Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pendalaman Alkitab Online

ForumAlkitab

651 – 675 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 26  27  28 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    9 Maret 2017

    Keanekaragaman Ungkapan Penyembahan

    Kamis, 9 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Raja-raja 8:1-53

    Pemindahan Tabut Allah tidak bisa dilakukan secara semba-rangan, tetapi harus mengikuti aturan-aturan tertentu seperti misalnya yang mengangkut harus orang Lewi. Sikap yang sembrono dalam memindahkan Tabut Allah merupakan sikap yang melanggar kesucian Allah dan mendatangkan hukuman berat berupa kematian. Saat Raja Daud memindahkan Tabut Allah dari rumah Obed-Edom ke kota Daud (Yerusalem), setiap melangkah maju enam langkah, Raja Daud berhenti dan mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan. Raja Daud sendiri menari-nari sekuat tenaga sepanjang jalan sebagai ungkapan sukacita dan penghormatan terhadap Tabut Allah (2 Samuel 6:12-14). Sesudah Bait Allah dibangun, Raja Salomo memindahkan lagi Tabut Allah yang tadinya disimpan di Kemah Suci itu ke Bait Allah. Saat itu, Raja Salomo mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tak ter-hitung banyaknya. Akan tetapi, Raja Salomo tidak menari-nari melainkan berdiri bersama-sama dengan seluruh umat Israel (1 Raja-raja 8:2-5).

    Menurut pendapat Anda, bagaimana bentuk ungkapan penyembahan yang berkenan kepada Allah? Daud dan Raja Salomo mengungkapkan rasa sukacita dan penghormatan kepada Allah dengan cara yang berbeda. Raja Daud menari-nari, sedangkan Raja Salomo dan seluruh rakyat berdiri saja. Namun, kita tidak membaca adanya teguran Allah terhadap kedua cara penghormatan tersebut. Dengan perkataan lain, bukan ungkapan luar yang penting dalam penyembahan, melainkan kerendahhatian untuk mengakui kebesaran Allah, kemahakuasaan Allah, kekudusan Allah, kemahatahuan Allah, kemuliaan Allah, serta kesetiaan Allah terhadap janji-Nya. [P]

    1 Raja-raja 8:10-11

    “Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.”

  • ZEGA376

    9 Maret 2017

    BUKAN ORANG PENTING

    [[... dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. ]] (Filipi 2:3-4)

    Fred Eppinger ditunjuk menjadi CEO Hanover Group, perusahaan asuransi besar yang sedang dilanda masalah dan terancam bangkrut. Pada hari pertama bekerja, ia masuk kantor pada pukul 6.00 dan, karena pintu utama masih tertutup, ia menyelinap melalui kantin. Ia bertemu dengan pegawai kantin dan meminta dibuatkan secangkir kopi. “Boleh saja,” kata pegawai itu, “Tetapi, siapa sih Anda?” Fred menjelaskan dirinya CEO baru dan ini hari pertamanya. Dengan kaget pegawai itu menjelaskan bahwa ia sudah bekerja selama 14 tahun dan tidak ada orang penting yang pernah menginjakkan kakinya di kantin atau mengajaknya berbicara. Fred pun menanyakan pandangannya terhadap perusahaan. Fred kemudian meluangkan waktu untuk bertemu dengan sekitar 3.000 karyawan lain dalam kelompok 50 orang, sampai ia berhasil menyelamatkan Hanover.

    Sering saat posisi kita makin tinggi, mudah bagi kita untuk lupa diri dan meremehkan orang lain yang kita anggap tidak penting. Mudah bagi kita untuk meluangkan waktu, melayani orang yang kita anggap penting, atau yang kita harapkan membawa keuntungan. Akan tetapi, kita cenderung menemukan alasan untuk mengabaikan orang yang menurut kita tidak penting.

    Paulus, dalam suratnya kepada jemaat Filipi, mengingatkan kita untuk meneladani Kristus sendiri. Kristus menduduki posisi tertinggi, tetapi dengan rendah hati bersedia bukan hanya untuk menemui kita, malahan memberikan diri-Nya bagi kita. Dia menemui kita dan memberikan teladan kerendahan hati yang sejati.

    (Henry Sujaya Lie)

    Amsal Hari Ini -- ( Kamis, 9 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    13 Maret 2017

    Salomo jatuh ke dalam penyembahan berhala

    (1) Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,

    (2) padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.

    (3) Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.

    (4) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

    (5) Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,

    (6) dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.

    (7) Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.

    (8) Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.

    (9) Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,

    (10) dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.

    (11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.

    (12) Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya.

    (13) Namun demikian, kerajaan itu tidak seluruhnya akan Kukoyakkan dari padanya, satu suku akan Kuberikan kepada anakmu oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem yang telah Kupilih."

    Lawan-lawan Salomo

    (14) Kemudian TUHAN membangkitkan seorang lawan Salomo, yakni Hadad, orang Edom; ia dari keturunan raja Edom.

    (15) Sesudah Daud memukul kalah orang Edom, maka panglima Yoab pergi menguburkan orang-orang yang mati terbunuh, lalu menewaskan semua laki-laki di Edom;

    (16) enam bulan lamanya Yoab diam di sana dengan seluruh Israel, sampai dilenyapkannya semua laki-laki di Edom.

    (17) Tetapi Hadad melarikan diri bersama-sama dengan beberapa orang Edom dari pegawai-pegawai ayahnya, dan mengungsi ke Mesir; adapun Hadad itu masih sangat muda.

    (18) Mereka berangkat dari Midian, lalu sampai ke Paran; mereka membawa beberapa orang dari Paran, lalu mereka sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir. Ia ini memberikan rumah kepada Hadad, menentukan belanjanya dan menyerahkan sebidang tanah kepadanya.

    (19) Hadad demikian disayangi Firaun, sehingga diberikannya kepadanya seorang isteri, yakni adik isterinya sendiri, adik permaisuri Tahpenes.

    (20) Lalu adik Tahpenes itu melahirkan baginya seorang anak laki-laki, Genubat namanya, dan Tahpenes menyapih dia di istana Firaun, sehingga Genubat ada di istana Firaun di tengah-tengah anak-anak Firaun sendiri.

    (21) Ketika didengar Hadad di Mesir, bahwa Daud telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya dan bahwa panglima Yoab sudah mati juga, maka berkatalah Hadad kepada Firaun: "Biarkanlah aku pergi ke negeriku."

    (22) Lalu bertanyalah Firaun kepadanya: "Tetapi kekurangan apakah engkau padaku ini, maka engkau tiba-tiba berniat pergi ke negerimu?" Jawabnya: "Aku tidak kekurangan apapun, namun demikian, biarkanlah juga aku pergi."

    (23) Allah membangkitkan pula seorang lawan Salomo, yakni Rezon bin Elyada, yang telah melarikan diri dari tuannya, yakni Hadadezer, raja Zoba.

    (24) Ia mengumpulkan orang-orang, lalu menjadi kepala gerombolan. Ketika Daud hendak membunuh mereka, maka pergilah mereka ke Damsyik; mereka diam di sana dan di situlah mereka mengangkat Rezon menjadi raja.

    (25) Dialah yang menjadi lawan Israel sepanjang umur Salomo; ia mendatangkan malapetaka sama seperti Hadad. Ia muak akan orang Israel dan menjadi raja atas Aram.

    (26) Juga Yerobeam bin Nebat, seorang Efraim dari Zereda, seorang pegawai Salomo, nama ibunya Zerua, seorang janda, memberontak terhadap raja.

    (27) Inilah alasannya, mengapa ia memberontak terhadap raja: Salomo mendirikan Milo, dan ia menutup tembusan tembok kota Daud, ayahnya.

    (28) Yerobeam adalah seorang tangkas; ketika Salomo melihat, bahwa orang muda itu seorang yang rajin bekerja, maka ditempatkannyalah dia mengawasi semua pekerja wajib dari keturunan Yusuf.

    (29) Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia, orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang.

    (30) Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan;

    (31) dan ia berkata kepada Yerobeam: "Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku.

    (32) Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih itu dari segala suku Israel.

    (33) Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku dan sujud menyembah kepada Asytoret, dewi orang Sidon, kepada Kamos, allah orang Moab dan kepada Milkom, allah bani Amon, dan ia tidak hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku, seperti Daud, ayahnya.

    (34) Bukan dari tangannya akan Kuambil seluruh kerajaan itu; Aku akan membiarkan dia tetap menjadi raja seumur hidupnya, oleh karena hamba-Ku Daud yang telah Kupilih dan yang tetap mengikuti segala perintah dan ketetapan-Ku.

    (35) Tetapi dari tangan anaknyalah Aku akan mengambil kerajaan itu dan akan memberikannya kepadamu, yakni sepuluh suku.

    (36) Dan kepada anaknya akan Kuberikan satu suku, supaya hamba-Ku Daud selalu mempunyai keturunan di hadapan-Ku di Yerusalem, kota yang Kupilih bagi-Ku supaya nama-Ku tinggal di sana.

    (37) Maka engkau ini akan Kuambil, supaya engkau memerintah atas segala yang dikehendaki hatimu dan menjadi raja atas Israel.

    (38) Dan jika engkau mendengarkan segala yang Kuperintahkan kepadamu dan hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan apa yang benar di mata-Ku dengan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku seperti yang telah dilakukan oleh hamba-Ku Daud, maka Aku akan menyertai engkau dan Aku akan membangunkan bagimu suatu keluarga yang teguh seperti yang Kubangunkan bagi Daud, dan Aku akan memberikan orang Israel kepadamu.

    (39) Dan untuk itu Aku akan merendahkan keturunan Daud, tetapi bukan untuk selamanya."

    (40) Lalu Salomo berikhtiar membunuh Yerobeam, tetapi Yerobeam bangkit dan melarikan diri ke Mesir, kepada Sisak, raja Mesir, dan di Mesirlah ia tinggal sampai Salomo mati.

    Salomo mati

    (41) Selebihnya dari riwayat Salomo dan segala yang dilakukannya dan hikmatnya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab riwayat Salomo?

    (42) Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh tahun.

    (43) Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.

  • ZEGA376

    13 Maret 2017

    Perhatikan Rambu Tanda Bahaya!

    Senin, 13 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Raja-raja 11

    Allah yang Mahatahu telah memberikan berbagai rambu bagi umat-Nya. Rambu-rambu itu diberikan bagi kebaikan umat Allah. Sayangnya, rambu-rambu itu sering tidak diperhatikan sehingga bangsa Israel sering menghadapi masalah. Salah satu rambu yang diberikan Allah adalah agar umat Allah tidak melakukan kawin campur dengan bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Raja Salomo adalah seorang raja yang penuh dengan hikmat Allah. Dia bisa memecahkan masalah-masalah yang rumit. Kepandaiannya tak tertandingi. Dia dikagumi bukan hanya oleh rakyatnya sendiri, tetapi juga oleh bangsa-bangsa lain. Dia juga telah mengerjakan pekerjaan besar yang dicita-citakan oleh Raja Daud, yaitu membangun Bait Allah. Sayangnya, dia tidak memiliki kewaspadaan. Dia meremehkan larangan Allah untuk melakukan kawin campur dengan wanita dari bangsa lain yang tidak mengenal Allah dan melakukan poligami mengikuti kebiasaan para penguasa pada zaman itu.

    Semula, kawin campur itu tidak menghapus kesetiaannya kepada Allah. Sampai pasal 10, kesetiaannya kepada Allah masih belum tergoyahkan. Akan tetapi, sesudah ia tua, benteng pertahanan imannya runtuh! Dia mulai meninggalkan Allah dan menyembah ilah-ilah lain. Dia tidak lagi menyembah Allah dengan sepenuh hati! (11:1-8). TUHAN mengatakan bahwa Salomo secara sadar meninggalkan perjanjian dengan Allah, sehingga TUHAN memutuskan untuk mengoyak Kerajaan Israel menjadi dua (11:11). Kisah Raja Salomo ini merupakan peringatan yang sangat keras bagi kita agar kita tidak meremehkan peraturan Allah! Apakah Anda telah membiasakan diri untuk dengan tegas mengatakan “Tidak!” terhadap godaan dosa? [P]

    1 Raja-raja 11:3-4a

    “Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, ...,”

  • ZEGA376

    13 Maret 2017

    AWALNYA KECIL

    [[Sadarlah dan berjaga-jagalah! ]] (1 Petrus 5:8a)

    Banyak hal besar berawal dari hal kecil. Kebakaran hutan tidak jarang berawal dari puntung rokok menyala yang dibuang sembarangan. Tawuran yang melibatkan dua fakultas di sebuah perguruan tinggi tidak jarang berawal dari mata yang saling bertatapan dari dua mahasiswanya. Pendaki gunung tahu persis betapa tantangan yang paling merepotkannya bukan jalanan terjal atau jurang curam, melainkan kerikil kecil yang masuk ke dalam kaos kaki sepatu.

    Demikian pula dengan dosa. Jangan main-main dengan dosa sesepele apa pun. Sebab “yang kecil” itu justru bisa menjadi pintu masuk untuk “yang besar”. Narkoba tidak jarang awalnya adalah kebiasaan merokok, dan kebiasaan merokok awalnya dari coba-coba sebatang dua batang rokok. Perzinaan atau pemerkosaan tidak jarang berawal dari film porno. Pembunuhan sadis tidak jarang berawal dari ejekan.

    Hal ini juga terjadi pada Raja Salomo. Siapa tidak kenal Salomo, raja Israel yang termasyhur kebijaksanaannya? Kerajaan Israel mencapai puncak keemasan ketika berada di bawah pemerintahannya. Betul, kerajaannya adalah warisan Daud, ayahnya, tetapi tidak dapat dipungkiri kehebatan Salomo dalam menangani masalah kenegaraan. Tragisnya, kebesaran Salomo justru kandas karena ia tidak tahan menghadapi “godaan” istri-istrinya. Bacaan kita mencatat akhir tragis perjalanan Salomo.

    Dalam segala keadaan selalu mawas diri itu perlu. Seperti dikatakan Petrus, “Sadarlah dan berjaga-jagalah!” (1 Petrus 5:8a). Jangan karena merasa sesuatu itu hanyalah masalah “kecil” lalu kita membiarkan diri dijerat olehnya.

    (Ayub Yahya)

    Amsal Hari Ini -- ( Senin, 13 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    13 Maret 2017

    Wawancara yang Mengejutkan

    Senin, 13 Maret 2017

    Baca: Kisah Para Rasul 26:9-15

    26:9 Bagaimanapun juga, aku sendiri pernah menyangka, bahwa aku harus keras bertindak menentang nama Yesus dari Nazaret.

    26:10 Hal itu kulakukan juga di Yerusalem. Aku bukan saja telah memasukkan banyak orang kudus ke dalam penjara, setelah aku memperoleh kuasa dari imam-imam kepala, tetapi aku juga setuju, jika mereka dihukum mati.

    26:11 Dalam rumah-rumah ibadat aku sering menyiksa mereka dan memaksanya untuk menyangkal imannya dan dalam amarah yang meluap-luap aku mengejar mereka, bahkan sampai ke kota-kota asing.”

    26:12 “Dan dalam keadaan demikian, ketika aku dengan kuasa penuh dan tugas dari imam-imam kepala sedang dalam perjalanan ke Damsyik,

    26:13 tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku.

    26:14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang.

    26:15 Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu.??

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. —Matius 25:40

    23 Mar 2017

    Menerima Penghiburan

    Oleh Kirsten Holmberg

    Suatu pagi, dalam kereta komuter yang padat di London, seorang penumpang mendorong dan memaki penumpang lain yang dianggap menghalangi jalannya. Biasanya peristiwa seperti itu hanyalah momen sepele yang berlalu begitu saja. Namun, ternyata ada hal tak terduga yang terjadi setelah itu. Seorang manajer dari sebuah perusahaan mengirim pesan kilat kepada teman-teman di sosial medianya, “Coba tebak, siapa yang baru saja datang untuk mengikuti wawancara kerja.” Pada saat tulisannya itu tersebar melalui dunia maya, orang-orang yang membacanya pun tersenyum kecut. Bayangkan jika kamu diundang untuk wawancara kerja, lalu menemukan ternyata yang mewawancarai kamu adalah orang yang tadi pagi telah kamu dorong dan maki.

    Saulus juga tanpa sengaja bertemu dengan seseorang yang tidak terduga olehnya. Dalam perjalanannya hendak menangkap orang-orang yang mengikuti Jalan Tuhan (Kis. 9:1-2), Saulus dihadang oleh cahaya yang memancar dari langit. Lalu suatu suara berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” (ay.4). Saulus bertanya, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Lalu kata Tuhan, “Akulah Yesus, yang kauaniaya itu” (26:15).

    Beberapa tahun sebelumnya, Yesus pernah berkata bahwa cara kita memperlakukan orang yang lapar, orang yang haus, orang asing, dan orang yang dipenjara menggambarkan hubungan kita dengan-Nya (Mat. 25:35-36). Siapa yang pernah berpikir bahwa ketika seseorang mencela kita, atau ketika kita menolong atau sebaliknya menyakiti orang lain, Tuhan yang penuh kasih merasakan sendiri perlakuan itu? —Mart DeHaan

    Doa:

    Bapa, ampunilah kami karena bersikap seolah-olah Engkau tidak ada di saat-saat kami memberi atau menerima pertolongan.

    Petunjuk Hidup Baru:

    Ketika kita menolong atau menyakiti sesama, Yesus ikut merasakan perlakuan itu.

    Wawasan:

    Setelah berbicara tentang penghukuman yang dialami bangsa Israel sebagai bagian dari didikan Allah, nabi Yesaya menyampaikan kata-kata yang memberikan penghiburan dan pengharapan. Yesaya melihat dengan sangat jelas hubungan antara “Yang Mahakudus Allah Israel” dan Sang Pencipta segala sesuatu.

    Israel memiliki hati yang suka membangkang, sama seperti semua manusia lainnya. Namun, penghukuman Allah atas mereka dimaksudkan agar mereka dapat bertobat dan menikmati berkat-berkat dari perjanjian abadi yang telah dibuat Allah dengan umat-Nya.

    Rencana Allah untuk memulihkan Israel juga meliputi kasih karunia yang tak terduga bagi segala suku, bangsa, dan bahasa. “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba” (Why.7:9).—Dennis Fisher

    Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 20-22; Markus 13:21-37

    Artikel Terkait:

    Kelemahan yang Menguntungkan

    “Kelemahan kadang membuatmu tidak percaya diri. Teman-teman menertawakanmu. Ada juga yang mungkin bahkan sengaja membully kamu.”

    Pernahkah kamu merasa demikian? Kiranya kesaksian Galang dapat menguatkanmu.

    WarungSaTeKaMu hadir di INSTAGRAM. Nikmati karya-karya yang menguatkan dan menginspirasi setiap hari. Follow akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

  • ZEGA376

    14 Maret 2017

    PELATIHAN IMAN

    [[Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya. ]] (Ulangan 32:11)

    Ulangan 32 merupakan nyanyian Musa yang berisi ungkapan pengalaman iman dan kerinduan hatinya kepada Tuhan. Ia dibentuk oleh Tuhan menjadi seorang pemimpin besar meskipun ia bukan orang yang pandai untuk berkata-kata (Keluaran 4:10). Namun, di dalam setiap langkah yang dilaluinya, Musa belajar untuk menghayati cara Tuhan membentuknya, bagaikan rajawali saat mengajar anaknya untuk terbang.

    Awalnya sang induk menggoyang isi sarangnya dan membiarkan anak-anaknya jatuh melayang. Tetapi, ia tidak membiarkan anak itu terjatuh, melainkan menopangnya dengan tubuhnya sendiri. Tuhan pun mengajari Musa untuk keluar dari zona nyamannya, menghadapi peristiwa-peristiwa sulit, tetapi tidak pernah membiarkannya sendirian (ayat 12). Tuhan menuntun Musa tidak hanya untuk berlatih setiap hari, melainkan juga bertanding setiap hari.

    Iman adalah hal yang terpenting untuk dipertahankan dalam menghadapi segala peristiwa kehidupan. Kita dipanggil untuk menghayati dan menerapkan iman kita setiap hari. Sejak dini bahkan. Seperti yang dialami oleh Musa, Tuhan tidak selalu menuntun kita melalui peristiwa yang mudah dan menyenangkan. Ada kalanya seakan sarang kehidupan kita diguncangkan sampai kita terjatuh. Tetapi lihatlah, Tuhan memakai kejadian itu untuk melatih kita dalam pertandingan iman. Tuhan tidak selalu melakukan apa yang kita inginkan, melainkan apa yang perlu untuk menguatkan kepak sayap iman kita. Maukah kita juga menang setiap hari bersama dengan-Nya?

    (Helen Aramada)

    Amsal Hari Ini -- ( Selasa, 14 Maret 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    14 Maret 2017

    Selasa, 14 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Pecahnya kerajaan itu

    (1) Kemudian Rehabeam pergi ke Sikhem, sebab seluruh Israel telah datang ke Sikhem untuk menobatkan dia menjadi raja.

    (2) Segera sesudah hal itu kedengaran kepada Yerobeam bin Nebat pada waktu itu dia masih ada di Mesir, sebab ia melarikan diri ke sana dari hadapan raja Salomo maka kembalilah ia dari Mesir.

    (3) Orang menyuruh memanggil dia, lalu datanglah Yerobeam dengan segenap jemaah Israel dan berkata kepada Rehabeam:

    (4) "Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, maka sekarang ringankanlah pekerjaan yang sukar yang dibebankan ayahmu dan tanggungan yang berat yang dipikulkannya kepada kami, supaya kami menjadi hambamu."

    (5) Tetapi ia menjawab mereka: "Pergilah sampai lusa, kemudian kembalilah kepadaku." Lalu pergilah rakyat itu.

    (6) Sesudah itu Rehabeam meminta nasihat dari para tua-tua yang selama hidup Salomo mendampingi Salomo, ayahnya, katanya: "Apakah nasihatmu untuk menjawab rakyat itu?"

    (7) Mereka berkata: "Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu."

    (8) Tetapi ia mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua itu, lalu ia meminta nasihat kepada orang-orang muda yang sebaya dengan dia dan yang mendampinginya,

    (9) katanya kepada mereka: "Apakah nasihatmu, supaya kita dapat menjawab rakyat yang mengatakan kepadaku: Ringankanlah tanggungan yang dipikulkan kepada kami oleh ayahmu?"

    (10) Lalu orang-orang muda yang sebaya dengan dia itu berkata: "Beginilah harus kaukatakan kepada rakyat yang telah berkata kepadamu: Ayahmu telah memberatkan tanggungan kami, tetapi engkau ini, berilah keringanan kepada kami beginilah harus kaukatakan kepada mereka: Kelingkingku lebih besar dari pada pinggang ayahku!

    (11) Maka sekarang, ayahku telah membebankan kepada kamu tanggungan yang berat, tetapi aku akan menambah tanggungan kamu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi."

    (12) Pada hari lusanya datanglah Yerobeam dengan segenap rakyat kepada Rehabeam, seperti yang dikatakan raja: "Kembalilah kepadaku pada hari lusa."

    (13) Raja menjawab rakyat itu dengan keras; ia telah mengabaikan nasihat yang diberikan para tua-tua kepadanya;

    (14) ia mengatakan kepada mereka menurut nasihat orang-orang muda: "Ayahku telah memberatkan tanggungan kamu, tetapi aku akan menambah tanggunganmu itu; ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk yang berduri besi."

    (15) Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan TUHAN, supaya TUHAN menepati firman yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Ahia, orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat.

    (16) Setelah seluruh Israel melihat, bahwa raja tidak mendengarkan permintaan mereka, maka rakyat menjawab raja: "Bagian apakah kita dapat dari pada Daud? Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu! Ke kemahmu, hai orang Israel! Uruslah sekarang rumahmu sendiri, hai Daud!" Maka pergilah orang Israel ke kemahnya,

    (17) sehingga Rehabeam menjadi raja hanya atas orang Israel yang diam di kota-kota Yehuda.

    (18) Kemudian raja Rehabeam mengutus Adoram yang menjadi kepala rodi, tetapi seluruh Israel melontari dia dengan batu, sehingga mati, bahkan raja Rehabeam hampir-hampir tidak dapat menaiki keretanya untuk melarikan diri ke Yerusalem.

    (19) Demikianlah mulanya orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.

    (20) Segera sesudah seluruh Israel mendengar, bahwa Yerobeam sudah pulang, maka mereka menyuruh memanggil dia ke pertemuan jemaah, lalu mereka menobatkan dia menjadi raja atas seluruh Israel. Tidak ada lagi yang mengikuti keluarga Daud selain dari suku Yehuda saja.

    (21) Ketika Rehabeam datang ke Yerusalem, ia mengumpulkan segenap kaum Yehuda dan suku Benyamin, seratus delapan puluh ribu teruna yang sanggup berperang untuk memerangi kaum Israel dengan maksud mengembalikan kerajaan itu kepada Rehabeam, anak Salomo.

    (22) Tetapi datanglah firman Allah kepada Semaya, abdi Allah, demikian:

    (23) "Katakanlah kepada Rehabeam, anak Salomo, raja Yehuda, dan kepada segenap kaum Yehuda dan Benyamin dan kepada selebihnya dari bangsa itu:

    (24) Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang melawan saudara-saudaramu, orang Israel. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi." Maka mereka mendengarkan firman TUHAN dan pergilah mereka pulang sesuai dengan firman TUHAN itu.

    Yerobeam memulai ibadah baru

    (25) Kemudian Yerobeam memperkuat Sikhem di pegunungan Efraim, lalu diam di sana. Ia keluar dari sana, lalu memperkuat Pnuel.

    (26) Maka berkatalah Yerobeam dalam hatinya: "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud.

    (27) Jika bangsa itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."

    (28) Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

    (29) Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.

    (30) Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.

    (31) Ia membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.

    (32) Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.

    (33) Ia naik tangga mezbah yang dibuatnya di Betel itu pada hari yang kelima belas dalam bulan yang kedelapan, dalam bulan yang telah direncanakannya dalam hatinya sendiri; ia menentukan suatu hari raya bagi orang Israel dan ia naik tangga mezbah itu untuk membakar korban.

    1 Raja-raja 12

    Renungan:

    Bahaya Arogansi Pemimpin

    Ada dua macam pendekatan dalam memimpin, yaitu kuasa dan hubungan. Pemimpin yang mendekati masalah dengan mengandalkan kuasa pada umumnya hanya memperhatikan tujuan atau kemauannya sendiri dan tidak menghiraukan kepentingan orang lain. Dia ditakuti, tetapi umumnya tidak dicintai. Dia ditaati, tetapi umumnya tanpa kerelaan. Pemimpin yang mengedepankan hubungan akan berusaha memahami pikiran dan perasaan orang-orang yang dia pimpin, sehingga ia tidak akan berlaku sewenang-wenang. Pemimpin semacam ini umumnya dicintai, sehingga dia ditaati dengan kerelaan.

    Sama seperti Raja Daud yang tidak bisa mendidik anak-anaknya, Raja Salomo pun juga tidak bisa mendidik Rehabeam. Oleh karena itu, saat Rehabeam menjadi raja menggantikan ayahnya, dia belum matang dan belum siap. Celakanya, dia tidak mau mendengarkan nasihat para tua-tua yang sebelumnya mendampingi Raja Salomo, dan dia malah mengikuti saran teman-temannya yang sebaya dengan dia. Akibatnya, sebagian besar rakyat memberontak dan mengangkat Yerobeam menjadi raja di Israel bagian Utara. Hanya suku Yehuda dan suku Benyamin yang tetap mendukung Raja Rehabeam.

    Dari satu sisi, perpecahan Kerajaan Israel menjadi dua kerajaan (Israel Utara dan Israel Selatan) adalah bagian dari rencana Allah. Dari sisi lain, pecahnya kerajaan Israel merupakan akibat dari arogansi kekuasaan. Setiap pemimpin harus menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. Bila Anda berada dalam posisi sebagai pemimpin (pemimpin gereja, pemimpin perusahaan, guru, orang tua, dan sebagainya), bagaimana Anda bisa menghindar dari sikap arogan? [P]

    1 Raja-raja 12:7

    Mereka berkata: “Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu.”

  • ZEGA376

    14 Maret 2017

    Selasa, 14 Maret 2017

    Baca: Mazmur 139:17-24

    139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!

    139:18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.

    139:19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,

    139:20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia.

    139:21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?

    139:22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.

    139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;

    139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku. —Mazmur 139:23

    Renungan:

    Tangan Terbuka

    Pada hari saya dan Dan, suami saya, mulai merawat kedua orangtua kami yang sudah lanjut usia, kami sama-sama merasa seolah sedang terjun bebas ke dalam jurang. Kami tidak menyangka bahwa hal tersulit yang akan kami hadapi dalam proses merawat lansia adalah ketika membuka hati kami agar diselidiki dan dibentuk oleh Allah. Bukan itu saja, kami juga harus memberikan tempat bagi Allah untuk memakai masa-masa yang khusus itu untuk menjadikan kami semakin serupa dengan-Nya dengan cara-cara yang baru.

    Di saat saya merasa semakin terpuruk dan tak berdaya, Allah membukakan kepada saya semua rencana, keraguan, ketakutan, kesombongan, dan keegoisan saya. Dia menggunakan bagian-bagian hidup saya yang hancur itu untuk menunjukkan kasih dan pengampunan-Nya kepada saya.

    Pendeta saya pernah berkata, “Saat yang terbaik adalah ketika kamu melihat dirimu yang sesungguhnya—yakni pribadi yang tak berdaya di luar Kristus. Kemudian kamu melihat dirimu sebagaimana Kristus memandangmu—pribadi yang utuh di dalam Dia.” Itulah berkat yang saya terima dari proses perawatan yang saya berikan. Ketika melihat diri saya yang telah diproses oleh Allah, saya berpaling untuk berlari kepada-Nya dan menangis dalam pelukan-Nya. Saya pun berseru bersama pemazmur: “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku” (Mzm. 139:23).

    Saya berdoa untukmu, agar ketika kamu melihat dirimu di tengah situasi-situasi yang melingkupi kamu saat ini, kamu pun akan berpaling dan berlari kepada Allah yang menerimamu seutuhnya dengan penuh kasih dan pengampunan. —Shelly Beach, penulis tamu

    Doa:

    Bapa yang murah hati, hari ini aku menyadari betapa aku membutuhkan kasih, hikmat, dan anugerah-Mu. Selidikilah dan kenallah diriku. Curahkanlah ke dalam hidupku anugerah dan rahmat-Mu yang memulihkan hatiku.

    Petunjuk:

    Saat khawatir menerpa, kekuatan kita pun sirna. Namun, kekuatan itu diperoleh kembali saat kita berlari kepada Allah.

    Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 23-25; Markus 14:1-26

    Artikel Terkait:

    Kegagalan yang Membawaku Kembali Kepada Tuhan

    Habis sudah impian Chronika untuk diliput sebagai orang sukses. Optimisme yang tadinya membakar semangatnya kini berganti dengan rasa ingin menyerah. Adakah pelajaran yang bisa diambil dari kegagalannya ini? Bagaimana dia bisa bangkit kembali?

    WarungSaTeKaMu hadir di INSTAGRAM. Nikmati karya-karya yang menguatkan dan menginspirasi setiap hari. Follow akun kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

  • ZEGA376

    14 Maret 2017

    Selasa, 14 Maret 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    (8) Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!

    (9) Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!

    (10) Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!

    (11) Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!

    (12) Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, mujizat-mujizat-Ny dan penghukuman-penghukuman yang diucapkan-Nya,

    (13) hai anak cucu Israel, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, orang-orang pilihan-Nya!

    (14) Dialah TUHAN, Allah kita, di seluruh bumi berlaku penghukuman-Nya.

    (15) Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan,

    (16) yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak,

    (17) diadakan-Nya bagi Yakub menjadi ketetapan, bagi Israel menjadi perjanjian kekal,

    (18) firman-Nya: "Kepadamu akan Kuberi tanah Kanaan sebagai milik pusaka yang ditentukan bagimu."

    (19) Ketika jumlah mereka tidak seberapa, sedikit saja, dan mereka orang-orang asing di sana,

    (20) dan mengembara dari bangsa yang satu ke bangsa yang lain, dan dari kerajaan yang satu ke suku bangsa yang lain,

    (21) Ia tidak membiarkan siapapun memeras mereka; dihukum-Nya raja-raja oleh karena mereka:

    (22) "Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat terhadap nabi-nabi-Ku!"

    (23) Bernyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari.

    (24) Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuata yang ajaib di antara segala suku bangsa.

    (25) Sebab besar TUHAN dan terpuji sangat, dan lebih dahsyat Ia dari pada segala allah.

    (26) Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit.

    (27) Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan sukacita ada di tempat-Nya.

    (28) Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!

    (29) Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.

    Baca 1 Tawarikh 16:8-27

    Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu! —1 Tawarikh 16:11

    Renungan:

    Keagungan Wajah-Nya

    Oleh Amy Peterson

    Putra saya yang berusia empat tahun suka sekali bertanya dan tidak henti-hentinya berbicara. Saya senang mengobrol dengannya, tetapi ia memiliki kebiasaan jelek yaitu berbicara sembari memunggungi saya. Saya sering berkata kepadanya, “Mama tak bisa mendengarmu—tolong lihat Mama saat kamu bicara.”

    Adakalanya saya berpikir Allah juga menghendaki hal yang sama dari kita—bukan karena Dia tidak dapat mendengar kita, tetapi karena kita cenderung berbicara kepada-Nya tanpa sungguh-sungguh “memandang” Dia. Kita memang berdoa, tetapi pikiran kita begitu dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan kita sendiri dan fokus kita hanya terarah kepada diri sendiri sehingga kita melupakan sifat-sifat dari Pribadi yang mendengarkan doa kita. Seperti putra saya, kita bisa saja terus berbicara tanpa menaruh perhatian kepada Pribadi yang kita ajak bicara.

    Banyak dari kekhawatiran kita dapat diatasi dengan mengingatkan diri sendiri tentang siapa diri Allah dan apa yang telah dilakukan-Nya. Hanya dengan kembali memperhatikan siapa Allah, kita akan menerima penghiburan dalam sifat-sifat-Nya yang kita kenal—Dia penuh kasih, suka mengampuni, berdaulat, dan lemah lembut.

    Pemazmur percaya bahwa kita harus selalu mencari wajah-Nya (Mzm. 105:4). Ketika Daud menunjuk para pemimpin ibadah dan doa, ia mendorong bangsanya untuk memuji sifat-sifat Allah dan menceritakan kisah tentang semua kesetiaan-Nya di masa lalu (1Taw. 16:8-27).

    Pada saat kita memandang keagungan wajah Allah, kita akan menerima kekuatan dan penghiburan dari-Nya yang sanggup menopang kita, sekalipun ada pertanyaan-pertanyaan kita yang belum dijawab oleh-Nya.

    Doa:

    Tuhan, kira-Nya terang wajah-Mu selalu menyinari kami.

    Petunjuk:

    Mencari wajah Allah dapat menguatkan iman kita.

    Wawasan

    Kita membaca tentang orang-orang Israel yang beribadah kepada Allah di sekeliling tabut perjanjian. Untuk merayakan kembalinya tabut perjanjian itu ke Yerusalem, Daud menggubah sebuah nyanyian bagi Allah. Nyanyian ini meninggikan kebesaran Allah dan merayakan kehadiran-Nya. Daud menyerukan agar rakyatnya selalu mencari wajah Tuhan (1Taw.16:11), selalu takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya (ay.25, 29-30). Bagi Anda, apa artinya “selalu mencari wajah Tuhan”? —Sim Kay Tee

    Bacaan Alkitab setahun: Yosua 16–18 ; Lukas 2:1-24

    Anda dapat memberi dampak yang berarti

    Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.

    14 Maret 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    27 Maret 2017

    Amsal Hari Ini -- ( Senin, 27 Maret 2017  )

    Bacaan Alkitab hari ini:

    [[Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar, itulah sebabnya keadilan muncul terbalik. ]] (Habakuk 1:4)

    Renungan:

    “PERAHU RETAK” (Helen Aramada)

    “Perahu Retak,” lagu Franky Sahilatua yang populer pada 1990-an, masih relevan dengan kondisi saat ini. Lagu ini menggambarkan bagaimana kebenaran dan keadilan di negeri ini sudah ternodai. Hal yang salah dipertahankan, dan yang benar justru disingkirkan. Bagaikan sebuah perahu yang retak di tengah perjuangannya mengarungi gelombang, kebocoran terjadi di mana-mana dan mulai menenggelamkannya.

    Nabi Habakuk pernah dipakai oleh Tuhan untuk menyerukan firman-Nya ketika kebenaran dan keadilan telah diputarbalikkan oleh umat Israel. Kejahatan, kekerasan, dan aniaya lebih mudah ditemukan daripada kasih dan kebenaran. Orang fasik bertambah banyak, bahkan sampai “mengepung orang benar.” Pelanggaran merajalela, hukum kehilangan kekuatannya, dan keadilan tidak pernah muncul (ayat 4). Dalam keadaan ini Tuhan seakan diam, tidak berbuat apa-apa bagi umat-Nya. Namun, benarkah Tuhan diam?

    Ternyata bukannya Tuhan diam. Dia ingin umat-Nya berbalik untuk hidup benar (2:4). Tuhan yang mahaadil dan mahabenar tidak memilih cara instan untuk menghadirkan kebenaran-Nya dalam satu jentikan mengubah segalanya menjadi sempurna. Dia memilih melibatkan manusia dalam proses untuk menghadirkan kebenaran itu. Janganlah kita seperti orang fasik yang memutarbalikkan keadilan dan kebenaran, namun kenakanlah senantiasa kacamata kebenaran ilahi dalam berpikir dan bertindak. Dengan demikian, kita menjadi “rekan sekerja” Allah untuk menghadirkan keadilan dan kebenaran di dunia ini.

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

    27 Maret 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    23 Mei 2017


    Yesaya 42:3-4

    42:3Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

    42:4Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

  • ZEGA376

    1 Juni 2017

    AHOK dan KITA para (mungkin) penista agama.

    ZEGA376 tulis:


    Yesaya 42:3-4

    42:3Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

    42:4Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

    Akhir2 ini banyak orang yang dikejutkan oleh putusan terhadap Ahok yang dihukum pidana 2tahun penjara. belum lepas dari keterkejutan dan kehilangan rasa percaya terhadap hakim dan putusan pengadilan, ternyata Ahok mengambil keputusan untuk menarik kembali permohonan banding atas perkaranya. Hal ini semakin membuat para pendukung dan simpatisan Ahok kehilangan kepercayaan terhadap hukum negeri ini, bahkan kehilangan harapan akan keadilan dan tetap tinggal di negara ini. Selain merasa bahwa hukum telah dilecehkan, pak Ahok yang dinilai telah berjasa bagi rakyat Jakarta mengurai berbagai permasalahan yang kompleks mulai dari pembenahan administrasi dan kependudukan, banjir, macet, pelayanan kesehatan, perumahan yang terjangkau, pariwisata dan masih banyak lagi, malah diganjar dengan hukuman pidana yang diakibatkan ucapannya yang di-"edit" dan dirasakan merugikan bagi segolongan orang tertentu...

    Tentu saja menggugah rasa keadilan bagi para pendukungnya, dimana segala perjuangan dan prestasi yang membawa Jakarta ke arah yang lebih baik lagi seolah-olah seperti diganjar dengan hukuman pidana 2tahun penjara. Bahkan eadaaan ini membuat sebagian orang untuk berpikir pindah dari negara ini, atau minimal setidak-tidaknya menyuruh anak mereka melanjutkan pendidikan di luar negeri dan jangan kembali lagi ke Indonesia.

    Belum lagi di tengah himpitnya kesulitan-kesulitan hidup yang kita langsung kita alami dan kita hadapi sehari-hari. Ada istri yang tidak dinafkahi oleh suaminya selama bertahun-tahun, ditipu rekan bisnis atau berbagai kesulitan ekonomi lainnya. Ada yang kesulitan di bidang pekerjaan. Masih bergumul lulus kuliah atau menyelesaikan pendidikannya. Ada yang permasalahan dalam percintaaan, sulit mendapatkan pasangan atau malah berganti-ganti. Hubungan yang kurang harmonis dengan sesama, entah tetangga, mertua, teman, dll. Sakit yang tak kunjung sembuh/membaik. Dan segudang permasalahan lainnya yang menerpa kehidupan kita masing-masing membuat kita gampang kehilangan pengharapan.

    Di kala segala sesuatu serba tanpa harapan. Yakinlah Tuhan itu ada dan janji-NYA iya dan pasti sama seperti ayat bacaan perikop kita hari ini.

    Kalau kita hanya bercermin kepada kesulitan dan permasalahan kita, mungkin kita langsung tidak setuju, menertawakan mengejek, berujar: "Bagaimana bisa..?" dan beragam penunjukan kesangsian lainnya.

    Ada banyak begitu, begiiiitu bwuannyak,, bwuannyak sekali cerita di Alkitab yang menggambarkan akan janji-NYA. Bagaimana nasib bangsa Israel di padang gurun yang dikejar dan terjepit oleh bangsa mesir, kelaparan, dsb... Bagaimana bangsa Niniwe yang melanggar perintah Tuhan dan sudah siap di-azab. Bagaimana pelacur yang tertangkap tangan sedang berzinah dan siap untuk dihakimi massa (dilempari batu sampai mati). Bagaimana Daniel dan sahabatnya yang siap dilemparkan ke dalam api atau ke dalam gua singa. Ester dan seluruh Israel / Yahudi yang siap dihukum mati. Bagaimana Daud yang tidak dipilih oleh manusia secara mata tetapi dipilih oleh Allah.

    Mungkin saja kita masih menyangkal, seraya berkata: "Ah itu kan kisah jaman dulu, hanya ada di jaman Alkitab, bukan jaman sekarang, coba kalau jaman sekarang..." sambil bercermin pada kisah pahit kita atau seperti yang dialami oleh Ahok. Namun tahukah kita kalau sikap dan jalan pikiran / hati kita seperti ini, kita telah menjadi kafir dan (bisa saja) kita sudah menista TUHAN.

    Allah, Pencipta dan Pemilik Segala Sesuatu,  telah dan sudah berjanji "Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya". Untuk apa kita kuatir, ragu, dan tidak percaya? Bahkan rambut di kepalamu pun terhitung semuanya dan tidak akan jatuh tanpa seizin-NYA? Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-NYA di dalam doa sambil tidak henti-hentinya mengucap syukur.

    Makanya saya suka naik gunung/bukit, atau melihat pagi yang cerah sambil melihat ke arah pegunungnan seraya berucap :

    << Mazmur 121 >>

    TUHAN, Penjaga Israel

    1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?

    2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

    3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

    4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

    5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.

    6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.

    7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.

    8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

    media.sabda.org/alkitab_audio/ ... r/19_mzm121.mp3

    media.sabda.org/alkitab_audio/ ... r/19_mzm121.mp3

  • ZEGA376

    4 Juni 2017

    ZEGA376 tulis:

    AHOK dan KITA para (mungkin) penista agama.

    ZEGA376 tulis:

    Yesaya 42:3-4

    42:3Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

    42:4Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

    << Mazmur 121 >>

    TUHAN, Penjaga Israel

    1 Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?

    2 Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.

    3 Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

    4 Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

    5 Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.

    6 Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.

    7 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.

    8 TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.

    Sudahkah kita menista Tuhan dengan tidak percaya akan janji keselamatan dan pertolongan dari pada-NYA dan malah sibuk bergumul dengan penderitaan, permalasalah dan rasa kuatir kita sendiri?

    Sudahkah kita menista Tuhan dengan bertindak dan menghakimi sesama kita manusia?

    Sudahkah kita menista Tuhan dengan berpegang teguh pada prinsip dan keyakinan yang kita percayai tanpa menghadirkan Roh Kudus dan kasih dalam setiap ucapan, pikiran dan perbuatan kita?

  • ZEGA376

    4 Juni 2017

    Pentakosta dan stiker

    Kemarin saya berjalan-jalan ke tempat wisata dan mampir ke warung makan di parkiran lokasi tempat wisata tersebut. Ternyata tempat makan tersebut tidak hanya menjual makanan-muniman saja, suvenir, bibit tanaman, produk hasil bumi masyarakat sekitar, namun juga stiker lucu/parodi

    Apakah sikap hidup kita sudah mencerminkan Roh Kudus dalam hati, pikiran dan perbuatan kita?

    Selamat hari Pentakosta.

  • ZEGA376

    4 Juni 2017

    BERGAUL DENGAN TUKUL

    [[Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang. ]] (Amsal 13:20).

    Sejak saya menggunakan Tukul Arwana sebagai bintang iklan salah satu produk yang saya tangani, saya sering bertemu dan bepergian bersamanya, baik di acara on air di TV atau acara off air di beberapa kota di luar Jakarta. Makin lama bergaul, saya makin tahu riwayat hidupnya, jalan pikirannya, sampai pada kebiasaannya. Bahkan teman-teman kantor saya, sambil bercanda mengatakan bahwa saya makin lucu mirip dengan Tukul, mulai dari omongan sampai tingkah laku.

    Memang orang akan sangat terpengaruh oleh teman dan lingkungan pergaulannya. Jika kita bergaul dengan sekumpulan orang yang pesimis, kita akan ketularan menjadi pesimistis. Sebaliknya, kalau kita bergaul dengan kumpulan orang optimis, kita menjadi optimistis. Oleh karena itu, para motivator sering menganjurkan kita untuk bergaul dengan orang sukses agar ketularan sukses. Raja Salomo yang kita kenal dengan kebijakannya pun mengatakan bahwa jika kita bergaul dengan orang bijak, maka kita akan menjadi lebih bijak; tetapi jika kita berteman dengan orang bebal, kita akan menerima kemalangan.

    Sebagai orang percaya atau murid Yesus, selayaknya kita bergaul dengan-Nya, dengan mendengarkan ajaran-Nya, memahami jalan pikiran-Nya, meneladani tindakan-Nya. Dengan demikian, lambat laun kita akan menjadi makin serupa dengan-Nya. Kita juga akan menjadi pengaruh positif bagi orang yang bergaul dengan kita. Dan pada akhirnya, nama Tuhan yang dipermuliakan.

    (Eddy Nugroho)

    Amsal Hari Ini -- ( 4 Juni 2017 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    4 Juni 2017

    Minggu, 4 Juni 2017.

    Damai Sejahtera yang Sempurna

    Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. —Yohanes 14:27

    Baca: Yohanes 14:25-31

    14:25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;

    14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

    14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

    14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

    14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.

    14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku.

    14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.”

    Baca Yohanes 14:25-31 Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Damai Sejahtera yang Sempurna
    Oleh Amy Boucher Pye

    Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu. —Yohanes 14:27

    Seorang sahabat menceritakan kepada saya bahwa selama bertahun-tahun ia mencari kedamaian dan kepuasan hati. Ia dan suaminya membangun usaha yang sukses sehingga mampu membeli rumah besar, pakaian mewah, dan perhiasan mahal. Namun, semua harta dan pertemanannya dengan orang-orang yang berpengaruh tidak juga memuaskan kerinduan hatinya akan kedamaian. Lalu suatu hari, ketika ia merasa terpuruk dan putus asa, seorang teman membawakannya kabar baik tentang Yesus Kristus. Pada saat itulah ia bertemu dengan Sang Raja Damai, dan pemahamannya tentang arti kedamaian dan kepuasan yang sejati pun berubah selamanya.

    Yesus berbicara tentang damai sejahtera yang sejati itu kepada para sahabat-Nya setelah perjamuan terakhir mereka bersama (Yoh. 14). Di sanalah Dia menyiapkan mereka untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan segera terjadi: kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kedatangan Roh Kudus. Yesus menyatakan bahwa damai sejahtera yang diberikan-Nya tidak seperti yang diberikan dunia ini. Lewat pernyataan itu, Dia ingin para murid tetap mengalami damai sejahtera sekalipun kesulitan mendera mereka.

    Kemudian, ketika Yesus yang telah bangkit muncul di hadapan para murid yang ketakutan setelah kematian-Nya, Dia menyapa mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh. 20:19). Pada saat itulah Yesus mengajak mereka, dan juga kita, untuk kembali mempercayai apa yang telah diperbuat-Nya bagi kita semua. Dengan mempercayai-Nya, kita pun menerima kepastian yang jauh lebih meyakinkan daripada perasaan kita yang selalu berubah-ubah. —Sheridan Voysey

    Bapa Surgawi, Engkau memberikan damai sejahtera kepada orang yang hatinya percaya sepenuhnya kepada-Mu. Tolong kami untuk percaya kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah Gunung Batu kami yang kekal.

    Yesus datang untuk memberikan damai sejahtera ke dalam hidup dan dunia kita.

    Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 21-22 dan Yohanes 14

    Artikel Terkait:

    Penjara Bukan Penghalang

    Jadilah yang pertama menemukan artikel terbaru dari WarungSaTeKaMu.org. Add akun LINE kami dengan klik di sini atau cari melalui ID @warungsatekamu

    Seorang sahabat menceritakan kepada saya bahwa selama bertahun-tahun ia mencari kedamaian dan kepuasan hati. Ia dan suaminya membangun usaha yang sukses sehingga mampu membeli rumah besar, pakaian mewah, dan perhiasan mahal. Namun, semua harta dan pertemanannya dengan orang-orang yang berpengaruh tidak juga memuaskan kerinduan hatinya akan kedamaian. Lalu suatu hari, ketika ia merasa terpuruk dan putus asa, seorang teman membawakannya kabar baik tentang Yesus Kristus. Pada saat itulah ia bertemu dengan Sang Raja Damai, dan pemahamannya tentang arti kedamaian dan kepuasan yang sejati pun berubah selamanya.

    Yesus berbicara tentang damai sejahtera yang sejati itu kepada para sahabat-Nya setelah perjamuan terakhir mereka bersama (Yoh. 14). Di sanalah Dia menyiapkan mereka untuk menghadapi peristiwa-peristiwa yang akan segera terjadi: kematian-Nya, kebangkitan-Nya, dan kedatangan Roh Kudus. Yesus menyatakan bahwa damai sejahtera yang diberikan-Nya tidak seperti yang diberikan dunia ini. Lewat pernyataan itu, Dia ingin para murid tetap mengalami damai sejahtera sekalipun kesulitan mendera mereka.

    Kemudian, ketika Yesus yang telah bangkit muncul di hadapan para murid yang ketakutan setelah kematian-Nya, Dia menyapa mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” (Yoh. 20:19). Pada saat itulah Yesus mengajak mereka, dan juga kita, untuk kembali mempercayai apa yang telah diperbuat-Nya bagi kita semua. Dengan mempercayai-Nya, kita pun menerima kepastian yang jauh lebih meyakinkan daripada perasaan kita yang selalu berubah-ubah.

    Bapa Surgawi, Engkau memberikan damai sejahtera kepada orang yang hatinya percaya sepenuhnya kepada-Mu. Tolong kami untuk percaya kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah Gunung Batu kami yang kekal.

    Yesus datang untuk memberikan damai sejahtera ke dalam hidup dan dunia kita.

    Wawasan

    Yesus berulang kali bicara tentang damai sejahtera dalam Yohanes 14, padahal Dia akan segera ditangkap dan murid-murid-Nya akan bersembunyi ketakutan. Dalam ayat 1, Yesus meminta para murid untuk tidak menjadi gelisah oleh peristiwa-peristiwa yang akan mereka hadapi, tetapi menanti-nantikan perjumpaan kembali dengan-Nya di rumah Bapa-Nya. Dalam bacaan hari ini, Yesus mengajarkan bahwa damai sejahtera dapat kita alami dengan kehadiran Roh Kudus, karena salah satu buah Roh adalah damai sejahtera (Galatia 5:22-23). Pengajaran Yesus ini diakhiri dengan janji damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yohanes 16:33). Damai sejahtera-Nya adalah hadiah luar biasa yang akan menguatkan kita dalam menjalani setiap musim kehidupan. Sudahkah Anda mengalami damai sejahtera dari Yesus di dalam hidup Anda?—Bill Crowder

    Bacaan Alkitab setahun: 2 Tawarikh 21–22 ; Yohanes 14

    5 Juni 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 Juni 2017

    Perubahan Hidup (Pentakosta)

    Minggu, 4 Juni 2017

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Kisah Para Rasul 2:1-11

    Bila kita membandingkan kehidupan para murid Tuhan Yesus sebelum hari Pentakosta dengan kehidupan mereka pada hari Pentakosta dan sesudah hari Pentakosta, kita bisa melihat terjadinya perubahan yang amat dahsyat. Sebelum Pentakosta, kehidupan para murid Tuhan Yesus amat bergantung pada Tuhan Yesus. Setiap kali menghadapi masalah yang tak sanggup mereka hadapi sendiri, yang mereka lakukan adalah mencari Tuhan Yesus memohon pertolongan. Saat Tuhan Yesus membiarkan diri-Nya ditangkap oleh para pengawal Bait Allah, murid-murid menjadi ketakutan dan tercerai berai. Saat Tuhan Yesus diadili, hanya Petrus dan seorang murid yang lain (kemungkinan besar Yohanes) yang berani menyaksikan jalannya pengadilan. Saat itu, Petrus yang menyaksikan dari jauh dengan rasa was-was akhirnya menyangkal Tuhan Yesus sampai tiga kali karena takut ketahuan.

    Sifat pengecut itu hilang lenyap pada hari Pentakosta. Para murid yang sebelumnya lari ketakutan saat Tuhan Yesus ditangkap, sekarang berani menghadapi ribuan orang. Bahkan, Petrus—yang sebelumnya beberapa kali menunjukkan sikap pengecut—dengan berani berkhotbah di depan sekitar tiga ribu orang. Petrus berkhotbah tentang Kristus dengan sepenuh hati sehingga khotbahnya membuat hati para pendengarnya tersentuh (2:37) dan pada akhirnya ada sekitar tiga ribu orang yang memberi diri mereka untuk dibaptis (2:41). Menurut pendapat Anda, apakah anggota jemaat tempat Anda beribadah telah mengalami perubahan hidup? Menurut pendapat Anda, perubahan hidup macam apa yang seharusnya terjadi bila Roh Kudus hadir di dalam kehidupan orang percaya? [P]

    2 Timotius 1:7

    “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

  • ZEGA376

    6 Juni 2017

    << Kisah Para Rasul 2 >> Kedatangan Roh Kudus

    1Ketika hari Pentakosta tiba, mereka semua bersama-sama berada di tempat yang sama.

    2Dan, tiba-tiba terdengarlah dari langit, bunyi seperti tiupan angin kencang, dan bunyi itu memenuhi seisi rumah tempat mereka sedang duduk.

    3Dan, tampak kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap di atas mereka masing-masing.

    4Maka, mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam berbagai bahasa, seperti yang diberikan Roh Kudus untuk mereka ucapkan.

    5Pada waktu itu, ada orang-orang Yahudi yang tinggal di Yerusalem, orang-orang saleh dari tiap-tiap bangsa di bawah langit.

    6Dan, ketika bunyi itu terdengar, sekumpulan orang banyak datang bersama-sama dan bingung karena setiap orang sedang mendengar mereka itu berbicara dalam bahasa mereka sendiri.

    7Mereka takjub dan heran, sambil berkata, "Bukankah mereka semua yang sedang berbicara adalah orang-orang Galilea?

    8Dan, bagaimana mungkin masing-masing kita mendengar mereka dengan bahasa tempat kita dilahirkan?

    9Orang-orang Partia, dan Media, dan Elam, dan penduduk Mesopotamia, Yudea, dan Kapadokia, Pontus, dan Asia,

    10Frigia, dan Pamfilia, Mesir, dan daerah-daerah Libia dekat Kirene, dan pendatang-pendatang dari Roma, baik orang-orang Yahudi maupun para proselit,

    11orang-orang Kreta dan Arab. Kita mendengar mereka berbicara dengan bahasa kita tentang perbuatan-perbuatan besar Allah.

    12Dan, mereka semua takjub dan bingung sambil berkata satu sama lain, "Apa arti semua ini?

    13Akan tetapi, orang lain menertawakan dan berkata, "Mereka dimabukkan oleh anggur baru.

    _____________

    Mabuk Kebaikan.

    Sebelum hari Pentakosta, para murid-murid Tuhan Yesus dan rasul yang sebelumnya dirudung ketakutan karena pemimpin radikal mereka dihukum mati, tercerai-berai dan tinggal dalam ketakuatan. Bahkan Rasul Petrus yang begitu berapi-api mengatakan "Tuhan, aku siap dipenjara bahkan mati bersama-Mu!" bahkan hingga menyiapkan pedang pun lari ketakutan dan menyangkali Tuhan Yesus 3x. Namun setelah mereka dikuatkan dengan penampakan" Tuhan yesus, mereka semua (para murid dengan para wanita dan Maria, ibu Yesus, serta saudara-saudara-Nya) kini tinggal dalam satu atap dengan sehati bertekun dalam doa bersama.

    Pada hari Pentakosta, mereka keluar semua dan berkotbah memberitakan kabar baik kepada orang-orang Kudus dari segala bangsa yang pada waktu itu "kebetulan" sedang berkumpul di Yerusalem. Dan oleh karena kuasa Roh Kudus, setiap orang yang mendengarnya merasa bahwa mereka saling berbicara dalam bahasa asli mereka masing-masing.  

    Tanggapan banyak orang yang mendengar kotbah mereka begitu beragam. Ada yang menerima dan menyerahkan dirinya untuk dibaptis pada saat itu juga sekitar 3.000 orang banyaknya! Namun tidak sedikit juga orang yang pesimis, menertawakan dan nyinyir mencela bahwa mereka itu adalah orang yang habis mabuk akibat miras.

    Begitu pula dengan kita. Kadang kala kita bereaksi negatif dan berpikiran buruk terhadap seseorang atau akibat peristiwa tertentu. Ada bom, kita jadi takut berpergian kemana-mana. Ada orang baik yang menjadi tokoh pembaharuan dan anti-korupsi malah dicari-cari kesalahannya dan masuk penjara. Ada orang yang bermaksud baik malah dicap jelek modus dan aneh (freak/weirdo).

    Namun saya jadi teringat akan :

    s-media-cache-ak0.pinimg.com/564x/c4/0f/f0/c40ff0c862714e74c51e853ee599cd33.jpg

    "Tuhan Yang Mengenalmu" ~Bunda Teresa~

    • • Terkadang orang berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois. Tetapi, bagaimanapun juga, terimalah mereka apa adanya.
    • • Apabila engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kaulakukan itu. Tetapi, tetaplah berbuat baik selalu.
    • • Apabila engkau sukses, engkau mungkin akan mempunyai musuh dan juga teman-teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
    • • Apabila engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu. Tetapi tetaplah bersikap jujur dan terbuka setiap saat. Walau suatu saat nanti engkau akan tertipu lagi.
    • • Apa yang telah kau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti, dan tetaplah membangun.
    • • Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan di dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi, tetaplah berbahagia.
    • • Kebaikan yang kalakukan hari ini, mungkin besok akan dilupakan orang. Tetapi, teruslah berbuat baik.
    • • Berikan yang terbaik dari apa yang kaumiliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi, tetap berikanlah yang terbaik.
    • • Sadarilah bahwa semuanya itu ada diantara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada antara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan atas perbuatan baik yang kaulakukan. Tetapi, percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang yang jujur, dan Dia dapat melihat ketulusan hatimu.

    s-media-cache-ak0.pinimg.com/564x/fb/b7/68/fbb76834aed8cbe6953a0ed671c81966.jpg

    kata-kata yang terlintas dalam film: Mother Theresa of Calcutta The Movie

    Sumber  : www.kompasiana.com/alexanderph ... 133114449b1e2d5

    Oleh karena itu, kita sebagai orang percaya yang telah menerima keselamatan dan kuasa dari Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, biarlah Roh Kudus itu bekerja di dalam kita, melalui kita, berkarya, meyalakan terang kasih-NYA dan membagikan garam-NYA, supaya tidak tawar dan hanya menjadi "laut mati".

    It's not how much we give but how much love we put into giving.” ~Bunda Teresa~

    Karena kalau kita sibuk menghakimi orang lain, maka kita tidak ada waktu untuk membagikan kasih Tuhan.

    "If you judge people, you have no time to love them." ~Bunda Teresa~

    1zl13gzmcsu3l9yq032yyf51-wpengine.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/2017/04/mother-teresa-quotes-If-you-judge-people-you-have-no-time-to-love-them.jpg

    "I am not sure exactly what heaven will be like, but I don't know that when we die and it comes time for God to judge us, he will NOT ask, How many good things have you done in your life?, rather he will ask, How much LOVE did you put into what you did?"

    1zl13gzmcsu3l9yq032yyf51-wpengine.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/2017/04/Mother-Teresa-Intense-love-gives.jpg

    Akhir dari perenungan kita hari ini, biarlah turunnya Roh Kudus di dan dalam kita, memabukkan kita oleh cinta kasih-NYA dan berkarya untuk membagikan cinta kasih-NYA sebagaimana tertulis :

    << 1 Korintus 13 >> Kasih

    1Jika aku dapat berbicara dalam bahasa-bahasa manusia dan para malaikat, tetapi tidak mempunyai kasih, aku adalah gong yang berbunyi dan canang yang gemerencing.

    2Jika aku mempunyai karunia bernubuat dan mengetahui semua rahasia dan semua pengetahuan, dan jika aku memiliki semua iman untuk memindahkan gunung-gunung, tetapi tidak mempunyai kasih, aku bukanlah apa-apa.

    3Jika aku memberikan semua hartaku untuk memberi makan kepada orang miskin, dan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada gunanya bagiku.

    Kita mungkin tidak bisa berbuat banyak dan hebat/keren seperti pelayan Tuhan, artis atau penginjil ternama. Tetapi minimal kita bisa membagikan senyum (gratis) kepada setiap orang. Senyuman yang tulus dan murni sesederhana ini mungkin adalah hal termanis/terindah yang pernah mereka dapatkan (hari ini) dan menyelamatkan nyawa mereka hari ini.

    Not all of us can do great things. But we can do small things with great love.

    Spread love everywhere you go. Let no one ever come to you without leaving happier.

    Every time you smile at someone, it is an action of love, a gift to that person, a beautiful thing.
    ― Mother Teresa

    www.coraevans.com/images/latest-news/mother_teresa.jpg

    6 Juni 2017 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 Agustus 2017

    SILSILAH ANUGERAH

    Diterbitkan hari Jum'at, 04 Agustus 2017 00:00

    Ditulis oleh Nanik Woelandari

    Baca: Matius 1:1-17

    Jadi, seluruhnya ada empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. (Matius 1:17)

    Bacaan Alkitab Setahun:

    Yesaya 15-21

    Membaca silsilah di dalam Alkitab adalah hal yang dihindari oleh banyak orang. Selain terlihat membosankan, sekilas pandang silsilah seperti tidak memiliki kaitan dengan kehidupan pribadi si pembaca. Namun sebetulnya tidaklah demikian. Silsilah tidak sekadar berbicara tentang susunan nama antar generasi. Silsilah berbicara tentang kuasa dan anugerah Allah yang bekerja dibalik kehidupan orang-orang tersebut.

    42 nama yang terdaftar dalam garis silsilah Yesus Kristus menurut catatan Matius, sebagian besar di antaranya memiliki catatan sejarah hidup yang kelam. Sebut saja di antaranya Salomo dan Manasye yang mewakili raja-raja Israel yang jatuh ke dalam penyembahan berhala dan bahkan Daud dengan skandal pembunuhan dan perzinahannya. Untuk status masa lalu yang serupa, Matius malah menambahkan empat nama wanita non-Yahudi. Dengan kata lain, deretan nama tersebut bukanlah kumpulan orang yang layak berada dalam garis silsilah Sang Mesias. Tak satu pun.

    Kesengajaan Matius ini memberikan pesan penting tentang kasih Allah yang tidak bersyarat kepada manusia berdosa, dan ketidakterbatasan kuasa Allah dalam menggenapi rencana-Nya melalui mereka. Jelas, bahwa baik iblis maupun kelemahan manusia tidak akan pernah dapat menghambat penggenapan rencana penebusan Allah dalam diri Yesus Kristus. Seperti ke-42 nama tersebut, kita semua juga sama sekali tidak layak untuk beroleh hidup dan kehormatan melayani Dia. Namun kasih dan anugerah Allah di dalam Kristus melampaui kelemahan kita. Syukur kepada Allah!

    —NW/www.renunganharian.net

    TUJUAN HIDUP SEJATI DIBANGUN DARI KESADARAN BAHWA HIDUP BUKAN TENTANG KITA

    NAMUN ALLAH YANG BEKERJA DALAM KELEMAHAN KITA BAGI KEMULIAAN-NYA.

    Anda diberkati melalui Renungan Harian?

    Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan kami.

    Rek. Renungan Harian BCA No. 456 500 8880 a.n. Yayasan Gloria

  • ZEGA376

    20 Agustus 2017

    Pirmaning Sih Lestari

    Renungan :

    "Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!"

    (Mazmur 128:1)

    Kebahagiaan ialah suatu keadaan perasaan aman damai serta gembira. Dengan kata lain, kebahagiaan melebihi perasaan kegembiraan. Umumnya, kegembiraan berhubungan dengan suatu kejadian atau pencapaian yang khusus, sedangkan kebahagiaan berhubungan dengan keadaan yang lebih umum seperti kesenangan hidup atau kehidupan berumah tangga.

    Bagaimanapun, kedua perasaan ini sangat berkaitan dan subjektif serta relatif.

    Kebahagiaan seseorang tidak dapat diukur atau digambarkan, dan berubah-ubah mengikuti situasi dan kondisi. Orang yang kelihatan bahagia belum tentu berbahagia, dan orang yang kelihatan tidak bahagia belum tentu tidak berbahagia. Hanya orang itu sendiri yang tahu dan merasakan apakah dia bahagia atau tidak.

    Pengertian kebahagiaan berbeda-beda antara seorang dengan yang lain. Ada yang merasa bahagia kalau dia mendapat makanan, pakaian dan kediaman yang paling sederhana, terhindar daripada penyakit, kelaparan, dan perang. Sebaliknya, ada orang merasa tidak bahagia meskipun hidupnya dalam keadaan yang aman, mewah, sehat, dan senang.

    Ada orang merasa tidak bahagia sekalipun, walaupun dia mempunyai kuasa, status, dan kekayaan.

    Umumnya seseorang akan merasa gembira jika apa yang dihayati dan diingininya dapat diperoleh dan dinikmati.

    Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita bahwa kebahagiaan sejati tidak tergantung pada hal-hal di luar diri, seperti kekayaan, popularitas, dan jabatan.

    Kebahagiaan sejati tidak dapat dilepaskan dari Tuhan. Hanya Tuhanlah sumber kebahagiaan kita. Dengan hidup takut akan Tuhan dan berjalan menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, akan membuat kita berpuas hati dengan keberadaan kita. Kita akan diberikan kekuatan untuk tetap bersyukur dalam segala keadaan. Dan orang yang selalu bersyukur adalah orang yang paling berbahagia.

    amin.

    Be blessed.

    20 Agustus 2017 diubah oleh ZEGA376

  • DERVINA761

    24 Agustus 2017

    Bro Zega.. sugoi.. makasih ya..

  • ZEGA376

    25 Agustus 2017

    Pelita Hati: 25.08.2017 – Hukum Kasih
    By: Romo Stephanus Istoto Raharjo Pr

    Bacaan Matius 22:34-40


    Matius 22:34-40
    Hukum yang terutama

    22:34Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka

    22:35dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:

    22:36"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"

    22:37Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

    22:38Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

    22:39Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

    22:40Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

    alkitab.mobi/tb/passage/matius+22%3A34-40

    www.sesawi.net/wp-content/uploads/2017/08/Pelita-Hati-25-Agustus-2017.jpg

    Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

    Pelita Hati

    “GURU, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat.22:36-40)

    Hukum kasih adalah hukum utama dan paling utama dalam kekristenan. Identitas murid-murid Kristus adalah hidup di dalam kasih ittu: kepada Allah dan kepada sesama yang tak terpisahkan dan tak boleh saling berlawanan. Kasih kepada Allah harus mewujud dalam hidup dan menyata pada sesama. Menghayati ajaran kasih bukanlah sesuatu yang abstrak tetap real dan nyata. Penulis Surat Yohanes melukiskannya dengan amat indah: Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. (1 Yoh 4:20). Bagaimanakah dengan Anda?

    Cendrawasih si burung indah,
    di tanah Papua pulau Irian.
    Berbuat kasih itu ibadah,
    niscaya hidup makin berkenan.

    dari Papua dengan cinta,
    Berkah Dalem mois

    www.sesawi.net/2017/08/24/peli ... 17-hukum-kasih/

  • ZEGA376

    29 September 2017

    d626yq9e83zk1.cloudfront.net/files/2017/09/29-770x425.jpg


    Iman yang Segar


    Baca: Yohanes 20:24-29 | Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 7–8 ;

    Alkitab SABDA
    alkitab.sabda.org

    Yohanes 20:24-29
    Yesus menampakkan diri kepada Tomas
    20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. 20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." 20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

    Sumber: alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Yohanes 20:24-29
    Copyright © 2005-2017 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)

    alkitab.sabda.org/passage.php? ... 9&mode=text

    Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.Ibrani 10:23

    Iman yang Segar
    Dahulu ketika putra kami bergumul dengan kecanduan heroin, jika Anda mengatakan kepada saya bahwa suatu hari kelak Allah akan memakai pengalaman kami untuk menguatkan keluarga lain dengan pergumulan serupa, saya pasti akan sulit menerimanya. Memang Allah bekerja dengan cara-Nya sendiri untuk memunculkan kebaikan yang tidak selalu mudah dilihat dari situasi-situasi sulit, terutama ketika kita sedang berada dalam situasi tersebut.

    Tomas sang murid juga tidak menduga bahwa Allah akan memunculkan kebaikan dari peristiwa yang paling mengguncang imannya, yaitu penyaliban Yesus Kristus. Tomas tidak bersama murid-murid lainnya saat Yesus menjumpai mereka setelah kebangkitan-Nya, dan dalam dukacita yang besar ia bersikeras, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (Yoh. 20:25). Namun kemudian, saat Yesus muncul di hadapan semua murid, Roh Allah menggugah Tomas yang awalnya ragu untuk mengucapkan pernyataan iman yang luar biasa. Ketika Tomas berseru, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (ay.28), ia menangkap kebenaran bahwa Yesus yang berdiri tepat di hadapannya benar-benar adalah Allah yang menjadi manusia. Itulah pengakuan iman yang tegas dan telah menguatkan serta menggugah orang percaya dari abad ke abad.

    Allah kita sanggup menggugah iman yang segar dalam hati kita, bahkan pada saat-saat yang tidak kita harapkan. Kita dapat selalu mengandalkan kesetiaan-Nya. Tiada yang terlalu sulit bagi-Nya!

    .
    Tuhan, terima kasih karena kasih-Mu lebih kuat daripada segala masalah besar yang kami hadapi—bahkan lebih daripada keraguan atau ketakutan kami yang terbesar!

    .

    Allah sanggup mengubah keraguan hati menjadi pengakuan iman yang tegas.

    Oleh James Banks

    .

    .

    WAWASAN

    Meski Allah sepertinya membisu dan tidak terlihat, Dia sesungguhnya tidak pernah meninggalkan kita (Ibrani 13:5). Dia memegang kendali dan berkuasa bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita; tidak ada yang sia-sia di tangan Allah kita (baca Roma 8:28).

    Dalam 1 Korintus 10:13, Rasul Paulus meyakinkan kita bahwa Allah pasti menyediakan jalan keluar bagi kita, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga kami dapat menanggungnya”. Saat melewati kesulitan-kesulitan hidup, mari mengarahkan pandangan kita dalam iman kepada Dia “yang tidak kelihatan” karena Dia yang menjanjikannya setia (Ibrani 11:27; 10:23).—Sim Kay Tee

    Untuk perenungan lebih lanjut, bacalah 1 Korintus 1:9; 1 Tesalonika 5:24; 2 Tesalonika 3:3; dan 2 Timotius 2:13. Kiranya Allah yang setia mendekap dan menyegarkan iman Anda.

    santapanrohani.org/2017/09/29/iman-yang-segar/

    da4kwgmu3ugvs.cloudfront.net/files/ID-share-odb-2017-09-29.jpg

  • ZEGA376

    29 September 2017

    Mkasih sama Tuhan Yesus. (titik)  

    DERVINA761 tulis:

    Bro Zega.. sugoi.. makasih ya..

651 – 675 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 26  27  28 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan