Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Minta Pendapat

ForumCampur-campur

26 – 50 dari 59    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • LIZEGUD713

    5 Januari 2016

    Nihh,, kesaksian hidup teman kita ini, Mba Lia bisa ambil pelajaran dr sini. Jd,, mba Lia tdk hrs kecebur dulu baru bs ambil pelajaran. Dari pengalaman hidup org lain jg kita bs belajar koq, utk tdk mengulanginya dan mengambil keputusan yg tepat spy kelak tdk menyesal..Klo bagiku jawaban sdh terang benderang, gk perlu galau lagi..No Compromise  mba, Mba pasti bs menghentikannya. Minta Roh Kudus, menghiburkan & memberi kekuatan agar mba bisa dgn tegas memutuskan utk tdk kompromi..HukumNya udah jelas koq,,terang & gelap tdk bs dipersatukan..

    TJAHJADIA118 tulis:

    Jika Pria menikahi wanita muslim :

    - Sebelum menikah harus masuk islam

    - Selama menikah tidak boleh murtad dari islam sebab resikonya istri akan menceraikan anda.

    Jika Wanita menikahi pria muslim :

    - Saat menikah boleh dengan agama masing2

    - Setelah menikah suami akan memaksa anda untuk masuk islam jika tidak resikonya anda tidak diberi nafkah, suami cari istri baru lalu anda diceraikan.

    Alasan muslim melakukan tindakan demikian sesuai dgn quran & hadits:

    - Alloh memberikan pahala bagi setiap muslim yg bisa mengajak kafir utk masuk agama islam.

    - Karena pria adalah imam oleh karenanya ia haruslah seorang muslim yg diharapkan bisa membawa keluarganya menuju kepada islam.

    - Setiap pria yg murtad dari islam & memilih agama lain maka hukumnya adalah istri muslim harus menceraikan suaminya saat itu juga & tdk boleh melakukan hubungan intim karena akan dianggap melakukan zinah walau masih terikat perkawinan.

    - Dalam islam semakin banyak anak bisa meringankan hukuman dosa saat orang tua meninggal dengan berdoa minta pengampunan dosa kepada alloh, dengan syarat didoakan oleh anak2nya yg muslim.

    - Dosa istri juga ditanggung oleh suami oleh karenanya suami sebagai imam harus membawa istri kepada jalan yg benar sesuai ajaran islam. Sebaliknya istri yg soleha bisa meringankan dosa2 suaminya.

    Ini adalah pengalaman pribadi saya sendiri setelah menjalani hidup menikah selama +/- 10 tahun karena saya kembali ke kristen lalu istri & keluarganya memaksa menceraikan saya sampai akhirnya saya terdampar di JK ini.

  • SHABDY842

    5 Januari 2016

    wah pendapat saya dihapus ya ???

    hmmmhh....ada 2 forum ternyata....

    5 Januari 2016 diubah oleh SHABDY842

  • MARIA106

    5 Januari 2016

    Anda kristen kan? Pastinya sdkt byk nya sdh tahu & ngerti ttg FT. TAATI lah itu - jgn bebal dgn alasan cinta

  • ARTHUR192

    5 Januari 2016

    Lia,

    Anda harus siap di poligami, hal ini bisa terjadi...

  • ONIEH408

    5 Januari 2016

    Kalo liat kutipan Lia, mungkin butuh waktu buat bertanya pd diri sendiri mau ngapain di JK? kalo memang sdh punya hub yg serius   agama memang ga bikin kita selamat... kalo prianya bukan penganut islam fanatik jg mungkin akan beda ceritanya... tp coba liat ke dalam diri Lia sendiri... apa dah siap? mo dibawa ke mana bahteranya RT nanti ? mungkin hrs dibicarain jg...

    ikut Yesus ga sama dgn agama...Yesus itu juru selamat dunia... bukan agama ttt saja...banyak kok Islam mengakui Yesus juru selamat tp tetap sembayangan 5 waktu.... nah masalahnya  ada di titik mana kalian ber 2 ??

  • 5 Januari 2016

    Pertama2 saya mohon maaf kepada admin JK dan teman2, soalnya padanganku mungkin berbeda dng yg Anda harapkan sbg org Kristen.

    Lia sedang mencari jodoh, dan pastinya sdh pernah mencari pria seiman. Itu juga yg terjadi pd sahabatku wanita Kristen. Akhirnya dia menemukan pria bukan Kristen dan akan menikah. Setauku gereja Katolik juga mengijinkan pernikahan beda agama, deh. Jadi ga ada masalah dong krn kamu Katolik. Atau... alternatifnya ini: Sinode GKI Jawa Tengah menyetujui pernikahan di gereja dengan pasangan berbeda agama. Terus terang, aku ikut bersyukur sahabatku yg tinggal di Jawa Tengah itu bisa menemukan belahan jiwanya yg penuh kasih sayang, meski dia bukan org Kristen.

    Jadi buat Lia, menurutku sih tdk apa2 menikah dng kekasihmu yg bukan Kristen tsb krn ada gereja2 yg mengijinkanmu. Ya, kita ingin pasangan seiman namun jika sdh lama mencari yg seiman dan banyak yg tdk berkenan menurutku pasangan dari agama lain bs menjadi pilihan. Banyak org Kristen KTP doang, sehingga mempunyai pasangan seiman bukan jaminan kelanggengan.

    LIA079 tulis:

    Saya mau curhat dan sekaligus bertanya ni. saya memiliki kekasih semenjak maret 2013 hingga saat ini. hubungan kami baik, komunikasi terus terjalin. kami telah merencanakan untuk meneruskan hubungan ke jenjang berikutnya.

    yang menjadi beban fikiran iyalah kekasih saya. dia seorang muslim.

    menurut teman" JK tindakan seperti apa yg mesti saya ambil?

    5 Januari 2016 diubah oleh ANITA089

  • 5 Januari 2016

    Kembali ke pribadi masing2 dan kesepakatan di awal..

    tidak semuanya pernikahan anatar muslim dan kristen berakhir dengan tidak baik, tapi memang butuh usaha yang lebih daripada yang biasanya.

    JIka mba/ibu Lia sudah siap menghadapi resiko itu ya maju terus, karena saya sudah melihat dan merasakan dampak langsung dari pernikahan tersebut

    dan tidak ada salahnya mengenal adat masing2 keluarga, dari situ akan terlihat. percayalah

    Dan jika mba/bu Lia liat ada yg negatif jadikan lah it motivasi

  • LIZEGUD713

    5 Januari 2016

    Emg setauku secara Katolik memperbolehkan tp di lain hal, menurut Alkitab tdk ada satu ayatpun yg memperbolehkan hal tsb. Dan yg mjd pedoman hidup Kristen adalah Firman Tuhan, tdk ada di luar itu, karna Firman Tuhan adalah Allah itu sendiri. Kristen adalah Pengikut Kristus yg artinya kita adalah muridNya yg seharusnya mentaati FirmanNya. Milikilah hati seorang murid yg taat & dengar2an akan FirmanNya. Percayalah tdk ada damai sejahtera & keselamatan di luar Kristus. Pilihan ada di tanganmu, kami sdh mengingatkanmu, setidaknya tugas kami utk mengingatkanmu sebagai saudara sdh kami lakukan..tp biarlah pengalaman dr kesaksian teman2 yg sdh mengalaminya & nasehat dr kami bs mjd bahan pertimbangan, spy km bs mengambil keputusan yg benar shgga tdk menyesal kelak. Doa terus biar km diberi HikmatNya dan bs memutuskan yg benar,,Jesus bless & loves u Lia,,dont u forget that. Tuhan akan dtg segera, jgn main2 lg,,

    ANITA089 tulis:

    Pertama2 saya mohon maaf kepada admin JK dan teman2, soalnya padanganku mungkin berbeda dng yg Anda harapkan sbg org Kristen.

    Lia sedang mencari jodoh, dan pastinya sdh pernah mencari pria seiman. Itu juga yg terjadi pd sahabatku wanita Kristen. Akhirnya dia menemukan pria bukan Kristen dan akan menikah. Setauku gereja Katolik juga mengijinkan pernikahan beda agama, deh. Jadi ga ada masalah dong krn kamu Katolik. Atau... alternatifnya ini: Sinode GKI Jawa Tengah menyetujui pernikahan di gereja dengan pasangan berbeda agama. Terus terang, aku ikut bersyukur sahabatku yg tinggal di Jawa Tengah itu bisa menemukan belahan jiwanya yg penuh kasih sayang, meski dia bukan org Kristen.

    Jadi buat Lia, menurutku sih tdk apa2 menikah dng kekasihmu yg bukan Kristen tsb krn ada gereja2 yg mengijinkanmu. Ya, kita ingin pasangan seiman namun jika sdh lama mencari yg seiman dan banyak yg tdk berkenan menurutku pasangan dari agama lain bs menjadi pilihan. Banyak org Kristen KTP doang, sehingga mempunyai pasangan seiman bukan jaminan kelanggengan.

    5 Januari 2016 diubah oleh LIZEGUD713

  • 5 Januari 2016

    Bila Sdri Lia beragama Katolik pasti sdh mengetahui ttg pernikahan dgn dispensasi. Itu apabila ingin memegang agama masing2. Nanti bisa ditanyakan lebih lengkap ke pengurus paroki atau pastor paroki, termasuk persyaratannya dan dibicarakan dgn pasangan. Apakah dia bersedia menerima karena ada jg yg tdk bersedia. Semoga Sdri Lia bs memutuskan yg terbaik.

    6 Januari 2016 diubah oleh KATHARINA781

  • ZEGA376

    5 Januari 2016

    Kisah Nyata (Nama, alamat dan kontak ada pada redaksi):
    Ada seorang peremuan (asli Katholik dan menikah secara Islam dengan pasangan Muslim) ; yg sekarang sedang hamil tua mengandung anak ke-dua ; harus bersiap-siap mengurus perceraian ; Perceraian ini dipaksakan oleh suami dan didukung penuh oleh setiap anggota keluarga suami ; Suami menuntut perceraian akibat istri dan anaknya (kandung mereka berdua) kembali kepada agama semua (Katholik) ; Perkawinan ini dipaksakan karena sudah terlanjur mengandung anak pertama mereka berdua ; Hukum perkawinan secara Hukum Islam ; perjanjian di awal mereka berjalan sesuai keyakinan masing-masing ; namun pada kenyataan pasti pihak sana pasti melarang untuk kembali ke agama awal dan beribadah, minimal ga suka (dan ini kejadian yg kulihat pada semua perkawinan campur bahkan pada abang dari bapak kandung ku sendiri) ;

    si suami berniat menceraikan istrinya ini karena alasan sang istri kembali ke agama asal, padahal sebelum2nya bahkan doa lingkungan jemaat Katolik pun dilakukan di rumah mereka tersebut. Alasan si istri bahwa si suami berniat menceraikan sang istri karena suami telah berselingkuh dengan Wanita Idaman lain yg beragama sama (bahkan hal ini terjadi berulang hingga 5kali dengan pasangan/orang yg berbeda-beda). Alasan suami berselingkuh karena agama sang suami dan sang Wanita Idaman lain adalah sama, jadi yg mereka lakukan bukanlah perselingkuhan. Sedangkan menurut anggapan suami, bahwa hubungannya dengan istrinya sendiri merupakan Perzinahan dan kekejian di mata tuhannya. Bahkan sang istri bukan hanya dipaksa untuk bercerai oleh semua anggota keluarga besar suami, dan keluarga besar suami telah menyetujui dan mendukung hubungan suami dengan Wanita Idaman lain asalkan beragama sama. Si istri pun mendapat perlakuan teror dari sang wanita idaman Lain tersebut untuk menceraikan suaminya agar mereka (sang suami dan Wanita Idaman Lain) dapat segera melangsungkan pernikahan.

    Sekarang pernikahan menggantung karena secara Hukum Islam wanita tidak boleh diceraikan dalam keadaan mengandung (tetapi mungkin itu hanya masalah waktu).

    Sedangkan dari akibat hukum pernikahannya dapat dipastikan bahwa sang istri dan anak-anaknya tidak mendapat apapun, karena merka telah berpindah agama.

    Jadi mohon dipikirkan baik-baik.

    Ada pernikahan yg memang di-'garis'-kan oleh Tuhan bahwa berbeda (tetapi kemudian mereka disatukan dalam keyakinan yg sama seperti kita sekarang. Contoh: Ester, Naomi, Nahum, dll. Tetapi itu pun atas perintah dan kehendak Tuhan, dan mereka mengimaninya sehingga menyelamatkan dan menjadi contoh bagi bangsa Israel.

    Tetapi ada pula yg pernikahannya hancur dan kehilangan segalanya karena memaksakan kehendaknya menikahi perempuan dari "yang berbeda". Contoh samson, dll.

    Jadi ada baiknya saudari lebih lagi untuk mendekatkan diri dan peka atas suara Roh Kudus dan kehendak Tuhan atas hidup saudari. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.

    .

    Yosua 24:15 "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN ".

  • JOSHUA603

    6 Januari 2016


    II Korintus 6
    6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

    6:15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?


    6:16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.


    6:17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.


    6:18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa."

    ANITA089 tulis:

    Pertama2 saya mohon maaf kepada admin JK dan teman2, soalnya padanganku mungkin berbeda dng yg Anda harapkan sbg org Kristen.

    Lia sedang mencari jodoh, dan pastinya sdh pernah mencari pria seiman. Itu juga yg terjadi pd sahabatku wanita Kristen. Akhirnya dia menemukan pria bukan Kristen dan akan menikah. Setauku gereja Katolik juga mengijinkan pernikahan beda agama, deh. Jadi ga ada masalah dong krn kamu Katolik. Atau... alternatifnya ini: Sinode GKI Jawa Tengah menyetujui pernikahan di gereja dengan pasangan berbeda agama. Terus terang, aku ikut bersyukur sahabatku yg tinggal di Jawa Tengah itu bisa menemukan belahan jiwanya yg penuh kasih sayang, meski dia bukan org Kristen.

    Jadi buat Lia, menurutku sih tdk apa2 menikah dng kekasihmu yg bukan Kristen tsb krn ada gereja2 yg mengijinkanmu. Ya, kita ingin pasangan seiman namun jika sdh lama mencari yg seiman dan banyak yg tdk berkenan menurutku pasangan dari agama lain bs menjadi pilihan. Banyak org Kristen KTP doang, sehingga mempunyai pasangan seiman bukan jaminan kelanggengan.

  • MUWARDY036

    6 Januari 2016

    ANITA089 tulis:

    Pertama2 saya mohon maaf kepada admin JK dan teman2, soalnya padanganku mungkin berbeda dng yg Anda harapkan sbg org Kristen.

    Ya, saya juga ada teman, cwo islam (aceh), istrinya kristen protestan (chinese) merit belasan tahun lalu.

    Pernikahan di kampus paramadina, jakarta karena susah sekali mencari penghulu yang mau menikahkan mereka. Pernikahan agama dgn cara islam dan catatan sipil dengan cara kristen. Saksi dari keluarga hanya adik laki lakinya. Dari pihak cwe masih untung bapaknya mau hadir, bahkan memberi pidato pelepasan (yg tentu pake acara nangis2, mungkin separuh khawatir dengan anak cwenya kelak).

    Tentu ini contoh yg sangat langka juga, apalagi setelah menikah cwonya langsung kuliah ke moskow dengan beasiswa full untuk PhD meninggalkan istrinya di jakarta. Istrinya juga tidak kalah pinter, cerdas, open minded, dan berpikiran maju.

    Seharusnya, cinta menyatukan perbedaan.

    Mungkin kadar cinta yg bisa berkurang, atau akal bulus wkt belum nikah, atau gga tahan dengan gunjingan sekitar sampe kebanyakan pernikahan campur akan berakhir fatal. Mungkin juga karena memang sudah bosan, sehingga mencari2 alasan untuk cerai.

    Untuk kasus temenku itu, pendiriannya sudah pasti oke punya. Walau ditentang keluarga, jawabannya hanya "Oke kalau gga merestui gga apa.. Saya tidak akan lawan orang tua juga... tapi jangan nyesel kalo saya pilih gga kawin ya.. karena kalau bukan dengan doi (cwenya yg udah jd istrinya itu) saya gga mau cari yg lain"

    hahaaa...

    Ya, ini kasus keajaiban yg tidak perlu ditiru. Tentu kalopun itu harus terjadi pada saya, saya memilih pasangan yg abstein atau masa bodoh kalo saya bilang "Yesus Kristus adalah Tuhan"... Masa saya cari istri yg bakal menyangkal dan bicara sebaliknya??

  • JUNIOR290

    6 Januari 2016

    Nice share ko tj :)

    TJAHJADIA118 tulis:

    Jika Pria menikahi wanita muslim :

    - Sebelum menikah harus masuk islam

    - Selama menikah tidak boleh murtad dari islam sebab resikonya istri akan menceraikan anda.

    Jika Wanita menikahi pria muslim :

    - Saat menikah boleh dengan agama masing2

    - Setelah menikah suami akan memaksa anda untuk masuk islam jika tidak resikonya anda tidak diberi nafkah, suami cari istri baru lalu anda diceraikan.

    Alasan muslim melakukan tindakan demikian sesuai dgn quran & hadits:

    - Alloh memberikan pahala bagi setiap muslim yg bisa mengajak kafir utk masuk agama islam.

    - Karena pria adalah imam oleh karenanya ia haruslah seorang muslim yg diharapkan bisa membawa keluarganya menuju kepada islam.

    - Setiap pria yg murtad dari islam & memilih agama lain maka hukumnya adalah istri muslim harus menceraikan suaminya saat itu juga & tdk boleh melakukan hubungan intim karena akan dianggap melakukan zinah walau masih terikat perkawinan.

    - Dalam islam semakin banyak anak bisa meringankan hukuman dosa saat orang tua meninggal dengan berdoa minta pengampunan dosa kepada alloh, dengan syarat didoakan oleh anak2nya yg muslim.

    - Dosa istri juga ditanggung oleh suami oleh karenanya suami sebagai imam harus membawa istri kepada jalan yg benar sesuai ajaran islam. Sebaliknya istri yg soleha bisa meringankan dosa2 suaminya.

    Ini adalah pengalaman pribadi saya sendiri setelah menjalani hidup menikah selama +/- 10 tahun karena saya kembali ke kristen lalu istri & keluarganya memaksa menceraikan saya sampai akhirnya saya terdampar di JK ini.

  • SHABDY842

    6 Januari 2016

    Rekan-rekan JK'ers yang budiman dan percaya pada Kristus,

    Saya prihatin dengan pendapat beberapa rekan yang ada dalam forum ini yang menurut saya terkesan menghakimi dan bahkan ada yang menyudutkan Katolik. Kita ini bukan siapa-siapa lho, hamba Tuhan saja seperti JUNIOR290 tidak berani melakukan itu. Saya harap rekan-rekan dapat berbicara dengan proporsional dengan menggunakan dalil yang tepat atau pengalaman hidup yang dapat di share yang kemudian bisa menjadi pertimbangan rekan LIA079. Ingat, rekan LIA079 bukan pesakitan atau terdakwa dalam forum ini ! Satu lagi, bukankah Tuhan yang memilih kita dan bukannya kita yang memilih Tuhan ? Kewajiban kita sebagai insan adalah memberikan masukan dan mengingatkan dan bukan menghakimi dengan pendapat pribadi yang tak berdasar.

    Bagi rekan-rekan yang menghakimi agama lain dengan opini, saya penganut Protestan. Coba deh rekan baca I KORINTUS 7 : 1-40, jadi dasaran iman Katolik pun ada lho.... Jangan menghakimi !!!

    Tambahan untuk rekan LIA079 selain yang saya copykan dari forum sebelumnya (terbuat double). Beberapa pemimpin islam di dunia arab, salah satunya alm. Yasser Arafat, istrinya adalah non islam dah bahkan berdarah Yahudi yang dimusuhi oleh seluruh mayoritas umat Islam apapun sektenye (Sunni, Syiah dll). Lalu apakah Arafat tidak tahu hal tersebut dan apakah penasehat agama di Fatah (organisasi Palestina, PLO) tidak mengingatkan dia. Tentu ada dan mereka juga punya dalil untuk itu. Sekarang terpulang pada diri kamu sendiri, rekan-rekan disini sudah banyak memberikan banyak kesaksian pernikahan perbedaaan agama.

    Selamat memilih, semoga kamu bisa memilih dengan tuntunan Tuhan sebagaimana Tuhan menuntun Frederick Silaban untuk memenangkan sayembara pembuatan arsitektur maasjid (istiqlal). Tuhan Yesus memberkati.

    Islam terdiri atas sedikitnya puluhan mazhab dan diantaranya di Indonesia adalah mayoritas penganut Sunni dari Ali Hanafi. Dalam mazhab ini, apabila imamnya adalah muslim dan wanitanya kafir maka masih diperbolehkan untuk menikah. Yang tidak diperbolehkan oleh mazhab ini adalah jika imamnya yang kafir dan wanitanya yang muslim.

    Namun demikian, berdasarkan hukum positif yang berlaku, pernikahan yang beda agama tidak dibenarkan dalam UU No. 1/74. Oleh karena itu akan salah satu pihak harus beralih ke agama pasangannya.

    Dalam beberapa kasus yang saya jumpai, beberapa pasangan ada yang seakan-akan "berpura-pura" ke agama lain dan tetap menjalankan ritual agamanya setelah menikah. Dalil mereka adalah bahwa mereka tetap pada imannya dan mengucapkan janji pernikahan karena dasar formalitas yang harus dipenuhi. Jika ada diantara kita yang hendak melakukan hal ini sebaiknya tanggalkan saja iman percayanya, kenapa? Alkitab jelas mencatat, "barangsiapa yang tidak mengakui Aku di depan manusia, maka diapun tidak Aku akui di hadapan Bapa". Bukan untuk menghakimi atau menisbikan kelompok lain seperti yang dilakukan fornt pembela sepupu kita, Ingatlah jangan pernah menukar hak kesulunganmu demi semangkuk sup kacang merah.

    Semoga pendapat saya tidak menambah galau....

    LIA079 tulis:

    Saya mau curhat dan sekaligus bertanya ni. saya memiliki kekasih semenjak maret 2013 hingga saat ini. hubungan kami baik, komunikasi terus terjalin. kami telah merencanakan untuk meneruskan hubungan ke jenjang berikutnya.

    yang menjadi beban fikiran iyalah kekasih saya. dia seorang muslim.

    menurut teman" JK tindakan seperti apa yg mesti saya ambil?

  • HANA914

    6 Januari 2016

    Cinta menghapuskan perbedaan .... betul!! Tapi bukan beda visi yaa ... yang satunya mau ke surga ...yg satunya mau ke neraka ..ya mana bisaaa???

    Anyway terserah sih buat yang nekad nikah beda agama .... saya juga nggak peduli ... bodo amat ... lu yang jalanin ngapain gw ikut pusing

    Orang tua saya juga tetep harmonis sampai sekarang .. tetap saling sayang ..  cuma saya nggak bisa puter musik rohani di rumah ... nggak bisa sering2 ke gereja .. karena itu menyakiti hati papa .. Belum lagi pergumulan supaya mereka diselamatkan ... Belum lagi kesedihan papa mama karena kelak tidak bisa dikuburkan satu lokasi

    Memangnya nggak galau itu mikir pasangan kita bisa masuk surga atau nggak .... Mau pemikiran modern seperti apapun tetep aja ada ganjalan .... Belum lagi tekanan sosial dari masyarakat dan keluarga...terutama tekanan untuk umat muslim. Saya udah ngerasain sendiri hidup di tengah2 orang tua beda agama. Sakiitt bro n sist ....

    Klo saya mau sama beda agama udah nikah saya pastinya ... tapi ogah banget ... sudah liat contohnya masak mau diulangi cuman gara2 pengen kawin ... thats very low

    Silahkan saja lah anda coba sendiri ... it's your own life ... resiko tanggung sendiri ...

    6 Januari 2016 diubah oleh HANA914

  • JOSHUA603

    6 Januari 2016

    saya masih belum jelas dengan pendapat saudara? saudara mendukung atau tidak? pernikahan orang kristen dengan orang islam?

    SHABDY842 tulis:

    Rekan-rekan JK'ers yang budiman dan percaya pada Kristus,

    Saya prihatin dengan pendapat beberapa rekan yang ada dalam forum ini yang menurut saya terkesan menghakimi dan bahkan ada yang menyudutkan Katolik. Kita ini bukan siapa-siapa lho, hamba Tuhan saja seperti JUNIOR290 tidak berani melakukan itu. Saya harap rekan-rekan dapat berbicara dengan proporsional dengan menggunakan dalil yang tepat atau pengalaman hidup yang dapat di share yang kemudian bisa menjadi pertimbangan rekan LIA079. Ingat, rekan LIA079 bukan pesakitan atau terdakwa dalam forum ini ! Satu lagi, bukankah Tuhan yang memilih kita dan bukannya kita yang memilih Tuhan ? Kewajiban kita sebagai insan adalah memberikan masukan dan mengingatkan dan bukan menghakimi dengan pendapat pribadi yang tak berdasar.

    Bagi rekan-rekan yang menghakimi agama lain dengan opini, saya penganut Protestan. Coba deh rekan baca I KORINTUS 7 : 1-40, jadi dasaran iman Katolik pun ada lho.... Jangan menghakimi !!!

    Tambahan untuk rekan LIA079 selain yang saya copykan dari forum sebelumnya (terbuat double). Beberapa pemimpin islam di dunia arab, salah satunya alm. Yasser Arafat, istrinya adalah non islam dah bahkan berdarah Yahudi yang dimusuhi oleh seluruh mayoritas umat Islam apapun sektenye (Sunni, Syiah dll). Lalu apakah Arafat tidak tahu hal tersebut dan apakah penasehat agama di Fatah (organisasi Palestina, PLO) tidak mengingatkan dia. Tentu ada dan mereka juga punya dalil untuk itu. Sekarang terpulang pada diri kamu sendiri, rekan-rekan disini sudah banyak memberikan banyak kesaksian pernikahan perbedaaan agama.

    Selamat memilih, semoga kamu bisa memilih dengan tuntunan Tuhan sebagaimana Tuhan menuntun Frederick Silaban untuk memenangkan sayembara pembuatan arsitektur maasjid (istiqlal). Tuhan Yesus memberkati.

    Islam terdiri atas sedikitnya puluhan mazhab dan diantaranya di Indonesia adalah mayoritas penganut Sunni dari Ali Hanafi. Dalam mazhab ini, apabila imamnya adalah muslim dan wanitanya kafir maka masih diperbolehkan untuk menikah. Yang tidak diperbolehkan oleh mazhab ini adalah jika imamnya yang kafir dan wanitanya yang muslim.

    Namun demikian, berdasarkan hukum positif yang berlaku, pernikahan yang beda agama tidak dibenarkan dalam UU No. 1/74. Oleh karena itu akan salah satu pihak harus beralih ke agama pasangannya.

    Dalam beberapa kasus yang saya jumpai, beberapa pasangan ada yang seakan-akan "berpura-pura" ke agama lain dan tetap menjalankan ritual agamanya setelah menikah. Dalil mereka adalah bahwa mereka tetap pada imannya dan mengucapkan janji pernikahan karena dasar formalitas yang harus dipenuhi. Jika ada diantara kita yang hendak melakukan hal ini sebaiknya tanggalkan saja iman percayanya, kenapa? Alkitab jelas mencatat, "barangsiapa yang tidak mengakui Aku di depan manusia, maka diapun tidak Aku akui di hadapan Bapa". Bukan untuk menghakimi atau menisbikan kelompok lain seperti yang dilakukan fornt pembela sepupu kita, Ingatlah jangan pernah menukar hak kesulunganmu demi semangkuk sup kacang merah.

    Semoga pendapat saya tidak menambah galau....

  • JOSHUA603

    6 Januari 2016

    cinta bukannya membutakan pikiran ya, sis :-D

    HANA914 tulis:

    Cinta menghapuskan perbedaan .... betul!! Tapi bukan beda visi yaa ... yang satunya mau ke surga ...yg satunya mau ke neraka ..ya mana bisaaa???

    Anyway terserah sih buat yang nekad nikah beda agama .... saya juga nggak peduli ... bodo amat ... lu yang jalanin ngapain gw ikut pusing

    Orang tua saya juga tetep harmonis sampai sekarang .. tetap saling sayang ..  cuma saya nggak bisa puter musik rohani di rumah ... nggak bisa sering2 ke gereja .. karena itu menyakiti hati papa .. Belum lagi pergumulan supaya mereka diselamatkan ... Belum lagi kesedihan papa mama karena kelak tidak bisa dikuburkan satu lokasi

    Memangnya nggak galau itu mikir pasangan kita bisa masuk surga atau nggak .... Mau pemikiran modern seperti apapun tetep aja ada ganjalan .... Belum lagi tekanan sosial dari masyarakat dan keluarga...terutama tekanan untuk umat muslim. Saya udah ngerasain sendiri hidup di tengah2 orang tua beda agama. Sakiitt bro n sist ....

    Klo saya mau sama beda agama udah nikah saya pastinya ... tapi ogah banget ... sudah liat contohnya masak mau diulangi cuman gara2 pengen kawin ... thats very low

    Silahkan saja lah anda coba sendiri ... it's your own life ... resiko tanggung sendiri ...

    6 Januari 2016 diubah oleh JOSHUA603

  • SHABDY842

    6 Januari 2016

    Apa yang disampaikan rekan HANA914 adalah sebuah pengalaman hidup yang wajib menjadi pertimbangan rekan LIA079. Selain memang tidak diperkenankan oleh hukum positif, hal ini tentu akan menjadi semacam kompetisi diantara suami-sistri (agar anaknya ikut agama yang mereka anut). Buat saya pribadi, kompetisi wajib ada tapi diluar rumah. Jika kita kembali ke rumah, saling menopang dan menyediakan sandaran buat yang lemah adalah kodrat yang dicari dalam hidup.

    Tulisan saya diatas sama sekali tidak mendukung pernikahan beda agama. Saya sangat mendukung pernikahan sesama orang percaya bukannya ernikahan orang percaya dengan orang beriman :-) (mudah-mudahan tahu dengan analogi ini). Yang saya maksudkan dalam tulisan diatas lebih kepada jangan menjadi HAKIM atas orang lain apalagi sampai MENYERANG sesama Kristen (dalam hal ini Katolik atau GKI yang disebutkan salah satu rekan) yang seakan-akan tidak memiliki dasaran karena menerima pernikahan beda agama.

    Semoga hikmat dan damai sejahtera Tuhan bersama kita.

    HANA914 tulis:

    Cinta menghapuskan perbedaan .... betul!! Tapi bukan beda visi yaa ... yang satunya mau ke surga ...yg satunya mau ke neraka ..ya mana bisaaa???

    Anyway terserah sih buat yang nekad nikah beda agama .... saya juga nggak peduli ... bodo amat ... lu yang jalanin ngapain gw ikut pusing

    Orang tua saya juga tetep harmonis sampai sekarang .. tetap saling sayang ..  cuma saya nggak bisa puter musik rohani di rumah ... nggak bisa sering2 ke gereja .. karena itu menyakiti hati papa .. Belum lagi pergumulan supaya mereka diselamatkan ... Belum lagi kesedihan papa mama karena kelak tidak bisa dikuburkan satu lokasi

    Memangnya nggak galau itu mikir pasangan kita bisa masuk surga atau nggak .... Mau pemikiran modern seperti apapun tetep aja ada ganjalan .... Belum lagi tekanan sosial dari masyarakat dan keluarga...terutama tekanan untuk umat muslim. Saya udah ngerasain sendiri hidup di tengah2 orang tua beda agama. Sakiitt bro n sist ....

    Klo saya mau sama beda agama udah nikah saya pastinya ... tapi ogah banget ... sudah liat contohnya masak mau diulangi cuman gara2 pengen kawin ... thats very low

    Silahkan saja lah anda coba sendiri ... it's your own life ... resiko tanggung sendiri ...

  • SHABDY842

    6 Januari 2016

    heheheee, rekan JOSHUA603 yang terhormat,

    sebelum tulisan saya yang terakhir, pendapat saya tidak ambigu lho bahwa saya lebih mendukung pernikahan seagama. Jika rekan JOSHUA603 bisa membaca dengan hati-hati dan menggunakan pengetahuan gramatikal yang baik terhadap apa yang tersurat dan tersirat, saya hanya menyesalkan pendapat yang tidak berdasar dan lebih pada opini pribadi yang menyerang. Ingat, penghakiman terhadap iman bukanlah domain kita manusia. Kita sebagai insan wajib mengingatkan. Sekali lagi saya mengingatkan rekan-rekan, LIA079 bukanlah pesakitan atau terdakwa dalam forum ini. Sebagai sesama orang percaya, kita ingatkan dia dengan pendapat berdasar atau pengalaman hidup sebagaimana yang disampaikan rekan-rekan, bukan dengan menjadi Hakim. HAKIM adalah tugasNya dan bukan tugas siapapun yang ada disini.

    JOSHUA603 tulis:

    saya masih belum jelas dengan pendapat saudara? saudara mendukung atau tidak? pernikahan orang kristen dengan orang islam?

  • RYANTHI248

    6 Januari 2016

    Cici Cantik .. Sebelumnya salam kenal yah ^^

    sekedar berbagi pengalaman aja,

    saya punya 2 saudara yang menikah dengan berbeda agama,

    kakak laki-laki saya menikah dengan seorang muslim, dan kakak perempuan saya yg terakhir menikah dengan seorang budha, pelecehan secara agama kami terima, mengapa?? karena kami hanya warga keturunan dan sudah pasti kami seorang kristen, dan pada akhirnya ke2 kakak saya memilih meninggalkan Yesus dan mengikuti agama pasangan masing2, dengan alasan mempertahankan Rumah Tangga. Dan pertengahan tahun lalu saya dipertemukan dengan seseorang laki-laki yang benar2 sesuai dengan kriteria pria idaman saya, dan hanya satu yang membuat saya mundur, karna kami tidak seiman. Dia seorang muslim, saat berkenalan dan ketika dia menginginkan hubungan lebih dari sebuah pertemanan, saya curhat ke mama saya, mama saya hanya berbicara "Itu pilihan kamu, itu hidup kamu, mama tidak memaksa. contoh tidak usah kamu ambil dari lingkungan luar, tapi ada dalam keluarga sendiri", saat itu juga saya berfikir keras dan bertanya dalam hati, sanggupkah saya meninggalkan segala sesuatu yang saya bangun dari 0, saya percaya Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan pasangannya, mungkin dia bukan jodoh saya sekarang, saya mengambil langkah mundur dan lebih memilih berteman. Langkah sis Lia terbilang berani, kamu menanyakan pendapat dikala rasa kasih kamu sudah terlalu jauh, seharusnya pertanyaan "tindakan apa yang harus saya ambil" disaat kamu memulai sebuah hubungan kasih/pacaran, disaat seperti ini kamu bertanya seperti itu dilema yang kamu alami akan sangat besar, saran dan nasihat dari sekian banyak teman-teman disini akan membuat kamu semakin bimbang, dipikirkan matang2 yah sis, jangan sampai keputusan yang kamu ambil membuat kamu menyesal, penyesalan itu terakhir loh, kalo duluan itu pendaftaran ;-)  Be Wise yah cici cantik, JBU ^^

    LIA079 tulis:

    Saya mau curhat dan sekaligus bertanya ni. saya memiliki kekasih semenjak maret 2013 hingga saat ini. hubungan kami baik, komunikasi terus terjalin. kami telah merencanakan untuk meneruskan hubungan ke jenjang berikutnya.

    yang menjadi beban fikiran iyalah kekasih saya. dia seorang muslim.

    menurut teman" JK tindakan seperti apa yg mesti saya ambil?

  • JOSHUA603

    6 Januari 2016

    Biar jelas aja, soalnya saya bingung dengan bahasa yang saudara pakai, ok saya akhirnya mengerti sudut pandang yang jelas dari saudara :-D

    SHABDY842 tulis:

    heheheee, rekan JOSHUA603 yang terhormat,

    sebelum tulisan saya yang terakhir, pendapat saya tidak ambigu lho bahwa saya lebih mendukung pernikahan seagama. Jika rekan JOSHUA603 bisa membaca dengan hati-hati dan menggunakan pengetahuan gramatikal yang baik terhadap apa yang tersurat dan tersirat, saya hanya menyesalkan pendapat yang tidak berdasar dan lebih pada opini pribadi yang menyerang. Ingat, penghakiman terhadap iman bukanlah domain kita manusia. Kita sebagai insan wajib mengingatkan. Sekali lagi saya mengingatkan rekan-rekan, LIA079 bukanlah pesakitan atau terdakwa dalam forum ini. Sebagai sesama orang percaya, kita ingatkan dia dengan pendapat berdasar atau pengalaman hidup sebagaimana yang disampaikan rekan-rekan, bukan dengan menjadi Hakim. HAKIM adalah tugasNya dan bukan tugas siapapun yang ada disini.

  • JUNIOR290

    6 Januari 2016

    Buseet dibilang hamba Tuhan hahaha...diaminin aja deh doanya..makasih :)

    Pada dasarnya kita semua hamba2nya Tuhan koq..

    Intinya simple...jadi terang di tempat yang gelap, jangan jadi terang di tempat yang sudah terang krn tidak ada guna nya..

    Namanya forum pendapat pasti tidak semuanya sama, ada pro dan kontra..yang penting kita sudah mengeluarkan pendapat kita mau orang terima atau tidak ya tidak masalah..yang lebih penting dari semuanya itu adalah perbuatan nyata kita yg sesuai dengan Firman Tuhan..jadi klo hanya teori saja mengerti tapi tidak dilakukan ya percuma..sadarlah bahwa kita ini Injil yang terbuka..^^

    SHABDY842 tulis:

    Rekan-rekan JK'ers yang budiman dan percaya pada Kristus,

    Saya prihatin dengan pendapat beberapa rekan yang ada dalam forum ini yang menurut saya terkesan menghakimi dan bahkan ada yang menyudutkan Katolik. Kita ini bukan siapa-siapa lho, hamba Tuhan saja seperti JUNIOR290 tidak berani melakukan itu. Saya harap rekan-rekan dapat berbicara dengan proporsional dengan menggunakan dalil yang tepat atau pengalaman hidup yang dapat di share yang kemudian bisa menjadi pertimbangan rekan LIA079. Ingat, rekan LIA079 bukan pesakitan atau terdakwa dalam forum ini ! Satu lagi, bukankah Tuhan yang memilih kita dan bukannya kita yang memilih Tuhan ? Kewajiban kita sebagai insan adalah memberikan masukan dan mengingatkan dan bukan menghakimi dengan pendapat pribadi yang tak berdasar.

    Bagi rekan-rekan yang menghakimi agama lain dengan opini, saya penganut Protestan. Coba deh rekan baca I KORINTUS 7 : 1-40, jadi dasaran iman Katolik pun ada lho.... Jangan menghakimi !!!

    Tambahan untuk rekan LIA079 selain yang saya copykan dari forum sebelumnya (terbuat double). Beberapa pemimpin islam di dunia arab, salah satunya alm. Yasser Arafat, istrinya adalah non islam dah bahkan berdarah Yahudi yang dimusuhi oleh seluruh mayoritas umat Islam apapun sektenye (Sunni, Syiah dll). Lalu apakah Arafat tidak tahu hal tersebut dan apakah penasehat agama di Fatah (organisasi Palestina, PLO) tidak mengingatkan dia. Tentu ada dan mereka juga punya dalil untuk itu. Sekarang terpulang pada diri kamu sendiri, rekan-rekan disini sudah banyak memberikan banyak kesaksian pernikahan perbedaaan agama.

    Selamat memilih, semoga kamu bisa memilih dengan tuntunan Tuhan sebagaimana Tuhan menuntun Frederick Silaban untuk memenangkan sayembara pembuatan arsitektur maasjid (istiqlal). Tuhan Yesus memberkati.

    Islam terdiri atas sedikitnya puluhan mazhab dan diantaranya di Indonesia adalah mayoritas penganut Sunni dari Ali Hanafi. Dalam mazhab ini, apabila imamnya adalah muslim dan wanitanya kafir maka masih diperbolehkan untuk menikah. Yang tidak diperbolehkan oleh mazhab ini adalah jika imamnya yang kafir dan wanitanya yang muslim.

    Namun demikian, berdasarkan hukum positif yang berlaku, pernikahan yang beda agama tidak dibenarkan dalam UU No. 1/74. Oleh karena itu akan salah satu pihak harus beralih ke agama pasangannya.

    Dalam beberapa kasus yang saya jumpai, beberapa pasangan ada yang seakan-akan "berpura-pura" ke agama lain dan tetap menjalankan ritual agamanya setelah menikah. Dalil mereka adalah bahwa mereka tetap pada imannya dan mengucapkan janji pernikahan karena dasar formalitas yang harus dipenuhi. Jika ada diantara kita yang hendak melakukan hal ini sebaiknya tanggalkan saja iman percayanya, kenapa? Alkitab jelas mencatat, "barangsiapa yang tidak mengakui Aku di depan manusia, maka diapun tidak Aku akui di hadapan Bapa". Bukan untuk menghakimi atau menisbikan kelompok lain seperti yang dilakukan fornt pembela sepupu kita, Ingatlah jangan pernah menukar hak kesulunganmu demi semangkuk sup kacang merah.

    Semoga pendapat saya tidak menambah galau....

  • MARIA106

    6 Januari 2016

    Hhhmmm s'blm nya sy sdh ksh pendapat sy. Sy pribadi pnya masa lalu dgn psgn hdp beda agama (budha). Alasan sy trm saat itu krn mmg sy dgr lgsg p'stujuan dari JC sndri & mmg bnr stlh 1.5thn dia beserta kluarga bsrnya di hajar hbs2an sm JC, Puji Tuhan mrk trm JC scra pribadi. Intinya jk mmg" kedwasaan" anda m'lebihi dia & itu b'asal dari JC, pasti Tuhan akan m'buat dia mengenal JC scra pribadi tp jk mmg bukan dari JC, JGN BEBAL dgn coba2 m'langkah lbh jauh lg krn sdh menentang OTORITAS JC dlm hdp anda.. Ingat, hdp anda bkn mlk anda lg..anda sdh dibeli dgn nyawa Nya!!! Jd anda tdk b'hak b'tindak se enak udel anda lg di dunia ini..Sy yakin anda tahu ttg Kebenaran bukan? TAATILAH itu skalipun rasanya skt.

    6 Januari 2016 diubah oleh MARIA106

  • LIZEGUD713

    6 Januari 2016

    1 Korintus 7:15 ;

    " Tetapi kalau org yg tdk beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yg demikian saudara atau saudari tdk terikat. Tetapi Allah memanggil km untuk hidup dalam damai sejahtera. "

    Pertanyaannya adalah : Apakah ada damai sejahtera di luar Kristus ??!!

    (Damai sejahtera hanya ada di dlm Kristus Yesus,,Sang Raja Damai).

    Tdk ada sedikitpun dr diskusi kita kali ini utk mendiskreditkan satu denominasi pun, merasa lbh benar dr yg lain, apalagi sampai menghakimi. Kita kan bersaudara dlm iman. Diskusi kita ini utk saling share saling belajar/melengkapi, klo ada yg kurang ato apa diluruskan. Kita disini diskusi utk tdk membiarkan saudari kita dlm kebingungan & membiarkan dia memutuskan yg mungkin akan disesalinya kelak.Tugas kita sebagai saudara seiman mengingatkan & memberi masukan baik dr pengalaman pribadi teman2 yg sdh mengalaminya, maupun dr Firman Tuhan sendiri. Dan akhirnya akan dikembalikan lg ke saudari Lia yg akan menjalaninya, ia yg memutuskan. Terserah mau diterima atau tdk, setidaknya yg terpenting tugas kita utk mengingatkan sdh kita lakukan, selebihnya terserah Lia, karna dia yg menjalani & yg mempertanggungjwbkan hidupnya kelak kpd Bapa..Jesus loves u Liaa..Doa & mendekat ke Tuhan spy Ia memberikan km hikmat & pengertian sehingga km bs memutuskan yg benar sehingga tdk menyesal kelak..Dan tdk galau lagi..Ciayoo Lia km pasti bs..

    SHABDY842 tulis:

    Rekan-rekan JK'ers yang budiman dan percaya pada Kristus,

    Saya prihatin dengan pendapat beberapa rekan yang ada dalam forum ini yang menurut saya terkesan menghakimi dan bahkan ada yang menyudutkan Katolik. Kita ini bukan siapa-siapa lho, hamba Tuhan saja seperti JUNIOR290 tidak berani melakukan itu. Saya harap rekan-rekan dapat berbicara dengan proporsional dengan menggunakan dalil yang tepat atau pengalaman hidup yang dapat di share yang kemudian bisa menjadi pertimbangan rekan LIA079. Ingat, rekan LIA079 bukan pesakitan atau terdakwa dalam forum ini ! Satu lagi, bukankah Tuhan yang memilih kita dan bukannya kita yang memilih Tuhan ? Kewajiban kita sebagai insan adalah memberikan masukan dan mengingatkan dan bukan menghakimi dengan pendapat pribadi yang tak berdasar.

    Bagi rekan-rekan yang menghakimi agama lain dengan opini, saya penganut Protestan. Coba deh rekan baca I KORINTUS 7 : 1-40, jadi dasaran iman Katolik pun ada lho.... Jangan menghakimi !!!

    Tambahan untuk rekan LIA079 selain yang saya copykan dari forum sebelumnya (terbuat double). Beberapa pemimpin islam di dunia arab, salah satunya alm. Yasser Arafat, istrinya adalah non islam dah bahkan berdarah Yahudi yang dimusuhi oleh seluruh mayoritas umat Islam apapun sektenye (Sunni, Syiah dll). Lalu apakah Arafat tidak tahu hal tersebut dan apakah penasehat agama di Fatah (organisasi Palestina, PLO) tidak mengingatkan dia. Tentu ada dan mereka juga punya dalil untuk itu. Sekarang terpulang pada diri kamu sendiri, rekan-rekan disini sudah banyak memberikan banyak kesaksian pernikahan perbedaaan agama.

    Selamat memilih, semoga kamu bisa memilih dengan tuntunan Tuhan sebagaimana Tuhan menuntun Frederick Silaban untuk memenangkan sayembara pembuatan arsitektur maasjid (istiqlal). Tuhan Yesus memberkati.

    Islam terdiri atas sedikitnya puluhan mazhab dan diantaranya di Indonesia adalah mayoritas penganut Sunni dari Ali Hanafi. Dalam mazhab ini, apabila imamnya adalah muslim dan wanitanya kafir maka masih diperbolehkan untuk menikah. Yang tidak diperbolehkan oleh mazhab ini adalah jika imamnya yang kafir dan wanitanya yang muslim.

    Namun demikian, berdasarkan hukum positif yang berlaku, pernikahan yang beda agama tidak dibenarkan dalam UU No. 1/74. Oleh karena itu akan salah satu pihak harus beralih ke agama pasangannya.

    Dalam beberapa kasus yang saya jumpai, beberapa pasangan ada yang seakan-akan "berpura-pura" ke agama lain dan tetap menjalankan ritual agamanya setelah menikah. Dalil mereka adalah bahwa mereka tetap pada imannya dan mengucapkan janji pernikahan karena dasar formalitas yang harus dipenuhi. Jika ada diantara kita yang hendak melakukan hal ini sebaiknya tanggalkan saja iman percayanya, kenapa? Alkitab jelas mencatat, "barangsiapa yang tidak mengakui Aku di depan manusia, maka diapun tidak Aku akui di hadapan Bapa". Bukan untuk menghakimi atau menisbikan kelompok lain seperti yang dilakukan fornt pembela sepupu kita, Ingatlah jangan pernah menukar hak kesulunganmu demi semangkuk sup kacang merah.

    Semoga pendapat saya tidak menambah galau....

    7 Januari 2016 diubah oleh LIZEGUD713

  • LIZEGUD713

    6 Januari 2016

    SHABDY842 tulis:

    Rekan-rekan JK'ers yang budiman dan percaya pada Kristus,

    Saya prihatin dengan pendapat beberapa rekan yang ada dalam forum ini yang menurut saya terkesan menghakimi dan bahkan ada yang menyudutkan Katolik. Kita ini bukan siapa-siapa lho, hamba Tuhan saja seperti JUNIOR290 tidak berani melakukan itu. Saya harap rekan-rekan dapat berbicara dengan proporsional dengan menggunakan dalil yang tepat atau pengalaman hidup yang dapat di share yang kemudian bisa menjadi pertimbangan rekan LIA079. Ingat, rekan LIA079 bukan pesakitan atau terdakwa dalam forum ini ! Satu lagi, bukankah Tuhan yang memilih kita dan bukannya kita yang memilih Tuhan ? Kewajiban kita sebagai insan adalah memberikan masukan dan mengingatkan dan bukan menghakimi dengan pendapat pribadi yang tak berdasar.

    Bagi rekan-rekan yang menghakimi agama lain dengan opini, saya penganut Protestan. Coba deh rekan baca I KORINTUS 7 : 1-40, jadi dasaran iman Katolik pun ada lho.... Jangan menghakimi !!!

    Tambahan untuk rekan LIA079 selain yang saya copykan dari forum sebelumnya (terbuat double). Beberapa pemimpin islam di dunia arab, salah satunya alm. Yasser Arafat, istrinya adalah non islam dah bahkan berdarah Yahudi yang dimusuhi oleh seluruh mayoritas umat Islam apapun sektenye (Sunni, Syiah dll). Lalu apakah Arafat tidak tahu hal tersebut dan apakah penasehat agama di Fatah (organisasi Palestina, PLO) tidak mengingatkan dia. Tentu ada dan mereka juga punya dalil untuk itu. Sekarang terpulang pada diri kamu sendiri, rekan-rekan disini sudah banyak memberikan banyak kesaksian pernikahan perbedaaan agama.

    Selamat memilih, semoga kamu bisa memilih dengan tuntunan Tuhan sebagaimana Tuhan menuntun Frederick Silaban untuk memenangkan sayembara pembuatan arsitektur maasjid (istiqlal). Tuhan Yesus memberkati.

    Islam terdiri atas sedikitnya puluhan mazhab dan diantaranya di Indonesia adalah mayoritas penganut Sunni dari Ali Hanafi. Dalam mazhab ini, apabila imamnya adalah muslim dan wanitanya kafir maka masih diperbolehkan untuk menikah. Yang tidak diperbolehkan oleh mazhab ini adalah jika imamnya yang kafir dan wanitanya yang muslim.

    Namun demikian, berdasarkan hukum positif yang berlaku, pernikahan yang beda agama tidak dibenarkan dalam UU No. 1/74. Oleh karena itu akan salah satu pihak harus beralih ke agama pasangannya.

    Dalam beberapa kasus yang saya jumpai, beberapa pasangan ada yang seakan-akan "berpura-pura" ke agama lain dan tetap menjalankan ritual agamanya setelah menikah. Dalil mereka adalah bahwa mereka tetap pada imannya dan mengucapkan janji pernikahan karena dasar formalitas yang harus dipenuhi. Jika ada diantara kita yang hendak melakukan hal ini sebaiknya tanggalkan saja iman percayanya, kenapa? Alkitab jelas mencatat, "barangsiapa yang tidak mengakui Aku di depan manusia, maka diapun tidak Aku akui di hadapan Bapa". Bukan untuk menghakimi atau menisbikan kelompok lain seperti yang dilakukan fornt pembela sepupu kita, Ingatlah jangan pernah menukar hak kesulunganmu demi semangkuk sup kacang merah.

    Semoga pendapat saya tidak menambah galau....

    6 Januari 2016 diubah oleh LIZEGUD713

26 – 50 dari 59    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Kirim tanggapan