Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pacaran muda mudi Kristen

ForumGaya hidup Kristen

1 – 25 dari 34    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Topik ditutup

  • CYNTIA756

    15 Januari 2017

    Menurut anda, seperti apakah yang namanya pacaran menurut agama kristen?

    Baik itu perbuatan atau perkataan dalam hubungan tersebut.

    Ditunggu masukan2 nya ya ;-)

    Makasih

  • 15 Januari 2017

  • CYNTIA756

    15 Januari 2017

    terimakasih mei ;-)

    Salam kenal ya

    Jesus bless you

  • 15 Januari 2017

    Sama2.  Gbu.

    Semoga diberkati dengan khotbah pak philip mantofa.

  • LISTON872

    15 Januari 2017

    Pacaran yang sehat

  • CYNTIA756

    16 Januari 2017

    Aminnn O:)

    MEIMEI833 tulis:

    Sama2.  Gbu.

    Semoga diberkati dengan khotbah pak philip mantofa.

  • CYNTIA756

    16 Januari 2017

    Bisa bantu jabarkan seperti apa pacaran yang sehat itukah? :-D

    LISTON872 tulis:

    Pacaran yang sehat

  • MIKO779

    16 Januari 2017

    Seperti kebaikan dalam bertutur kata harus dipelihara ,komunikasi saling menghargai dan saling melayani dlm artian memberi masukan dlm segala hal, tidak di anjurkan semena mena tehadap pasangan yg menimbulkan perselisihan.

    Dasari cinta itu dengan Kasih Tuhan .segala hidup jika disatukan dengan kasih akan menjadi indah dlm kesetiaan .

    Beribadah bersama akan terlihat baik .

    Berdoa bersama akan telihat hikmat .

    Kalau punya kesamaan dlm hobby  bisa bernyanyi bersama ,memuji Tuhan  dn merasakan suka cita yg dlm yg akan terlihat romantis .

    Ku hanya bisa mencintai dengan tulus tanpa harta tapi hati .

    Dan ketika terjalin saling mencintai dng tulus, dengannya kucipta harta karena hati ,Berdoalah untuknya supaya dia kekasih mengijinkan doa ini untuknya .

  • ANGGORO118

    16 Januari 2017

    Tidak sedikit orang muda bingung apa yang dilakukan selama berpacaran. Ada yang berpendapat begitu jadian, maka mereka terikat saling memiliki, menjalin hubungan pria wanita secara intim dalam segala hal. Bahkan ada yang keintimannya dalam hal relasi fisik. Namun saat pacaran itu tidak bisa diteruskan, menjadi begitu sedih, sebab hampir segalanya telah diberikan.  Pada waktu akan menjalin relasi baru merasa takut sebab memasuki relasi sebagai orang yang telah kehilangan hal-hal yang berarti. Dengan keadaan itu, merasa pendapat yang dimilikinya tentang pacaran itu  tidak benar, tapi juga tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan dalam berpacaran. Apa yang harus dilakukan selain menikmati kebersamaan, dan menikmati keindahan kemesraan, serta kesenangan sentuhan fisik? Atau kalau kesenangan sentuah  fisik itu tidak ada, apa artinya berpacaran? Hal Pokok Dalam Berpacaran Berpacaran memiliki 2 fungsi , pertama, adalah untuk meneguhkan apakah memang cocok untuk masuk ke dalam pernikahan, kedua, untuk mempersiapkan pernikahan. Jadi pacaran bukanlah wadah untuk menikmati relasi pria wanita sepenuhnya. Menikmati relasi pria wanita sepenuhnya adalah dalam pernikahan. Pacaran adalah mempersiapkan untuk memasuki relasi pria wanita yang sebenarnya. Kalau pacaran sudah menikmati hal-hal yang seharusnya dilakukan dalam pernikahan, maka pernikahan yagn akan dijalani seumur hidup sudah kehilangan keindahannya. Meneguhkan Kepastian Relasi Menuju Pernikahan Ketika memutuskan untuk berpacaran, sebaiknya sudah serius memikirkan untuk menikah dengan dia. Jangan sampai pacaran dipakai untuk coba-coba. Ini bukan berarti pacaran harus masuk dalam pernikahan. Bisa saja pacaran tidak diteruskan dalam pernikahan, apabila ditemukan hal-hal yang memang tidak cocok. Akan tetapi juga tidak dengan pikiran, pokoknya jadian dulu, nanti kalau tidak cocok ya putus. Sebelum berpacaran, sudah menilai dan mendoakan, dan merasa ada hal-hal yang sangat fundamental yang membuat bisa bersatu menuju pernikahan. Dan pada tahap pertama pacaran, hal itu dicari peneguhannya. Setelah jadian, maka sudah ada perjanjian ikatan untuk serius membangun relasi. Namun sebaiknya disepakati untuk tahap awal, meneguhkan relasi mereka. Sebelum berpacaran, data-data diperoleh dari jarak jauh dan belum dalam relasi yang intens. Setelah jadian, karena sudah ada relasi maka bisa mengenali calon pasangan lebih dekat , sehingga  bisa dipakai sebagai kesempatan untuk menilai lagi, apakah yang dilihat dulu itu benar.Kalau benar, maka dilanjutkan dalam tahan berikutnya. Untuk menilai apakah memang dia cocok untuk menjadi calon pasangan , ada beberapa hal perlu dipastikan.

    Pertama, adalah tujuan hidup. Periksalah apa tujuan hidupnya. Tujuan hidup akan menjadi tujuan yang akan dicapai bersama. Tujuan hidup yang berbeda akan menyulitkan perjalanann pernikahan. Kalau seorang pemuda sudah mengarahkan hidupnya untuk hal-hal kekal, maka pastikan sang pemudi juga memiliki tujuan hidup untuk hal-hal kekal. Jangan sampai karena cantik atau pintar,atau bahkan seorang yang  baik hati, diterima, padahal tujuan hidupnya untuk hal-hal yang sementara. Kelak pasti akan terjadi konflik dalam pernikahan. Lebih bagus lagi kalau tujuan hidupnya lebih spesifik. Misalkan hidup untuk menolong anak-anak yang terlantar.  

    Kedua, perhatikan nilai-nilai hidupnya. Nilai-nilai hidup mengikatkan kehidupan sehari-hari. Harus disadari, bukan perasaan tertarik yang kuat semata yang jadi dasar ikatan, tapi nilai-nilai hidup juga. Nilai-nilai hidup itu antara lain, untuk apa hidup itu, apa arti uang atau kekayaan, apa arti pekerjaan atau karier, apa pentingnya kebenaran dan kejujuran, apa  pentingnya kemurahan, apa pentingya mengutamakan orang lain, apa pentingnya kesanggupan menderita. Apabila nilai-nilai hidupnya banyak yang tidak sama, maka akan sangat repot menjalani pernikahan.

    Ketiga, perhatikan temperamenya. Temperamen adalah sifat yang dimiliki sejak lahir. Yang paling mudah adalah mengikuti pembagian 4 temperamen, yaitu, sanguine, kholerik, flegmatig, dan melankolik.  Tidak harus menikah dengan orang yang memiliki temperamen sama, akan tetapi yang penting memahami apa temperamen calon pasangan dan menilai apakah mampu hidup dengan seorang temperamen demikian. Sekalipun seorang dengan temperamen tertentu pada umumnya punya kecenderungan sama, akan tetapi setiap pribadi tetap akan menyatakan penampakan yang khas dalam temperamennya. Jadi betul-betul perlu dinilai.  Seorang flegmatik perlu menilai apakah dia siap menikah dengan seorang kholerik yang terus bergerak, mencapai tujuan, dan mengatur. Demikian juga seorang melankolik apakah sanggup hidup dengan seorang sanguin yang cenderung bertindak mengikuti perasaan dibanding pikirannya.

    Keempat, periksalah sifat-sifat yang mungkin berasal dari luka-luka masa lalu. Setiap orang pada dasarnya punya persoalan emosi yang nampak dalam sifat sehari-hari yang berasal dari pengalaman tidak enak pada masa lalu. Ada yang  ringan dan sudah selesai, ada yang berat dan sudah selesai, namun ada yang belum selesai. Seorang yang dulu sering dibanding-bandingkan, kemungkinkan akan menjadi orang yang selalu ingin menang. Seorang dipukul, bisa jadi dia akan mudah melakukan kekerasan. Penting sekali untuk memeriksa apakah luka-luka ini sudah selesai, sebab jika belum selesai, maka dalam pernikahan, akan muncul dan bisa membuat sulit relasi. Perlu dipertimbangkan apakah sanggup menjalani kehidupan seumur hidup dengan seseorang dengan luka-luka demikian. Sebaiknya tidak berpikir, bahwa pernikahan akan membuat dia berubah.  

    Kelima, perhatikanlah latar belakang keluarganya. Apakah dia memiliki tanggung jawab dalam keluarga, misalkah dia masih harus membiayai adik-adiknya, atau karena dia anak tunggal, dia harus merawat orang tuanya. Dengan memeriksa hal ini, bisa menilai apakah sanggup hidup dengan seseorang yang memiliki tanggung jawab keluarga seperti itu. Peneguhan juga didapatkan dari berdoa. Tentu penilaian di atas juga dilakukan dengan doa, dengan minta pimpinan Tuhan supaya membuat penilaian dengan tepat. Namun perlu berdoa untuk bertanya secara khusus apakah memang dia orang yang tepat ?Tuhan menjawab bisa lewat FirmanNya, bisa lewat keadaan, bisa lewat nasihat orang. Apabila sudah mendapat kepastian maka selanjutnya melangkah dalam persiapan pernikahan.

    Persiapan Menuju Pernikahan Ada dua hal yang perlu dilakukan di sini, yaitu, mempersiapkan kehidupan berkeluarga dan mempersiapkan pelaksanaan pernikahan. Banyak orang fokus kepada persiapan pernikahan dari pada persiapan menjalani kehidupan keluarga. Bahkan uang banyak dihabiskan untuk acara pernikahan daripada mempersiapkan kehidupan berkeluarga.

    Sebaiknya mempersiapkan kehidupan berkeluarga lebih diutamakan. Pernikahan adalah awal, dan berlangsugn sekejap, namun kehidupan berkeluarga berlangsung seumur hidup . Mempersiapkan kehidupan berkeluarga dilakukan dengan belajar bersama tentang apa itu keluarga, untuk apa berkeluarga, nilai-nilai kehidupan dalam keluarga, pembagian tugas, pola komunikasi, relasi dengan keluarga dan orang lain, perencanaan anak, relasi seksual, keuangan, dan pelayanan yang akan diambil. Mengambil kesimpulan bersama dan merumuskan bagaimana itu berlaku bagi keluarga yang akan dibangun. Baru kemudian mempersiapkan bagaimana acara pernikahan dilaksanakan. Hubungan Selama Masa Berpacaran Untuk melakukan itu semua, maka selama berpacaran , bisa melakukan berbagai kegiatan. Pertemuan berdua, pertemuan berdua dipakai untuk berbicara banyak hal, seperti kegiatan masing-masing, mengemukan pendapat, mencurahkan isi hati tentang berbagai hal. Tentu juga untuk menikmati kebersamaan.  Melakukan kegiatan bersama, misalkan melakukan kegiatan pelayanan bersama, ini akan bisa melihat secara nyata bagaimana pikiran, respon, dan tingkah laku. Juga bisa melakukan kegiatan sosial. Apabila sudah mendapat keyakinan tentang kepastian relasi pernikahan, disediakan waktu untuk belajar bersama. Bisa mencari bahan-bahan pembinaan pernikahan sebagai dasar belajar. Perlu juga masuk dalam lingkungan keluarga. Pada tahap pertama, masuk untuk mengenal kehidupan keluarga. Karena itu dalam tahap ini sebaiknya tidak masuk terlalu dalam, supaya kalau tidak jadi diteruskan relasinya, belum terlalu dalam keterlibatannya. Apabila sudah pasti mau menikah, maka keterlibatan bisa lebih dalam, dan semakin dalam mendekati pernikahan. Sekali lagi ditekankan, jangan melakukan relasi fisik selama masa berpacaran, dan juga tidak saling menguasai. Tetap sebagai pribadi yang mandiri namun mengikatkan diri.

    Sumber  : m.kompasiana.com/

  • LISTON872

    16 Januari 2017

    LISTON872 tulis:

    Pacaran yang sehat

    Pacaran yang sehat:

    Jangan pacaran sampe larut malam, apalagi sampe begadang

    Saat pacaran jangan lupa pacarnya di ajak makan, biar gak kelaparan

    Pokoknya pacaran yang gak buat pasangannya sakit, itu dia namanya pacaran sehat.

  • CIEDIE549

    16 Januari 2017

    jika kita dan pasangan kita menjadi semakin dekat dengan Tuhan dan tau tujuan untuk apa kita berpacaran

  • EKO789

    16 Januari 2017

    Moga2 aku dapat pacar yg kyk gitu..sehat

    LISTON872 tulis:

    Pacaran yang sehat:

    Jangan pacaran sampe larut malam, apalagi sampe begadang

    Saat pacaran jangan lupa pacarnya di ajak makan, biar gak kelaparan

    Pokoknya pacaran yang gak buat pasangannya sakit, itu dia namanya pacaran sehat.

  • ELISA859

    16 Januari 2017

    Mengikuti aturan dlm kitab Kidung Agung,

    CYNTIA756 tulis:

    Menurut anda, seperti apakah yang namanya pacaran menurut agama kristen?

    Baik itu perbuatan atau perkataan dalam hubungan tersebut.

    Ditunggu masukan2 nya ya ;-)

    Makasih

  • 16 Januari 2017

    Mantap, trimakasih, membuka mata rohani kita dlm berpacaran , seri selanjutnya kirim kan lagi ya,sekali lg mauliate , Jesus Bless Us

    MEIMEI833 tulis:

  • 16 Januari 2017

    LISTON872 tulis:

    Pacaran yang sehat:

    Jangan pacaran sampe larut malam, apalagi sampe begadang

    Saat pacaran jangan lupa pacarnya di ajak makan, biar gak kelaparan

    Pokoknya pacaran yang gak buat pasangannya sakit, itu dia namanya pacaran sehat.

    Saya tambahin bro pacaran sambil olah raga dan makan empat sehat lima sempurna, hehehe canda.

    Yang jelas pacaran yang tidak serupa dengan cara pacaran pada umumnya tapi pacaran yang menjaga dengan kekudusan.

  • VICTORAJA256

    16 Januari 2017

    aduh pinter kalilah lae..... pasti lae sehat jgkan ... :)

    LISTON872 tulis:

    Pacaran yang sehat:

    Jangan pacaran sampe larut malam, apalagi sampe begadang

    Saat pacaran jangan lupa pacarnya di ajak makan, biar gak kelaparan

    Pokoknya pacaran yang gak buat pasangannya sakit, itu dia namanya pacaran sehat.

  • DENILEGEN884

    16 Januari 2017

    Memelihara kekudusan Tuhan.. Guys

  • CYNTIA756

    16 Januari 2017

    Makasih teman2 buat masukan2 nya ;-)

    Salah satunya khotbah pdt, philip itu ckup mewakili segala aspek pacaran ya :up:

    Senang berkenalan dengan kalian. JESUS BLESS

  • RENDY331

    16 Januari 2017

    Intinya landasan hubungan dlm pacaran   itu berlandaskan cinta kasih kristus kembali ke kita nya  tindakan dlm menjalani hubungan seperti apa simpel ajakan di situ kita bisa melihat akan tercipta nya hubungan cinta kasih yg sehat harmonis  di dalam hubungan kekristenan khususnya bagi muda mudi sahabat JK

  • LISTON872

    16 Januari 2017

    EKO789 tulis:

    Moga2 aku dapat pacar yg kyk gitu..sehat

    Semoga..

  • LISTON872

    16 Januari 2017

    TORO617 tulis:

    Saya tambahin bro pacaran sambil olah raga dan makan empat sehat lima sempurna, hehehe canda.

    Yang jelas pacaran yang tidak serupa dengan cara pacaran pada umumnya tapi pacaran yang menjaga dengan kekudusan.

    Heheh... bener biar makin melengkapi

  • LISTON872

    16 Januari 2017

    VICTORAJA256 tulis:

    aduh pinter kalilah lae..... pasti lae sehat jgkan ... :)

    Heheeheh... lae tahu aja

  • AGUSTINA403

    16 Januari 2017

    Pacaran yg kudus saling memperhatikan mendoakan. Sering berkumpul dgn teman2 seiman jd tau karakter masing2.

  • SONA590

    16 Januari 2017

    Terberkati bgt saya.

    Makasih buat share videonya.

    MEIMEI833 tulis:

  • ASBOL520

    19 Januari 2017

    Hindari makan gorengan, jeroan, minuman bersoda dan sebisanya olahraga serta istirahat yang cukup.

    Itu sdh cukup sehat

1 – 25 dari 34    Ke halaman:  1  2  Selanjutnya Topik ditutup