dan tetap bergantung kepada Dia sebagai Sumbernya, Allah akan menyertai dia dan memberi dia keinginan hatinya. Ini adalah resep untuk hidup yang sukses di dalam Allah.

    Berikut adalah beberapa deklarasi keyakinan dari Daud: "Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya; Sesungguhnya, aku percaya akan melihat kebaikan TUHAN di negeri orang-orang yang hidup!" Mazmur 27:3,13.

  • YULI381

    25 April 2017

    :-)big thanks for  Sharing

  • DLUKE623

    26 April 2017

    Membumbung Tinggi ke Puncak.

    "Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." Ibrani 12:1.

    Ketika Anda menyaksikan orang terbang dalam balon udara tampaknya begitu damai dan mudah. Tetapi untuk balon dapat distabilkan di tanah itu harus ditahan oleh berat dari karung pasir di keempat sisi gondola. Ketika Anda masuk ke dalamnya untuk memulai perjalanan Anda, pasir harus dilepas sampai balon besar tersebut perlahan-lahan terangkat dari tanah. Balon udara itu naik lebih tinggi ketika semakin banyak pasir dilepaskan.

    Kita didorong untuk menanggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita dalam mengejar kesuksesan. Beban dosa, gangguan, dan hubungan yang salah dapat menjauhkan kita dari membumbung tinggi menuju tujuan kita. Kepahitan, kemarahan, ketakutan, penundaan, sikap buruk hanyalah beberapa beban yang dapat menahan kita. Ketika roh kita lemah, itu mempengaruhi raut wajah, sikap, dan proses pengambilan keputusan kita. Sebuah gaya hidup penuh dosa mengarah ke gaya hidup padang gurun tanpa adanya kebahagiaan yang berkelanjutan.

    Hari ini periksa apakah ada 'beban' dalam jiwa Anda yang harus Anda singkirkan. Kadang-kadang untuk membebaskan diri Anda, Anda harus terlebih dahulu membebaskan orang lain dan kemudian Anda akan mulai membumbung tinggi. Hari ini, lepaskan dan ijinkan Allah membawa Anda lebih tinggi saat Anda membumbung tinggi bersama dengan Dia menuju kemungkinan-kemungkinan baru Anda.

  • DLUKE623

    2 Mei 2017

    Jadilah Kuat dan Jangan Pernah Menyerah

    "Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya." 2 Yohanes 8.

    Ketika keadaan menjadi sulit, jangan menyerah. Sebuah tantangan adalah sebuah kesempatan untuk menghancurkan satu hambatan lagi, menyeberangi satu rintangan lagi, dan memenangkan sebuah mahkota lagi. Atlet bergerak dari satu kekuatan ke kekuatan yang berikutnya dengan memecahkan hambatan daya tahan tubuh yang baru. Saat yang paling gelap adalah saat menjelang fajar. Begitu banyak orang menyerah sesaat sebelum terobosan mereka terjadi.

    Mary Kay Cosmetics disebut oleh Fortune Magazine sebagai salah satu dari Sepuluh Perusahaan Terbaik untuk Wanita dan salah satu dari 100 perusahaan terbaik di Amerika untuk menjadi pekerja disitu. Kesuksesan dan ketenarannya datang karena Mary mengalahkan berbagai rintangan, keputusasaan, dan peperangan hidup. Segera setelah ia mulai bersekolah, ayahnya jatuh sakit. Ibunya bekerja 14 jam sehari sebagai manajer restoran untuk menghidupi keluarga. Mary Kay harus melakukan pekerjaan rumah tangga, memasak, dan mengurus ayahnya sendirian. Dalam karirnya dia mengalami oposisi karena dia adalah seorang wanita tetapi dia merubah setiap lemon yang diberikan di hidupnya menjadi jus limun.

    Dia tetap bersikeras dalam pencariannya dan mengembangkan Mary Kay Cosmetics, sebuah perusahaan bernilai jutaan dolar dengan penjualan dan pemasaran yang strateginya menolong ratusan ribu perempuan untuk menjadi pengusaha. Motonya adalah, "Tuhan yang pertama, keluarga kedua, karir ketiga." Ketika dia meninggal pada tahun 2001, dia memiliki 800.000 konsultan kecantikan independen di 37 negara dengan penjualan tahunan lebih dari $ 2 miliar.

    Dia pernah berkata, "Tujuan saya adalah untuk menjalanii hidup saya sedemikian rupa sehingga ketika saya mati, seseorang bisa berkata, dia peduli". Dan Mary Kay telah melakukannya. Firman Tuhan untuk Anda hari ini: “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!" 2 Tawarikh 15:7. Tetaplah dalam perlombaan dan Allah akan menjadi Pelatih, Kekuatan, dan Promotor Anda sepanjang perjalanan.

  • DLUKE623

    9 Mei 2017

    Lakukan Hal yang Benar

    "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" Mikha 6:8.

    Allah memberitahu kita bagaimana kita dapat bertumbuh dalam perkenanan Allah dengan mentaati apa yang Dia tuntut dari pada kita. Berjalan dalam Perkenanan Ilahi, memperoleh kemakmuran dan kesuksesan secara menyeluruh, semuanya adalah janji Allah kepada kita ketika kita memenuhi persyaratan-Nya.

    Persyaratan Allah adalah:

    1) Bertindak Adil. Lakukanlah hal yang benar. Buatlah pilihan Anda bukan berdasarkan perasaan atau popularitas tetapi berdasarkan apa yang benar di mata Allah.

    2) Mencintai Kesetiaan (Belas Kasih). Belas kasih Anda bertumbuh ketika Anda menangkap kesempatan untuk menunjukkan belas kasih bukannya pembalasan atau penghakiman. "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan." Matius 5:7.

    3) Hidup dengan rendah hati. Tolak kesombongan, pikiran congkak, dan keangkuhan. Ketika Allah mulai membuat Anda lebih makmur, bertumbuhlah dalam kerendahan hati. Layani orang lain, berkati orang lain, dan cari kesempatan untuk meninggikan Allah. Saat kita berjalan dengan kerendahan hati di hadapan Allah, Dia akan meninggikan kita. "Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Yakobus 4:6.

    Anugerah-Nya menyertai Anda hari ini ketika Anda bertindak adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Dia.

  • DLUKE623

    20 Mei 2017

    Pilih 'lebih baik' daripada 'pahit'.

    "Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." Rut 1:20,21.

    Pencobaan bisa membuat kita menjadi pahit atau menjadi lebih baik. Pencobaan dapat dipandang sebaga pembelajaran yang meningkatkan pertumbuhan, pengetahuan, dan oleh karena itu meningkatkan kedewasaan.

    Seorang Gembala menceritakan bahwa sementara dia pergi untuk menjadi pembicara, putrinya yang adalah seorang atlet yang luar biasa mengalami kecelakaan tragis, dan kehilangan salah satu kakinya. Ketika ia terbang pulang dan mengunjungi putrinya di rumah sakit, ia bertanya kepada putrinya, "Bagaimana keadaanmu?" Putrinya berkata, "Ayah selalu mengajarkan kepada saya untuk tidak memikirkan apa yang telah hilang tetapi untuk bersyukur atas apa yang masih saya miliki!" Putrinya bersyukur atas satu kakinya yang tersisa.

    Alkitab mendorong kita untuk memuji Tuhan setiap saat, bukan hanya pada saat-saat menyenangkan tetapi bahkan pada saat-saat yang buruk. Ketika kita mengalami pencobaan, pujian menjadi jubah perlindungan; jaring pengaman; dinding perlindungan; dan menara kekuatan. Pujian melindungi hati kita dari kepahitan dan menjaga jiwa kita tetap hidup untuk kreativitas, kuasa, dan solusi.Kepahitan sebaliknya menyebabkan kemandulan bagi jiwa; penyakit pada roh manusia; dan kerusakan pada tubuh manusia.

    Pilihan kita: “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.” Mazmur 34:2. "Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur." Mazmur 69:31.

    20 Mei 2017 diubah oleh DLUKE623

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Allah adalah Kudus.

    "TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa. Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi  nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia." Mazmur 99:2,3.

    Allah adalah Kudus. Ketika kita memeriksa diri kita sendiri di dalam terang Allah, kita menyadari ketidaksempurnaan kita, area-area yang tidak benar, dan kelemahan-kelemahan kita. Yesus Kristus dalam kekudusan-Nya memeluk kita yang penuh dosa. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." Roma 3:23,24.

    Kita bersyukur kepada Allah untuk salib dan tujuan dari kekejaman dan penghinaannya: Yesus mati bagi kita, mengambil dosa-dosa dan rasa malu kita dan membuat kita bebas untuk memeluk kekudusan Allah. Leonard Ravenhill, seorang penginjil Inggris berkata: "Mukjizat terbesar yang Allah bisa lakukan saat ini adalah mengambil orang yang tidak kudus dari dunia yang tidak kudus, membuat orang tersebut kudus, lalu menaruhnya kembali ke dunia yang tidak kudus dan menjaganya tetap kudus di dalam dunia itu."

    Ketika kita datang di hadapan Allah kita yang Kudus dalam doa, kita dilingkupi dengan Kebenaran Yesus Kristus, Perlengkapan Senjata-Nya, dan Kemuliaan-Nya. Yesus Kristus adalah Raja Kemuliaan yang melingkupi kita dan menghadirkan kita di hadapan Bapa kita yang Kudus sebagai kebenaran Allah. “Ia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” 2 Korintus 5:21. Karena hal ini kita dapat datang dengan berani di hadapan takhta kasih karunia-Nya dalam doa untuk rahmat, pengampunan, belas kasih, dan kasih setia-Nya setiap hari.

    Kekuatan yang luar biasa di dalam menjadi orang tua adalah untuk memelihara, menolong, mengampuni, dan mengasihi anak-anak yang tidak sempurna, sedang bertumbuh, dan yang penuh tantangan setiap hari. Kasih Allah kepada kita lebih lagi, dan akan menolong Anda untuk bertumbuh dalam kedewasaan, kekuatan, hikmat, dan kebenaran. Mari kita bersyukur atas belas kasih Allah kita yang Kudus karena Dia melihat kita melalui mata belas kasih dan mengasihi kita melalui karya Anak-Nya yang telah selesai di kayu salib.

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Yoh. 1:1-3)

    Yohanes mengatakan ‘pada mulanya adalah Firman, Firman beserta Allah, Firman itu adalah Allah.’ Ini berarti Firman itu inkontingen, ada pada Dirinya, kekal, tidak bisa rusak dan cukup dalam Dirinya (Self-existence).

    Pada kalimat pertama Injilnya, Yohanes mencatat, “Pada mulanya adalah Firman.” Dia mulai dengan satu kata dalam bahasa Gerika, yaitu arche ( Permulaan )

    Istilah “In the beginning” (‘pada mulanya’) di dalam Alkitab hanya ada di dua tempat, yaitu di kitab Kejadian dan kitab Yohanes. Kitab Kejadian (ditulis oleh Musa) dimulai dengan ‘Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi’. Yohanes menulis, ‘Pada mulanya adalah Firman’. Kalau kita membandingkan antara Musa dan Yohanes, mereka sama-sama menuliskan ‘permulaan,’ di mana Musa menuliskan dalam bahasa Ibrani dan Yohanes menulis dalam bahasa Yunani.

    Namun, wilayah yang mereka tulis sangat berbeda.

    Permulaan karya Allah itu adalah permulaan dari segala yang dicipta. Permulaan Allah adalah permulaan yang tidak dicipta. Di sini kita melihat perbedaan keberadaan yang contingent (sementara) dan keberadaan yang incontingent (kekal). Keberadaan Firman yang bersifat incontingent inilah yang disebut dengan "Dalil Kebenaran" yang menopang smua ciptaan.

    Yohanes berbicara tentang Firman untuk menegaskan tentang dasar iman Kristen, yaitu Allah Tritunggal. Jika ia menuliskan “pada mulanya ada Allah” maka itu tetap menunjuk ke Pribadi Pertama, Allah Bapa. Namun kini ia ingin menekankan bahwa yang menjadi daging itu adalah Allah, tetapi Pribadi Kedua. Untuk itu ia menekankan bahwa “pada mulanya ada Firman.”

    Cara penulisan di sini begitu ketat sehingga tidak memberikan kemungkinan salah mengerti. Penggunaan istilah “Firman” sedemikian penting. Istilah ini tidak sanggup dipikirkan oleh para filsuf atau para pendiri agama. Di seluruh dunia ada 27 kebudayaan yang paling penting, tetapi yang mengerti hal ini hanya tiga, yaitu Tiongkok, Gerika, dan India. Di Tiongkok, ‘Firman’ dimengerti sebagai ‘tao’; di India sebagai ‘brahma’; dan di Gerika sebagai ‘logos’

    Pada mulanya adalah Kebenaran, Kebenaran itu beserta Allah, dan Kebenaran itu adalah Allah sendiri..

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Yesus Kristus, Tuhan dan Raja.

    "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan FirmanNya yang penuh Kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi. Ibrani 1:1-3

    Mengapa Yesus disebut Tuhan? Hampir tidak ada buku theologi dari Barat maupun Timur membahas hal ini. Yesus dilahirkan ketika Agustus menjadi kaisar yang menyebut dirinya sebagai tuhan. Allah di sorga melihat hal ini tidak beres. Di dunia mulai ada tuhan palsu, maka Allah menurunkan Tuhan yang asli untuk diperlihatkan kepada manusia, agar manusia bisa membedakan kaisar yang mengaku sebagai tuhan dan Tuhan yang disalibkan. Ketika manusia menyebut diri sebagai tuhan, Tuhan yang asli turun dari sorga, agar manusia tidak menyeleweng. Ketika sejarah manusia mulai angkuh, menyeleweng, dan memalsukan diri sebagai ilah, maka Allah campur tangan, merendahkan diri, turun menjadi Tuhan di tengah manusia.

    Pada tahun 260 SM, di Tiongkok ada seorang raja yang begitu angkuh, bernama Ying Zheng. Ia berkata, “Sekarang aku menjadi kaisar, bukan raja biasa, lebih besar dari semua raja. Semua raja selama ribuan tahun sejarah Tiongkok kalah daripadaku. Aku yang terbesar.” Ia menyebut dirinya sebagai huàngdi (kaisar; raja di atas segala raja). Dialah kaisar pertama Tiongkok (dikenal sebagai Qin Shi Huang). Ia orang terkuat sepanjang 6.000 tahun sejarah Tiongkok, tetapi dinastinya adalah dinasti yang paling pendek, tidak sampai 20 tahun sudah hancur (221-206 SM, dilanjutkan dengan dinasti Han). Tuhan tidak mengizinkan manusia menyombongkan dan memutlakkan diri sebagai ilah. Pemerintah yang menghormati Allah, mencintai, dan memperlakukan rakyatnya secara manusiawi, tidak mungkin tidak diberkati Allah. Seorang pengusaha mebel dari Solo yang bernama Joko Widodo, bisa menggantikan Soekarno, Soeharto, dan Habibie. Tuhan bisa mengubah nasib seluruh dunia, karena Ia itu Tuhan.

    Setelah Qin Shi Huang, 200 tahun kemudian terjadi kaisar pertama di Barat, yaitu Kaisar Agustus. Pada zaman Agustus, Tuhan mengutus Yesus, lalu manusia mana pun yang menyebut Yesus itu Tuhan harus dipenggal kepalanya. Allah mau memberi tahu manusia, yang disebut Tuhan ialah Yesus, Allah yang menjadi daging dan darah. Ini membuat semua paradigma berubah, berbeda, yang membuat kita kagum dan taat di hadapan Tuhan. Kita harus taat kepada Tuhan, karena hikmat Tuhan berbeda dari hikmat manusia. Ketika manusia menyebut diri sebagai tuhan, Tuhan Allah mengirim Yesus ke dunia. Injil Lukas mencatat ketika Agustus menjadi kaisar, Yesus lahir di Betlehem (Luk. 2:1-7).

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Kemuliaan Kristus dalam Sejarah.

    "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antata manusia yang berkenan kepada-Nya. Lukas 2:14

    Injil Lukas mencatat ketika Agustus menjadi kaisar, Yesus lahir di Betlehem (Luk. 2:1-7). Yang satu berada di takhta manusia yang tertinggi, Yang Satu lagi berada di tempat terendah, di palungan tempat makan hewan. Yang satu di tempat politik dan militer yang terkuat, Yang Satu lagi di tempat yang tidak ada kekuatan politik, militer, tidak ada dukungan sosial, hanya ada tempat hewan yang bau. Inilah cara Tuhan menyatakan ketuhanan, hikmat, dan kemuliaan-Nya yang melampaui hikmat manusia. Ketika Tuhan Yesus lahir, tidak seorang pun mengerti dan menyambut-Nya, maka Tuhan harus menyuruh malaikat memberi tahu para gembala di Betlehem dan para majus di Timur. Tuhan tidak memberi tahu orang Yahudi, karena orang-orang Yahudi merasa mereka sudah mengenal Tuhan, sama seperti banyak orang Kristen hari ini yang menganggap diri sudah mengenal Tuhan.

    Kristus hadir pada saat Romawi menegakkan kaisar pertama yang mengaku diri sebagai Tuhan. Kekaisaran Romawi merupakan kekaisaran terbesar sepanjang sejarah. Sebelum Agustus menjadi kaisar, sudah ada beberapa orang hebat dalam kerajaan ini, seperti Pompey, Julius Caesar, dan Antonius. Sekitar 70 tahun sebelum Kristus lahir, Julius Caesar merajalela. Ia adalah seorang jenderal yang hebat dan kuat. Ia terus memperluas teritori Romawi, bertahun-tahun perang di Utara, di daerah Gaul (Prancis sekarang), ia kembali ke Roma, mengalahkan Jenderal Pompey dan menjadi diktator dalam kekaisaran Romawi. Tiga tahun kemudian mendadak ia dibunuh. Orang besar seperti dia, yang begitu hebat, dan karena terlalu keras berkuasa, ia menanamkan kebencian kepada bawahannya. Suatu hari ketika ia hadir di dalam parlemen, tiba-tiba anak buahnya mengeluarkan pisau dan menusuk dia. Di saat satu per satu menusukkan pisaunya, datang seorang jenderal muda, anak angkat yang sangat ia sayangi, yang bernama Brutus; ia juga mengeluarkan pisau dan menusuk Julius. Julius dengan muka serius berkata, “Brutus, kamu jugakah?” dan meninggallah ia.

    Di manakah Kaisar Agustus sekarang? Sudah tidak ada. Di manakah Julius Caesar sekarang? Tidak ada. Sekitar 150 tahun yang lalu, ada seorang yang mengerti rahasia ini tanpa ia sadari. Ia adalah Napoleon. Napoleon dan Hitler sama-sama bersalah, dan kelihatannya sama-sama tidak pergi berperang ke Barat, tetapi malah ke Timur. Kedua-duanya memilih tanggal yang sama, yaitu 14 Februari, yang satu tahun 1812 dan yang satu lagi tahun 1942, mereka keduanya pergi berperang ke Rusia dan kedua-duanya kalah total di Rusia. Akhirnya, kedua-duanya selesai kariernya di sana, kedua-duanya dihukum dan mati. Napoleon mati di Waterloo, dikalahkan oleh jenderal Inggris, Arthur Wellesley, sedangkan Hitler dikalahkan oleh Jenderal Eisenhower dan Jenderal Zhukov di Berlin. Di sebuah bungker ruang bawah tanah di kota Berlin, Hitler menembak dirinya sendiri setelah memberi istri dan anjingnya minum racun. Napoleon dan Hitler keduanya gagal, karena Tuhanlah yang menguasai sejarah. Tuhanlah yang menghakimi manusia. Tuhan yang sejati tidak tampak, tetapi kuasa-Nya Mahabesar.

  • ECHY268

    18 Mei 2018

    Amin... GBU

    DLUKE623 tulis:

    Kemuliaan Kristus dalam Sejarah.

    "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antata manusia yang berkenan kepada-Nya. Lukas 2:14

    ....

    di Berlin. Di sebuah bungker ruang bawah tanah di kota Berlin, Hitler menembak dirinya sendiri setelah memberi istri dan anjingnya minum racun. Napoleon dan Hitler keduanya gagal, karena Tuhanlah yang menguasai sejarah. Tuhanlah yang menghakimi manusia. Tuhan yang sejati tidak tampak, tetapi kuasa-Nya Mahabesar.

    18 Mei 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Allah itu Pengasih dan Penyayang.

    "Karena bilamana kamu kembali kepada TUHAN, maka  saudara-saudaramu dan anak-anakmu akan mendapat belas kasihan dari orang-orang yang menawan mereka, sehingga mereka kembali ke negeri ini. Sebab TUHAN, Allahmu, pengasih dan penyayang: Ia tidak akan memalingkan wajah-Nya dari pada kamu, bilamana kamu kembali kepada-Nya!"  2 Tawarikh 30:9.

    Allah adalah pengasih dan penyayang. Alkitab mendorong kita untuk mengharapkan tindakan kasih, kasih setia, dan rahmat Allah setiap hari. ”Tak berkesudahan kasih setia  TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu." Ratapan 3:22-23.

    Bagi Allah, kegagalan adalah kesempatan:

    1) Untuk Yesus Kristus menggunakan Darah-Nya bagi pengampunan dosa-dosa kita. "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." Matius 26:28.

    2) Untuk menggenapi tujuan salib. Mereka mengejek Yesus selama penyaliban-Nya dan berteriak: "Turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!" Markus 15:30. Dia tidak melakukannya, Dia mati untuk menyelamatkan Anda.

    3) Untuk menkonfirmasi bahwa Anda adalah seorang pemenang. "Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita." 1 Yohanes 5:4.

    Kegagalan bukan hanya kesempatan bagi Allah untuk membuktikan kasih dan kuasa-Nya di dalam kehidupan Anda, tetapi juga kesempatan bagi Anda untuk mengalami kasih, anugerah, dan kasih sayang Allah yang tidak berubah. Ini adalah kesempatan untuk belajar, bertumbuh dalam pengalaman, dan dewasa dalam iman. Booker T. Washington berkata: "Kesuksesan sejati tidak diukur oleh berapa banyak posisi yang seseorang telah capai atau dapatkan dalam hidup, tetapi diukur dengan halangan-halangan yang telah diatasinya ketika berusaha untuk sukses."

    Sebagai anak Allah, Anda diberi kuasa sebagai Penegak Kerajaan untuk mengalahkan kegagalan-kegagalan, memperbaiki kesalahan-kesalahan, dan memerintah dunia Anda yang dipenuhi dengan kasih dan rahmat Allah.

  • MAYA509

    18 Mei 2018

    JANGAN lupa Allah juga Hakim yg sangat TEGAS dan punya hukum yg berat. Allah tidak ragu2 menghukum anak2nya dgn tegas sampai mengorbankan Yesus sdr di kayu salib.

    Jangan terlena dengan kata kasih, kita malah menyalahgunakan kasihNya.

    #efekdapetwejangansemalemdarikangmasbro 😁🙏🏻

    DLUKE623 tulis:

    Allah itu Pengasih dan Penyayang.

    ...

    Sebagai anak Allah, Anda diberi kuasa sebagai Penegak Kerajaan untuk mengalahkan kegagalan-kegagalan, memperbaiki kesalahan-kesalahan, dan memerintah dunia Anda yang dipenuhi dengan kasih dan rahmat Allah.

    18 Mei 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Hikmat dari Allah.

    “Inilah hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepada-Nya Aku berkenan.” Yesaya 42

    Saat diri-Nya di dalam kesulitan, Ia tidak pernah kecewa atau putus asa. Ketika manusia dalam kesusahan, Ia tidak memutuskan buluh yang terkulai, tidak memadamkan sumbu yang pudar nyalanya. Kristus berkarakter tertinggi, selain menyelamatkan kita menjadi milik-Nya, Ia juga menjadi teladan yang paling sempurna bagi kita. Manusia yang dahulu tidak mengenal Kristus, setelah diberkati dan digerakkan oleh Roh Kudus, menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, maka mereka akan menyesali apa yang pernah mereka lakukan kepada Kristus. Lalu dengan kesedihan mendalam dan dengan sukarela mohon pengampunan Tuhan, lalu mengakui, “Engkaulah Tuhanku.” Pada akhirnya nanti tidak ada bibir yang tidak menyebut Yesus itu Tuhan, tidak ada lutut yang tidak akan bertelut di hadapan Yesus sebagai Tuhan. Ini dicatat di dalam Filipi 2:11.

    Para kaisar sepanjang sejarah bersikap arogan, menganggap diri penerima mandat sorgawi. Orang Jepang memanggil kaisarnya sebagai “Putra Matahari” yang diturunkan matahari dari sorga menjadi raja dan tuhan di dunia. Arogansinya merebut kemuliaan dan status Allah Sang Pencipta, menganggap diri orang yang begitu tinggi. Saat itu Hirohito memerintahkan kapal terbang-kapal terbangnya berperang di Pearl Harbour, Honolulu. Maka Amerika Serikat terpaksa terlibat dalam Perang Dunia II di Asia Pasifik. Tadinya Kongres Amerika Serikat sudah memutuskan tidak mau terlibat Perang Dunia II. AS menghindari berperang, dan jika perlu hanya membantu secara finansial atau membangun kembali negara-negara yang kalah perang. Jika AS tidak menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, mustahil Jepang menyerah. Saat itu AS tidak ada bom atom. Ini semua rencana dan intervensi Allah yang menakutkan.

    Orang Jerman menganiaya orang Yahudi, maka mereka lari ke AS. Pada saat itu, AS baru melakukan Manhattan Project untuk membuat bom atom melalui dalil Einstein, yaitu E=mc2, di mana Energi (E) sama dengan massa (m) dikalikan kecepatan cahaya (c) yang dipangkatduakan. Sebuah bom atom yang beratnya tidak sampai 500 kg, ledakannya bisa membinasakan 100.000 orang. Bom seperti ini belum pernah ada. Bom TNT tidak mempunyai kekuatan daya rusak seperti ini. Maka akibat bom atom barulah Perang Dunia II bisa selesai. Jika tidak, sulit dibayangkan kehancuran yang dialami bumi kita. Sebelum Perang Dunia II, Hirohito mengajar rakyatnya tiga doktrin: a) Kaisar Jepang satu-satunya ilah sejati yang hidup di dunia; b) Tiongkok harus dihancurkan dulu, sesudah itu semua sumber daya alamnya akan berlimpah dipakai mendukung pasukan Jepang; dan c) Jepang menghancurkan Eropa dan mewakili ilah dunia menguasai umat manusia. Allah tidak senang, lalu mengintervensi dan menghancurkan Jepang.

    Saat itu, Hirohito disekutui oleh Hitler dan Musolini. Mereka tidak tahu Jepang begitu jahat dan ambisius mau menghancurkan dan menguasai seluruh negara, termasuk Jerman dan Italia, agar mereka dapat merajalela berkuasa. Ketika Alexander Agung mengalahkan Persia, ia tercengang melihat istana Persia yang lima ratus kali lebih besar dari istananya di Yunani. Ia heran mengapa ia bisa mengalahkan kerajaan yang begitu besar. Semua kerajaan satu per satu hancur kecuali Alexander Agung, karena ke mana saja ia berperang, ia membebaskan perbudakan, membawa bahasa Yunani yang akan Allah pakai untuk mempersiapkan datangnya era Perjanjian Baru.

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Meskipun demikian, Allah ..

    "Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya; Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya." Mazmur 146:5,6.

    Allah kita adalah Allah atas keluarga yang disfungsional. Dia dipanggil dengan nama Allah Yakub terlepas dari siapa Yakub dulunya. Yakub adalah saudara kembar Esau dan putra kedua Ishak. Ia mengambil keuntungan dari rasa lapar kakaknya dan membeli hak kesulungannya dengan sepiring makanan. Kemudian dengan bantuan ibunya, mereka berkomplot menipu ayahnya yang hampir buta dan mencuri berkat kakaknya.

    Nama Yakub berarti, 'penipu, con-artis' dan ia benar-benar hidup sesuai dengan namanya. Keluarga Yakub adalah keluarga yang disfungsional dengan ibu dan ayah yang bertengkar memperebutkan anak favorit; saudara kandung yang saling iri; pengkhianatan, dan percobaan pembunuhan. Namun demikian, Allah tetap Allah Yakub. Yakub melanjutkan ciri khas keluarganya dengan anak-anaknya di rumah yang disfungsional dengan sesama saudara saling membenci satu sama lain dan percobaan pembunuhan. Namun demikian, Allah tetap Allah Yakub.

    Mengapa? Yakub mengingatkan kita bahwa Allah itu Maha Pemurah, mampu mentransformasi kehidupan, menyembuhkan hubungan, dan bagaimanapun juga tetap menolong kita untuk menggenapi tujuan kita. Yakub berseru kepada Allah ketika ia sudah merasa lelah dengan kehidupan lamanya dengan kebiasaan lamanya dan konsekuensinya. Yakub siap untuk perubahan. Dia sudah siap untuk memenuhi potensinya sebagai keturunan Abraham. Dia berdoa sepanjang malam dan Allah mengubah namanya dari Yakub menjadi Israel yang berarti "pangeran Allah". Akan tetapi, Allah tetap memakai nama Yakub untuk mengingatkan kita bahwa Dia tidak hanya berkomitmen bagi orang-orang yang sempurna, tetapi juga bagi orang-orang berdosa yang bersedia untuk diselamatkan. Hari ini, berdoalah dan terima rahmat-Nya yang baru setiap hari.

  • DLUKE623

    18 Mei 2018

    Umat Kepunyaan Yahweh.

    "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan menuju terang-Nya yang ajaib." 1 Petrus 2:9

    Yesus disebut sebagai Tuhan menggemparkan Kekaisaran Romawi, karena Kekaisaran Romawi hanya mengakui satu tuhan, yaitu kaisar. Bagi Romawi, kaisar itu anak dewa/ilah. Tetapi ilah-ilah mereka itu ilah mitologis. Bagi mereka, yang bisa jadi raja bukan anak manusia biasa, pasti anak ilah yang punya kuasa, hikmat, karisma, dan bakat yang luar biasa untuk menguasai dan mengontrol umat manusia. Mereka menjadi congkak dan menjadikan diri mutlak, melecehkan Kitab Suci dan Allah Yahudi. Mereka berkata, Yahudi tidak boleh memanggil Yahweh Tuhan dan harus memanggil kaisar Romawi sebagai tuhan. Yahudi membenci hukum ini dan tidak mau memanggil kaisar sebagai tuhan, hanya memanggil Allah saja Tuhan. Maka pembantaian dijalankan, tentara Romawi yang angkuh dan menganggap diri kekaisaran terbesar di dunia, tiada lawannya, mulai membunuh orang Yahudi, para imam mereka dibantai dan mengalirkan darah seperti sungai di Yerusalem. Tetapi orang Yahudi tetap berkata, “Biar para imam dan pemimpin kami dibunuh, kami tetap tidak mau memanggil kaisar tuhan, karena Tuhan kita hanya satu, tidak di dunia, tetapi di sorga, yaitu Yahweh, Sang Pencipta langit dan bumi.” Mereka semakin marah dan membunuh lebih banyak, tetapi tetap tidak satu pun yang mau takluk. Romawi mulai mempertimbangkan. Ini kelebihan dan keunikan Yahudi.

    Selama ribuan tahun, Yahudi tetap kukuh dan kuat sampai hari ini. Mereka menghasilkan Einstein, Karl Marx, dan orang-orang penting lain, di bidang musik, politik, pendidikan, dan keuangan. Ini bangsa yang sangat unik dan ajaib. Tiap tahun minimal ada dua orang Yahudi yang mendapat Nobel Prize. Horowitz, Rubinstein, Bernstein, para conductors  terbesar banyak yang Yahudi. Mereka bilang, “Tidak, kami tidak menyembah yang lain. Kami hanya menyembah Yahweh sebagai Tuhan, karena Ia Pencipta langit dan bumi.” Akhirnya, Romawi berkata, “Sudahlah, bangsa ini diberi dispensasi, boleh menyebut Yahweh sebagai Tuhan. Walaupun kami tidak tahu Yahweh itu di mana, ada atau tidak pun saya tidak tahu, tidak lihat.” Maka, Yerusalem diizinkan menyebut Yahweh Tuhan, di luar tanah itu semua harus memanggil kaisar tuhan.

    Saat Romawi melihat orang Kristen di antara Yahudi percaya Yesus juga Tuhan, maka mulai timbullah kemarahan mereka. “Dulu membiarkan kalian percaya Yahweh Tuhan, karena Yahweh tidak tampak. Tetapi sekarang memanggil Yesus Tuhan. Yesus yang lahir di Betlehem, besar di Nazaret, mati disalib di Golgota, manusia yang secara sejarah pernah ada.” Beda dengan para dewa Yunani yang tidak pernah hidup di dunia atau hidupnya sementara, kecuali Achilles dan Jupiter yang menurut mereka pernah datang muncul dalam sejarah. Tetapi mereka bukan seperti manusia yang pernah lahir dan dibunuh seperti Yesus. Maka, semua yang memanggil Yesus Tuhan dipenggal kepalanya. Gereja harus ingat, di abad pertama bagaimana orang Kristen menyangkal diri, memikul salib, menderita, dan mati martir karena menjalani kehendak Tuhan. Biarlah kita mengerti, mengingat, dan meneladani jemaat mula-mula yang setia kepada Injil dan Kristus.

  • DLUKE623

    19 Mei 2018

    Pengakuan Iman Rasuli.

    "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan Percaya kepada Dia yang mengutus Aku, Ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Yohanes 5:24

    Butir pertama: “Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.” Dalam butir ini kita melihat terbukanya suatu sistem baru untuk manusia yang melampaui pemikiran Yunani. Orang Yunani berkata setelah melihat alam semesta, tidak ada yang lebih lagi dari itu. Tetapi saat orang Kristen melihat alam semesta, melihat ada Allah di atas yang menjadi Bapaku: Ialah Sang Pencipta, Sang Allah Bapa, yang memberikan hidup baru padaku, maka aku disebut anak-Nya. Jika dibandingkan dengan mitologi Tiongkok (Pan-gu) dan mitologi India (empat gajah), kita segera melihat dan perlu memaklumi bahwa mereka tidak memiliki wahyu Tuhan.

    "Aku percaya kepada Allah” adalah satu pernyataan yang besar sekali. Dengan kalimat ini kita membagi manusia menjadi dua kelompok, yaitu: theis dan atheis. Atheis percaya tidak ada Allah, sementara theis percaya ada Allah. Ada yang berkata ada Allah di luar diri manusia, dan ada yang mengatakan tidak ada. Tetapi sebenarnya, Allah tidak mungkin menjadi ada karena kita percaya Dia ada, atau sebaliknya menjadi tidak ada karena manusia tidak percaya Dia ada. Allah bukan hasil proses menjadi. Ia tidak menjadi ada atau menjadi tidak ada. Istilah “menjadi” tidak tepat dan tidak layak dikenakan pada diri Allah yang kekal. Allah tidak mungkin “menjadi” ada, dan tidak ada unsur apa pun yang bisa menjadikan Ia ada. Allah ada pada diri-Nya sendiri, tanpa perlu penyebab.

    Allah adalah yang ada pada diri-Nya sendiri, yang konsisten tidak berubah, kekal, tidak mengalami perubahan, tidak mengalami proses, dan tidak membutuhkan penyebab. Maka konsep “percaya kepada Allah” ditanamkan oleh Allah ke dalam diri manusia yang diciptakan menurut peta teladan Allah. Dengan demikian, setiap manusia tidak mungkin tidak memiliki konsep Allah di dalam dirinya. Semua orang mengetahui dan percaya ada Allah, karena Allah telah menanamkan konsep keberadaan diri-Nya di dalam manusia yang diciptakan menurut peta teladan Allah sendiri. Tetapi jika seseorang memiliki kepercayaan terhadap Allah kurang benar, bukan Allah yang kurang benar, tetapi mata, pandangan, pemikiran, dan konsep orang itu yang telah mengalami distorsi.

    Misalnya, sebuah pena jika saya taruh di dalam gelas berisi air, maka seolah-olah pena tersebut bengkok. Tetapi pena itu sebenarnya tidak bengkok. Yang membuat pena itu terlihat bengkok adalah mata dan pikiran kita. Memang terlihat mata kita baik, tetapi pandangan mata kita tidak tahu bahwa ketika pena itu melewati air, mengalami pembiasan sehingga kita melihat pena itu bengkok. René Descartes, seorang filsuf Prancis mengatakan, “Dalam hal seperti ini terbukti ada distorsi yang dikerjakan setan.” Ini pertama kali di dalam sejarah filsafat, seorang filsuf memakai istilah “setan” untuk menjelaskan fenomena yang kita rasa tidak benar. Ia berkata tentang istilah di dalam ide yang disebut “clearness of idea”. Ide yang jelas di pikiran kita sering menjadi tidak jelas dalam fakta, maka kita bisa salah melihat fakta. Fenomena dan realitas selalu ada jarak, sehingga kita ditipu oleh fenomena (gejala yang kita lihat) dan tidak mengetahui dengan sesungguhnya realitas yang asli, tepat, akurat, dan yang tidak salah. Sedangkan Mengakui Keberadaan Allah adalah Iman dari hasil Dalil Kebenaran yang menopang segala keberadaan sehingga kita bisa menaruh pengharapan kepada Allah yang adalah Kebenaran. Pada Mulanya adalah Kebenaran, Kebenaran itu bersama-sama dengan Allah, dan Kebenaran itu adalah Allah.

  • 19 Mei 2018

    🙏

  • DLUKE623

    19 Mei 2018

    Bersaksi Bagi Kebenaran.

    "Kuduskanlah mereka dalam Kebenaran; FirmanMu adalah Kebenaran. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.

    Yoh 17:17,22.

    Yohanes 17 merupakan doa Anak kepada Bapa. Inilah doa Imam Besar yang mewakili seluruh kaum pilihan di dunia, doa Gembala Agung bagi semua domba-Nya. Doa ini bukan doa untuk diri sendiri. Ia menyerahkan seluruh jemaat yang Ia tebus melalui kematian-Nya ke dalam tangan Bapa. Tidak semua yang diciptakan Tuhan akan menjadi milik Tuhan di dalam kekekalan. Hanya yang dipilih, ditebus, dan diasingkan dari dunia (dikuduskan) menjadi milik Kristus selamanya. Merekalah yang memiliki hidup kekal yang dikaruniakan Kristus.

    Allah menciptakan bumi dengan fokus pada kaum pilihan yang ditetapkan sebelum penciptaan dan akhirnya pasti menjadi milik Tuhan. Kita selalu mungkin menyeleweng, jatuh, menyimpang, dan melupakan Tuhan, tetapi Ia tidak membiarkan kita. Ia akan membawa kita kembali karena: (1) Demi nama-Nya sendiri, Ia memelihara kita; (2) Ia mau kita sadar dan waspada. Kita sering tak sadar dalam perjalanan mengikut Tuhan; kita tertidur atau tak lagi waspada. Jika kita berpikir kembali, berapa banyak waktu kita tertidur dan telah mengakibatkan kita berjalan serong. Banyak kecelakaan terjadi karena orang mabuk, ngantuk, tertidur, dan tidak waspada. Demikian pula, jika kita terlalu suka hidup dalam dosa, kita menjadi orang yang tertidur rohani dan tidak lagi sadar.

    Yesus berkata, “Katakan ya kepada ya; tidak kepada tidak; selebihnya berasal dari si jahat.” Xenophanes (570-475 BC), filsuf Yunani 2.500 tahun lalu, mengatakan, “Alam telah mengaruniakan kita dua mata, dua telinga, tapi hanya satu mulut, supaya kita banyak melihat, banyak mendengar, tetapi jangan banyak bicara.” Pernahkah engkau pikir mengapa mata harus dua padahal hanya untuk melihat, telinga harus dua padahal hanya untuk mendengar, tetapi mulut hanya satu? Bukankah tidak adil karena tugas mulut begitu banyak. Tetapi ketika dibandingkan dengan Kitab Suci, saya memberi jawaban lain, “God created us with two eyes and two ears, but only one mouth.” Bukan alam yang memberi, tapi Allah yang menciptakan. Ia menciptakan kita dengan dua mata, dua telinga, tetapi satu mulut supaya kita melihat mana yang baik mana yang jahat, supaya kita dengar mana yang benar mana yang salah, tapi saat bicara hanya bersaksi bagi kebenaran saja. Ini jauh lebih fokus dan sesuai Kitab Suci, karena katakan ya untuk ya, dan tidak untuk tidak; jangan bicara lebih dari satu hati, tapi bersaksi bagi kebenaran.

  • DLUKE623

    20 Mei 2018

    Pilihan hidup.

    "Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." Rut 1:20,21.

    Pencobaan bisa membuat kita menjadi pahit atau menjadi lebih baik. Pencobaan dapat dipandang sebagai pembelajaran yang meningkatkan pertumbuhan, pengetahuan, dan oleh karena itu meningkatkan kedewasaan.

    Seorang Gembala menceritakan bahwa sementara dia pergi untuk menjadi pembicara, putrinya yang adalah seorang atlet yang luar biasa mengalami kecelakaan tragis, dan kehilangan salah satu kakinya. Ketika ia terbang pulang dan mengunjungi putrinya di rumah sakit, ia bertanya kepada putrinya, "Bagaimana keadaanmu?" Putrinya berkata, "Ayah selalu mengajarkan kepada saya untuk tidak memikirkan apa yang telah hilang tetapi untuk bersyukur atas apa yang masih saya miliki!" Putrinya bersyukur atas satu kakinya yang tersisa.

    Alkitab mendorong kita untuk memuji Tuhan setiap saat, bukan hanya pada saat-saat menyenangkan tetapi bahkan pada saat-saat yang buruk. Ketika kita mengalami pencobaan, pujian menjadi jubah perlindungan; jaring pengaman; dinding perlindungan; dan menara kekuatan. Pujian melindungi hati kita dari kepahitan dan menjaga jiwa kita tetap hidup untuk kreativitas, kuasa, dan solusi. Kepahitan sebaliknya menyebabkan kemandulan bagi jiwa; penyakit pada roh manusia; dan kerusakan pada tubuh manusia.

    Pilihan kita: “Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.” Mazmur 34:2. "Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur." Mazmur 69:31.

  • FERNANDO207

    20 Mei 2018

    Firman Tuhan itu bagus, yang ribet itu manusianya

  • DLUKE623

    21 Mei 2018

    Allah Yang Maha Kuasa.

    "Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Akulah Allah Yang Maha Kuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak." Kejadian 17:1-2.

    Allah Yang Maha Kuasa. Pada ayat ini, Allah mengkonfirmasikan perjanjian-Nya dengan Abram dan keturunannya. Dua puluh sembilan tahun sebelumnya mereka telah mengadakan perjanjian yang mencakup kepemilikan tanah dan pengembangan sebuah bangsa. Selama masa penantian ini, iman Abram dan Sarai diuji ketika mereka menghadapi raja-raja Mesir yang kejam; masalah keluarga dengan keponakan mereka - Lot; dan ujian terbesar dari semuanya itu adalah kesabaran mereka menunggu Allah untuk penggenapan janji perjanjian-Nya.

    Abram dan Sarai tetap tidak mempunyai anak meskipun sudah berdoa dan percaya akan kelahiran seorang anak. Allah datang kepada Abraham saat ia berusia 90 tahun dan memberi segel pada perjanjian-Nya dengan dia. Allah menyebut dirinya sendiri, “Allah Yang Maha Kuasa”. Kata Ibrani untuk 'maha kuasa' adalah 'Shaddai', artinya: kuat, perkasa, mampu menciptakan atau menghancurkan, kekuasaan yang tidak terbatas.

    Sebagai “Allah Yang Maha Kuasa” Dia adalah adalah Allah kita yang Kekal, Yang Maha Kuasa tanpa batasan dalam kuasa; mampu menciptakan di dalam kita dan melalui kita; mampu menghancurkan musuh-musuh kita dan mampu melakukan mukjizat–mukjizat untuk menggenapi janji-janji-Nya di dalam hidup kita. Sebagai Allah Yang Maha Kuasa, Dia memberkati Abram dan Sarai terlepas dari usia tua mereka untuk melahirkan seorang putra bernama Ishak. Dari Ishak muncul sebuah bangsa yang disebut Israel, Mesias kita yang bernama Yesus Kristus, Kekristenan, dan Gereja Yesus Kristus. Allah Yang Mahakuasa Anda mampu memberkati Anda dan akan memberkati Anda. Nantikan Dia. Percaya kepada Dia, karena bersama Allah kita Yang Maha Kuasa, segala sesuatu mungkin.

  • DLUKE623

    21 Mei 2018

    Yesus, Allah Yang Berkuasa.

    "Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata :"Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

    Yohanes 17:1

    Yohanes 17, pasal yang unik, sangat berbeda dengan semua pasal di Alkitab. Satu-satunya pasal yang memperlihatkan kepada kita komunikasi antar Allah Tritunggal; isi doa Allah Putra kepada Allah Bapa. Banyak orang ketika berdoa mengacu ke Kitab Mazmur, karena di situ terdapat pergumulan orang yang mencari Tuhan, yang berdoa menyatakan tujuan hidupnya, mau menyinkronkan keinginan yang dicipta kepada kehendak Allah, sang Pencipta. Yohanes 17 adalah satu pasal khusus, karena seluruhnya memaparkan bagaimana Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa. Di sini kita mempelajari relasi antar Pribadi dalam Allah Tritunggal yang begitu unik yang tidak dapat dianalogikan dengan apa pun di luar Allah Tritunggal, yaitu Tiga Pribadi tetapi Satu Substansi, yaitu substansi Ilahi.

    Tuhan Yesus mengawali doanya dengan kemuliaan Allah. Ini senada dengan Doa Bapa Kami. Di dalam Yohanes 17, hal ini diperjelas: “Bapa, muliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan-Mu.” Bagi Kristus, kemuliaan Allah adalah hal yang sangat penting. Allah yang sejati tidak akan mau membagikan kemuliaan-Nya dengan ilah-ilah. Tertulis dua kali dalam Kitab Yesaya: “Aku ini Tuhan… Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain.” Maka, ketika orang menyembah Guan Gong, Guan Yin, Gong Ming, dan ilah-ilah lain, engkau merampas kemuliaan Allah dan memberikannya kepada yang bukan Allah. Ini dosa yang sangat besar.

    Dia mengatakan, “Muliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu memuliakan-Mu,” karena Ia memang Anak Allah. Allah yang paling berbobot sudah turun ke dunia, menjadi manusia yang memiliki sifat manusia sekaligus sifat Allah, sehingga memancarkan bobot kemuliaan Allah. Maka, kita tidak mungkin mempersamakan Yesus Kristus dengan Martin Luther, Sakyamuni, Socrates, dan lain-lain. Ia mutlak berbeda, karena Ia adalah Allah yang turun ke dunia, menyatakan bobot kemuliaan Allah kepada manusia. Itu sebab, Ia berkata, “Engkau melihat Aku, bukan melihat Aku, melainkan melihat Bapa yang mengutus Aku.” Kristus adalah perwakilan, wahyu Allah dalam bentuk manusia.

    Yoh 17:3"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus". Percaya kepada Yesus yang adalah Firman Allah memberikan jaminan hidup kekal bukan hidup yang sementara, yang dicipta.” Dan Gereja, adalah tempat, di mana orang yang telah menerima hidup kekal berkumpul bersama untuk menyaksikan, mempelajari, memperoleh kemuliaan Allah, dan memuliakan Allah dengan hidup kekal yang Yesus berikan pada kita. Amin.

  • DLUKE623

    22 Mei 2018

    Tujuan Baik Anda akan Digenapi.

    "Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu." 2 Tesalonika 1:11.

    Anda dilahirkan dengan tujuan. Anda adalah sebuah solusi atas tantangan dan sebuah jawaban bagi generasi Anda. Kadang kita menemukan panggilan kita sebagai sebuah misteri karena kita mau tujuan tanpa perjalanan. Panggilan kita adalah sebuah perjalanan yang terjawab setiap hari ketika kita mendengarkan dan berjalan dalam ketaatan. Panggilan kita adalah sikap kesetiaan dari hari ke hari. Ketika Anda terus setia dalam apa yang Anda lakukan hari ini, keunggulan Anda akan membuka jalan menuju panggilan Anda.

    Tujuan Anda sedang berkata:

    1) Jadilah tenang untuk dapat mendengarkannya.

    2) Jadilah bijaksana untuk dapat mempersiapkannya.

    3) Jadilah kuat untuk dapat mengerjakannya.

    4) Jadilah berani untuk dapat memperkatakannya.

    5) Jadilah jujur ​​untuk dapat menghidupinya.

    6) Jadilah pemberani untuk dapat mempertahankannya.

    7) Jadilah setia untuk terus mendoakannya sampai terjadi.

    Miliki iman di dalam Allah, ikuti kemana Dia memimpin, dan taati apa yang Dia katakan. Dengan kuasa-Nya dan tindakan Anda, Anda akan menggenapi tujuan Anda.

51 – 75 dari 83    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  4  Selanjutnya Kirim tanggapan