Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pernikahan tanpa anak

ForumPersahabatan dan hubungan

26 – 50 dari 62    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 9 Maret 2023

    Beberapa minggu lalu jd topik hot yaa materi ini .

    Tuhan minta beranak cucu ya 😁🙏🙏🙏🙏

    Secara pribadi saya berharap punya keturunan, tpi hidup saya dan ceritanya milik Allah Bapa Tri Tunggal, jadi "ini aku, lukislah hidup ku Tuhan"..<--- prinsip hidup saya-

    Semampu yg saya bisa aku akan berusaha meski sadar diri jga penyakitan dan begitu matang, klo zakaria diberi anugrah, maka percaya saja Tuhan Yesus selalu memberkati amin 😂😂😂😂

    In the end tetep ga punya keturunan mungkin berkat kami diperuntukkan untuk anak2 lain 🙏🙏🙏🙏

    Duk tak jes jesss

    Btw topik2 gini bikin perempuan yang tangguh aka saya minder  kzl 😭😭😭

  • 9 Maret 2023

    Katanya kehadiran seorang anak bisa membuat bahagia keluarga, tapi dalam pendapat saya ada atau tidaknya anak, tetap harus bersyukur. Kalaupun misalnya sulit mempunyai anak, jangan kuatir, Hana berdoa kepada Tuhan saat kandungannya tertutup dan Tuhan menghadirkan Samuel sebagai anaknya. Begitupun Sara, dalam usia lanjut, masih diberikan Ishak. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Bagian kita adalah percaya, sabar dan melakukan kehendakNya. Kalau belum dikasih anak, ya berarti Tuhan belum berkehendak.

  • HERI771

    9 Maret 2023

    nah konsepnya Ulli sudah ada, dasar akan kepercyaan dan keyakinan dgn  menyerahkan hidup kita kepada Tuhan yg mengatur dan merencanakan hidup kita, membuat hati kita teguh, apa yg di rencanakan kita sbg manusia dan kita sudah menjalankan apa yg kita anggap benar kembali Tuhan yg menentukan dan punya rencana pada diri kita masing masing.

    Apa yang menjadi kekhawatiran dan gundah gulana hati kita membuat kita lemah dan merasa tak berdaya terlebih jika kita melihat pada kehidupan orang lain. Bersyukur dan optimis menjadikan kita lebih karena diatas langit ada langit serta dibawah kita mungkin ada yg jauh lebih sulit.

    Be strong.. kamu saya dan yg lain sama, punya kekuatan dan kelemahan, hal inipun berlaku buat saya 💪🤗

    kembali soal anak, seperti peribahasa banyak jalan menuju Roma, ikthiar dan usaha selebihnya kita pasrahkan kepadaNya. Ciayo 😁

    ULLIL035 tulis:

    Beberapa minggu lalu jd topik hot yaa materi ini .

    Tuhan minta beranak cucu ya 😁🙏🙏🙏🙏

    Secara pribadi saya berharap punya keturunan, tpi hidup saya dan ceritanya milik Allah Bapa Tri Tunggal, jadi "ini aku, lukislah hidup ku Tuhan"..<--- prinsip hidup saya-

    Semampu yg saya bisa aku akan berusaha meski sadar diri jga penyakitan dan begitu matang, klo zakaria diberi anugrah, maka percaya saja Tuhan Yesus selalu memberkati amin 😂😂😂😂

    In the end tetep ga punya keturunan mungkin berkat kami diperuntukkan untuk anak2 lain 🙏🙏🙏🙏

    Duk tak jes jesss

    Btw topik2 gini bikin perempuan yang tangguh aka saya minder  kzl 😭😭😭

  • 10 Maret 2023

    ❤️❤️❤️👍

    terima kasih bijaksana

    DILLION433 tulis:

    Anak itu bukan cuma pelipur lara , atau sebagai pelindung di masa tua saja.

    Tapi juga untuk pembelajaran sebagai manusia yang lebih baik .

    Dengan mendidik dan membesarkan anak seseorang akan menjadi lebih sabar , lebih ikhlas , lebih mapan kedewasaan nya , dan lebih mengerti kasih yang tulus itu seperti apa , dan kita kan menjadi versi diri kita yang terbaik , kita akan menjadi diri sendiri yang lebih mulia .

    Dan untuk itu lah saya mau punya anak .

    Kalau saya di hadapkan mslh Tidak punya anak (apapun penyebabnya) saya pilih adopsi anak, tp kalau bisa adopsi dari bayi atau saat si anak masih balita , anak adopsi atau anak kandung sama saja , kalau kita benar2 tulus dan ikhlas mengasihi mereka , anak2 juga bisa merasakan dan mengingat kasih sayang itu , dan ia akan selalu menyebut nama kita di dalam doa2 nya.

  • LINA843

    10 Maret 2023

    👍👍👍

    DILLION433 tulis:

    Anak itu bukan cuma pelipur lara , atau sebagai pelindung di masa tua saja.

    Tapi juga untuk pembelajaran sebagai manusia yang lebih baik .

    Dengan mendidik dan membesarkan anak seseorang akan menjadi lebih sabar , lebih ikhlas , lebih mapan kedewasaan nya , dan lebih mengerti kasih yang tulus itu seperti apa , dan kita kan menjadi versi diri kita yang terbaik , kita akan menjadi diri sendiri yang lebih mulia .

    Dan untuk itu lah saya mau punya anak .

    Kalau saya di hadapkan mslh Tidak punya anak (apapun penyebabnya) saya pilih adopsi anak, tp kalau bisa adopsi dari bayi atau saat si anak masih balita , anak adopsi atau anak kandung sama saja , kalau kita benar2 tulus dan ikhlas mengasihi mereka , anak2 juga bisa merasakan dan mengingat kasih sayang itu , dan ia akan selalu menyebut nama kita di dalam doa2 nya.

  • EBTA253

    10 Maret 2023

    Disuruh cepat nikah biar gak lewat usianya, kalau usia sudah lewat untuk punya anak kan resiko tinggi. lalu gimana dg pasangan yang sudah menikah saat mereka masih muda, di masa subur ternyata juga belum diberi anak. Semua adalah kehendak Tuhan semata, gak ada yang tau jadi ya dijalani saja sesuai kesepakatan bersama dengan pasangan. Kemungkinan yang terjadi. Kalau aku diberi anugerah sebuah pernikahan dan anak, aku akan bersyukur sekali karena aku sayang anak kecil.

  • ISMU915

    8 Mei

    Ini masing² ya g boleh nyontek / sama jwb singkat sj tdk memiliki/punya anak ya disukuri sj yg ada..

    Solusinya bisa angkat anak org atau anak sdr/ keluarga sendiri buat kita rawat dan besarkan tentu ya klu msh usia sekolah ya disekolahin sampai lulus dan bs mandiri/bekerja

    ELISA859 tulis:

    Pernikahan di usia 40thn lebih,merupakan dilema tersendiri,sebab pada umumnya wanita yg sudah usianya 40thn ke atas sudah enggan untuk hamil dan punya anak.

    Sekalipun memiliki anak mereka agak kesulitan mengurusnya dan kemungkinan besar tidak bisa mendampingi anak2nya hingga menikah dan punya cucu,

    Yang menjadi pembahasan topik ini,

    Bersediakah Cewek dan Cowok JK,jika menikah tidak memiliki anak?..

    Dan bagaimana solusinya?..

  • SWARRY836

    8 Mei

    41 Tahun tetap pengen nikah hamil dan punya anak lagi

    Siapa? Sayyyaaaa lah.

    Dulu spt missing pieece of my life, jadi mau mengulang menikmati dengan rasa syukur kalau memang Tuhan masih ijinkan.

    Rencana2 dan persiapan pasti ada tetapi tetap rencana Tuhan yang terbaik.

    Aku Manut lho Mas .....

  • KAKNONA645

    18 Mei

    Kalau Tuhan percayakan untuk punya anak kandung, ya diterima. Dengan catatan ada kesepakatan dengan pasangan mengenai pola didik dan asuh anak. Supaya bertanggung jawab penuh bukan sekedar kasih makan dan sekolah saja, tapi benar2 hadir dalam kehidupan anak.

    Berhubung sudah usia segini, ya berharap dapat suami + anak sambung (yang masih membutuhkan kasih sayang ibu sambung)

    ELISA859 tulis:

    Pernikahan di usia 40thn lebih,merupakan dilema tersendiri,sebab pada umumnya wanita yg sudah usianya 40thn ke atas sudah enggan untuk hamil dan punya anak.

    Sekalipun memiliki anak mereka agak kesulitan mengurusnya dan kemungkinan besar tidak bisa mendampingi anak2nya hingga menikah dan punya cucu,

    Yang menjadi pembahasan topik ini,

    Bersediakah Cewek dan Cowok JK,jika menikah tidak memiliki anak?..

    Dan bagaimana solusinya?..

  • ISMU915

    18 Mei

    Semangat jgn kasih kendor, karet gelang boleh melar cinta si abangnya pasti segera digelar🤭😄

    KAKNONA645 tulis:

    Kalau Tuhan percayakan untuk punya anak kandung, ya diterima. Dengan catatan ada kesepakatan dengan pasangan mengenai pola didik dan asuh anak. Supaya bertanggung jawab penuh bukan sekedar kasih makan dan sekolah saja, tapi benar2 hadir dalam kehidupan anak.

    Berhubung sudah usia segini, ya berharap dapat suami + anak sambung (yang masih membutuhkan kasih sayang ibu sambung)

  • SETYA315

    26 Juni

    Kalau saya, masih berpikir menikah untuk keturunan. Masih membawa ego laki-laki.

    ELISA859 tulis:

    Pernikahan di usia 40thn lebih,merupakan dilema tersendiri,sebab pada umumnya wanita yg sudah usianya 40thn ke atas sudah enggan untuk hamil dan punya anak.

    Sekalipun memiliki anak mereka agak kesulitan mengurusnya dan kemungkinan besar tidak bisa mendampingi anak2nya hingga menikah dan punya cucu,

    Yang menjadi pembahasan topik ini,

    Bersediakah Cewek dan Cowok JK,jika menikah tidak memiliki anak?..

    Dan bagaimana solusinya?..

  • 26 Juni

    Sesuai JUDUL BESAR, maka ku analogikan begini :

    " makan tanpa minum, sesudahnya "

    Apakah bisa cuma makan, seterusnya ngga pakai acara minum ?

    Beda cerita jika sebaliknya, sehabis minum, bisakah tanpa makan apa apa kemudian ?

    Di zaman serba digital semodern & canggih sekarang pun

    Mulai pedagang makanan kaki lima sampai hotel bintang lima sekalipun tau, agar service / pelayanan mereka memuaskan para pelanggan selain jual food pasti embel embelnya beverage, kenapa bisa begitu ?

    Silahkan di jawab sendiri sendiri.

  • VERA258

    28 Juni

    Ikut nimbrung....

    Saya dr sejak msh muda, usia 15-16 thn sdh terpanggil menjadi guru sekolah minggu, bahkan sebelum sy sidi di grj yg lama. Walaupun anak bungsu & seumur hidup sy gak pernah ngalamin sekolah minggu, krn jarak usia sy dgn ketiga kakak sy, agak jauh (ketiga kakak sy ikutan sekolah minggu). Jd sy ke grj ngintil aja bareng ortu ikut ibadah org dewasa dgn bahasa daerah yg sy tdk paham bgt. Dgn disogok makanan pd saat ibadah.

    Sekalipun demikian ternyata sy ini menyukai anak2 (sepertinya emang krn panggilan jg). Tentu aja sy ingin sekali bisa memiliki anak kandung sendiri. Seiring berjalannya waktu, jalan hidup yg sy hrs jalani kehilangan 2x org yg punya hubungan special dgn sy dikarenakan maut yg memisahkan (berabenya sy org yg sgt tdk mudah jatuh cinta). Hubungan yg sy jalani gak pernah sebentar. Waktupun trs bergulir akhirnya pupuslah harapan sy utk bisa memiliki anak. Kecewa, marah & sedih? Sama Tuhan & keadaan? Itu pasti pernah sy lalui. Tp akhirnya sy berusaha utk bisa berdamai dgn apapun yg menjadi keputusan Tuhan. Suka tdk suka, mau tdk mau sy pun "menyerah" kpd kehendak Tuhan.

    Mengapa sy bilang pupus? Yah kita hidup berdasarkan realita jg selain dgn iman. Pertama, seorang wanita bukan hanya sekedar hrs siap mental utk memiliki anak tp kesiapan fisik jg gak kalah pentingnya. Usia sy sekarang ini atau buat wanita yg usianya uda memasuki kepala 4 & menuju usia setengah abad, secara medis pasti susah utk memiliki keturunan. Mengapa? Wanita pd usia 40-an pada umumnya mulai sulit hamil mengingat jumlah & kualitas sel telur sdh jauh menurun (tingkat kesuburan sdh sangat menurun). Jika hamil pada usia ini jg dpt meningkatkan sejumlah risiko komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan plasenta, hingga keguguran. Namun peluang utk hamil tetaplah ada, selama masih belum mengalami menopause.

    Berbeda dgn pria, msh memungkinkan sp*rma (maaf kita bicara secara dewasa krn memang usia jg uda pd dewasa disini) masih memungkinkan "menghasilkan". Tp kan utk mendapatkan keturunan butuh rahim/perut istri buat melahirkannya. Nah, si istripun pun punya resiko jika hamil di usia yg 'beresiko' dgn kesiapan tulangnya krn kalsium di dlm tubuh si ibu akan diserap cukup byk oleh calon anaknya.

    Itu secara medis & kenyataan yg tdk bisa dipungkiri. Namun jika Tuhan berkehendak, apapun bisa terjadi. Sang istri di usia yg rentan atau beresiko bisa hamil & melahirkan dgn selamat, hanya karena mujizat atau perkenanan dr Tuhan. Pun demikian pasangan suami istri harus siap jg jika faktanya yg terjadi justru kebalikan. Jd memiliki keturunan jgn dijadikan suatu paksaan atau keharusan dlm membangun rumah tangga. Ada atau tdk adanya keturunan, tetap bisa hidup bahagia & langgeng. Memiliki keturunan bukan menjadi sebuah tujuan. Yg Tuhan mau, fokus tujuannya Tuhan dimuliakan dlm sebuah ikatan pernikahan. Sehingga tdk menyebabkan konflik di kemudian hari. Suami istri hrs sepakat, apapun keputusan Tuhan itu adalah yg terbaik. Tanpa mempedulikan omongan org yg tdk membangun.

    Maaf jadi panjang ya komennya. Tp ini hanya menurut pandangan saya saja. Setiap org boleh memiliki pandangan/pendapat yg berbeda. Jangankan org lain, suami istri pun kebanyakan punya pendapat yg berbeda bahkan bertolak belakang. Hal biasa yg perlu disikapi dgn bijak.

    28 Juni diubah oleh VERA258

  • 28 Juni

    VERA258 tulis:

    ........

    secara medis pasti susah utk memiliki keturunan. Mengapa? Wanita pd usia 40-an pada umumnya mulai sulit hamil mengingat jumlah & kualitas sel telur sdh jauh menurun (tingkat kesuburan sdh sangat menurun). Jika hamil pada usia ini jg dpt meningkatkan sejumlah risiko komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, gangguan plasenta, hingga keguguran. Namun peluang utk hamil tetaplah ada, selama masih belum mengalami menopause.

    Itu secara medis & kenyataan yg tdk bisa dipungkiri. Namun jika Tuhan berkehendak, apapun bisa terjadi. Sang istri di usia yg rentan atau beresiko bisa hamil & melahirkan dgn selamat, hanya karena mujizat atau perkenanan dr Tuhan.

    .....

    Bukan cm ke istri ka, bahkan peluang imbisil pd bayi cukup tinggi..

    Setuju kal terakhir,, sebab ada tertulis jika Tuhan berkehendak aku akan hidup dan berbuat ini itu 😁✌️🙏🙏

  • 28 Juni

    Ijin untuk ikutan yah Kakak semua

    Masalah menikah tanpa keturunan (menurut saya) diluar dari firman Tuhan untuk beranak cucu adalah kesepakatan dari pasangan tersebut masing2".

    Pada saat menikah apakah umur masing" pasangan memungkinkan untuk memiliki keturunan:

    1. Umur kepala 2x memang memungkinkan banget untuk memiliki keturunan dari sisi biologis namun disisi lain tingkat kematangan emosi sebagai orang tua dan kondisi finansial pendukung mungkin belum benar" siap.

    2. Umur kepala 3x dipandang dari segala sisi sudah sangat siap.

    3. Umur kepala 4x keatas sudah sangat riskan untuk mempunyai keturunan selain berbahaya bagi sang ibu juga pertimbangan apakah kebutuhan anak nanti bisa terpenuhi karena memasuki usia purna bakti.

    Paradigma di masyarakat selama ini terlalu mempengaruhi seperti "menikah harus punya keturunan, biar ada penerus dan masih banyak lagi"

  • 28 Juni

    Selamat malam kak, ikutan berpendapat ya☺️

    Menurut aku mengenai keturunan itu adalah preogratifnya Tuhan kepada suami - istri yang SDH menikah.

    Memang benar, analisa kk mengenai segala kemungkinan melahirkan diusia rawan ( 40thn-an) tapi balik lagi Iman dan Harapan pasutri itu ka. Sarah aja di beri berkat anak di usia yang dibilang gak mungkin, tapi Tuhan izinkan. (Secara rohani)

    Tidak menutup kemungkinan kok kak, wanita yg SDH 40an bisa punya anak, apalagi tehnologi sekarang yang semakin maju. Ada proses bayi tabung, sourogate mother ( meminjam rahim ), dan sebagainya.

    Ora at Labora kak KLO mengenai keturunan.

    KLO pun tidak diberikan anak, menurut ku tidak masalah kak. Kita bisa menyalurkan kasih sayang kita ke bayi bayi dipanti asuhan dan mungkin kita bisa adopsi, atau ke keponakan keponakan kita,  anak itu bukan investasi orang tua menurut ku, karena ada tertulis

    " Anak laki laki akan keluar dari rumah dan membangun keluarga nya, sedangkan anak perempuan akan ikut dengan suaminya". Tapi bukan berarti anak anak bebas tanggung jawab dimasa senja orang tua.

    Mengenai masa depan anak yang dilahirkan di hari senja seorang wanita mungkin KLO secara rohani bisa dikatakan, janganlah kuatir akan hari esok, hari esok memiliki kesusahannya sendiri. Atau yakin dan percaya akan Tuhan, karna burung di udara pun Tuhan pelihara.

    KLO real life, mungkin untuk mensiasati nya kita bisa mulai saving utk dana pendidikan, dana hari tua kita kak.

    Seharusnya mempunyai anak atau tidak pun sebuah keluarga Kristen bukan menjadi hambatan, karena mungkin Tuhan izinkan itu terjadi. Jadi nikmati, jalani kehidupan berkeluarga bersama Kristus, pasti Happy.

    Tuhan memberkati 🙏🫰💕

  • BRANDON756

    1 Agustus

    ELISA859 tulis:

    Pernikahan di usia 40thn lebih,merupakan dilema tersendiri,sebab pada umumnya wanita yg sudah usianya 40thn ke atas sudah enggan untuk hamil dan punya anak.

    Sekalipun memiliki anak mereka agak kesulitan mengurusnya dan kemungkinan besar tidak bisa mendampingi anak2nya hingga menikah dan punya cucu,

    Yang menjadi pembahasan topik ini,

    Bersediakah Cewek dan Cowok JK,jika menikah tidak memiliki anak?..

    Dan bagaimana solusinya?..

    Rasanya sulit yah di Indonesia model begini.

    Bahkan klo ada masalah kronis dirahim sehingga ga mungkin punya anak pun, apalagi cuman karena umur tetep aja disuruh adopsi.

    Pasti ada tatapan sedih ato aneh dari orang lain setelah tau pernikahan sudah lama tapi tidak punya anak.

    Silahkan aja dilanjut tapi pasangan harus betul2 setuju dan komitmen dari awal, krn kalian sangat dipastikan akan butuh saling menguatkan nanti nya.

  • WULWUL079

    18 Agustus

    DILLION433 tulis:

    Anak itu bukan cuma pelipur lara , atau sebagai pelindung di masa tua saja.

    Tapi juga untuk pembelajaran sebagai manusia yang lebih baik .

    Dengan mendidik dan membesarkan anak seseorang akan menjadi lebih sabar , lebih ikhlas , lebih mapan kedewasaan nya , dan lebih mengerti kasih yang tulus itu seperti apa , dan kita kan menjadi versi diri kita yang terbaik , kita akan menjadi diri sendiri yang lebih mulia .

    Dan untuk itu lah saya mau punya anak .

    Kalau saya di hadapkan mslh Tidak punya anak (apapun penyebabnya) saya pilih adopsi anak, tp kalau bisa adopsi dari bayi atau saat si anak masih balita , anak adopsi atau anak kandung sama saja , kalau kita benar2 tulus dan ikhlas mengasihi mereka , anak2 juga bisa merasakan dan mengingat kasih sayang itu , dan ia akan selalu menyebut nama kita di dalam doa2 nya.

    Setuju👍

    Setelah lbh dr 1 thn menikah dulu, aku ngga lgsg dikaruniai anak. Tiap bulan berharap, sampai pd 1 titik aku pasrah. Terserah Tuhan, jk akhirnya tdk bs punya anak, aku akan adopsi (tp ini hrs kupastikan bahwa aku siap mengasihi anak adopsi sm seperti anak kandung) . Tp begitu aku berserah, Puji Tuhan..setelah hampir 3 tahun pernikahan, Tuhan berikan kami seorang anak🙏

    18 Agustus diubah oleh WULWUL079

  • INNE351

    18 Agustus

    ELISA859 tulis:

    Pernikahan di usia 40thn lebih,merupakan dilema tersendiri,sebab pada umumnya wanita yg sudah usianya 40thn ke atas sudah enggan untuk hamil dan punya anak.

    Sekalipun memiliki anak mereka agak kesulitan mengurusnya dan kemungkinan besar tidak bisa mendampingi anak2nya hingga menikah dan punya cucu,

    Yang menjadi pembahasan topik ini,

    Bersediakah Cewek dan Cowok JK,jika menikah tidak memiliki anak?..

    Dan bagaimana solusinya?..

    Kalau saya pribadi di umur hampir mencapai..  ehemmm setengah abad  tanpa bermaksud mndahului kekuasan Tuhan,  wanita diusia 50an thn sebelum mengalami menopause (yang umumnya terjadi antara usia 45-55 tahun) menurut beberapa informasi yang ada kemungkinan hamil semakin berkurang seiring bertambahnya usia, dan kehamilan pada usia 50 tahun atau lebih tua biasanya dianggap sebagai kehamilan lanjut usia yang dapat menyebabkan beberapa resiko seperti kesehatan ibu dan anak 😱 Oleh  sebab itu  sodara sodarah, Jika Tuhan berkehendak dipertemukan dengan pasangan hidup  saya memutuskan tidak memiliki anak sepertinya masanya sudah lewat buat sayah :-D.

    Solusinya ... Sekiranya ada kesepakatan bersama no problem adopsi anak yang tentunya ada beberapa pertimbangan dan langkah dalam proses adopsi, mungkin lebih cepat jika melakukan untuk adopsi kerabat. Dan jika sekiranya tidak ada anakpun sebagai pasangan kiranya hidup saling menghargai satu sama lain, mengikuti kegiatan yang dapat berdampak bagi orang lain misalkan mengarahkan massa untuk bekerja bakti sehingga lingkungan menjadi bersih (dihhh apaaann sihh :-D)

    Ciptakanlah kebahagianmu! Jadilah sumber insipirasi!

    eaaaaaa.. keknya udeh lumayanl cakep dah komentar sayah 😉

    mohon bantuannya di Like, share and subscribe Gaessss ;-)

    18 Agustus diubah oleh INNE351

  • 19 Agustus

    INNE351 tulis:

    Ciptakanlah kebahagianmu! Jadilah sumber insipirasi!

    eaaaaaa.. keknya udeh lumayanl cakep dah komentar sayah 😉

    mohon bantuannya di Like, share and subscribe Gaessss ;-)

    Iya ya kadang kita sibuk mikirin perkataan orang lupa untuk sayang ke diri sendiri😁😁,,..

    Btw topik sebelah blm d lock 😁🙏 #kompor

  • EDWIN244

    19 Agustus

    Nga mgkn dilock karena topiknya berbeda, satu tentang pernikahan childless, satunya adopsi 😄. Pernikahan childless jg byk yg karena justru sengaja nga mau punya anak, jd justru nga mau adopsi

    Saya tidak berniat untuk ngatur pendapat kalian kok mengenai hal ini, hal ini nga gitu relevan buat saya karena saya sudah ada anak, dan sudah pernah menikah 😄

    Bagi kalian2 yg blm pernah nikah dan/atau blm punya anak, silakan saja sharing kalau mau.

    ULLIL035 tulis:

    Iya ya kadang kita sibuk mikirin perkataan orang lupa untuk sayang ke diri sendiri😁😁,,..

    Btw topik sebelah blm d lock 😁🙏 #kompor

    19 Agustus diubah oleh EDWIN244

  • 19 Agustus

    EDWIN244 tulis:

    Nga mgkn dilock karena topiknya berbeda, satu tentang pernikahan childless, satunya adopsi 😄. Pernikahan childless jg byk yg karena justru sengaja nga mau punya anak, jd justru nga mau adopsi

    Saya tidak berniat untuk ngatur pendapat kalian kok mengenai hal ini, hal ini nga gitu relevan buat saya karena saya sudah ada anak, dan sudah pernah menikah 😄

    Bagi kalian2 yg blm pernah nikah dan/atau blm punya anak, silakan saja sharing kalau mau.

    baik pak🙏🙏

  • WULWUL079

    19 Agustus

    Menurut pendapatku ya (IMO)

    A. Tanpa anak (bahasa Indonesia)

    B. Childless (enggres)

    Artinya sama ga sih?

    Pertanyaannya adalah

    A. Bersediakah Cewek dan Cowok JK,jika menikah tidak memiliki anak?..

    Jawab:

    1. Bersedia, bs adopsi

    2. Pasrah dan nrimo kehendak Tuhan dan berusaha

    3. Ngga masalah krn memang maunya childfree

    B. Adopsi klo childless, setuju tidak?

    Jawab

    1. Setuju (Adopsi)

    2. Ngga setuju, pasrah aja kehendak Tuhan dan berusaha

    3. Ngga setuju krn memutuskan childfree

    Keknya sama aja deh 🤭apa ada jawaban lain yg muter2?

    19 Agustus diubah oleh WULWUL079

  • INNE351

    19 Agustus

    WULWUL079 tulis:

    Menurut pendapatku ya (IMO)

    A. Tanpa anak (bahasa Indonesia)

    B. Childless (enggres)

    Artinya sama ga sih?

    Pertanyaannya adalah

    A. Bersediakah Cewek dan Cowok JK,jika menikah tidak memiliki anak?..

    Jawab:

    1. Bersedia, bs adopsi

    2. Pasrah dan nrimo kehendak Tuhan dan berusaha

    3. Ngga masalah krn memang maunya childfree

    B. Adopsi klo childless, setuju tidak?

    Jawab

    1. Setuju (Adopsi)

    2. Ngga setuju, pasrah aja kehendak Tuhan dan berusaha

    3. Ngga setuju krn memutuskan childfree

    Keknya sama aja deh 🤭apa ada jawaban lain yg muter2?

    Bedaaaa ya bedaaaaa, saudari Wulwul sekali lagi ya bedaaaaa ituuu bedaaaa 🤭😂

  • WULWUL079

    19 Agustus

    INNE351 tulis:

    Bedaaaa ya bedaaaaa, saudari Wulwul sekali lagi ya bedaaaaa ituuu bedaaaa 🤭😂

    Oh beda ya... Baiklah, putar balik gigit2 sendal

26 – 50 dari 62    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Kirim tanggapan