Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Hal-hal yang membingungkan di Alkitab

ForumAlkitab

76 – 100 dari 110    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 3  4  5  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    16 Desember 2017

    KIDUNG AGUNG [ensiklopedia]

    'Song of Songs' (syir hasysirim, Kid 1:1) ialah superlatif, yg mengartikan 'nyanyian yg paling baik'. LXX Asma Asmaton dan Vulg Canticum Canticorum (dari sinilah judul pilihan lain 'Canticles') ialah terjemahan harfiah dari bh Ibrani. Sebagai yg pertama dari kelima Gulungan (Kitab) Pesta (yaitu Kid waktu Paskah, Rut waktu Pentakosta, Pkh waktu Hari Raya Pondok, Rat waktu peringatan pemusnahan Yerusalem thn 586 dan Est waktu Hari Raya Purim), Kid dibaca pada hari Raya Paskah. Karena pembagiannya tergantung dari teori penafsirannya yg tertentu yg diterima seseorang (lih di bawah), maka di sini tidak dicantumkan ringkasan isi.

    I. Kanonitasnya

    Misyna (Yadaim Kid 3:5) agaknya mengisyaratkan bahwa Kid diterima bukan tanpa perbantahan. Sesudah keputusan yg meneguhkan dari rabi Yudah dan pendapat negatif dari rabi Yose, maka rabi Akiba meneguhkan kanonitas Kid dalam bobot superlatif: 'seluruh dunia ini tidak layak bagi hari saatnya Kitab Kid diberikan kepada orang Israel; semua tulisan alkitabiah adalah suci, dan Kidung Agung adalah yg tersuci dari yg suci'. Bahwa dia keras menolak bantahan terhadap Kid bisa merupakan bukti bahwa bantahan itu ada.

    Penolakan atas Kid masuk kitab kanon pasti bersumber pada sifat erotiknya. Keberatan ini diimbangi oleh pendapat tradisional, bahwa penulisnya ialah Salomo, dan oleh tafsiran alegori yg diberikan para rabi dan gereja Kristen, yg mengangkat syair-syair itu mengatasi nafsu syahwat, dengan memberinya arti rohani.

    Sumber: alkitab.sabda.org/dictionary.p ... =Kidung%20Agung

  • ZEGA376

    16 Desember 2017

    V. Tujuan

    Jika Kid bukan alegori atau tipologi yg menyampaikan suatu pesan rohani, kenapa kitab itu hadir dalam Kanon?

    Kid merupakan pelajaran yg menggunakan bahan baku dari realita hidup sehari-hari -- atau masal yg diperluas (*AMSAL), yg melukiskan betapa luar biasa kekayaan cinta manusia. Ajaran Alkitab tentang cinta kasih fisik lama tersembunyi sebagai tabu, akibat pertapaan pemikiran yg semi Kristen; di sini keindahan dan kesucian cinta kasih suami istri dihargai sepenuh-penuhnya. Kendati Kid diungkapkan dengan kata-kata yg sangat gamblang, toh memberikan keseimbangan yg sehat antara kedua segi seksual yg ekstrim, atau hal-hal yg keterlaluan dalam hidup kelamin dan peniadaan adanya unsur asasi yg baik dalam cinta kasih fisik (asketikisme). Tujuan Kid dimajukan selangkah lagi oleh E. J Young, 'Kidung Agung membicarakan kesucian hidup percintaan manusia, dan dengan dimasukkannya kitab itu dalam Kanon, mengingatkan kita kepada cinta kasih ilahi, yg lebih murni dari cinta kasih kita' (Introduction to the Old Testament, 1949, hlm 327).

    KEPUSTAKAAN. W Baumgartner, OTMS, hlm 230-235; J. C Rylaarsdam, Proverbs to Song of Solomon, 1964; W. J Fuerst, Ruth, Esther, Ecclesiastes, The Song of Songs, Lamentations, 1975; S. C Glickman, A Song for Lovers, 1976; H. J Schonfield, The Song of Songs, 1960; J. C Exum, A Literary and Structural Analysis of the Song of Songs, ZAW 85, 1973, hlm 47-49; R Gordis, The Song of Songs, 1954; L Waterman, The Song of Songs, 1948. DAH/MHS

    Sumber: alkitab.sabda.org/dictionary.p ... =Kidung%20Agung

    16 Desember 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    16 Desember 2017

    IV. Teori-teori penafsiran

    Ada banyak tafsiran Kid. Tapi sangat sedikit kesepakatan di antara para ahli mengenai asalnya, artinya dan tujuannya. Gelora cinta yg demikian hidup dan rinci, alpanya secara mencolok tema-tema agamawi, dan samarnya alur ceritanya, semuanya itu menantang para ahli dan cobaan atas keandalan daya khayal mereka. Sesuatu yg sangat diperlukan dalam meneliti keberbagaian tafsiran yg ada, ialah karangan H. H Rowley, 'The Interpretation of the Song of Songs' dalam The Servant of the Lord, and other Essays on the Old Testament, 1952.

    Masalah diterimanya sejumlah syair cinta kasih ke dalam Kanon diselesaikan oleh para rabi dan Bapak-bapak Gereja dengan memakai metode penafsiran alegori. Bukti-bukti pemakaian metode ini berbekas dalam Misyna dan Talmud, sementara Targum tentang Kid melihat dalam cerita percintaan itu gambaran yg jelas tentang perlakuan Allah yg penuh kasih karunia terhadap Israel sepanjang perjalanan sejarah Israel. Sekali mempedomani metode alegori, para rabi bersaing dalam usaha mereka untuk menguraikan metode itu lebih panjang lebar lagi dan menjuruskannya ke arah yg baru. Singgungan tentang sejarah Israel diperas dari bagian-bagian Kid yg paling tidak mungkin. Bapak-bapak Gereja dan banyak penafsir Kristen pada masa kemudian menghubungkan Kid dengan Kristus, karena menjumpai di dalamnya alegori tentang kasih Kristus terhadap gereja atau orang percaya. Dan ahli Katolik (ump Ambrosius) menjumpai dalam keelokan dan kesucian dara Sulam rujukan kepada anak dara Maria. Para penafsir Kristen juga tidak kalah dalam hal perincian tafsiran bila dibandingkan dengan para rabi yg kaya pemikiran. Pendekatan alegori ini sangat mendominasi pemikiran Protestan hingga masa-masa terakhir ini, dan di antara pendukungnya terdapat ahli seperti Hengstenberg dan Keil -- jujur dan sehatnya nalar kedua tokoh ini patut dipercaya.

    Metode yg dekat sekali dengan metode alegori ialah tipologi atau perlambangan. Metode ini mempertahankan makna harfiah syair Kid, tapi mengakui juga adanya makna yg lebih tinggi dan lebih rohani yg dilambangkannya. Sambil menyingkirkan hal-hal yg berlebih-lebihan dalam penafsiran rinci alegori, metode tipologi menekankan tema-tema utama yakni cinta kasih dan penyerahan diri, dan menjumpai dalam cerita ini lukisan hubungan kasih Kristus dengan orang yg percaya kepada-Nya. Pendekatan ini dibenarkan oleh contoh-contoh yg terdapat dalam syair cinta kasih Arab, yg mungkin mengandung arti rahasia, seperti cerita Yunus yg dikutip oleh Yesus (Mat 12:40) atau ular di padang gurun (Yoh 3:14), dan oleh contoh-contoh Alkitab tentang perkawinan yg mempunyai arti rohani, ump Hos 1-3; Yer 2:2; 3:1 dab; Yeh 16:6 dab; 23; Ef 5:22 dab. Tidak sedikit ahli konservatif modern menganut pandangan perlambangan ini, ump J. H Raven (Old Testament Introduction, 1910); M. F Unger (Introduction Guide to the Old Testament 2, 1956); W. J Cameron (TAMK).

    Kendati Yahudi dan orang Kristen menemukan keuntungan rohani dalam menafsirkan Kid secara alegori atau tipologi, asas penafsiran ini masih dipertanyakan. Karena sekalipun banyak rincian dan alpanya rujukan kepada makna rohani yg lebih dalam pada kitab ini, toh Yahudi dan Kristen menentang mencari alegori atau tipologi dalam Kid.

    Menafsirkan Kid berdasarkan kaidah drama, yg disarankan baik oleh Origenes maupun Milton, dikembangkan pada abad 19 dalam dua bentuk khas. F Delitzsch menjumpai 2 tokoh utama, Salomo dan dara Sulam. Sesudah membawa dara Sulam dari kampungnya ke Yerusalem, Salomo berusaha mencintainya sebagai istrinya, dengan cinta kasih yg jauh mengungguli daya tarik badani. H Ewald menyajikan tafsiran berdasarkan 3 tokoh utama yaitu: raja Salomo, dara Sulam dan gembala sang kekasih, yg kepadanya Sulam tetap setia walaupun raja Salomo berjuang keras untuk memikat hatinya.

    Pendekatan Ewald (yg disebut hipotesa gembala), diterima oleh S. R Driver dan disaring oleh para ahli lain. Hipotesa ini menyingkirkan beberapa dari kesukaran yg dihadapi pandangan Delitzsch, dengan menerangkan mengapa kekasih itu dilukiskan sebagai gembala (1:7-8) dan mengapa syair ini berakhir di lokasi penggembalaan wilayah utara. Namun teori ini menghadapi kesukarannya sendiri, ump alpanya sendi-sendi drama, kerumitan yg sangat mengganggu dalam dialog tatkala Salomo menerangkan keelokan dara Sulam, padahal Sulam memberi jawab mewakili gembala kekasihnya. Tafsiran berdasarkan kaidah drama menghadapi kesukaran yg lain, yaitu jarangnya bukti tentang adanya sastra drama di tengah-tengah bangsa Sem, khususnya orang Ibrani.

    Penelitian J. G Wetzstein mengenai adat-adat perkawinan Siria mendorong K Budde menafsirkan Kid sebagai kumpulan nyanyian pernikahan yg sama dengan nyanyian yg dinyanyikan dalam pesta perkawinan, yg bisa seminggu lamanya, pada saat mana kedua mempelai dimahkotai sebagai raja dan ratu. Kecaman terhadap pandangan ini menyingkap bahaya menggunakan adat Siria modern untuk melukiskan kebiasaan Palestina kuno. Begitu juga, dara Sulam tak pernah sekalipun disebut 'ratu' dalam Kid.

    Pandangan T. J Meek yg mengatakan bahwa Kid berasal dari tata ibadah Tamus (bnd Yeh 8:14) mendapat perhatian yg luas. Tapi tak mungkin tata ibadah agama kafir, apalagi yg menonjolkan yg asusila, akan digabung menjadi satu dalam Kanon Alkitab tanpa peninjauan menyeluruh dengan saksama dalam rangka kepercayaan Israel, dan dalam Kid tak ada tanda-tanda apapun mengenai susunan seperti itu. Mula-mula teori Meek itu didukung oleh Leroy Waterman (JBL, 44, 1925), tapi belakangan ini ia beralih dan membela kaidah berasaskan sejarah bagi Kid. Hal ini didapatinya dalam cerita Abisag, dara jelita Sunem, pelayan Daud (1 Raj 1:3), yg digambarkan menolak bujukan pertama Salomo. Dara ini juga cenderung setia mengasihi gembala, kekasihnya. Tafsiran ini bergantung pada dugaan adanya hubungan dara Sunem dengan dara Sulam.

    Bertambah jumlah ahli yg memandang Kid sebagai kumpulan syair cinta kasih yg tidak harus dihubungkan dengan pesta-pesta perkawinan atau sesuatu peristiwa khas lain. Usaha mengaitkan beberapa bagian Kid dengan beberapa penulis (mis W. O. E Oesterley membagi Kid menjadi 28 syair yg berbeda-beda dan tegas menolak keutuhan kitab itu; Song of Songs, 1936, hlm 6b) ditolak oleh banyak ahli, terutama oleh H. H Rowley: 'Pengulangan yg terdapat dalam kitab ini meninggalkan kesan bahwa penulisnya satu orang...' (lih hlm 212).  

    Sumber: alkitab.sabda.org/dictionary.p ... =Kidung%20Agung

    16 Desember 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    16 Desember 2017

    II. Penulis dan tarikh

    Tradisi yg mengatakan bahwa Kid adalah karya Salomo, didasarkan pada ay-ay yg menunjuk kepadanya (Kid 1:5; 3:7, 9; 8:11), terutama ay yg sekaligus adalah judulnya (Kid 1:1). Ungkapan lisylomoh barangkali mengacu kepada penulisnya, tapi bisa juga berarti 'bagi Salomo'. Kemampuan Salomo menulis nyanyian disaksikan dalam 1 Raj 4:32 (bnd Mzm 72; 127). Pendapat yg dikemukakan dalam Baba Bathra 15a, bahwa Hizkia dan penulis-penulisnyalah yg menulis Kid mungkin berdasarkan Ams 25:1.

    Hadirnya beberapa kata pinjaman seperti dari bh Persia (pardes, 'kebun pohon-pohon', 4:13), dari bh Yunani ('appiruon dari foreion, 'tandu', 3:9), pemakaian sy yg konsekuen (terkecuali 1:1) sebagai kata ganti, serta banyak kata dan ungkapan yg berciri bh Aram (lih S. R Driver, Literature of the Old Testament, hlm 448), semuanya itu bagi beberapa ahli mengartikan bahwa penyusunan final kitab ini -- jika tidak penulisannya -- terjadi sesudah zaman Salomo. Tapi tidak perlu tarikh penyusunannya ditetapkan pada zaman Yunani (kr 300 sM), mengingat bukti-bukti hubungan Kanaan dengan Ionia sejak zaman Salomo dan seterusnya. S. R Driver mencatat (hlm 449) bahwa bukti linguistik, bersama banyak data geografis (ump Saron, 2:1; Libanon, 3:9; 4:8, 11, 15 dst; Amana, Senir, Hermon, 4:8; Tirza, 6:4; Damsyik, 7:4; Karmel, 7:5), menunjuk asalnya dari sebelah utara. Tapi penulis tahu juga geografi Palestina dan Siria mulai dari En-Gedi, di Laut Mati (1:14), sampai gunung-gunung Libanon.

    Sumber: alkitab.sabda.org/dictionary.p ... =Kidung%20Agung

  • ZEGA376

    16 Desember 2017

    III. Ciri-ciri sastranya

    Banyaknya percakapan pribadi dalam Kid mempunyai dua bentuk utama yaitu: dialog (mis 1:9 dab) dan senandika -- solilokui -- percakapan sendiri dengan diri sendiri (mis Kid 2:8; 3:5). Sukar menentukan siapa teman bicara si pembicara kecuali dalam percakapan dua kekasih. Putri-putri Yerusalem disebut (1:5; 2:7; 3:5 dab), dan jawab-jawab ringkas disajikan dalam 1:8; 5:9; 6:1 dab, mungkin dari putri-putri itu. Pernyataan-pernyataan disebut diucapkan oleh penduduk Yerusalem (3:6-11) dan gadis Sulam (8:5). Dalam lirik syair yg khas kiasan, besar kemungkinannya tokoh-tokoh utama mengulangi jawab orang lain (ump putri Sulam agaknya mengutip kakak adiknya laki-laki dlm 8:8-9).

    Kekuatan syair ini terletak pada kehangatan cinta kasih dan penyerahan diri, dan terutama dalam kekayaan lukisan yg menggambarkan tokoh yg saling cinta dan cinta kasih mereka. Jika sajian Kid terlalu mesra dan rinci menurut norma Indonesia, baiklah diingat bahwa sajian itu adalah hasil karya dari zaman yg begitu jauh. Jika beberapa tamsilnya hanya sedikit bersifat sanjungan (ump gigi bagaikan kawanan domba, lehermu seperti menara Daud, 4:2 dab), komentar A. B Bentzen di sini agak tepat, 'Mata orang Timur Dekat tertuju hanya kepada satu titik saja, yg menurut pikiran kita barangkali bukanlah ciri yg sesungguhnya' (Introduction to the Old Testament 1, hlm 130). Pendapat L Waterman, bahwa kata-kata sanjungan itu bersifat sindiran buruk (JBL, 44, 1925, hlm 179 dab) tidak didukung oleh para ahli. Bahasa penggembalaan yg dipakai tetap mendapat perhatian. Syair Kid penuh singgungan tentang binatang dan terutama tumbuh-tumbuhan. Kenyataan ini tidak dilewatkan oleh para penyelidik yg mencari sumber Kid dalam tata cara keperidian (lih di bawah).

    Sumber: alkitab.sabda.org/dictionary.p ... =Kidung%20Agung

  • ZEGA376

    16 Desember 2017

    Kitab Kidung Agung

    Kitab Kidung Agung (Ibrani: Shir-HaShirim) adalah sebuah kumpulan syair-syair cinta. Sering ditafsirkan sebagai sebuah representasi kiasan dari hubungan Allah dengan Israel atau dengan orang Kristen atau dengan Gereja, atau Kristus dengan jiwa manusia, yang sangat intim sehingga diibaratkan seperti hubungan perkawinan.

    Misalnya orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen melakukan eksegesis terhadap kitab ini, dengan mencoba mengrohanikannya.[1] Misalnya orang Yahudi menafsirkan "kekasih laki-laki" dengan merujuk kepada gambaran Allah sedangkan "kekasih perempuannya" ialah Israel. Namun cara menafsir seperti ini telah ditinggalkan selama dua abad yang lampau.[1]

    Kidung Agung berbicara tentang cinta, ia ialah tema sentral dalam kitab ini.[1] Kekasih laki-laki dan kekasih perempuan yang sedang dilanda cinta, menjadi lakon utamanya.[1] Mereka berbicara mengenai kisah cinta mereka, misal tentang kekagumannya terhadap pasangannya, kerinduan yang amat, juga menceritakan pertemuan mereka.[1]

    Sumber :

    id.m.wikipedia.org/wiki/Kitab_Kidung_Agung

    16 Desember 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    16 Desember 2017

    Tema-tema teologis

    Ahli kitab suci Yahudi, termasuk pada zaman Yesus Kristus (abad pertama Masehi), menafsirkan kitab ini secara alegoris menggambarkan kasih Allah kepada orang Israel. Orang Kristen menafsirkan kitab ini mengandung hubungan mistis antara Tuhan Yesus Kristus dengan mempelai perempuanNya, yaitu Gereja.[3]

    Sumber :

    id.m.wikipedia.org/wiki/Kitab_Kidung_Agung

    16 Desember 2017 diubah oleh ZEGA376

  • EYINE022

    16 Desember 2017

    wah terimakasih pertanyaan dan jawaban2 dari teman2...menambah pemahaman saya lagi soal belajar firmannTuhan, justru ketika kita mempertanyakan firman Tuhan kita mau belajar mencari kebenaran dan memahami dgn logika yg Tuhan sudah berikan kpd kita. krn manusia mmg dicipta dgn karunia akal budi, nurani dan kehendak bebas.

  • EYINE022

    16 Desember 2017

    iya penjelasan ini juga tepat.

    Adam dan Hawa melahirkan anak2 laki2 dan perempuan itu tertulis di kitab kejadian pasal 5 ayat 4.

    STRALDIN447 tulis:

    Dari PA yang saya pernah dengar, harus dipahami om kalo berdasarkan tradisi yahudi dan penulisan alkitab, nama anak perempuan tidak dicatat kecuali diperlukan (ada kejadian yang berkaitan). Contohnya pada saat mujizat 5 roti dan 2 ikan, yang disebut hanya jumlah pria saja. Atau contoh lain, dina anak Yakub yang disebutkan karena ada satu kejadian. Sementara anak2 perempuan Yakub yang lain tidak disebutkan ada berapa dan namanya sapa aja. Jadi anak Adam yang perempuan bisa sangat banyak tapi tidak tercatat dalam alkitab. Apakah mereka kawin sedarah kakak beradik, kemungkinan iya. Kira2 demikian

  • EYINE022

    16 Desember 2017

    ini bisa jadi krn konsistenNya Tuhan Allah dalam tiap zaman, kalo yg dibhas ini kan zaman pwrjanjian lama. Tuhan tegas sama Uza karna Tuhan tahu hatinya manusia, kemarahan Allah adl kemarahan yg suci.  kita tdk bisa memakai tolak ukur kita manusia utk menakar setiap hukuman yg Allah berikan, itu adalah kedaulatanNya DIA.

    hukuman yg besar sekali jika melawan kekudusan Allah krn ini sbg peringatan yg tdk main2 utk org2 lewi yg melayani Allah di kemah suci. orang yg lebih dekat Allah justru harus lebi peka dgn Allah.

    BOGORO674 tulis:

    wow. terima kasih atas usahanya dalam menjawab pertanyaan saya, teman2 JK. terutama bang zega yang sudah mem-posting banyak hal untuk menjawab pertanyaan saya. saya jadi mendapat pemahaman baru bahwa memang tabut perjanjian adalah hal yang terpenting dalam seremoni ibadah Yahudi.

    Namun penjelasan2 terkait kematian Uza di atas jadi mentah kembali bagi saya bila dikatakan bahwa Tuhan berusaha mentobatkan Ahab selama ia hidup. kenapa Tuhan membuat ketetapan bahwa yang menyentuh peti perjanjian harus langsung dimatikan sedangkan kejahatan lainnya masih ditunggu pertobatannya? kenapa Tuhan Yahudi sangat menjunjung tinggi hukum2 seremonial jauh dari hukum2 moral? berbeda dengan ajaran Yesus yang mengutamakan moral dibanding seremonial.

  • EYINE022

    16 Desember 2017

    hi sis anita...

    sharing yah apanyg perna sy dapat, sy luoa kitabnya nanti sy konfirm kembali. di PL tertulis hai Israe dengarlah AllahMu itu Esa. (Esa disini tidak diartikan atau dibahasakan Satu. krn klo demikian pasti alkitab akan menulisnya dmikian.

    Esa itu bisa berarti jamak ato lebih dari satu; Alkitab menuliskannya "Kita" ( sperti pada baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita) Kita menandakan lebih dari satu, dalam proses penciptaan sampai terakhir karya Allah hadir dalam 3 pribadi dan terlaksana melalui 3 pribadi tsb. Allah Bapa yg menciptakan atau merencanakan karya penebusan, Allah anak yg menggenapi yaitu Yesus Kristus dan Allah Roh kudus yg melangsungkan atau memelihara karya keselamatan itu sampai hari ini kpd orang2 yg sudah terpilih. jadi dlm melakukan pekerjaannya Allah tidak sendiri tapi perwujudan karya Allah dalam ketiga pribadi inilah.

    ANITA089 tulis:

    Wah, Zega profilnya sangat rendah hati namun ternyata org nya pandai sekali kalo soal Alkitab. Hehehe....jangan2 pernah sekolah pendeta nih.

    Aku sdh lama bingung soal Allah Tritunggal. Katanya Bapa, Yesus dan roh kudus itu semuanya sama/satu. Kalo gitu, kenapa ada ayat ttg Tuhan Yesus "dan pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa yg mahakuasa"? Berarti, yg duduk berjejer ada 2 tokoh dong. Gimana tuh?

  • EYINE022

    16 Desember 2017

    Allah Bapa Alah Anak dan Allah Roh kudus itu sederajat, tdk ada 1 yg lebih tinggi dari yg lain, yg ada 1 adalah bagian dari yg lain dan tdk terpisahkan krn perwujudan kehadiran Allah ada dalam ketiganya. Allah adalah Tuhan, Yesus Kristus adalah Tuhan dan Roh kudus adalah Tuhan.

    q]

    ANITA089 tulis:

    Wah, Zega profilnya sangat rendah hati namun ternyata org nya pandai sekali kalo soal Alkitab. Hehehe....jangan2 pernah sekolah pendeta nih.

    Aku sdh lama bingung soal Allah Tritunggal. Katanya Bapa, Yesus dan roh kudus itu semuanya sama/satu. Kalo gitu, kenapa ada ayat ttg Tuhan Yesus "dan pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa yg mahakuasa"? Berarti, yg duduk berjejer ada 2 tokoh dong. Gimana tuh?

  • RICARDO981

    17 Desember 2017

    skedar saran,

    berdiskusi itu sangalah baik krn berdiskusi itu = berbagi............tetapi "bijaklah dalam berdiskusi" karena ini adalah forum terbuka - janganlah sampai ke imanan orang yang membacanya menjadi "terganggu"- harus di ingat kulitas iman saudara2 kita dsni kan berbeda2.

    syalom

    note:

    smoga yg memahami paham

    17 Desember 2017 diubah oleh RICARDO981

  • LEO964

    21 Desember 2017

    pada keren semua pendapatnya

    kalau saya berpendapat Tuhan tidak bisa dipahamin dengan pola pikir manusia sebab Tuhan yg menciptakan manusia,,,bagaimana mungkin yg diciptakan bisa mengerti isi dari pemikiran Sang Pencipta.

    GBU

  • 17 Desember 2019

    Pengkhotbah 3:11

    Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,   bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka  Tetapi manusia tidak dapat menyelami  pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

    Kejadian 1:2 ditegaskan oleh 2korintus 4:6

  • VIRUSKASIH805

    18 Desember 2019

    LISNARINAA355 tulis:

    Pengkhotbah 3:11

    Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,   bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka  Tetapi manusia tidak dapat menyelami  pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.

    Kejadian 1:2 ditegaskan oleh 2korintus 4:6

    Kej 1:2
    Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

    2 Kor 4:6
    Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

    Korelasi penegasan yang Anda maksudkan itu di sebelah mananya ya ???

    Saya berulang kali membaca perikop 2 Kor 4:1-15 tetapi tetap tidak bisa menyimpulkan penegasan yang Anda maksudkan. Konteks Kej 1:1-31 adalah penciptaan langit, bumi dan segala isinya sedangkan konteks 2 Kor 4:1-15 adalah tentang harta rohani dalam bejana tanah.

    Kiranya Anda sudi menjelaskan penegasan yang Anda maksudkan.

  • 19 Desember 2019

    Justru ketika saya belajar memahami hal2 yg membingungkan di Alkitab tentang hubungan Tuhan dengan manusia, bahwa Tuhan itu bagi saya Maha Esa dan Universal 😇

  • ZOSIMOS100

    19 Desember 2019

    ibarat seperti pabrik dengan pakaian, jika ada pabrik pakaian maka ada hasil produksinya yaitu pakaian sehingga jika kita bingung terbuat dari bahan apa pakaiannya?, bagaimana cara membuatnya?, maka kita harus datang ke pabriknya untuk mengetahuinya.

    demikian juga jika bingung/ada pertanyaan-pertanyaan tentang produknya dalam hal ini Alkitab (isi Alkitab) maka bertanyalah kepada pabrik-Nya dalam hal ini adalah Gereja yang mengkanonkan (menyusun dan memverifikasi) tulisan-tulisan tentang Sang Kristus yang ditulis oleh Para Rasul menjadi sebuah Alkitab.

    19 Desember 2019 diubah oleh ZOSIMOS100

  • 19 Desember 2019

    ZEGA376 tulis:

    Nah gitu donk,  nggas,,, tambahin angry reactnya skalian.

    Kaya bebek peking guling bakar kecap manis asam pedas madu isi kentang dan sayuran lainnya tapi terselip belati yg nonggol ujung dan gagangnya lengkap dengan permisan parsley, tomat, lalap, n kacang tanah goreng.

    Nggas trus gas.. jangan lupa di rem.

    ...itu Hikmat terang

    Dimana kej1:2 Roh Allah melayang-layang dipermukaan (Allah :Terang: Allah)

    Yoh8:12 Yoh 1:1-5

    19 Desember 2019 diubah oleh LISNARINAA355

  • 19 Desember 2019

    ZOSIMOS100 tulis:

    jika bingung maka bertanyalah kepada Gereja. karena Gerejalah yang mengkanonkan (menyusun dan memverifikasi) tulisan-tulisan tentang Sang Kristus yang ditulis oleh Para Rasul menjadi sebuah Alkitab.

    ibarat seperti pabrik dengan pakaian, jika ada pabrik pakaian maka ada hasil produksinya yaitu pakaian.

    demikian juga dengan Alkitab, Gereja diibaratkan seperti pabrik yang terlebih dahulu yang mengkanonkan (memverifikasi dan menyusun) surat-surat tentang Tuhan Yesus yang ditulis oleh para rasul sehingga memproduksi yaitu Alkitab.

    Baik memang kita bertanya kepada gereja dan pengikutnya akan tetapi lebih baik kita bertanya langsung kepadaNYA sang PemilikNYA

    1Tes5:5;17

  • ZEGA376

    20 Desember 2019

    LISNARINAA355 tulis:

    Nggas trus gas.. jangan lupa di rem...itu Hikmat terang

    Dimana kej1:2 Roh Allah melayang-layang dipermukaan (Allah :Terang: Allah)

    Yoh8:12 Yoh 1:1-5

    engkolll, gazzz polllll,,, lepas tangan, jemping, ngtrill...!

    @,@

    I c.

    Ps: juz bcoz u cant c, it doesnt exist.

  • ZEGA376

    20 Desember 2019

    ZOSIMOS100 tulis:

    ibarat seperti pabrik dengan pakaian, jika ada pabrik pakaian maka ada hasil produksinya yaitu pakaian sehingga jika kita bingung terbuat dari bahan apa pakaiannya?, bagaimana cara membuatnya?, maka kita harus datang ke pabriknya untuk mengetahuinya.

    demikian juga jika bingung/ada pertanyaan-pertanyaan tentang produknya dalam hal ini Alkitab (isi Alkitab) maka bertanyalah kepada pabrik-Nya dalam hal ini adalah Gereja yang mengkanonkan (menyusun dan memverifikasi) tulisan-tulisan tentang Sang Kristus yang ditulis oleh Para Rasul menjadi sebuah Alkitab.

    Iy, s7.

    Btw, dulu nenek saya bingung,,, kok bisa ya gunung masuk tv, org, mobil, semuanya muat masuk tipi... n plg bingung kl nonton pertandingan tinju,  kok ada org berantem baku hantam pukul2an tapi ga da yg misahin.

    Btw,

    BAPA Gereja, produsen dari pabriknya x y...

    20 Desember 2019 diubah oleh ZEGA376

  • 20 Desember 2019

    ZEGA376 tulis:

    engkolll, gazzz polllll,,, lepas tangan, jemping, ngtrill...!

    @,@

    I c.

    Ps: juz bcoz u cant c, it doesnt exist.

    Ini  berdebat sehat untuk membenarkan kebenaran bukan untuk jus bekicoT

    ~Tenangkan hati dan jiwa untuk dapat menyelaraskan Pikiran dalam ketentraman~

  • ZEGA376

    20 Desember 2019

    LISNARINAA355 tulis:

    Ini  berdebat sehat untuk membenarkan kebenaran bukan untuk jus bekicoT

    ~Tenangkan hati dan jiwa untuk dapat menyelaraskan Pikiran dalam ketentraman~

    Saya ga suka n ga pgn debat.

    Kebenaran sejati ga perlu dibenarkan.

    ~santuy

  • ZOSIMOS100

    20 Desember 2019

    LISNARINAA355 tulis:

    Baik memang kita bertanya kepada gereja dan pengikutnya akan tetapi lebih baik kita bertanya langsung kepadaNYA sang PemilikNYA

    1Tes5:5;17

    kita tidak boleh memisahkan Kristus sebagai Kepala Gereja dengan tubuh-Nya/Gereja ☦ Efesus 1:17-23 ☦

    karena selama masa karya-Nya di bumi, Tuhan Yesus telah mendirikan Gereja-Nya sendiri di atas iman para rasul-Nya sehingga Gereja diberikan kuasa untuk mendoakan dan mengajar umat-Nya di bumi. ☦ Matius 16:18-19 ☦

76 – 100 dari 110    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 3  4  5  Selanjutnya Kirim tanggapan