Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

pandangan soal Harta gono gini atau pisah harta

ForumGaya hidup Kristen

101 – 125 dari 140    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 30 Oktober 2020

    RONNY542 tulis:

    Sudah jadi satu kok masih saling incar harta?

    Salam Damai...

    Gbu....

    buat jaga² bro...klo sampe pisahan khan ga ruwet

  • 31 Oktober 2020

    NOA745 tulis:

    Ikut berkomentar sbg orang yg berpraktek di bidang hukum.

    ....

    Itu pandangan saya sbg perempuan. Krn kl ada apa2jg yg rugi pihak perempuan.

    Pertanyaanku: anggaplah aku cewek matre yg sdh 10 th nganggur, lalu aku mencari pria kaya.

    1).  Kalo misalnya aku punya suami yg  mendapat warisan rumah dari orgtuanya setelah kami menikah, tanah itu termasuk harta bersama kami ga?

    2). Jika selama kami menikah  si A menjual rumah warisan orgtuanya lalu dng uang hasil penjualan warisan rmh itu si A membeli rumah baru apakah rumah baru itu menjadi harta bersama kami?

    1 November 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • TIAW348

    31 Oktober 2020

    ANITA089 tulis:

    Pertanyaanku: anggaplah aku cewek matre yg sdh 10 th nganggur, lalu aku mencari pria kaya.

    1).  Kalo misalnya aku punya suami yg  mendapat warisan rumah dari orgtuanya setelah kami menikah, tanah itu termasuk harta bersama kami ga?

    2). Jika selama kami menikah  si A menjual rumah warisan orgtuanya lalu dng uang hasil penjualan warisan rmh itu si A membeli rumah baru apakah rumah baru itu menjadi harta bersama kami?

    Nomor 1 dan 2

    Kayaknya dihitung harta sebelum nikah..

    Soalnya menantu ga ikut nimbrung mertua dulunya...

    Harta stlh menikah diitung.. Jika Si suami dan istri.. Atau suami aja.. Sama2 bekerja.. Memiliki income.. Nah income stlh tanggal pernikahan itu baru diitung sbg harta bersama alias harta stlh menikah..

    Yang berhak mewaris adalah yang punya hubungan darah, kecuali suami/isteri pewaris. (Pasal 832 KUHPerdata)

  • TIAW348

    31 Oktober 2020

    Nb yang punya aliran darah

    Orang tua si pewaris (kakek nenek suami mu?

    Anak si pewaris (suami mu dan saudara2 nya)

    Saudara  si pewaris (paman bibi nya suami mu)

    Cucu si pewaris

    Menantu option terakhir tapi ga kuat secara hukum

  • CHRISTIAN983

    31 Oktober 2020

    Gono n gini...2 raga dalam 1 cinta yg takkan mungkin terpisahkan

  • GLORIUSNOV760

    31 Oktober 2020

    CHRISTIAN983 tulis:

    Gono n gini...2 raga dalam 1 cinta yg takkan mungkin terpisahkan

    Mungkin jg sugono dan sugini

  • ECHY268

    31 Oktober 2020

    Contoh simple nya gini. Yg berhak mewaris atas harta peninggalan seseorang adalah :

    Jika yg meninggal suami, maka yg berhak mendapatkan seluruh harta peninggalannya adalah istri dan anak2nya (gol 1).

    Kl yg meninggal istrinya terlebih dahulu ahli warisnya adalah suami dan anak2nya (gol 1)

    Perlu diperhatikan surat nikah yg dari catatan sipil hrs ada saat pasangan nikah meninggal. Jika menikah secara adat saja maka yg menjadi ahli waris adalah orangtua kandung dan saudara2 yg meninggal. Atau Notaris biasanya minta Penetapan Pengadilan Negeri. Biaya cukup besar...

    Anak2 yg dilahirkan tetapi di akta kelahiran tertulis anak luar nikah ibunya tidak berhak mewaris dari ayahnya (karna tdk dicatatkan di catatan sipil).

    Maka penting, saat menikah jgn hanya sampai di gereja dan adat tetapi sampai ke catatan sipil. Supaya hak2 istri/suami dan anak2 terpenuhi.

    Jika seseorang meninggal tdk menikah dan tidak memiliki anak, maka ahli warisnya adalah ortu kandung dan saudara (gol 2)

    Ada namanya golongan 1, 2, 3 dst..

    Golongan 1 yaitu pasangan nikah dan anak2nya

    Golongan 2 yaitu ortu dan saudara2nya

    Golongan 3 yaitu kakek dan paman

    Golongan 4 yaitu sepupu atau garis menyamping (cek lg dech di Kuhper) lg malas buka. Soalnya di praktek jarang...😁😁

    Nah, jika golongan 1 ada, maka golongan 2 dan 3 tidak berhak mewarisi harta peninggalan seseorang.

    Tapi jika golongan 1 tidak ada (ini utk yg jomblo ngeness...😁)  atau menikah tapi pasangan hidupnya sdh meninggal terlebih dahulu dan tdk punya anak, maka ahli warisnya golonngan 2.

    Begitu seterusnya....

  • AGUNG484

    31 Oktober 2020

    Buat saya sudah jelas di katakan di Alkitab sebagai dasar dan prinsipil buat kita orang ,Matius 19:5-6 ( TB )

    "Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

    Suka atau tidak suka ini lah kebenaran Firman Tuhan apapun baik itu harta yg di bawa oleh suami atau istri saat menikah akan menjadi satu. Karena pernikahan di Dalam Tuhan tidak ada perceraian titik.

    Namun jika sebelum menikah ada perjanjian pribadi antara suami istri tentang harta Gono gini itu artinya kedua pribadi tsb tidak/blm memahami Matius 19:5-6 , di dlm rumah tangga pasti akn ada masalah kecil dan besar yg akan menjadi pemicu dan jika sudah ada perjanjian Gono gini kedua pihak yg di sakiti atau yg menyakiti akan gampang aja mengucapkan keinginan nya utk bercerai, jadi sudah jelas PERJANJIAN PEMISAHAN HARTA GONO GINI ini tidak seturut dengan FIRMAN TUHAN.

  • 1 November 2020

    ECHY268 tulis:

    Contoh simple nya gini. Yg berhak mewaris atas harta peninggalan seseorang adalah :

    Jika yg meninggal suami, maka yg berhak mendapatkan seluruh harta peninggalannya adalah istri dan anak2nya (gol 1).

    ....

    Begitu seterusnya....

    Thx Sist Echy, sudah memberikan penjelasan yang  lengkap Dan benar. Tadinya saya juga mau tambahkan penjelasan Sist Tiaw, karena bisa buat bingung bagi awam hukum. Mudah2an Sist Anita bisa paham dengan penjelasan Sist Echy ini.

    Salam Damai...

    Selamat Hari Munggu...

    Gbu all..

    1 November 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 1 November 2020

    Walaupun basic saya lulusan FH, tetapi sekarang, saya menempatkan Hukum Alkitab (FT) di atas segalanya...

    Salam Damai...

    Tuhan Memberkati....

  • TIAW348

    1 November 2020

    RONNY542 tulis:

    Thx Sist Echy, sudah memberikan penjelasan yang  lengkap Dan benar. Tadinya saya juga mau tambahkan penjelasan Sist Tiaw, karena bisa buat bingung bagi awam hukum. Mudah2an Sist Anita bisa paham dengan penjelasan Sist Echy ini.

    Salam Damai...

    Selamat Hari Munggu...

    Gbu all..

    ✌️ Ya Soalny aq bukan lulusan hukum.. Cm sempat aj dpt matkul dasar hukum +hukum bisnis.. Makanya cuma sekedar paham doang.. Ga bisa jelasin secara rinci dan detail 😁

  • ECHY268

    1 November 2020

    Sama2 bro...🙏🙏

    Prinsipku kl bisa bantu teman2 dsini dg sharing ilmuku yg tak seberapa ini..ya ku bantu, karna aku tak bisa bantu yg lain. Bukankah sbg anak Tuhan kita wajib tolong menolong sesuai yg kita bisa...😁

    Aku pernah nolak klien. Bpknya sdh meninggal dunia. Alm. Bapaknya Budha (Ket tionghoa) dan Ibunya Islam (jawa). Saat mereka minta dibuatkan Srt Keterangan Waris utk keperluan membalik nama waris sertipikat rumah mereka yg atas nama alm.bpknya ke atas nama mereka (ahli waris) yaitu ibu dan anak2nya (kalau mau dijual hrs dibalik nama waris dl baru bisa dilakukan transaksi jual beli rumah tsb).

    Nah, syarat utk membuat srt ket ahli waris tsb slh satunya adalah surat nikah yg dari catatan sipil. Dimana tidak punya, yg ada srt nikah yg dari vihara or sejenisnya.

    Di akta kelahiran anak2nya tertulis bhw Si A anak luar nikah wanita B.

    Dtg ke Notaris minta dibuatkan Surat Keterangan Waris, pasti oleh Notaris disuruh di buatkan Penetapan oleh Pengadilan Negeri setempat.

    Biaya yg mereka bayar sgt mahal.

    Sebenarnya, ketika ayahnya masih hidup bisa diurus  surat nikah ke catatan sipil setempat, lalu di akta kelahiran anak2nya dikasih catatan pinggir diakui sebagai anak sah oleh ayahnya. Sayangnya hal itu tdk dilakukan. Jadi saat ayahnya meninggal, proses pengurusan harta warisannya terkendala karna srt/dokumen tdk lengkap.

    Itulah pentingnya dokumen/surat tsb, yg byk disepelekan masyarakat di Indonesia.

    Disini kulihat byk saudara/ri kita yg ket tionghoa, siapa tau mereka berkenan membaca dan bermanfaat buat mereka.

    Itu utk Ket Tionghoa ya.. Tionghoa yg membuat Surat Keterangan Warisnua adalah Notaris.

    Kl org pribumi (org Indonesia suku asli : jawa, sunda, batak, padang, manado, ambon dll) Surat Keterangan Waris dibuat oleh Kelurahan diketahui Kecamatan. Persyaratannya sama seperti yg di atas.

    RONNY542 tulis:

    Thx Sist Echy, sudah memberikan penjelasan yang  lengkap Dan benar. Tadinya saya juga mau tambahkan penjelasan Sist Tiaw, karena bisa buat bingung bagi awam hukum. Mudah2an Sist Anita bisa paham dengan penjelasan Sist Echy ini.

    Salam Damai...

    Selamat Hari Munggu...

    Gbu all..

  • SANDE596

    1 November 2020

    Baugus topiknya.. jd nambah pengetahuan . Sumpeh, i ga kepikiran sampe sini dulu😅. Ternyata salah satu  yg bikin org pusing mau nikah ini toh.

  • BRIAN863

    1 November 2020

    Kalo saya pribadi melihat perjanjian pisah harta ini bisa menggambarkan bahwa ada ketakutan berlebih dari seorang maupun pasangan untuk menjalani kehidupan bersama. Penting diketahui bahwa jika kita sudah memutuskan untuk menikah, berarti kita sudah siap menerima pasangan kita seutuhnya dan sudah mengenal karakter pasangan kita dengan baik.

    Perjanjian pisah harta ini juga tidak begitu buruk dengan alasan adanya kemudahan bagi pasangan yg ingin menjalankan sebuah bisnis. Tapi faktanya di lapangan pun banyak juga pasangan yg menjalankan bisnisnya tanpa pisah harta dan semuanya berjalan baik2 saja.

    Perlu diingat perjanjian kita dengan Tuhan dan juga dengan Hukum di Negara ini adalah untuk mencintai pasangan kita untuk selama - lamanya jauh lebih penting dan berharga ketimbang harta bersama.

    1 November 2020 diubah oleh BRIAN863

  • NOA745

    2 November 2020

    ECHY268 tulis:

    Sama2 bro...🙏🙏

    .....

    Kl org pribumi (org Indonesia suku asli : jawa, sunda, batak, padang, manado, ambon dll) Surat Keterangan Waris dibuat oleh Kelurahan diketahui Kecamatan. Persyaratannya sama seperti yg di atas.

    Kl temanku notaris pernah ada kasus sama spt sist ecy, bapak ibu nikah  tidak dicatatkan ke sipil. Bapaknya pny tanah mau dijual anak2 tapi status mereka kan anak di luar nikah. Tapi anehnya di KK diakui anak2 nya statusnya kandung. Minta suket waris ke kawan saya itu yg notaris. Saya bilang mending di mitakan putusan ke pengadilan dulu. Atau kl mau, waris dibagi ke saudara bapak nya, kl saudara bapak sudah sepakat nt minta hibah lagi ke anak2 nya. Atau saudara bapaknya yg berhak tanah itu bantu jualkan tanahnya nt uangnya buat anak2nya. Gitu benar gak ya sis ecy?

    2 November 2020 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ECHY268

    2 November 2020

    Iya memang kadang orang kelurahan tidak teliti. Asal main catat aja. Mereka khan ga paham hukum. Kalau Notaris hrs pelajari setiap dokumen yg diserahkan oleh klien, salah treatment bisa digugat orang nantinya. Yg membuktikan seseorang anak siapa ya dari akta kelahiran. Lha, tiba2 di KK atau ijazah disebutkan anak ayahnya A, pdhl ga ada tertulis di akta kelahiran. Ini banyak sekali terjadi. Itulah sebabnya ku tulis di forum JK ini, kalau ada yang mau baca. Kalau tidak ya gpp.

    Saran sist Noa sudah benar. Minta Penetapan ke Pengadilan Negeri. Ini lebih aman. Jangan dibagi ke saudara Bapaknya (paman) ya kalau pamannya baik, nanti mau Hibah ke ponakannya. Kl tiba-tiba pamannya  butuh uang lalu ingkar janji gimana?  Kasihan kan. Lalu, biaya akta Hibah dan Balik Nama Sertipikatnya juga mahal. Belum lagi Pajak Hibah dari Penerima Hibah ke Pemberi Hibah. Itu pajaknya sama kayak pajak Jual Beli. Hibah yg gratis itu dari Garis luruh yaitu dari ortu ke anak atau sebaliknya dari anak ke ortu. Itupun Pajak Pemberi Hibah yg Nihil alias nol. penerima Hibah tetap kena Pajak. Hibah jg harus persetujuan istri dan anak2 pamannya nanti, secara yuridis pamannyalah yg punya tanah itu saat akn dilakukan hibah. Kadang bisikan kanan kiri jadi rame. Khan kata orang ga ada saudaranya uang...:-D

    Untuk Penetapan ke Pengadilan sbb :
    1. Mohon Penetapan PN agar menetapkan perkawinan antara alm dan isterinya SAH secara hukum dan sekaligus menetapkan anak anak hasil perkawinan adalah anak Sah dari perkawinan mereka , selanjutnya memerintahkan Kantor Catpil agar membuat catatan pinggir dalam akta lahir masing masing anak anaknya.
    2. Mengajukan kpd kantor Catpil untuk melaksanakan putusan PN tsb dan membuat Catatan pinggir dalam akta lahir anak anaknya sebagai anak sah .
    3. Dan terakhir buatkan Akta Pernyataan dan Akta Keterangan Waris oleh Notaris yg menyatakan ahli waris dari alm adalah isteri dan anak anak alm .

    Tetapi tetap dikonsultasikan ke PN ya, jika bisa minta langsung di Keluarkan Penetapan Pengadilan bahwa ahli waris alm adalah istri dan anak-anak tsb biar lebih murah biayanya.

    Dihitung aja dari segi untung ruginya. Jika melakukan pengurusan ke PN lebih mahal dari cara kasih paman lalu paman Hibah ke ahli waris ya buat Hibah saja. Dengan catatan hubungan mereka dg pamannya baik ya. Alasannya seperti yg sdh aku jelaskan di atas.

    Begitu kira-kira sist.

    NOA745 tulis:

    Kl temanku notaris pernah ada kasus sama spt sist ecy, bapak ibu nikah  tidak dicatatkan ke sipil. Bapaknya pny tanah mau dijual anak2 tapi status mereka kan anak di luar nikah. Tapi anehnya di KK diakui anak2 nya statusnya kandung. Minta suket waris ke kawan saya itu yg notaris. Saya bilang mending di mitakan putusan ke pengadilan dulu. Atau kl mau, waris dibagi ke saudara bapak nya, kl saudara bapak sudah sepakat nt minta hibah lagi ke anak2 nya. Atau saudara bapaknya yg berhak tanah itu bantu jualkan tanahnya nt uangnya buat anak2nya. Gitu benar gak ya sis ecy?

  • SANDE596

    7 November 2020

    Mau ty, jika suami meninggal kalo statusnya anak angkat dapat harta warisan ga ya sis, echy? Trus si istri ga punya anak adanya anak angkat saja. Apakah istri ttp mendapat harta warisan dr si suami?

    ECHY268 tulis:

    Iya memang kadang orang kelurahan tidak teliti. Asal main catat aja. Mereka khan ga paham hukum. Kalau Notaris hrs pelajari setiap dokumen yg diserahkan oleh klien, salah treatment bisa digugat orang nantinya. Yg membuktikan seseorang anak siapa ya dari akta kelahiran. Lha, tiba2 di KK atau ijazah disebutkan anak ayahnya A, pdhl ga ada tertulis di akta kelahiran. Ini banyak sekali terjadi. Itulah sebabnya ku tulis di forum JK ini, kalau ada yang mau baca. Kalau tidak ya gpp.

    Saran sist Noa sudah benar. Minta Penetapan ke Pengadilan Negeri. Ini lebih aman. Jangan dibagi ke saudara Bapaknya (paman) ya kalau pamannya baik, nanti mau Hibah ke ponakannya. Kl tiba-tiba pamannya  butuh uang lalu ingkar janji gimana?  Kasihan kan. Lalu, biaya akta Hibah dan Balik Nama Sertipikatnya juga mahal. Belum lagi Pajak Hibah dari Penerima Hibah ke Pemberi Hibah. Itu pajaknya sama kayak pajak Jual Beli. Hibah yg gratis itu dari Garis luruh yaitu dari ortu ke anak atau sebaliknya dari anak ke ortu. Itupun Pajak Pemberi Hibah yg Nihil alias nol. penerima Hibah tetap kena Pajak. Hibah jg harus persetujuan istri dan anak2 pamannya nanti, secara yuridis pamannyalah yg punya tanah itu saat akn dilakukan hibah. Kadang bisikan kanan kiri jadi rame. Khan kata orang ga ada saudaranya uang...:-D

    Untuk Penetapan ke Pengadilan sbb :

    1. Mohon Penetapan PN agar menetapkan perkawinan antara alm dan isterinya SAH secara hukum dan sekaligus menetapkan anak anak hasil perkawinan adalah anak Sah dari perkawinan mereka , selanjutnya memerintahkan Kantor Catpil agar membuat catatan pinggir dalam akta lahir masing masing anak anaknya.

    2. Mengajukan kpd kantor Catpil untuk melaksanakan putusan PN tsb dan membuat Catatan pinggir dalam akta lahir anak anaknya sebagai anak sah .

    3. Dan terakhir buatkan Akta Pernyataan dan Akta Keterangan Waris oleh Notaris yg menyatakan ahli waris dari alm adalah isteri dan anak anak alm .

    Tetapi tetap dikonsultasikan ke PN ya, jika bisa minta langsung di Keluarkan Penetapan Pengadilan bahwa ahli waris alm adalah istri dan anak-anak tsb biar lebih murah biayanya.

    Dihitung aja dari segi untung ruginya. Jika melakukan pengurusan ke PN lebih mahal dari cara kasih paman lalu paman Hibah ke ahli waris ya buat Hibah saja. Dengan catatan hubungan mereka dg pamannya baik ya. Alasannya seperti yg sdh aku jelaskan di atas.

    Begitu kira-kira sist.

  • 7 November 2020

    SANDE596 tulis:

    Mau ty, jika suami meninggal kalo statusnya anak angkat dapat harta warisan ga ya sis, echy? Trus si istri ga punya anak adanya anak angkat saja. Apakah istri ttp mendapat harta warisan dr si suami?

    ECHY268 tulis:

    sy Nyimak...dan menunggu reply sist ECHY..#mohon petunjuknya Suhu😁✌

  • ECHY268

    7 November 2020

    Kurang jelas ini pertanyaannya sist sande...

    Harta warisan itu adalah harta peninggalan dari seseorang yg telah meninggal dunia.

    Disini, sist sande tanya suami meninggal kl statusnya anak angkat dapat harta warisan tidak?

    Maksudnya apakah suami yg anak angkat? atau suami ini punya anak angkat?

    Tapi aku coba jwb begini.

    Utk keturunan tionghoa anak angkat yg diadopsi secara sah mempunyai hak yg sama dgn anak sah.

    Adopsi utk gol tionghoa dulu diatur dlm STB 1917 no.129. Kemudian disesuaikan lg dg SEMA RI no.6/1983 tgl 30 sept 1983 yg merupakan penyempurnaan dari SEMA No.2/1979.

    Adopsi dilakukan melalui Pengadilan Negeri

    Dulu, sempat jg membuat akta pengangkatan anak dihadapan Notaris lalu dlm tempo 1x24 jam hrs di daftarkan ke Ktr Catatan Sipil.

    Tapi yg lbh aman itu adalah dg melakukan permohonan adopsi anak ke Pengadilan Negeri.

    Jadi kalau anak tersebut tidak diadopsi secara sah, maka dia tidak mendapat warisan dari ayah dan ibu angkatnya.

    Itu secara hukumnya.

    Tapi, dlm praktek di lapangan. Banyak yg melakukan adopsi khususnya utk Orang Indonesia asli gol bumiputera, adopsi tdk ada surat2nya sama sekali. Tapi di akta kelahiran si anak angkat tertulis si A anak sah suami istri C dan D. Biasanya itu rahasia.

    Notaris yg tidak mengetahui sama sekali hal tsb karena tdk kenal dekat dg mereka akn membuat surat keterangan waris bhw anak tsb ahli waris dari ayahnya sesuai dari akta kelahiran.

    Pd umumnya utk gol bumiputera jarang ada tuntutan dari pihak keluarga jika si anak tsb diberikan harta warisan. Mayoritas, jika seseorang ambil anak orang lain menjadi anaknya maka keluarga semua secara diam-diam menyetujui bhw anak tsb anak sah dari kel nya itu.

    Saya pernah lihat yg seperti ini. Dari Surat Pernyataan Ahli Waris, disaksikan RT dan RW serta Kelurahan, dikuatkan Kecamatan tertulis bhw anak tsb anak sah  dari suami istri B dan C. Kebetulan Bpknya (yg adopsi) org berpengaruh.  Ketika kedua ortu angkatnya meninggal, maka si anak angkat tsb pewaris tunggal harta ortu angkatnya.

    Pihak kel ortunya sampe hari ini tdk pernah menuntut anak tsb, pdhl hartanya byk.

    Berbeda dg ket tionghoa, msh sering ada perebutan harta. Maka spy aman. Saat adopsi anak ajukan permohonan ke Pengadilan Negeri.

    Jika sdh terlanjur punya anak angkat dan tidak ada surat2 resminya, maka bisa dibuatkan akta wasiat bhw anak tsb akan mendapatkan apa saja saat ayah atau ibunya meninggal. Atau saat ortu msh hidup kasih hibah asetnya ke anak tsb.

    Nah, hibah ini suka jadi dilema. Saat aset misalnya berupa rumah sdh dihibahkan ke anak tsb lalu si anak jd nakal maka si ortu tidak bisa menarik hibah tsb. Bisa seh tapi ribetlah, hrs ke pengadilan lg.

    Jadi, lihat situasi dan kondisilah. Jika si anak benar2 baik dan takut akn Tuhan, aku rasa pihak kel ayah dan ibu angkat ga akn ganggu gugat harta saudaranya lah jika dikasih ke anak angkat tsb.

    SANDE596 tulis:

    Mau ty, jika suami meninggal kalo statusnya anak angkat dapat harta warisan ga ya sis, echy? Trus si istri ga punya anak adanya anak angkat saja. Apakah istri ttp mendapat harta warisan dr si suami?

  • ECHY268

    7 November 2020

    Sesajennya mana..?

    😁😁

    IMAN982 tulis:

    sy Nyimak...dan menunggu reply sist ECHY..#mohon petunjuknya Suhu😁✌

  • 7 November 2020

    RONNY542 tulis:

    Sudah jadi satu kok masih saling incar harta?

    Salam Damai...

    Gbu....

    Kalau manusianya udah didalam Tuhan aman bro soal harta karena bukan duit tujuan hidup tapi kekekalan bersama Tuhan, tapi jika manusianya masih duniawi bahaya bro... duit katanya gak ada saudaranya...

    Oleh karena itu sebelum menikah bener2 banget kenal pasangannya seperti apa, maka gak masalah jika tdk memakai ppn ini wlau kamu punya duit/aset banyak, tapi kalau gak punya duit/aset buat apa juga ppn ini 🙊

    Saya ada cerita ini nyata ada abang teman adik saya menikah dengan seoarang wanita singkat cerita semua aset laki2 itu dibalik nama menjadi atas nama wanita itu setelah beres itu lakinya ditendang alias dipisah status perkawinannya kalau gak salah gak jelas pisah gitu aja... ini hidupnya masih duniawi.. uud ujungujungnya duit...

    7 November 2020 diubah oleh RUSTON812

  • ECHY268

    7 November 2020

    Setuju ito ruston...

    Jika sdh di dlm Tuhan mmg harta hanya pelengkap aja.

    Tapi perlu jg diketahui, hidup ini khan dinamis ga statis. Org baik bisa jadi jahat atau sebaliknya. Atau ada jg buat pish harta karena dia seorang pebisnis. Jadi kl pun membuat perjanjian pisah harta itu hanya sbg antisipasi saja.

    Bosku beserta anak2nya semua menikah dg pisah harta. 2 anak bosku yg terakhir yg buat akta perjanjian pisah hartanya aku. Kolega2 bosku semua pake pisah harta. Mereka santai2 aja. Tinggal tanda tangan. Bosku sdh berumur 63 tahun dan suaminya 70 tahun. Awet kok. Saat suaminya beli apartemen atas nama suaminya, istrinya pun dibelikan apartemen. Byk aset mereka di atas namakan istri.

    Dari pengalamanku kerja di Notaris ito, mayoritas pengusaha keturunan tionghoa pasti membuat perjanjian pisah harta sblm menikah.

    Jadi, saat dia jual aset ga repot mereka minta tanda tangan istri. Rumah tangga mereka awet-awet lho...pdhl bkn anak Tuhan. Bagi mereka itu hal biasa aja.

    Jadi sebenarnya tergantung niat awal. Jika ingin benar2 membina RT yg baik sekalipun ada perjanjian pisah harta ga ada masalah.

    Case yg ito ceritakan itu sdh aneh mnrtku. Kenapa si istri minta semua aset atas nama dia? Itu sdh aneh mnrtku. Mestinya yg adil lah. Misalnya punya rumah 5, ya atas nama suami 3, atas nama istri 2 atau sebaliknya. Lha, kl tiba2 slh satu pasangan minta semua atas nama dia, itu WAJIB dipertanyakan lah...

    😁

    RUSTON812 tulis:

    Kalau manusianya udah didalam Tuhan aman bro soal harta karena bukan duit tujuan hidup tapi kekekalan bersama Tuhan, tapi jika manusianya masih duniawi bahaya bro... duit katanya gak ada saudaranya...

    .....

    Saya ada cerita ini nyata ada abang teman adik saya menikah dengan seoarang wanita singkat cerita semua aset laki2 itu dibalik nama menjadi atas nama wanita itu setelah beres itu lakinya ditendang alias dipisah status perkawinannya kalau gak salah gak jelas pisah gitu aja... ini hidupnya masih duniawi.. uud ujungujungnya duit...

  • ECHY268

    7 November 2020

    Sekedar informasi saja buat kita semua...

    Buat para pebisnis, pembuatan akta perjanjian pisah harta (prenup) ini perlu lho..

    Menikah ya tetap saja menikah dlm Tuhan. Anggap tak pernah dibuatkan perjanjian tsb. Itu hanya antisipasi saja.

    Aku kasih contoh. Org kita pribumi ada yg cerai. Harta mereka byk bahkan sampe punya aset di luar negeri : Canada, Australia.

    Mereka menikah tanpa prenup. Saat cerai, utk pembagian gono gini itu sampai byk melakukan gugatan ke PN diberbagai tempat.

    Setelah lelah berantem..😁 akhirnya membuat akta perdamaian dan setuju melakukan pembagian gono gini tsb.

    Habis berapa duit coba mereka proses itu semua...

    Coba, kl sejak awal mereka punya prenup. Pasti ga seribet itu...

    Jika punya prenup, ya adillah. Jgn semua aset atas nama suami atau sebaliknya...

    Prenup itu berlaku saat msh hidup kok. Jika pasangan meninggal dunia, hartanya tetap jatuh kpd pasangan hidup yg msh hidup dan anak2 mereka..

    Sebenarnya ga ada masalah...

    Jika punya prenup, kl mau jual gampang ga perlu persetujuan pasangan nikah. Kl mau ajukan kredit pinjaman di bank pun, tidak perlu melibatkan pasangan nikah. Kl ga mampu bayar kreditnya yg dikejar bank yg punya utang dibank. Pasangan nikah bebas, harta yg an dia aman dan anak2 pun terjamin hidupnya.

    Coba, ga ada perjanjian pisah harta, saat suami bangkrut atau ditipu orang abislah semua disita hartanya. Istri dan anak2nya terlantar.

  • NOA745

    7 November 2020

    ECHY268 tulis:

    Jika punya prenup, kl mau jual gampang ga perlu persetujuan pasangan nikah. Kl mau ajukan kredit pinjaman di bank pun, tidak perlu melibatkan pasangan nikah. Kl ga mampu bayar kreditnya yg dikejar bank yg punya utang dibank. Pasangan nikah bebas, harta yg an dia aman dan anak2 pun terjamin hidupnya.

    Coba, ga ada perjanjian pisah harta, saat suami bangkrut atau ditipu orang abislah semua disita hartanya. Istri dan anak2nya terlantar.

    Bener bgt sis. Setuju sekali sbnernya prenup itu mlh melindungi harta keluarga. Tp bs gak sih kl prenup mengatur misal kl suami memukul istri, dia ada ganjaran bayar misal 20 jt 1x pukul. Atau kl suami ketauan selingkuh,sampai cerai dia hrs ngasih 90% hartanya buar istri dan anak2.Gt sis hehe.. jd prenup biar biar mencegah perceraian.

  • CHRISTIAN983

    7 November 2020

    Menikah n berumahtangga menurutku tidak serumit itu ya.sy tidak akan berkaca pd org2 yg gagal dlm pernikahannya lalu meributkan ttg harta,yg  masing2 akan merasa paling benar n paling berhak,ketika emosi yg berbicara,maka hitung2an angka mjd penyelesaian.

    Lbh baik energi digunakan dlm usaha mencari pasangan.masukan2 yg negatif hny akan menghambat langkah,membuat kita selalu khawatir,bhkn utk berkenalan dg org pun jd penuh curiga

101 – 125 dari 140    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6  Selanjutnya Kirim tanggapan