Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pendalaman Alkitab Online

ForumAlkitab

551 – 575 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 22  23  24 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    30 Januari 2017

    Senin, 30 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 34-35

    Hukuman atas bangsa-bangsa termasuk Edom

    (1) Marilah mendekat, hai bangsa-bangsa, dengarlah, dan perhatikanlah, hai suku-suku bangsa! Baiklah bumi serta segala isinya mendengar, dunia dan segala yang terpancar dari padanya.

    (2) Sebab TUHAN murka atas segala bangsa, dan hati-Nya panas atas segenap tentara mereka. Ia telah mengkhususkan mereka untuk ditumpas dan menyerahkan mereka untuk dibantai.

    (3) Orang-orangnya yang mati terbunuh akan dilemparkan, dan dari bangkai-bangkai mereka akan naik bau busuk; gunung-gunung akan kebanjiran darah mereka.

    (4) Segenap tentara langit akan hancur, dan langit akan digulung seperti gulungan kitab, segala tentara mereka akan gugur seperti daun yang gugur dari pohon anggur, dan seperti gugurnya daun pohon ara.

    (5) Sebab pedang-Ku yang di langit sudah mengamuk, lihat, ia turun menghakimi Edom, bangsa yang Kukhususkan untuk ditumpas.

    (6) TUHAN mempunyai sebilah pedang yang berlumuran darah dan yang penuh lemak, yaitu darah anak-anak domba dan kambing-kambing jantan dan lemak buah pinggang domba-domba jantan. Sebab TUHAN mengadakan penyembelihan korban di Bozra dan pembantaian besar di tanah Edom.

    (7) Banteng-banteng akan rebah mati bersama-sama domba dan kambing itu, dan lembu-lembu jantan yang muda bersama-sama lembu-lembu jantan yang gagah, seluruh negerinya diresapi oleh darah, dan tanah mereka penuh dengan lemak.

    (8) Sebab TUHAN mendatangkan hari pembalasan dan tahun pengganjaran karena perkara Sion.

    (9) Sungai-sungai Edom akan berubah menjadi ter, dan tanahnya menjadi belerang; negerinya akan menjadi ter yang menyala-nyala.

    (10) Siang dan malam negeri itu tidak akan padam-padam, asapnya naik untuk selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi reruntuhan turun-temurun, tidak ada orang yang melintasinya untuk seterusnya.

    (11) Burung undan dan landak akan mendudukinya, burung hantu dan burung gagak akan tinggal di dalamnya. TUHAN menjadikannya campur baur dan kosong tepat menurut rencana-Nya.

    (12) Jin-jin akan diam di dalamnya, dan para pemukanya akan tidak ada lagi; tidak ada lagi di sana yang dimaklumkan sebagai raja, dan semua pemimpinnya sudah lenyap.

    (13) Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala, dan lapangan bagi burung unta.

    (14) Di sana berpapasan binatang gurun dengan anjing hutan, dan jin bertemu dengan temannya; hantu malam saja ada di sana dan mendapat tempat perhentian.

    (15) Di sana ular pohon bersarang dan bertelur, mengeram sampai telurnya menetas; burung-burung dendang saja berkumpul di sana, masing-masing dengan pasangannya.

    (16) Carilah di dalam kitab TUHAN dan bacalah: Satupun dari semua makhluk itu tidak ada yang ketinggalan dan yang satu tidak kehilangan yang lain; sebab begitulah perintah yang keluar dari mulut TUHAN, dan Roh TUHAN sendiri telah mengumpulkan mereka.

    (17) Ia sendiri telah membuang undi dan membagi-bagi negeri itu di antara mereka dengan tali pengukur; mereka akan mendudukinya sampai selama-lamanya dan akan tinggal di situ turun-temurun.

    Keselamatan bagi umat TUHAN

    (1) Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga;

    (2) seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.

    (3) Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.

    (4) Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"

    (5) Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.

    (6) Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;

    (7) tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan.

    (8) Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.

    (9) Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ,

    (10) dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

    Renungan:

    Gambaran Masa Depan

    Bacaan Alkitab hari ini merupakan gambaran masa depan yang bersifat umum (Perhatikan sebutan “bangsa-bangsa” dan “suku-suku bangsa” dalam 34:1). Pasal 34 merupakan gambaran hukuman untuk orang yang tidak beriman dan pasal 35 merupakan gambaran berkat untuk orang yang beriman. Hu-kuman Tuhan ini mengakibatkan kematian masal sehingga tidak ada yang mengubur orang yang mati (34:3). “Segenap tentara langit” (34:4) menunjuk kepada para dewa yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir. “Pedang” Tuhan yang berlumuran darah menunjuk kepada penghukuman Tuhan terhadap orang-orang yang tidak beriman. Penyebutan Edom di sini hanya sebagai contoh atau wakil dari bangsa-bangsa yang merupakan musuh bangsa Israel (34:5-6). Bangsa Edom sendiri masih tetap ada sampai zaman Perjanjian Baru. Sebagai contoh, para Herodes adalah keturunan bangsa Edom. Oleh karena itu, penghukuman terhadap musuh-musuh Israel ini baru terlaksana sepenuhnya pada akhir zaman. Bagi orang beriman, gambaran akhir zaman bukanlah gambaran yang mengerikan, melainkan gambaran pemulihan yang memberi penghiburan dalam menghadapi kesusahan pada zaman ini.

    Umat Allah di sepanjang zaman sering menghadapi musuh yang terasa garang, kuat, kejam, mengerikan, dan tak terlawan. Apakah Anda pernah merasa ketakutan menghadapi orang-orang yang memusuhi Anda? Anda perlu meyakini bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa tanpa izin Allah. Sebaliknya, Anda harus bersandar kepada Allah dan tetap melakukan yang terbaik untuk kemuliaan Allah. Bila waktunya telah tiba, Allah akan menghukum mereka yang menentang Dia dan memulihkan kondisi orang beriman (35:3-9) [P]

    Yesaya 35:10

    “dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.”

    30 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    30 Januari 2017

    Pembangunan Kembali

    Senin, 30 Januari 2017

    Baca: Nehemia 2:11-18

    2:11 Maka tibalah aku di Yerusalem. Sesudah tiga hari aku di sana,

    2:12 bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi.

    2:13 Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api.

    2:14 Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat itu,

    2:15 aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.

    2:16 Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.

    2:17 Berkatalah aku kepada mereka: “Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.”

    2:18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: “Kami siap untuk membangun!” Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela. —Nehemia 2:17

    Pembangunan Kembali

    Oleh David McCasland

    Ketika Edward Klee kembali ke Berlin setelah pergi selama bertahun-tahun, kota yang ia ingat dan cintai dahulu sudah tidak ada lagi. Semuanya telah berubah drastis, begitu juga dengan dirinya. Dalam tulisannya di majalah Hemispheres, Klee mengatakan, “Pulang ke kota yang pernah kamu cintai terasa seperti untung-untungan . . . . Hasilnya bisa saja mengecewakan.” Kembali ke tempat-tempat yang pernah mengisi masa lalu kita dapat menimbulkan perasaan sedih dan kehilangan. Diri kita tidak lagi sama seperti dahulu, dan tempat yang pernah menjadi bagian penting dari hidup kita pun tidak lagi sama seperti dahulu.

    Nehemia telah diasingkan dari tanah Israel selama bertahun-tahun ketika mengetahui tentang keadaan orang-orang sebangsanya yang menyedihkan dan kota Yerusalem yang hancur lebur. Nehemia mendapat izin dari Artahsasta, raja Persia, untuk pulang ke Yerusalem dan membangun kembali tembok kota itu. Setelah melakukan pengintaian di malam hari untuk memeriksa situasi di sana (Neh. 2:13-15), Nehemia berkata kepada penduduk kota, “Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela” (ay.17).

    Nehemia tidak pulang untuk bernostalgia melainkan untuk membangun kembali kotanya. Itulah pelajaran yang berharga bagi kita ketika melihat kembali bagian-bagian rusak dari masa lalu kita yang perlu diperbaiki. Iman kita kepada Kristus dan kuasa-Nya akan memampukan kita untuk memandang ke depan, bergerak maju, dan membangun kembali. —David McCasland

    Doa:

    Tuhan, terima kasih atas karya yang sedang Engkau lakukan di dalam dan melalui diriku.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi Allah sedang mengubah kita untuk masa depan.

    Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 23-24; Matius 20:1-16

    Artikel Terkait:

    Mengapa Hubungan Ini Harus Berakhir?

    Aku tidak habis pikir mengapa hubunganku dengan pacarku sampai harus berakhir. Bukankah kami sudah membuat pilihan untuk saling mencintai? Tidakkah kami hanya perlu bergantung kepada Tuhan dan semua masalah kami akan terselesaikan? Mengapa hubungan kami sampai harus berakhir?

    Temukan kisah lengkapnya di dalam artikel ini.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu.

    30 Januari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    30 Januari 2017

    Senin, 30 Januari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    [[Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian.]] (Amsal 2:1-2)

    Renungan:

    PENILAI YANG BURUK

    Suatu kali, Alden anak kami yang pertama, meminta saya merekam aksinya yang menceritakan tentang lego kepunyaannya. Dengan lancar Alden berbicara dalam bahasa Inggris untuk menceritakan keunikan karakter setiap legonya. Saya heran dari mana anak ini belajar melakukan hal seperti itu? Ah, ternyata Alden selama ini adalah penggemar Evan Tube, salah satu channel di Youtube yang berisi banyak rekaman review [ sharing informasi] mainan yang dilakukan seorang anak bernama Evan. Alden melihat beberapa video dan kemudian menirukan idolanya tersebut.

    Anak-anak adalah peniru yang baik. Mereka akan dengan cepat meniru apa yang mereka dengarkan dan saksikan. Namun sayangnya, anak-anak adalah penilai yang buruk. Mereka belum mempunyai kemampuan atau kapasitas optimal untuk membedakan apa yang baik dan apa yang buruk. Yang jelas, mereka melihat, menyukai, dan kemudian menirukan, terlepas dari masalah benar atau salah.

    Itulah sebabnya Amsal hari ini berbunyi, “Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian” (Amsal 2:1-2).

    Amsal ini adalah ajakan kepada anak-anak untuk melaksanakan perintah orangtua agar bertumbuh dalam hikmat. Tentu saja sebuah perintah tidak akan menarik perhatian anak-anak kecuali diperlihatkan dalam bentuk tindakan sehari-hari. Perintah yang diberi contoh tindakan yang berulang-ulang akan menarik perhatian anak-anak untuk menirukannya.

    Tugas kita sebagai orangtua bukan hanya memerintah, tetapi juga memberikan contoh melalui tindakan nyata agar anak-anak dapat melihat dan menirukannya.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 30 Januari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    1 Februari 2017

    Rabu, 1 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yerusalem luput dari tangan Sanherib

    (1) Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.

    (2) Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.

    (3) Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.

    (4) Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!"

    (5) Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,

    (6) berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.

    (7) Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri."

    (8) Ketika juru minuman agung pulang, didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah berangkat dari Lakhis.

    (9) Dalam pada itu raja mendengar tentang Tirhaka, raja Etiopia, berita yang demikian: "Ia telah keluar berperang melawan engkau," dan ketika mendengar itu, disuruhnyalah utusan-utusan kepada Hizkia dengan pesan:

    (10) "Beginilah harus kamu katakan kepada Hizkia, raja Yehuda: Janganlah Allahmu yang kaupercayai itu memperdayakan engkau dengan menjanjikan: Yerusalem tidak akan diserahkan ke tangan raja Asyur.

    (11) Sesungguhnya, engkau ini telah mendengar tentang yang dilakukan raja-raja Asyur kepada segala negeri, yakni bahwa mereka telah menumpasnya; masakan engkau ini akan dilepaskan?

    (12) Sudahkah para allah dari bangsa-bangsa yang telah dimusnahkan oleh nenek moyangku, dapat melepaskan mereka, yakni Gozan, Haran, Rezef dan bani Eden yang di Telasar?

    (13) Di manakah raja negeri Hamat dan Arpad raja kota Sefarwaim, raja negeri Hena dan Iwa?"

    (14) Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN.

    (15) Hizkia berdoa di hadapan TUHAN, katanya:

    (16) "Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi.

    (17) Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah segala perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mencela Allah yang hidup.

    (18) Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan semua bangsa dan negeri-negeri mereka

    (19) dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.

    (20) Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN."

    (21) Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tentang yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur,

    (22) inilah firman yang telah diucapkan TUHAN mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu.

    (23) Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? terhadap siapakah engkau menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong-sombong? Terhadap Yang Mahakudus, Allah Israel!

    (24) Dengan perantaraan hamba-hambamu engkau telah mencela Tuhan, dan engkau telah berkata: Dengan banyaknya keretaku aku naik ke tempat-tempat tinggi di pegunungan, ke tempat yang paling jauh di gunung Libanon; aku telah menebang pohon-pohon arasnya yang tinggi besar, pohon-pohon sanobarnya yang terpilih; aku telah masuk ke tempat tinggi yang paling ujung, ke hutan pohon-pohonannya yang lebat.

    (25) Aku ini telah menggali air dan telah minum air; aku telah mengeringkan dengan telapak kakiku segala sungai di Mesir!

    (26) Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah menentukannya dari jauh hari dan telah merancangnya dari zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu,

    (27) sedang penduduknya yang tak berdaya menjadi terkejut dan malu; mereka menjadi seperti tumbuh-tumbuhan di padang dan seperti rumput hijau, seperti rumput di atas sotoh, atau gandum yang layu sebelum ia masak.

    (28) Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk, jika keluar atau masuk, atau jika engkau mengamuk terhadap Aku.

    (29) Oleh karena engkau telah mengamuk terhadap Aku, dan kata-kata keangkuhanmu telah naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan menaruh kelikir-Ku pada hidungmu dan kekang-Ku pada bibirmu, dan Aku akan memulangkan engkau melalui jalan, dari mana engkau datang.

    (30) Dan inilah yang akan menjadi tanda bagimu, hai Hizkia: Dalam tahun ini orang makan apa yang tumbuh sendiri, dan dalam tahun yang kedua, apa yang tumbuh dari tanaman yang pertama, tetapi dalam tahun yang ketiga, menaburlah kamu, menuai, membuat kebun anggur dan memakan buahnya.

    (31) Dan orang-orang yang terluput di antara kaum Yehuda, yaitu orang-orang yang masih tertinggal, akan berakar pula ke bawah dan menghasilkan buah ke atas.

    (32) Sebab dari Yerusalem akan keluar orang-orang yang tertinggal dan dari gunung Sion orang-orang yang terluput; giat cemburu TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

    (33) Sebab itu beginilah firman TUHAN mengenai raja Asyur: Ia tidak akan masuk ke kota ini dan tidak akan menembakkan panah ke sana; juga ia tidak akan mendatanginya dengan perisai dan tidak akan menimbun tanah menjadi tembok untuk mengepungnya.

    (34) Melalui jalan, dari mana ia datang, ia akan pulang, tetapi ke kota ini ia tidak akan masuk, demikianlah firman TUHAN.

    (35) Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."

    (36) Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

    (37) Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe.

    (38) Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

    Yesaya 37

    Renungan:

    Allah yang Tak Terbandingi (2)

    Sang juru minuman agung Kerajaan Asyur tidak mengenal Allah Israel sehingga dia berani menghina Allah Israel. Dia tidak menyadari bahwa Allah Israel adalah Allah di atas segala ilah. Allah Israel tak terbandingi oleh apa pun! Allah adalah Penentu segala sesuatu dan tak ada sesuatu pun yang bisa mengatur Allah. Dengan menyombongkan dewa-dewanya di depan Allah Israel, sang juru minuman agung telah berbicara dengan sangat sembrono. Kata-katanya yang sembrono itu membuat Allah langsung bertindak! Allah mengutus Malaikat-Nya untuk membunuh 185.000 orang tentara Asyur di perkemahan mereka sendiri (37:36). Sanherib, raja Asyur juga menerima akibat kesombongan utusannya. Dia mati dibunuh oleh anak-anaknya sendiri saat dia sedang sujud menyembah di kuil Nisrokh, ilahnya (37:38).

    Di sepanjang sejarah, sampai hari ini, ada orang-orang yang menyombongkan agamanya dan memandang rendah orang lain. Bila mereka merasa berkuasa, mereka bisa memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menindas orang-orang yang berkeyakinan lain. Kekuasaan yang disertai dengan kesombongan membuat mereka tidak pantang melakukan cara apa pun untuk memaksakan kehendak mereka. Bagi orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, kita tidak perlu takut menghadapi ancaman. Bila Tuhan tidak menghendaki, ancaman tidak akan terlaksana. Bila sudah tiba waktunya, sang pengancam akan mendapat hukuman Tuhan. Apakah Anda yakin bahwa Allah yang Anda sembah sanggup melindungi Anda dan sanggup menghukum mereka yang hendak berlaku sewenang-wenang terhadap diri Anda? [P]

    Yesaya 37:20

    “Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN.”

    1 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    1 Februari 2017

    Rabu, 1 Februari 2017

    Baca: Mazmur 32:1-11

    32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!

    32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

    32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;

    32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela

    32:5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: “Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku,” dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela

    32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.

    32:7 Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak. Sela

    32:8 Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.

    32:9 Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.

    32:10 Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia.

    32:11 Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. —Mazmur 32:8

    Renungan:

    Dia Selalu Peduli

    Oleh David McCasland

    Pada saat putri bungsu kami terbang dari Munich ke Barcelona, saya mengakses situs pelacak penerbangan untuk mengikuti perkembangan perjalanan putri kami. Setelah saya memasukkan nomor penerbangannya, layar komputer saya menunjukkan bahwa pesawatnya sudah melewati Austria dan kini sedang menyusuri bagian utara Italia. Dari sana, pesawat akan terbang di atas Laut Tengah, bagian selatan dari French Riviera menuju Spanyol, dan dijadwalkan untuk tiba tepat waktu. Mungkin satu-satunya hal yang tidak saya ketahui hanyalah menu makan siang yang disajikan para pramugari di atas pesawat itu!

    Mengapa saya peduli pada keberadaan dan keadaan putri saya? Karena saya mengasihinya. Saya peduli kepada dirinya, apa yang sedang dikerjakannya, dan apa yang menjadi tujuan hidupnya.

    Dalam Mazmur 32, Daud mensyukuri betapa ajaibnya pengampunan, tuntunan, dan kepedulian Allah kepada kita. Tidak seperti ayah di bumi, Allah mengetahui setiap detail dari hidup kita dan kebutuhan terdalam dari hati kita. Tuhan berjanji kepada kita, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu” (ay.8).

    Apa pun keadaan kita hari ini, kita dapat percaya bahwa Allah selalu hadir dan peduli, karena “orang [yang] percaya kepada Tuhan dikelilingi-Nya dengan kasih setia” (ay.10). —David McCasland

    Doa:

    Bapa Surgawi, terima kasih atas perhatian-Mu yang penuh kasih kepadaku dan tuntunan-Mu bagiku di sepanjang jalan-Mu hari ini.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Kita tidak pernah luput dari perhatian Allah dan tangan kasih-Nya yang memelihara kita.

    Wawasan

    Mazmur 32 memperlihatkan sisi menarik dalam hubungan orang percaya dengan Allah yang hidup—hubungan yang dijamin oleh perjanjian kekal yang dibuat Allah sendiri.

    Raja Daud, penulis mazmur ini, menyadari dosa-dosanya. Ia menyadari kebutuhannya untuk mengakui dosa-dosa itu dan tahu bahwa ia membutuhkan pengampunan. Hubungannya dengan Allah yang hidup tidak hanya berupa sebuah pengalaman positif. Di dalam hubungan itu juga ada penghukuman Allah yang menuntunnya untuk mengakui kesalahan dan mengalami pemulihan (ay.4-5).

    Sekalipun perjalanan iman kita bisa naik turun, kita memiliki jaminan bahwa Allah selalu melindungi dan memelihara kita.—Dennis Fisher

    Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 27-28; Matius 21:1-22

    Artikel Terkait:

    Pegangan Kita Setiap Waktu

    Memperhatikan pengalaman hidup sehari-hari membuat Henry takjub akan cara Tuhan memelihara anak-anak-Nya. Bagaimana kamu sendiri mengalami pemeliharaan Tuhan setiap hari? Apakah firman Tuhan selalu menjadi pegangan hidupmu?

    Baca pengalaman Henry selengkapnya di dalam artikel ini.

    1 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    1 Februari 2017

    Rabu, 1 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    [[Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, … tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.]] (Amsal 14:17-18)

    Renungan:

    LEKAS NAIK DARAH

    Betapa terkejutnya saya ketika uang receh dan ribuan itu tak ada lagi di mobil saya. Satu jam yang lalu sebelum saya mencucikan mobil itu di sebuah tempat pencucian mobil yang baru saja buka, uang itu masih ada. Saya marah! Pegawai tempat cuci mobil itu telah mengambil uang tersebut. Dalam kemarahan yang membara, segera saya menulis status di facebook tentang betapa buruknya layanan tempat cuci mobil itu. Dalam kemarahan pulalah saya bersemangat memberikan peringatan agar rekan-rekan saya tidak mencucikan mobil di tempat itu.

    Saya memarkir mobil dan hendak mengambil sebuah barang di dashboard. Betapa terkejutnya saya ketika menemukan uang receh dan ribuan itu di dalam dua sampul plastik. Ah, ternyata pegawai tempat cuci itu justru merapikan dan bukan mencuri uang saya.

    “Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh” (Amsal 14:17). Amsal ini mengingatkan kita bahwa kemarahan akan melahirkan kebodohan. Mengapa? Kemarahan membuat kita tidak dapat berpikir dengan jernih. Kemarahan membuat kita ingin segera bertindak tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya tindakan itu. Akibatnya, kita melakukan hal-hal bodoh yang kita sesali kemudian.

    “Orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan” (Amsal 14:18). Lawan dari sifat lekas naik darah adalah bijak. Bijak berarti memikirkan dan mempertimbangkan dengan baik segala sesuatu. Orang bijak bermahkotakan atau menggunakan pengetahuan sebagai landasan untuk keputusan dan tindakannya.

    Kendalikan kemarahan sebelum melahirkan kebodohan. Gunakanlah hikmat agar tindakan kita bermartabat.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 1 Februari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    3 Februari 2017

    Jumat, 3 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Berita kelepasan

    (1) Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu,

    (2) tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya.

    (3) Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!

    (4) Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;

    (5) maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."

    (6) Ada suara yang berkata: "Berserulah!" Jawabku: "Apakah yang harus kuserukan?" "Seluruh umat manusia adalah seperti rumput dan semua semaraknya seperti bunga di padang.

    (7) Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, apabila TUHAN menghembusnya dengan nafas-Nya. Sesungguhnyalah bangsa itu seperti rumput.

    (8) Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."

    (9) Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"

    (10) Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.

    (11) Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

    Allah di atas semua allah

    (12) Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca?

    (13) Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?

    (14) Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?

    (15) Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.

    (16) Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran.

    (17) Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja.

    (18) Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?

    (19) Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya.

    (20) Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang.

    (21) Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?

    (22) Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!

    (23) Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!

    (24) Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.

    (25) Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.

    (26) Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.

    (27) Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"

    (28) Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.

    (29) Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.

    (30) Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,

    (31) tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

    Yesaya 40

    Renungan:

    Rancangan Allah (1)

    Kita harus mencamkan bahwa Allah berbeda secara mendasar dengan manusia. Manusia terbatas, tetapi Allah tidak terbatas. Pengertian manusia dibatasi oleh waktu dan ruang, sedangkan pengertian Allah tidak dibatasi oleh apa pun. Manusia hanya bisa memahami apa yang kelihatan di depan mata saat ini, sedangkan pengertian Allah mencakup masa lampau dan masa depan. Melalui pemahaman manusiawi kita yang terbatas, maka kita mungkin menyimpulkan bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tidak berguna karena terus-menerus jatuh ke dalam dosa sehingga harus menerima berbagai macam hukuman Allah yang puncaknya adalah pembuangan ke Asyur (untuk Israel Utara) dan ke Babel (untuk Israel Selatan).

    Dari sudut pandang manusiawi, pembuangan seolah-olah akhir yang buruk dari sejarah Israel. Akan tetapi, bila kita mengamati keseluruhan pesan Alkitab, pembuangan bisa kita anggap sebagai pemurnian iman umat Israel. Allah memiliki rencana jangka panjang untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa dengan mengutus Yesus Kristus, Sang Mesias, yang menurut sisi kemanusiaan-Nya adalah Seorang Yahudi dari suku Yehuda. Oleh karena itu, sumber penghiburan utama bagi umat Yehuda seharusnya adalah bahwa mereka dilibatkan dalam rencana penyelamatan Allah atas dunia ini. Allah itu tidak terbatas dan Dia mengungkapkan Diri-Nya dan rencana-Nya secara berangsur-angsur, tidak sekaligus. Bagi masyarakat pada zaman Nabi Yesaya, gambaran tentang Sang Mesias masih merupakan gambaran yang samar-samar. Apa perbedaan pemahaman umat Allah pada zaman Nabi Yesaya dengan pemahaman umat Allah pada masa kini tentang Sang Mesias? [P]

    Yesaya 40:28

    “Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.”

    3 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    3 Februari 2017

    Aku Melihatmu

    Jumat, 3 Februari 2017

    Baca: Kejadian 16:1-13

    16:1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.

    16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: “Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak.” Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.

    16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, –yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan–,lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.

    16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.

    16:5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: “Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau.”

    16:6 Kata Abram kepada Sarai: “Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.” Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.

    16:7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.

    16:8 Katanya: “Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?” Jawabnya: “Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku.”

    16:9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.”

    16:10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya.”

    16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.

    16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.”

    16:13 Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: “Engkaulah El-Roi.” Sebab katanya: “Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?”

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku? —Kejadian 16:13

    Renungan:

    Aku Melihatmu

    Oleh Amy Boucher Pye

    “Aku melihatmu,” tulis seorang teman dalam sebuah forum di dunia maya bagi para penulis tempat kami saling mendukung dan menguatkan. Di tengah tekanan dan kecemasan yang saya alami, tulisannya memberi saya perasaan lega dan damai. Ia “melihat” saya—segala harapan, ketakutan, pergumulan, impian saya— dan tetap mengasihi saya.

    Ketika membaca dorongan sederhana yang diberikan teman saya itu, saya teringat kepada Hagar, seorang budak dalam rumah tangga Abraham. Sudah bertahun-tahun lamanya Sarai dan Abram menantikan keturunan tetapi belum juga menerimanya. Sarai pun mengikuti kebiasaan dalam budaya masa itu dan meminta suaminya untuk mendapatkan keturunan melalui Hagar. Namun saat Hagar mengandung, ia memandang rendah kepada Sarai. Ketika Sarai membalas perlakuannya, Hagar melarikan diri ke padang gurun.

    Tuhan melihat Hagar yang sedang menderita dan kebingungan. Lalu Dia memberkati Hagar dengan janji bahwa ia akan menjadi ibu dari bangsa yang besar. Setelah pertemuan tersebut, Hagar menyebut Tuhan sebagai “El Roi” yang artinya “Dia yang telah melihat aku” (Kej. 16:13). Itu karena Hagar tahu bahwa ia tidak sendirian dan diabaikan.

    Seperti Hagar dilihat dan dikasihi Tuhan, demikian juga dengan kita. Kita mungkin merasa diabaikan atau ditolak oleh teman atau keluarga. Namun kita tahu bahwa Bapa kita tidak hanya melihat penampilan kita, tetapi juga mengetahui semua perasaan dan ketakutan kita yang tersembunyi. Allah pun mengucapkan firman yang menghibur dan menghidupkan kita kembali. —Amy Boucher Pye

    Doa:

    Allah Bapa, sebagaimana Engkau melihat Hagar dalam keadaannya yang sulit, Engkau juga melihat mereka yang sedang terluka, melarikan diri dari penindasan, dan di bawah bayang-bayang ketakutan. Kirimkanlah pertolongan dan penguatan-Mu kepada mereka.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Penghiburan dan kepastian kita terima ketika kita mengetahui bahwa Allah melihat kita.

    Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 31-33; Matius 22:1-22

    Artikel Terkait:

    Tuhan Akan Menuntun Kita Melalui Kabut Kehidupan

    Janji Tuhan buat kita anak-anak-Nya bukanlah jalan yang mulus tanpa lobang ataupun kerikil. Janji Tuhan kepada kita adalah bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28).

    Baca tulisan Denissa selengkapnya di dalam artikel ini.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu:

    3 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    3 Februari 2017

    Jumat, 3 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    [[Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan Tuhan senantiasa.]] (Amsal 23:17)

    Renungan:

    IRI PADA ORANG BERDOSA

    “Kak, Tuhan membenci kejahatan, bukan? Lalu, mengapa ada teman saya yang mencontek, eh kok tidak ketahuan. Teman itu mendapatkan nilai yang bagus, sementara saya yang dengan jujur dan susah payah mengerjakannya malah tidak seberapa nilainya. Duh, saya jadi tergoda juga untuk mencontek!” Demikianlah curhat seorang remaja kepada saya beberapa waktu yang lalu.  Saya rasa bukan hanya remaja, tetapi orang dewasa juga akan tergoda untuk melakukan kejahatan apabila tidak ada hukuman yang segera terjadi, bukan?

    “Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa” (Amsal 23:17). Peringatan Amsal ini sangat relevan di sepanjang masa. Di dalam dunia ini kita akan melihat betapa orang-orang yang berbuat jahat dan berdosa ternyata justru berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kita gemas karena tidak melihat hukuman dari pihak yang berwajib, juga dari Tuhan. Akibatnya, kita pun tergoda untuk melakukan kejahatan dan dosa yang sama.

    Bagaimana kita menangkal godaan iri kepada orang-orang yang berdosa? “Takutlah akan Tuhan senantiasa” (Amsal 23:17). Takut akan Tuhan berarti menghormati-Nya. Jika kita menghormati Tuhan, maka kita akan melakukan kehendak dan perintah-Nya. Di dalam ketidakmengertian kita mengapa orang jahat dan berdosa berhasil, kita tetap akan menaati-Nya.

    Kita tidak selalu dapat memahami mengapa Tuhan membiarkan orang-orang jahat dan berdosa meraih keberhasilan. Namun, dalam ketidakmengertian itu, biarlah kita tetap takut akan Tuhan.

    Dalam takut akan Tuhan, ada keberhasilan yang sejati.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 3 Februari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

    3 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 Februari 2017

    Sabtu, 4 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    TUHAN membangkitkan seorang pembebas

    (1) Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaklah bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berperkara!

    (2) Siapakah yang menggerakkan dia dari timur, menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup.

    (3) Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya.

    (4) Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.

    (5) Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumipun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat.

    (6) Yang seorang menolong yang lain dan berkata kepada temannya: "Kuatkanlah hatimu!"

    (7) Tukang besi menguatkan hati tukang emas, dan orang yang memipihkan logam dengan martil menguatkan hati orang yang menempa di atas landasan; ia berkata tentang patrian: "Itu baik," lalu menguatkannya dengan paku-paku, sehingga tidak goyang.

    Israel hamba TUHAN

    (8) Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi;

    (9) engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau";

    (10) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

    (11) Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa;

    (12) engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa.

    (13) Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."

    (14) Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.

    (15) Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukitpun akan kaubuat seperti sekam.

    (16) Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam TUHAN dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel.

    (17) Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka.

    (18) Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering.

    (19) Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak; Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta pohon cemara di sampingnya,

    (20) supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan TUHAN yang membuat semuanya ini dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.

    TUHAN menantang berhala-berhala

    (21) Ajukanlah perkaramu, firman TUHAN, kemukakanlah alasan-alasanmu, firman Raja, Allah Yakub.

    (22) Biarlah mereka maju dan memberitahukan kepada kami apa yang akan terjadi! Nubuat yang dahulu, beritahukanlah apa artinya, supaya kami memperhatikannya, atau hal-hal yang akan datang, kabarkanlah kepada kami, supaya kami mengetahui kesudahannya!

    (23) Beritahukanlah hal-hal yang akan datang kemudian, supaya kami mengetahui, bahwa kamu ini sungguh allah; bertindak sajalah, biar secara baik ataupun secara buruk, supaya kami bersama-sama tercengang melihatnya!

    (24) Sesungguhnya, kamu ini adalah seperti tidak ada dan perbuatan-perbuatanmu adalah hampa; orang yang memilih kamu adalah kejijikan.

    (25) Aku telah menggerakkan seorang dari utara dan ia telah datang, dari sebelah matahari terbit Aku telah memanggil dia dengan namanya. Seperti tukang periuk menginjak-injak tanah liat, demikian dia akan menginjak-injak penguasa-penguasa seperti lumpur.

    (26) Siapakah yang memberitahukannya dari mulanya, sehingga kami mengetahuinya, dan dari dahulu, sehingga kami mengatakan: "Benarlah dia?" Sungguh, tidak ada orang yang memberitahukannya, tidak ada orang yang mengabarkannya, tidak ada orang yang mendengar sepatah katapun dari padamu.

    (27) Sebagai yang pertama Aku memberitahukannya kepada Sion, dan Aku memberikan orang yang membawa kabar baik kepada Yerusalem.

    (28) Apabila Aku melihat berkeliling, maka tidak ada seorangpun, dan di antara semua mereka ini tidak ada yang dapat memberi petunjuk, atau yang dapat memberi jawab kalau Aku menanyakan mereka.

    (29) Sesungguhnya, sekaliannya mereka seperti tidak ada, perbuatan-perbuatan mereka hampa, patung-patung tuangan mereka angin dan kesia-siaan.

    Yesaya 41

    Renungan :

    Rancangan Allah (2)

    Dalam bacaan Alkitab hari ini, TUHAN memperkenalkan diri sebagai pembuat sejarah. Semua yang terjadi atas bangsa Israel tidaklah terjadi secara kebetulan atau karena kecelakaan, tetapi semuanya terjadi sesuai dengan rencana Tuhan. Secara khusus, TUHANlah yang telah menggerakkan Cyrus (dalam Alkitab bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Koresh). Koresh digambarkan sebagai seorang yang datang dari sebelah Timur dan selalu menang dalam peperangan melawan bangsa-bangsa lain (41:2-4). Dialah yang menaklukkan bangsa Babel (48:14) dan juga yang memerintahkan agar Yerusalem dan Bait Suci di dalamnya dibangun kembali (44:28). Karena Koresh adalah seorang raja yang diutus Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya, Koresh disebut juga sebagai “orang yang Kuurapi” (45:1). Sebutan ini dalam bahasa Ibrani adalah “mesias”. Mesias yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus yang datang dari surga untuk menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa (bandingkan dengan Raja Koresh yang menaklukkan Babel dan mengembalikan umat Allah yang terbuang untuk kembali ke Yerusalem).

    Walaupun Allah merancang pembuangan umat-Nya, Dia pula yang merancang kembalinya umat Allah dari pembuangan. Dia membuang umat-Nya, namun Dia juga memberikan janji penyertaan agar umat-Nya tidak gentar menghadapi segala masalah (41:10-14). Dengan merancang dan memberitahukan apa yang akan terjadi, Allah menunjukkan bahwa Dia lebih tinggi dan lebih berkuasa dari-pada semua ilah bangsa kafir (41:25-29). Pikirkanlah: Apakah “ramalan akhir Tahun” sebanding dengan nubuat Allah tentang masa depan? [P]

    Yesaya 41:23

    “Beritahukanlah hal-hal yang akan datang kemudian, supaya kami mengetahui, bahwa kamu ini sungguh allah; bertindak sajalah, biar secara baik ataupun secara buruk, supaya kami bersama-sama tercengang melihatnya!”

    4 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 Februari 2017

    Sabtu, 4 Februari 2017

    Baca: 1 Tesalonika 5:16-18

    5:16 Bersukacitalah senantiasa.

    5:17 Tetaplah berdoa.

    5:18 Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Renungan Hari Ini :

    Dalam Segala Keadaan

    Oleh Lawrence Darmani

    Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. —1 Tesalonika 5:18

    Renungan Hari Ini :

    Para penghuni di lingkungan kami mengeluhkan pemadaman listrik yang sering sekali terjadi. Listrik dapat padam tiga kali dalam seminggu dan kadang berlangsung hingga 24 jam, sehingga lingkungan perumahan kami sering menjadi gelap gulita. Ketidaknyamanan itu terasa berat ketika kami tidak bisa menggunakan peralatan rumah tangga kami sehari-hari.

    Tetangga kami yang Kristen sering bertanya, “Apakah ini juga sesuatu yang patut disyukuri?” Ia merujuk pada 1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Kami selalu mengatakan, “Ya, tentu saja, kita bersyukur kepada Allah dalam segala hal.” Namun jawaban kami itu bertolak belakang dengan sikap kami yang bersungut-sungut setiap kali listrik padam.

    Namun suatu hari, kami kembali memahami artinya bersyukur kepada Allah dalam segala hal. Sepulang kerja, saya melihat tetangga kami itu menangis sambil gemetar. Ia berkata, “Syukur kepada Tuhan Yesus karena listrik padam. Jika tidak padam, rumahku sudah pasti terbakar habis, dan kami sekeluarga pasti mati!”

    Ternyata sebuah truk sampah telah menabrak tiang listrik di depan rumahnya dan memutus kabel listrik bertegangan tinggi sehingga kabel itu menggelantung di atas beberapa rumah. Seandainya ada arus listrik pada kabel bertegangan tinggi itu, peristiwa itu bisa berakibat fatal.

    Kesusahan yang kita hadapi bisa membuat kita sulit mengucap syukur kepada Allah. Namun kita dapat bersyukur kepada Allah karena Dia melihat setiap situasi sebagai kesempatan bagi kita untuk mempercayai-Nya, entah kita memahami atau tidak maksud dan rencana-Nya. —Lawrence Darmani

    Doa :

    Bapa, kami memuliakan-Mu dengan perkataan kami, tetapi perbuatan kami sering menunjukkan bahwa kami tidak sepenuhnya mempercayai-Mu. Tolong kami untuk melihat-Mu bekerja dalam setiap situasi, sesulit apa pun itu.

    Petunjuk Hidup Baru :

    Oleh anugerah Allah, kita dapat mengucap syukur dalam segala hal.

    Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 34-35; Matius 22:23-46

    Wawasan

    Di akhir surat pertamanya kepada jemaat Tesalonika, Paulus memberi banyak nasihat tentang bagaimana hidup sesuai iman. Dengan berapi-api ia menuliskan daftar sejumlah perilaku yang perlu dipraktikkan jemaat: “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal… Janganlah padamkan Roh … peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.” (1Tes.5:16-22).

    Rasanya mustahil bila kita dituntut untuk melakukan semua itu dengan kekuatan kita sendiri. Namun, Allah telah memberikan kita Roh Kudus. “Janganlah padamkan Roh” adalah nasihat yang melandasi semua nasihat lainnya. Kita tidak bisa melakukan semua nasihat baik itu bila kita menolak pertolongan Roh Kudus. Hanya ketika kita menundukkan diri di bawah kendali dan bimbingan Roh Kudus, Dia akan memampukan kita untuk hidup sesuai dengan iman kita. —Bill Crowder

    Artikel Terkait:

    Lebih Baik Jadi Tikus Saja

    Pernahkah kamu merasa hidup orang lain selalu lebih baik darimu? Alangkah enaknya jika hidupku seperti mereka. Kisah ini mengajak kita untuk melihat ulang kehidupan yang sudah Tuhan anugerahkan.

    Baca cerita selengkapnya di dalam artikel ini.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu:

    4 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 Februari 2017

    Sabtu, 4 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    [[Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas.]] (Amsal 22:1)

    Renungan Hari Ini :

    NAMA BAIK

    “Saya bisa bangkit dari kebangkrutan, padahal saya sudah tidak punya apa-apa lagi. Selama ini saya bekerja keras dan bersikap jujur sehingga ketika tertipu habis-habisan, saya masih bisa mendapatkan pinjaman modal kerja dari teman-teman. Tidak ada jaminan apa pun, kecuali nama saya. Saya bersyukur bisa mendapatkan kepercayaan teman-teman,” begitu tutur seorang pria dalam sebuah percakapan dengan saya. Kisah ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya nama baik.

    “Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar” (Amsal 22:1). Mengapa? Sebab kekayaan dapat hilang, sementara nama baik akan terus dikenang. Jika kita mempunyai nama baik, maka orang lain akan dengan senang hati menjalin relasi. Relasi yang baik adalah landasan yang kuat untuk bisnis dan kehidupan, bukan?

    “Dikasihi orang lebih baik daripada emas dan perak” (Amsal 22:1). Amsal ini adalah nasihat agar kita tidak mengkhianati orang lain demi emas atau perak. Emas dan perak memang berharga, tetapi jangan sampai kita mengumpulkannya dengan menyakiti hati orang lain.

    Jangan korbankan nama baik demi keuntungan sesaat. Jangan mengkhianati orang karena harta. Peliharalah nama baik dan relasi yang penuh kasih dengan orang lain sebab inilah modal-modal utama kehidupan.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 4 Februari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    7 Februari 2017

    Selasa, 7 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    TUHAN satu-satunya Allah

    (1) "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih!

    (2) Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!

    (3) Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

    (4) Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.

    (5) Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."

    (6) Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.

    (7) Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!

    (8) Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"

    Kebodohan pemujaan patung

    (9) Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu.

    (10) Siapakah yang membentuk allah dan menuang patung yang tidak memberi faedah?

    (11) Sesungguhnya, semua pengikutnya akan mendapat malu, dan tukang-tukangnya adalah manusia belaka. Biarlah mereka semua berkumpul dan bangkit berdiri! Mereka akan gentar dan mendapat malu bersama-sama.

    (12) Tukang besi membuatnya dalam bara api dan menempanya dengan palu, ia mengerjakannya dengan segala tenaga yang ada di tangannya. Bahkan ia menahan lapar sehingga habislah tenaganya, dan ia tidak minum air sehingga ia letih lesu.

    (13) Tukang kayu merentangkan tali pengukur dan membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah; ia mengerjakannya dengan pahat dan menggarisinya dengan jangka, lalu ia memberi bentuk seorang laki-laki kepadanya, seperti seorang manusia yang tampan, dan selanjutnya ditempatkan dalam kuil.

    (14) Mungkin ia menebang pohon-pohon aras atau ia memilih pohon saru atau pohon tarbantin, lalu membiarkannya tumbuh menjadi besar di antara pohon-pohon di hutan, atau ia menanam pohon salam, lalu hujan membuatnya besar.

    (15) Dan kayunya menjadi kayu api bagi manusia, yang memakainya untuk memanaskan diri; lagipula ia menyalakannya untuk membakar roti. Tetapi juga ia membuatnya menjadi allah lalu menyembah kepadanya; ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud kepadanya.

    (16) Setengahnya dibakarnya dalam api dan di atasnya dipanggangnya daging. Lalu ia memakan daging yang dipanggang itu sampai kenyang; ia memanaskan diri sambil berkata: "Ha, aku sudah menjadi panas, aku telah merasakan kepanasan api."

    (17) Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!"

    (18) Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami.

    (19) Tidak ada yang mempertimbangkannya, tidak ada cukup pengetahuan atau pengertian untuk mengatakan: "Setengahnya sudah kubakar dalam api dan di atas baranya juga sudah kubakar roti, sudah kupanggang daging, lalu kumakan. Masakan sisanya akan kubuat menjadi dewa kekejian? Masakan aku akan menyembah kepada kayu kering?"

    (20) Orang yang sibuk dengan abu belaka, disesatkan oleh hatinya yang tertipu; ia tidak dapat menyelamatkan jiwanya atau mengatakan: "Bukankah dusta yang menjadi peganganku?"

    TUHAN Penebus Israel

    (21) Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.

    (22) Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!

    (23) Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel.

    (24) Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi siapakah yang mendampingi Aku?

    (25) Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan;

    (26) Akulah yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku dan melaksanakan keputusan-keputusan yang diberitakan utusan-utusan-Ku; yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia didiami! dan tentang kota-kota Yehuda: Baiklah ia dibangun, Aku mau mendirikan kembali reruntuhannya!

    (27) Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu!

    (28) Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!"

    Yesaya 44

    Renungan:

    Jangan Takut! (2)

    Bila kemarin kita merenungkan bahwa kita tidak perlu takut apa pun penyebabnya, hari ini kita akan merenungkan bahwa kita tidak perlu takut karena Roh Allah yang berdiam dalam diri setiap orang percaya menghilangkan ketakutan kita (44:1-3; bandingkan dengan Roma 8:15). Identitas umat Allah sebagai anak-anak Allah membuat kita tidak seharusnya ketakutan saat menghadapi bahaya apa pun. Kita tidak perlu takut bila kita berlindung kepada Allah Bapa kita. Akan tetapi, bila kita hanya memandang diri kita sendiri dan mengingat bahaya yang mengancam kita, wajar bila kita merasa takut. Akan tetapi, bila kita berlindung pada Allah, dan kita memandang kepada Allah yang melindungi kita. Tak patut bila kita merasa ketakutan. Bila kita ketakutan, hal itu berarti bahwa kita menyangsikan Allah, padahal Allah selalu peduli terhadap diri kita (Yesaya 44:21). Kita tidak sepatutnya merasa gentar atau takut karena tidak ada yang bisa menjadi pesaing Allah (44:6-8). Bagi bangsa Yehuda, tidaklah masuk akal untuk takut terhadap bangsa-bangsa lain karena dewa mereka hanyalah patung-patung sesembahan buatan tangan manusia.

    Dalam hubungan dengan Allah, umat Allah tidak boleh takut ketika mengingat dosanya karena masalah dosa kita telah diselesaikan oleh Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib (44:22). Apakah Anda sudah meyakini bahwa masalah dosa Anda telah diselesaikan secara tuntas, sehingga Anda tidak perlu melakukan usaha apa pun untuk membantu penyelesaian masalah dosa? Apakah Anda yakin bahwa Allah tidak pernah terlalu sibuk sehingga Allah selalu memedulikan kita? [P]

    Yesaya 44:21

    “Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.”

    7 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    7 Februari 2017

    Selasa, 7 Februari 2017

    Bacaan Alkitab Hari Ini:

    Baca: Filipi 4:4-9

    4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

    4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!

    4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

    4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

    4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

    4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. —Filipi 4:8

    Renungan:

    Apakah Ini Memancarkan Sukacita?

    Oleh David McCasland

    Buku karya seorang pemudi Jepang tentang membenahi dan menyusun barang telah terjual sebanyak dua juta eksemplar di seluruh dunia. Marie Kondo ingin membantu orang menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan dari rumah dan lemari mereka—semua barang yang telah membebani mereka. “Peganglah setiap barang,” katanya, “dan tanyakan pada dirimu sendiri, ‘Apakah ini memancarkan sukacita?‘” Apabila jawabannya ya, simpanlah barang itu. Jika jawabannya tidak, singkirkanlah.

    Rasul Paulus mendorong jemaat Kristen di Filipi untuk mengejar sukacita dalam hubungan mereka dengan Kristus. “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Flp. 4:4). Paulus mendorong mereka untuk tidak menjalani hidup dengan dibebani kekhawatiran, melainkan membawa segala sesuatu dalam doa dan mengizinkan damai sejahtera Allah memelihara hati dan pikiran mereka dalam Kristus (ay.6-7).

    Dalam tugas dan tanggung jawab kita sehari-hari, kita menyadari bahwa tidak semua pekerjaan itu menyenangkan. Namun kita bisa bertanya, “Bagaimana pekerjaan ini bisa memancarkan sukacita di hati Allah dan di hatiku?” Mengubah motivasi kita dalam melakukan sesuatu dapat mengubah perasaan kita terhadap hal tersebut.

    “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Flp. 4:8).

    Untuk memiliki sukacita, pikirkanlah kata-kata penutup dari Rasul Paulus tersebut. —David McCasland

    Doa:

    Tuhan, tunjukkanlah kepadaku cara-Mu memancarkan sukacita dalam pekerjaanku hari ini.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Sukacita bermula dari hidup yang berfokus kepada Tuhan.

    Wawasan

    Dorongan Paulus untuk bersukacita dalam situasi-situasi sulit tidaklah didasari oleh sudut pandang orang yang tidak memahami penderitaan. Dalam perjalanan misi Paulus yang kedua (tahun 50-52 M), ia sempat difitnah sebagai pembawa kekacauan di kota yang ia datangi. Ia diperlakukan tidak adil: berkali-kali dicambuk lalu dipenjara (Kis.16:20-25). Namun, Paulus digambarkan tetap tenang dan penuh damai. Lukas menceritakan kepada kita bagaimana di tengah kesukaran yang demikian, “Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah" (ay.25). Paulus tahu apa artinya “tidak kuatir tentang apapun juga, tetapi menyatakan dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur" (Flp. 4:6), Paulus dapat menulis nasihat yang demikian karena ia sendiri telah melakukannya. Ketika kesulitan melanda hidup, apakah kita memiliki damai sejahtera seperti yang dimiliki Paulus? —Sim Kay Tee

    Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 1-3; Matius 24:1-28

    Artikel Terkait:

    Hati-Hati, Jangan Sampai Hiburan Membuatmu Menjadi 3 Hal Ini

    “Mengikuti berita-berita dunia hiburan menjadi salah satu aktivitas yang paling menghabiskan waktu dalam hidupku, selain mengecek Facebook dan Instagram, berbelanja online, dan menonton klip video di Internet.

    Menurutku, sekarang aku tidak lagi begitu kecanduan seperti dulu. Sebagian besar alasannya adalah karena aku menyadari bahwa hiburan-hiburan itu membuatku menjadi 3 hal ini.”

    Baca kesaksian Joanna selengkapnya di dalam artikel berikut.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

    7 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    7 Februari 2017

    Selasa, 7 Februari 2017

    Bacaan Alkitab Hari Ini:

    [[Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.]] (Amsal 12:25)

    Renungan:

    KATA-KATA PENGHIBURAN

    Dalam satu hari, berapa kali kita merasa khawatir? Pernahkah kita menghitung berapa banyak kekhawatiran kita yang menjadi kenyataan? Saya pernah membaca sebuah studi yang menyebutkan bahwa 85% dari apa yang kita khawatirkan tidak pernah menjadi kenyataan sama sekali. Jadi, mayoritas hal yang kita khawatirkan tidak menjadi kenyataan. Lalu, mengapa kita terus-menerus hidup dalam kekhawatiran?

    “Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang” (Amsal 12:25). Mempunyai banyak kekhawatiran itu seperti menanggung beban yang tak terlihat namun terasakan dampaknya. Memiliki banyak kekhawatiran itu menyebabkan kita seperti orang yang bungkuk—tidak bebas bergerak. Memiliki banyak kekhawatiran itu seperti orang yang membawa beban berat—banyak mengeluh.

    “Tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia” (Amsal 12:25). Apa yang dibutuhkan oleh orang yang berbeban berat karena kekhawatiran sehingga banyak mengeluh? Tentu saja bukan perkataan yang mematahkan semangatnya. Orang yang berbeban berat karena kekhawatiran membutuhkan kata-kata yang baik yang memberikan semangat. Nah, dari mana kita mendapatkan kata-kata yang baik?

    Jika kita hari ini mendengarkan kekhawatiran dan keluhan orang lain, jangan tambah bebannya dengan kekhawatiran kita. Marilah kita meringankan bebannya dengan kata-kata yang baik. Kata-kata penghiburan yang meringankan bebannya.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 7 Februari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    8 Februari 2017

    Rabu, 8 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    TUHAN memakai Koresy sebagai alat-Nya

    (1) Beginilah firman TUHAN: "Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup:

    (2) Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi.

    (3) Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.

    (4) Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.

    (5) Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku,

    (6) supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain,

    (7) yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.

    (8) Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya! Baiklah bumi membukakan diri dan bertunaskan keselamatan, dan baiklah ditumbuhkannya keadilan! Akulah TUHAN yang menciptakan semuanya ini."

    TUHAN adalah Pencipta

    (9) Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kaubuat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!"

    (10) Celakalah orang yang berkata kepada ayahnya: "Apakah yang kauperanakkan?" dan kepada ibunya: "Apakah yang kaulahirkan?"

    (11) Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel: "Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepada-Ku mengenai anak-anak-Ku, atau memberi perintah kepada-Ku mengenai yang dibuat tangan-Ku?

    (12) Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.

    (13) Akulah yang menggerakkan Koresh untuk maksud penyelamatan, dan Aku akan meratakan segala jalannya; dialah yang akan membangun kota-Ku dan yang akan melepaskan orang-orang-Ku yang ada dalam pembuangan, tanpa bayaran dan tanpa suap," firman TUHAN semesta alam.

    (14) Beginilah firman TUHAN: "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dengan dirantai; mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada Allah, dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Allah!

    (15) Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri, Allah Israel, Juruselamat.

    (16) Tetapi tukang-tukang berhala harus mundur dengan penuh noda, semuanya akan mendapat malu dan kena noda juga.

    (17) Sedangkan Israel diselamatkan oleh TUHAN dengan keselamatan yang selama-lamanya; kamu tidak akan mendapat malu dan tidak akan kena noda sampai selamanya dan seterusnya."

    (18) Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami :"Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.

    (19) Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus."

    Seruan kepada bangsa-bangsa supaya kembali kepada TUHAN

    (20) "Berhimpunlah dan datanglah, tampillah bersama-sama, hai kamu sekalian yang terluput di antara bangsa-bangsa! Tiada berpengetahuan orang-orang yang mengarak patung dari kayu dan yang berdoa kepada allah yang tidak dapat menyelamatkan.

    (21) Beritahukanlah dan kemukakanlah alasanmu, ya, biarlah mereka berunding bersama-sama: Siapakah yang mengabarkan hal ini dari zaman purbakala, dan memberitahukannya dari sejak dahulu? Bukankah Aku, TUHAN? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!

    (22) Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain.

    (23) Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa,

    (24) sambil berkata: Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam TUHAN. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu,

    (25) tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah di dalam TUHAN."

    Yesaya 45

    Renungan:

    Mengenal Allah Menyingkirkan Ketakutan

    Ada beberapa hal tentang Allah yang harus kita pahami: Pertama, Allah adalah Pencipta segala sesuatu, termasuk sejarah. Asyur, Babel, dan Media Persia adalah alat di tangan Allah untuk mewujudkan kehendak-Nya. Semua yang terjadi di bumi ini terwujud karena kehendak Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh terpesona oleh keperkasaan bangsa-bangsa kafir. Kedua, Allah adalah sumber kesuksesan. Melalui bangsa Israel, Allah memperkenalkan dirinya sebagai TUHAN (Penguasa) satu-satunya, tidak ada TUhan yang lain. Ketiga, Allah menuntut ketaatan mutlak. Allah tidak boleh dibantah. Pengertian manusia amat terbatas karena manusia dibatasi oleh waktu (hanya mengerti apa yang sedang terjadi saat ini dan yang sudah terjadi, dan tidak memahami apa yang belum terjadi) dan ruang (hanya bisa memahami apa yang terlihat saat ini di tempat ini). Oleh karena itu, taat kepada Allah adalah keputusan yang terbaik bagi manusia. Keempat, Allah itu Mahakudus dan tidak ada kesamaannya dengan ilah-ilah lain. Oleh karena itu, jangan membatasi Allah dengan membuat persamaan karena pasti berbeda.

    Berbagai pernyataan tentang Allah di atas bukan hanya penting bagi bangsa Israel agar mereka mengalami pemulihan, tetapi juga penting bagi kita pada masa kini. Pengenalan yang dangkal akan Allah akan membuat kita menjadi umat yang tersingkir karena selalu takut menghadapi ancaman yang mendatangi kita. Pengenalan akan Allah yang benar akan membuat kita sanggup melakukan hal-hal besar dan membuat kita sanggup mewarnai dunia tempat kita berada. Apakah Anda telah membangun pengertian yang benar akan Allah dan hidup berdasarkan pengertian tersebut? [P]

    2 Timotius 1:7

    “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan,kasih dan ketertiban.”

    8 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    8 Februari 2017

    Rabu, 8 Februari 2017

    Baca: 1 Samuel 20:35-42

    20:35 Pada waktu pagi keluarlah Yonatan ke padang bersama-sama seorang budak kecil sesuai dengan janjinya kepada Daud.

    20:36 Berkatalah ia kepada budaknya: “Larilah, carilah anak-anak panah yang kupanahkan.” Baru saja budak itu berlari, maka Yonatan melepaskan sebatang anak panah lewat kepala budak itu.

    20:37 Ketika budak itu sampai ke tempat letaknya anak panah yang dilepaskan Yonatan itu, maka berserulah Yonatan dari belakang budak itu, katanya: “Bukankah anak panah itu lebih ke sana?”

    20:38 Kemudian berserulah Yonatan dari belakang budak itu: “Ayo, cepat, jangan berdiri saja!” Lalu budak Yonatan memungut anak panah itu dan kembali kepada tuannya.

    20:39 Tetapi budak itu tidak tahu apa-apa, hanya Yonatan dan Daudlah yang mengetahui hal itu.

    20:40 Sesudah itu Yonatan memberikan senjatanya kepada budak yang menyertai dia, dan berkata kepadanya: “Pergilah, bawalah ke kota.”

    20:41 Maka pulanglah budak itu, lalu tampillah Daud dari sebelah bukit batu; ia sujud dengan mukanya ke tanah dan menyembah tiga kali. Mereka bercium-ciuman dan bertangis-tangisan. Akhirnya Daud dapat menahan diri.

    20:42 Kemudian berkatalah Yonatan kepada Daud: “Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama TUHAN, demikian: TUHAN akan ada di antara aku dan engkau serta di antara keturunanku dan keturunanmu sampai selamanya.” (20-43) Setelah itu bangunlah Daud dan pergi; dan Yonatanpun pulang ke kota.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. —Ibrani 13:5

    Renungan :

    Yang Baik, Buruk, dan Terburuk

    Oleh Keila Ochoa

    Sorang sahabat pernah mengirimkan pesan pendek yang tertulis, “Aku senang kita bisa bercerita tentang apa saja. Yang baik, yang buruk, bahkan yang jelek-jelek sekalipun!” Kami sudah bersahabat bertahun-tahun lamanya, dan kami telah belajar untuk berbagi suka-duka yang kami alami. Kami menyadari bahwa masing-masing dari kami tidak sempurna, sehingga kami tidak hanya berbagi pergumulan tetapi juga berbagi sukacita dalam setiap keberhasilan yang kami raih.

    Daud dan Yonatan juga menjalin persahabatan yang sangat erat. Persahabatan mereka terbangun pada masa-masa baik setelah Daud mengalahkan Goliat (1Sam. 18:1-4). Keduanya sama-sama merasakan kengerian pada masa-masa buruk ketika Raja Saul, ayah Yonatan, cemburu pada Daud (18:6-11; 20:1-2). Akhirnya, mereka sama-sama menderita pada masa-masa terburuk ketika Saul bersiasat untuk membunuh Daud (20:42).

    Sahabat tidak akan meninggalkan kita di saat segala situasi eksternal berubah. Mereka akan tetap mendampingi kita melalui masa-masa yang baik dan buruk. Sahabat juga dapat mengarahkan kita kepada Allah di saat kita menghadapi masa-masa terburuk, yakni ketika kita mungkin tergoda untuk menjauh dari Tuhan kita.

    Persahabatan sejati merupakan karunia Allah karena sahabat seperti itu mencerminkan Tuhan Yesus, Sahabat yang sempurna, yang tetap setia di sepanjang masa-masa yang baik, yang buruk, bahkan yang terburuk. Tuhan mengingatkan kita, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (Ibr. 13:5). —Keila Ochoa

    Doa :

    Tuhan, aku bersyukur untuk semua sahabat yang Engkau berikan dalam hidupku. Namun lebih dari itu, aku bersyukur boleh menjadi sahabat-Mu.

    Petunjuk Hidup Baru :

    Sahabat adalah orang pertama yang hadir tatkala seluruh dunia meninggalkan kita.

    Wawasan

    Meskipun Yonatan adalah putra raja dan merupakan pewaris takhta, ia rela mengorbankan hak istimewanya demi mendukung Daud. Sepanjang tahun-tahun persahabatannya dengan Daud, Yonatan menunjukkan karakter seorang sahabat dan saudara sejati, ia menganggap Daud lebih penting daripada dirinya sendiri dan mendahulukan kepentingan Daud daripada kepentingannya sendiri.

    Apa saja ciri persahabatan yang awet dan penuh makna? (lihat Ams.17:17). Pengorbanan seperti apa yang perlu diberikan untuk membangun sebuah persahabatan yang berdampak? (lihat Flp.2:3-4). Bagaimana sebuah hubungan persahabatan dapat menyatakan hati Kristus bagi kita? (lihat Yoh.15:15). —Bill Crowder

    Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 4-5; Matius 24:29-51

    Artikel Terkait:

    Surat untuk Sahabat Sejatiku

    Kita senang dan ingin melewatkan lebih banyak waktu dengan sahabat-sahabat kita. Seberapa senang dan ingin kita melewatkan lebih banyak waktu dengan Tuhan?

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

    8 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    8 Februari 2017

    Rabu, 8 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    [[Neraca serong adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.]] (Amsal 11:1)

    Renungan :

    Suatu kali saya antre membayar di sebuah toko yang ramai. Pemilik toko itu berulang kali berkata, “Ini sudah harga pokok. Saya jual rugi ini.” Jika ada yang menawar, maka jawaban yang sama meluncur: ini sudah harga pokok, saya jual rugi ini. Ketika saya tepat berada di depannya, wanita pemilik toko itu tampak terkejut, “Boksu, saya tidak tahu kalau Boksu ada di toko ini. Malu saya.”

    Saya pun menyapanya sambil berkata, “Kasihan ya tante. Jual rugi terus. Bisa-bisa nanti tokonya tutup.” Tante itu tersenyum sambil berbisik, “Boksu, jangan dengarkan omongan saya kalau di toko. Pasti banyak bohongnya. Dengarkan saja kalau saya di gereja.”

    “Neraca serong adalah kekejian bagi Tuhan” (Amsal 11:1). Ada sebuah praktik yang umum terjadi pada zaman penulis amsal hidup, dan juga mungkin terjadi di masa kini. Penjual menggunakan neraca serong yang akan mengutungkan dirinya sendiri, tetapi tentu saja merugikan pembeli. Tuhan membenci praktik seperti ini. Penggunaan neraca serong adalah salah satu bentuk penipuan, sama dengan penipuan lewat kata-kata.

    “Tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat” (Amsal 11:1). Tuhan ternyata tidak hanya memedulikan hidup umat ketika mereka menyembah di  altar-Nya. Tuhan juga memerhatikan perilaku umat-Nya ketika mereka berbisnis  di pasar.

    Biarlah kejujuran mewarnai perilaku kita. Jujur di hadapan altar dan di  tengah ramainya pasar.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 8 Februari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    9 Februari 2017

    Nunia Christina Mangalik

    Renungan Pagi “SESUATU yang LEBIH BAIK”

    Rabu, 08 Februari 2017

    UPAH IMAN

    “Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau; Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa” (Kejadian 17:4).

    Kesediaan Abraham untuk menikam Ishak, anak perjanjian, adalah tindakan penyerahan yang utama. Dia percaya bahwa Tuhan mungkin akan menghidupkan dia kembali atau memberikan kepadanya dan Sarah anak lain melalui siapa janji perjanjian akan digenapi. Kelulusannya dari ujian tersebut membuatnya mendapatkan gelar “Bapa segala orang percaya” dan memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam galeri Ibrani sebagai pahlawan Perjanjian Lama (Ibr. 11:8-12). Tindakan yang diminta untuk dilakukan oleh Abraham bukanlah seperti tantangan umat Kristen modern. Namun, kualitas iman yang dia tunjukkan masih diperlukan. Era kita bukanlah era iman persahabatan. Zaman ilmu pengetahuan dan teknologi meninggikan bukti empiris: data nyata – dapat dibaca, berwujud, terbukti secara logis. Sekarang bukanlah zaman percaya. Kita percaya kepada apa yang dapat kita lihat dan apa yang telah dibuktikan oleh tabung uji laboratorium kita; kita tidak percaya kepada dalil seseorang, terutama jika dalil tersebut menuntut penangguhan kepuasan- mengorbankan sukacita sekarang demi imbalan masa yang akan datang. Yesus mengantisipasi kurangnya kepercayaan kepada hal-hal yang kekal agar generasi sekarang ini merasakan dan bertanya?: “Jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Luk. 18:8). Jawaban untuk pertanyaan itu adalah : “Ya, tapi tidak banyak!” Seperti pada zaman Nuh, hari-hari terakhir akan didapati hanya beberapa orang yang penuh iman. Walau bagaimanapun, akan ada umat yang sisa. Yohanes melihatnya dan menulis: “Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di atas bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya” (Why. 14:1). Paulus mempunyai jumlah orang setia yang sama dalam benaknya ketika ia menulis: “Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa” (1 Tes. 4:17). Anda dan saya tidak dapat membuktikan bahwa kita akan hidup untuk menyambut kedatangan Tuhan kita, tetapi kita dapat dan harus menjadi seperti Bapa Abraham dan percaya bahwa Dia adalah Allah kebangkitan dan yang menggenapi janji-janji-Nya dengan menjalani hari-hari kita dalam penyerahan kepada pemenuhan perjanjian.

    · Amurang, Sulawesi Utara ·

    9 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    9 Februari 2017

    Kamis, 9 Februari 2017

    Baca: 1 Yohanes 1:8-2:2

    1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

    1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

    1:10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

    2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

    2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. —1 Yohanes 2:1

    Renungan:

    Pengantara

    Pada Juni 1962, dari sebuah sel penjara di Florida, Clarence Earl Gideon mengajukan banding dan memohon Mahkamah Agung Amerika Serikat untuk meninjau ulang hukuman yang dijalaninya atas kejahatan yang menurutnya tidak dilakukannya. Gideon juga menyatakan bahwa ia tidak memiliki uang untuk menyewa pengacara.

    Setahun kemudian, dalam kasus bersejarah Gideon v. Wainright, Mahkamah Agung memutuskan bahwa orang yang tidak bisa membiayai pengacara untuk membela dirinya harus mendapatkan pengacara publik—seorang pengantara—yang disediakan oleh negara. Dengan keputusan tersebut, dan dengan bantuan dari pengacara yang ditunjuk oleh pengadilan, Clarence Gideon pun menjalani pengadilan ulang dan akhirnya dibebaskan.

    Namun bagaimana jika kita memang bersalah? Menurut Rasul Paulus, kita semua telah berbuat dosa. Namun pengadilan surgawi menyediakan Pengantara yang, dengan pengorbanan Allah, bersedia membela dan mempedulikan jiwa kita (1Yoh. 2:2). Atas nama Bapa-Nya, Yesus Kristus datang dan menawarkan kepada kita kemerdekaan yang jauh lebih baik daripada yang dinikmati para narapidana setelah mereka bebas dari penjara. Kemerdekaan itu adalah kemerdekaan dalam hati dan pikiran.

    Ketika kita menderita, baik akibat dosa yang kita perbuat atau dosa yang diperbuat orang lain terhadap kita, kita semua dapat dibela oleh Yesus. Dengan otoritas tertinggi, Yesus menanggapi setiap permohonan belas kasihan, pengampunan, dan penghiburan yang kita naikkan.

    Yesus Kristus, Pengantara kita, dapat mengubah penjara keputusasaan, ketakutan, dan penyesalan yang mengekang kita menjadi tempat kehadiran-Nya. —Mart DeHaan

    Doa :

    Bapa di surga, tolong kami mengalami kasih dan kehadiran-Mu yang memerdekakan kami. Kiranya kami mengalami kemerdekaan itu bahkan di tempat-tempat yang selama ini terasa memenjarakan kami!

    Petunjuk Hidup Baru:

    Pribadi yang mati menggantikan kita, kini hidup sebagai Pengantara kita.

    Wawasan

    Yohanes mendorong kita untuk bersikap jujur tentang diri kita sendiri. Sebenarnya, kata-katanya lebih mirip sebuah peringatan daripada sebuah dorongan. Dalam tulisan yang ditujukannya kepada sebuah gereja yang sedang bergumul ini, Yohanes mengingatkan para pembacanya bahwa semua orang bergumul dengan dosa dan pernyataan bahwa kita tidak bergumul memiliki beberapa konsekuensi besar: Kita menipu diri sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita (1Yoh. 1:8). Kita membuat Allah menjadi seorang pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita (ay.10).

    Namun, peringatan Yohanes bukanlah sebuah pesan yang mematahkan semangat. Di tengahnya ada janji yang sangat kita kenal. Dosa tidak lagi dapat memisahkan kita dari Allah—karena saat kita mengakuinya, kita akan mendapat pengampunan (ay. 9).

    Hari ini, adakah dosa yang perlu kita akui di hadapan Allah? Ketika kita mengakuinya, Allah akan mengampuni dan menyucikan kita. — J.R. Hudberg

    Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 6-7; Matius 25:1-30

    Background photo credit: Ian Tan

    Artikel Terkait:

    4 Ciri Para Pendosa di Dalam Gereja

    Pernahkah kamu berpikir kalau kita semua adalah orang berdosa? Lalu apa bedanya mereka yang ada di dalam gereja dengan mereka yang tidak ada di dalam gereja? Charles percaya bahwa para pendosa yang ada di dalam gereja menjadi berbeda karena 4 ciri berikut ini.

    Yuk temukan keempat ciri tersebut di dalam artikel ini.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

    9 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    9 Februari 2017

    Kamis, 9 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    GELAP MATA

    [[Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.]] (Amsal 23:18)

    Pintu kamar saya digedor-gedor. Nama saya berulang kali dipanggil dengan suara yang keras. Saya membuka pintu kamar dan menemukan seorang pemuda yang berdiri sambil terengah-engah dan tampak gugup. “ Si X Pak, si X baru saja bunuh diri. Sekarang ia dilarikan ke rumah sakit. Ayo Pak, segera berangkat. Semoga masih sempat!”

    Saya mendapati si X sedang berada dalam kondisi antara hidup dan mati. Teman-temannya mengatakan bahwa si X nekat bunuh diri karena ditinggalkan oleh kekasihnya. Hilang harapan si X untuk segera menikah, dan kini nyawanya pun nyaris lenyap. Di tengah kekecewaan dan keputusasaan yang mendalam, manusia kerap kali menjadi gelap mata.

    “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18). Konteks Amsal ini adalah percakapan tentang orang-orang yang takut akan Tuhan. Orang-orang yang takut atau menghormati Tuhan tidak akan kehilangan harapan dan masa depan. Bukan manusia yang menjadi sumber harapan dan masa depan, melainkan Tuhan semata.

    Mungkin saat ini kita tengah kehilangan harapan dan merasa tidak mempunyai masa depan setelah orang-orang tertentu mengecewakan dan meninggalkan kita. Ketika keadaan di sekeliling kita mengecewakan, marilah kita mengarahkan pandangan ke atas. Ada tangan Tuhan yang menjamin masa depan. Ada tangan Tuhan yang membentangkan masa depan.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( 9 Februari 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    9 Februari 2017

    Kamis, 9 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 46:

    Para dewa Babel tidak berdaya

    (1) Dewa Bel sudah ditundukkan, dewa Nebo sudah direbahkan, patung-patungnya sudah diangkut di atas binatang, di atas hewan; yang pernah kamu arak, sekarang telah dimuatkan sebagai beban pada binatang yang lelah,

    (2) yang tidak dapat menyelamatkan bebannya itu. Dewa-dewa itu bersama-sama direbahkan dan ditundukkan dan mereka sendiri harus pergi sebagai tawanan.

    (3) "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.

    (4) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

    (5) Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?

    (6) Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!

    (7) Mereka mengangkatnya ke atas bahu dan memikulnya, lalu menaruhnya di tempatnya; di situ ia berdiri dan tidak dapat beralih dari tempatnya. Sekalipun orang berseru kepadanya, ia tidak menjawab dan ia tidak menyelamatkan mereka dari kesesakannya.

    (8) Ingatlah hal itu dan jadilah malu, pertimbangkanlah dalam hati, hai orang-orang pemberontak!

    (9) Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,

    (10) yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan,

    (11) yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.

    (12) Dengarkanlah Aku hai orang-orang yang congkak, orang-orang yang jauh dari kebenaran:

    (13) Keselamatan yang dari pada-Ku tidak jauh lagi, sebab Aku telah mendekatkannya dan kelepasan yang Kuberikan tidak bertangguh lagi; Aku akan memberikan kelepasan di Sion dan keagungan-Ku kepada Israel."

    Yesaya 47:

    Keruntuhan Babel

    (1) Turunlah dan duduklah di atas debu, hai anak dara, puteri Babel! Duduklah di tanah dengan tidak bertakhta, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi manis dan genit.

    (2) Ambillah batu kilangan dan gilinglah tepung, bukalah kerudungmu; angkatlah sarungmu, singkapkanlah paha, seberangilah sungai-sungai!

    (3) Biarlah auratmu tersingkap dan aibmu kelihatan! Aku akan mengadakan pembalasan dan tidak menyayangkan seorangpun,

    (4) kata Penebus kami, TUHAN semesta alam nama-Nya, Yang Mahakudus, Allah Israel.

    (5) Duduklah dengan berdiam diri dan masuklah ke dalam gelap, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi ratu atas kerajaan-kerajaan.

    (6) Aku tadinya murka terhadap umat-Ku, menajiskan milik pusaka-Ku, dan menyerahkannya ke dalam tanganmu; dan engkau tidak menaruh belas kasihan kepada mereka, bahkan sangat memberatkan kukmu kepada orang yang tua.

    (7) Katamu tadinya: "Untuk selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!" sedang engkau tidak menyadari dan tidak memikirkan kesudahan semuanya itu.

    (8) Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"

    (9) Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.

    (10) Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!" Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku!"

    (11) Tetapi malapetaka akan menimpa engkau, engkau tidak tahu mempergunakan jampimu terhadapnya; bencana akan jatuh atasmu, engkau tidak sanggup menampiknya dengan mempersembahkan korban; kebinasaan akan menimpa engkau dengan sekonyong-konyong, yang tidak terduga olehmu.

    (12) Bertahan sajalah dengan segala manteramu dan sihirmu yang banyak itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; mungkin engkau sanggup mendatangkan bantuan, mungkin engkau dapat menimbulkan ketakutan.

    (13) Engkau telah payah karena banyaknya nasihat! Biarlah tampil dan menyelamatkan engkau orang-orang yang meneliti segala penjuru langit, yang menilik bintang-bintang dan yang pada setiap bulan baru memberitahukan apa yang akan terjadi atasmu!

    (14) Sesungguhnya, mereka sebagai jerami yang dibakar api; mereka tidak dapat melepaskan nyawanya dari kuasa nyala api; api itu bukan bara api untuk memanaskan diri, bukan api untuk berdiang!

    (15) Demikianlah faedahnya bagimu dari tukang-tukang jampi itu, yang telah kaurepotkan dari sejak kecilmu; masing-masing mereka terhuyung-huyung ke segala jurusan, tidak ada yang dapat menyelamatkan engkau.

    Yesaya 46-47

    Renungan:

    Jangan Menggadaikan Iman Anda!

    Dewa Bel dan dewa Nebo adalah nama-nama dewa Babel. Kekalahan Babel berarti kekalahan dewa-dewa Babel. Dewa-dewa Babel itu tidak dapat melindungi bangsa Babel. Dengan diangkut sebagai beban pada binatang, maka dewa-dewa itu bukan lagi menjadi penolong, melainkan menjadi beban bagi bangsa Babel. Dengan demikian, sungguh tidak patut bila umat Allah ikut-ikutan menyembah dewa-dewa Babel. Seharusnya umat Israel mengingat bahwa Allah Israel adalah Allah yang selalu melindungi dan menolong bangsa Israel, bukan menjadi beban (46:4). Allah Israel adalah Allah yang kekal. Allah tidak pernah berubah. Allah selalu mendukung umat-Nya. Allah tidak memiliki kesamaan dengan semua dewa bangsa kafir. Dewa-dewa bangsa kafir berbentuk patung yang dibuat oleh manusia, sedangkan Allah Israel bukan buatan manusia. Allah Israel adalah Pencipta manusia. Dewa selalu dianggap memiliki wilayah kekuasaan yang terbatas, sedangkan kekuasaan Allah tidak terbatas. Allah bisa menggerakkan Koresh, Raja Persia (dalam 46:11 disebut sebagai burung buas dari Timur) untuk melaksanakan rencana Allah menghancurkan Babel serta mengutus bangsa Yehuda kembali untuk membangun kota Yerusalem dan Bait Allah.

    Seperti bangsa israel yang kadang-kadang terpesona melihat keperkasaan dan kesuksesan bangsa-bangsa lain, demikian pula umat Allah pada masa kini kadang merasa terpesona dan gentar melihat kelompok masyarakat yang nampak kuat, kasar, dan menakutkan. Yang lemah iman bisa menanggalkan kepercayaannya dan takluk kepada kekuatan yang bukan Allah demi mendapat santunan atau kemudahan. Apakah Anda tetap memegang teguh iman kepercayaan Anda? [P]

    Yesaya 46:4

    “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.”

    9 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ABANG257

    9 Februari 2017

    Mau tanya sobat kristen.

    Ada yang bisa jawab usia alam semesta ini sesuai àlkitab?

    Jawabannya harus pasti ya, meleset sejam dua jam tidak apalah.

    Juga jawaban harus bisa di pertanggung jawabkan alias no hoax!

  • ZEGA376

    9 Februari 2017

    Mungkin pertanyaannya lebih cocok di forum sebelah mungkin ya:

    Forum: Hal-hal yang membingungkan di Alkitab

    www.jodohkristen.com/topic/1527/

    ABANG257 tulis:

    Mau tanya sobat kristen.

    Ada yang bisa jawab usia alam semesta ini sesuai àlkitab?

    Jawabannya harus pasti ya, meleset sejam dua jam tidak apalah.

    Juga jawaban harus bisa di pertanggung jawabkan alias no hoax!

    Terus terang saya ga bisa menjawabnya, tetapi kalau kata Firman Tuhan :  
    “Sebab dimata Mu seribu tahun sama seperti kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga diwaktu malam”. Mazmur 90:4.

    “………..dihadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari”. II Petrus 3:8b.

  • ZEGA376

    11 Februari 2017

    Sabtu, 11 Februari 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yesaya 49

    Hamba TUHAN sebagai terang di tengah-tengah segala bangsa

    (1) Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.

    (2) Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.

    (3) Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."

    (4) Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."

    (5) Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku ,firman-Nya:

    (6) "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."

    (7) Beginilah firman TUHAN, Penebus Israel, Allahnya yang Mahakudus, kepada dia yang dihinakan orang, kepada dia yang dijijikkan bangsa-bangsa, kepada hamba penguasa-penguasa: "Raja-raja akan melihat perbuatan-Ku, lalu bangkit memberi hormat, dan pembesar-pembesar akan sujud menyembah, oleh karena TUHAN yang setia oleh karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang memilih engkau."

    Sion dipulihkan

    (8) Beginilah firman TUHAN: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,

    (9) untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka.

    (10) Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.

    (11) Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan.

    (12) Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim."

    (13) Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.

    (14) Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."

    (15) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

    (16) Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.

    (17) Orang-orang yang membangun engkau datang bersegera, tetapi orang-orang yang merombak dan merusak engkau meninggalkan engkau.

    (18) Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua berhimpun datang kepadamu. Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, sungguh, mereka semua akan kaupakai sebagai perhiasan, dan mereka akan kaulilitkan, seperti yang dilakukan pengantin perempuan.

    (19) Sebab tempat-tempatmu yang tandus dan sunyi sepi dan negerimu yang dirombak, sungguh, sekarang terlalu sempit untuk sekian banyak pendudukmu dan orang-orang yang mau menelan engkau akan menjauh.

    (20) Malahan, anak-anakmu yang kausangka hilang akan berkata kepadamu: "Tempat itu terlalu sempit bagiku, menyisihlah, supaya aku dapat diam di situ!"

    (21) Maka engkau akan berkata dalam hatimu: "Siapakah yang telah melahirkan sekaliannya ini bagiku? Bukankah aku bulus dan mandul, diangkut ke dalam pembuangan dan disingkirkan? Tetapi anak-anak ini, siapakah yang membesarkan mereka? Sesungguhnya, aku tertinggal seorang diri, tetapi mereka ini, dari manakah datangnya?"

    (22) Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Lihat, Aku akan mengangkat tangan-Ku sebagai tanda untuk bangsa-bangsa dan memasang panji-panji-Ku untuk suku-suku bangsa, maka mereka akan menggendong anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan didukung di atas bahunya.

    (23) Maka raja-raja akan menjadi pengasuhmu dan permaisuri-permaisuri mereka menjadi inangmu. Mereka akan sujud kepadamu dengan mukanya sampai ke tanah dan akan menjilat debu kakimu. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, dan bahwa orang-orang yang menanti-nantikan Aku tidak akan mendapat malu."

    (24) Dapatkah direbut kembali jarahan dari pahlawan atau dapatkah lolos tawanan orang gagah?

    (25) Sungguh, beginilah firman TUHAN: "Tawanan pahlawanpun dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan anak-anakmu.

    (26) Aku akan memaksa orang-orang yang menindas engkau memakan dagingnya sendiri, dan mereka akan mabuk minum darahnya sendiri, seperti orang mabuk minum anggur baru, supaya seluruh umat manusia mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, adalah Juruselamatmu dan Penebusmu, Yang Mahakuat, Allah Yakub."

    Yesaya 50

    (1) Beginilah firman TUHAN: "Di manakah gerangan surat cerai ibumu tanda Aku telah mengusir dia? Atau kepada siapakah di antara penagih hutang-Ku Aku pernah menjual engkau? Sesungguhnya, oleh karena kesalahanmu sendiri kamu terjual dan oleh karena pelanggaranmu sendiri ibumu diusir.

    (2) Mengapa ketika Aku datang tidak ada orang, dan ketika Aku memanggil tidak ada yang menjawab? Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan? Sesungguhnya, dengan hardik-Ku Aku mengeringkan laut, Aku membuat sungai-sungai menjadi padang gurun; ikan-ikannya berbau amis karena tidak ada air dan mati kehausan.

    (3) Aku mengenakan pakaian kelam kepada langit dan menyelimutinya dengan kain kabung."

    Ketaatan hamba TUHAN

    (4) Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

    (5) Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.

    (6) Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.

    (7) Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.

    (8) Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!

    (9) Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka.

    (10) Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!

    (11) Sesungguhnya, kamu semua yang menyalakan api dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala apimu, dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu; kamu akan berbaring di tempat siksaan.

    Yesaya 49-50

    Renungan:

    Terang bagi Bangsa-bangsa

    Tugas utama Nabi Yesaya adalah mempersiapkan bangsa Israel (terutama Israel Selatan atau bangsa Yehuda) meng-hadapi masa pembuangan, sampai akhirnya mereka kembali lagi ke Yehuda. Dalam nubuat-nubuat yang disampaikannya, Nabi Yesaya menjelaskan bahwa penderitaan yang dialami oleh bangsa Yehuda sampai mereka harus mengalami pembuangan adalah untuk memurnikan iman bangsa Israel. Bangsa-bangsa yang diizinkan Allah untuk menjajah bangsa Israel dimaksudkan untuk mendidik, bukan untuk menyengsarakan. Bangsa-bangsa yang berlaku jahat terhadap umat Allah pada gilirannya juga mendapatkan hukuman Tuhan. Sekalipun demikian, tidak berarti bahwa tujuan Allah hanya tertuju kepada bangsa Israel saja. Tujuan Allah adalah agar melalui bangsa Israel, khususnya melalui keturunan Yehuda yang bernama Yesus Kristus, Sang Mesias itu, seluruh bangsa di muka bumi mendapat berkat.

    Berdasarkan penjelasan di atas, Nabi Yesaya secara tidak langsung menjadi “terang bagi bangsa-bangsa”. Tuhan Yesus juga disebut “Terang yang besar”. Orang percaya pun disebut sebagai “terang dunia”. Yang menarik, Rasul Paulus juga disebut sebagai “terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah” (Kisah Para Rasul 13:47). Bila kita membandingkan dengan Yohanes 1:4-9, maka bisa kita simpulkan bahwa Terang yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus dan setiap orang percaya yang terlibat dalam pemberitaan tentang Yesus Kistus bukan sumber terang, melainkan hanya pemantul Terang. Apakah kehadiran Anda di semua lingkungan tempat Anda berada telah berfungsi sebagai terang yang membawa orang-orang lain kepada Terang yang sesungguh-Nya, yaitu Yesus Kristus? [P]

    Yesaya 49:6

    “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsabangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”

    11 Februari 2017 diubah oleh ZEGA376

551 – 575 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 22  23  24 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan