just say it ... what you feel, what you think
-
11 Januari 2019
Selamat malam nona Sauria yang baik hati dan cemerlang.
Terima kasih sudah berbagi dan bersedia meluangkan pikiran dan waktunya. Sungguh saya diberkati. Senang bertutur ketik dengan nona Sauria.
================================
Begini, maaf ya nona Sauria, saya tanggapi sedikit ya supaya jelas point dari jawabannya.
Maaf, saya hanya mau memperjelas jawaban nona Sauria saja supaya pointnya tidak bercabang.
1. Berangkat dari jawaban dari pertanyaan no. 1 nona Sauria, artinya berbakti dan menghormati ibu bukan satu2nya tetapi SALAH SATU. Begitukah ??
2. Kemudian berangkat dari jawaban nona Sauria dari pertanyaan no. 2, ADA KORELASI antara menghormati orang tua dengan surga. Begitukah ??
3. No comment.
================================
Terima kasih sudah berbagi. Semoga diberkati dan memberkati.
.
#Jangan lupa bahagia.
SAURIA580 tulis:
Allow me to share a few thoughts of mine :
1. Apa pendapat broda Liston, "surga di bawah telapak kaki ... (ibu) ?
👉 Jangan diartikan langsung bahwa satu2nya jalan ke surga adalah melalui telapak kaki ibu. Ini diartikan adalah sebagai bentuk penghormatan anak kepada ibu yang telah melahirkannya. Pun seorang ibu adalah wakil Tuhan di dunia ini.
2. Adakah hubungannya dengan surga ?
👉Hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allah padamu. Bukan hanya di dunia saja, tp di surga. Tentu saja tidak cukup lewat menghormati ortu saja, tindakan benar dan baik sesuai koridornya Tuhan dan menyenangkan hatiNya mengantarkan ke surga.
3. Adakah hubungannya dengan salah satu dari 10 perintah TUHAN ALLAH?
👉 Sudah sedikit dipaparkan di atas.
-
11 Januari 2019
Sudah dijawab sama k ria, sependapat dan sepemikiran😂 jd g prlu ditulis ulang krna tulisan k ria lebih bagus. Kalo aku yg nulis biasanya bhsaku ngegas2 kalo ga ya brcnda g bisa nulis bagus2🤣🤣🤣. Colek brotha alberths 562
-
11 Januari 2019
Gbu
12 Januari 2019 diubah oleh VAL193
-
11 Januari 2019
KARMA has no menu
You get SERVED what you DESERVE
-
11 Januari 2019
Gusti mboten sare.. 😇
-
12 Januari 2019
ALBERTHS562 tulis:
Selamat malam kepada broda Liston yang baik hati, cemerlang.
Abang ini terlalu memuji, saya jadi bingung dikatai baik hati dan cemerlang.
Maaf broda Liston, saya mau bertanya boleh ya. Namanya juga saya mau belajar dan sharing. Pengetahuan dan pemahaman orang kan beda-beda.
Boleh bang, saya malah senang bisa nambah wawasan dan pengetahuan melalui tanya jawab, tapi kalo jawaban saya tidak memuaskan, abang harap maklum, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya, apalagi dalam konteks pemahaman Alkitab.
Ini saya ada 3 pertanyaan:
===============================
1. Apa pendapat broda Liston, "surga di bawah telapak kaki ... (ibu) ?
Menurut saya itu hanya sebuah pribahasa yang memberi pesan moral kepada kita untuk mengingatka kita agar selalu menghormati orang tua kita. Sepertinya tidak ada yang buruk dari pribahasa tersebut, meskipun tidak ada satu ayatpun di Alkitab yang menuliskan tentang hal itu, tapi sudah kewajiban bagi seorang anak untuk menghormati orang tua yang telah melahirkan dan membesarkannya.
2. Adakah hubungannya dengan surga ?
surga disini hanyalah kiasan, dan bukan makna yang sebenarnya. Tidak ada hubungannya dengan Surga dimana saat ini Tuhan bertahta, karna satu satunya jalan ke Surga hanya melalui keselamatan dari Kristus.
3. Adakah hubungannya dengan salah satu dari 10 perintah TUHAN ALLAH?
Pada dasarnya tidak ada di hukum taurat yang menuliskan surga di telapak kaki (*ibu).
Tapi di hukum kelima ada tertulis
"Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu".
Tuhan dengan jelas dan tegas memerintahkan kita untuk hormat kepada orang tua, dan karna pentingnya hal ini, sampai Paulus menulisnya kembali di Efesus:
"Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi".
Disini jelas dituliskan begitu senangnya Tuhan melihat anak anak yang hormat kepada orang tuanya, sampai Tuhan berjanji akan menganugrahkan kebahagiaan dan panjang umur bagi siapa saja yang menghormati kedua orang tuanya.
NB: Dan nantinya mungkin pribahasa itu ada benarnya, pada saat ibu berdiri dan menginjakkan kakinya di Surga, pada saat itu pula Surga ada di bawah telapak kakinya.
#Jawaban no. 1, 2 dan 3 singkat saja.
================================
.
Semoga berkenan berbagi pengetahuan dan pengalamannya. Terima kasih sudah berbagi.
Semoga diberkati dan memberkati.
.
#Jangan lupa bahagia.
-
12 Januari 2019
Kirim skck perlu
BORUMADUM905 tulis:
Kl bayar kita juga yang sibuk mana yg diblokir mana yang baik atau tidak....rasanya rugiiiiii
-
12 Januari 2019
Deg deg an karena ngojek tapi limited time, ngejar harus smp kampus sblm meeting, untung dpt driver baik dan cepat, namanya pak Sugeng, jadi puji Tuhan sugeng (selamat) sampai kampus tidak telat #feelingthankful 🙏😇😊
-
12 Januari 2019
Merasa kesepian ditengah keramaian. 😭 Feeling sad.
-
12 Januari 2019
Bingung off kerja mau kemana dan ngapain,faktor liburan natal dan tahun baru yg lalu bersama keluarga disumatra uang ngalir nga kekontrol keasikan,alhasil januari 2019 uang pas2'an nunggu gajian lagi hahaa.. Tapi tetep bersyukur TUHAN YESUS baik. kenangan liburan natal bersama keluarga tahun lalu menyenangkan.😁😁
-
12 Januari 2019
LISTON872 tulis:
Abang ini terlalu memuji, saya jadi bingung dikatai baik hati dan cemerlang.
Boleh bang, saya malah senang bisa nambah wawasan dan pengetahuan melalui tanya jawab, tapi kalo jawaban saya tidak memuaskan, abang harap maklum, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya, apalagi dalam konteks pemahaman Alkitab.
===============================
Menurut saya itu hanya sebuah pribahasa yang memberi pesan moral kepada kita untuk mengingatka kita agar selalu menghormati orang tua kita. Sepertinya tidak ada yang buruk dari pribahasa tersebut, meskipun tidak ada satu ayatpun di Alkitab yang menuliskan tentang hal itu, tapi sudah kewajiban bagi seorang anak untuk menghormati orang tua yang telah melahirkan dan membesarkannya.
surga disini hanyalah kiasan, dan bukan makna yang sebenarnya. Tidak ada hubungannya dengan Surga dimana saat ini Tuhan bertahta, karna satu satunya jalan ke Surga hanya melalui keselamatan dari Kristus.
Pada dasarnya tidak ada di hukum taurat yang menuliskan surga di telapak kaki (*ibu).
Tapi di hukum kelima ada tertulis
"Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu".
Tuhan dengan jelas dan tegas memerintahkan kita untuk hormat kepada orang tua, dan karna pentingnya hal ini, sampai Paulus menulisnya kembali di Efesus:
"Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi".
Disini jelas dituliskan begitu senangnya Tuhan melihat anak anak yang hormat kepada orang tuanya, sampai Tuhan berjanji akan menganugrahkan kebahagiaan dan panjang umur bagi siapa saja yang menghormati kedua orang tuanya.
NB: Dan nantinya mungkin pribahasa itu ada benarnya, pada saat ibu berdiri dan menginjakkan kakinya di Surga, pada saat itu pula Surga ada di bawah telapak kakinya.
👍
-
12 Januari 2019
Yang tulus disakiti, yang gampangan dipertahankan mati2an. Kadang selucu itu.
-
12 Januari 2019
Gampangan itu kayak apa ya, Sist Ochi? (Kriteria bilang 'gampangan'?). Menilai nya bgm ya? Bisakah itu menjadi sebuah penilaian yg objektif?
OCHI489 tulis:
Yang tulus disakiti, yang gampangan dipertahankan mati2an. Kadang selucu itu.
-
12 Januari 2019
haii haii semua... Salam kenal 🙋
-
12 Januari 2019
Hidup itu indah, jika kita tau cara menghargai nya
-
12 Januari 2019
Orang pinter minum tolak angin..
Orang pinter bayar pajak ..
Orang pinter pilih Jokowi..
Ada slogan orang pinter lg kah.. 🙄🤔
-
12 Januari 2019
Mirip2 kampanye ini,Sist Melly. Ada baiknya dihindari.
MELLY459 tulis:
Orang pinter minum tolak angin..
Orang pinter bayar pajak ..
Orang pinter pilih Jokowi..
Ada slogan orang pinter lg kah.. 🙄🤔
-
12 Januari 2019
MELLY459 tulis:
Orang pinter minum tolak angin..
Orang pinter bayar pajak ..
Orang pinter pilih Jokowi..
Ada slogan orang pinter lg kah.. 🙄🤔
Mungkin,..
Orang pinter nggak pinter-pinter.
Peace full v
-
12 Januari 2019
MELLY459 tulis:
Orang pinter minum tolak angin..
Orang pinter bayar pajak ..
Orang pinter pilih Jokowi..
Ada slogan orang pinter lg kah.. 🙄🤔
Orang pintar itu identik dengan dukun..
Buktinya kalo ada orang sakit mau di bawa ke dukun selalu bilang "itu ada orang pintar bisa ngobat ngobatin"
-
12 Januari 2019
LISTON872 tulis:
Orang pintar itu identik dengan dukun..
Buktinya kalo ada orang sakit mau di bawa ke dukun selalu bilang "itu ada orang pintar bisa ngobat ngobatin"
Termasuk Ki Joko Bod*(h), lae?
-
12 Januari 2019
Senang karena bisa quality time dg teman2 praise and worship Jk dirumah anton tadi siang sampe jam 8malam hehehee...
-
12 Januari 2019
TORO617 tulis:
Termasuk Ki Joko Bod*(h), lae?
Mungkin juga.. Kabarnya dia kan dukun juga lae
-
12 Januari 2019
KATHARINA781 tulis:
Mirip2 kampanye ini,Sist Melly. Ada baiknya dihindari
Ahhhh seharusnya pertanyaan ini sy sampaikan disini bulan Mei nanti, sehingga tdk d bilang sy sdng kampanye, tlng jgn laporkan sy k bawaslu ya sist.. 😅🙏🏻
-
12 Januari 2019
TORO617 tulis:
Mungkin,..
Orang pinter nggak pinter-pinter.
Peace full v
Bisa jadi.. bisa jadi.. 🙄😅✌🏻
-
12 Januari 2019
Selamat malam kepada broda LISTON yang baik hati dan cemerlang yang diberkati TUHAN ALLAH Abraham, Ishak dan Yakub.
Terima kasih sudah meluangkan waktu dan pemikirannya yang luar biasa itu. Saya diberkati dari setiap pendapat broda Liston dan berterima kasih juga sudah bisa bertutur ketik.
=================================
Berangkat dari jawaban broda Liston atas pertanyaan no. 1 dapat saya saner sebuah conclusion, bahwasanya kita memahami perihal (statement dari terminis pada awal) yang berbeda-beda dan dengan sudut pandang yang berbeda pula.
Broda Liston "meramunya" dan menafsirkannya dari sudut pandang lingustik, sedangkan sumber a.k.a asal usul terminis itu dan saya dari sudut pandang teologis.
.
Das sollen-nya kita "menyerap sari pati" esensi terminis itu laiknya ibarat dua sisi mata uang. Tetapi das sein-nya, laiknya menggarami lautan.
.
Membicarakan suatu hal dengan pemahaman berbeda dan dari sudut pandang berbeda pula, ibarat "menjaring angin."
.
So, i just wanna say : Case Closed.
================================
Wahyu 13 : 9.
.#Jangan lupa bahagia.
LISTON872 tulis:
Menurut saya itu hanya sebuah pribahasa yang memberi pesan moral kepada kita untuk mengingatkan kita agar selalu menghormati orang tua kita.