Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pendalaman Alkitab Online

ForumAlkitab

626 – 650 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 25  26  27 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    2 Maret 2017

    Hidup Dalam Komunitas

    Matius 18 : 12-20

    Yesus memahami bahwa hidup dlm komunitas tdk senantiasa berjalan mulus karna slalu ada konflik. Untuk itu, Ia memberikan tata cara dlm memberi teguran secara bertingkat, yaitu:

    1. Menegur scara pribadi & kkeluargaan (15).

    2. Membawa 2 org sbg saksi mata utk menjadi penengah yg objektif (16).

    3. Membawa prsoalan ke ranah publik sbg putusan final, yaitu jemaat (17).

    Jika org yg bersangkutan tdk bertobat, maka ia akan dikucilkan & berada di luar prlindungan komunitas umat Allah (bdk. 1Kor 5:1-8). Di sini, jemaat mewakili Allah utk menjatuhkan sanksi hukuman (19-20).

    Komunitas umat Allah terdiri atas manusia berdosa. Dlm penebusan Kristus, mereka tlah diampuni & dibenarkan di hadapan Allah. Mereka dikumpulkan dlm satu wadah sbg keluarga Allah. Dengan harapan agar mereka dpt saling mengasihi satu sama lain shingga dunia melihat mereka sbg murid Kristus yg sejati. Kita tlah menjadi bagian kluarga Allah. Karna itu, hiduplah dlm kasih & saling menguatkan.

    Morning,, great blessing,, Gbu.

  • ZEGA376

    3 Maret 2017

    SUKA DAN DUKA

    [[Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam.” ]] (Rut 1:16)

    Saya pernah menyaksikan serombongan anak sekolah memasuki wahana rumah hantu di Wisata Bahari Lamongan. Mereka terlihat sangat akrab dan penuh dengan keceriaan saat memasukinya. Hanya beberapa detik kemudian, mereka berhamburan keluar dengan penuh ketakutan. Tiba-tiba seorang anak menangis karena dompetnya terjatuh di dalam wahana itu. Sayangnya, tidak ada teman yang bersedia mengambilkan atau menemaninya mengambil. Mereka malah meninggalkan teman yang menangis itu sendirian, dan bergegas mencoba wahana yang lain.

    Tidak ada yang lebih berat daripada menghadapi kesedihan hidup seorang diri, tanpa teman berbagi. Rut tampaknya menyadari hal ini sehingga ia menawarkan diri untuk hidup bersama dengan ibu mertuanya. Naomi, sang ibu mertua adalah seorang janda yang baru saja ditinggal mati oleh dua anak laki-lakinya, yang salah satunya adalah suami Rut. Di dalam kesedihannya, Rut masih memikirkan pergumulan ibu mertuanya. Naomi menyuruh Rut untuk meninggalkannya, tetapi Rut memutuskan untuk tetap tinggal bersama ibu mertuanya itu.

    Salah satu wujud nyata kasih adalah kesediaan menemani seseorang. Bukan hanya di dalam sukacita, melainkan terutama dalam dukacita. Setiap orang merindukan dan bahkan mencari teman yang bersedia mendampingi dalam suka dan duka. Nah, mengapa kita tidak mengambil langkah pertama untuk menjadi teman bagi mereka yang sedang mengalami pergumulan hidup? Biarlah kehadiran Anda turut menopang dan menguatkannya dalam menghadapi tantangan tersebut.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( Jumat, 3 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • EKO789

    3 Maret 2017

    Menguatkan sekali renungannya..amin

  • ZEGA376

    3 Maret 2017

    Dua Foto

    Jumat, 3 Maret 2017

    Baca: Yohanes 16:19-24

    16:19 Yesus tahu, bahwa mereka hendak menanyakan sesuatu kepada-Nya, lalu Ia berkata kepada mereka: “Adakah kamu membicarakan seorang dengan yang lain apa yang Kukatakan tadi, yaitu: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku?

    16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

    16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

    16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

    16:23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

    16:24 Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Sekarang kalian bersusah hati, tetapi Aku akan bertemu lagi dengan kalian, maka hatimu akan bergembira; dan tidak seorang pun dapat mengambil kegembiraan itu dari hatimu. —Yohanes 16:22 BIS

    Renungan :

    Dua Foto

    Oleh Tim Gustafson

    Seorang nenek dengan bangga menunjukkan dua buah foto kepada teman-temannya. Yang pertama adalah foto putrinya di kampung halamannya di Burundi. Yang kedua adalah foto cucu lelakinya, yang baru-baru ini dilahirkan putrinya. Namun putrinya tidak menggendong bayi itu. Sang putri meninggal saat melahirkan anaknya.

    Seorang teman mendekat dan melihat kedua foto itu. Ia segera memeluk sang nenek. Sambil berlinang air mata, ia hanya berkata kepada nenek itu, “Aku tahu perasaanmu.”

    Teman itu memang tahu apa perasaan nenek tersebut karena putranya baru saja meninggal dua bulan sebelumnya.

    Ada yang istimewa dari penghiburan orang lain yang pernah mengalami penderitaan kita. Mereka tahu perasaan kita. Sesaat sebelum Yesus ditangkap, Dia memperingatkan murid-murid-Nya, “Kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira.” Namun, Dia menghibur mereka: “Kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita” (Yoh. 16:20). Beberapa jam kemudian, hati para murid hancur karena Yesus ditangkap lalu disalibkan. Namun, dukacita mereka yang mendalam segera berubah menjadi sukacita yang tak terbayangkan saat melihat Dia bangkit.

    Yesaya pernah bernubuat tentang Mesias, “Sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya” (Yes. 53:4). Juruselamat kita tidak hanya tahu tentang penderitaan kita, tetapi Dia pernah mengalaminya sendiri. Dia tahu dan peduli. Kelak dukacita kita akan diubahkan menjadi sukacita. —Tim Gustafson

    Doa :

    Tuhan, terima kasih untuk salib-Mu. Kami pasti menghadapi kesusahan di dunia ini, tetapi Engkau telah mengalahkan dunia dan menanggung dosa serta derita kami. Kami menantikan harinya kelak saat dukacita kami diubahkan menjadi sukacita dan kami akan bertatap muka dengan-Mu.

    Petunjuk Hidup Baru :

    Ketika kita menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada-Nya, Dia akan memberikan damai sejahtera-Nya di dalam hati kita.

    Wawasan :

    Yesus yang adalah Allah sepenuhnya, harus menjadi manusia sepenuhnya, sama seperti kita, supaya Dia dapat mempersembahkan kurban yang menghapus dosa manusia. Hanya dengan menjadi manusia sepenuhnya Yesus bisa masuk ke dalam alam maut dan mematahkan kuasa iblis yang bertakhta di sana.

    Selama di dunia, Tuhan Yesus “hidup seperti kita” sehingga Dia mengenal dan memahami kita sepenuhnya. Kini kita juga harus “hidup seperti Dia”, mengikuti teladan kasih dan belas kasihan-Nya. Rasul Paulus menulis, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Flp.2:5).

    Bagaimana Anda dapat menguatkan orang lain hari ini dengan hidup seperti Yesus?—Sim Kay Tee

    Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 28-30; Markus 8:22-38

    Artikel Terkait:

    Tuhan Tahu Aku Butuh Penyakit Ini Agar Aku Berbalik Kepada-Nya

    Dahulu, Mary adalah seorang yang amat berambisi. Mary ingin menjadi mahasiswi terbaik sehingga semua orang melihatnya. Namun kemudian keadaannya menjadi berbalik ketika dia mulai kehilangan semua hal yang dia miliki: pekerjaan impiannya, pacarnya, dan kesehatannya. Bagaimana kisah selengkapnya? Baca kesaksiannya di dalam artikel ini.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

  • ZEGA376

    3 Maret 2017

    Senin, 3 Agustus 2015

    Bacaan Alkitab hari ini:

    TUHAN kembali ke Bait Suci dalam kemuliaan

    (1) Lalu dibawanya aku ke pintu gerbang, yaitu pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur.

    (2) Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.

    (3) Yang kelihatan kepadaku itu adalah seperti yang kelihatan kepadaku ketika Ia datang untuk memusnahkan kota itu dan seperti yang kelihatan kepadaku di tepi sungai Kebar, maka aku sembah sujud.

    (4) Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur,

    (5) Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN.

    (6) Lalu aku mendengar Dia berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu orang yang mengukur Bait Suci itu berdiri di sampingku

    (7) dan Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya dan kaum Israel tidak lagi akan menajiskan nama-Ku yang kudus, baik mereka maupun raja-raja mereka, dengan persundalan mereka atau dengan mayat raja-raja mereka yang sudah mati;

    (8) juga tidak dengan meletakkan ambang pintu mereka dekat ambang pintu-Ku atau mendirikan tiang-tiang pintu mereka dekat tiang-tiang pintu-Ku, sehingga hanya dinding yang memisahkan Aku dari mereka. Mereka menajiskan nama-Ku yang kudus dengan perbuatan-perbuatan mereka yang keji, maka dari itu Aku menghabiskan mereka dalam amarah-Ku.

    (9) Sekarang, mereka akan menjauhkan ketidaksetiaan mereka dan mayat raja-raja mereka dari pada-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.

    (10) Maka engkau, hai anak manusia, terangkanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi malu melihat kesalahan-kesalahan mereka, juga bagaimana Bait Suci itu kelihatan dan rancangannya.

    (11) Dan kalau mereka merasa malu melihat segala sesuatu yang dilakukan mereka, gambarlah Bait Suci itu, bagian-bagiannya, pintu-pintu keluar dan pintu-pintu masuknya dan seluruh bagannya; beritahukanlah kepada mereka segala peraturannya dan hukumnya dan tuliskanlah itu di hadapan mereka, agar mereka melakukan dengan setia segala hukumnya dan peraturannya.

    (12) Inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu: seluruh daerah yang di puncak gunung itu adalah maha kudus. Sungguh, inilah ketentuan mengenai Bait Suci itu."

    Ukuran-ukuran mezbah dan pentahbisannya

    (13) Inilah ukuran-ukuran mezbah itu dalam hasta, yaitu hasta yang setapak tangan lebih panjang dari hasta biasa: paritnya adalah satu hasta dalamnya dan satu hasta lebarnya dan sekeliling parit itu ada tepi yang tingginya satu jengkal. Dan inilah tinggi mezbah itu:

    (14) dari parit yang di dalam tanah sampai jalur keliling yang terbawah adalah dua hasta dan lebar jalur keliling itu adalah satu hasta. Dari jalur keliling yang terbawah sampai jalur keliling yang di atas ada empat hasta dan lebar jalur keliling itu satu hasta juga.

    (15) Tempat perapian itu adalah empat hasta tingginya dan dari tempat perapian itu muncul ke atas empat tanduk.

    (16) Tempat perapian itu panjangnya dua belas hasta dan lebarnya dua belas hasta, jadi empat persegi.

    (17) Jalur yang mengelilingi perapian itu panjangnya empat belas hasta dan lebarnya empat belas hasta, jadi empat persegi juga. Sekeliling mezbah itu ada parit, yang satu hasta lebarnya dan sekeliling parit itu ada tepinya, yang setengah hasta lebarnya. Tangga mezbah itu adalah sebelah timur.

    (18) Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, beginilah firman Tuhan ALLAH: Beginilah peraturan mengenai mezbah itu: Ketika sudah selesai dibuat dan hendak mempersembahkan korban bakaran di atasnya dan menyiramkan darah padanya,

    (19) berikanlah kepada imam-imam orang Lewi dari keturunan Zadok seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa, sebab merekalah yang boleh mendekat kepada-Ku untuk menyelenggarakan kebaktian, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

    (20) Dan ambillah sedikit dari darah itu dan bubuhlah itu pada keempat tanduk mezbah itu dan pada keempat sudut jalur keliling itu dan pada tepinya sekeliling; dengan demikian engkau menyucikan mezbah itu dan mengadakan pendamaian baginya.

    (21) Ambillah lembu jantan untuk korban penghapus dosa itu dan orang harus membakarnya di tempat yang sudah ditentukan sekitar Bait Suci, di luar tempat kudus.

    (22) Pada hari kedua engkau harus mempersembahkan seekor kambing jantan yang tidak bercela sebagai korban penghapus dosa dan orang harus menyucikan mezbah itu seperti sudah disucikan dengan lembu jantan.

    (23) Sesudah upacara penyucian itu engkau selesaikan, engkau harus mempersembahkan seekor lembu jantan muda yang tidak bercela dan seekor domba jantan dari antara domba-domba, yang tidak bercela.

    (24) Engkau harus membawanya ke hadapan TUHAN dan imam-imam harus menaburkan garam ke atasnya dan mempersembahkannya sebagai korban bakaran bagi TUHAN.

    (25) Selama tujuh hari engkau harus mengolah setiap hari seekor kambing sebagai korban penghapus dosa; harus diolah juga seekor lembu jantan muda dan domba jantan dari antara domba-domba, yang tidak bercela.

    (26) Tujuh hari lamanya mereka harus mengadakan pendamaian bagi mezbah itu serta mentahirkannya, dan dengan demikian mentahbiskan mezbah itu.

    (27) Sesudah hari-hari itu berakhir, maka pada hari kedelapan dan seterusnya imam-imam akan mengolah korban-korban bakaranmu dan korban-korban keselamatanmu di atas mezbah itu dan Aku akan berkenan kepada kamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

    Yehezkiel 43:1-12

    Renungan :

    Kehadiran Allah dalam Hidup Kita

    Bagi bangsa Israel yang sedang berada di pembuangan, janji bahwa Allah akan hadir untuk selama-lamanya di Bait Suci dalam penglihatan Nabi Yehezkiel itu merupakan suatu janji yang luar biasa. Kehancuran kota Yerusalem dan Bait suci di dalamnya serta keberadaan mereka dalam pembuangan membuat bangsa Israel merasa ditinggalkan oleh Allah, sedangkan janji bahwa Allah akan kembali berdiam dalam Bait Suci yang ada dalam penglihatan Nabi Yehezkiel itu menunjukkan bahwa Allah dan kemuliaan-Nya akan kembali hadir di tengah-tengah mereka. Penglihatan Nabi Yehezkiel tentang Bait Suci ini diharapkan membuat bangsa Israel merasa malu atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat pada masa lampau (yang telah mengakibatkan dijatuhkannya hukuman Allah), serta membuat mereka menjauhi dosa untuk menjaga kemuliaan Allah. Setelah pembuangan, kita tidak pernah mendengar lagi adanya praktik penyembahan berhala di kalangan bangsa Israel.

    Kesadaran akan kehadiran Allah mendorong umat Allah sepanjang abad untuk menjaga kekudusan hidup. Bila kita bisa melakukan dosa tanpa merasa bersalah (sehingga tidak merasa gelisah), berarti kita tidak menyadari kehadiran Allah di dalam hidup kita atau memang Allah tidak pernah hadir dalam hidup kita. Bila kita sungguh-sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus telah mati menebus dosa kita, Allah telah berjanji untuk memperbarui kehidupan kita melalui Roh-Nya yang berdiam di dalam diri setiap orang percaya. Kehadiran Roh Allah atau Roh Kudus itu seharusnya membuat kita ingin hidup kudus. Kehadiran Roh Kudus akan membuat kehadiran dosa menjadi tidak nyaman. [P]

    1 Korintus 6:19-20

    “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

  • ZEGA376

    3 Maret 2017

    Jumat, 3 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Pesan Daud yang terakhir sebelum meninggal

    (1) Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:

    (2) "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki.

    (3) Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju,

    (4) dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.

    (5) Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.

    (6) Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.

    (7) Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati. Biarlah mereka termasuk golongan yang mendapat makanan dari mejamu, sebab merekapun menunjukkan kesetiaannya dengan menyambut aku pada waktu aku melarikan diri dari depan kakakmu Absalom.

    (8) Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang!

    (9) Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati."

    (10) Kemudian Daud mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud.

    (11) Dan Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun.

    (12) Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya, dan kerajaannya sangat kokoh.

    Tindakan-tindakan Salomo untuk mengokohkan tahtanya

    (13) Pada suatu hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: "Apakah engkau datang dengan maksud damai?" Jawabnya: "Ya, damai!"

    (14) Kemudian katanya: "Ada sesuatu yang hendak kukatakan kepadamu." Jawab perempuan itu: "Katakanlah!"

    (15) Lalu katanya: "Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menjadi raja; tetapi sebaliknya kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari Tuhanlah ia mendapatnya.

    (16) Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku." Jawab perempuan itu kepadanya: "Katakanlah!"

    (17) Maka katanya: "Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku."

    (18) Jawab Batsyeba: "Baik, aku akan membicarakan hal itu untuk engkau dengan raja."

    (19) Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya.

    (20) Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."

    (21) Kata perempuan itu: "Biarlah Abisag, gadis Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya."

    (22) Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: "Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?"

    (23) Lalu bersumpahlah raja Salomo demi TUHAN: "Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini!

    (24) Oleh sebab itu, demi TUHAN yang hidup, yang menegakkan aku dan mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang membuat bagiku suatu keluarga seperti yang dijanjikan-Nya: pada hari ini juga Adonia harus dibunuh."

    (25) Lalu raja Salomo menyerahkan hal itu kepada Benaya bin Yoyada; orang ini memancung dia sehingga mati.

    (26) Dan kepada imam Abyatar raja berkata: "Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita ayahku."

    (27) Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN. Dengan demikian Salomo memenuhi firman TUHAN yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.

    (28) Ketika kabar itu sampai kepada Yoab memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom maka larilah Yoab ke kemah TUHAN, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah.

    (29) Kemudian diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa Yoab sudah lari ke kemah TUHAN, dan telah ada di samping mezbah. Lalu Salomo menyuruh Benaya bin Yoyada: "Pergilah, pancung dia."

    (30) Benaya masuk ke dalam kemah TUHAN serta berkata kepadanya: "Beginilah kata raja: Keluarlah." Jawabnya: "Tidak, sebab di sinilah aku mau mati." Lalu Benaya menyampaikan jawab itu kepada raja, katanya: "Beginilah kata Yoab dan beginilah jawabnya kepadaku."

    (31) Kata raja kepadanya: "Perbuatlah seperti yang dikatakannya; pancunglah dia dan kuburkanlah dia; dengan demikian engkau menjauhkan dari padaku dan dari pada kaumku noda darah yang ditumpahkan Yoab dengan tidak beralasan.

    (32) Dan TUHAN akan menanggungkan darahnya kepadanya sendiri, karena ia telah membunuh dua orang yang lebih benar dan lebih baik dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang, dengan tidak diketahui ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima Yehuda.

    (33) Demikianlah darah mereka akan ditanggungkan kepada Yoab dan keturunannya untuk selama-lamanya, tetapi Daud dan keturunannya dan keluarganya dan takhtanya akan mendapat selamat dari pada TUHAN sampai selama-lamanya."

    (34) Maka berangkatlah Benaya bin Yoyada, lalu memancung dan membunuh Yoab, kemudian dia dikuburkan di rumahnya sendiri di padang gurun.

    (35) Raja mengangkat Benaya bin Yoyada menggantikan Yoab menjadi kepala tentara; dan raja mengangkat imam Zadok menggantikan Abyatar.

    (36) Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya: "Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah di sana, dan janganlah keluar dari sana ke mana-manapun.

    (37) Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri."

    (38) Lalu berkatalah Simei kepada raja: "Baiklah demikian! Seperti yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini." Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.

    (39) Dan sesudah lewat tiga tahun, terjadilah bahwa dua orang hamba Simei lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat, lalu diberitahukan kepada Simei: "Ketahuilah, kedua orang hambamu ada di Gat."

    (40) Maka berkemaslah Simei, dipelanainya keledainya, dan pergilah ia ke Gat, kepada Akhis, untuk mencari hambanya itu. Lalu Simei pulang dan membawa mereka dari Gat.

    (41) Ketika diberitahukan kepada Salomo, bahwa tadinya Simei pergi dari Yerusalem ke Gat dan sekarang sudah pulang,

    (42) maka raja menyuruh memanggil Simei dan berkata kepadanya: "Bukankah aku telah menyuruh engkau bersumpah demi TUHAN dan telah memperingatkan engkau, begini: Ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan pergi ke mana-manapun, pastilah engkau mati dibunuh! Dan engkau telah menjawab: Baiklah demikian, aku akan mentaatinya.

    (43) Mengapa engkau tidak menepati sumpah demi TUHAN itu dan juga perintah yang kuperintahkan kepadamu?"

    (44) Kemudian kata raja kepada Simei: "Engkau sendiri tahu dalam hatimu segala kejahatan yang kauperbuat kepada Daud, ayahku, maka TUHAN telah menanggungkan kejahatanmu itu kepadamu sendiri.

    (45) Tetapi diberkatilah kiranya raja Salomo dan kokohlah takhta Daud di hadapan TUHAN sampai selama-lamanya."

    (46) Raja memberi perintah kepada Benaya bin Yoyada, lalu keluarlah Benaya, dipancungnya Simei sehingga mati. Demikianlah kerajaan itu kokoh di tangan Salomo.

    3 Maret 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    3 Maret 2017

    Pendosa Tak Dapat Lari

    Jumat, 3 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Raja-raja 2:13-46

    Poligami yang dilakukan Raja Daud merupakan sumber masalah yang berkepanjangan. Poligami membuat pendidikan anak amat sulit. Anak-anak Raja Daud saling bersaing untuk merebut kekuasaan. Saat Amnon memperkosa Tamar, Raja Daud tidak memberi hukuman yang sepantasnya kepada Amnon sehingga Absalom bertindak sendiri membunuh Amnon, dan selanjutnya Absalom melakukan pemberontakan. Saat Adonia (yang didukung oleh Panglima Yoab dan Imam Abyatar) mengangkat diri sendiri sebagai raja, Raja Daud lalu segera mengangkat Salomo untuk menjadi raja menggantikan dirinya. Akan tetapi, sampai menjelang ajalnya, Raja Daud tidak memberi pesan apa pun terkait dengan niat pemberontakan Adonai yang gagal merebut kekuasaan itu.

    Raja Salomo menganggap permintaan Adonia untuk mengambil Abisag—perawat atau “istri” termuda Raja Daud--sebagai istri sebagai tindakan keterlaluan yang merongrong posisi raja, sehingga Raja Salomo menghukum mati Adonia (2:13-25). Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Raja Salomo untuk menyingkirkan para pendukung Adonia. Imam Abyatar dicopot dari posisinya sebagai imam TUHAN (2:26-27), dan Yoab dihukum mati (2:28-34). Orang terakhir yang “dibereskan” oleh Raja Salomo adalah Simei yang pernah mengutuki Daud. Dia dijadikan tahanan kota dan sama sekali tidak boleh meninggalkan Yerusalem. Karena dia melanggar larangan tersebut, dia juga dihukum mati (2:36-46). Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa hukuman dosa selalu mengejar kita. Bila saat ini kita lolos, nanti belum tentu kita tetap lolos. Renungkanlah: Seandainya kita bisa lolos dari pengadilan manusia, dapatkah kita meloloskan diri dari pengadilan TUHAN? [P]

    1 Raja-raja 2:9

    “Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati.”

  • ZEGA376

    4 Maret 2017

    MEMBANGUN KEMBALI

    [[Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? ]] (1 Korintus 3:16)

    Jumlah jemaat di gereja saya cukup banyak. Kebaktian Minggu dilaksanakan sampai lima kali. Setiap hari ada saja kegiatan di gereja. Untuk dapat menggunakan ruang pertemuan, formulir peminjaman ruang harus diisi selambatnya sebulan sebelum kegiatan. Kami berharap memiliki gedung gereja yang lebih besar dengan ruang pertemuan yang lebih banyak, tetapi tentu saja untuk gereja yang berada di tengah kota besar hal seperti itu tidak mudah.

    Kitab Hagai memuat ajakan untuk membangun kembali Bait Suci. Tuhan tidak berkenan melihat umat-Nya sibuk dengan urusan rumahnya masing-masing, dan membiarkan rumah Tuhan menjadi reruntuhan. Umat diminta untuk memperhatikan keadaan diri mereka dan melihat bagaimana segala usaha mereka tidak sepenuhnya berhasil akibat kelalaian tersebut. Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan Yosua bin Yozadak, imam besar, serta segenap umat mendengarkan Tuhan, dan Tuhan menggerakkan semangat mereka untuk melakukan pekerjaan pembangunan.

    Makna gereja bukan mengacu pada gedung, melainkan pada komunitas orang percaya. Bagaimana kondisi kita di hadapan Tuhan? Apakah kita tak ubahnya reruntuhan yang dibiarkan telantar karena sibuk mengerjakan berbagai urusan lain yang hanya bertujuan untuk memegahkan diri? Semoga Tuhan menggerakkan semangat kita untuk melakukan pekerjaan pembangunan hidup kita sebagai bait-Nya, tempat Dia bersemayam dalam segala kemuliaan-Nya. Ya, marilah kita membangun kembali diri kita–bait Allah kepunyaan-Nya!

    (Sicillia Leiwakabessy)

    Amsal Hari Ini -- ( Sabtu, 4 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    4 Maret 2017

    Cinta dan Sepatu Tua

    Sabtu, 4 Maret 2017

    Baca: Mazmur 139:1-12

    139:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;

    139:2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

    139:3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.

    139:4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.

    139:5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.

    139:6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.

    139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

    139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.

    139:9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,

    139:10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.

    139:11 Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,”

    139:12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan. —Mazmur 139:4

    Renungan:

    Cinta dan Sepatu Tua

    Oleh James Banks

    Adakalanya saya dan istri dapat saling menyelesaikan kalimat-kalimat yang kami ucapkan. Setelah menikah lebih dari 30 tahun, kami semakin mengenal pola pikir dan gaya bicara kami masing-masing. Kami bahkan tidak perlu menyelesaikan sebuah kalimat satu kata atau tatapan sekilas saja sudah cukup bagi kami untuk mengungkapkan sebuah pemikiran.

    Bisa dikatakan kami berdua sangat merasa nyaman dengan satu sama lain—seperti sepasang sepatu lama yang terus-menerus dipakai karena begitu nyaman untuk dikenakan. Kadang-kadang kami menggunakan istilah-istilah khusus yang belum tentu dimengerti orang lain untuk mengungkapkan rasa sayang kami berdua! Setelah beberapa dekade menjalin hubungan, kami telah mengembangkan sebuah bahasa tersendiri, lengkap dengan ungkapan-ungkapan khusus yang tercipta dari rasa kasih dan sikap saling percaya di antara kami.

    Sungguh bahagia saat mengetahui bahwa Allah begitu mengasihi kita dengan pengenalan yang amat mendalam. Daud menulis, “Sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan” (Mzm. 139:4). Bayangkan kamu berbincang-bincang di dalam hati dengan Tuhan Yesus untuk mengungkapkan isi hatimu yang terdalam. Ketika kamu kesulitan untuk mengungkapkannya dengan kata-kata, Dia pun tersenyum kepadamu sebagai tanda bahwa Dia mengerti dan kemudian Dia mengungkapkan dengan tepat apa yang tadi sulit kamu ungkapkan. Syukurlah, kita tidak harus selalu merangkai kata-kata yang tepat saat berbincang-bincang dengan Allah! Dia memahami kita karena Dia sangat mengasihi dan mengenal kita seutuhnya. —James Banks

    Doa:

    Tuhan, Engkau mengetahui segalanya tentang diriku, dan Engkau selalu mengasihiku. Terima kasih karena Engkau memahamiku sepenuhnya! Tolonglah aku untuk mengasihi-Mu dan mengikut-Mu hari ini.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Allah mengetahui maksud hati kita meski kita tidak mengatakannya.

    Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 31-33; Markus 9:1-29

    Wawasan:

    Mazmur 139 memperlihatkan sebagian natur dan karakter Allah. Dalam ayat 1-6 kita melihat bahwa Allah itu Mahatahu, yang berarti Dia mengetahui segala sesuatu. Pengetahuan Allah itu begitu ajaib dan tak sanggup kita capai. Dalam ayat 7-12 kita melihat bahwa Allah itu Mahahadir, yang berarti Dia selalu ada di segala tempat. Dia layak disembah oleh semua ciptaan yang terbatas oleh ruang dan waktu. Dalam ayat 13-18 kita melihat bahwa Allah itu Mahakuasa, yang berarti Dia sanggup melakukan segala sesuatu. Kuasa Allah tampak nyata dalam penciptaan, pengaturan, dan pemeliharaan ciptaan-Nya (ay.13-18).

    Menyadari bahwa Allah tahu segala sesuatu dalam hidup Anda, apakah Anda merasa bersyukur ataukah justru merasa was-was? Apa yang membuat Anda merasa demikian? Menyadari bahwa Allah selalu hadir di mana pun Anda berada, apakah Anda merasa terhibur atau justru merasa tertekan?

    Menyadari bahwa Allah itu berkuasa melakukan segala sesuatu, bagaimana Anda memandang tantangan-tantangan hidup? —Bill Crowder

    Artikel Terkait:

    Dipulihkan Karena Doa

    “Langkah kakiku terhenti di depan sebuah jalan kecil yang menuju sebuah gereja. Hati kecilku bicara supaya aku melangkah ke dalam gereja itu. Suara hatiku semakin keras dan aku memutuskan masuk ke dalam gereja itu. Ketika aku tiba di dalam gereja, satu hal yang kuingat adalah berdoa. Sudah lama aku tidak berdoa, dan malam itu aku mau kembali berdoa.”

    Baca kesaksian Katarina selengkapnya di dalam artikel berikut.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

  • ZEGA376

    4 Maret 2017

    Sabtu, 4 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Doa Salomo memohon hikmat

    (1) Lalu Salomo menjadi menantu Firaun, raja Mesir; ia mengambil anak Firaun, dan membawanya ke kota Daud, sampai ia selesai mendirikan istananya dan rumah TUHAN dan tembok sekeliling Yerusalem.

    (2) Hanya, bangsa itu masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, sebab belum ada didirikan rumah untuk nama TUHAN sampai pada waktu itu.

    (3) Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan.

    (4) Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu.

    (5) Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu."

    (6) Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini.

    (7) Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman.

    (8) Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya.

    (9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yanjahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"

    (10) Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.

    (11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,

    (12) maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.

    (13) Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja.

    (14) Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."

    (15) Lalu terjagalah Salomo; ternyata ia bermimpi. Sekembalinya ke Yerusalem, berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan, dipersembahkannya korban-korban bakaran dan korban-korban keselamatan, kemudian ia mengadakan perjamuan bagi semua pegawainya.

    Hikmat Salomo pada waktu memberi keputusan

    (16) Pada waktu itu masuklah dua orang perempuan sundal menghadap raja, lalu mereka berdiri di depannya.

    (17) Kata perempuan yang satu: "Ya tuanku! aku dan perempuan ini diam dalam satu rumah, dan aku melahirkan anak, pada waktu dia ada di rumah itu.

    (18) Kemudian pada hari ketiga sesudah aku, perempuan inipun melahirkan anak; kami sendirian, tidak ada orang luar bersama-sama kami dalam rumah, hanya kami berdua saja dalam rumah.

    (19) Pada waktu malam anak perempuan ini mati, karena ia menidurinya.

    (20) Pada waktu tengah malam ia bangun, lalu mengambil anakku dari sampingku; sementara hambamu ini tidur, dibaringkannya anakku itu di pangkuannya, sedang anaknya yang mati itu dibaringkannya di pangkuanku.

    (21) Ketika aku bangun pada waktu pagi untuk menyusui anakku, tampaklah anak itu sudah mati, tetapi ketika aku mengamat-amati dia pada waktu pagi itu, tampaklah bukan dia anak yang kulahirkan."

    (22) Kata perempuan yang lain itu: "Bukan! anakkulah yang hidup dan anakmulah yang mati." Tetapi perempuan yang pertama berkata pula: "Bukan! anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup." Begitulah mereka bertengkar di depan raja.

    (23) Lalu berkatalah raja: "Yang seorang berkata: Anakkulah yang hidup ini dan anakmulah yang mati. Yang lain berkata: Bukan! Anakmulah yang mati dan anakkulah yang hidup."

    (24) Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.

    (25) Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain."

    (26) Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"

    (27) Tetapi raja menjawab, katanya: "Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya."

    (28) Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

    1 Raja-raja 3

    Renungan:

    Perlu Kewaspadaan di Saat Sukses

    Pada zaman dulu, relasi antar negara dijalin melalui hubungan kekeluargaan. Anak perempuan yang cantik seringkali dipakai sebagai “alat” untuk membentuk hubungan. Walaupun tidak bisa dibenarkan, namun dapat dimengerti mengapa Raja Salomo mengambil puteri Firaun sebagai isterinya (3:1). Waktu ia mengambil puteri Firaun sebagai isterinya, iman Raja Salomo masih cukup kuat, sehingga ia masih tetap setia beribadah kepada Tuhan dan permohonan yang diajukannya kepada Allah pun patut dipuji karena dia bukan memohon kepentingannya sendiri, melainkan kepentingan rakyat (3:5-9). Oleh karena Allah berkenan terhadap permintaan Raja Salomo, Allah bukan hanya memberikan apa yang dimohon oleh Raja Salomo (pengertian untuk memutuskan hukum), tetapi Allah juga mengaruniakan kekayaan dan kemuliaan (3:13).

    Dari awal sampai menjelang akhir masa pemerintahannya, apa yang dilakukan oleh Raja Salomo amat mengesankan dan telah membawa Kerajaan Israel ke puncak masa keemasan. Cara Raja Salomo memecahkan masalah perebutan seorang anak oleh dua orang yang mengaku sebagai ibu anak itu menunjukkan adanya hikmat Allah yang menakjubkan bagi para pembaca di sepanjang zaman. Hikmat yang ditunjukkan oleh Raja Salomo dalam memutuskan perkara ini membuat dia amat dihargai oleh seluruh rakyat israel, bahkan oleh bangsa-bangsa lain yang mendengar kisah tentang hikmatnya.

    Kisah Raja Salomo ini mengingatkan kita bahwa kunci kesuksesan adalah kehidupan yang berkenan kepada Allah! Apakah tujuan hidup Anda? Apakah Anda memikirkan kepentingan orang lain? Apakah Anda menjadikan kehendak Allah sebagai bagian dari tujuan hidup Anda? [P]

    1 Korintus 10:12

    “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”

  • ZEGA376

    4 Maret 2017

    Syukur kepada Allah.

    EKO789 tulis:

    Menguatkan sekali renungannya..amin

  • ZEGA376

    4 Maret 2017

    Bang Bogor boleh juga lho ikut membagikan renungan, pertanyaan, berkat yg didapat dari renungan atau mendalaminya lebih lagi hehehehe

    BOGORO674 tulis:

    wah, wah, wah. disini hanya bang zega saja yang mau mendalami alkitab, ya

  • ZEGA376

    4 Maret 2017

    Selamat menyimak dan menjadi pelaku-Nya. :D  

    TRISH197 tulis:

    Nyimak.

  • ZEGA376

    5 Maret 2017

    TIDAK PANTAS

    [[Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia. ]] (Yohanes 1:16)

    Kisah si anak hilang, siapa yang tidak mengenalnya? Si bungsu yang kurang ajar itu meminta bagian warisannya dari sang ayah, lalu berkelana dan menghamburkannya dengan hidup berfoya-foya. Setelah kehabisan segalanya, ia berakhir di kandang babi, lalu ia berencana kembali pada sang ayah. Ternyata, ayahnya telah bertahun-tahun menantikannya tiap-tiap hari. Melihatnya di kejauhan, sang ayah berlari-lari menjemput dan memeluknya dengan penuh kasih karunia.

    Sisi lain cerita itu adalah reaksi si anak sulung. Ia mengomel dan mengeluh. Bagaimana mungkin si “anak jahanam” yang sudah menghambur-hamburkan kekayaan ini bukan saja diterima kembali ke dalam pelukan ayahnya, melainkan juga kedatangannya dirayakan dengan pesta dan disembelihkan lembu tambun! Tidak pantas ia menerima semua sambutan itu!

    Memang demikianlah cara hukum bekerja. Kita diganjar sesuai dengan apa yang kita perbuat. Mata ganti mata, gigi ganti gigi, kesalahan diganjar dengan hukuman.

    Tidak demikian dengan kasih karunia. Ketika kita makin membutuhkannya, kasih karunia justru makin dilimpahkan. Ketika Nixon diganjar karena skandal Watergate, ia menerima dari Billy Graham kartu bertuliskan, “ God loves you and so do we. Billy and Ruth Graham.”

    Ya, makin kita terpuruk, makin kita jatuh ke dalam dosa, makin kita membutuhkan kasih karunia Allah. Biarlah kasih karunia Allah bertambah-tambah di dalam hidup kita. Dan, seperti Allah memandang kita dalam kasih karunia-Nya, demikian juga hendaknya kita dalam memandang orang lain.

    (Henry Sujaya Lie)

    Amsal Hari Ini -- ( Minggu, 5 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    5 Maret 2017

    Karunia Menjamu

    Minggu, 5 Maret 2017

    Baca: Ibrani 13:1-2

    13:1 Peliharalah kasih persaudaraan!

    13:2 Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Jangan kamu lupamemberi tumpangankepada orang.Ibrani 13:2

    Karunia Menjamu

    Oleh Amy Boucher Pye

    Kami selalu terkenang akan suatu malam ketika kami menjamu keluarga-keluarga yang datang dari lima negara. Sepanjang makan malam itu kami semua terlibat dalam perbincangan hangat tentang pengalaman hidup di kota London sebagaimana dialami oleh mereka yang datang dari berbagai penjuru dunia. Di penghujung malam itu, saya dan suami menyadari bahwa kami telah menerima lebih banyak berkat daripada yang kami berikan, termasuk kehangatan yang kami alami melalui jalinan persahabatan dengan teman-teman baru dan kesempatan untuk belajar tentang beragam budaya yang ada di dunia.

    Penulis kitab Ibrani menyimpulkan pemikirannya dengan memberikan sejumlah nasihat tentang hidup dalam komunitas, termasuk mendorong para pembacanya untuk tetap setia memberikan tumpangan kepada orang asing. Ternyata lewat sikap mereka, “beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat” (Ibr. 13:2). Ia mungkin mengacu kepada Abraham dan Sara seperti yang kita baca di Kejadian 18:1-12. Keduanya menyambut kedatangan tiga orang asing, memperlakukan mereka dengan murah hati dan menjamu mereka dengan hidangan yang istimewa, sebagaimana kebiasaan pada zaman itu. Mereka tidak mengetahui bahwa mereka sedang melayani para malaikat yang membawa pesan berkat bagi mereka.

    Kita memang tidak mengundang orang datang ke rumah kita dengan harapan untuk mendapatkan sesuatu dari mereka. Namun kenyataannya, yang sering terjadi justru kita mendapat lebih banyak berkat daripada yang kita berikan. Kiranya Tuhan menyebarkan kasih-Nya melalui kita saat kita menjamu orang lain dan berbagi berkat-Nya. —Amy Boucher Pye

    Doa

    Tuhan Allah, Engkaulah sumber dari segala sesuatu yang kami miliki. Kiranya kami mau berbagi berkat yang telah kami terima agar Engkau dimuliakan.

    Petunjuk Hidup Baru

    Ketika kita bersikap ramah, kita berbagi kebaikan dan rahmat Allah.

    Wawasan

    Dalam Ibrani 13 kita diingatkan untuk menerima orang asing di rumah kita (ay.2), Tindakan ini lebih dari sekadar mengundang beberapa teman untuk makan siang di hari Minggu.

    Pada zaman Perjanjian Baru, para pengembara dan orang asing kerap diajak untuk tinggal di rumah-rumah penduduk. Tuan rumah akan menyediakan makanan dan tempat beristirahat, memberi mereka keamanan dan perlindungan. Kita dapat melayani sesama dengan membuka kehidupan dan rumah kita bagi orang-orang yang Allah tempatkan di sekitar kita. Dapatkah Anda mengingat suatu masa ketika Anda menerima kebaikan orang lain? Apa yang Anda rasakan saat itu? Dengan cara apa Anda dapat menunjukkan kasih dan penerimaan bagi sesama?

    Diadaptasi dari Welcoming The Stranger

    ourdailybread.org/lookingdeeper

    Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 34-36; Markus 9:30-50

    Artikel Terkait:

    Kisahku Berjumpa dengan Beberapa Pelaku Prostitusi

    Suka atau tidak, industri seks telah merajalela karena banyaknya orang yang mencarinya. Jadi, bagaimana kita sebagai orang percaya meresponinya? Atau haruskah kita menutup mata akan fenomena itu? Berikut adalah kisah pengalaman M. Tiong berjumpa dengan beberapa pelaku prostitusi.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

  • ZEGA376

    5 Maret 2017

    Minggu, 5 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Para pembesar Salomo dan para kepala daerahnya

    (1) Maka Salomo menjadi raja atas seluruh Israel.

    (2) Inilah para pembesarnya: Azarya bin Zadok menjadi imam;

    (3) Elihoref dan Ahia, anak-anak Sisa menjadi panitera negara; Yosafat bin Ahilud menjadi bendahara negara;

    (4) Benaya bin Yoyada menjadi panglima; Zadok dan Abyatar menjadi imam.

    (5) Azarya bin Natan mengawasi para kepala daerah; Zabut bin Natan, seorang imam, menjadi sahabat raja;

    (6) Ahisar menjadi kepala istana; Adoniram bin Abda menjadi kepala rodi.

    (7) Salomo mempunyai dua belas orang kepala daerah atas seluruh Israel yang harus menjamin makanan raja dan seisi istananya: adalah tanggungan tiap-tiap kepala daerah untuk menjamin makanan selama sebulan dalam setahun.

    (8) Inilah nama-nama mereka: Ben-Hur di pegunungan Efraim;

    (9) Ben-Deker di Makas, di Saalbim, di Bet-Semes dan di Elon-Bet-Hanan;

    (10) Ben-Hesed di Arubot; wilayahnya ialah Sokho dan seluruh tanah Hefer;

    (11) Ben-Abinadab memegang seluruh tanah bukit Dor, dan Tafat binti Salomo menjadi isterinya;

    (12) Baana bin Ahilud memegang Taanakh, Megido dan seluruh Bet-Sean yang di sebelah Sartan di sebelah hilir Yizreel, dari Bet-Sean sampai Abel-Mehola sampai ke seberang Yokmeam.

    (13) Selanjutnya Ben-Geber di Ramot-Gilead; wilayahnya ialah Hawot-Yair yang di Gilead; Yair ialah anak Manasye. Juga wilayah Argob yang di Basan dipegangnya, enam puluh kota besar, berpagar tembok dan berpalang pintu tembaga;

    (14) Ahinadab bin Ido memegang Mahanaim.

    (15) Selanjutnya Ahimaas di Naftali; ia juga mengambil seorang anak Salomo menjadi isterinya, yakni Basmat.

    (16) Selanjutnya Baana bin Husai di Asyer dan di Alot.

    (17) Lalu Yosafat bin Paruah di Isakhar

    (18) dan Simei bin Ela di Benyamin.

    (19) Geber bin Uri di tanah Gilead memegang tanah Sihon, raja orang Amori, dan tanah Og, raja Basan; dan dialah satu-satunya kepala daerah yang ada di tanah itu.

    (20) Orang Yehuda dan orang Israel jumlahnya seperti pasir di tepi laut. Mereka makan dan minum serta bersukaria.

    Kebesaran Salomo

    (21) Maka Salomo berkuasa atas segala kerajaan mulai dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir. Mereka menyampaikan upeti dan tetap takluk kepada Salomo seumur hidupnya.

    (22) Adapun persediaan makanan yang diperlukan Salomo untuk sehari ialah tiga puluh kor tepung yang terbaik dan enam puluh kor tepung biasa,

    (23) sepuluh ekor lembu gemukan dan dua puluh lembu gembalaan dan seratus ekor domba, belum terhitung rusa, kijang, rusa dandi dan gangsa piaraan,

    (24) sebab ia berkuasa atas seluruh tanah di sebelah sini sungai Efrat, mulai dari Tifsah sampai ke Gaza, dan atas semua raja di sebelah sini sungai Efrat; ia dikaruniai damai di seluruh negerinya,

    (25) sehingga orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya, dari Dan sampai Bersyeba seumur hidup Salomo.

    (26) Lagipula Salomo mempunyai kuda empat puluh ribu kandang untuk kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda.

    (27) Dan para kepala daerah itu menjamin makanan raja Salomo serta semua orang yang ikut makan dari meja raja Salomo. Mereka membawanya masing-masing dalam bulan gilirannya dengan tidak mengurangi sesuatu apapun.

    (28) Jelai dan jerami untuk kuda-kuda biasa dan kuda-kuda teji dibawa mereka ke tempat yang semestinya, masing-masing menurut tanggungannya.

    (29) Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,

    (30) sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.

    (31) Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya.

    (32) Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.

    (33) Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.

    (34) Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.

    1 Raja-raja 4

    Renungan

    Pentingnya Pengaturan

    Banyak orang merasa bosan saat membaca bagian Alkitab yang berisi daftar nama orang-orang yang disebut tanpa penjelasan tentang pribadinya atau tentang apa yang dilakukannya, padahal penyebutan daftar nama itu seringkali memiliki maksud khusus. Dalam bacaan Alkitab hari ini, penyebutan nama para pejabat menunjukkan bahwa Raja Salomo telah melakukan pengaturan dan membentuk struktur serta menempatkan orang-orang di dalam struktur tersebut. Bila dalam riwayat Raja Daud kita menemukan daftar pahlawan yang menyertai Daud (2 Samuel 23:8-39), dalam riwayat Raja Salomo kita menemukan daftar kepala daerah yang salah satu tugasnya adalah menyediakan makanan bagi raja dan seisi istananya (4:7). Pemilihan dua belas kepala daerah itu baru ada pada zaman Raja Salomo. Perbedaan daftar itu disebabkan karena Raja Daud adalah seorang pahlawan perang yang termasyhur karena kepiawaiannya dalam berperang, sedangkan Raja Salomo terkenal karena karyanya membangun kota Yerusalem (terutama membangun Bait Suci) serta hikmatnya dalam memecahkan masalah dan mengatur negara.

    Kepemimpinan dalam bidang apa pun--termasuk dalam pelayanan di gereja--memerlukan keterampilan dalam merencanakan dan mengatur. Tanpa keterampilan mengatur, sebuah tim tidak akan bisa bekerja sama dengan baik. Pengaturan yang baik akan memungkinkan terjadinya efisiensi (penghematan) sumber daya dan semua usaha yang dilakukan menjadi efektif (berhasil mencapai sasaran). Apakah semua pelayanan dalam gereja Anda telah direncanakan dan diatur dengan baik sehingga terjadi kerja sama yang baik dan hasil yang nyata? [P]

    1 Raja-raja 4:29-30

    “Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertianyang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.”

  • MICHO684

    5 Maret 2017

    Thanks bro.. membantu sekali pembelajaran ini :)

  • ZEGA376

    7 Maret 2017

    Selasa, 7 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Salomo mendirikan Bait Suci

    (1) Dan terjadilah pada tahun keempat ratus delapan puluh sesudah orang Israel keluar dari tanah Mesir, pada tahun keempat sesudah Salomo menjadi raja atas Israel, dalam bulan Ziw, yakni bulan yang kedua, maka Salomo mulai mendirikan rumah bagi TUHAN.

    (2) Rumah yang didirikan raja Salomo bagi TUHAN itu enam puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.

    (3) Balai di sebelah depan ruang besar rumah itu dua puluh hasta panjangnya, menurut lebar rumah itu, dan sepuluh hasta lebarnya ke sebelah depan rumah itu.

    (4) Dibuatnya juga pada rumah itu jendela-jendela yang rapat bidainya.

    (5) Pada dinding rumah itu sekelilingnya didirikannya kamar tambahan, sekeliling ruang besar dan ruang belakang, dan seluruhnya dibuatnya bertingkat-tingkat.

    (6) Tingkat bawah lima hasta lebarnya, yang tengah enam hasta dan yang ketiga tujuh hasta, sebab telah dibuatnya ceruk-ceruk pada rumah itu sekeliling sebelah luar, sehingga dinding rumah itu tidak usah dilobangi.

    (7) Pada waktu rumah itu didirikan, dipakailah batu-batu yang telah disiapkan di penggalian, sehingga tidak kedengaran palu atau kapak atau sesuatu perkakas besipun selama pembangunan rumah itu.

    (8) Pintu tingkat bawah ada pada lambung kanan rumah itu, dan orang naik dengan tangga-tangga pilin ke tingkat tengah dan dari tingkat tengah ke tingkat yang ketiga.

    (9) Setelah ia selesai mendirikan rumah itu, dibuatnyalah langit-langit rumah itu dari bingkai dan pemapan dari kayu aras.

    (10) Dan setelah ia mendirikan kamar tambahan itu pada rumah itu sekeliling, yakni setiap tingkat lima hasta tingginya, maka rumah itu ditutupinya dengan kayu aras.

    (11) Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Salomo, demikian:

    (12) "Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu,

    (13) yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel."

    (14) Setelah Salomo selesai mendirikan rumah itu,

    (15) ia melapisi dinding rumah itu dari dalam dengan papan kayu aras; dari lantai sampai ke balok langit-langit dilapisinya dengan kayu aras, tetapi lantai rumah itu dilapisinya dengan papan kayu sanobar.

    (16) Kemudian disekatnyalah dua puluh hasta bagian belakang rumah itu dengan papan kayu aras, dari lantai sampai ke balok-balok; lalu dibuatnyalah ruang itu menjadi ruang belakang, menjadi tempat maha kudus.

    (17) Dan empat puluh hasta panjangnya ruang yang di depan ruang belakang itu, yakni ruang besar.

    (18) Kayu aras sebelah dalam rumah itu berukirkan buah labu dan bunga mengembang; semuanya ditutupi kayu aras, tidak ada batu kelihatan.

    (19) Demikianlah dilengkapinya ruang belakang di dalam rumah itu, di sebelah dalam sekali, supaya di sana ditaruh tabut perjanjian TUHAN.

    (20) Ruang belakang itu dua puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan dua puluh hasta tingginya. Ia melapisinya dengan emas kertas, lalu ia membuat mezbah dari kayu aras di depannya.

    (21) Sesudah Salomo melapisi rumah itu dari dalam dengan emas kertas, direntangkannyalah tabir pada rantai-rantai emas yang di depan ruang belakang itu, lalu ruang itu dilapisinya dengan emas.

    (22) Seluruh rumah itu dilapisinya dengan emas, ya rumah itu seluruhnya; juga seluruh mezbah yang di depan ruang belakang itu dilapisinya dengan emas.

    (23) Selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu minyak, masing-masing sepuluh hasta tingginya.

    (24) Sayap yang satu dari kerub itu lima hasta panjangnya dan sayap yang lain juga lima hasta, sehingga dari ujung sayap yang satu sampai ke ujung sayap yang lain sepuluh hasta panjangnya.

    (25) Juga kerub yang kedua adalah sepuluh hasta panjangnya; dan kedua kerub itu sama ukuran dan sama potongan badannya.

    (26) Tinggi kerub yang satu sepuluh hasta dan demikian juga kerub yang kedua.

    (27) Maka ditaruhnyalah kerub-kerub itu di tengah-tengah ruang yang di sebelah dalam sekali; kerub-kerub itu mengembangkan sayapnya, sehingga kerub yang satu menyentuh dinding dengan sayapnya dan kerub yang kedua menyentuh dinding yang lain, sedang sayap-sayap yang arah ke tengah rumah itu bersentuhan ujungnya.

    (28) Dan kerub-kerub itu dilapisinya dengan emas.

    (29) Dan pada segala dinding rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar.

    (30) Juga lantai rumah itu dilapisinya dengan emas, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar.

    (31) Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang dan tiangnya merupakan segi lima.

    (32) Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas.

    (33) Demikian juga untuk pintu masuk ke ruang besar itu dibuatnya tiang-tiang dari kayu minyak yang merupakan segi empat;

    (34) dan dua pintu dari kayu sanobar; kedua papan pintu dari pintu yang satu dapat dilipat dan demikian juga kedua papan pintu yang lain.

    (35) Lalu diukirnyalah padanya kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya pintu itu dengan emas pipih pada gambar ukiran itu.

    (36) Ia mendirikan tembok pelataran dalam dari tiga jajar batu pahat dan dari satu jajar balok kayu aras.

    (37) Dalam tahun yang keempat, dalam bulan Ziw, diletakkanlah dasar rumah TUHAN,

    (38) dan dalam tahun yang kesebelas, dalam bulan Bul, yaitu bulan kedelapan, selesailah rumah itu dengan segala bagian-bagiannya dan sesuai dengan segala rancangannya; jadi tujuh tahun lamanya ia mendirikan rumah itu.

    1 Raja-raja 6

    Renungan

    Ketaatan Seumur Hidup

    Sebelum wafat, Raja Daud telah melakukan berbagai persiapan untuk pembangunan Bait Allah, namun Allah tidak mengizinkan Raja Daud melaksanakan keinginannya. Raja Salomo meruskan persiapan pembangunan Bait Allah itu dengan menyiapkan bahan-bahan lain yang masih diperlukan, dan kemudian mulai melaksanakan pembangunan. Pikirkan sejenak: Menurut pendapat Anda, setelah Raja Salomo menyelesaikan proyek raksasa berupa pembangunan Bait Allah ini, apakah berarti bahwa Allah akan berkenan kepada Raja Salomo seumur hidupnya? Ternyata tidak! Pekerjaan membangun Bait Allah ini penting, tetapi tuntutan Allah yang paling utama bukanlah bahwa kita harus mengerjakan “proyek besar”, melainkan bahwa kita harus taat seumur hidup (6:12-13). Dengan perkataan lain, mengerjakan “proyek besar” hanyalah merupakan bagian dari ketaatan kita yang harus berlangsung seumur hidup. Bila “proyek besar” yang kita kerjakan itu disertai ketaatan seumur hidup, barulah “proyek besar” itu menjadi berarti.

    Dalam kehidupan kita, tidak jarang kita menemui orang-orang yang membanggakan diri karena pernah bertahun-tahun menjadi guru sekolah minggu, menjadi majelis gereja, menjadi anggota tim misi, dan sebagainya, tetapi kemudian menjadi kecewa dan kehilangan semangat untuk melayani Tuhan, bahkan kemudian mengabaikan Tuhan. Apakah kebanggaan semacam itu sudah sepantasnya? Tidak! Kita hanya dapat membanggakan apa yang kita kerjakan untuk Tuhan bila kita taat kepada Allah sampai akhir hidup kita! Bila saat ini semangat Anda untuk melayani Tuhan mulai kendor, marilah kita kembali bangkit dan sadar bahwa Allah menuntut ketaatan seumur hidup! [P]

    1 Raja-raja 6:12-13

    “..., jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka ... Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel .....”

  • ZEGA376

    7 Maret 2017

    Selasa, 7 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Upah mengikut Yesus

    (27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"

    (28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

    (29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.

    (30) Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

    Matius 19 : 27-30

    Renungan

    Berpikir Untung Rugi

    Upah yg akan kita peroleh tidak didasarkan pd siapakah yg terlebih dahulu menerima Kristus. Sebaliknya, upah itu diberikan brdasarkan ketekunan, kegigihan & keuletan hidup demi Kristus sampai akhir (30; bdk. 1Kor 9:25-27; 2Tim 4:6-8).

    Allah tlah membayar lunas segala planggaran manusia melalui darah Kristus. Sebab itu, sudah spantasnya kita membalas kebaikan Allah dgn cara mlayani pekerjaan-Nya tanpa pamrih. Siapa yang menuntut upahnya, maka tindakannya merupakan penghinaan bagi Allah.

    Bersyukurlah atas rahmat & kemurahan Allah! Sebab hidup kita telah berpindah dari maut kepada hidup kekal.

    Blessed Tuesday everybody.. Have a nive day. Gbu

    7 Maret 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    7 Maret 2017

    JERAT KETAMAKAN

    [[Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.]] (Lukas 12:15b)

    Banyak pengusaha sukses dunia yang dermawan. Mereka menyisihkan sejumlah besar kekayaan untuk membangun karya kasih bagi kemanusiaan. Sebut saja, misalnya, Henry Ford, pengusaha otomotif; Bill Gates, pendiri Microsoft; Larry Page dan Sergey Brinn, pemilik Google. Mereka tidak mengumpulkan kekayaan hanya untuk diri sendiri, tetapi mau berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Mereka memberi sumbangsih sangat besar bagi dunia pendidikan, pengentasan kemiskinan, penanggulangan kesehatan, dan bencana alam.

    Tuhan Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang kaya yang bodoh. Orang itu mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, tamak, dan berpikir bahwa dengan menjadi kaya semua urusan beres. Kepada orang itu Tuhan Yesus berkata, “Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?” (Lukas 12:20).

    Memang berbahaya jika kita hanya sibuk mengumpulkan kekayaan untuk diri sendiri. Betapa pun banyaknya harta, seperti juga jabatan dan popularitas, tidaklah abadi. Cepat atau lambat akan kita tinggalkan. Maka dari itu, bila kita diberkati dengan kekayaan berlebih, baiklah kita juga menjadikannya sebagai berkat bagi sesama yang membutuhkan. Itu akan jauh lebih berarti. Nilai seseorang tidaklah ditentukan oleh seberapa banyak kekayaan yang ia kumpulkan, tetapi oleh seberapa besar hidupnya menjadi berkat dan mendatangkan kesukaan bagi sesama. Dengan demikian, biarlah hati kita tidak terjerat oleh ketamakan akan harta benda.

    (Ayub Yahya)

    Amsal Hari Ini -- ( Selasa, 7 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    7 Maret 2017

    Penguasa Lautan

    Selasa, 7 Maret 2017

    Baca: Ayub 38:1-18

    38:1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:

    38:2 “Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?

    38:3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.

    38:4 Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!

    38:5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? –Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya?

    38:6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya

    38:7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?

    38:8 Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? —

    38:9 ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya;

    38:10 ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu;

    38:11 ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!

    38:12 Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya

    38:13 untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya?

    38:14 Bumi itu berubah seperti tanah liat yang dimeteraikan, segala sesuatu berwarna seperti kain.

    38:15 Orang-orang fasik dirampas terangnya, dan dipatahkan lengan yang diacungkan.

    38:16 Engkaukah yang turun sampai ke sumber laut, atau berjalan-jalan melalui dasar samudera raya?

    38:17 Apakah pintu gerbang maut tersingkap bagimu, atau pernahkah engkau melihat pintu gerbang kelam pekat?

    38:18 Apakah engkau mengerti luasnya bumi? Nyatakanlah, kalau engkau tahu semuanya itu.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    [Tuhan] berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan! —Ayub 38:11

    Renungan:

    Penguasa Lautan

    Oleh Sheridan Voysey

    Raja Canute adalah salah satu manusia paling berkuasa yang hidup pada abad ke-11. Dikisahkan bahwa sang raja memerintahkan agar singgasananya diletakkan di tepi pantai ketika air pasang. “Gelombang laut, engkau harus tunduk pada perintahku,” sabda sang raja. “Karena itu, aku memerintahkan engkau untuk tak menyentuh daratan dan tidak membasahi jubah dan kaki tuanmu ini!” Namun, gelombang pasang terus naik hingga membasahi kedua kaki sang raja.

    Kisah itu sering diceritakan untuk menyoroti keangkuhan Raja Canute. Namun sebenarnya, kisah tersebut berbicara tentang kerendahan hati. “Biarlah seluruh dunia tahu bahwa Raja-Raja tak berkuasa sama sekali,” lanjut sang raja, “kecuali Dia yang ditaati oleh langit, bumi, dan lautan.” Kisah Raja Canute itu menyatakan satu hal: Allah adalah satu-satunya Pribadi yang mahakuasa.

    Ayub juga menemukan hal yang sama. Kita semua sangat kecil jika dibandingkan dengan Allah yang meletakkan dasar bumi (Ayb. 38:4-7), yang menyuruh fajar datang dan malam pergi (ay.12-13), yang menyimpan persediaan salju dan membimbing bintang-bintang (ay.22,31-33). Hanya ada satu Penguasa lautan, dan itu bukan kita (ay.11; Mat. 8:23-27).

    Saat kita mulai merasa tinggi hati atau membanggakan diri, ingatlah pengalaman Raja Canute. Cobalah berjalan-jalan ke pantai, lalu katakanlah pada gelombang pasang untuk berhenti bergulung atau perintahkanlah matahari untuk berhenti bersinar, maka kita akan segera ingat siapa yang benar-benar berkuasa. Bersyukurlah kepada Allah yang menjadi Penguasa hidup kita. —Sheridan Voysey

    Doa:

    Allah Mahabesar, Engkau termulia dari semua. Kusembah Kau, Penguasa hidupku.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Bersyukurlah karena meski kita kecil, Allah kita besar.

    Wawasan:

    Kitab Ayub mengajak kita merenungkan pertanyaan yang terus mengusik umat manusia: “Mengapa orang baik menderita?” Teman-teman Ayub menuduh Ayub memiliki dosa tersembunyi yang mengakibatkan ia dihukum Allah, tetapi Allah menegur pandangan yang tidak berdasar ini. Pertanyaan mengapa orang baik menderita tidak dijawab Allah. Namun, karena Allah memegang kendali atas segala sesuatu (38:2-40:2; 40:7-41:34), kita dapat mempercayai-Nya sekalipun tidak selalu kita memahami apa yang terjadi. Apa yang ingin Anda percayakan kepada Allah di sepanjang hari ini?—Dennis Fisher

    Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 3-4; Markus 10:32-52

    Artikel Terkait:

    Sebab Tuhan baik

    Sebuah kesaksian sederhana tentang pengalaman Priscila saat berjualan nasi uduk yang memberikannya sebuah pelajaran berharga tentang pemeliharaan Tuhan.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

  • ZEGA376

    8 Maret 2017

    Istana Salomo

    (1) Salomo mendirikan istananya sampai tiga belas tahun lamanya, barulah selesai seluruh istananya itu.

    (2) Ia mendirikan gedung "Hutan Libanon", seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu.

    (3) Gedung itu ditutup dari atas dengan langit-langit kayu aras, di atas balok-balok melintang yang disangga oleh tiang-tiang itu, empat puluh lima jumlahnya, yakni lima belas sejajar.

    (4) Ada pula tiga jajar jendela berbidai, jendela berhadapan dengan jendela, tiga kali.

    (5) Dan semua pintu dan jendela segi empat bangunnya; jendela berhadapan dengan jendela, tiga kali.

    (6) Ia membuat juga Balai Saka, lima puluh hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, dengan di sebelah depannya sebuah balai lagi yang bertiang dan bertangga di sebelah depannya.

    (7) Dibuatnya juga Balai Singgasana, tempat ia memutuskan hukum, balai pengadilan, yang ditutupi dengan kayu aras dari lantai sampai ke balok langit-langit.

    (8) Dan gedung kediamannya sendiri, di pelataran yang lain, lebih ke sebelah dalam lagi dari balai itu, adalah sama buatannya. Dan bagi anak Firaun, yang diambil Salomo menjadi isterinya, dibuatnya juga sebuah gedung sama dengan balai itu.

    (9) Tembok dari semuanya ini dibuat dari batu yang mahal-mahal, yang sesuai dengan ukuran batu pahat digergaji dengan gergaji dari sebelah dalam dan dari sebelah luar, dari dasar sampai ke atas, dan juga dari tembok luar sampai kepada tembok pelataran besar.

    (10) Bahkan dasar gedung-gedung itu dari batu yang mahal-mahal, batu yang besar-besar, batu yang sepuluh hasta dan batu yang delapan hasta.

    (11) Di bagian atas ada batu yang mahal-mahal, berukuran batu pahat, dan kayu aras juga.

    (12) Sekeliling pelataran besar ada tembok dari tiga jajar batu pahat dan satu jajar balok kayu aras; demikian juga sekeliling pelataran dalam rumah TUHAN dan balainya.

    Benda-benda logam Bait Suci

    (13) Kemudian raja Salomo menyuruh orang menjemput Hiram dari Tirus.

    (14) Dia adalah anak seorang janda dari suku Naftali, sedang ayahnya orang Tirus, tukang tembaga; ia penuh dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan untuk melakukan segala pekerjaan tembaga; ia datang kepada raja Salomo, lalu melakukan segala pekerjaan itu bagi raja.

    (15) Ia membentuk dua tiang tembaga, tinggi tiang yang satu delapan belas hasta dan dapat dililit oleh tali yang dua belas hasta panjangnya; tiang yang kedua demikian juga.

    (16) Dibuatnya juga dua ganja untuk ditaruh di kepala tiang-tiang itu, dari tembaga tuangan, tinggi ganja yang satu lima hasta dan tinggi ganja yang kedua lima hasta.

    (17) Dibuatnya pula dua jala-jala untuk ganja yang ada di kepala tiang itu jala-jala itu semacam kawat berpilin, semacam untaian rantai satu jala-jala untuk ganja yang satu dan satu jala-jala untuk ganja yang kedua.

    (18) Kemudian dibuatnya juga buah-buah delima, dua jajar berkeliling pada jala-jala yang satu, untuk menutupi ganja yang di ujung tiang itu, dan demikian pula dibuatnya pada ganja yang kedua.

    (19) Dan ganja yang di kepala tiang dekat balai depan itu berbentuk bunga bakung, tingginya empat hasta,

    (20) yakni ganja-ganja yang di atas kedua tiang itu, di sebelah atas sekali, lewat jala-jala yang meliliti perut ganja itu; dan buah-buah delima ada dua ratus berjajar berkeliling pada ganja yang satu, demikian juga pada yang kedua.

    (21) Kemudian tiang-tiang itu didirikannya dekat balai ruang besar. Ketika ia mendirikan tiang kanan, ia menamainya Yakhin; ketika ia mendirikan tiang kiri, ia menamainya Boas.

    (22) Dan setelah bentukan bunga bakung itu ditaruh di kepala tiang-tiang itu, maka siaplah pekerjaan membuat tiang-tiang itu.

    (23) Kemudian dibuatnyalah "laut" tuangan yang sepuluh hasta dari tepi ke tepi, bundar keliling, lima hasta tingginya, dan yang dapat dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya.

    (24) Dan di bawah tepinya ada gambar buah labu yang mengelilinginya sama sekali, sepuluh dalam sehasta, merangkum "laut" itu berkeliling; labu itu dua jajar, dituang setuangan dengan bejana itu.

    (25) "Laut" itu menumpang di atas dua belas lembu, tiga menghadap ke utara dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan dan tiga menghadap ke timur; "laut" itu menumpang di atasnya, sedang segala buntut lembu itu menuju ke dalam.

    (26) Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat dua ribu bat air.

    (27) Selanjutnya dibuatnya sepuluh kereta penopang dari tembaga, satu kereta empat hasta panjangnya, empat hasta lebarnya dan tiga hasta tingginya.

    (28) Beginilah bentuk kereta penopang itu: ada papan penutupnya dan papan itu diapit oleh bingkai.

    (29) Dan pada papan penutup yang diapit oleh bingkai itu ada singa, lembu dan kerub, dan demikian juga pada bingkai itu; di sebelah atas dan di sebelah bawah singa dan lembu itu ada karangan-karangan bunga yang tergantung.

    (30) Pada satu kereta penopang ada empat roda tembaga dengan poros tembaga; dan pada keempat penjurunya ada sangga untuk menyangga bejana pembasuhan; sangga-sangga itu dituang dan di sebelah luar setiap sangga ada karangan bunga.

    (31) Dan mulut kereta penopang itu ada di sebelah dalam sangga-sangga itu, menonjol ke atas satu hasta; mulutnya itu bundar, buatannya sebagai tumpuan, dan dalamnya satu setengah hasta; juga pada mulutnya itu ada ukiran, tetapi papan-papan penutupnya empat persegi, jadi tidak bundar.

    (32) Keempat roda itu ada di bawah papan penutup, dan tangan-tangan roda itu ada pada kereta penopang itu; dan tinggi satu roda ialah satu setengah hasta.

    (33) Dan buatan roda itu seperti buatan roda kereta; tetapi tangan-tangannya, lingkarnya, jari-jarinya dan napnya, semuanya tuangan.

    (34) Keempat sangga pada keempat sudut setiap kereta penopang adalah seiras dengan kereta itu.

    (35) Dan di sebelah atas kereta penopang itu ada leher bundar berkeliling, setengah hasta tingginya; di sebelah atas kereta itu ada pula topang-topang dan papan penutup yang seiras dengan dia.

    (36) Maka pada muka topang-topangnya itu dan pada papan-papan penutupnya diukirkannyalah kerub, singa dan pohon korma, masing-masing menurut tempat yang ada, dan karangan bunga sekeliling.

    (37) Demikianlah dikerjakannya kesepuluh kereta penopang itu; tuangannya sama, ukurannya sama dan potongannya sama semuanya.

    (38) Lagipula dibuatnya sepuluh bejana pembasuhan dari tembaga: setiap bejana dapat memuat empat puluh bat air, setiap bejana empat hasta besarnya dan ada satu bejana di atas setiap kereta dari kesepuluh kereta penopang itu.

    (39) Lima kereta penopang ditaruhnya pada sisi kanan rumah itu dan lima pada sisi kirinya; tetapi "laut" itu ditaruhnya pada sisi kanan rumah itu, arah tenggara.

    (40) Dan Hiram membuat juga kuali-kuali, penyodok-penyodok dan bokor-bokor penyiraman. Demikianlah Hiram menyelesaikan segala pekerjaan yang harus dilakukannya bagi raja Salomo di rumah TUHAN,

    (41) yakni kedua tiang dengan kedua bulatan ganja yang di kepala tiang itu, dan kedua jala-jala yang menutup kedua bulatan ganja itu;

    (42) keempat ratus buah delima untuk kedua jala-jala itu, dua jajar buah delima untuk satu jala-jala guna menutupi kedua bulatan ganja yang di atas tiang itu;

    (43) kesepuluh kereta penopang dan kesepuluh bejana pembasuhan yang di atas kereta itu;

    (44) "laut" yang satu itu dan kedua belas lembu yang di bawah "laut" itu;

    (45) kuali-kuali, penyodok-penyodok dan bokor-bokor penyiraman; segala perlengkapan yang dibuat Hiram bagi raja Salomo di rumah TUHAN itu adalah dari tembaga yang diupam.

    (46) Raja menuang semuanya itu di Lembah Yordan di dalam tanah liat antara Sukot dan Sartan.

    (47) Dan Salomo membiarkan segala perlengkapan itu tidak ditimbang karena jumlahnya yang amat besar; berat tembaga itu tidaklah terhitung.

    (48) Salomo membuat juga segala perlengkapan yang ada di rumah TUHAN, yakni mezbah emas dan meja emas tempat menaruh roti sajian;

    (49) kandil-kandil dari emas murni, lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri, di depan ruang belakang; kembang-kembangnya, lampu-lampunya dan sepit-sepitnya, dari emas;

    (50) pasu-pasunya, pisau-pisaunya, bokor-bokor penyiramannya, cawan-cawannya dan perbaraan-perbaraannya, dari emas murni; engsel-engsel untuk pintu ruang dalam, yakni tempat maha kudus, dan engsel-engsel untuk pintu ruang besar Bait Suci, dari emas.

    (51) Maka genaplah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo di rumah TUHAN itu. Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah TUHAN.

  • ZEGA376

    8 Maret 2017

    Mengenal Batas

    Rabu, 8 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Raja-raja 7

    Di awal pemerintahannya, Salomo amat memperhatikan kepentingan rakyatnya. Oleh karena itu, saat Allah menawarkan kepada Salomo untuk mengajukan permintaan, dia memohon agar Allah memberikan “hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat”. Dengan perkataan lain, kepentingan rakyat menjadi prioritas dalam pemerintahannya. Akan tetapi, prioritas ini lambat laun menjadi luntur. Prioritas bagi kepentingan rakyat ini mulai luntur saat dia mulai lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri daripada kemuliaan Allah. Perhatikan bahwa Bait Allah dibangun dalam tujuh tahun (6:38), tetapi istananya dibangun dalam tiga belas tahun (7:1). Tak mengherankan bahwa setelah ia membangun Balai Singgasana (Gedung Pengadilan), dia lalu membangun gedung yang sama dengan balai itu untuk puteri Firaun yang telah dia ambil sebagai isterinya (7:7-8). Dengan demikian, kepentingan rakyat sebagai prioritas mulai digeser oleh kepentingan pribadi!

    Salomo melupakan batas yang seharusnya dijaga, yaitu bahwa Allah harus diutamakan. Mengingat bahwa pembangunan istana Salomo memerlukan waktu yang jauh lebih lama daripada waktu yang diperlukan untuk membangun Bait Allah, dapat diduga bahwa istana Salomo pasti amat megah. Dapat diduga pula bahwa gedung yang dia bangun untuk puteri Firaun yang menjadi isterinya itu juga pasti sangat indah. Perhatian yang berlebihan terhadap diri sendiri dengan mudah membuat Allah tidak lagi diutamakan! Bila Anda memeriksa penggunaan uang dan penggunaan waktu Anda, apakah Anda dapat mengatakan bahwa Anda mengutamakan Allah? [P]

    1 Raja-raja 7:8b

    “Dan bagi anak Firaun, yang diambil Salomo menjadi isterinya, dibuatnya juga sebuah gedung sama dengan balai itu.”

  • ZEGA376

    8 Maret 2017

    KEKUATAN KATA-KATA

    [[Rasa khawatir mematahkan semangat, tetapi kata-kata ramah membesarkan hati. ]] (Amsal 12:25—BIS)

    “Guru saya bilang, jangan bersikap sebagai orang cacat. Tapi, bermainlah sebagai orang normal,” tutur Hee Ah Lee tentang guru pianonya. “Saya berlatih terus hingga lelah dan menangis. Betapa sulit bermain dengan empat jari. Susah sekali bagi saya memainkan notasi yang bersambungan,” kenang He Ah Lee. He Ah Lee adalah penderita lobster claw syndrome. Penyakitnya ini membuat ujung tangannya hanya memiliki dua jari yang membentuk huruf V seperti capit kepiting. Kerja kerasnya dengan bimbingan sang guru pianonya itu akhirnya membuahkan hasil. Kini He Ah Lee berkeliling dunia untuk memainkan karya-karya klasik dengan pianonya sambil memberikan inspirasi bahwa kita dapat melakukan apa pun kalau mau berusaha.

    “Rasa khawatir mematahkan semangat, tetapi kata-kata ramah membesarkan hati” (Amsal 12:25—BIS). Amsal ini mengingatkan kita bahwa kekhawatiran itu mempunyai kuasa untuk mematahkan semangat. Tidak ada manusia yang hidup tanpa rasa khawatir. Konsekuensi dari kondisi itu adalah setiap orang harus bergumul untuk terus mempertahankan semangat di dalam segala hal. Pergumulan di tengah naik dan turunnya semangat ini akan menjadi lebih ringan apabila kita mendengarkan kata-kata ramah, yang menurut Amsal, akan membesarkan hati.

    Apakah saat ini kita sedang berada di tengah kondisi putus asa? Tidak ada yang dapat memulihkan semangat selain kata-kata ramah yang akan membesarkan hati. Dari mana kata-kata semacam ini berasal? Dari orang-orang terdekat seharusnya. Bila kita tidak mendengar kata-kata yang membangkitkan semangat itu dari sekeliling kita, mari kita arahkan pandangan ke atas: belajar mendengar firman-Nya.

    Ketika rasa khawatir mematahkan asa, itulah saatnya kita menatap ke atas.

    (Wahyu Pramudya)

    Amsal Hari Ini -- ( Rabu, 8 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    8 Maret 2017

    Melukis Potret

    Rabu, 8 Maret 2017

    Baca: Filipi 2:1-11

    2:1 Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,

    2:2 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

    2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

    2:4 dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

    2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

    2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

    2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

    2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. —Filipi 2:5

    Melukis Potret

    Oleh Bill Crowder

    Galeri Potret Nasional di London, Inggris, menyimpan lukisan-lukisan bernilai tinggi dari naabad lampau, termasuk 166 gambar wajah Winston Churchill, 94 gambar William Shakespeare, dan 20 gambar George Washington. Saat melihat potret-potret kuno itu, kita mungkin bertanya-tanya: Apakah orang-orang tersebut memang mirip dengan gambar di lukisannya?

    Sebagai contoh, ada 8 lukisan wajah pahlawan Skotlandia, William Wallace (hidup sekitar tahun 1270-1305). Namun, kita tidak memiliki fotonya sebagai pembanding. Bagaimana kita tahu para pelukis itu benar-benar akurat dalam menggambarkan Wallace?

    Demikian juga dengan gambaran Yesus. Tanpa sadar, orang-orang yang percaya kepada-Nya sedang menggambarkan kesan tentang Yesus di mata orang lain. Tentu bukan dengan goresan kuas dan cat minyak, melainkan lewat sikap, perilaku, dan hubungan kita dengan sesama. Apakah lewat semua itu kita menggambarkan isi hati-Nya secara akurat? Itulah yang menjadi perhatian Rasul Paulus. Ia menuliskan, “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (FLP. 2:5). Dalam kerinduan untuk menggambarkan Tuhan secara akurat, Paulus mendorong para pengikut Yesus untuk mencerminkan sifat-sifat-Nya yang rendah hati, rela berkorban, dan penuh belas kasihan kepada sesama.

    Ada yang berkata, “Mungkin kita menjadi satu-satunya gambaran Yesus yang pernah dilihat orang.” Ketika kita “dengan rendah hati . . . menganggap yang lain lebih utama dari pada diri [kita] sendiri” (ay.3), kita akan menunjukkan hati dan perilaku Yesus kepada dunia. —Bill Crowder

    Doa:

    Ya Bapa, berilah aku hati seperti hati Kristus agar orang-orang di sekelilingku bisa melihat-Mu dengan jelas dan rindu untuk mengenal-Mu juga.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Pengorbanan Kristus mendorong kita untuk rela berkorban bagi sesama.

    Wawasan:

    Jemaat di Filipi yang dirintis Paulus dalam perjalanan misinya yang kedua adalah sebuah komunitas yang terus bertumbuh dan setia kepada Kristus; mereka secara aktif mendukung pelayanan Paulus (Flp 1:5; 4:15-18). Dalam suratnya, Paulus mengucapkan terima kasih atas dukungan mereka sekaligus menyemangati jemaat di Filipi untuk terus bertumbuh dewasa dalam iman mereka, bahkan di tengah tekanan yang mereka hadapi. Paulus menasihati mereka, “...hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus” (1:27), supaya “kamu bercahaya … seperti bintang-bintang di dunia” (2:15). Paulus mendorong mereka untuk meneladani Kristus dalam hal kasih, kesatuan, kerendahan hati, dan pelayanan.—Sim Kay Tee

    Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 5-7; Markus 11:1-18

    Artikel Terkait:

    Mengasihi Anggota Kelompok Kecil yang Sulit

    Pernah merasakan kesulitan untuk mengasihi anggota kelompok kecil yang sulit? Yuk baca sharing dari Leslie tentang masalah ini, dan bagaimana perubahan perspektif yang dialaminya tentang arti “mengasihi”.

    WarungSaTeKaMu kini hadir di LINE. Add akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

626 – 650 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 25  26  27 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan