Bagaimana pandangan kalian tentang Tarot ?
-
23 Februari 2016
Bagaimana pandangan kalian tentang Tarot ?
-
23 Februari 2016
yg pertamax. hehehe
-
23 Februari 2016
Alkitab dengan keras mencela praktek kebatinan, dukun, okultisme, paranormal, dan sejenisnya (Imamat 20:27; Ulangan 18:10-13). Horoskop, kartu tarot, astrologi, peramal nasib, membaca garis tangan, berhubungan dengan roh orang mati, dan sejenisnya juga termasuk dalam kategori ini.
Praktek-praktek ini merupakan aktivitas yang didasari kepercayaan adanya dewa-dewi, roh atau arwah orang yang telah meninggal yang dianggap dapat memberi nasehat dan tuntunan. “Dewa-dewi” atau “roh-roh” ini sebenarnya Iblis (2 Korintus 11:14-15).
Alkitab tidak memberi kita alasan untuk percaya bahwa orang-orang yang telah meninggal dunia bisa, atau mau, berhubungan dengan kita. Jika mereka adalah orang-orang percaya, mereka sudah ada di Surga, menikmati tempat yang paling indah yang dapat dibayangkan – dalam persekutuan dengan Allah Maha Pengasih. Jika mereka bukan orang percaya, mereka ada dalam neraka, menderita siksa yang tanpa habisnya karena menolak kasih Allah dan memberontak melawan Allah.
Jika orang-orang yang kita kasihi tidak dapat menghubungi kita, bagaimana para dukun, peramal, paranormal, dapat memperoleh informasi yang akurat? Ada banyak yang sudah dibeberkan tentang paranormal. Telah dibeberkan bagaimana paranormal dapat memperoleh informasi yang banyak mengenai seseorang melalui cara-cara yang biasa.
Kadangkala hanya melalui nomor telepon yang dilihat dari caller ID, melalui sosial media dan Internet, seorang paranormal dapat memperoleh nama, alamat, tanggal lahir, tanggal pernikahan, anggota-anggota keluarga seseorang. Namun, tidak dapat disangkal bahwa paranormal kadang-kadang mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak mungkin mereka ketahui. Dari mana mereka mendapat informasi ini? Jawabannya: Setan dan pengikut-pengikutnya.
2 Korintus 11:14-15 menyatakan dengan jelas, “ Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.”
Setan berpura-pura baik dan suka menolong. Dia berusaha untuk kelihatan sebagai pihak yang baik. Setan dan pengikut-pengikutnya dapat memberi paranormal informasi mengenai seseorang supaya orang tersebut terikat pada spiritisme – sesuatu yang dilarang Allah.
Pada awalnya, hal itu kelihatan tidak ada masalah. Lama kelamaan, orang itu kemudian akan kecanduan pada paranormal – mengijinkan Iblis mengontrol dan merusak kehidupan mereka. 1 Petrus 5:8 menyatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Pada umumnya, paranormal itu sendiri ditipu, tidak tahu sumber sebenarnya dari informasi yang mereka peroleh. Apapun kasusnya, dan dari manapun sumber informasinya, tidak ada sesuatu pun yang berhubungan dengan spiritisme, sihir, maupun astrologi yang menjadi cara Allah untuk berbicara kepada manusia.
Bagaimana supaya bisa mengetahui kehendakNya bagi hidup kita? Gampang: (1) Pelajari Alkitab (2 Timotius 3:16-17), (2) Berdoa untuk hikmat (Yakobus 1:5).
-
23 Februari 2016
itu apaan..komen cuman nulis pertamax.. sekali2 pertalite kek wkwkkww
buat ts, anyway..tarot tuh apa yg dimaksud? makanan kecil dari bahan jagung itu kah?? atau kentang?
-
23 Februari 2016
Yg gw tau sih... tarot itu ada melibatkan roh spt khodam dkk,kuasa lain. Tarot reader dapet ilham membaca ya dari roh2 ini. Tarot jg kartunya ada dikasi ritual semacam smudging,kartu dimasukin toples dibakarin dupa gitu,wangi2an..lavender sandalwod dkk.. kaya ucapan terimakasih lah dari tarot reader buat roh tsb. Hehe. Baca2 dari artikel forsup kasku* sih.
Kalo gw pribadi sih,lebih baik ga terlibat dengan kuasa2 kaya gini. Nggak damai sejahtera hatinya.
23 Februari 2016 diubah oleh NDUTCENEZ667
-
23 Februari 2016
Mendingan gaplek ato remi aja hahahaa…
-
24 Februari 2016
ROSAWIJAYA303 tulis:
Bagaimana pandangan kalian tentang Tarot ?
Kalo cuma buat koleksi sih gakpapa kali ya. Yang bisa bahaya itu kalo dipake ngeramal.
Seperti halnya alat ramal yang lain, ketepatan Tarot sangat dipengaruhi sifat ramalan yang terlalu umum, mirip cold reading.
Ntar kalo udah sampe mikir "looh, ini kok ramalannya akurat ya, asik nih diterusin", baru kena deh. Di situ iblis bisa ikut campur, bahkan intervensi langsung ke kehidupan secara nyata biar praktisi ramalan semakin percaya. Kalo udah gitu lebih susah berhentinya
-
24 Februari 2016
yupz setuju ama mas DEDY149
DEDY149 tulis:
Alkitab dengan keras mencela praktek kebatinan, dukun, okultisme, paranormal, dan sejenisnya (Imamat 20:27; Ulangan 18:10-13). Horoskop, kartu tarot, astrologi, peramal nasib, membaca garis tangan, berhubungan dengan roh orang mati, dan sejenisnya juga termasuk dalam kategori ini.
Praktek-praktek ini merupakan aktivitas yang didasari kepercayaan adanya dewa-dewi, roh atau arwah orang yang telah meninggal yang dianggap dapat memberi nasehat dan tuntunan. “Dewa-dewi” atau “roh-roh” ini sebenarnya Iblis (2 Korintus 11:14-15).
Alkitab tidak memberi kita alasan untuk percaya bahwa orang-orang yang telah meninggal dunia bisa, atau mau, berhubungan dengan kita. Jika mereka adalah orang-orang percaya, mereka sudah ada di Surga, menikmati tempat yang paling indah yang dapat dibayangkan – dalam persekutuan dengan Allah Maha Pengasih. Jika mereka bukan orang percaya, mereka ada dalam neraka, menderita siksa yang tanpa habisnya karena menolak kasih Allah dan memberontak melawan Allah.
Jika orang-orang yang kita kasihi tidak dapat menghubungi kita, bagaimana para dukun, peramal, paranormal, dapat memperoleh informasi yang akurat? Ada banyak yang sudah dibeberkan tentang paranormal. Telah dibeberkan bagaimana paranormal dapat memperoleh informasi yang banyak mengenai seseorang melalui cara-cara yang biasa.
Kadangkala hanya melalui nomor telepon yang dilihat dari caller ID, melalui sosial media dan Internet, seorang paranormal dapat memperoleh nama, alamat, tanggal lahir, tanggal pernikahan, anggota-anggota keluarga seseorang. Namun, tidak dapat disangkal bahwa paranormal kadang-kadang mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak mungkin mereka ketahui. Dari mana mereka mendapat informasi ini? Jawabannya: Setan dan pengikut-pengikutnya.
2 Korintus 11:14-15 menyatakan dengan jelas, “ Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.”
Setan berpura-pura baik dan suka menolong. Dia berusaha untuk kelihatan sebagai pihak yang baik. Setan dan pengikut-pengikutnya dapat memberi paranormal informasi mengenai seseorang supaya orang tersebut terikat pada spiritisme – sesuatu yang dilarang Allah.
Pada awalnya, hal itu kelihatan tidak ada masalah. Lama kelamaan, orang itu kemudian akan kecanduan pada paranormal – mengijinkan Iblis mengontrol dan merusak kehidupan mereka. 1 Petrus 5:8 menyatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Pada umumnya, paranormal itu sendiri ditipu, tidak tahu sumber sebenarnya dari informasi yang mereka peroleh. Apapun kasusnya, dan dari manapun sumber informasinya, tidak ada sesuatu pun yang berhubungan dengan spiritisme, sihir, maupun astrologi yang menjadi cara Allah untuk berbicara kepada manusia.
Bagaimana supaya bisa mengetahui kehendakNya bagi hidup kita? Gampang: (1) Pelajari Alkitab (2 Timotius 3:16-17), (2) Berdoa untuk hikmat (Yakobus 1:5).
-
24 Februari 2016
DEDY149 tulis:
Alkitab dengan keras mencela praktek kebatinan, dukun, okultisme, paranormal, dan sejenisnya (Imamat 20:27; Ulangan 18:10-13). Horoskop, kartu tarot, astrologi, peramal nasib, membaca garis tangan, berhubungan dengan roh orang mati, dan sejenisnya juga termasuk dalam kategori ini.
Praktek-praktek ini merupakan aktivitas yang didasari kepercayaan adanya dewa-dewi, roh atau arwah orang yang telah meninggal yang dianggap dapat memberi nasehat dan tuntunan. “Dewa-dewi” atau “roh-roh” ini sebenarnya Iblis (2 Korintus 11:14-15).
Alkitab tidak memberi kita alasan untuk percaya bahwa orang-orang yang telah meninggal dunia bisa, atau mau, berhubungan dengan kita. Jika mereka adalah orang-orang percaya, mereka sudah ada di Surga, menikmati tempat yang paling indah yang dapat dibayangkan – dalam persekutuan dengan Allah Maha Pengasih. Jika mereka bukan orang percaya, mereka ada dalam neraka, menderita siksa yang tanpa habisnya karena menolak kasih Allah dan memberontak melawan Allah.
Jika orang-orang yang kita kasihi tidak dapat menghubungi kita, bagaimana para dukun, peramal, paranormal, dapat memperoleh informasi yang akurat? Ada banyak yang sudah dibeberkan tentang paranormal. Telah dibeberkan bagaimana paranormal dapat memperoleh informasi yang banyak mengenai seseorang melalui cara-cara yang biasa.
Kadangkala hanya melalui nomor telepon yang dilihat dari caller ID, melalui sosial media dan Internet, seorang paranormal dapat memperoleh nama, alamat, tanggal lahir, tanggal pernikahan, anggota-anggota keluarga seseorang. Namun, tidak dapat disangkal bahwa paranormal kadang-kadang mengetahui hal-hal yang seharusnya tidak mungkin mereka ketahui. Dari mana mereka mendapat informasi ini? Jawabannya: Setan dan pengikut-pengikutnya.
2 Korintus 11:14-15 menyatakan dengan jelas, “ Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.”
Setan berpura-pura baik dan suka menolong. Dia berusaha untuk kelihatan sebagai pihak yang baik. Setan dan pengikut-pengikutnya dapat memberi paranormal informasi mengenai seseorang supaya orang tersebut terikat pada spiritisme – sesuatu yang dilarang Allah.
Pada awalnya, hal itu kelihatan tidak ada masalah. Lama kelamaan, orang itu kemudian akan kecanduan pada paranormal – mengijinkan Iblis mengontrol dan merusak kehidupan mereka. 1 Petrus 5:8 menyatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”
Pada umumnya, paranormal itu sendiri ditipu, tidak tahu sumber sebenarnya dari informasi yang mereka peroleh. Apapun kasusnya, dan dari manapun sumber informasinya, tidak ada sesuatu pun yang berhubungan dengan spiritisme, sihir, maupun astrologi yang menjadi cara Allah untuk berbicara kepada manusia.
Bagaimana supaya bisa mengetahui kehendakNya bagi hidup kita? Gampang: (1) Pelajari Alkitab (2 Timotius 3:16-17), (2) Berdoa untuk hikmat (Yakobus 1:5).
setuju pake banget
-
5 Maret 2016
Tarot sejenis ramal-meramal kah?
Mungkin ini fakta atau dugaan. Iblis mahkluk jenius, tidak terbanding dengan Einsten atau Komputer Super karya manusia. Iblis tentunya 'menguasai masa lalu & masa kini', karena itulah peramal lebih dulu membeberkan masa lalu kita yang akurat dan kita pun terkesima dan percaya.
Masa depan, Iblis tidak tahu, tapi karena dia jenius, dengan hitungan matematis atau bagi manusia dengan alat2 tertentu memprediksi masa depan bukanlah hal sulit walaupun yang namanya prediksi tidak semuanya tepat, yang dibutuhkan adalah faktor2 yang terkait. Contoh mudahnya di ekonomi; forex forecast atau yang ekonom lebih paham, ada juga prediksi cuaca. Gempa bumi, dengan melihat geseran patahan bumi, manusia belum sejauh itu tapi Iblis? hal yang mudah. Kematian tokoh penting, Iblis menghasut orang2 yang tidak puas pada tokoh penting tersebut. Perceraian artis, Iblis menghasut. Meteor jatuh, teleskop tercanggih pun masih kecepatan cahaya, Iblis pake mata telanjang.
Jadi jangan heran jika mau googling ada banyak peramal kelas dunia dengan berbagai ramalannya. Merasa punya gift, ya, gift dari setan. Ramalannya ada yang tepat ada juga yang tidak. Hanya Allah yang tahu masa depan dan rancangan-Nya tidak pernah gagal.
6 Maret 2016 diubah oleh SETIA172