Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Living happily without children, thought?

ForumGaya hidup Kristen

176 – 200 dari 340    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 7  8  9 ... 14  Selanjutnya Topik ditutup

  • SISKA774

    5 Mei 2016

    go ahead englel.  silahkan kopdar rame2 dgn yg terdekat area domisili nya.

    ENGLELINA753 tulis:

    Jgn kopdar berdua, ka....rame-rame biar ga canggung

    5 Mei 2016 diubah oleh SISKA774

  • ZEGA376

    5 Mei 2016

    Penolakan tidak identik dengan membenci. harus bisa dibedakan.

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    Jawab aja jangan melenceng topik dulu semuanya. Apa sisi positif anak buat anda masing2?

    Saya mengharapkan jawaban seperti gini ya :
    Kamu beli mobil kenapa? Buat transportasi nyaman.

    Jangan

    Kamu beli mobil kenapa? Karena ada tertulis di ayat alkitab bla bla bla.

  • ANDRI150

    5 Mei 2016

    Apakah ini kisah hidup mas bro sendiri, sehingga memilih tdk pengen punya anak saat menikah nti....

    Mohon maaf jika salah kata, Tuhan memberkati....

    Salam kenal......

    YUDI139 tulis:

    Ya sesuai judul, hidup tanpa anak itu bagaimana menurut member jk di sini?

    Anak itu forbidden fruits dari taman eden loh. Kita liat realita dulu.

    Anak bukan tanggung jawab, bukan buah cinta, anak itu trapped soul in human flesh, born without knowledges, and annoying. Children are made from men foolishness, a prison chain ball to your feet, ankle biter. Hehe.

    Anak sifatnya permanen, punya anak atau tidak itu pilihan hidup. Sekali punya anak harus tanggung jawab seumur hidup.

    Kita sederhanain aja deh bakal panjang soalnya. Member JK status janda dengan anak vs member JK status janda tanpa anak. Yang lebih susah cari pasangan yang mana? Hehe. Itu 1 contoh saja.

    Sedikit cerita, orang menikah happy waktu honeymoon, tapi begitu istri hamil, suami botak, anak lahir jadi kurang tidur, tiap hari teriak2, stressful, kerjaan morat marit, 1 sumber penghasilan dimakan ber 3 atau ber 4 atau lebih, laki dulu lajang keren naik mobil sedan, tambah tua naik wagon type. Atau medieval type (Baca : Motor bebek, jaket poncol, pelana kuda -- kotak bagasi kanan kiri, tambah tameng -- tas kerja). Edian, hehehe.

    Belum kebutuhan biologisnya, mau having sex sama istri, nanti dulu anak belum tidue, mau wisata? Mikir anak masih butuh biaya. 10 jt orang single makan di rooftop bintang 5 min 2x sebulan sama calon pacar, 10 jt orang berkeluarga, makan tahu tempe, kadang puasa melek merem. Hidup itu pilihan sekali lagi ini realita hidup.

    Istri dulu kurus sekarang gembrot. Melar sana sini, jangankan ke salon, biaya perawatan salon berubah jadi susu, sekolah, makanan, dll. Akhirnya suami selingkuh. (Salah 1 penyebab selingkuh).

    Anak, masih kecil merepotkan, balita tidak lancar komunikasi, tiap hari berisik, panggil ortu tunjukkan gambar coret2an ancur, nyanyi ora jelas, makan? Rewel. Ada keinginan harus dituruti, kemampuan cari uang? Nol.

    Masuk smp kenakalan remaja, SMA? Kenakalan cinta. Kuliah? Habiskan biaya, no return value. Mana ada orang mau investasi ratusan juta hasilnya individu kerja sorry gaji UMR. Bukti anak fragile investments. Belum makan, belum baju, belum hiburannya, belum hasil kenakalannya merusak barang.

    Lalu anak minta kawin, ortu gimana? Bayari kalau gak? Ya diumbar suruh ke KUA atau ala katholik, murah meriah hemat. Setelah itu? Tinggal berdua sama istri. Ortu? Dirawat babu. Naik kursi roda? Kredit aja, yang dorong? Pembantu, kalau pembantu cuti? Dorong sendiri.

    Anak ngeluh susu si cucu, biaya sekolah cucu, bla bla bla cucu, dll.

    Lingkaran setan, yang didapat apa? Menurunkan keturunan, jadi kalau kakek namanya Joni suparto, anak jono suparto, cucu joko suparto. Orang bilang itu suparto family, sudah puluhan tahun tinggal di kampung sini (stagnasi, duit abis biayai anak). Bangga? Ya silahken. Hehehe.

    Nah berdasarkan realita, bukankah lebih baik kerja, menabung dan investasi buat sewa jasa suster2 cantik buat kita di hari tua? Hehehe.

  • SISKA774

    5 Mei 2016

    Judul topik nya menurut hemat saya melenceng dr isi opini dan argumen topik yang Yudi paparkan. Mungkin dari situ dulu yang perlu diperbaiki dan diluruskan.

    YUDI139 tulis:

    Jawab aja jangan melenceng topik dulu semuanya. Apa sisi positif anak buat anda masing2?

    Saya mengharapkan jawaban seperti gini ya :
    Kamu beli mobil kenapa? Buat transportasi nyaman.

    Jangan

    Kamu beli mobil kenapa? Karena ada tertulis di ayat alkitab bla bla bla.

  • SISKA774

    5 Mei 2016

    Analogi jangan keliru.  Anak jangan disamakan dengan membeli mobil.

    Kalau mau agak menyerempet, mustinya manusia yang punya anak diibaratkan seorang engineer si pembuat mobil yang dengan bangga dan sukacita berhasil membuat mobil dan mobil nya itu laku di pasaran dan diminati oleh banyak konsumen.

    YUDI139 tulis:

    Jawab aja jangan melenceng topik dulu semuanya. Apa sisi positif anak buat anda masing2?

    Saya mengharapkan jawaban seperti gini ya :
    Kamu beli mobil kenapa? Buat transportasi nyaman.

    Jangan

    Kamu beli mobil kenapa? Karena ada tertulis di ayat alkitab bla bla bla.

  • DONY531

    5 Mei 2016

    Gini ya teman-teman.. Saya ga doyan mi goreng. Serius. Mau dibilang enak banget kek, baru mateng kek, dikasih gratis kek, diiming2in apa juga kek, gak ada cerita saya bakal makan itu mi goreng. Kamu boleh tertawakan saya. Tapi saya bener2 ga suka aja rasanya. Kamu mau paksa saya jg ga bakalan saya telen. Ngapain jg kmu paksa saya? Emangnya saya merugikan kamu? Kan nggak. Pokoknya, sekali tidak tetap tidak. Saya ga mau debat kusir soal ini. Ini soal selera dan pilihan makanan saya. Habis perkara.

    Begitulah saya menganalogikan bro yudi. Saya ga suka mi goreng dan ga bakalan memakannya. Bro yudi ga suka anak2 dan ga bakalan berminat memilikinya. Itu pilihan. Jadi, saya rasa tidak perlu menyalahkan sebuah pilihan pribadi. Memperlihatkan pilihan kita seolah-olah benar dan pilihan orang lain seolah-olah salah, saya rasa itu termasuk menghakimi ya.. padahal seseorang itu gak berdosa kalau dia tidak punya anak..

    Yesus menyambut anak2, betul banget, karena Ia adalah kasih, Ia menyambut semua orang yg dtg kepadaNya. Yesus sendiri awalnya adalah bayi yg lahir sprti anak2 lainnya. Tapi kan ga pernah kita baca di alkitab kalau Yesus memerintahkan kita supaya mempunyai anak.

    Di kitab kejadian, Allah berfirman "beranak cuculah dan penuhilah bumi". Oke itu perintah, tapi itu sudah terlaksana. Bumi sudah dipenuhi manusia sejak bbrp ratus tahun yg lalu.

    So, apapun alasan bro yudi, ya hargai saja. Support saja. Doakan saja keinginannya utk tidak punya anak akan tercapai seumur hidupnya (doa yg singkat jg boleh, wong ga kenal2 amat). Bukankah "memaksa orang utk merasakan bahagia yg versi kita" hanya akan membuat orang itu sedih? Iya, kalau dia seorang melankolis plegmatis. Kalau bukan, maka mungkin ia akan marah dan melakukan perlawanan / konfrontasi utk membela dirinya.

    5 Mei 2016 diubah oleh DONY531

  • VIE890

    5 Mei 2016

    Sedih ada orang yang berfikir seperti itu... jika dulu orang tua km berfikir sama.. maka km tidak ada di dunia ini.. dan buka forum di JK ini.

    But.. itu hak masing2 orang..

    Bagiku.. org yg seperti itu tidak bisa bertanggung jawab.. dan tidak mau menanggung beban.

    The Child is happines and the stronger for they parents.

    5 Mei 2016 diubah oleh VIE890

  • SISKA774

    5 Mei 2016

    Dalam case Yudi, tidak ada yang memaksakan Yudi harus memiliki anak.

    Umumnya member yg komen bertukarpikiran/ arguing terhadap pemikiran nya. Dan bukan memaksakan Yudi harus memiliki anak.

    Begitu sih menurut hemat saya.

    DONY531 tulis:

    Gini ya teman-teman.. Saya ga doyan mi goreng. Serius. Mau dibilang enak banget kek,

    ....

    konfrontasi utk membela dirinya.

    5 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 5 Mei 2016

    Kehadiran anak adalah anugerah yg terindah dr Tuhan, apalg dlm suatu prnikahan nti ny. Sy gak akan mndebat ato mprtanyakn lg kpd TS (krn kiranya udah d ulas pnjg lebar) ttg pilihan hidup ny. Mmg sulit mngkin bagi sbagian org bla mnemui & menerima hal" yg di anggap "dluar kwajaran" pmikirn umum, shg akan trs mprtanyakn mngapa hrs spt itu. Bagi sy, itu lah khidupn manusia, dlm tiap insan manusia mpunyai jln pmikirn ttg hidup ny sndiri", suka tdk suka akan byk dhadapkn dg perbedaan pandangan hidup msg". GBU all.

  • ANDRI150

    5 Mei 2016

    Super sekali.....

    Salam kenal mbak, Tuhan memberkati,....

    BETSY458 tulis:

    Kehadiran anak adalah anugerah yg terindah dr Tuhan, apalg dlm suatu prnikahan nti ny. Sy gak akan mndebat ato mprtanyakn lg kpd TS (krn kiranya udah d ulas pnjg lebar) ttg pilihan hidup ny. Mmg sulit mngkin bagi sbagian org bla mnemui & menerima hal" yg di anggap "dluar kwajaran" pmikirn umum, shg akan trs mprtanyakn mngapa hrs spt itu. Bagi sy, itu lah khidupn manusia, dlm tiap insan manusia mpunyai jln pmikirn ttg hidup ny sndiri", suka tdk suka akan byk dhadapkn dg perbedaan pandangan hidup msg". GBU all.

  • SISKA774

    5 Mei 2016

    Ini bukan soal fungsi tombol laporkan, tapi keberadaan Katharina saat Yudi menyerang individu Linda dengan kalimat yang menyinggung. Apakah Katharina juga memberikan saran serupa ke Yudi? Pertanyaan yang serupa untuk Debora.

    [Dari admin: Shalom. Marilah kita tidak membalas tindakan seseorang dengan tindakan sama yang tidak tepat. Sesuai Ketentuan dan Penjelasan tentang Forum:

    * Kami berdoa agar Forum bisa membangun, mendorong, dan mengarahkan pertumbuhan rohani kita semua. Diskusi yang kritis dan cukup sensitif diperbolehkan, namun harus disampaikan dengan, tanpa kalimat yang menyinggung atau merendahkan. Tanggapilah perbedaan pendapat dengan terbuka dan wajar - jangan emosional. Tanggapi topik atau postingannya, bukan penulisnya. Janganlah menyerang penulis topik atau posting secara personal. Admin mungkin tidak menegur anggota yang melanggar melalui Forum melainkan secara personal melalui pesan pribadi dan memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengubah cara penulisan posting.

    * Apakah anda akan mengutip komentar yang mengandung kalimat yang menyinggung atau kasar/kotor? Abaikan saja komentar tersebut. Akan tetapi jika anda ingin menanggapi postingan tersebut, hapuslah kalimat yang menyinggung atau kasar/kotor dari kutipan. Dengan demikian, anda membantu agar admin tidak bekerja 2 kali, dengan memoderasi kutipan anda juga.

    Admin dan juga anggota lain mungkin saja tidak (selalu) menegur yang bersangkutan secara terbuka melalui forum namun menegur yang bersangkutan secara personal melalui pesan pribadi.

    Demikian penjelasan dari kami. Terima kasih. Tuhan memberkati.]

    5 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ARIE835

    5 Mei 2016

    ayo kembali ke topik...kasian mimin jd nabah krjaan ny  jd tukang edit ntar......#permisi dan berlalu

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    ANDRI150 tulis:

    Apakah ini kisah hidup mas bro sendiri, sehingga memilih tdk pengen punya anak saat menikah nti....

    Mohon maaf jika salah kata, Tuhan memberkati....

    Salam kenal......

    Bukan kisah hidup, tepatnya itu adalah hasil pengamatan saya berdasarkan sumber2 banyak keluarga relasi bisnis, kehidupan nyata pasangan2 di luar sana, yang hidupnya susah karena ulah sendiri dan anak mereka, tidak berguna sama sekali hanya menyusahkan orang tua saja.

    5 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    BETSY458 tulis:

    Kehadiran anak adalah anugerah yg terindah dr Tuhan, apalg dlm suatu prnikahan nti ny. Sy gak akan mndebat ato mprtanyakn lg kpd TS (krn kiranya udah d ulas pnjg lebar) ttg pilihan hidup ny. Mmg sulit mngkin bagi sbagian org bla mnemui & menerima hal" yg di anggap "dluar kwajaran" pmikirn umum, shg akan trs mprtanyakn mngapa hrs spt itu. Bagi sy, itu lah khidupn manusia, dlm tiap insan manusia mpunyai jln pmikirn ttg hidup ny sndiri", suka tdk suka akan byk dhadapkn dg perbedaan pandangan hidup msg". GBU all.

    Jawaban anda terkesan menjerumuskan mbak Betsy, mohon maaf ini bukan offense ya.

    Mengapa saya katakan menjerumuskan, karena anda status single, dan tidak memiliki anak. Jadi ke validan kata2 anda bahwa anak merupakan anugerah terindah adalah tidak benar.

    Ini jawaban klise karena anda tidak tahu "arti" dan "fungsi" anak di dalam kehidupan anda. Buktinya anda tidak bisa menjabarkan alasan anda.

    Contoh ya :

    Kamu makan indomie kenapa? Oh karena mudah masaknya, karena rasanya enak. (Ini orang tahu alasan kenapa dia suka makan indomie).

    Dibandingkan

    Kamu makan indomie kenapa? Ya kepengen saja, bisa makan ya bersyukur dong. (Ini orang tidak tahu alasan kenapa dia suka makan indomie).

    Tapi saya menghargai kalimat selanjutnya bahwa anda menghargai prinsip hidup individu lain. Hanya sayang sekali yang saya tanyakan adalah,

    Apa sisi positif anak buat anda masing2?
    Saya mengharapkan jawaban seperti gini ya :
    Kamu beli mobil kenapa? Buat transportasi nyaman.
    Jangan
    Kamu beli mobil kenapa? Karena ada tertulis di ayat alkitab bla bla bla.

    5 Mei 2016 diubah oleh YUDI139

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    SISKA774 tulis:

    Dalam case Yudi, tidak ada yang memaksakan Yudi harus memiliki anak.

    Umumnya member yg komen bertukarpikiran/ arguing terhadap pemikiran nya. Dan bukan memaksakan Yudi harus memiliki anak.

    Begitu sih menurut hemat saya.

    Kurang tepat, saya mengetahui kenapa hidup haruslah tanpa anak. Jika mau hidup anda harmonis, tenang, dan damai. Jika anda tidak setuju, katakan saja apa sih alasan anda menginginkan anak. Begitu sis. Tentu bukan dengan jawaban klise, tapi benar2 mengerti apa itu kehadiran anak di dalam hidup anda.

    Sebuah cerita sangat terkenal yang Sis Ruly saja tahu dan kita tentunya pernah dengar.

    LADYRULY248 tulis:
    ** SIAPAKAH ISTERI..? **
    Orang selalu berkata, "Ada bekas istri/suami, tapi tidak ada bekas anak atau bekas orangtua"..
    Seorang Profesor melakukan riset kecil kepada mahasiswa2nya yang sudah berkeluarga. Dia lalu meminta 1 orang mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis.
    *Professor:"Tuliskan 10 nama orang yg paling dekat denganmu."
    Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama,ada nama tetangga,orgtua,teman kerja,istri,anaknya, saudara,dst.
    *Profesor: "Sekarang silakan pilih 7 orang di antara 10 nama tsb yg kamu benar2 ingin hidup terus bersamanya."
    Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama.
    *Profesor: "Silakan coret 2 nama lagi."
    Tinggalah 5 nama tersisa.
    *Profesor: "Coret lg 2 nama."
    Tersisalah 3 nama yaitu nama ibu,istri dan anak. Suasana kelas jadi hening. Mereka mengira semuanya sudah selesai dan tak ada lagi yang harus dipilih.
    *Tiba2 Profesor itu berkata: "Silakan coret 1 nama lg!"
    Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu, lalu dengan perlahan ia mengambil pilihan yg amat sulit itu dan mencoret nama ibunya.
    * Profesor: "Silakan coret 1 nama lagi!"
    Hati sang mahasiswa makin bingung.Suasana kelas makin tegang. Mereka semua jg berpikir keras mencari pilihan yg terbaik. Mahasiswa itu kemudian mengangkat spidolnya dan dgn sangat lambat ia mencoret nama anaknya.
    Pd saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis.Awan kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah.Setelah suasana lebih tenang,
    Sang Professor akhirnya bertanya kepada mahasiswa itu: "Kamu tdk memilih orang tua yg membesarkanmu, tdk jg memilih anak yg adalah darah dagingmu; knp kamu memilih istrimu? Toh istri bisa dicari lagi kan?"
    Semua orang didlm ruang kuliah terpana menunggu jawaban dari mulut mahasiswa itu.
    Lalu mahasiswa itu berkata lirih: "Seiring waktu berlalu, orang tua saya harus pergi dan meninggalkan saya.
    Demikian juga anak saya. Jika dia sudah dewasa lalu menikah. Artinya dia pasti meninggalkan saya juga.
    Akhirnya orang yang benar2 bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan yang dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan ter-seok2 berjalan menghadapi himpitan kehidupan untuk meraih karir hanyalah ISTRI saya".
    Setelah nenarik nafas panjang dia melanjutkan, "Orangtua dan anak bukanlah saya yg memilih, tapi Tuhan yg
    menganugerahkan.
    Sedangkan isteri? Saya sendirilah yang memilihnya dari sekian wanita yg ada yg sy kenal"
    Menarik untuk direnungkan...

    5 Mei 2016 diubah oleh YUDI139

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    VIE890 tulis:

    Sedih ada orang yang berfikir seperti itu... jika dulu orang tua km berfikir sama.. maka km tidak ada di dunia ini.. dan buka forum di JK ini.

    But.. itu hak masing2 orang..

    Bagiku.. org yg seperti itu tidak bisa bertanggung jawab.. dan tidak mau menanggung beban.

    The Child is happines and the stronger for they parents.

    Again sebuah prejudice, bahwa orang childfree adalah orang tidak bertanggung jawab dan tidak mau menanggung beban.

    Di kalimat ini saya hanya tertawa melihat 2 kontradiksi,

    1. Orang menolak anak karena tidak bertanggung jawab (anak adalah tanggung jawab), tapi itu pilihan hidup sista.

    2. Tidak mau menanggung beban. Hahaha. Anda admit it anak adalah beban.

    Coba dipikir sudut lain, orang berpikir panjang ke depan, menghindari beban tidak perlu di hidupnya, karena dia kenal dan mengerti dirinya sendiri sista. Ibarat anda lihat ada batu di depan anda, tidak ada orang yang suruh angkat, anda angkat sendiri dan anda menganggap diri bertanggung jawab. Itu adalah pola pikir lucu. Hehehe.

    Belum lagi kalau batunya ternyata berat, lalu anda terguling2 dengan batu tersebut. Tambah ngakak yang lihat. Hehehe. Lalu suatu ketika anda merasa aduh batunya kok berat ya, minta bantuan orang ngangkat. Orang lain pasti menolak. Kenapa? Iya dong, batu diam, kamu angkat cari kesibukan sendiri, cari masalah sendiri. Lalu minta pertolongan orang. Kok gitu? Hehehe.

    Berikutnya anda mengatakan anak adalah kebahagiaan, sedangkan anda belum / tidak memiliki anak.

    5 Mei 2016 diubah oleh YUDI139

  • AGUS218

    5 Mei 2016

    Menyimak ajja...sorry bro

    YUDI139 tulis:

    Ya sesuai judul, hidup tanpa anak itu bagaimana menurut member jk di sini?

    ....

    Nah berdasarkan realita, bukankah lebih baik kerja, menabung dan investasi buat sewa jasa suster2 cantik buat kita di hari tua? Hehehe.

    5 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    SISKA774 tulis:

    Analogi jangan keliru.  Anak jangan disamakan dengan membeli mobil.

    Kalau mau agak menyerempet, mustinya manusia yang punya anak diibaratkan seorang engineer si pembuat mobil yang dengan bangga dan sukacita berhasil membuat mobil dan mobil nya itu laku di pasaran dan diminati oleh banyak konsumen.

    Itu berarti pikiran anda seperti ini, anak adalah investasi, anda memikirkan bahwa anak anda akan membanggakan diri anda jika anak anda sukses di masyarakat, berguna bagi sesama, dan pintar cari duit atau lain2 sesuai harapan investasi anda.

    Orang childfree seperti saya, daripada anaknya ya mending bapaknya to yang belajar dan meningkatkan kualitas diri dan hidupnya hingga lebih mantap lagi. Hehehe. Jadi kalau nanti mati ya matinya senang karena sudah do everything in his dream and life.

    Sedikit bahan renungan dari saya untuk anda yang mungkin kurang setuju dengan pendapat saya soal childfree ya.
    Hidup manusia singkat betul? Ya lalu apa yang dibutuhkan di dalam hidup? Kita list dari skala prioritas sesuai realitas dan fakta :
    1. Tuhan
    2. Uang
    3. Family or relasi bisnis
    4. Silahkan tulis kesukaan anda.
    Sekarang cara mendapatkannya, anda semua saya percaya tidak perlu lah diajarkan bagaimana mengenal dan percaya Tuhan. Pasti semua pada tahu sendiri.
    Lalu uang, kenapa uang di peringkat nomor 2? Ya karena begini ya, anda hidup sebagai manusia, diam berjam2 juga butuh makan, makan ya harus bayar, minum ya harus bayar, semua butuh uang, tapi uang bukanlah segalanya di dalam hidup.
    Nah untuk memperoleh uang anda harus apa? Bekerja, meningkatkan SDM, meningkatkan imajinasi, kreatifitas, menjaga kepercayaan, berderma, dll. Intinya What you exactly can do to raise your income.
    Lalu setelah 2 hal di atas, berikutnya adalah family. Kenapa family harus di peringkat 3? Ya kalau family di peringkat 2, berarti anda adalah tipe orang mangan ra mangan pokok e kumpul. Sorry to say, hidup bukanlah seperti begini, ketika kecil kuingin jadi pilot, ketika dewasa usia sekolah kutahu ku bukanlah orang disiplin, jangankan bahasa Inggris, bahasa daerah pun ku tak mengerti. Nilai olahragaku buruk, mataku minus. Tapi mimpiku tetaplah jadi pilot. Itu non sense. Orang mengigau, Ngawur. IMO. Jelas anda tidak akan mendapatkan apa yang anda dapatkan jika anda tidak mempersiapkannya dari masa sekarang. Itulah hidup. Tanpa modal materi cukup maksa kawin, ya bisa saja, tapi anda cuma akan mendapatkan masalah di rumah tangga ke depannya.
    Nah family, hidup jaman sekarang butuh uang itu jelas, family. Ini bukan hal main2, anda sebagai seorang individu matang dan dewasa, tentu mengerti jika orang siap untuk berpacaran berbeda dengan orang yang siap untuk menjalin hubungan serius, bukanlah hanya,
    Hey, I just met you,
    And this is crazy,
    But here's my number,
    So call me, maybe!
    Terus cinta, terbakar birahi, buat anak. Nikah, happy? Ya semua tentu berharap happy end ya tapi kenyataan tidaklah semanis itu, lalu terjadilah seperti lagu2 tembang kenangan itu. Hehehe.
    Dulu baik ya iyalah kan namanya pacaran, hari itu dating hari itu keren, pulang dating ya balik seperti habit semula, ketika nikah kaget, suami dulu keren dan rapi sekarang kok biasa hidup berantakan, no self improving, kalau dulu bilangnya sayang sudah pulang belum, 5 tahun tanyanya sayang kapan kamu promosi jabatan? Suami tersinggung langsung tengkar, kalau sudah tengkar sudah kaya Hulk, buka baju, ajak keluar, jambak, hajar, kunci, banting, jangankan belai rambut istri, kepala di dribble ke tembok bro n sis. Hahaha. Dan hal lain yang umum terjadi di kehidupan pernikahan (pertengkaran). Walau menurut saya ini tidak umum ya. Hehehe.
    Terus bercerai, tapi beban anak (anak itu permanen ya sifatnya) tetap ada, jadilah janda beranak. Lalu, efeknya berhenti di sana? TIdak. Efek lanjutan ada.
    Anak jadi dewasa tapi dengan beban mental berat, anak jadi terganggu jiwanya. Akhirnya lari ke hal negatif. Kalau janda tanpa anak? Ya balik single normal, tapi ya gitu itu, sadar kesalahan masa lalu akhirnya di protes para cowok single, ya elah cewek kok materi didulukan bukan Tuhannya.
    Ini bicara scope terkecil dalam hidup manusia, yaitu kebutuhan akan materi. Orang yang bilang child is the best thing in my life, adalah orang yang menyerah pada kehidupan, itu sudah pasti.
    Ibarat diri kita ini tidak perfect (ya pasti lah), lalu anda menurunkan keturunan untuk berharap dia lebih baik daripada anda. Jadilah yang kita kenal, orang tua otoriter, orang tua galak, orang tua disiplin, orang tua strict. Ini manifestasi dari rasa kegagalan dan ketidakpuasan orang tua akan masa lalunya. Kasihan anaknya.
    Akhirnya anak kepahitan scope pasti luas ya, saya bisa perluas ke banyak aspek tapi kita bahasnya children jadi sampai di sini.
    Nah, kok ada yang bilang anak adalah anugerah terindah? Anak itu lahir ga bisa milih orang tua loh, lain dengan istri atau suami.

    5 Mei 2016 diubah oleh YUDI139

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    DONY531 tulis:

    Gini ya teman-teman.. Saya ga doyan mi goreng. Serius.

    ...

    Bukankah "memaksa orang utk merasakan bahagia yg versi kita" hanya akan membuat orang itu sedih? Iya, kalau dia seorang melankolis plegmatis. Kalau bukan, maka mungkin ia akan marah dan melakukan perlawanan / konfrontasi utk membela dirinya.

    1 word for you, SPLENDID.

    5 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 5 Mei 2016

    8-oMaaf dg koment sy yg di anggap terkesan "mnjerumuskan", krn itu pun hasil pengamatan sy;(mngkin sm dg anda, sama" hasil pengamatan dr sisi yg brbeda); bhwa sy secara langsung melihat pasangan yg dikarunai seorang anak yg merasakan kebahagiaan, bila ada yang merasakan kebalikannya sy belom melihatnya secara langsung.

    Karena sy msh single mmg terus terang sy gak bisa mnjawab ttg "arti" dan "fungsi" anak di dalam kehidupan sy, mungkin lebih tepat nya yg bisa mnjawab & mngkomentari thread ini member yg sdh prnah mnikah. Klo bgitu sy slah masuk forum.:-)

    YUDI139 tulis:

    Jawaban anda terkesan menjerumuskan mbak Betsy, mohon maaf ini bukan offense ya.

    Mengapa saya katakan menjerumuskan, karena anda status single, dan tidak memiliki anak. Jadi ke validan kata2 anda bahwa anak merupakan anugerah terindah adalah tidak benar.

    Ini jawaban klise karena anda tidak tahu "arti" dan "fungsi" anak di dalam kehidupan anda. Buktinya anda tidak bisa menjabarkan alasan anda.

  • VIE890

    5 Mei 2016

    Saya hargai pendapat anda..

    Cuma saya merasa anda cukup egois.

    Seorang anak.. tidak selamanya menjadi anak2 dan membebani..

    Dan membicarakan ttg anak.. itu juga membicarakan "hidup" dan generasi penerus.

    That my opinion.

    YUDI139 tulis:

    Again sebuah prejudice, bahwa orang childfree adalah orang tidak bertanggung jawab dan tidak mau menanggung beban.

    Di kalimat ini saya hanya tertawa melihat 2 kontradiksi,

    1. Orang menolak anak karena tidak bertanggung jawab (anak adalah tanggung jawab), tapi itu pilihan hidup sista.

    2. Tidak mau menanggung beban. Hahaha. Anda admit it anak adalah beban.

    Coba dipikir sudut lain, orang berpikir panjang ke depan, menghindari beban tidak perlu di hidupnya, karena dia kenal dan mengerti dirinya sendiri sista. Ibarat anda lihat ada batu di depan anda, tidak ada orang yang suruh angkat, anda angkat sendiri dan anda menganggap diri bertanggung jawab. Itu adalah pola pikir lucu. Hehehe.

    Berikutnya anda mengatakan anak adalah kebahagiaan, sedangkan anda belum / tidak memiliki anak.

  • MUWARDY036

    5 Mei 2016

    Saat pertama kali saya menanggapi trit ini, sejujurnya saya juga "sedikit" punya rencana childfree :)

    Masalahnya saat ini saya sudah 38. Paling cepet saya bisa merit dan punya anak, sudah 40. Agar tanggungjawab saya bisa sampai anak itu selesai kuliah secara normal (22 thn) saya sudah 62 thn. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada saya??

    Untuk itulah, saya punya plan mencari mama yg umurnya CUKUP MUDA jauh dari saya. Jadi bukan karena saya makin tua makin bandot. Jika terjadi sesuatu pd saya, minimal anak saya masih ada yg urus.

    hahahaa ....

    Namun saya akan tetap berusaha, minimal juga mama nya pasti mau punya anak. SUDAH DARI SONONYA, namanya cwe itu pengen pelihara anak (walau ada juga cwe jadi2an yg tidak suka), dan kebanyakan laki2 tidak mengharap anak yg banyak. Cwo hanya mau sex sehat saja.

    Jadi saya berserah saja pada Tuhan. Kalau percayakan saya, ya saya sediakan jalan supaya bisa keluar manusia. Semoga tidak merepotkan dalam arti sehat, tidak cacat, normal, pintar, baik, berbakti pd ortu, berguna bagi sesama, bisa bersaing dlm hal apapun, cakep, dsb. Memang bisa kita lihat kehidupan teman2 di sekitar kita. Jika sesuatu terjadi pd anaknya, pasti membuat nereka uring2an di kantor, tidak konsen kerja, ijin kerja yg lama, dsb.

    Bro Yudi, untuk masalah kebandelan anak2 lainnya spt yg sudah disebut, jaman sekarang banyak TIPS yg diberikan psikolog dari dalam/luar negeri, baik lgs maupun online.

    Memang, harus dicobakan mana yg cocok utk pribadi si anak. Ga bisa di generalisasi semua anak sama. Berkorban sedikit, supaya dana utk suster cantik wkt kita tua nanti, dipercepat realisasinya utk merawat anak saja. Hitung2 mata belum rabun tapi ada cucian matanya. hahahaa....

    Oh ya.  

    Satu hal lagi, mencari jodoh yg normal saja sudah sussaaahhhhnya minta ampun. Ibarat kuliah udah jadi mahasiswa abadi nih..  JANGANLAH DIPERSULIT LAGI DENGAN NAMBAHIN SATU KRITERIA, YAITU DOI JUGA GGA MAU ANAK (sama sekali).

    5 Mei 2016 diubah oleh MUWARDY036

  • SISKA774

    5 Mei 2016

    Yudi, saya agak meragukan skala prioritas yang Anda urutkan. Benarkah demikian?

    Karena dari setiap opini dan argumen anda di atas, selalu orientasi nya pada diri anda sendiri. Kenapa bisa tiba-tiba muncul Tuhan di urutan pertama.

    YUDI139 tulis:

    Itu berarti pikiran anda seperti ini, anak adalah investasi, anda memikirkan bahwa

    ....

    Nah, kok ada yang bilang anak adalah anugerah terindah? Anak itu lahir ga bisa milih orang tua loh, lain dengan istri atau suami.

    5 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • YUDI139

    5 Mei 2016

    SISKA774 tulis:

    Yudi, saya agak meragukan skala prioritas yang Anda urutkan. Benarkah demikian?

    Karena dari setiap opini dan argumen anda di atas, selalu orientasi nya pada diri anda sendiri. Kenapa bisa tiba-tiba muncul Tuhan di urutan pertama.

    Sista dengan anda bertanya seperti itu, anda sepertinya tidak tahu apa itu arti cinta di dalam kehidupan. Hehehe.

    Saya tahu anda menganggap saya ini orang yang materi is the first thing in my life. The should have one. Hehehe.

    Coba dijawab dulu, apa arti cinta menurut anda, kemudian berilah contoh. Dari sana nanti saya akan jelaskan kenapa kok urutan prioritas hidup adalah Tuhan, materi, baru family.

    Orang yang ngomong urutan pertama adalah Tuhan tapi tidak mengerti arti cinta adalah orang yang kebingungan arti hidup. Silahkan saya tunggu replynya dulu. Hehehe.

    5 Mei 2016 diubah oleh YUDI139

176 – 200 dari 340    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 7  8  9 ... 14  Selanjutnya Topik ditutup