Pria JK Cenderung .....

Semangat.....Semoga yg punya niat baik...dibuka jalan sama TUHAN.God Bless Us

Saya tidak ingin berkomentar tentang orang lain, tapi mungkin kasus saya bisa menambah bahan informasi; Saya tinggal dengan orang tua bukan karena saya tidak punya rumah sendiri, tapi karena saya tidak seberuntung teman teman lain yang bekerja dikantoran yang bisa mengharapkan gaji setiap bulan, sehingga faktor efficiency menjadi pertimbangan utama. Jadi selama belum diperlukan lebih baik rumah saya kontrakkan, disamping bisa berhemat juga kasian pada kedua orang tua saya yang hanya berdua dirumah tanpa ada orang lain. . . . GBU

Saya sendiri jg masih tinggal sama orgtua krn saya engga punya tabungan cukup. Jadi gimana bisa bayar indekos atau beli rumah...Uang abis buat makan dan kosmetik yg harganya makin naik.

AMEN ^0^  

DENILSON807 tulis:

Semangat.....Semoga yg punya niat baik...dibuka jalan sama TUHAN.God Bless Us

Mungkin menurutku laki2 yg matang,memandang wanita hidup sendiri itu matang dlm emosi,jg kepribadian yg teratur...kali aja ye...

ANITA089 tulis:

Aku banyak komunikasi dengan para wanita JK yg didekati para pria JK, mulai dari yg pacaran s/d yg diajak menikah pria JK. Rata2.... wanita yg didekati pria JK adalah wanita yg periang dan..... YG TIDAK TINGGAL BERSAMA ORANGTUA.

Mereka yg didekati s/d yg diajak menikah oleh laki2 JK adalah mereka yg tinggal sendiri, indekos/tinggal bersama teman atau tinggal bersama anak.

Kenapa ya? apakah pria JK cenderung ketakutan/sungkan jika harus ketemu orangtua si wanita? bisa tolong diceritakan, apa yg menjadikendala?

hai nit...

saya jadi inget jaman kuliah. kalau kenalan dengan senior atau sesama mahasiswa, yg duluan ditanya setelah nama adalah : "tinggal bersama ortu atau ngekos?" sy agak terganggu dengan pertanyaan itu. niatnya nanya apa? kalau tinggalnya ngekos mau mampir gituu? hehehehe

ngga bermaksud menyudutkan para pria yg lebih menyukai wanita yg tinggal sendiri, tp niatnya memilih wanita yg tinggal tdk dengan ortunya itu sebenarnya apa?

Mungkin bisa jadi laki2 gak mau perangkat wanita(ortu)mungkin jg bg mrk merepotkan he..he...

Syalon saudara seiman.....

Menurut sy ga ada hubungan apakah wanita itu kos ataupun tinggal dgn ortu...itu hanya kebetulan saja...byk jg yg tinggal dgn ortu yg dapat pasangan.....

Menurut sy pria mengejar wanita yg kos/tinggal sendiri krn melihat sifat mandirinya....itu masalah selera dan kecocokan karakter saja.....tp wanita yg tinggal dgn ortu juga sama saja baiknya....malah kalau ngapel bisa lebih dekat dgn keluarganya.....jd kalo bercanda ga canggung lg....

Tentang laki2 yg sdh mapan/belum yg tinggal dgn ortu...kebetulan sy tinggal sendiri.....alasan krn kerjaan..tetapi sy ingin berpendapat..bahwa Laki2 yg tinggal dgn ortu itu bagian dr pengabdian anak ke ortu juga.....malah mereka mungkin lebih baik krn pengabdian kpd ortunya. Bukankh krn itu mereka terbiasa membagi kasih sayang bukan ???, dan mereka berbeluang besar akan mengasihi pasangannya dgn baik juga..

Thanks....

Rekan-rekan semuanya...
Tentang karakteristik wanita yang didekati para pria JK.  

This is The Earth, and we live here, where all things are (always) relative, just like space and time. Kita ada di planet bumi, di mana segala hal menjadi relatif, serelatif ruang dan waktu. Kecuali jalan keselamatan, tentunya.

Secara statistis, adalah mudah menarik sejumlah parameter (untuk kemudian mengambil keputusan) dari sekelompok pengamatan yang lepas dan alamiah, seperti besar, warna dan rasa buah,  tinggi dan masa panen tanaman, dan sejenisnya. Mengapa? Ya, sebab mereka adalah data yang bersifat independen dan alamiah. Mereka tumbuh lepas satu sama lain, tak punya kehendak menentukan arah output, dan prosesnya berlangsung alamiah. Semua pengaruh eksternal kebanyakan berasal dari luar "kehendak" mereka. Tidak bisa sebatang pohon memilih warna dan rasa buah yang dia inginkan.

Sebaliknya dengan data yang (akan) diperoleh dari sekumpulan manusia, yang tidak saling bebas satu sama lain (pendapat dan sikap mereka bisa saling terkait dan saling mempengaruhi), dan tidak berproses secara alamiah (pola pikir dan sikap amat dipengaruhi banyak faktor, dari mulai tingkat pendidikan, wawasan, kekosmopolitan seseorang, dll. daftarnya bisa amat panjang). Oleh karena itu, validitas data seperti itu akan sangat kecil. Sejuta orang bisa tidak jujur terhadap sesuatu, karena satu dan seribu alasan/konsiderasi. Nah, jika ini diambil sebagai data masukan untuk diolah, maka keluarlah sejumlah parameter yang benar (sahih) secara statistis (teoritis) tapi ngawur secara faktual. Setiap peneliti yang dihadapkan dengan situasi begini, secara moral, diharuskan menggugurkan semua kesimpulan mereka.  Dalam kasus seperti ini, diperlukan jumlah keping data yang amat banyak sekali. Semakin mendekati tak terhingga jumlah n-nya, semakin bernas parameternya dan kesimpulan yang kelak diambil.

Artinya, segala pendapat dan "feeling" tentang karakteristik saling hubungan orang2 di JK ini bolehlah dianggap sebagai permainan perasaan. Anggap aja sebagai pintu masuk komunikasi. Jadi, jangan terlalu serius.

Demikian versi Doli sorangan...

setuju brother,, kecuali "syalon" y hehehe..

DANIELRSV697 tulis:

Syalon saudara seiman.....

Menurut sy ga ada hubungan apakah wanita itu kos ataupun tinggal dgn ortu...itu hanya kebetulan saja...byk jg yg tinggal dgn ortu yg dapat pasangan.....

Menurut sy pria mengejar wanita yg kos/tinggal sendiri krn melihat sifat mandirinya....itu masalah selera dan kecocokan karakter saja.....tp wanita yg tinggal dgn ortu juga sama saja baiknya....malah kalau ngapel bisa lebih dekat dgn keluarganya.....jd kalo bercanda ga canggung lg....

Tentang laki2 yg sdh mapan/belum yg tinggal dgn ortu...kebetulan sy tinggal sendiri.....alasan krn kerjaan..tetapi sy ingin berpendapat..bahwa Laki2 yg tinggal dgn ortu itu bagian dr pengabdian anak ke ortu juga.....malah mereka mungkin lebih baik krn pengabdian kpd ortunya. Bukankh krn itu mereka terbiasa membagi kasih sayang bukan ???, dan mereka berbeluang besar akan mengasihi pasangannya dgn baik juga..

Thanks....

Shalom, terimakasih Sidoli ...tetapi tolonglah:

semua kalimatnya pake bahasa indonesia aja biar akunya yg nulis masalah ini ngerti.

trus bahasanya jangan tinggi2. disederhanakan aja, krn aku ga ngerti arti parameter, independen, external, output , pintu masuk komunikasi, karakteristik dll semacam itu.

SIDOLI424 tulis:

Rekan-rekan semuanya...
Tentang karakteristik wanita yang didekati para pria JK.  

This is The Earth, and we live here, where all things are (always) relative, just like space and time. Kita ada di planet bumi, di mana segala hal menjadi relatif, serelatif ruang dan waktu. Kecuali jalan keselamatan, tentunya.

Secara statistis, adalah mudah menarik sejumlah parameter (untuk kemudian mengambil keputusan) dari sekelompok pengamatan yang lepas dan alamiah, seperti besar, warna dan rasa buah,  tinggi dan masa panen tanaman, dan sejenisnya. Mengapa? Ya, sebab mereka adalah data yang bersifat independen dan alamiah. Mereka tumbuh lepas satu sama lain, tak punya kehendak menentukan arah output, dan prosesnya berlangsung alamiah. Semua pengaruh eksternal kebanyakan berasal dari luar "kehendak" mereka. Tidak bisa sebatang pohon memilih warna dan rasa buah yang dia inginkan.

Sebaliknya dengan data yang (akan) diperoleh dari sekumpulan manusia, yang tidak saling bebas satu sama lain (pendapat dan sikap mereka bisa saling terkait dan saling mempengaruhi), dan tidak berproses secara alamiah (pola pikir dan sikap amat dipengaruhi banyak faktor, dari mulai tingkat pendidikan, wawasan, kekosmopolitan seseorang, dll. daftarnya bisa amat panjang). Oleh karena itu, validitas data seperti itu akan sangat kecil. Sejuta orang bisa tidak jujur terhadap sesuatu, karena satu dan seribu alasan/konsiderasi. Nah, jika ini diambil sebagai data masukan untuk diolah, maka keluarlah sejumlah parameter yang benar (sahih) secara statistis (teoritis) tapi ngawur secara faktual. Setiap peneliti yang dihadapkan dengan situasi begini, secara moral, diharuskan menggugurkan semua kesimpulan mereka.  Dalam kasus seperti ini, diperlukan jumlah keping data yang amat banyak sekali. Semakin mendekati tak terhingga jumlah n-nya, semakin bernas parameternya dan kesimpulan yang kelak diambil.

Artinya, segala pendapat dan "feeling" tentang karakteristik saling hubungan orang2 di JK ini bolehlah dianggap sebagai permainan perasaan. Anggap aja sebagai pintu masuk komunikasi. Jadi, jangan terlalu serius.

Demikian versi Doli sorangan...

ahaha

ANITA089 tulis:

Shalom, terimakasih Sidoli ...tetapi tolonglah:

semua kalimatnya pake bahasa indonesia aja biar akunya yg nulis masalah ini ngerti.

trus bahasanya jangan tinggi2. disederhanakan aja, krn aku ga ngerti arti parameter, independen, external, output , pintu masuk komunikasi, karakteristik dll semacam itu.

Neng Anita :  Kalau menurut saya itu cuma kebetulan saja. Cew JK didekatin cow JK bukan karna periang/anak kost. Tapi cow tersebut ngerasa nyaman komunikasinya,cew nya menarik dll.. dan paling penting lagi faktor keberuntungan saja hahahaaa....

Dan cow dewasa atau tidaknya tidak bisa dilihat dari umur atau dimana dia tinggal. Biasanya memang bawaan/mental cow itu sendiri. Gituu sih menurut ayee neng Anita.. GBU

Mngkn cwe tinggal ma ortu krna dia punya alasan yg bs diterima  bukan krna ga mandiri..

ANITA089 tulis:

Shalom, terimakasih Sidoli ...tetapi tolonglah:

semua kalimatnya pake bahasa indonesia aja biar akunya yg nulis masalah ini ngerti.

trus bahasanya jangan tinggi2. disederhanakan aja, krn aku ga ngerti arti parameter, independen, external, output , pintu masuk komunikasi, karakteristik dll semacam itu.

iyah nih, aku juga bingung baca bahasanya doli, jadi aku skip :(