Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pendalaman Alkitab Online

ForumAlkitab

1151 – 1175 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 46  47  48 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    Renungan Minggu I Setelah Trinitatis,

    23 Juni 2019:

    *HIDUP KUDUS DI HADAPAN ALLAH*

    (Wahyu 22: 12-17)

    Betapa bahagianya perasaan seorang anak menyambut kehadiran papa/mamanya yang baru pulang dari luar kota. Kebahagiaan itu muncul karena mereka mengetahui papa/mamanya membawa oleh-oleh kesukaan mereka, yaitu roti tawar berikut dengan sele *(selai)* manis dari toko Ganda di P. Siantar.

    Saat teman mamanya bertanya kok ibu semangat sekali untuk memberi roti dan sele manis khas Toko Ganda? Si mama menjawab, iya donk karena itu kesukaan anak-anakku dan yang paling membuatku semangat untuk membelikannya sebagai hadiah atau oleh-oleh adalah karena semua anak-anakku orangnya baik, taat kepada orangtua dan berperilaku baik.

    Bukankah demikian dengan yang terjadi pada perikop kita hari Minggu ini? Dalam penglihatannya sangat jelas bagaimana Yesus menyatakan kelak akan datang dan memberikan hadiah bagi manusia.

    Hadiah apa? Tentu jelas yang dimaksudkan adalah Surga yang penuh sukacita itu. Persoalannya adalah benarkah bahwa hadiah itu akan diberikan kepada semua orang?

    Tapi ingat bahwa akan ada orang-orang yang tidak mendapat hadiah utama dan yang menarik itu. Benarkah demikian bahwa ada yang tidak mendapatkan?

    Perikop Minggu hari ini berkata:  Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.

    Jelas ayat di atas mengatakan bahwa orang-orang yang berperilaku buruk dan penuh dengan kejahatan pasti tidak akan mendapatkan hadiah itu. Sebaliknya ayat itupun hendak berkata hanya orang yang baik yang akan menerima hadiah itu.

    Membasuh Jubah kita bisa artikan orang-orang yang selalu berupaya untuk menjaga kehidupannya agar selalu kudus. Jadi kepada orang-orang yang setia seperti itulah upah surgawi akan diberikan dan dinikmati.  

    Perjalanan hidup kita ini sungguh menghadapi banyak tantangan, jika kita tidak kuat maka kita akan menjadi umpan lunak kuasa iblis. Namun jika kita kuat maka kita akan tetap tampil sebagai anak-anak Tuhan  yang selalu hidup ke arah kekudusan.

    Di tengah zaman yang semakin canggih ini, tentu kita diminta untuk penuh kehati-hatian, jika tidak maka kita akan terpengaruh dan cenderung untuk tidak melibatkan Tuhan dalam berbagai aktifitas kita. Jika itu terjadi berarti kita adalah orang yang jahat yang tidak lagi mengindahkan perintah Tuhan dalam hidup.

    Namun demikian, walau hidup ini terasa terus ditekan oleh kuasa dunia, kita harus tetap teguh dalam tugas panggilan sebagai gereja yang di utus oleh Tuhan. Perintah Tuhan harus tetap kita kerjakan walau banyak menemukan kesulitan, serta yakin bahwa Tuhan pasti akan berpihak kepada kita.

    Jangan karena tantangan yang berat kemudian membuat kita menjadi takluk dan meninggalkan Tuhan. Tidak ada alasan bagi kita untuk meninggalkan tanggung jawab kita dalam rangka  mempertahankan hidup kudus.

    Mengapa siasat gereja masih tetap diberlakukan di tengah gereja? Karena Gereja ingin tegas mengatakan bahwa anggota gereja harus selalu hidup Kudus.

    Kita patut bersyukur kepada Allah, oleh karena iman kita di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma. Tetapi ingat bahwa upah atau hadiah yang akan diberikan itu, hanya bagi mereka yang sungguh bekerja bagi Tuhan dan selalu berupaya hidup Kudus di hadapan Tuhan.  

    *SELAMAT HARI MINGGU*

    *DAN*

    *SELAMAT BERIBADAH*

    *(Pdt.Lundu H.M.Simanjuntak-Pdt HKBP Ressort Cipayung Cilangkap)*

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    ♨💖 *=PENYELIDIK HATI DAN PENGUJI BATIN=*💖♨

             B a c a a n : Yer  17 : 9 - 18.

             N a t s        : Yer  17 : 10.

            ●  "Aku, TUHAN,yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

    💖 *=HATI MANUSIA.=*

    Hati manusia pada dasarnya sudah tidak baik, sudah ada bibit-bibit dosa, sehingga jika tidak menerima kasih karunia pengampunan dan keselamatan dari Allah Bapa yang Mahakasih, manusia akan menerima hukuman kekal.

    ♨💖 Seperti bangsa Yehuda yang "hatinya licik dan sudah membatu", sulit untuk menerima pengajaran, sehingga patut menerima pengajaran yang dahsyat yang dapat membuat mereka merasa malu karena malapetaka yang Tuhan timpakan kepada mereka.

    "Setiap orang sudah merasa berjalan di jalan yang lurus menurut pemikirannya sendiri, tetapi yang ujungnya ke maut."

        ◆ "Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati." ( Ams 21 :2).

        ◆  "Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut." ( Ams 16 :25).

    💖♨ Hati yang masih dipenuhi dengan dosa, maka setiap langkah hidupnya tidak akan benar di hadapan Tuhan, meskipun dalam penampilan tampak baik-baik bahkan tampak rohani, tetapi "bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Sam 16: 7b)

    🔥💖  "Tuhan yang menyelidiki hati dan menguji batin setiap orang dan akan memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah-langkah dan perbuatannya.

    (Yer 17 : 10)

    💖♨Hati yang licik dan sudah keras membatu tidak akan dapat menerima pengajaran dari Tuhan, sehingga "harus memiliki hati yang baru dengan cara bertobat, lahir baru dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi." ( 2 Kor 5 : 17)

    Siapa yang sudah hidup di dalam Kristus adalah "ciptaan baru, sehingga memiliki hati yang baru; hati yang lembut, taat dan penuh kasih."

    💖  "Dengan hati yang baru, kita serahkan seluruhnya kepada Tuhan sehingga Dia saja yang akan menjadi Raja di dalam hati kita, mengatur hidup kita dan dengan kuasa Roh Kudus-Nya yang akan memimpin kita untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki."

    💖🔥 Biarlah Roh Kudus yang akan berproses di dalam hati dan hidup kita, sehingga kita "memiliki hati seperti hati Bapa yang penuh kasih, suka mengampuni dan murah hati." dan "meneladani Tuhan Yesus yang rendah hati dan suka melayani."

    Dan kita seperti Daud yang setiap kali memohon agar Tuhan memeriksa hati kita apakah tetap benar di hadapan Tuhan.

                ◆ "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal."

    ( Maz 139 : 23 - 24)

    💖🔥 Tak ada yang mustahil jika kita sungguh berpaut kepada-Nya dan mengandalkan Tuhan senantiasa, kita akan dapat melakukan perkara-perkara besar yang kita tidak pernah membayangkan sebelumnya.

    "Kita dapat mengasihi Tuhan dan sesama dengan sungguh-sungguh, bukan pura-pura, kita dapat mengampuni dengan tulus hati, bukan karena terpaksa atau mau mengampuni tetapi masih tidak dapat melupakan kesalahannya, dan bermurah hati; suka memberi meskipun hanya nasihat, penghiburan, dukungan doa, karena pemberian tidak harus berupa materi."

    💖🔥 "Kerendahan hati dan melayani itulah contoh dari kehidupan Tuhan Yesus yang harus kita teladani."

    Dunia saat ini memang baru "berpacu dengan kecongkakan dan ketinggian hati",sehingga banyak orang "berlomba-lomba menunjukkan kekayaan, kemewahan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki; mereka tidak menyadari bahwa semua itu adalah kasih dan anugerah Allah yang seharusnya dikembalikan untuk memuliakan Allah, bukan untuk kepopuleran dan mencari nama bagi diri sendiri."

    *JADIKANLAH HATIKU SEPERTI HATI-MU, TUHAN, YANG SELALU MENGASIHI, MAU MENGAMPUNI DAN MELAYANI DENGAN  TULUS.*◆

    *TERPUJILAH TUHAN, HALELUYA-AMIN.*❤

                  *=SELAMAT HARI MINGGU=*

                              *=SELAMAT BERIBADAH=*

                                         *=SELAMAT MELAYANI=*

           *TUHAN YESUS MEMBERKATI.*

    *(Tini Jayadi).*

         🙏💖🙏💖🙏💖🙏💖🙏💖🙏💖🙏💖

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    _*☘ Beribadah ☘*_

    Shalom'...

    Firman Tuhan berkata ;

    _*📖"Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."...*_

    (Ibrani 10:25)...

    _*⛪ Beribadah adalah salah satu cara untuk menjaga keselamatan yang telah kita peroleh secara cuma-cuma melalui karya penebusan Tuhan Yesus  ⛪*_

    🗣Saudara yang terkasih di dalam Tuhan, banyak waktu yang telah Tuhan sediakan untuk melakukan segala aktivitas keseharian kita, namun masih saja ada orang-orang percaya termasuk kita yang mencuri waktu persekutuan kita dengan Tuhan, dengan berbagai macam alasan...

    👫Tuhan tidak banyak meminta waktu kita untuk datang dan berjumpa dalam hadirat-Nya yang kudus, sesungguhnya Dia begitu rindu untuk berjumpa dengan kita anak-anak yang sangat dikasihi-Nya...

    🚘Jangan jadikan segala kegiatan duniawi kita di hari sabat ini menjadi kecemburuan bagi Tuhan, jangan jadikan segala kegiatan duniawi kita menjadi berhala yang mendukakan hati Tuhan, tetapi utamakanlah Dia dalam segala perkara kita...

    _*📖"Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu."...*_

    (Keluaran 34:14)...

    🤴🏻Carilah dan temuilah Tuhan, alami perjumpaan dan rasakan kehadiran-Nya melalui doa, pujian dan penyembahan kita,  rasakan aliran kasih dan kuasa-Nya yang akan melepaskan segala beban apapun yang menghimpit kita saat ini...

    _*📖"Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!"...*_

    (Yesaya 55: 6)...

    👨‍🎓Mari saudaraku, mulai saat ini kita mau sama-sama belajar untuk lebih memahami bahwa, sesungguhnya saat ini Tuhan sedang menanti kita datang dengan uluran tangan kasih-Nya, berikanlah yang terbaik buat Tuhan dan persiapkan hati kita untuk masuk dalam rencana-Nya yang begitu indah, karena Dia sangat mengasihi saudara...

    Selamat pagi...🙏🏻

    _*Selamat Beribadah...☘*_

    Jesus bless you abundantly...😇

    _*#leanderalberttholence*_ 🍁🍁🍁

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    *EMBUN PAGI*

    _Minggu , 23 Juni 2019_

    *Shalom, Selamat hari minggu

    *_Yer 20 : 8  “Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari.”_*

    _Dapat dibilang dilema kehidupan sedang di alami oleh Yeremia dalam nas ini. Dia melaksanakan tugas panggilan Tuhan, namun yang dia dapatkan adalah cela dan cemooh._

    _Seperti yang dialami oleh Yeremia ini, kita pun pada suatu saat tertentu bisa mengalami suatu kondisi terberat dari segala situasi yang sudah pernah kita alami sebelumnya. Sehingga bisa muncul Tanya dalam hati tentang kuasa penyertaan Tuhan, mempertanyakan kehadiran Tuhan dalam situasi sulit yang kita hadapi._

    *_Apakah Tuhan melihat, memperhatikan dan akan menolong kita pada situasi yang berat itu?_*

    _Namun, firman Tuhan ingin meneguhkan kita. bahwa justru saat-saat seperti inilah kita berada pada suatu puncak tertinggi yang menjadi penentu kekokohan kita dalam menjalani hidup selanjutnya._

    _Apakah kita ingin hidup bersama Tuhan selamanya, atau kita mau hidup bersama kemauan daging kita. Apakah kita benar-benar yakin pada peran Tuhan dalam hidup kita atau tidak. Walaupun kita telah memiliki keyakinan dan ketekunan hidup bersama Tuhan bukan artinya kita begitu saja lepas dari segala macam pergumulan._

    _Siapapun orangnya, bagaimanapun kekayaan, kehormatan dan derajatnya, tetap pada suatu saat dalam hidupnya akan menghadapi pergumulan bahkan menghadapi pergumulan terberat._

    *_”Jika saat ini kita menghadapi tekanan hidup yang berat, bukan artinya selamanya kita akan hidup dalam masa sulit itu, bahwa akan ada juga masa di mana kita lepas dari tekanan hidup itu. Badai pasti berlalu.”_*

    📖 *MULAILAH HARI INI DENGAN MEMBACA FIRMAN TUHAN!* 📖

    *Have a Nice Day With LORD*

    *GOD BLESS US*

  • ZEGA376

    24 Juni 2019

    *EMBUN PAGI.*

    Minggu, 23 Juni 2019

    Hindari soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran

    2 Timotius 2;23

    Kita bisa melihat perdebatan yang terjadi antara kuasa hukum dengan saksi atau kuasa hukum dengan kuasa hukum lawannya pada sidang MK yang masih masih berlangsung dalam minggu-minggu ini

    Dalam debat biasanya orang ingin menunjukkan kepiawaiannya dalam berbicara, berargumen dan mempertahankan pemikirannya atau idenya

    Masyarakat kita akhir-akhir ini cenderung lebih suka berbicara daripada mendengar, suka protes, suka mengkritik, suka memaki dan juga suka berdebat

    Dalam kitab Amsal tertulis, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya”

    Di bagian lain dalam kitab Amsal ada tertulis, “Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa menahan bibirnya, berakal budi”

    Tuhan mengaruniakan dua telinga dan satu mulut kepada kita, artinya seharusnya kita lebih banyak mendengar daripada berbicara

    Yakobus berkata, “Hai saudara-saudara yanb kukasihi, ingatlah hal ini, setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah”

    Perdebatan memang kadangkala diperlukan, namun yang terlebih penting adalah “pertobatan”, yang dapat membawa orang kepada Kristus

    Paulus mengatakan agar jangan bersilat kata karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya

    Firman Tuhan juga mengatakan, “Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan, supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan”

    Selamat beribadah dan melayani Tuhan.

    Tuhan Yesus memberkati

  • ZEGA376

    26 Juni 2019

    *TIDAK MENYEBUTKAN DENGAN SIA-SIA.*

    (bacaan:Markus 14:53-72)

    *Markus 14:61* (TB)  Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, *Anak dari Yang Terpuji?"*

    @. Kata ganti  : *"...Yang  Terpuji..."* Adalah *umum* dan *sudah menjadi kebiasaan*  bagi orang Yahudi untuk *menggunakan istilah* seperti *"Yang Terpuji, Yang Terberkati"* dan sejenismya ketika *mengacu* kepada Allah/Tuhan, supaya mereka *tidak bersalah* karena *menyebut* kata *"Elohim"* atau menyebut kata *"Yahwe"* dengan *sia-sia. (Ulangan 5:11)*

    Demikian juga dalam *Markus 14:62,* ketika  Yesus Kristus menggunakan ungkapan *"Yang Mahakuasa"* (Harafiah: kekuasaan) sebagai *kata ganti*   untuk *Yahwe*.

    @.  Kata *"sia-sia"*  berasal kata *Ibrani "hebel"*  yang dipergunakan dalam  *kitab Mazmur,  Pengkhotbah*  dan *Yeremia.* Tetapi *kitab Ayub*  dan *Yehezkiel* menggunakan kata  *"syaw"* untuk menyebutkan kata sia-sia.  Sedangkan *kitab Yesaya* menggunkan kata  *"tohu"*.

    Biasanya ketiga kata Ibrani itu  *( hebel,  syaw* dan *tohu )*  diterjemahkan juga sebagai  *'hampa'.*

    - *Aplikasi*  untuk orang percaya , supaya *tidak sia-sia* atau *hampa* ketika menyebut kata: *Tuhan, Allah, Elohim, Yahwe, Yesus Kristus,* adalah dengan  mempergunakan kata ITU *hanya* sebagai;

    -kata dalam *doa*

    -kata didalam *konteks penginjilan*

    -kata  untuk *memperkuat iman* dari orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus,

    *Selain* dari pada itu, sebaiknya *tidak perlu diucapkan* atau *disebutkan,* supaya tidak menjadi *sia-sia* atau *hampa,* yang *menjadikan* orang percaya *bersalah* di hadapan *Tuhan* dan *Allah* kita *Yesus Kristus.*

  • ZEGA376

    26 Juni 2019

    HATI YANG BERLIMPAH UCAPAN SYUKUR           Baca: Mazmur 50:1-23

    "Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!" (Mazmur 50:14)

    Kapan Saudara mempersembahkan syukur kepada Tuhan? Banyak orang Kristen bersyukur kepada Tuhan hanya pada saat-saat tertentu yaitu ketika segala sesuatu berjalan dengan baik, menerima berkat, kesembuhan, atau mengalami mujizat dari Tuhan. Sikap mereka langsung berubah begitu menghadapi masalah, kesesakan, sakit-penyakit... jangankan mengucap syukur, berdoa saja sudah malas melakukannya.

    Ucapan syukur adalah sebuah kata benda abstrak, yang secara garis besar memiliki makna: grateful (berterima kasih kepada Tuhan), pleasing (menyenangkan Tuhan), atau mindful of benefits (sadar akan kebaikan, hadiah atau pertolongan). Inilah sikap hati yang harus dikembangkan dalam hidup orang percaya. Alkitab memperingatkan: "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya." (Ibrani 13:15).

    'Korban' adalah sesuatu yang dipersembahkan, kehilangan, merugi dan sakit secara daging. "Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku." (Habakuk 3:17-18). Sesungguhnya situasi atau keadaan tidak mendukung sama sekali untuk mengucap syukur, tetapi Habakuk tidak dikalahkan oleh keadaan yang ada, ia tetap bisa mengucap syukur. Inilah yang disebut korban syukur!

    Umumnya saat dalam masalah atau kesesakan tidak ada korban syukur yang kita persembahkan kepada Tuhan, yang ada hanyalah sungut-sungut dan omelan seperti yang biasa dilakukan oleh umat Israel di padang gurun. Karena itulah sebagian besar umat Israel mengalami kebinasaan di padang gurun sebelum mencapai Kanaan. Ketahuilah bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan dalam hidup kita, bahkan sehelai rambut pun jatuh adalah seijin Tuhan (baca Lukas 12:7).

    Bila memahami "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus," (Efesus 3:18), seharusnya bibir kita tak pernah berhenti bersyukur!Selamat pagi semuanya selamat beraktivitas!GBU

  • ZEGA376

    26 Juni 2019

    Yohanes 3:30

    Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

    Tanda kepenuhan Roh Kudus

    Tanda ke 1

    Percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus Kristus bukanlah sekedar manusia biasa. tapi Ia adalah sang Firman yaitu Allah pencipta langit dan bumi. Percayalah kepada Tuhan Yesus sama halnya, percaya kepada Allah Bapa. sebab Bapa dan Tuhan Yesus adalah satu.

    Firman Tuhan berkata bahwa Roh Kuduslah yang bekerja dan membuat seseorang menjadi percaya. kepada Tuhan Yesus Kristus.

    Dalam

    1 Korintus 12:3. Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan ", selain oleh Roh Kudus.

    saudara yang terkasih jadi kalau saudara percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dengan sungguh2 dari hati saudara. maka itu tanda bahwa saudara di penuhi oleh Roh Kudus.

    percaya kepada Tuhan Yesus bukan sekedar kata2 kita, tetapi percaya kepada Tuhan Yesus berarti mengasihiNya dan menuruti perintah2 Nya.

    Jadi tanda pertama seseorang dipenuhi oleh Roh kudus adalah ia percaya kepada Tuhan Yesus dan hidup dalam iman percayaNya itu.

    Tanda 2 adalah :

    menghasilkan buah2 Roh.

    Ada 9 buah Roh sebagaimana  tertulis Galatia 5 : 22- 23.

    Tetapi buah2 Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaiakan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri, tidak ada hukum menentang hal - hal ini.

    jikalau kita hidup oleh Roh maka hidup kita juga dipimpin oleh Roh.

    setiap kita menjadi milik Yesus Kristus.telah menyalipkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginanya.

    sehingga kita hidup oleh Roh Kudus dan dalam hidup kita menghasilkan buah2 Roh.

    jadi tanda yang kedua seseorang yang di penuhi oleh Roh kudus ialah hidupnya menghasilkan buah-buah Roh.

    Tanda ke 3

    Memiliki karunia Roh Kudus dalam 1 korintus 12 : 11.

    Tertulis Tetapi semua ini di kerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap2 orang secara khusus seperti yang di kehendaki-Nya.

    ayat ini berkata bahwa karunia itu di berikan kepada tiap2 orang.

    jadi setiap orang percaya  di berikan karunia oleh Roh kudus yang di pakai untuk melayani Tuhan dan untuk membangun jemaat.

    Dalam 1 Korintus 12 : 9 - 11

    Tertulis tentang apa saja karunia-karunia Roh itu.

    Yaitu :

    1. Karunia Iman

    2. Karunia untukmenyembuhkan

    3. Karunia untuk mengadakan mukjizat

    4. Karunia untuk bernubuat.

    5. Karunia untuk membedakan bermacam-

       macam  Roh

    6. Karunia berkata-kata dengan bahasa

       Roh.

    7. Karunia untuk menafsirkan bahasa Roh.

    dalam Roma 12 : 6-8

    Juga tertulis tentang karunia-karunia Roh itu, yaitu :

    1. Karunia untuk melayani

    2. Karunia untuk mengajar

    3. Karunia untuk menasehati

    4. Karunia untuk membagi2kan sesuatu.

    atau karunia memberi, karunia untuk memimpin, serta  karunia kemurahan.

    jadi saudara-saudara yang di kasih Tuhan inilah 3 tanda seseorang di penuhi oleh Roh Kudus.

    Bila saudara bingung apakah ada Roh Kudus didalam saudara atau apakah saudara di penuhi oleh Roh kudus ingatlah ke 3 tanda ini

    Bila saudara percaya sungguh kepada Tuhan Yesus Kristus  dan mengasihi Tuhan Yesus Kristus  maka saudara memiliki Roh kudus didalam saudara.

    sebagai anak Allah hidup saudara menghasilkan buah - buah Roh, buah-buah Roh itu akan terus bertumbuh makin lebat seiring dengan proses perjalanan pengiringan kita akan Tuhan Yesus Kristus.

    dan yang ke tiga setiap kita memiliki karunia oleh Roh Kudus, setiap orang pasti  di berikan karunia oleh Tuhan.

    jangan berkata oh saya tidak punya karunia.

    renungkanlah saudara-saudara Firman Tuhan ini. Tiap -tiap orang di berikan karunia oleh Roh Kudus.

    Pakailah karunia yang telah di berikan Tuhan kepada kita untuk membangun orang lain dan melayani Tuhan.

    saya percaya Firman Tuhan tidak akan berlalu begiti saja.

    Firman Tuhan  yang di sampaikan saat ini akan memberikan kekuatan buat setiap saudara yang mendengarkannya.

    Puji Tuhan saudara yang di kasih Tuhan.

    Tuhan Yesus memberkati kita semua.

    Engkaulah Allah yang kami kenal di dalam nama Tuhan Yesus kristus.

    Haleluyah  Amin.

    Apakah Jesus itu khalik ataukah mahluk".

    1. Jesus haruslah

        dipandang dari dua

        segi, yaitu : Bahwa Dia

        adalah memang 100%

        Allah ( Khalik).

    2.  Yang nampak yang

        dapat kita jamah,

        adalah manusia

        ( mahluk).

       Dan sebagai manusia, Jesuspun juga tahu lapar dan dahaga, dan karenanya membutuhkan makanan dan minum sebagaimana lazimnya manusia. Juga Dia tahu merasakan capek dan ngantuk, karena Dia juga membutuhkan istirahat dan juga tidur. Juga sebagai manusia, merasakan senang dan susah serta bersedih hati, karena Dia pun juga tahu mengucapkan syukur dan berdoa kepada Allah, Bapa yang di sorga; sang pencipta semesta alam itu. Juga sebagai manusian, Jesus pun merasakan mati.

    3. Kejadian-Nya sendiri, yaitu kekahiran-Nya bukanlah dari benih manusiawi, melainkan daripada Firman dan Roh Allah sendiri.

    Jesus adalah Firman dan Roh Allah yang hidup, dalam rupa manusia untuk manusia. Dalam Pribadi Jesus bersatulah  yang mahluk dan yang khalik, yang muhaddats dan yang qadim.

    apakah bukti yang  meyakinkan demikian " :

    1. Bukti pertama, dapat kita baca dalam Alkitab, yaitu Injil Lukas 1 : 31 dan 35, dan Yohanes 1 : 1 dan 14 yang masing-masing berbunyi demikian :

    Sesungguhnya engkau (Maryam.pen) akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak  laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Jesus. ( Lukas 1 : 31 ).

    Jawab malaikat itu kepadanya: Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Maha Tinggi akan menaungi engkau, sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. ( Lukas 1 : 35 ).

    Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah  ( Yohanes 1 : 1 )

    Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang di berikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. ( Yohanes 1 ; 14 ).

    Disini jelaslah bahwa kejadian atau kelahiran Jesus itu adalah mahluk dan juga khalik bersatunya muhaddats dan qadim.

    Bukti kedua, untuk membuktikan bahwa Roh Allah juga ada pada Jesus itu adalah Roh Qodim ( khalik) bukan roh muhadats, dapat di buktikan dengan adanya sapaan bagi Jesus, yaitu Jesus atau Isa Rohullah.

    tidak ada nabi manapun juga yang disapa dengan panggilan Rohullah, kecuali hanya bagi Jesus atau Isa Almasih saja.

    Yohanes 4:10

    Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

    Yohanes 4:26

    Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

    Tuhan akan menyatakan kebenaran-Nya di sepanjang kehidupan kita.  Dia hanya meminta kita melihatnya dalam kerendahan hati. Lukas 9:7-9. Selamat beraktivitas. Gbu.

    Yohaanes 10 : 30

    Yohanes 6:69

    dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah. "

  • ZEGA376

    26 Juni 2019

    #renungan

    *MENJADI ORANG YANG BAIK*

    Rabu 26 Jun 2019

    _`Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik` (Mat 7:17)_

    Yesus memberi sebuah perumpamaan tentang pohon yang baik dan pohon yang tidak baik. Dari perumpamaan ini kita dapat mengambil suatu prinsip bahwa buah yang baik adalah hasil dari pohon yang baik, sedangkan buah yang tidak baik adalah hasil dari pohon yang tidak baik.

    Apa artinya perumpamaan ini bagi kita? Baik atau tidaknya seseorang dilihat dari buah-buah yang dihasilkan oleh perbuatan-perbuatannya. Orang yang baik menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik. Seperti yang dikatakan St. Paulus dalam Galatia 5:22-23 `kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri`, sedangkan orang yang tidak baik (jahat) akan menghasilkan kehancuran atau membawa perpecahan, perselisihan, iri hati, amarah, kedengkian, dan sebagainya kepada sesama.

    Melalui perumpamaan di atas kita berusaha untuk menjadi pribadi yang berkarakter baik kepada sesama dengan menjauhkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Untuk dapat menjadi orang baik, kita harus memupuk relasi yang mendalam dengan Tuhan dalam doa, Sakramen-sakramen, devosi, membaca Kitab Suci, dan sebagainya. Dengan menjadi orang yang baik yang membagikan buah-buah yang baik (kasih, damai, sukacita, dll.) kepada setiap orang yang kita jumpai dalam kehidupan kita, kita ikut bermazmur memperkenalkan dan mempercakapkan perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan.

    *_Sr. M. Alexandra P.Karm_*

    Rabu 26 Jun 2019

    Kej 15:1-12.17-18; Mzm 105:1-4.6-9; Mat 7:15-20

    Sumber:

    *Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*

    www.renunganpkarmcse.com

  • EBEN536

    26 Juni 2019

    Aku sangat merema dengan renungan ini...

    ZEGA376 tulis:

    DICARI, ORANG YANG SETIA

    Rut 1:16

    Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

    Seringkali mertua perempuan tidak cocok dengan menantu perempuannya, begitu juga sebaliknya. Namun ayat Firman Tuhan yg kita baca ini memberikan satu contoh tentang seorang menantu(Rut) yg begitu setia, mengasihi mertuanya(Naomi) dengan segenap hati, padahal suaminya sdh meninggal, bahkan harta warisan suaminya sdh habis disaat mrk keluar dari Bethlehem ke Moab (Rut 1;21).

    Bukankah ini jarang terjadi? Tdk mudah mendapatkan kesetiaan dlm diri seseorang, hal ini juga yg di keluhkan oleh Salomo, "Banyak org menyebut diri baik hati, tetapi orang yg setia, siapakah menemukannya?"

    (Ams 20:6). 

    Tuhan sdg mencari "Rut-Rut atau orang -orang yg setia" di akhir zaman utk dipercayakan kekuatan utk melakukan perkara yg besar (Maz 60:14).

    Msh ada banyak org baik hati, tetapi Tuhan mencari lbh dari itu yaitu orang-orang yg setia kpd Tuhan baik dlm susah ataupun senang seperti Ayub, baik pada saat diberkati berlimpah sampai mengalami ujian berat, sampai semua nya habis, dia tdk pernah me nyalahkan Tuhan(Ayub 1:21-22).

    Kesetiaan seseorang akan teruji kualitasnya setelah melewati proses waktu. Banyak orang Kristen gagal dlm ujian kesetiaan, misalnya krn doanya blm juga dijawab, orang tdk lagi sungguh-sungguh berdoa; 

    krn sakitnya tak kunjung sembuh, blm juga memperoleh pekerjaan, gagal dlm studi & sebagainya kita tdk lagi setia melayani Tuhan. Kita begitu mudahnya berubah padahal Tuhan Yesus begitu setia mengasihi kita, bahkan sampai mati di kayu salib(Fil 2:8).

    Sungguh, kesetiaan itu seperti barang yg sangat langka di akhir zaman ini. 

    "telah langka/habis orang-orang yg setia dari antara anak-anak manusia"(Maz 12:2). 

    Tuhan menuntut kita menjadi anak-anakNya yg setia. Setia dlm hal apa? Setia dlm hal ibadah kpd Tuhan, setia sebagai suami-istri, setia terhadap keluarga, setia dlm gereja dimana kita beribadah, jgn suka berpindah pindah gereja(kecuali pengajarannya sesat & pemimpinnya hdp dlm dosa & tdk mau bertobat), juga setia dlm pelayanan.

    Tuhan telah memperlengkapi kita dgn karunia dan talenta yg hrs kita maksimalkan utk melayani pekerjaan Tuhan sehingga kehidupan kita berbuah dan nama Tuhan dipermuliakan.

    Mari bekerja utk Tuhan dgn setia, selama msh sehat, akan dtg hari kematian, di mana tdk ada seorangpun yg dpt bekerja utk mengumpulkan pahala disurga

    (Yoh 9:4).

    "Terhadap org yg setia Tuhan juga berlaku setia"(Maz 18:26a)

    KARAKTER SETIA ITU JAUH LBH BERHARGA DARI HARTA YG BERLIMPAH, ADA BANYAK ORANG YG KAYA, TAPI TDK SETIA PADA PASANGAN HIDUPNYA. 

    KESETIAAN INI SPT BARANG YG LANGKA DI AKHIR ZAMAN INI.

    Amsal 19:22

    Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.

    Selamat malam, selamat beristirahat...

    Tuhan Yesus memberkati...

  • ZEGA376

    28 Juni 2019

    *JANGAN SUKA MENGHAKIMI*

    Matius 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

    Sampai skrg ini msh banyak sekali org Kristen yg berlaku spt ahli Taurat & org Farisi, yg ber tindak sok benar & merasa diri lbh rohani & suci.

    Mrk gampang sekali mengha kimi org lain, gampang sekali melihat kesalahan sdr seiman, & jeli sekali meng-orek-2 kele mahan / kekurangan dr hamba -2 Tuhan yg melayani.

    Terlihat sedikit saja kesalahan / kelemahan dr sdr seiman / ham ba-2 Tuhan, mrk langsung men jadikan hal itu sbg bahan gosip, "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata sdrmu, sdg kan balok di dlm matamu tdk engkau ketahui?"(Mat 7:3). Adakah di antara kita yg tak per nah bersalah /cacat cela sedikit pun?

    Tak selayaknya kita mengha kimi org lain! Ter-lebih-2 bila penghakiman itu kita tujukan kpd hamba-2 Tuhan, org-2 yg dipilih & dipercaya Tuhan utk sebuah pelayanan, org yg meng hinakan / mencemooh hamba Tuhan yg hdpnya benar, tapi msh ada kelemahan, spt org menjamah biji mata Tuhan

    (Zak 2:8c)Sebab beginilah F.T siapa yg berani menjamah ham ba Tuhan yg hdpnya benar, ber arti dia menjamah biji mataNya

    Kita jgn suka menghakimi kele mahan hamba Tuhan, apalagi menyiarkannya, org Kristen yg suka menggosip & menyiarkan kelemahan hamba Tuhan itu = jadi kakitangan / alatnya iblis,

    1 X hdpnya terkutuk spt yg dia lami oleh anak Nuh, Ham(Kej 9; 22,24-25),tapi sebaliknya doa kan & berkati spy hamba Tuhan itu sadar & dpt memperbaiki kelemahannya, maka kitapun yg mendoakan juga ikut diberkati Tuhan(Kej 9;26-27)

    Melihat kelemahan hamba Tuhan, bukan urusan kita utk menghakimi / men-jelek-2kan, tapi urusan kita ialah mendoa kan & menasehati bila perlu! Lalu serahkan kpd Tuhan & biar lah Tuhan sendiri yg berperkara dgn dia."Siapakah kamu, sehing ga kamu menghakimi hamba org lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, krn Tuhan berkuasa menjaga dia agar trus berdiri."(Rom 14:4).

    Yg penting bagi kita sendiri "Baiklah tiap-2 org menguji per buatannya sendiri; maka ia blh bermegah melihat keadaannya sendiri & bukan melihat lalu membandingkan keadaannya  dgn org lain."(Gal 6:4).

    *KITA BUKAN DIPANGGIL UNTUK MENJADI HAKIM YG MENUDUH, TAPI MENJADI PENOLONG KELEMAHAN SAUDARA SEIMAN / HAMBA TUHAN YG MASIH ADA KELEMAHAN DAGING.*

  • ZEGA376

    28 Juni 2019

     

    28 Juni

    Karya Pengalihan Allah

    Arthur Jackson

    Mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. —Kisah Para Rasul 16:7

    Kisah Para Rasul 16:6-10

    Ayub 11–13 ; Kisah Para Rasul 9:1-21

    Sulit rasanya menerima jawaban “tidak” atau “belum”, terlebih ketika kita merasa Allah telah membukakan pintu pelayanan bagi kita. Di awal masa pelayanan saya, ada dua kesempatan yang saya pikir sesuai dengan karunia dan kemampuan saya, tetapi ternyata tertutup bagi saya. Setelah kekecewaan tersebut, timbul panggilan pelayanan lain, dan saya pun dipilih untuk mengisinya. Di sanalah saya menjalani tiga belas tahun pelayanan penggembalaan yang memberkati banyak jiwa.

    Dalam Kisah Para Rasul 16, langkah Paulus dan rekan-rekannya dua kali dialihkan oleh Allah. Pertama, “Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia” (ay.6). Kemudian, “setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka” (ay.7). Tanpa sepengetahuan mereka, Allah mempunyai rencana lain yang tepat bagi pekerjaan dan para hamba-Nya. Kata “tidak” yang diberikan Allah atas rencana sebelumnya menempatkan para hamba-Nya dalam kesiapan untuk mendengarkan dan mempercayai penuh pimpinan Allah (ay.9-10).

    Adakah dari kita yang tidak bersedih atas sesuatu yang awalnya kita anggap sebagai kehilangan yang menyakitkan? Kita merasa sangat kecewa ketika tidak mendapatkan pekerjaan yang didambakan, ketika kesempatan untuk melayani tidak terwujud, atau ketika gagal pindah ke suatu tempat yang kita tuju. Kekecewaan tersebut terasa sangat berat, tetapi seiring berjalannya waktu, kita pun sering tersadar bahwa pengalihan tersebut merupakan karya kasih Allah yang dipakai-Nya untuk membawa kita ke tempat yang Dia inginkan. Untuk itu kita bersyukur kepada-Nya.

    Kehilangan apa yang awalnya Anda sesali, tetapi kemudian Anda syukuri karena tidak mendapatkannya? Bagaimana situasi itu menguatkan iman Anda kepada Tuhan?

    Ya Bapa, aku memuji-Mu karena dalam hikmat-Mu Engkau tahu rancangan yang terbaik untuk hidupku. Terima kasih atas perlindungan-Mu dalam setiap pengalihan yang Kau adakan.

    Anda dapat memberi dampak yang berarti

    Persembahan kasih seberapa pun memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubah hidup.

  • ZEGA376

    28 Juni 2019

    Santapan Harian

    Berjuang Memahami Firman-Mu

    Lukas 9:43-45

    Hukum rimba berkata, ”Siapa yang kuat dialah yang berkuasa.” Fenomena ini sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka yang kuat kerap semena-mena terhadap yang lemah.

    Herannya, prinsip itu sama sekali tidak berlaku untuk Yesus. Ia mempunyai kuasa Ilahi dan berkuasa mutlak atas seluruh isi bumi. Namun, Ia justru menyerahkan Diri-Nya kepada manusia yang lemah. Tentu saja akal sehat kita sulit menerimanya, tetapi inilah fakta!

    Yesus turun dari gunung. Kemudian, Ia mengusir setan dan roh jahat dengan satu teguran keras. Melihat peristiwa itu, semua orang menjadi heran (43b). Pada saat itulah Ia berkata, ”Anak manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” (44). Yesus mengatakan ini untuk kedua kalinya.

    Pernyataan ini sungguh tidak masuk akal bagi para murid-Nya. Mereka tidak mengerti makna dari pernyataan itu. Anehnya, tidak ada satu pun dari mereka yang berani bertanya (45). Kesannya, perkataan itu berlalu begitu saja.

    Mereka tidak mengerti karena bagi mereka Yesus adalah Raja yang penuh kuasa karena mampu melakukan banyak mukjizat. Para murid mungkin berpikiran bahwa Yesus adalah calon raja penguasa Israel yang akan mengembalikan masa keemasan Israel seperti pada zaman Daud. Jadi, menurut mereka, tidak mungkin Yesus akan diserahkan ke dalam tangan manusia.

    Yesus tahu isi hati murid-Nya. Ia pun membangunkan mereka dari mimpi tentang kerajaan duniawi. Harapan akan kerajaan duniawi membuat mereka tidak memahami maksud perkataan Yesus.

    Pengharapan yang salah itulah yang membutakan pikiran mereka. Pengharapan sejati pengikut Yesus adalah kehidupan kekal di surga. Untuk itu, mari kita terus belajar memahami maksud Tuhan dengan mendengarkan firman-Nya. Firman inilah yang akan membentuk pengharapan sehingga kita tidak lagi salah menilai tentang maksud dan tujuan Tuhan bagi kita.

    Doa: Tuhan, terangi akal dan hati kami agar mengerti maksud dari firman-Mu. [SG]

  • ZEGA376

    28 Juni 2019

    *KUALITAS HIDUP YANG TERUJI*

    Baca : Mazmur 18:1-20

    ”Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.”_ Mazmur 18:4

    Jangan pernah bermimpi akan terluput dari segala macam krisis atau masalah selama kita masih hidup di dunia ini. Krisis atau masalah coraknya bermacam-macam, datang tanpa bisa diduga, tanpa permisi, dan sewaktu-waktu.

    Yang terpenting adalah bagaimana reaksi kita dalam menyikapi masalah atau krisis yang ada.

    Daud, yang hidup melekat kepada Tuhan, juga tak luput dari krisis atau masalah, namun ia telah siap sebelum krisis atau masalah menyerang, karena ia sudah *’tinggal’* di dalam firman-Nya, sehingga dalam situasi yang buruk sekalipun, dengan penuh keyakinan, ia dapat berkata,  ”Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!”_ (Mazmur 18:3). 

    Apa yang terjadi esok tak seorang pun yang tahu! Bisa saja hari ini semuanya tampak tenang dan wajar, sampai suatu ketika krisis datang menyerang dengan tiba-tiba, sehingga keadaan yang semula tenang berubah menjadi lautan yang bergelora.

    Saat itulah orang lain akan memperhatikan bagaimana orang yang menyebut diri sebagai orang percaya itu bereaksi. Saat itu terbukalah keadaan rohani kita yang sesungguhnya.

    Respons kita terhadap krisis ini akan menyingkapkan kadar iman kita, kualitas hubungan kita dengan Tuhan. Tentu saja dalam keadaan yang normal semua orang dapat memuji-muji Tuhan, mengucap syukur dan mengutip ayat-ayat firman Tuhan. 

    Bila krisis datang melanda, sengsaralah orang yang tak hidup karib dengan Tuhan, yang baru mencari Dia kala tembok pertahanannya hampir runtuh. Reaksi yang mula-mula timbul pastilah kepahitan hati; dan kemudian kita marah kepada Tuhan, menyalahkan Dia, dan menganggap bahwa Dialah yang menjadi penyebabnya. 

    “Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap. Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku. Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya.”_ (Ayub 19:8-10). Berbeda dengan orang yang kualitas imannya teruji, yang di tengah krisis melanda ia mampu berkata, “Bangkitlah, ya TUHAN, di dalam kuasa-Mu! Kami mau menyanyikan dan memazmurkan keperkasaan-Mu,”_ (Mazmur 21:14). 

    *Kualitas iman seseorang akan teruji kualitasnya saat krisis atau masalah datang!*

  • ZEGA376

    28 Juni 2019

    *ⓇⒺⓃⓊⓃⒼⒶⓃ 💖ⓅⒶⒼⒾ*

    .               2⃣0⃣1⃣9⃣

    •╔═~❈~══◄▒════•❀•═╗

    ◐         *BAPA KITA PEDULI*          ◑

    •╚═~❈~══◄▒════•❀•═╝

    .   𝕶𝖆𝖘𝖎𝖍  𝕬𝖑𝖑𝖆𝖍  𝖄𝖆𝖓𝖌  𝕭𝖊𝖗𝖑𝖎𝖒𝖕𝖆𝖍

    .     *🄴🄻🄻🄴🄽  🄶  🅆🄷🄸🅃🄴*

        ◦•●◉✿[  *JUNI*  ]✿◉●•◦

    .          *Di Tempat Surgawi*

    *Tanggal 28, Hari Jumat*

    ```TUGAS PERSIAPAN```

    ╔═════ஜ۩۞۩ஜ════╗

    📝 *Ayat Inti: Filipi 1 : 6*

    ╚═════ஜ۩۞۩ஜ════╝

    _*"Akan hal ini Aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”*_

    💝

    Ada pekerjaan persiapan yang serius harus dilakukan oleh umat Masehi Advent Hari Ketujuh jika mereka ingin berdiri teguh dalam pengalaman sulit yang sedang menghadang mereka. Jika mereka tetap setia kepada Allah dalam menghadapi kebingungan dan pencobaan hari-hari terakhir, maka mereka harus mencari Tuhan dengan kerendahan hati meminta hikmat untuk melawan tipuan musuh...

    Senantiasa kita harus camkan pemikiran kudus tentang kedatangan Tuhan yang segera, dan dengan pandangan ini kita mengetahui apa pekerjaan pribadi yang harus dilakukan. Melalui bantuan Roh Kudus kita harus melawan kecenderungan alami dan kecondongan berbuat salah, serta mencabut setiap elemen kehidupan yang tidak seperti Kristus. Dengan demikian kita mempersiapkan hati kita untuk menerima berkat Allah, yang akan menanamkan kasih karunia kepada kita dan membawa kita selaras dengan iman kepada Yesus. Untuk pekerjaan persiapan, keuntungan besar telah dianugerahkan kepada umat ini yang ada dalam terang, dalam pekabaran-pekabaran amaran dan instruksi, yang dikirim melalui agen Roh Allah.

    Karena bertambahnya kekuatan pencobaan Iblis, zaman di mana kita hidup penuh dengan bahaya bagi anak-anak Allah, dan kita perlu terus-menerus belajar dari Guru Agung, agar kita bisa mengambil tiap langkah dalam jaminan dan kebenaran. Pemandangan-pemandangan menakjubkan terbuka di hadapan kita, dan saat ini suatu kesaksian hidup harus tampak dalam kehidupan orang-orang yang mengaku umat Allah, agar dunia bisa melihat bahwa di zaman ini ketika Iblis berkuasa di setiap sisi, masih ada satu umat yang meninggalkan kemauan mereka dan berusaha melakukan kehendak Allah--satu umat yang di dalam hati dan kehidupannya tertulis hukum Allah. Ada godaan kuat di hadapan kita, ujian sengit. Umat Allah yang memelihara hukum harus siap menghadapi masa pencobaan ini dengan memperoleh pengalaman yang lebih dalam perkara-perkara Allah dan suatu pengetahuan praktis tentang kebenaran Kristus.. .. Bukan hanya kepada orang-orang yang tidak percaya, namun kepada anggota gereja diucapkan kata-kata, “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama la dekat" *(Yesaya 55:6)*.

    Biarlah kehidupanmu sehari-hari memberi kesaksian terhadap aa yang engkau akui.

    🛐 𝓓𝓸𝓪 𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓗𝓪𝓻𝓲 𝓘𝓷𝓲

    *Pendalaman* 📖

    𝕋𝕌ℍ𝔸ℕ 𝕄𝔼𝕄𝔹𝔼ℝ𝕂𝔸𝕋𝕀🙏🏻

  • ZEGA376

    29 Juni 2019

    *ZAMAN  YANG JAHAT VS ZAMAN YANG IDEAL*.

    (bacaan:Galatia 1:1-24)

    *Galatia 1:4* (TB)  yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari *dunia (Yun: aion: zaman) jahat yang sekarang ini,* menurut kehendak Allah dan Bapa kita.

    @.Kalimat: z"....dunia jahat yang sekarang ini,...."*  Adalah kalimat yang *dilawankan* dengan *"dunia"*  atau *"zaman"* yang *akan datang*, yaitu *zaman Mesias* pada waktu *kerajaan seribu tahun*, dimana *Yesus Kristus* akan *memerintah* sebagai *raja diatas segala raja*. Untuk menggenapi *nubuat* mengenai *keturunan Daud* yang harus  *memerintah sebagai raja atas seluruh dunia*.

    *"Dunia yang jahat ini"* disamakan juga dengan:

    1). *"kerajaan Iblis",(Kisah Rasul 26:18),* yang adalah *"ilah zaman ini", (2Korintus  4:4)*

    *2). "zaman kekuasaan dosa"* dan *"hukum Taurat,"(Galatia 3:19)*

    Tetapi *mulai sekarang*, setiap orang yang *percaya* kepada Tuhan Yesus Kristus *telah dibebaskan* dari *semua kekuasaan/kekuatan buruk itu*, melalui kematian dan kebangkitan Yesus  Kristus. Dan juga  *telah memasukkan* orang percaya  *ke dalam kerajaanNya sendiri yaitu kerajaan Allah (Kolose 1:13; Efesus 5:5)*. Walaupun kita harus *menunggu*  pembebasan *sepenuhnya* sampai waktu dan saat itu tiba. *(Roma 8:23)*

    Alphet.renungan pribadi:28/06/2019

  • ZEGA376

    29 Juni 2019

    #renungan

    *Pengenalan akan Allah*

    Sabtu 29 Jun 2019

    _`..Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?` (Mat 16:15)_

    Sebuah pengenalan yang mendalam itu berasal dari adanya suatu relasi yang erat antara satu pribadi dengan pribadi lainnya. Misalnya, relasi antara suami dan istri. Relasi antara suami dan istri yang harmonis akan menghasilkan suatu pengenalan mendalam antara satu dengan yang lainnya. Dan, buah dari pengenalan yang mendalam ini adalah kasih di antara mereka.

    Yesus bertanya, `Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?` Apa yang dapat kita renungkan dari pertanyaan Tuhan Yesus ini? Yang akan kita renungkan adalah sebuah `pengenalan`. Dari jawaban para murid, kita dapat melihat bahwa mereka belum terlalu mengenal Guru mereka. Mungkin, hal ini sama dengan kebanyakan dari kita. Kita hanya sekadar tahu bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah menjadi manusia dan menyelamatkan seluruh umat manusia dari belenggu dosa dan maut. Dengan kata lain, kita kurang memiliki relasi yang mendalam dengan pribadi Yesus itu sendiri. Akibatnya adalah kita menjadi kurang sadar akan besarnya kasih dan pengurbanan yang telah diberikan Yesus bagi kita.

    Mari kita semakin rindu untuk memiliki relasi yang makin mendalam dengan pribadi Yesus. Sehingga, pada akhirnya dengan seluruh keberadaan kita, kita dapat menjawab pertanyaan Yesus ini seperti Rasul Petrus, `Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!`

    Untuk itu, sejenak refleksikanlah apa yang bisa Anda lakukan untuk memperdalam relasi Anda dengan Yesus? Memperbaiki komitmen doa, menerima Sakramen Tobat, mengampuni sesama, atau apa?

    *_Kis 12:1-11; Mzm 34:2-9; 2Tim 4:6-8.17-18; Mat 16:13-19_*

    Sabtu 29 Jun 2019

    Hari Raya S. Petrus dan S.Paulus Rasul

    Fr. Kevin de Sactis, CSE

    Sumber:

    *Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*

    www.renunganpkarmcse.com

  • ZEGA376

    1 Juli 2019

    *HARAPAN UNTUK DIBANGKITKAN  DARI KEMATIAN*

    (bacaan:Ayub 14:1-22)

    *Ayub 14:14* (ILT3)  Jika seorang manusia mati, dapatkah dia hidup kembali? *Aku akan menunggu seluruh hari pergumulanku, sampai tiba perubahanku.*

    @. Kalimat: *"....Aku akan menunggu seluruh hari pergumulanku, sampai tiba perubahanku...."*  Adalah *isi hati*  Ayub yang memiliki *kepercayaan/iman*  bahwa *setelah mati* dan *memasuki* dunia orang mati, maka Allah akan *memanggil dia keluar dari kubur (Ayub 14:15).*

    @. Apa yang yang *diungkapkan* oleh Ayub dalam ayat ini *sesuai* dengan apa yang akan *dialami oleh orang percaya*, yaitu mengalami *kebangkitan dari kematian* seperti yang *diungkapkan* oleh Rasul Paulus didalam :

    (-) *1Tesalonika 4:16* (TB)  Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat *berseru* dan *sangkakala Allah berbunyi,* maka Tuhan sendiri akan *turun dari sorga* dan mereka yang *mati dalam Kristus* akan lebih dahulu *bangkit*;

    -Tetapi *harus diingat* bahwa kebangkitan orang percaya, *terjadi setelah  kebangkitan Yesus Kristus*, sebagai yang *sulung* dari kebangkitan orang mati, yang *telah terjadi* kurang lebih *dua ribu tahun yang lalu*.  Seperti yang juga dituliskan oleh Rasul Paulus dalam:

    (-) *1Korintus 15:20* (TB)  Tetapi yang *benar* ialah, bahwa *Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,* sebagai yang *sulung* dari orang-orang yang *telah meninggal.*

    @. Sangat *penting untuk diketahui* bahwa DASAR PENANTIAN yang penuh harapan ini ialah KASIH Allah yang *sungguh-sungguh bagi umat-Nya*, seperti yang *diungkapkan* oleh Ayub: *"....Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu..."  (Ayub 14:15)*.  Dan juga  *tidak kalah pentingnya* sebagai DASAR dari  PENANTIAN  ini adalah KASIH ORANG PERCAYA yang *sungguh-sungguh*  kepada  Allah *didalam Yesus Kristus. (Roma 5:5).*

  • ZEGA376

    1 Juli 2019

    #renungan

    *HARGA YANG HARUS DIBAYAR*

    Senin 01 Jul 2019

    _`Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya: `Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.` Yesus berkata kepadanya: `Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya` (Mat 8:19-20)_

    Apa yang membuat ahli Taurat ini datang kepada Yesus, menyapa Yesus sebagai guru, dan mau mengikuti-Nya ke mana saja Dia pergi? Padahal, Yesus sangat menentang legalisme sempit yang menjadi tumpuan agama para ahli Taurat. Rupanya, ahli Taurat ini kagum dan tertarik kepada pribadi dan ajaran Yesus. Hidup, pribadi, dan pengajaran seseorang bisa sangat besar pengaruhnya bagi orang lain. Tidak mengherankan ada yang berkata, `Kotbah yang baik adalah kotbah lewat hidup dan kepribadian.`

    Jawaban Yesus kepada ahli Taurat itu: `Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya`. Dengan itu, Yesus memintanya untuk berpikir dalam-dalam dulu apa yang diperbuatnya dan akan harga yang harus dibayarnya. Ia tidak ingin pengikut yang a) semangatnya mudah berkobar, tetapi mudah padam juga, b) orang yang hanya hanyut oleh perasaan yang kuat, namun segera reda dan hilang. Ia ingin para pengikut-Nya benarbenar tahu apa yang mereka perbuat, berani memikul salibnya setiap hari (bdk. Mat 10:38), membenci orang-orang terdekatnya, bahkan nyawanya sendiri (bdk. Luk 14:26). Mari kita perbarui semangat kita mengikuti Yesus dengan memikul salib setiap hari dan menyangkal diri.

    *_Sr. M. Vianney, P.Karm_*

    Senin 01 Jul 2019

    Kej 18:16-33; Mzm 103:1-48-11; Mat 8:18-22

    Sumber:

    *Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*

    www.renunganpkarmcse.com

  • ZEGA376

    1 Juli 2019

    Shalom

    Bacaan: Lukas 12:13-21

    Setahun: Mazmur 31-35

    Mewaspadai Ketamakan

    Kata-Nya lagi kepada mereka, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu." (Lukas 12:15)

    Seorang wanita paruh baya tampak lesu. Guratan kesedihan terlihat jelas di wajahnya akibat penipuan yang baru saja dialaminya. Entah mengapa, ia bisa begitu mudahnya percaya pada tawaran sekelompok orang yang ingin membeli rukonya dengan harga dua kali lipat. Ia pun tak ragu menyerahkan uang sebesar tujuh ratus lima puluh juta rupiah untuk dipinjam oleh kawanan tersebut. Namun, harapannya langsung sirna begitu ia menyadari bahwa ia baru saja ditipu. Ya, dorongan ketamakan memperoleh uang banyak dalam waktu singkat membuat wanita paruh baya itu terlena. Kini, ia pun hanya bisa menyesali kebodohannya.

    Ketamakan termasuk godaan yang sudah berusia cukup tua dalam kehidupan manusia. Lewat daya pikatnya yang luar biasa, ibarat bensin yang dituangkan ke dalam kobaran api, ketamakan begitu menggoda hati manusia yang tidak mudah puas. Begitu banyak orang telah terkena jeratan ketamakan, mulai dari orang Kristen awam, para aktivis pelayanan, tak terkecuali para hamba Tuhan. Itulah sebabnya, Yesus dengan tegas berpesan kepada para murid-Nya agar berjaga-jaga dan mewaspadai ketamakan. Peringatan yang sebaiknya tidak diabaikan oleh setiap orang percaya mengingat begitu kuatnya godaan ketamakan.

    Ketamakan hanya bisa diatasi dengan ucapan syukur dan membiasakan diri untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada. Selain itu, kita juga perlu berhati-hati agar tidak mudah tergiur dengan tawaran keuntungan besar, instan, dan tidak logis. Jika tidak berhati-hati, bukannya keuntungan yang diperoleh, melainkan kerugian dan penyesalan.

    JERAT KETAMAKAN HANYA DAPAT DIKALAHKAN

    OLEH HATI YANG BERSYUKUR ATAS SEGALA BERKAT-NYA.

    Selamat pagi semuanya selamat beribadah dan selamat beraktivitas

    Happy Sunday

    Tetap semangat

    GBU

  • ZEGA376

    1 Juli 2019

    *BERBIPIKIR SEPERTI ALLAH BERPIKIR*

    (bacaan: Ayub 21:1-34)

    *Ayub 21:27 *(TB)  Sesungguhnya, *aku mengetahui pikiranmu,* dan muslihat yang kamu rancangkan terhadap aku.

    @. Kalimat: *"...aku mengetahui pikiranmu..."*  Bahwa Ayub *mengenali* dengan *jelas*  bahwa di dalam berbagai *gambaran mereka*, yaitu para *sahabatnya ( Sofar, Elihu, Bildad, Elifas)* yang secara *tersirat* memang *menyindir dirinya* sebagai orang  yang *menderita akibat dari kejahatannya.*

    -Sekalipun para sahabat itu mengutarakan pandangan mereka sebagai *hukum* atau *ketentuan* yang *sudah berlaku sejak dahulu*. Tetapi *sekali ini* mereka  hanyalah  para *pemegang  teori hukum/ketentuan  yang berdiam dalam "Menara Gading",*  yang *tidak menyentuh  kenyataaan hidup  dari seorang Ayub*  yang *menderita* karena sedang di UJI oleh Allah. *Bukan karena* Ayub seorang FASIK atau BERDOSA *dihadapan Allah.*

    @.Sebagai orang percaya, *terkadang* kita ingin *membela* Tuhan, *hanya karena kita tahu satu-dua hal tentang Tuhan*. Oleh sebab itulah, ketika  kita *berhadapan dengan pahit dan getirnya kenyataan*  hidup sesama manusia, maka dengan *mudahnya* kita *memberi ceramah rohani* kepada orang-orang itu.

    Tetapi kita *tidak berupaya* memberikan *telinga* kita untuk *mendengar keluhan* mereka. Sebenarnya mereka membutuhkan *pundak kita* sebagai *"tempat menangis"* dan membutuhkan *tangan  kita* untuk *"memeluk"* mereka sebagai *bagian dari kasih Allah untuk mereka*

    -Di tengah *kompleksitas* hidup manusia, sebenarnya Tuhan *memanggil* kita ( = orang percaya) menjadi *saksi-saksi-Nya* dan *sekaligus* sebagai *jawaban riil* dari *Allah untuk problem hidup mereka.* KETAHUILAH dan SADARILAH ini!

    alphet.renungan peibadi: 01/07/2019.

  • ZEGA376

    2 Juli 2019

    #renungan

    *JERITAN PARA MURID YESUS*

    Selasa 02 Jul 2019

    _`Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: `Tuhan, tolonglah, kita binasa` (Mat 8:25)_

    Iman dan kepercayaan kepada Yesus bukanlah hal yang mudah dan dapat dimiliki secara instan, namun diperlukan suatu proses, tepatnya proses pendewasaan iman. Inilah yang dialami para murid saat penyeberangan di Danau Galilea. Saat itu, terjadi angin, badai yang dahsyat. Para murid takut, cemas, panik, galau, gelisah, sehingga mereka berteriak minta tolong, `Tuhan, tolonglah kita binasa!`

    Reaksi Yesus terhadap jeritan para murid adalah menegur mereka. Sebelum Yesus menghardik angin dan danau, Ia menantang iman dan keyakinan mereka, `Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya?` Bagi Yesus memulihkan kondisi danau bukanlah hal yang terutama, namun memulihkan iman para murid-Nya untuk tetap yakin dan percaya kepada-Nya, percaya akan kuasa dan kebesaran-Nya itulah yang terpenting dan terutama.

    Sebetulnya, para murid bukan tidak percaya sama sekali kepada Yesus karena jika mereka tidak percaya sama sekali, tentunya mereka tidak akan datang dan minta tolong kepada-Nya. Mereka `menjerit` kepada-Nya! Namun, Yesus menegur mereka juga. Karena? Mereka takut. Mereka menjerit dengan penuh ketakutan, bukan dengan penuh iman.

    Bagaimana dengan kita? Apakah jeritan-jeritan kita kepada Yesus kita lakukan dengan penuh iman? Ataukah, dengan penuh ketakutan, kepanikan, kegelisahan, kegalauan, dan kecemasan sampai-sampai kita tidak sadar kepada Siapa kita sedang menjerit?

    Ya Tuhan Yesus, teguhkanlah imanku.

    *_Fr. Ireneus, de Jesu CSE_*

    Selasa 02 Jul 2019

    Hari Sabtu Imam

    Kej 19:15-29; Mzm 26:2-3.9-12; Mat 8:23-27

    Sumber:

    *Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"*

    www.renunganpkarmcse.com

  • ZEGA376

    3 Juli 2019

    2 Raja-raja 4:8-37 (TB)

    8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.

    9 Berkatalah perempuan itu kepada suaminya: "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.

    10 Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana."

    11 Pada suatu hari datanglah ia ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di situ.

    12 Kemudian berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Panggillah perempuan Sunem itu." Lalu dipanggilnyalah perempuan itu dan dia berdiri di depan Gehazi.

    13 Elisa telah berkata kepada Gehazi: "Cobalah katakan kepadanya: Sesungguhnya engkau telah sangat bersusah-susah seperti ini untuk kami. Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Adakah yang dapat kubicarakan tentang engkau kepada raja atau kepala tentara?" Jawab perempuan itu: "Aku ini tinggal di tengah-tengah kaumku!"

    14 Kemudian berkatalah Elisa: "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi: "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."

    15 Lalu berkatalah Elisa: "Panggillah dia!" Dan sesudah dipanggilnya, berdirilah perempuan itu di pintu.

    16 Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"

    17 Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.

    18 Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum.

    19 Tiba-tiba menjeritlah ia kepada ayahnya: "Aduh kepalaku, kepalaku!" Lalu kata ayahnya kepada seorang bujang: "Angkatlah dia dan bawa kepada ibunya!"

    20 Diangkatnyalah dia, dibawanya pulang kepada ibunya. Duduklah dia di pangkuan ibunya sampai tengah hari, tetapi sesudah itu matilah dia.

    21 Lalu naiklah perempuan itu, dibaringkannyalah dia di atas tempat tidur abdi Allah itu, ditutupnyalah pintu dan pergi, sehingga anak itu saja di dalam kamar.

    22 Sesudah itu ia memanggil suaminya serta berkata: "Suruh kepadaku salah seorang bujang dengan membawa seekor keledai betina; aku mau pergi dengan segera kepada abdi Allah itu, dan akan terus pulang."

    23 Berkatalah suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi kepadanya? Padahal sekarang bukan bulan baru dan bukan hari Sabat." Jawab perempuan itu: "Jangan kuatir."

    24 Dipelanainyalah keledai itu dan berkatalah ia kepada bujangnya: "Tuntunlah dan majulah, jangan tahan-tahan aku dalam perjalananku, kecuali apabila kukatakan kepadamu."

    25 Demikianlah perempuan itu berangkat dan pergi kepada abdi Allah di gunung Karmel. Segera sesudah abdi Allah melihat dia dari jauh, berkatalah ia kepada Gehazi, bujangnya: "Lihat, perempuan Sunem itu datang!

    26 Larilah menyongsongnya dan katakanlah kepadanya: Selamatkah engkau, selamatkah suamimu, selamatkah anak itu?" Jawab perempuan itu: "Selamat!"

    27 Dan sesudah ia sampai ke gunung itu, dipegangnyalah kaki abdi Allah itu, tetapi Gehazi mendekat hendak mengusir dia. Lalu berkatalah abdi Allah: "Biarkanlah dia, hatinya pedih! TUHAN menyembunyikan hal ini dari padaku, tidak memberitahukannya kepadaku."

    28 Lalu berkatalah perempuan itu: "Adakah kuminta seorang anak laki-laki dari pada tuanku? Bukankah telah kukatakan: Jangan aku diberi harapan kosong?"

    29 Maka berkatalah Elisa kepada Gehazi: "Ikatlah pinggangmu, bawalah tongkatku di tanganmu dan pergilah. Apabila engkau bertemu dengan seseorang, janganlah beri salam kepadanya dan apabila seseorang memberi salam kepadamu, janganlah balas dia, kemudian taruhlah tongkatku ini di atas anak itu."

    30 Tetapi berkatalah ibu anak itu: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu bangunlah Elisa dan berjalan mengikuti perempuan itu.

    31 Adapun Gehazi telah berjalan mendahului mereka dan telah menaruh tongkat di atas anak itu, tetapi tidak ada suara, dan tidak ada tanda hidup. Lalu kembalilah ia menemui Elisa serta memberitahukan kepadanya, katanya: "Anak itu tidak bangun!"

    32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.

    33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.

    34 Lalu ia membaringkan dirinya di atas anak itu dengan mulutnya di atas mulut anak itu, dan matanya di atas mata anak itu, serta telapak tangannya di atas telapak tangan anak itu; dan karena ia meniarap di atas anak itu, maka menjadi panaslah badan anak itu.

    35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.

    36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"

    37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.

  • ZEGA376

    3 Juli 2019

    ZEGA376 tulis:

    2 Raja-raja 4:8-37 (TB)

    8 Pada suatu hari Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggal seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan seberapa kali ia dalam perjalanan, singgahlah ia ke sana untuk makan.

    ...

    16 Berkatalah Elisa: "Pada waktu seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"

    17 Mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan seorang anak laki-laki pada waktu seperti itu juga, pada tahun berikutnya, seperti yang dikatakan Elisa kepadanya.

    18 Setelah anak itu menjadi besar, pada suatu hari keluarlah ia mendapatkan ayahnya, di antara penyabit-penyabit gandum.

    .........

    32 Dan ketika Elisa masuk ke rumah, ternyata anak itu sudah mati dan terbaring di atas tempat tidurnya.

    33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalah ia kepada TUHAN.

    ...

    35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.

    36 Kemudian Elisa memanggil Gehazi dan berkata: "Panggillah perempuan Sunem itu!" Dipanggilnyalah dia, lalu datanglah ia kepadanya, maka berkatalah Elisa: "Angkatlah anakmu ini!"

    37 Masuklah perempuan itu, lalu tersungkur di depan kaki Elisa dan sujud menyembah dengan mukanya sampai ke tanah. Kemudian diangkatnyalah anaknya, lalu keluar.

    TUHAN tidak pernah PHP

    TUHAN yang kita kenal, tidak pernah PHP.

    Perempuan dari daerah bernama Sunem atau tempat tersebut dalam cerita, namun tidak disebutkan secara jelas namanya siapa,,,, begitu menyimpan harapan. Harapan yang begitu besar, namun dirasakannya sebagai hal yang mustahil, sehingga ia harus menguburnya dalam2. Rapat-rapat, hingga tak perlu seorang pun perlu tahu. Bahkan untuk nabi besar yang hebat sekaliber dan selevel Elisa sekalipun. Keinginan yang begitu tinggi.

    Pada jaman itu, tidak mempunyai anak bukan saja hanya sekedar aib yang harus ditutup-tutupi, tetapi juga lebih kepada kutuk dari allah. Label mendapat murka dari allah sehingga menjadi stigma bagi penderitanya yang membudaya di masyarakat.

    Apalagi mereka couple old, tidak muda lagi, kalau pasangan atau si pria tidak mau disebut sudah usia indah.

    Tapi Tuhan bukan hanya mendengar, bahkan doa yang tidak terucapkan oleh alunan untaian kata mutiara syair nan merdu, tetapi juga berJANJI. Bukan janji kosong. Tidak PHP.

    Memang beberapa profesi ada yang mengandalkan kata-kata atau ucapan. Namun ada manusia yang hanya bibir bermulut manis saja. Dan orang yang gombal, modus, tetapi kenyataannya zonk, nol besar, tidak ada hasilnya atau tidak sesuai dengan kenyataan yang dilakukannya sehari-hari, masyarakat sepakat menanggap orang tersebut munafik, omdo.

    Tepat sesuai janji-NYA, setahun kemudian perempuan Sunem tersebut melahirkan anak laki-laki. Bukan hanya anak sebagai garis penerus keturunan, tetapi juga menyelematkan muka, harga diri, martabat, kehormatan keluarganya. Anak laki-laki, tumpuan harapan di masa depan.

    Bukan janji kaleng-kaleng. Bahkan ketika si anak laki-laki menderita sakit tiba-tiba dan langsung meninggal, Tuhan pun tidak tinggal diam. Tuhan membangkitkan anak laki-laki yang sudah meninggal tersebut.

    Jehovah Jireh. Tuhan yang menyediakan. Bukan hanya memberi kehidupan (lagi), tetapi juga yang menjaga dan memelihara hidup itu sendiri.

    Sudahkah kita memberi hidup kita untuk Sang Pemberi Hidup Dokter Yang Ajaib?

  • ZEGA376

    8 Juli 2019

    *NEXT GENERATION*

    (bacaan: Efesus 3:1-21)

    *Efesus 3:15* (TB)  yang dari pada-Nya *semua turunan* yang *di dalam sorga* dan *di atas bumi* menerima namanya.

    @. Kata: *"...semua turunan...."* ( =Yunani: patria) *dipakai* sehubungan dengan setiap *kelompok sosial* yang memiliki *asal-usul* dan *persatuannya* didalam *seorang Leluhur.*

    -Ada *dua* bentuk  *penafsiran* yang dimungkinkan untuk kata *"semua turunan"* pada ayat ini:

    *1).Pertama*. Ada penafsir  yang *mengartikan* bahwa  *"semua turunan"* berarti *semua* orang percaya *berasal dari Allah.* Hal ini, tentu saja *benar*, tetapi *kurang  tepat* dipakai untuk ayat ini

    *2). Kedua*. Ada penafsir yang *melihat* dari sudut *tata bahasanya*,  yang  memang *lebih cocok* dengan *konteks umum*  dari  ayat ini;  yaitu  *"semua turunan"* berarti orang beriman yang *sudah mati* lebih dulu *( =didalam sorga)* dan orang beriman yang *masih hidup dalam dunia ( =diatas bumi)* ,  membentuk  sebuah rumah tangga  yang disebut *"Rumah Tangga Kristen".*  Dan  berada di bawah *satu Bapa*, yaitu Bapa *Tuhan kita Yesus Kristus.*

    @. *Mengingat* dan *memperhatikan* tafsiran yang *kedua*, maka sebagai orang percaya, sekaligus sebagai *generasi berikutnya (Next generation),* kita memiliki *tugas* dan *kewajiban* yang *tidak boleh* dilalaikan sedetikpun, yaitu untuk *melanjutkan* pekerjaan Tuhan *di muka bumi,* seperti yang *telah* mereka  lakukan  sewaktu masih hidup di dalam dunia ini, *yaitu;*

    *a)*.memberitakan Injil Kristus.

    *b)*.memenangkan jiwa.

    *c)*.mengajar umat Tuhan sampai pada tingkat kedewasaan penuh ( =sempurna) dari Tuhan Yesus Kristus.

    -Tugas dan kewajiban ini *harus*  terus menerus *disampaikan* dan *diserah terimakan*  kepada *generasi berikutnya (= NEXT GENERATION)*. Sampai Tuhan Yesus Kristus datang untuk kedua kalinya. MARANATHA

1151 – 1175 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 46  47  48 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan