Anak - antara risiko kesehatan dan kerinduan
-
29 Januari 2016
Sebelumnya, saya sunggu mohon maaf jika topik ini membuat kaum wanita bersedih. Saya tidak bermaksud demikian, hanya ingin mengetahui opini dari kakak dan abang sekalian.
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya tujuan utama sebuah pernikahan adalah menghasilkan keturuan. Namun, tidak dapat dikesampingkan jika masalah seperti umur dan riwayat kesehatan dapat berisiko terhadap kehamilan. Kehamilan di usia <18 tahun dan >35 tahun sudah dikatagorikan risiko tinggi yang dapat berbahaya bagi sang ibu maupun janin yang dikandung, meskipun faktanya banyak yang selamat dan sehat.
Pertanyaannya, jika diusia yang tidak lagi muda (katakan >45 tahun), apakah masih ada opsi untuk mengadopsi anak atau menghabiskan sisa waktu berdua?
*dikarenakan kerinduan kakak saya ingin memiliki anak, namun sang suami tidak mendukung karena bagaimanapun akan berbeda rasanya dengan anak yang lahir dari rahim istri*
Terima kasih banyak
-
29 Januari 2016
ENGLELINA753 tulis:
Sebelumnya, saya sunggu mohon maaf jika topik ini membuat kaum wanita bersedih. Saya tidak bermaksud demikian, hanya ingin mengetahui opini dari kakak dan abang sekalian.
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya tujuan utama sebuah pernikahan adalah menghasilkan keturuan. Namun, tidak dapat dikesampingkan jika masalah seperti umur dan riwayat kesehatan dapat berisiko terhadap kehamilan. Kehamilan di usia <18 tahun dan >35 tahun sudah dikatagorikan risiko tinggi yang dapat berbahaya bagi sang ibu maupun janin yang dikandung, meskipun faktanya banyak yang selamat dan sehat.
Pertanyaannya, jika diusia yang tidak lagi muda (katakan >45 tahun), apakah masih ada opsi untuk mengadopsi anak atau menghabiskan sisa waktu berdua?
*dikarenakan kerinduan kakak saya ingin memiliki anak, namun sang suami tidak mendukung karena bagaimanapun akan berbeda rasanya dengan anak yang lahir dari rahim istri*
Terima kasih banyak
Haha..pas bngt batasnya (katakan >45 tahun)..
Kl menurut sy...sdh tdk ingin memiliki anak kandung, bukan krn resiko yg akan ditanggung sy..., tp krn rasa sayang kpd anak (bahkan seblm ketemu bapaknya...haha, #berasakonyol..), krn resiko terberat, kl tdk normal, akan ditanggung anak seumur hidup.
-
29 Januari 2016
ENGLELINA753 tulis:
Sebelumnya, saya sunggu mohon maaf jika topik ini membuat kaum wanita bersedih. Saya tidak bermaksud demikian, hanya ingin mengetahui opini dari kakak dan abang sekalian.
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya tujuan utama sebuah pernikahan adalah menghasilkan keturuan. Namun, tidak dapat dikesampingkan jika masalah seperti umur dan riwayat kesehatan dapat berisiko terhadap kehamilan. Kehamilan di usia 35 tahun sudah dikatagorikan risiko tinggi yang dapat berbahaya bagi sang ibu maupun janin yang dikandung, meskipun faktanya banyak yang selamat dan sehat.
Pertanyaannya, jika diusia yang tidak lagi muda (katakan >45 tahun), apakah masih ada opsi untuk mengadopsi anak atau menghabiskan sisa waktu berdua?
*dikarenakan kerinduan kakak saya ingin memiliki anak, namun sang suami tidak mendukung karena bagaimanapun akan berbeda rasanya dengan anak yang lahir dari rahim istri*
Terima kasih banyak
berat ini thema.. ijin memantau aja lha dek
-
29 Januari 2016
Ijin utk kasi pendapat y sis englelina walopun sy blm merit dan punya anak.
Tp jk seandainya di posisi itu yg pertama sy lakukan adl tanya istri dl, apa dia yakin mau punya anak dgn resiko yg ada
Kedua bila istri yakin sy akan tanyakan lg pd org tuanya apakah mendukung niat anakny
Ketiga konsultasi pd dokter ttg kesehatan istri dan resikonya,
Jika ketiga bagian di atas oke semua mgkin akan menyetujui, dgn syarat, nah ini mgkin bagian kontranya byk yg g setuju, apabila terjadi kondisi yg membahayakan, sy akan lbh memilih keselamatan istri, dgn kata laen bs jd ada resiko aborsi.
Dan trakhir kl memang sdh tdk jln kemungkinan opsi adopsi akan sy pertimbangkan
-
29 Januari 2016
Anak adalah hak prerogatif Tuhan ...Teman saya hamil di usia 40 tahun padahal dokter sudah mengatakan dia susah punya anak karena faktor umur dan punya miom .... Dan di jaman modern ini sudah banyak suplemen atau terapi kehamilan .. Yang penting hidup sehat dan jaga tubuh .... Selama perempuan masih menstruasi dia masih memiliki kesempatan. Jangan khawatir tentang resiko kesehatan . Kalo sudah nggak percaya duluan yaa gimana mau punya anak sehat dan selamat. Jalanin saja , niat menjadi ibu itu sangat mulia ....urusan resiko ,mati dan hidup urusan Tuhan
29 Januari 2016 diubah oleh HANA914
-
29 Januari 2016
saya minyak aja dulu..
-
29 Januari 2016
oprah winfrey lagi hamil loh sekarang..umurnya 61tahun kalo ga salah..
yang harus dipikirin mental pasutri nya
-
29 Januari 2016
@ sis hana : setuju si sis emag skrg kedokteran sdh maju tp scara medis ttp lbh berisiko, nah krn itu sy pribadi nanya kesiapan istri dl
Kl sy pribadi bnernya bisa memahami kecemasan si suami,
Di satu sisi sy hrgai keinginan istri di 1 sisi sy memahami kecemasan suami, soalny kl sy di posisi suami jg rada sport jantung sis. He3
Nah mgkin yg jd pertanyaan jika terjadi kondisi berbahaya gmn?
Mgkin kl dr pihak wanita pasti akan milih ttp hrs lahirin anak y? Bener g y?
-
30 Januari 2016
Kutipan dari Liputan khas: Pergeseran Nilai Pernikahan Masa kini (majalah Femina nomor 4 tahun 2016, " Tujuan orang menikah di masa lalu adalah memiliki keturunan. Saat ini orang menikah mencari kebahagiaan:.
Contoh: pasangan saat ini lebih memilih sedikit anak (selain alasan ikut KB) ada alasan ekonomi, kesehatan, perhatian ke anak, dsb.
Persoalan lain jika pasangan mengalami kesulitan mendapatkan keturunan, dunia medis menawarkan beberapa jalan, misalnya terapi hormon, program bayi tabung, dll.
Jika ingin memiliki anak ada kendala usia dan kesehatan, selain berdoa kepada Tuhan, ada beberapa jalan yang bisa dipilih sesuai perkembangan ilmu kedokteran dan IPTEK. -
30 Januari 2016
Ini lagi bahas dengan kondisi suami tidak mendukung kehamilan kan?
Kalo ga dukung ya ditanyakan ke suami,mau adopsi/jalani hari2 berdua saja. Komunikasi sih intinya.Suami kepala keluarga,jadi harus hargai pendapatnya.
Kalau saya pribadi sih. Umur berapa pun,saat Tuhan dah kasih istri hamil,namanya udah dikasi kepercayaan sama Tuhan,tinggal selamet nggaknya ibu/bayi,tu urusan Tuhan,didukung pula dengan perpanjangan tangan dokter.harus rajin2 konsul kontrol perkembangan janin.
-
30 Januari 2016
Banyak yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk memiliki anak jika usia diatas 45
- Kondisi kesehatan calon ibu dan resikonya, maaf jika anak cacat kasihan anaknya yg menanggung seumur hidup. Jika sudah mantap dan memutuskan masih mau punya anak, bisa konsultasi ke dokter dan mempersiapkan mental jika terjadi sesuatu dan berserah kepada Tuhan tentunya...
- Waktu anak berusia 5thn ortunya 50thn, anak usia itu sedang aktif2nya lari2 dan ortunya udah ngos2an buat ajak main anaknya. Belum lagi waktu kita jalan2 orang tanya itu cucunya ya? Mungkin bisa dibantu baby sitter buat jaga dan urus anak tapi kita juga pastinya ingin main dengan anak kita kan? Harus jaga kondisi supaya selalu fit di usia senja...
- Pada saat anak usia 17thn ortu 62thn, biaya sekolah/kuliah sangat tinggi sedangkan ortu sudah/hampir pensiun. Bisa aja sih disiapin asuransi pendidikan atau warisan yg banyak hehe
Semuanya menjadi mungkin ketika kita bertekad dan atas kehendak Tuhan
-
30 Januari 2016
JOHANES801 tulis:
Ijin utk kasi pendapat y sis englelina walopun sy blm merit dan punya anak.
Tp jk seandainya di posisi itu yg pertama sy lakukan adl tanya istri dl, apa dia yakin mau punya anak dgn resiko yg ada
Kedua bila istri yakin sy akan tanyakan lg pd org tuanya apakah mendukung niat anakny
Ketiga konsultasi pd dokter ttg kesehatan istri dan resikonya,
Jika ketiga bagian di atas oke semua mgkin akan menyetujui, dgn syarat, nah ini mgkin bagian kontranya byk yg g setuju, apabila terjadi kondisi yg membahayakan, sy akan lbh memilih keselamatan istri, dgn kata laen bs jd ada resiko aborsi.
Dan trakhir kl memang sdh tdk jln kemungkinan opsi adopsi akan sy pertimbangkan
-
30 Januari 2016
Ini saya setuju
Bagaimana dengan hak si anak ?
Dia ga bs memilih kondisi ortunya kan ?
Teknologi kedokteran n gizi makanan saat ini sangat memungkinkan punya anak diumur 50 th sekalipun, tapi apa bs dia memberikan kasih sayang spt anak2 lain krn kemampuan fisik ga bs dibohongi walaupun dgn teknologi mahal.
WULWUL845 tulis:
Banyak yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk memiliki anak jika usia diatas 45
- Kondisi kesehatan calon ibu dan resikonya, maaf jika anak cacat kasihan anaknya yg menanggung seumur hidup. Jika sudah mantap dan memutuskan masih mau punya anak, bisa konsultasi ke dokter dan mempersiapkan mental jika terjadi sesuatu dan berserah kepada Tuhan tentunya...
- Waktu anak berusia 5thn ortunya 50thn, anak usia itu sedang aktif2nya lari2 dan ortunya udah ngos2an buat ajak main anaknya. Belum lagi waktu kita jalan2 orang tanya itu cucunya ya? Mungkin bisa dibantu baby sitter buat jaga dan urus anak tapi kita juga pastinya ingin main dengan anak kita kan? Harus jaga kondisi supaya selalu fit di usia senja...
- Pada saat anak usia 17thn ortu 62thn, biaya sekolah/kuliah sangat tinggi sedangkan ortu sudah/hampir pensiun. Bisa aja sih disiapin asuransi pendidikan atau warisan yg banyak hehe
Semuanya menjadi mungkin ketika kita bertekad dan atas kehendak Tuhan
-
30 Januari 2016
HANA914 tulis:
Anak adalah hak prerogatif Tuhan ...Teman saya hamil di usia 40 tahun padahal dokter sudah mengatakan dia susah punya anak karena faktor umur dan punya miom .... Dan di jaman modern ini sudah banyak suplemen atau terapi kehamilan .. Yang penting hidup sehat dan jaga tubuh .... Selama perempuan masih menstruasi dia masih memiliki kesempatan. Jangan khawatir tentang resiko kesehatan . Kalo sudah nggak percaya duluan yaa gimana mau punya anak sehat dan selamat. Jalanin saja , niat menjadi ibu itu sangat mulia ....urusan resiko ,mati dan hidup urusan Tuhan
-
30 Januari 2016
intinya p'nikahan Tuhan ciptakan bukan hanya sekedar lu punya anak stlh itu selesai. Tuhan ciptakan p'nikahan dgn tujuan awalnya adlh utk m'bangun & m'ciptakan kluarga kerajaan Allah di bumi bukan utk keturunan & sex bro / sis. Klu pun Tuhan ksh izin pasutri punya anak normal / cacat, pasutri hrs b'tanggung jwb dlm sgl hal thdp anak itu. Sex dan keturunan itu adlh hadiah yg Tuhan ksh dlm sbh p'nikahan bukan sebuah kemutlakan yg hrs tjd (kls pra nikah yg sy dptkan tp lupa ayat2 FT nya)
30 Januari 2016 diubah oleh MARIA106
-
30 Januari 2016
WULWUL845 tulis:
Banyak yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk memiliki anak jika usia diatas 45
- Kondisi kesehatan calon ibu dan resikonya, maaf jika anak cacat kasihan anaknya yg menanggung seumur hidup. Jika sudah mantap dan memutuskan masih mau punya anak, bisa konsultasi ke dokter dan mempersiapkan mental jika terjadi sesuatu dan berserah kepada Tuhan tentunya...
- Waktu anak berusia 5thn ortunya 50thn, anak usia itu sedang aktif2nya lari2 dan ortunya udah ngos2an buat ajak main anaknya. Belum lagi waktu kita jalan2 orang tanya itu cucunya ya? Mungkin bisa dibantu baby sitter buat jaga dan urus anak tapi kita juga pastinya ingin main dengan anak kita kan? Harus jaga kondisi supaya selalu fit di usia senja...
- Pada saat anak usia 17thn ortu 62thn, biaya sekolah/kuliah sangat tinggi sedangkan ortu sudah/hampir pensiun. Bisa aja sih disiapin asuransi pendidikan atau warisan yg banyak hehe
Semuanya menjadi mungkin ketika kita bertekad dan atas kehendak Tuhan
-
31 Januari 2016
Sepemikiran dgn Johanes801
-
31 Januari 2016
Kalo aku sih berpikir bhw aku sdh terlalu tua buat punya anak, jadi aku sih inginnya menghabiskan sisa hidup berdua sama pasangan saja. Mau berenang berdua kek, mau karaoke, mau jalan2 ke mal gandengan berdua, mau berkunjung ke sanak sodara dia pastinya asik klo cuma berdua... Soalnya pada usiaku ini rasa2nya sdh riskan utk hamil dan aku jg ga kuat tuk begadang2 merawat bayi dan membesarkannya.
31 Januari 2016 diubah oleh ANITA089