Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pendalaman Alkitab Online

ForumAlkitab

1126 – 1150 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 45  46  47 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    la menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

    ~1 Korintus 13:7

    If You Love Them, Tell Them

    Dalam budaya kita, kata "cinta" sering kali hanya bicara tentang romantisme. Maka, orang Indonesia yang asing dengan budaya Barat, mungkin bingung saat seorang pria Amerika dewasa mengatakan "I love him" ketika ia bicara tentang sahabatnya sesama pria. Mereka bukanlah pasangan sejenis. Kata love dalam bahasa Inggris sendiri memang bukan hanya tentang hubungan asmara, melainkan kata untuk menunjukkan rasa kasih.

    Bandingkan dengan budaya kita. Kosakata untuk mengungkapkan cinta terbatas. Cinta bahkan sering diartikan sebatas asmara. Tak heran, sebagai orang Indonesia, rata-rata kita jarang mengungkapkan rasa sayang kepada orang lain. Mungkin hanya waktu masih pacaran saja, kita mengucapkannya. Ketika sudah menikah bertahun-tahun, ungkapan cinta itu sudah jarang. Saat anak masih kecil, kita mungkin sering mengucapkan secara langsung betapa kita sayang pada anak kita (dan sebaliknya, anak kepada orang tuanya). Ketika dewasa? Kagok rasanya! Bagaimana dengan yang lain? Dengan sahabat? Dengan saudara? Dengan atasan? Dengan pegawai?

    Psikolog mengatakan bahwa hal itu terjadi karena budaya kita lebih mengutamakan konteks, di mana tindakan dianggap lebih penting dari ucapan. Selain itu, hubungan kita dengan sesama juga seringkali lebih berjarak. Hubungan orang tua dan anak lebih seperti hubungan penguasa dan hamba, hubungan suami dan istri pun kadang seperti itu, hubungan dalam karier apalagi. Namun, hari ini, kita membaca satu definisi kasih menurut firman Tuhan. Ya, Alkitab berkata bahwa ciri kasih adalah menutupi segala sesuatu (1 Korintus ayat 7), Jika kasih ada di dalam hati kita, ia akan menutupi segala rasa aneh, canggung, atau tidak biasa untuk mengungkapkan bahwa kita mengasihi pasangan, anak, orang tua, sahabat atau apapun. Bagaimana dengan kita? Mengungkapkan kasih kita kepada orang-orang yang kita kasihi bukanlah soal budaya. Ini pun tindakan kasih, di mana kita mengkomunikasikan betapa kita mengasihi mereka. Biarlah kita bisa menyampaikan kasih kita tidak hanya melalui perbuatan atau hanya lewat ucapan, tapi melalui ucapan dan tindakan kita.

    Tuhan memberkati

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    🌹🔥 *=BERKAT DAN KUTUK=* ♨🥀

               B a c a a n :  Yer 17 : 1 - 8.

               N a t s        :  Yer 17 : 7 - 8.

            ●  "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,  yang menaruh harapannya  pada TUHAN ! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke batang air dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."

    🥀♨ *=SALAH PILIH=*

    Nabi Yeremia sungguh bergumul menghadapi bangsa Yehuda yang lebih "memilih kutukan dari pada berkat yang dari Tuhan", mereka sudah salah memilih jalan hidup yang tidak berkenan di hati Tuhan.

    Bahkan Tuhan nyatakan bahwa "dosa Yehuda tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan dan terukir pada loh hati mereka dan tanduk-tanduk mezbah mereka."

    ( Yer 17: 1).

    Yang artinya "dosa Yehuda itu sudah terlalu dalam tertoreh di hati  dan melekat erat dalam kehidupan mereka bahkan di dalam hati sudah terukir dosa-dosa mereka yang berarti sudah menjadi kebiasaan, pola hidup dan ibadah mereka yang tidak akan dapat diubah lagi."

    Suatu ukiran sulit untuk diubah, harus ada yang dikikis, dikerat mungkin juga dipotong atau ditambahkan bahan yang baru.

    "Ukiran di hati bangsa Yehuda ini suatu ukiran dosa, yang pasti sangat sulit untuk dapat memperbaiki, kecuali dengan pertobatan dan mohon Roh Tuhan untuk diam di dalam hatinya."

    ♨🥀 Bangsa Yehuda ini sudah "mengandalkan manusia yaitu para nabi palsu yang bernubuat palsu dan mengandalkan kekuatannya sendiri serta hatinya sudah menjauh dari Tuhan."

    Maka hidupnya "terkutuk, seperti semak bulus di padang belantara, tidak akan mengalami keadaan baik, tinggal di tanah angus di padang gurun yang tidak ada penduduknya, yang artinya hidupnya tidak berguna, sia-sia sama sekali." ( Yer 17 : 7).

    🌹🔥 *=BERKAT BAGI YANG MENGANDALKAN TUHAN=*

    Orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati.

    "Mengandalkan Tuhan artinya percaya dan penyerahan secara total seluruh hidup kita dan membiarkan Tuhan yang mengontrol dan menguasai seluruh sendi kehidupan kita."

    🙏🔥 Penyerahan secara total ini bukan berarti kita tinggal diam, duduk manis dan berdoa saja, namun kita juga harus aktif melakukan bagian kita, antara lain tetap "tekun dalam mencari kehendak Tuhan dalam hidup kita dan setia melakukan kehendak-Nya."

    🌹🔥 Orang yang mengandalkan Tuhan akan seperti "pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air."

    "Akar adalah iman" kita yang merambatkan artinya semakin mendekatkan ke batang air. Batang air itu adalah gambaran firman-Nya dan firman itu telah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus.

    Yang berarti "iman kita harus senantiasa focus tertuju, bukan hanya mendekat tetapi melekat erat pada Yesus, sebab Tuhan Yesus sebagai pokok anggur yang benar, carang-carangnya tidak akan dapat mengeluarkan buah jika tidak melekat pada pokok anggur." ( Yoh 15 : 5).

    🌹🔥 "Tidak akan pernah mengalami panas terik, sebab air senantiasa tersedia di dekat akarnya."

    Orang yang mengandalkan Tuhan "tidak akan pernah merasakan kekeringan rohani, merasa takut atau kuatir dengan apa yang terjadi pada dirinya atau di alam ini, karena Roh Kudus yang telah di dalam hatinya akan memberikan kekuatan, penghiburan, pertolongan, bimbingan dan pengajaran, sehingga iman tetap teguh."

    🍃🌹 "Daunnya tetap hijau dan tidak kuatir akan tahun kering."

    Daun adalah lambang "doa-doa kita yang tetap ada dan selalu naik ke hadapan Tuhan sehingga tidak akan pernah mengalami kekuatiran, sebab segala kekuatirannya sudah diserahkan kepada Tuhan." ( 1 Pet 5 :7).

    🍒🍎 Dan yang menjadi puncak dari mengandalkan Tuhan adalah "tidak akan berhenti mengeluarkan buah "yaitu "buah-buah Roh", semua kebaikan dan yang menjadi berkat bagi sesama. ( Gal 5 : 22 -23...

    *"baca sendiri"*).

    *ANDALKAN TUHAN YANG ADALAH SUMBER SEGALA BERKAT; JASMANI DAN ROHANI, SEHINGGA HIDUP KITA BERBUAH-BUAH DAN MENJADI BERKAT BAGI SESAMA.*◆

    *TERPUJILAH TUHAN, HALELUYA-AMIN.*❤

      *TUHAN YESUS MEMBERKATI.*

    *(Tini Jayadi).*

        🙏🔥🍒🍎🙏🔥🍒🍎🙏🔥🍒🍎🙏

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    *Sabtu, 22 Juni 2019*

    *MEMPERLUAS KAPASITAS*

    *BACAAN ALKITAB HARI INI*

    *Matius 25:14-19*

    *Matius 25:15*

    Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya.

    *RENUNGAN INSPIRASI*

    Kapasitas berbicara tentang daya tampung atau kemampuan yang tersedia. Tuhan memberikan segala sesuatu sesuai dengan kesanggupan. Seringkali tanpa kita sadari kita merespon Tuhan dengan kapasitas kita yang seadanya.

    *Ada 3 hal yang dapat memperluas kapasitas kita:*

    *Hal yang pertama adalah* *“Niat/ Kemauan”*. Seseorang dapat menumbuhkan niat atau kemauannya melalui motivasi. Apa yang menjadi motivasi dalam hidup kita? Mulailah dengan mencari hal-hal yang dapat menginspirasi kita. Contohnya, jika kita sangat menyukai untuk bermain musik piano. Maka kita dapat mencari inspirasi yang bisa memotivasi kita untuk menguatkan niat/kemauan kita dengan melihat video para pianis-pianis sukses.

    *Hal yang kedua adalah,* *“Investasi”*. Evaluasi apa yang menjadi kelebihan kita dan apa yang kita miliki saat ini, dan berinvestasilah di situ. Pertajam kelebihan kita dengan kemauan untuk belajar lebih lanjut. Orang yang dipenuhi keinginan untuk terus belajar akan memperluas kapasitasnya. Seperti yang tercatat di dalam Alkitab, “Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta” (Matius 25:16).

    *Hal yang ketiga adalah,* *”Setia dan Tekun”*. Ketika kita setia dan bertekun dalam perkara yang kecil, maka tanpa disadari kita akan mengalami perluasan tanggung jawab terhadap perkara-perkara yang jauh lebih besar. Seperti yang tercatat di dalam Alkitab, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar” (Lukas 16:10). Ketika kita sudah memahami ketiga hal tersebut di atas, tidak ada lagi alasan untuk berdiam diri dan terperangkap dalam kapasitas yang ada pada diri kita. *Marilah kita bergerak untuk memperluas kapasitas diri kita. Memperluas kapasitas, berarti memperluas kesempatan Tuhan untuk memakai kita secara lebih luar biasa lagi bagi kemuliaan-Nya.*

    *REFLEKSI DIRI*

    1. Seberapa besar kapasitas yang ada dalam diri kita saat ini?

    2. Jika kita ingin memperluas kapasitas atau kemampuan kita, buatlah langkah-langkah apa saja yang akan kita ambil dan segera lakukan?

    *POKOK DOA*

    Bapa kami dalam Sorga di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, dengan segala kerendahan hati, kami mohon kepada-Mu untuk memberikan kepada kami kesanggupan untuk memperluas kapasitas kami dalam mengerjakan kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa, Amin.

    *YANG HARUS DILAKUKAN*

    *Membuat daftar kegiatan yang akan kita lakukan dalam upaya memperluas kapasitas kita.*

    *HIKMAT HARI INI*

    *”Tujuan yang ditetapkan dapat memperluas kapasitas dan melibatkan semua potensi yang ada dalam diri kita.*

    ==========================

    _*Setiap Firman Tuhan yang kita aminkan, maka* *Firman Tuhan itu akan hidup dalam kehidupan kita*

    *secara nyata.*

    *Terpujilah Tuhan Yesus.*_  🙏✝

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    KEHIDUPAN KRISTEN DUNIAWI

    Baca: 1 Korintus 3:1-3

    "Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus." (1 Korintus 3:1)

    Rasul Paulus menegaskan bahwa tingkat kerohanian seorang Kristen terbagi menjadi 3 kategori: Kristen duniawi, Kristen bayi (kanak-kanak) dan Kristen rohani (dewasa). Kata 'kamu' yang dimaksudkan oleh Paulus (ayat nas) merujuk kepada jemaat Tuhan yang ada di kota Korintus. Sudah lama menjadi Kristen tidak menjadi jaminan bahwa seseorang memiliki kehidupan rohani yang mumpuni, karena ada banyak orang Kristen yang kualitas hidupnya tidak jauh berbeda dengan orang-orang di luar Tuhan, sehingga hidupnya bukannya menjadi berkat bagi orang lain tapi menjadi batu sandungan.

    Kristen duniawi. Istilah duniawi dalam ayat ini diterjemahkan dari kata Yunani sarkikos, yang akar katanya adalah sark yang berarti: tubuh jasmaniah, materialistik, fana, secara harafiah bisa diartikan suatu kehidupan yang dikendalikan oleh daging. Bukankah ada banyak orang yang menyandang status sebagai pengikut Kristus (Kristen) namun tetap saja memiliki tabiat duniawi. Hal itu menunjukkan bahwa ia masih hidup sebagai manusia 'lama', belum sepenuhnya menanggalkan dan masih hidup menurut keinginan daging, bukan menurut pimpinan Roh Kudus, sehingga orientasi hidupnya hanya berpusat kepada hal-hal yang duniawi. Begitu juga ketika dihadapkan pada masalah, orang Kristen duniawi cenderung menyelesaikannya dengan cara-cara dunia yaitu mengandalkan kekuatan, kemampuan dan kepintaran sendiri, serta menaruh harapan kepada manusia.

    Bagaimana supaya kedagingan atau sifat duniawi itu tidak lagi mendominasi dalam hidup kita? Tidak ada jalan lain selain kita harus berani membayar harga, keluar dari zona nyaman, dan tunduk sepenuhnya kepada Roh Kudus. "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16). Kemauan untuk tunduk di bawah pimpinan Roh Kudus adalah sarana memperoleh kemampuan untuk menanggalkan manusia 'lama', karena dengan kekuatan sendiri kita takkan bisa melakukannya. Demikianlah, kita harus mau berproses seumur hidup kita!

    "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi..." (Kolose 3:5)

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    Kencan Dengan Tuhan

    Sabtu, 22 Juni 2019

    Bacaan: Mazmur 18:31 "Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya."

    Renungan:

     Di sebuah desa kecil, tinggal sebuah keluarga saleh. Sang suami bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik tekstil, sedang istrinya adalah seorang guru SD. Anak tunggalnya masih sekolah di SD tempat ibunya mengajar. Suatu hari sang suami di PHK dengan alasan perusahaannya mengalami krisis. Pada bulan yang keempat mereka mengalami kesulitan keuangan. Suaminya mulai putus asa dan mengatakan sesuatu yang tidak pantas, "Katanya Tuhan berjanji akan memelihara kita, mana janji-Nya itu?"

     Suatu hari sementara mereka masih dalam keputusasaan, terjadi peristiwa yang membuat mereka bertobat. Cuaca buruk terjadi di daerah itu. Bunyi petir bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Setelah satu jam, hujan mulai reda. Di langit pun nampak pelangi yang indah. Sekitar 5 menit kemudian mereka dikagetkan oleh bunyi petir yang masih tersisa. Awan pun mulai menutupi sinar matahari lagi. "Pak, Bu, pelanginya hilang," kata anaknya. Tetapi tidak lama kemudian sinar matahari mulai menampakkan diri dan saat itu pun pelangi muncul lagi. "Pelangi itu tidak hilang, Nak. Dia hanya bersembunyi sebentar," kata ayahnya. Ternyata perkataan sang suami ini menyadarkan istrinya tentang janji Tuhan. Kemudian ia berkata, "Pak, Nak, sebagaimana pelangi itu tidak hilang dan hanya tersembunyi sesaat karena awan dan petir, demikian juga dengan janji Tuhan. Janji Tuhan untuk memelihara kita tidak pernah hilang. Ketika awan masalah menimpa kita, seakan-akan janji Tuhan itu hilang. Tetapi nanti sinar kasih Tuhan akan bersinar sehingga kita bisa melihat dengan jelas janji Tuhan itu."

     Mungkin saat ini kita sedang dirundung permasalahan yang membuat kita tidak bisa melihat janji pemeliharaan  Tuhan. Ingat bahwa Tuhan adalah setia adanya. Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya. Mintalah bimbingan Roh Kudus supaya kita dimampukan untuk melihat kembali janji Tuhan, sehingga kita tidak putus asa dan tetap teguh. Tuhan memberkati.

    Doa:

    Yesus, yakinkanlah aku bahwa Engkau selalu ada untukku karena aku berharga di mata-Mu. Amin. (Dod).

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    YLSA

    Tanggal: Sabtu, 22 Juni 2019

    Bacaan : Markus 2:23-28

    Setahun: Ayub 30-33

    Nats: Lalu kata Yesus kepada mereka, "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat." (Markus 2:27)

    Renungan:

    *MENEMUKAN SABAT*

    Homo faber merupakan konsep yang menggambarkan manusia sebagai pekerja. Pekerjaan menjadi hal yang utama dalam kehidupan manusia. Sedangkan dalam konsep homo ludens, hidup manusia tidak mempunyai arti tanpa pekerjaan. Kemampuan manusia diukur berdasar prestasi kerjanya atau apa yang dihasilkannya. Dalam konsep ini, manusia mampu mengenal diri melalui apa yang mereka kerjakan. Manusia menjadi tidak berarti jika tidak mengerjakan sesuatu.

    Pada perkembangannya, manusia menjadi workaholic. Mereka menghabiskan waktu untuk bekerja. Bahkan mereka memandang kehidupan sesamanya sebatas pekerjaan. Relasi yang terjalin dengan sesama pun tidak lagi relasi personal atau relasi antar sesama manusia, melainkan relasi manusia kepada benda (obyek) yang dapat diukur dan dikendalikan.

    Allah mengajar manusia untuk bekerja, sekaligus menjadikan Sabat sebagai hari perhentian. Ada hari di mana manusia hendaknya berhenti dari pekerjaan supaya tidak menjadi budak atas pekerjaan. Allah bermaksud memanusiakan manusia dengan menjadikan hari Sabat. Di zaman ini, ada pekerjaan yang harus dikerjakan setiap hari. Pekerjaan yang berhubungan dengan jasa kesehatan, transportasi dan pariwisata misalnya. Namun bukan berarti bahwa kita tidak bisa memiliki Sabat untuk bersenang-senang dengan Allah sebagai pemberi hidup. Bisa jadi hari Sabat kita bukan di hari Sabtu atau Minggu karena Sabat bukan sekadar waktu beribadah di gereja. Kita bisa menjadikan hari lain untuk Sabat kita, supaya relasi dengan Tuhan tetap terjaga. --EBL

    SETIAP HARI KITA MENIKMATI BERKAT. AMBILLAH SATU HARI SEBAGAI SABAT UNTUK MENIKMATI PERSEKUTUAN DENGAN SANG PEMBERI BERKAT.

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    _*💙💛💚SHALOM ALEIHIM Saudara Saudariku n fam❤💙💜*_

        _*SABTU, 22 JUNI 2019*_

    _*SAATNYA UNTUK TIDAK BERSAKSI*._

    _*Bacaan : M A T I U S 26:57~64*_

    _*Tetapi Yesus tetap diam saja. Lalu kata Imam Besar itu kepadaNya :"...katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak"*_

        _( M A T I U S  26: 63)_

          *RENUNGAN FIRMAN :*

    _*Bolehkah kita membela diri?*_ _Bolehkah kita membenarkan diri kita dengan cara apapun supaya diri kita terlihat benar di mata setiap orang? Saya pun bertanya kepada diri saya sendiri, Yesus yang seperti apakah yang saya kenal? Bagian dari Yesus yang mana yang harus saya tiru? Apakah Yesus yang sedang berdebat dengan para ahli Taurat? Ataukah Yesus yang sedang mengutuk sebuah kota? Atau Yesus yang dengan tenang mengajar murid-murid-Nya? Saya harus diam cukup lama supaya emosi saya tidak mencari ayat yang sesuai dengan keinginan saya. Saya harus benar-benar diam supaya saya bisa secara jernih mendengarkan suara-Nya. Ya...Dia masih bersuara karena Dia masih hidup._

    _*Saya justru teringat kisah ketika Yesus diam walaupun Dia dipersalahkan.* Dia dituduh, difitnah, dihujat, tetapi Dia memilih diam. Dia tidak membela diri. Dia belajar mengampuni orang yang menghujatnya dan parahnya, sikap diamnya justru supaya orang yang menghujat-Nya diselamatkan. Dia tidak mengatakan,”Aku harus menjawab supaya orang tersebut mendapatkan kebenaran.” Dia menerima hujatan tersebut, menerima siksaan tersebut. Itulah yang Yesus lakukan ketika DIA menuju kayu salib._

    _*Berdiam diri dapat menjadi salah satu alat dalam pengabaran Injil*_

    *Apakah yang saya bagikan hari ini?*

        ⭐⭐⭐⭐⭐⭐

        _*Amin n Emmanuel*_

        ⭐⭐⭐⭐⭐⭐

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    Renungan Katolik *Bahasa Kasih*

    _Sabtu,_ *22 Juni 2019*

    2Kor 12:1-10

    Mzm 34:8-13

    Mat 6:24-34

    *SIAPA YANG SAYA SEMBAH?*

    _Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan....Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.  -- Mat 6:24_

    Mamon tidak hanya berbicara tentang uang atau harta. Bentuk lain dari mamon adalah segala keterikatan yang menjerat pikiran dan hati yang berefek merusak hasrat manusia untuk hanya memuliakan Tuhan.

    Keterikatan tidak hanya soal duniawi, tetapi bisa juga dalam bentuk rohani. Misalnya, seseorang yang ingin menghindari masalah dengan mencari kesibukan dalam pelayanan, atau orang yang terjun dalam pelayanan karena mencari penghargaan dari orang lain sehingga yang dilayani adalah dirinya sendiri.

    Awal saya mengenal persekutuan doa disebabkan saya sedang berselisih paham dan kesal dengan seorang teman kos, sehingga saya enggan tinggal di kos dan memilih ikut teman datang ke persekutuan doa. Motivasi awal saya adalah menghabiskan waktu, bukan benar-benar untuk memuji Tuhan. Kemudian saya bergabung dalam pelayanan dan masih menjadikan diri sendiri sebagai pusat dengan mengharapkan pujian dan pengakuan dari orang lain. Yang saya lakukan adalah penyembahan terhadap kesenangan diri.

    Seiring berjalannya waktu, Tuhan mengingatkan dan membuat saya menyadari kesalahan saya. Tuhan tidak suka diduakan, oleh sebab itu, Ia mengambil inisiatif agar kita kembali berfokus menyembah-Nya.

    Mari ktia percaya dan menanggapi panggilan Tuhan. Kita akan dimampukan untuk terus berjalan dalam pertobatan dengan rahmat-Nya. Pertobatan akan membawa kita masuk dalam kesatuan dengan-Nya, sehingga kita akan hidup seturut kehendak-Nya. (In)

    _Apakah saya selalu mengambil kesempatan yang diberikan untuk masuk dalam pertobatan?_

    Salam Damai Kristus

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    *EMBUN PAGI*

    _Sabtu, 22 Juni 2019_

    *Shalom, Selamat Pagi*

    *_”Mazmur 31:22 “Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!”_*

    _Serahkanlah hidupmu hanya kepada Tuhan, maka damailah hatimu. Jangan serahkan hidupmu pada masalah, atau hancurlah harapanmu._

    _Masalah tidak akan pernah mengizinkan hidupmu tenang, masalah ingin membawamu pada kecemasan dan kekuatiran yang mendalam._

    _Jika kamu memanjakan kecemasan dan kekuatiranmu, maka hidupmu akan mengalami depresi. Kamu akan menganggap masalahmu sungguh berat dan menakutkan. Hatimu tidak akan bisa merasakan damai sejahtera._

    _Tidak ada perkara hidup yang tidak bisa kamu tanggung di dalam Tuhan. Allahmu lebih besar dari setiap perkara yang sedang kamu hadapi. Jika kamu berlari pada ketakutan, maka kamu akan semakin lemah. Namun saat kamu berlari kepada Yesus, maka kamu akan beroleh kekuatan._

    *_”Katakanlah pada perkara-perkara yang membelenggu hidupmu bahwa kamu mempunyai Tuhan yang besar. Katakan pada kelemahan-kelemahanmu bahwa kamu memiliki Tuhan yang ajaib.”_*

    📖 *MULAILAH HARI INI DENGAN MEMBACA FIRMAN TUHAN!* 📖

    *Have a Nice Day With LORD*

    *GOD BLESS US*

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    *--- IMAN YANG KUAT ---*

    *Kegagalan lebih banyak disebabkan oleh kurangnya keteguhan hati ketimbang kurangnya talenta.*

    _*Yosua 1:9, "Bukankah telah Kuperintahkan kpdmu: kuatkan & teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut & tawar hati, sb TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi"_

    Sebagian besar keberhasilan didapat bukan dari ketrampilan & kepandaian, akan tetapi dari hati yg teguh.

    Banyak org kehilangan prinsip krn mudah goyah & bimbang.

    _*Mazmur 119: 71, "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, spy aku belajar ketetapan2-Mu"_

    Kadang2 Tuhan mengijinkan tekanan & masalah datang ke dlm hidup kita, itu semua adlh baik sebab Tuhan ingin kt semua bertumbuh & berkembang dg lebih baik.

    _*Ulangan 31:6, "Kuatkan & teguhkanlah hatimu, jgnlah takut & jgn gemetar krn mrk, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yg berjalan menyertai engkau; Ia tdk akan membiarkan engkau & tdk akan meninggalkan engkau"_

    Jgn mudah goyah & gentar hati, sebab itu kt harus selalu menjaga iman & mental kt agar tetap kuat & teguh.

    Bangun motto hidup kt yg sesuai dg rencana & visi Tuhan, bahwa Anda & sy hidup di dunia ini, agar kt menjd kuat & berhasil.

    SUKSES berasal dari "AKU BISA" & GAGAL berasal dari "aku tdk bisa", jadi ubahlah pola pikir kt skrg juga..!!!

    _*Setiap Firman Tuhan yg kt aminkan, mk Firman Tuhan itu hidup dlm kehidupan kt scr nyata...!!!*_

    _*Renungkan & jadilah PELAKU FIRMAN...!!!*_

    _*Selamat pagi...!!!*_

    _*Selamat beraktifitas & menikmati berkat Tuhan sepanjang hari ini...*_

    *TUHAN YESUS MEMBERKATI...*

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    *EMBUN PAGI*

    Sabtu, 22 Juni 2019

    Bapa kami yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

    *Matius 6 : 9-10*

    Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya, pertanyaannya bagaimana agar doa kita penuh kuasa, kalau kita berdoa untuk kesembuhan orang, maka orang itu sembuh, kalau kita berdoa untuk persoalan orang lain, maka orang tersebut mengalami jalan keluar.

    Demikian juga kalau kita berdoa untuk memohon sesuatu dari Tuhan, maka doa kita akan dikabulkan Tuhan.

    Perlu kita ketahui bahwa dengan berdoa, kita mempercayakan diri sepenuhnya kepada kedaulatan Allah, kepada kehendak-Nya, seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dalam doa Bapa kami.

    Doa adalah nafas orang percaya, jangan sampai kita bernafas dalam udara yang terpolusi, polusi nafsu duniawi, sehingga yang kita minta kepada Tuhan, hanya untuk memuaskan hawa nafsu kita.

    Dalam doa seringkali kita seakan-akan memaksa Tuhan memenuhi keinginan kita, bahkan menuntut Tuhan agar permintaan kita dikabulkan.

    Jangan sampai kita merasa doa kita dikabulkan karena kuatnya kita berdoa dan karena iman kita, padahal doa kita dikabulkan semata-mata karena kemurahan Tuhan.

    Doa orang benar besar kuasanya, kehidupan sehari-harinya benar dan baik, memiliki integritas, bisa dipercaya, antara kata dan perbuatannya sejalan, tidak merasa diri paling benar.

    Dalam doa Bapa kami, Yesus mengajarkan kita agar dalam doa kita harus memuliakan Tuhan, menyesali dosa dan kesalahan kita dan kita boleh memohon sesuatu tetapi bukan dengan keserakahan, melainkan tunduk pada maunya Tuhan, kepada kehendak-Nya!

    *( Ste Wid )*

    Selamat pagi,

    selamat berakhir pekan,

    Tuhan Yesus memberkati,

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    Renungan Revive, 22 Juni 2019

    *STANDARD SEBUAH PUJIAN*

    BACA : 1 Samuel 15:19-25

    juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus. (1 Tesalonika 2:6)

    RENUNGAN INSPIRASI

    Pandangan manusia seringkali hanya tertuju pada apa yang dapat dilihatnya secara kasat mata. Manusia secara tidak langsung berfokus pada jabatan seseorang, penampilan seseorang, harta yang melekat dan terlihat, penampilan fisik yang rupawan, dan lain sebagainya. Memang benar hal tersebut layak mendapatkan apresiasi atau pujian. Namun, hal ini menjadi salah ketika seseorang menaruh fokus pada pujian yang datangnya dari manusia. Hal ini terjadi pada Sahar Tabar. Niatnya yang ingin cantik seperti aktris Angelina Jolie melalui operasi plastik harus dikubur dalam-dalam setelah operasi yang dijalaninya gagal total.

    Pujian yang datang dari manusia berbanding terbalik dengan pujian yang datangnya dari Tuhan Yesus. Tuhan kita justru sangat memuji hal yang berasal dari dalam diri manusia, yakni ketaatan kepada-Nya. Seperti yang ada dalam bacaan Alkitab hari ini, Saul diperintahkan Tuhan untuk melakukan suatu tugas, namun kita melihat bahwa apa yang dilakukannya (sikap mempersembahkan korban) sebagai alasan dari kegagalannya menaati Allah. Tanggapan Allah di dalam 1 Samuel 15:22 (BIS) adalah, “Taat kepada Tuhan lebih baik daripada mempersembahkan kurban”. Rupanya, standard pujian manusia dan Allah jauh berbeda. Tidak jadi masalah jika apa yang kita lakukan saat ini (seperti pekerjaan, pelayanan, dan sebagainya) tampak kecil atau sederhana di mata dunia, selama kita melakukannya dengan penuh ketaatan kepada Tuhan. Ingat, pujian yang datang dari dunia hanya bersifat fana. Apalah artinya dipuji banyak orang jika Tuhan memalingkan wajah-Nya. Mulai saat ini, fokuslah mencari pujian dari Tuhan, kita harus melakukan apa yang saat ini dipercayakan-Nya dengan taat dan penuh kesungguhan, maka pujian dari manusia akan mengikuti dengan sendirinya. [LS]

    REFLEKSI DIRI

    1. Apakah dalam mengerjakan sesuatu Anda lebih berfokus pada pujian yang datang dari manusia? 

    2. Sudahkah pekerjaan itu menyenangkan Tuhan? Bagaimana cara Anda untuk mendapatkan pujian dari Tuhan?

    POKOK DOA

    Tuhan, ampuni aku jika selama ini aku masih memiliki fokus yang salah dalam mengerjakan apa yang Engkau percayakan. Aku sadar bahwa yang terpenting adalah pujian yang datang dari-Mu. Mulai saat ini aku akan mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh dan hanya untuk kemuliaan nama-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.

    YANG HARUS DILAKUKAN

    Lakukan apa yang menjadi pekerjaan Anda dengan ketaatan kepada Tuhan. Fokuslah kepada pujian yang datangnya dari Tuhan.

    HIKMAT HARI INI

    Sekalipun Tuhan tidak pernah meremehkan manusia yang taat kepada-Nya.

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    Renungan harian Sabtu,

    22 Juni 2019:

    *MEMULIAKAN ALLAH MELALUI PERBUATAN*

    (1 Korintus 10: 31)

    Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

    Lewat berita di TV dan media cetak kita sering mengetahui ada banyak remaja, pemuda bahkan orang tua yang ditangkap oleh polisi karena pesta minuman keras oplosan. Bahkan tak jarang dari mereka yang berpesta miras oplosan tersebut justru mengalami kematian.

    Demikian juga ada banyak berita yang dapat kita peroleh dari berbagai mas media baik cetak maupun elektronik yang mengabarkan tertangkapnya orang karena sedang mengkonsumsi obat terlarang atau narkoba. Tak jarang pula di antara mereka yang tertangkap sudah memiliki ketergantungan dengan obat terlarang tersebut.

    Hidup mereka nampak seperti penuh bahagia, namun sesungguhnya semua itu hanya semu, karena faktanya mereka sudah terjerat dengan lingkaran "setan". Bahkan ada yang mengatakan kalau seseorang sudah terjerumus dengan komunitas pengguna atau pengedar obat terlarang, maka sangat sulit untuk dapat keluar dari lingkaran komunitas itu.

    Jika kita lihat dari kedua kasus di atas maka yang dapat kita simpulkan adalah seputar semua itu hanya sebatas makan dan minum. Kita bisa membayangkan bagaimana seseorang hanya soal makan dan minum sajapun harus berbuat jahat.

    Minum-minum hingga mabuk karena bercampur alkohol, telah merusak tubuh mereka, demikian juga makan obat-obat terlarang juga telah merusak tubuh dan urat-urat syarafmu.

    Ada banyak orangtua mengalami kesusahan karena ulah anaknya yang yang suka minum-minuman alkohol serta mabuk-mabukan karena mengkonsumsi minuman dan makanan terlarang.

    Rasul Paulus dengan tegas pada ayat ini mengatakan: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

    Minumlah minuman yang wajar untuk kita minum dan makanlah makanan yang patut untuk dimakan. Minumlah minuman karena memang kita sedang haus atau makanlah makanan karena kita memang sedang lapar.

    Jika kita melakukannya secara tertib seperti itu, maka pada saat minum dan makan pun sebenarnya kita dituntut untuk memuliakan Tuhan. Pada pagi ini kita diingatkan oleh Firman Tuhan yang mengatakan bahwa apapun yang kita perbuat dalam hidup ini, hendaknya kita lakukan itu hanya untuk kemuliaan Allah saja.

    Terlepas yang kita lakukan itu memiliki nilai jual yang rendah dan tinggi, pokoknya kita harus lakukan untuk kemuliaan Tuhan. Ingat dan ketahuilah bahwa   jika kita mengerjakan hal kecil namun kita melakukannya dengan sungguh-sungguh dan memuliakan nama-Nya tentu itu jauh lebih berharga daripada melakukan pekerjaan besar namun tidak berkenan di hadapan-Nya.

    Sudah saatnya kita harus menghindari segala perbuatan yang tidak baik karena semua itu akan merugikan diri sendiri. Untuk itu marilah, baik waktu minum ataupun makan serta melakukan apapun itu, lakukanlah untuk kemuliaan nama-Nya.

    Doa:

    Ya Allah, aku ingin memuliakan nama-Mu, di saat aku minum dan makan serta di saat aku melakukan apa saja, Amen.

    *SELAMAT PAGI*

    *DAN*

    *SELAMAT BERAKHIR PEKAN*

    *(Pdt.Lundu H.M Simanjuntak-Pdt HKBP Ressort Cipayung Cilangkap-Jaktim)*

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    *Jangan Berlebihan*

    Galatia 5: 22-23; Efesus 4: 26

    Seorang petenis juara dunia yang sangat dihormati, bernama Arthur Ashe mendapat julukan “Citizen of the World”. Dalam sebuah pertandingan “Masters Tennis Tournament in Stockholm, Sweden” pada tahun 1975, ia bertanding melawan Ilie Nastase, petenis asal Rumania. Cara bermain Nastase seperti orang kesetanan, karena dalam pertandingan dia selalu mengeluarkan kata-kata makian, kata-kata kutukan, serta ejekan kepada lawannya. Namun, Arthur dapat menerimanya dengan hati yang tenang. Ia menunjukkan sikap dewasa dalam meresponi lawannya tersebut. Tetapi di tengah pertandingan, Arthur tiba-tiba memutuskan mengundurkan diri dari pertandingan atau tidak melanjutkan pertandingan tersebut. Ia meletakkan raketnya di tengah lapangan, kemudian berjalan menuju kursi wasit, lalu berkata, “Sudah cukup bagi saya. Saya sudah bertahan sampai titik ini, dan saya rasa cukup. Saya khawatir, saya tidak sanggup bertahan dan kehilangan kendali atas keadaan ini.” Kemudian wasit itu menjawab, “Tapi Arthur, dengan tindakan ini, kamu akan kehilangan kesempatan menang dalam pertandingan ini.” “Tidak apa-apa,” sahut Arthur, “saya lebih baik kehilangan kemenangan dalam pertandingan ini daripada kehilangan kendali dalam diri saya.”

    Keesokan harinya, panitia menyatakan tidak dapat menerima tindakan Nastase yang sudah kelewatan tersebut, sekaligus menyatakan bahwa Nastase tidak layak menjadi pemenang dalam pertandingan itu, dan Arthur yang dinyatakan sebagai pemenang. Ketika Arthur mengalah, ia justru menjadi pemenang. Keputusan para juri tersebut mengagetkan banyak orang yang hadir pada saat itu, termasuk Nastase sendiri. Namun mau tidak mau, ia harus menerima keputusan dari panitia. Kejadian ini menyatakan bahwa orang yang kuat belum tentu menang, demikian juga orang yang cepat atau cekatan belum tentu keluar sebagai juara, karena ada etika-etika yang menjadi peraturan dan wajib ditaati dalam sebuah pertandingan.

    Dalam Gal 5:23, kata ‘penguasaan diri’ atau ‘self control’ (KJV), artinya mengendalikan diri atau menahan diri, khususnya untuk sesuatu yang berlebihan, termasuk di dalamnya pengendalian diri dalam emosi yang mengarah pada amarah. Kita boleh marah, namun haruslah marah yang positif. Marah harus dikendalikan agar kita jangan sampai marah berlebihan sehingga menimbulkan dosa, baik dosa melalui lidah ataupun melalui pikiran kita, terlebih melalui perbuatan kita. Misalnya sampai mengeluarkan kata-kata yang kotor atau kasar, perkataan yang melukai perasaan orang lain, dan lain sebagainya. Bahkan sampai menjadi batu sandungan bagi orang di sekitar kita yang mendengarnya, sehingga mereka juga menjadi berdosa karena perbuatan kita. Firman Tuhan juga menegaskan, jangan sampai amarah kita masih berkobar ketika matahari akan terbenam. Hal ini mengisyaratkan bahwa kita tidak boleh menyimpan amarah berlama-lama.

    =============================================================

    Kalau kita ingin bertumbuh, kita selalu akan keluar dari zona kenyamanan kita.

    – John Maxwell

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    PERENUNGAN.

    ---------------------------

    Sabtu,  22 Juni 2019

    1 Raja-Raja 8:41-53

    *ZAMAN SEKARANG BUTUH SALOMO-SALOMO YANG BERDOA DENGAN BENAR*

    SHALOM,

    Salah satu kebenaran yang sangat menghibur, menguatkan, dan menjamin Kristen sepanjang masa, terkandung dalam Doa Bapa Kami, yaitu Allah yang tak terhampiri adalah Allah yang beserta dan akrab dengan kita. Ini tersurat dalam pembukaan doa: "'Bapa kami yang ada di surga". Inilah paradoks Kristen yang sangat mengagumkan. Doa adalah sarana kasih karunia Allah.

    Salomo pun memahami kebenaran doa ini. Ia berseru agar orang asing pun menerima hak dan kewajiban yang sama dengan bangsa pilihan Allah. (Suatu peristiwa yang bisa dikatakan tidak mungkin terjadi pada zaman Salomo, namun itulah yang didoakannya.) Ketika mereka berdoa dalam rumah Allah ini, mereka menerima berkat dari Allah sehingga mereka takut akan Allah. Melalui doa Salomo, karya Allah bagi seluruh bangsa dilaksanakan. Doa Salomo adalah sarana kasih karunia Allah.

    Selain itu ia juga berseru kepada Allah bagi bangsanya. Doanya mengantisipasi apa yang akan terjadi kelak karena realita manusia Israel -- berdosa -- dan perjanjian Allah (ayat 46). Doanya mempertemukan realita umat Allah yang cenderung tidak taat dan perjanjian Allah di bawah ikatan kemurahan, kasih karunia, dan pengampunan-Nya, sehingga kedua realita itu dapat disatukan. Sekali lagi doa yang menjadi sarana kasih karunia Allah. Salomo mampu menjadi pendoa seperti ini karena pengenalannya yang benar akan Allah dan pengenalannya yang benar akan siapa bangsa Israel di hadapan Allah (ayat 52-53).

    Zaman ini membutuhkan pendoa-pendoa seperti Salomo, dalam ketidakmungkinan yang begitu terpampang di depan mata, kefasikan dan kebejatan sudah menjadi bagian dari struktur yang lazim dalam setiap institusi, lembaga, atau pun departemen pemerintah maupun swasta, dan kekuatan-kekuatan yang siap melindas Kekristenan yang begitu perkasa dan menakutkan.

    *RENUNGKAN*:

    Jika kita memahami dengan benar siapakah Allah dan siapakah manusia, maka seharusnya kita menjadi pendoa-pendoa yang melaluinya paradoks Kristen terjadi, melaluinya kasih karunia Allah bisa direalisasikan di negara kita tercinta. Marilah kita menjadi pendoa-pendoa yang demikian, kita menyerahkan sepenuhnya perjalanan hidup bangsa kita di tangan Bapa, pemilik alam semesta.

    Selamat pagi, selamat beraktifitas dan tetap semangat. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    *LEBIH DARI YANG TERBAIK*

    Bacaan: Kolose 1:19-29

    NATS:

    Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku (Kolose 1:29)

    Ketika John bekerja sebagai seorang wiraniaga di perusahaan asuransi terkenal bertahun-tahun silam, ia ingin bekerja secara efektif tanpa mengompromikan integritas kekristenannya. Namun beberapa orang di perusahaannya menganggap dirinya naif. Menurut mereka, seseorang hanya dapat memiliki salah satu, kenyamanan dalam bekerja atau integritas kekristenan. Bukan keduanya.

    Namun John tetap memegang teguh komitmennya untuk menjadi teladan yang saleh di dunia bisnis. Meskipun ia berkecimpung di dalam pekerjaan yang mensyaratkan perhitungan akurat, ia memiliki kelemahan ketika harus berhadapan dengan aritmetika sederhana. Ini membuatnya lebih bergantung kepada Kristus dalam segala hal, sehingga kesaksiannya semakin luas.

    Akhirnya John menjadi wiraniaga terbaik di perusahaan itu, dan Allah memakainya untuk memenangkan banyak koleganya bagi Kristus. Kemudian, sebagai kepala cabang, John beserta timnya menjadi cabang perusahaan terbesar di seluruh dunia, dan semua itu dilakukan tanpa mengompromikan integritas kristiani.

    Apakah Anda tengah berjuang untuk hidup dan bekerja tanpa kompromi di tempat yang sulit? Apakah Anda telah melakukan yang terbaik, tetapi ternyata apa yang Anda lakukan tidak cukup? Kolose 1:29 mengingatkan kita bahwa ketergantungan kepada kuasa Allah yang sangat besar di dalam diri kitalah yang membuat kita menjadi efektif. John, sang pengusaha, menyimpulkan demikian: "Allah membantu saya melakukan yang lebih baik dari yang mampu saya lakukan!"

    Dia akan melakukan hal yang sama bagi Anda —JEY

    JANGAN BERMEGAH PADA APA YANG DAPAT ANDA LAKUKAN BAGI KRISTUS

    TETAPI PADA APA YANG KRISTUS LAKUKAN BAGI ANDA

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    _*☘ Hidup Yang Bernilai ☘*_

    Shalom'...

    Firman Tuhan berkata ;

    _*📖"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu."...*_ (Matius 7: 24-25)...

    _*👨🏼‍💼 Hidup kita akan memiliki nilai jika kita hidup di dalam Tuhan 👩🏼‍💼*_

    🗣Saudara yang terkasih di dalam Tuhan, integritas adalah keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan dalam diri seseorang dengan nilai yang diyakininya. Jadi seseorang yang memiliki integritas akan menunjukkan bahwa perkataan dan perbuatannya sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipercayainya...

    🧑🏻Orang yang membangun integritas sama seperti orang yang membangun masa depannya di atas batu, jika kita membangun integritas kita saat ini, artinya kita membangun membangun masa depan kita. Integritas yang kita bangun saat ini sangat menentukan rumah masa depan kita yang gilang gemilang...

    👨🏻Oleh karena itu penting bagi kita untuk tetap berdiri pada nilai-nilai hidup yang kita miliki. Ketika kita berdiri teguh pada nilai-nilai kehidupan yang kita miliki, yaitu kebenaran firman Tuhan, bisa dipastikan  kita akan bertahan dari setiap goncangan yang datang dalam hidup kita...

    ✍🏻Memiliki integritas adalah ;

    *1. Melakukan sesuatu yang benar sekalipun tidak ada yang melihat...*

    *2. Memilih yang benar sekalipun banyak orang memilih yang salah...*

    *3. Mengerjakan hal yang benar sekalipun di tengah situasi yang sulit...*

    *4. Melakukan yang benar sesuai hati nurani walaupun dianggap aneh oleh orang sekitar kita...*

    *5. Berpikir, berkata dan bertindak sesuai dengan hal-hal yang benar...*

    👫Setiap orang melakukan sesuatu menurut apa yang dipandangnya baik, tetapi integritas bukan persoalan kebenaran menurut pandangan kita sendiri, melainkan berdasarkan kebenaran firman Tuhan, apa yang disampaikan firman Tuhan itulah yang seharusnya kita hidupi. Untuk mendapatkannya tidak bisa dengan cara instan, tetapi melalui sebuah proses dan ini perlu dibangun sejak dini...

    _*📖"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."...*_

    (Mazmur 119: 105)...

    👨🏻‍🎓Mari saudaraku, mulai pagi hari ini kita mau sama-sama belajar untuk lebih memahami bahwa, sebagai orang-orang percaya, kehidupan yang bernilai akan menjadi bagian kita ketika meyakini kebenaran firman Tuhan dan hidup di dalam-Nya dan pecayalah Tuhan akan terus memperlengkapi kita, karena Dia begitu mengasihi saudara...

    Selamat pagi...🙏🏻

    _*Milikilah kehidupan yang bernilai di dalam Tuhan...☘*_

    Jesus bless you abundantly...😇

    _*#leanderalberttholence*_ 🍁🍁🍁

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    Santapan Harian, 22 Juni 2019

    Lukas 9: 7-9

    ==========================

    *KEBENARAN YANG TERSEMBUNYI.*

    Seorang Ibu pernah bercerita, ”Setelah lima tahun pernikahan kami, suami saya meninggal. Sementara saya harus membesarkan empat anak yang masih kecil-kecil. Hari-hari itu berlalu sangat berat dan tidak mudah menjalani tahun-tahun yang lewat. Sampai akhirnya, keempat anak saya kuliah, berkeluarga, dan sekarang sudah memiliki kehidupan yang layak.”

    Saya bertanya, ”Bagaimana Ibu bisa melewati semua itu?

    Ia menjawab, ”Saya melihat dengan hati, bukan dengan mata. Kalau dengan mata, saya tak melihat apa pun. Namun dengan hati, saya melihat masa depan anak saya yang cerah.”

    Dari kisah di atas, kita bisa mengambil satu pelajaran bahwa tidak semua hal bisa kita lihat dengan mata. Untuk kebenaran yang Tuhan singkapkan, sering kali kita harus melihat dengan mata hati.

    Herodes, misalnya, ia berkali-kali mendengar tentang kehebatan Yesus. Namun setiap mendengarkan, ia selalu merasa cemas (7). Perasaan itu membuatnya bertanya-tanya kepada banyak orang. Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis yang telah bangkit (7); Elia yang muncul kembali; atau nabi-nabi yang telah bangkit (8). Herodes terus bertanya, ”Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” (9). Herodes mencari kebenaran, namun tak kunjung menemukannya. Walau ia mendengar kebenaran, tetapi tak terpuaskan. Itu karena kecemasannya telah menutupi mata hatinya.

    Bagaimana dengan kita? Pada akhirnya, kebenaran yang disingkapkan kepada kita adalah anugerah Tuhan semata. Kebenaran sejati ada di dalam Yesus. Pengalaman perjumpaan pribadi dengan Sang Kebenaran akan mengubah banyak hidup kita. Tuhan akan menyatakan kebenaran-Nya di sepanjang kehidupan kita. Dia hanya meminta agar kita melihatnya dalam kerendahan hati. Apakah kebenaran itu membukakan mata hati kita? Apakah kebenaran itu menjadikan hidup kita lebih damai, tenteram, dan tenang?

    Doa:

    Tuhan, terima kasih untuk anugerah-Mu karena sudah membuka hati kami melihat kebenaran-Mu. [SA]

  • ZEGA376

    22 Juni 2019

    TAKUT KARENA DIKEJAR DOSA

    Amsal 28:1 (ILT3) Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar berani seperti singa muda.

    Seseorg yg berlaku fasik, sam pai kapanpun & dimanapun dia berada, pasti hatinya tdk pernah tenang dlm menjlni hdpnya.(Ayb 20;5)Org fasik adalah org yg tdk takut akan Tuhan, trus hdp dlm kejahatan/hdp menyim pang dr jln Tuhan).

    Mengapa? Krn ia terus dihantui oleh rasa bersalah akibat per buatannya yg jahat & hatinya selalu di-kejar-2 oleh rasa ta kut. Org yg menyimpan dosa hdpnya pasti tdk tenang & geli sah, tidur pun tak nyenyak.

    Rasa takut, tdk tenang & gelisah yg disebabkan tuduhan dosa-2 yg tlh diperbuatnya dimasa lalu. "Org tdk akan tetap tegak krn ke fasikan,"(Ams 12:3). Sebaliknya, org yg berlaku hdp benar di ha dapan Tuhan & manusia selalu merasa aman & tak ada rasa ce mas sedikit pun."Org benar dise lamatkan dr kesukaran, lalu org fasik menggantikannya."(Ams 11:8).

    Tentang org yg melawan hukum Tuhan, tdk taat, / berlaku fasik, Tuhan berkata, "Aku akan men dtgkan kecemasan ke dlm hati mrk didlm negeri-2 musuh mrk, sehingga bunyi daun yg ditiup kan anginpun akan mengejar mrk, & mrk akan lari spt org lari menjauhi pedang, & mrk akan rebah, sungguhpun tdk ada org yg mengejar. & mrk akan jatuh tersandung seorg kpd seorg se -olah-2 hendak menjauhi pe dang, sungguhpun yg mengejar tdk ada, & kamu tdk akan dpt bertahan di hadapan musuh musuhmu."(Im 26:36 37). Apakah hari-2 Sdr dipenuhi dgn kecemasan/ketakutan? Sering kali dosa yg tak kita sadari pun dpt menyebabkan hati merasa cemas & takut. Perlu sekali kita dtg kpd Tuhan & mengundang Roh Kudus utk menyelidiki & membereskan hati kita.

    Jika kita tlh membereskan dosa -2 yg tersembunyi, maka damai sejahtera Tuhan akan kembali kita rasakan. Tuhan selalu ber sedia memberi pengampunan apabila kita memohon ampun kpd Nya. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia & adil, sehingga Ia akan meng ampuni sgl dosa kita & menyu cikan kita dr sgl kejahatan." (1 Yoh 1:9). Kalau hati terus di han tui oleh perasaan takut(istime wa takut mati) itu juga menun jukkan adanya hubungan yg tak lagi harmonis dgn Tuhan, krn kita tlh meninggalkan perseku tuan dgn Tuhan.Org yg memiliki

    hubungan erat dgn Tuhan, maka rasa takut mati itu bisa le nyap, krn dia yakin bahwa hdp & mati itu ada ditangan Tuhan (1 Sam 2;6), bahkan mati bagi org yg hdp bagi Tuhan itu untung (Flp 1;21).

    Oleh sebab itu selama dosa blm beres, damai sejahtera & berkat Tuhan akan jauh dr kita!

    DIKEJAR APARAT MASIH BISA SEMBUNYI, TAPI DIKEJAR DOSA SEMBUNYI KEUJUNG DUNIA PUN TIDAK PERNAH BISA BEBAS, KECUALI MINTA AMPUN PADA TUHAN, BERTOBAT, OLEH DARAH YESUS  SEMUA DOSA KITA DIAMPUNI & DIBEBASKAN. Amin. Gbu. Immanuel. 23/6.

  • ZEGA376

    23 Juni 2019

    *BERGOSIP VS BERSAKSI*

    Lukas 8:26-39

    _*Orang itu pun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya. (Luk. 8:39)*_

    Gosip, makin digosok makin sip. Ada orang-orang yang senang membicarakan orang lain, namun biasanya yang dibicarakan adalah hal-hal negatif atau pengalaman hidup yang kurang baik. Hal-hal negatif atau pengalaman hidup yang tidak menyenangkan itu dijadikan bahan gosip; diceritakan dari mulut ke mulut, hingga menyebar dengan cepat ke mana-mana. Lalu, bagaimana dengan kesaksian tentang Kristus, apakah juga cepat menyebar?

    Bacaan hari ini sangat menarik; menceritakan tentang seorang yang telah dibebaskan dari kuasa kegelapan. Sudah lama orang ini tersiksa karena tubuhnya dirasuki kuasa kegelapan, sehingga ia diasingkan dari masyarakat. Ia hidup dalam penderitaan. Tetapi, Yesus membebaskan orang tersebut dan memindahkan kuasa kegelapan itu kepada kawanan babi. Babi-babi tersebut kemudian terjun dari tepi jurang ke dalam danau, lalu mati. Peristiwa ini mencengangkan banyak orang. Yesus lalu meminta kepada orang yang sudah dibebaskan ini untuk menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya, baik kepada orang banyak maupun kepada keluarganya.

    Tuhan menginginkan kita bersaksi tentang kebaikan dan kasih setia-Nya yang sudah kita terima dan rasakan. Menceritakan kebaikan Tuhan, lebih berarti ketimbang bergosip tentang kehidupan orang lain. Bergosip mungkin menyenangkan, tetapi tidak membawa orang mengalami perjumpaan dengan Allah. Gosip justru membawa manusia semakin jauh dari kemuliaan Allah. Oleh karena itu, bersaksilah tentang kebaikan Allah, hingga kesaksian kita menyebar luas dan nama Kristus terdengar di mana-mana.

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    *HARI RAYA PURIM = SATU KALI PEMBEBASAN. DUA KALI BERSUKACITA*

    (bacaan: Ester 9:1-32)

    *Ester 9:20-21* (TB)  Maka *Mordekhai* menuliskan peristiwa itu, lalu *mengirimkan surat-surat kepada semua orang Yahudi* di seluruh daerah raja Ahasyweros, baik yang dekat baik yang jauh,

    untuk *mewajibkan* mereka, supaya *tiap-tiap tahun* merayakan *hari yang keempat belas* dan yang *kelima belas bulan* Adar,

    @.Hari Raya Purim *diselenggarakan* untuk mengingat karya Tuhan yang sekali lagi *membebaskan umat-Nya* dari tangan jahat musuh mereka yang hendak *membinasakan* mereka.

    Dan oleh Yahudi di *rayakan* dalam *dua hari berturut-turut* yaitu hari keEmpat belas dan hari keLimabelas, *sesuai* dengan *perintah Mordekhai* yang *diperkuat* oleh *perintah dari ratu Ester.*

    @. *Dua hari* bersuka cita atau bergembira untuk *satu peristiwa* yang sama yaitu hari *perayaan Purim* ( = sukacita sebab ada pembebasan) adalah  *gambaran* atau *melukiskan*  suka cita PEMBEBASAN orang percaya dari DOSA  pada hari KELAHIRAN BARU didalam Yesus Kristus.

    Dimana orang percaya mengalami PEMBEBASAN dari  DOSA, yang  *sekaligus* mengalami *DUA KALI sukacita*, karena mendapatkan *pembebasan*  dari *DUA KODRAT DOSA*, yaitu *pembebasan*  dari HUKUM  MAUT dan *pembebasan* dari  HUKUM DOSA.

    Seperti yang telah *dituliskan* dalam kitab  *Roma 8:2"* (TB)  "Roh, yang memberi hidup telah *memerdekakan* kamu dalam Kristus dari *hukum dosa* dan *hukum maut."*

    alphet.renungan pribadi:23/06/2019.

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    *HATI YG MELIMPAH DENGAN UCAPAN SYUKUR*

    Mazmur 50:14 Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!

    Kapan Sdr mempersembahkan syukur kpd Tuhan? Banyak org Kristen bersyukur kpd Tuhan ha nya pd saat-2 tertentu yaitu ke tika sgl sesuatu berjln dgn baik, menerima berkat, kesembuhan

    / mengalami mujizat dr Tuhan. Sikap mrk langsung berubah begitu menghadapi masalah, ke sesakan, sakit-penyakit, jgnkan mengucap syukur, berdoa saja sdh malas melakukannya.

    Ucapan syukur adalah sebuah kata benda abstrak, yg secara garis besar memiliki makna:

    berterima kasih kpd Tuhan & menyenangkan hati Tuhan, krn sadar akan kebaikan & perto longan Tuhan. Inilah sikap hati yg hrs dikembangkan dlm hdp org percaya.

    Alkitab memperingatkan: Sebab

    itu marilah kita, oleh Dia, senan tiasa mempersembahkan kor ban syukur kpd Allah,yaitu ucap an bibir yg memuliakan nama -Nya(Ibr 13:15).

    "Korban" berarti sesuatu yg di persembahkan, kehilangan, me rugi & sakit secara daging, spt situasi / keadaan tdk mendu kung sama sekali utk mengu cap syukur, tetapi kita tdk boleh dikalahkan oleh keadaan yg ada, kita hrs tetap bisa meng ucap syukur. Inilah yg disebut korban syukur!

    Umumnya saat dlm masalah / kesesakan tdk ada korban syu kur yg kita persembahkan kpd Tuhan, yg ada hanyalah kata-2 sungut-2 & omelan spt yg bia sa dilakukan oleh umat Israel di padang gurun. Krn itulah sebagi an besar umat Israel mengala mi kebinasaan di padang gurun sblm mencapai tanah perjanji an(1 Kor 10;10).

    Ketahuilah bahwa tdk ada se suatu yg terjadi secara kebetul an dlm hdp kita, bahkan sehelai rambut pun jatuh adalah seijin Tuhan(Luk 12:7).

    Bila kita bisa memahami beta pa lebarnya & panjangnya & ting gi & dlmnya kasih Kristus,"(Ef

    3;18), seharusnya bibir kita tak pernah berhenti bersyukur, apa lagi sampai ber-sunggut-2, ini jahat dimata Tuhan.

    Org perca ya yg tdk bisa mengu cap syukur disaat mengalami penderitaan krn Tuhan, tanda nya tdk punya iman & sama dgn menghinakan kemahakuasaan Tuhan yg tdk sanggup meno long kesukarannya, itu sebab nya jgn heran org percaya yg tdk bisa mengucap didlm kese sakan, dia akan dihancurkan oleh kesukaran yg dialami, se hingga hatinya semakin pahit, & kesukarannya tdk ada akhirnya, sampai jiwanya binasa, sebab dia hdp dlm dosa, krn tdk perca ya kpd Tuhan yg Mahakuasa (Yoh 16;9).

    Bersyukurlah kpd TUHAN,sebab Ia baik! Bahwasanya utk se-la ma-2nya kasih setia-Nya(Maz 118;1).

    HATI YG MELIMPAH DGN UCAP AN SYUKUR KPD TUHAN BER ARTI SELALU SIAP MENERIMA BERKAT & PERTOLONGAN TUHAN SETIAP WKT.Amin.Gbu. Immanuel.24/6.

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    PERENUNGAN.

    ---------------------------

    Minggu,  23 Juni 2019

    1 Raja-Raja 8: 54-66

    *MINTA DAN CARILAH BERKAT KELAS SATU*

    SHALOM,

    Pada umumnya kita berpendapat bahwa berkat adalah pemberian yang hanya berkaitan dengan apa yang dapat kita nikmati, yang kita kerjakan, atau yang membuat kita aman. Bentuknya bisa material atau non material. Sesunguhnya berkat adalah suatu pemberian Allah yang berhubungan dengan identitas kita sebagai umat Allah di dunia.

    Konsep berkat yang demikian sangat kental mewarnai doa berkat Salomo untuk rakyatnya. Setelah menaikkan pujian kepada Allah atas kesetiaan dan kasih karunia-Nya kepada umat-Nya, Salomo menyampaikan berkat Allah agar Ia mencondongkan hati bangsa Israel hanya kepada-Nya, sehingga umat-Nya tetap hidup menurut perjanjian yang telah dibuat antara Allah dengan nenek moyang bangsa Israel dan kasih karunia Allah tetap menyertai mereka (ayat 57-58). Berkat inilah yang memampukan umat Allah untuk memanifestasikan siapa dirinya di hadapan Allah dan dunia, yaitu umat kesayangan Allah dan yang kudus. Berkat ini pula yang memampukan umat-Nya untuk hidup taat kepada-Nya, sehingga ketaatan ini memimpin dan membawa umat Allah hidup di dalam aliran kasih karunia Allah yang tiada henti (ayat 56).

    Berkat selanjutnya yang diminta Salomo bagi rakyatnya adalah agar Allah memberikan keadilan menurut kehendak-Nya setiap hari, supaya segala bangsa tahu, bahwa TUHANlah Allah dan tidak ada yang lain (ayat 60). Berkat ini akan memampukan bangsa Israel untuk mewujudnyatakan panggilannya sebagai kerajaan imam, yaitu sebagai perantara antara Allah dan bangsa-bangsa lain. Melalui bangsa Israel bangsa-bangsa lain akan mendapatkan berkat yaitu mengenal Allah yang benar.

    Berkat yang demikian melebihi segala materi yang diharapkan oleh orang percaya, karena berkat ini sanggup memberikan dampak positif bagi seluruh keberadaan manusia, baik identitas maupun tujuan hidupnya di dunia. Berkat ini juga mempunyai dampak positif dan kekal bagi masyarakat di sekitar orang percaya berada. Dan tentu saja berkat memiliki nilai kekal bagi orang percaya yang bersangkutan.

    *RRNUNGKAN*:

    Hai umat Allah, minta dan carilah berkat kelas satu yang bernilai kekal, yang disediakan-Nya bagi kita agar kita mewujudnyatakan identitas kita sebagai umat Allah, supaya setiap orang, setiap keluarga, dan setiap bangsa memuliakan Dia.

    Selamat pagi, selamat beribadah dan melayani Tuhan dengan penuh gairah dan semangat. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    *Minggu, 23 Juni 2019*

    *HIDUP DALAM KETERTIBAN*

    *BACAAN ALKITAB HARI INI*

    *2 Timotius 1:7-14*

    *2 Timotius 1:7*

    “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

    *RENUNGAN INSPIRASI*

    Di kota-kota besar para pengendara motor sering melintas di jalan trotoar terutama saat jam pulang kantor karena mereka bermaksud menghindari kemacetan di jalan raya. Himbauan petugas seringkali tidak diindahkan oleh para pengendara motor tersebut. Di tengah-tengah masyarakat, saat suatu aturan dilanggar, pasti terdapat hak-hak orang lain yang terampas atau dirugikan. Satu contoh beberapa waktu lalu ramai di media sosial mengenai kasus pengendara motor yang memukul pejalan kaki di jalan trotoar karena pengendara motor tersebut tidak terima ditegur untuk tidak melintas di jalan trotoar. Padahal dalam kasus ini sebenarnya hak-hak dari pejalan kakilah yang telah dirampas oleh para pengendara motor.

    Sesuai dengan bacaan Alkitab kita hari ini,  kita menerima roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Membahas perihal membangkitkan ketertiban yang berarti mendorong kita untuk hidup secara tertib. Allah menghendaki agar kita hidup secara tertib dalam semua aspek kehidupan, baik aspek hidup secara jasmani maupun aspek kehidupan rohani.

    Dalam kehidupan bermasyarakat, kita menjadi teladan bagi lingkungan kita, terutama dalam menjaga tata tertib, melalui perbuatan kita yang menghormati aturan-aturan yang ada. *Kita adalah ‘pencipta’ ketertiban, karena kita telah dikaruniakan roh yang membangkitkan ketertiban.*

    *REFLEKSI DIRI*

    1. Apakah kita sudah memiliki roh ketertiban yang dikaruniakan Allah?

    2. Bagaimana peran nyata kita di tengah-tengah masyarakat dalam hal ketertiban?

    *POKOK DOA*

    Tuhan, ampuni kami jika kami sering tidak mengindahkan aturan-aturan yang ada sehingga kami menjadi hidup tidak tertib, terlebih dalam hal rohani, seperti tidak tertib dalam jam-jam doa, ibadah, pelayanan serta dalam hal mentaati firman Tuhan. Tuhan, bimbinglah kami untuk kami senantiasa dapat mentaati aturan-aturan yang ada, dan menjadi contoh bagi orang lain dalam hal ketertiban. Kami mau menjadi pencipta ketertiban dalam segala aspek kehidupan. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Amin.

    *YANG HARUS DILAKUKAN*

    *milikilah komitmen untuk mentaati setiap aturan yang ada dengan hidup tertib di mana pun kita berada, terlebih tertib dalam hidup rohani.*

    *HIKMAT HARI INI*

    *Kita adalah teladan ketertiban bagi orang lain, untuk membentuk kehidupan yang baik dan bermartabat.*

    ==========================

    _*Setiap Firman Tuhan yang kita aminkan, maka* *Firman Tuhan itu akan hidup dalam kehidupan kita*

    *secara nyata.*

    *Terpujilah Tuhan Yesus.*_  🙏✝

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    *Good pagi …*

    *Selamat morning.*

    Minggu, 23 Juni 2019 

    Bacaan: Titus 2:1-10 

    Nas: Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu.

    (Titus 2:7)

    *ø TELADAN DALAM KEBAIKAN ø*

    Gerardo Gamboa adalah pengemudi taksi di Las Vegas. 

    Suatu ketika ia menemukan uang senilai 300 ribu dolar di bangku belakang taksinya, dan ia mengembalikannya kepada si pemilik.

    "Saya tidak mengharapkan imbalan. 

    Saya hanya ingin melakukan hal yang benar, " kata Gamboa ketika diwawancarai Review Journal. 

    Perusahaan taksi tempatnya bekerja sangat bangga akan kejujurannya. 

    Mereka memberikan penghargaan pada Gamboa, hadiah uang sebesar 1.000 dolar, dan makan malam di restoran mewah untuk dua orang. Gamboa sangat bersyukur atas perhatian perusahaannya itu.

    Firman Tuhan hari ini mengingatkan setiap orang percaya untuk menjalani hidup selaras dengan kebenaran-Nya, agar dapat menjadi teladan dalam berbuat baik. 

    Kita sepatutnya berperilaku jujur dan bersungguh-sungguh dalam mewartakan kabar baik. 

    Firman Tuhan harus diajarkan secara utuh, benar, sesuai dengan kehendak Tuhan.

    Sebagai umat pilihan Allah, kita dipanggil untuk menjadi teladan dalam berbuat baik. 

    Kita dapat mewujudnyatakannya antara lain dengan perkataan yang santun dan perilaku yang terpuji. 

    Kita harus berkata dan bertindak jujur dalam segala keadaan; tidak berkompromi demi menguntungkan diri sendiri. 

    Kita harus melakukan setiap ajaran firman Tuhan dengan baik dan menularkan kebenaran kepada semua orang. 

    Meskipun bukan hal yang mudah, jika kita memiliki niat yang tulus dan berdoa kepada Tuhan, kita diberi kemampuan untuk bisa melakukannya dengan baik. - *Wahyu Barmanto*

    *KITA DIPANGGIL UNTUK MENJADI TELADAN DALAM BERBUAT BAIK, JUJUR, DAN BERSUNGGUH-SUNGGUH HIDUP SESUAI DENGAN FIRMAN-NYA.*

    Salam Sejahtera øHDJ

    (diambil dari e-RH Sabda)

    Bacaan & Firman Tuhan, kita renungkan b’sama².

    *(kita = saya & Anda)

    Selamat melayani, berbadah dan berhari Minggu.

    *TUHAN* menyertai dan memberkati kita.

1126 – 1150 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 45  46  47 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan