Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Bagaimana jika pasangan Anda sudah jatuh dalam dosa seks?

ForumPersahabatan dan hubungan

26 – 50 dari 68    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Topik ditutup

  • POTWEDGS507

    20 Juli 2017

    For me, its a big no. Why? Ya karena biasanya sekalinya udah pernah "nyebur" ke dunia begituan, kecil kemungkinan buat gak lakuin lg (pengalaman cerita temen2). Lagian, itu merupakan salah satu perilaku beresiko, apalagi kalo suka gonta ganti pasangan.. safety comes first :)

    (This is my opinion, maybe it'll be different from others)

  • THEODORUS086

    20 Juli 2017

    Pertanyaannya sangat menggoda dan menggiurkan :D

    Yang pasti pertanyaan seperti ini jangan sampai terbesit dalam pikiran. Ketika kita memutuskan untuk menerima sang gebetan, terima full apa adanya. Memikirkannya saja ga boleh, apalagi menanyakannya. Dengan memikirkannya, kita akan terus menuntut si doi dan diri kita sendiri. Akhirnya apa, menyesal. Menyesal bahwa si doi udah ga perjaka/perawan. Dan itu menjadi ga berkah bagi kita. Karena saya pernah mengalami kejadian ini. Hal ini membuat kita jadi ga nyaman, membuat si doi juga ga nyaman. Akhirnya hubungan pun jadi ga nyaman juga. Bubar sudah impian kita memiliki seorang pasangan ideal menurut kita.

    Hanya saja dari kesekian ini, dibutuhkan sebuah komitmen dari kedua belah pihak. No sex pranikah and no sex to another person, just for beloved one. It just a past moment, hanya masa lalu. Sebuah komitmen saat ini untuk merangkai masa depan.

    Menghargai pasangan itu penting dan hal ini ga ada hubungannya dengan kekudusan. Kekudusan adalah sebuah rahmat yang diberikan Bapa disurga bagi orang yang percaya padanya. :)

  • MIA061

    21 Juli 2017

    Jujur, saat ini saya mengalaminya. Belum menjadi kekasih, hanya dia sudah mengajak untuk serius, dan telah mengatakan kehidupan masa lalunya. Jujur mengatakan siapa orgnya dan berapa kali. Kalau hanya 1 org n sekali melakukannya sy mungkin mengiyakan ajakan seriusnya. Hanya yg saya masih bingung terhadap diri sendiri, kenapa setelah mengetahui dosa masa lalu dia yg demikian, dan perubahan2 diri yg sedang ia lakukan saat skg, sy msh bisa mentolerir, sy bisa mengerti, dan memahami, bahkan ingin terlibat membantu dia untuk menjadi org yg lebih baik. Karena secara dari org-org disekitarnya dia tidak memiliki teman2 kristen yang membuat dia bertumbuh secara rohani. Jadi sampai saat ini sy hanya sanggup merespon sebagai teman rohaninya, untuk ke serius masih banyak pertimbangan.

    Apa mungkin Tuhan memberi pasangan bagi kita yg berbeda dr kita? (yg secara kita sehari2 berjuang menjaga hub pribadi dengan Tuhan, terlibat pelayanan, mencari karakter terbaik).

    KATHARINA781 tulis:

    Lalu sikap Sist Mia sendiri bagaimana bila (misalnya) dalam masa pacaran itu sang pacar jujur mengatakan ttg perilaku sex bebas-nya? Langsung diputuskan? Terimakasih.

    21 Juli 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • RMS482

    21 Juli 2017

    "Apa mungkin Tuhan memberi pasangan bagi kita yg berbeda dr kita?" Mungkin, sis MIA061.

    Aku sudah meliat sendiri contoh nyatanya.

    Ada 1 hal yang aku pelajari dari kehidupan orang yg menjadi contoh nyata tersebut, yaitu Harus Siap dengan Segala Resiko yang Mungkin Timbul dari Masa Lalu Pasanganmu (apalagi masa lalu seks).

    Jadi kalau ada apa-apa, si orang ini ga berani curhat, karna dia menyadari resiko itu. Sebelumnya sudah dinasehatin panjang x lebar untuk menghindari pasangan dengan masa lalu yang "berat", tapi tetap menikah dengan orang tersebut.

    Seperti ada pepatah bijak "Berani mengambil keputusan, maka harus berani bertanggung jawab atas keputusan tersebut" hehehe. Kita semua sudah dewasa.

    MIA061 tulis:

    Apa mungkin Tuhan memberi pasangan bagi kita yg berbeda dr kita? (yg secara kita sehari2 berjuang menjaga hub pribadi dengan Tuhan, terlibat pelayanan, mencari karakter terbaik).

  • APRINI370

    21 Juli 2017

    PUTRA138 tulis:

    Nice question nih,

    Kalau menurut saya secara pribadi, pertama harus mengerti Kekudusan itu apa dulu.....

    Lalu kalau sikap kita terhadap psg yg jatuh kedalam dosa sex? Sikap kita harus lebih berjaga-jaga. Karena ini bukan hal sepele, ini menyakut sikap dan karakter dirinya (yg suka pornografi itu bersikap keras pada psgnya sesuai hasil survei dan penelitian), yg hidup sex bebas 2-3x itu sudah pasti kena HIV dan penyakit ini dan itu. Nah ini perlu menjadi pertimbangan matang-matang buat saya dan anda jika kita dipertemukan dg org2 seperti ini.

    Gbu ;-)

    My dearest Brother, PUTRA,

    Sesungguhnya aku agak tergelitik dengan pernyataan kamu ini. Really, the person who had a free sex lifestyle and had it for twice or three times (2/3x) will defenifely has HIV and other diseases??

    Hmmm... Mungkin maksud kamu, kemungkinan bukan PASTI... Betul begitu?

    Perlu kamu fahami juga bro, bahwa kesimpulan kamu harus akurat dan valid, so the readers here won't be misleaded by your writing.

    Just abit sad aja gitu, kalo mereka yang pernah jatuh dalam dosa sex harus dihakimi dengan kepastian bahwa mereka mengidap penyakit HIV. Even the doctor won't say the same, I reckon. Saya lebih setuju dengan pernyataan beberapa teman disini bahwa bila kita bertemu seseorang yg pernah mengalami hal buruk seperti ini, ada baiknya kita minta baik2 for him/her to have a STD test. Once the result is shown up, you then freely make any decision either leave her/him or take her/him as your soulmate. Simple.

    Don't spread the hate please. We live once. So, spread love instead.

    I Love you and God Grace!

    21 Juli 2017 diubah oleh APRINI370

  • CIEDIE549

    21 Juli 2017

    sekedar sharing, dulu sy juga bertemu, berkenalan, bertemu dgn org spt MIA ceritakan. kenalnya jg di JK #eh.

    seminggu kenalan dia sudah menceritakan masa lalunya. sy kaget dan butuh 6 bulan bergumul untuk terima dia. Walo akhirnya kami berpisah bukan krn masa lalunya.

    Yang perlu MIA pertimbangkan adalah kebiasaan masa lalu apakah akan berulang, apakah dia sungguh2 bertobat dan tidak mengulangi lagi.  Jangan pernah berpikir kita bisa mengubah dia. Kita hanya bisa membantu dia mendekat pada Tuhan dan berdoa agar Tuhan menyentuh hati dan kehidupannya.

    Untuk sekarang nikmati saya hubungan kalian sebagai teman/sahabat rohani sambil menguji hubungan kalian dan perasaan masing2. Minta hikmat Tuhan untuk arah hubungan kalian selanjutnya. Jangan cepat2 mengambil keputusan. Good luck, lady!

    MIA061 tulis:

    Jujur, saat ini saya mengalaminya. Belum menjadi kekasih, hanya dia sudah mengajak untuk serius, dan telah mengatakan kehidupan masa lalunya.

    ....

    Apa mungkin Tuhan memberi pasangan bagi kita yg berbeda dr kita? (yg secara kita sehari2 berjuang menjaga hub pribadi dengan Tuhan, terlibat pelayanan, mencari karakter terbaik).

    21 Juli 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ANGGORO118

    21 Juli 2017

    KETIKA GAGAL MENJAGA KEKUDUSAN

    Firman Tuhan

    Kejadian 2:24

    1 Kor 6:16

    1.  Relasi seksual adalah kesatuan tubuh. Orang yang berelasi seksual berarti tubuhnya menjadi satu.

         Ini berarti jiwanya disatukan juga, karena di dalam tubuh ada jiwa.

    2.   Karena itu relasi seksual hanya bisa dilakukan dalam pernikahan, karena pernikahan telah memberi

         landasan kesatuan. Relasi seksual dalam pernikahan mewujudkan kesatuan yang terjadi. Relasi seksual dalam pernikahan, membuat suami isteri makin mendalam dalam kesatuan dan menikmati keindahan relasi seksual yang sebenarnya.

    3.   Relasi seksual di luar pernikahan menyatukan tubuh secara paksa.

         Apa akibatnya ?

         a. Tubuh telah disatukan dg orang lain. Tubuh itu menggambarkan keseluruhan hiudp. Jadi jiwa telah disatukan dengan orang lain. Bukan orang yang sama lagi.

         b. Si jahat jadi punya kesempatan untuk masuk dalam jiwa.

         c.  Karena itu :

              - Terjadi gangguan kepribadian : semakin tenggelam dalam kesukaan hal² seksual sehingga lebih mudah melakukan dengan orang lain lagi atau lebih jauh lagi bisa terjadi penyimpangan seksual, sulit untuk memiliki hubungan yang murni dengan pasangannya.

             -  Sulit berelasi dengan Allah. Pelanggaran ini membuat orang jauh dari kehidupan yang direncanakan Allah. Apalagi Allah menghendaki kesatuan pria wanita sbg suami isteri sebagai lukisan relasi Kristus dengan jemaat. Maka relasi yang tidak benar itu, membuat seseorang tidak berada dalam kehidupan yang direncanakan. Sangat sulit berelasi dengan Allah.

             -  Karena kontrol si jahat, maka terjadi bisa kekacauan kepribadian itu.

    Lalu bagaimana apabila seseorang yang sedang menjalin relasi calon pasangan hidup telah melakukan relasi seksual?

    Sebelumnya mari kita pelajari bagaimana seseorang bisa melakukan relasi seksual ?

    a. Kesembronoan satu ketika.

        Ada pria wanita menjalin relasi calon PH selalu menjaga hubungan mereka. Tapi satu waktu ada kejadian dimana mereka lupa diri. Lalu melakukan hubungan itu. Namun itu hanya sekali.

    b. Membuka diri dalam relasi fisik

       Ada pasangan calon PH yang permisif dalam relasi fisik.Berciuman, meraba, hingga lebih dalam lagi.    

       Komitmen mereka, kan tidak ada relasi seksual dalam arti tidak ada penetrasi.

       Sikap yang begini hanya menunggu waktu saja. Dan kalau terjadi, biasanya akan terulang.

    c.  Memang menghendaki hubungan seksual.

        Dalam tipe ini relasi seksual itu telah terjadi berulang-ulang, menjadi bagian dari relasi calon    

        pasangan hidup.

    Lalu bagaimana?

    1. Jika kejadiannya yang pertama, maka keduanya datang kepada Tuhan, dan mengaku dosa, lalu berkomitmen sungguh² untuk menjaga diri hingga pernikahan.

       Minta pembimbing rohani untuk menjagai relasi itu.

    2. Yang ke 2 dan 3 lebih sulit.

       a. Ini harus ada pertobatan sungguh², sebab sudah menjadi bagian dari kepribadian.

       b. Tipe 2 dan 3 ini ketika menikah sangat mudah terjadi penyelewengan.

       c.  Perlu ada konseling yang intensif dan pembinaan yang cukup waktu.

    Mengapa orang bisa melakukan relasi seksual sebelum menikah?

    1. Bisa karena kecerobohan menjaga diri. Seseorang memiliki dorongan seks. Jika ada kesempatan,

       dorongan itu akan menerjang keluar. Karena itu, orang yang menjalin relasi calon pasangan hidup

       perlu menjaga diri dan menutup semua kemungkinan. Batasan² sentuhan fisik, batasan kemana pergi

       dan dimana ada pertemuan.

    2. Pria :

       a. Pria memang memiliki dorongan yang lebih kuat. Atau ekspresif.

       b. Pria membiasakan diri menonton dan membaca film atau buku² yang berisi hal² seksual.

       c. Punya pengalaman masa kecil : melihat, diajak, dstnya.

       d. Karena 2 dan 3 tadi jadi ada dorongan yang kuat. Karena itu pingin mengekpresikan. Ketika punya

           calon pasangan hidup, pingin melakukannya. Dimulai dari sentuhan fisik sederhana. Kalau dalam

           keadaan demikian diperoleh, biasanya makin membara, dan menginginkan lebih.

    3. Wanita :

       a. Wanita lebih sulit untuk melakukan relasi fisik.

       b. Wanita punya dorongan seks, karena ada pengalaman masa lalu : dilecehkan atau punya kebiasaan membaca dan melihat.

       c. Kalau wanita tidak menjaga diri, dan membiarkan diri pria melakukan relasi fisik dg dia,pada titik tertentu wanita yang kemudian menginginkannnya.

       d. Wanita tidak tahan rayuan pria :

           - Ada pria yang meminta wanita membuktikan cintanya dengan melakukan relasi fisik. Dan wanita takut kehilangan pria, maka dia mau melakukan itu.

           - Ada pria yang mengatakan, kita tidak akan melakukan yang kayak suami isteri tapi hanya begini begitu. Ketika wanita mulai mengijinkan pria menyentuhnya, maka perjalanan menuju hubungan seksual puncak hanya menunggu waktu.

           - Pada saat wanita sudah mulai menjalani relasi fisik, biasanya terjadi kompleks pergulatan. Ada rasa bersalah, tapi takut kehilangan kalau tidak mau menjalani hubugan fisik, juga takut siapa yang mau selain pria ini, kan sudah terlanjur. Kompleks pemikiran ini biasanya membawa semakin dalam berelasi.

    APA YANG HARUS DILAKUKAN?

    Apapun alasannya begitu sesudah terjadi relasi fisik, maka harus berhenti, bertobat dan memulai hubungan yang baru yang baik. Perlu datang kepada Tuhan dengan sungguh², Relasi fisik membuat dasar yang buruk untuk memasuki pernikahan.

    Mohon Tuhan memulihkan. Sangat diperlukan bimbingan orang yang dewasa dalam Tuhan.

    Dalam hal ini bukan hanya berhenti dalam hal relasi fisik, tetapi juga pemulihan jiwa yang sudah terganggu karena relasi fisik itu.

    Apabila salah satu pasangan tidak mau berhenti, sebaiknya berani mengambil keputusan untuk putus. Jangan masuk ke dalam pernikahan dengan seseorang yang tidak mau bertobat dalam hal relasi fisik. Ini hanya menyimpan bara yang akan menjadi api di kemudian hari.

    Sumber : PA Perkantas Solo

  • PUTRA138

    21 Juli 2017

    APRINI370 tulis:

    My dearest Brother, PUTRA,

    Sesungguhnya aku agak tergelitik dengan pernyataan kamu ini. Really, the person who had a free sex lifestyle and had it for twice or three times (2/3x) will defenifely has HIV and other diseases??

    Hmmm... Mungkin maksud kamu, kemungkinan bukan PASTI... Betul begitu?

    Perlu kamu fahami juga bro, bahwa kesimpulan kamu harus akurat dan valid, so the readers here won't be misleaded by your writing.

    Just abit sad aja gitu, kalo mereka yang pernah jatuh dalam dosa sex harus dihakimi dengan kepastian bahwa mereka mengidap penyakit HIV. Even the doctor won't say the same, I reckon. Saya lebih setuju dengan pernyataan beberapa teman disini bahwa bila kita bertemu seseorang yg pernah mengalami hal buruk seperti ini, ada baiknya kita minta baik2 for him/her to have a STD test. Once the result is shown up, you then freely make any decision either leave her/him or take her/him as your soulmate. Simple.

    Don't spread the hate please. We live once. So, spread love instead.

    I Love you and God Grace!

    Thanks ka sebelumnya sudah diingatkan, mksdnya saya memang begitu bahwa kemungkinan belum pasti" dan penekanannya kepada " Harus tetap Berjaga-jaga.." Saya juga setuju sebelum masuk kepernikahan harus STD test.

    Maaf sebelumnya :-D

    Gb

  • MODY304

    21 Juli 2017

    Klo menurut ku bersyukur lah kalau pasangan atau calon pasangan mengutarakan soal privacynya kehidupan free sexnya sblm lewat dari masa pernikahan. Itu jauh lbh baik drpd diceritakan baik dari dirinya atau dari org lain ttg sisi free sex nya setelah menikah. Krn klo blm menikah akan ada timing bagi kita utk melanjutkan atau selesai sudah.

    Yg berbahaya adalah yg keliatan baik dan keliatan rohani atau spt pemuka agama dan rajin ibadah,memikat hati wanita dgn cara rohani tp hanya modus saja,setelah puas bisa ML dan sampai sudah bosan maka ditinggalkan lalu hunting lg yg lain. Seperti kata Bang Napi waspadalah-waspadalah!!! Hehehe...

  • ANTNSHARRY243

    21 Juli 2017

    Nyimakk…

  • ADI973

    21 Juli 2017

    wkwkwk  alinea ke 2....setuju.... wkwkkwkwkwwkwwkkw   sebenarnya saya sdh ngantuk ,setelah membaca alinea ke 2 wkwkwkkwkwkwkwkwwk    :-Z

    MODY304 tulis:

    Klo menurut ku bersyukur lah kalau pasangan atau calon pasangan mengutarakan soal privacynya kehidupan free sexnya sblm lewat dari masa pernikahan. Itu jauh lbh baik drpd diceritakan baik dari dirinya atau dari org lain ttg sisi free sex nya setelah menikah. Krn klo blm menikah akan ada timing bagi kita utk melanjutkan atau selesai sudah.

    Yg berbahaya adalah yg keliatan baik dan keliatan rohani atau spt pemuka agama dan rajin ibadah,memikat hati wanita dgn cara rohani tp hanya modus saja,setelah puas bisa ML dan sampai sudah bosan maka ditinggalkan lalu hunting lg yg lain. Seperti kata Bang Napi waspadalah-waspadalah!!! Hehehe...

  • APRINI370

    22 Juli 2017

    Setuju banget sama kamu sis... Menghargai kejujurannya lebih baik daripada merasa senang disayang dengan kepalsuannya.

    Dan saya setuju lagi dengan pemikiran kamu yg ke 2. Very realistic!

    Great mind Sis! ;-)

    MODY304 tulis:

    Klo menurut ku bersyukur lah kalau pasangan atau calon pasangan mengutarakan soal privacynya kehidupan free sexnya sblm lewat dari masa pernikahan. Itu jauh lbh baik drpd diceritakan baik dari dirinya atau dari org lain ttg sisi free sex nya setelah menikah. Krn klo blm menikah akan ada timing bagi kita utk melanjutkan atau selesai sudah.

    Yg berbahaya adalah yg keliatan baik dan keliatan rohani atau spt pemuka agama dan rajin ibadah,memikat hati wanita dgn cara rohani tp hanya modus saja,setelah puas bisa ML dan sampai sudah bosan maka ditinggalkan lalu hunting lg yg lain. Seperti kata Bang Napi waspadalah-waspadalah!!! Hehehe...

  • 22 Juli 2017

    Huahuahua...suka paragraf ke-2.

    Kenyataannya ada dan banyak. Berkedok rohani tp suka nya ML. Kelakuan ngga ubah nya kayak satwa... :-)

    MODY304 tulis:

    Klo menurut ku bersyukur lah kalau pasangan atau calon pasangan mengutarakan soal privacynya kehidupan free sexnya sblm lewat dari masa pernikahan. Itu jauh lbh baik drpd diceritakan baik dari dirinya atau dari org lain ttg sisi free sex nya setelah menikah. Krn klo blm menikah akan ada timing bagi kita utk melanjutkan atau selesai sudah.

    Yg berbahaya adalah yg keliatan baik dan keliatan rohani atau spt pemuka agama dan rajin ibadah,memikat hati wanita dgn cara rohani tp hanya modus saja,setelah puas bisa ML dan sampai sudah bosan maka ditinggalkan lalu hunting lg yg lain. Seperti kata Bang Napi waspadalah-waspadalah!!! Hehehe...

  • MODY304

    22 Juli 2017

    Yup di era skrg sudah ga jaminan. Klo dimasa lalu Pendeta selalu berpesan carilah pasangan sesama iman ditempat ibadah,jgn cari ditempat hiburan malam. Kenyataannya skrg ditempat ibadah byk yg hidup di dua alam,spt ada kawan sy yg hampir mau menikah dgn salah satu pembina muda mudi Gereja. Setelah berpacaran hampir setahun barulah ketauan kalau minggu si pacar pelayanan fullday di gereja,tp pas sabtunya magang di diskotek jd bandar sabu,happy five,inex dan ectasy. 5-6 bln di awal sm sekali tidak ketauan pekerjaan kotornya sebagai bandar narkoba. So kembali lagi spt pesan dari Bang Napi: Waspadalah,waspadalah!!!

  • ASBOL520

    22 Juli 2017

    Idem ama dia

    POTWEDGS507 tulis:

    For me, its a big no. Why? Ya karena biasanya sekalinya udah pernah "nyebur" ke dunia begituan, kecil kemungkinan buat gak lakuin lg (pengalaman cerita temen2). Lagian, itu merupakan salah satu perilaku beresiko, apalagi kalo suka gonta ganti pasangan.. safety comes first :)

    (This is my opinion, maybe it'll be different from others)

  • ASBOL520

    22 Juli 2017

    Setuju sama mba Mody, emng harusnya begitu.

    Btw senyumnya manis mba

    MODY304 tulis:

    Yup di era skrg sudah ga jaminan. Klo dimasa lalu Pendeta selalu berpesan carilah pasangan sesama iman ditempat ibadah,jgn cari ditempat hiburan malam. Kenyataannya skrg ditempat ibadah byk yg hidup di dua alam,spt ada kawan sy yg hampir mau menikah dgn salah satu pembina muda mudi Gereja. Setelah berpacaran hampir setahun barulah ketauan kalau minggu si pacar pelayanan fullday di gereja,tp pas sabtunya magang di diskotek jd bandar sabu,happy five,inex dan ectasy. 5-6 bln di awal sm sekali tidak ketauan pekerjaan kotornya sebagai bandar narkoba. So kembali lagi spt pesan dari Bang Napi: Waspadalah,waspadalah!!!

  • 22 Juli 2017

    MODY304 tulis:

    Yg berbahaya adalah yg keliatan baik dan keliatan rohani atau spt pemuka agama dan rajin ibadah,memikat hati wanita dgn cara rohani tp hanya modus saja,setelah puas bisa ML dan sampai sudah bosan maka ditinggalkan lalu hunting lg yg lain. Seperti kata Bang Napi waspadalah-waspadalah!!! Hehehe...

    Makanya jangan terkecoh oleh org yg terlihat rohani, entah otrg itu laki atau perempuan. Bahwa dia sering kirim ayat ALKITAB, aktif pelayanan bahkan dia pendeta sekalipun itu sama sekali bukan jaminan dia org baik2.

  • KRISNO893

    22 Juli 2017

    ANITA089 tulis:

    Makanya jangan terkecoh oleh org yg terlihat rohani, entah otrg itu laki atau perempuan. Bahwa dia sering kirim ayat ALKITAB, aktif pelayanan bahkan dia pendeta sekalipun itu sama sekali bukan jaminan dia org baik2.

    Setuju...mengenal seseorang emang gak cukup setahun (menurut saya sih)

  • 22 Juli 2017

    Intinya jgn menghakimilah saat dya bercerita tentang masalalunya..

    Jujur di masa pengenalan itu lebih baik drpd ga jujur sama sekali..

    Krn dgn dia jujur dya pasti sudah tau akan resikonya di terima atau tidak oleh calon pasangan kita, krn belum tentu kita jg brani bersikap jujur seperti dya kan..

    Itu si menurut saya..

    Selamat bermalam minggu Bro n Sis :-)

  • RMS482

    22 Juli 2017

    Bener sis Anita.

    Dulu wkt aku bersekolah d Bandung, siswa-siswi yg aktif di Persekutuan Siswa-Siswi Kristen (PSSK) justru pada married by accident. Tampak rohani, sering kotbahin siswa yg ga aktif di Persekutuan hahaha, tnyata oh tnyata menjaga diri sendirinya aja ga mampu.

    ANITA089 tulis:

    Makanya jangan terkecoh oleh org yg terlihat rohani, entah otrg itu laki atau perempuan. Bahwa dia sering kirim ayat ALKITAB, aktif pelayanan bahkan dia pendeta sekalipun itu sama sekali bukan jaminan dia org baik2.

  • PIRTON753

    22 Juli 2017

    Nah gw suka topik ini namun bagaimana pula saat kenalan dalam sosial media dan memutuskan utk berkenalan dengan dia.seiring dengan waktu jalannya perkenalan itu yg begitu romatis lamanya dalam waktu 7 bulan dan akhir nya mengungkapkan bahwa ia sudah melakukan sex before marriage dan akhirnya kecewa serta mengatakan dan bertanya kenapa kejujuran itu kebelakangan

  • MODY304

    22 Juli 2017

    Aku dulu jg kuliah di Jogja,dan saat itu ada tmn yg kenalin dari kampus lain yg sedang study teologi-calon pendeta. Saat itu didktin rasanya maaf agak muak ya,krn spt memaksa sekali utk rajin doa,baca Alkitab bukan hanya setiap hari tp hampir tiap jam. Buatku hal keimanan spt itu jgn dipaksakan ya tp sesuai sm panggilan dan kemauan hati kita aja. Toh setelah dia gencar mendekati krn aku ga sreg akhirnya dia stop mendekat,dan ga sampai setahun kemudian persis spt cerita sist RMS482 infonya dia menghamili gadis yg muslim dan akhirnya ga brp lama menikah dgn cara agama lain,dia menjadi mualaf.

    So jgn mudah menjudge dan merendahkan org lain ya,terlebih yg jarang beribadah,jarang berdoa,mengingatkan boleh saja tp jgn memaksa krn belum tentu kita lbh baik dari dia,atau dia lbh buruk dr kita. Happy Saturday Nite semua :-)

    RMS482 tulis:

    Bener sis Anita.

    Dulu wkt aku bersekolah d Bandung, siswa-siswi yg aktif di Persekutuan Siswa-Siswi Kristen (PSSK) justru pada married by accident. Tampak rohani, sering kotbahin siswa yg ga aktif di Persekutuan hahaha, tnyata oh tnyata menjaga diri sendirinya aja ga mampu.

  • 22 Juli 2017

    Iya, tapi pastinya memang dibutuhkan keberanian besar untuk membuka 'rahasia besar' seperti itu, mungkin hal tsb yg membuat mengapa ia tidak dengan segera menceritakannya. Apalagi resikonya belum tentu pasangan menerima dan memutuskan hubungan. Tetapi setidaknya dia sudah bersikap terbuka dan jujur menceritakan masa lalunya. Menyampaikan hal seperti itu bisa jadi membuka masa lalu yg sudah dia simpan rapat2.  Jadi maklumi saja mengapa setelah 7 bulan dia baru menyampaikannya. Setidaknya  itu dia lakukan sebelum hubungan berjalan lebih serius lagi atau menikah.

    PIRTON753 tulis:

    Nah gw suka topik ini namun bagaimana pula saat kenalan dalam sosial media dan memutuskan utk berkenalan dengan dia.seiring dengan waktu jalannya perkenalan itu yg begitu romatis lamanya dalam waktu 7 bulan dan akhir nya mengungkapkan bahwa ia sudah melakukan sex before marriage dan akhirnya kecewa serta mengatakan dan bertanya kenapa kejujuran itu kebelakangan

  • DITHA454

    22 Juli 2017

    Setuju

    PUTRA138 tulis:

    Nice question nih,

    Kalau menurut saya secara pribadi, pertama harus mengerti Kekudusan itu apa dulu sebelum mengaitkan itu kepada standar kita memilih. Karena jangan sampai Kekudusan itu dipakai sangat radikal sekali tanpa mengerti hal itu atau dangkal sekali sehingga kita kompromi.. Jadi hal ini penting utk dipelajari.

    .

    Lalu kalau sikap kita terhadap psg yg jatuh kedalam dosa sex? Sikap kita harus lebih berjaga-jaga. Karena ini bukan hal sepele, ini menyakut sikap dan karakter dirinya (yg suka pornografi itu bersikap keras pada psgnya sesuai hasil survei dan penelitian), yg hidup sex bebas 2-3x itu sudah pasti kena HIV dan penyakit ini dan itu. Nah ini perlu menjadi pertimbangan matang-matang buat saya dan anda jika kita dipertemukan dg org2 seperti ini.

    .

    Intinya, baik cowo/cewe harus kembali membereskan pribadinya kepada TUHAN terlebih sebelum memilih dan masuk kedalam hidup seseorang.

    Jangan menganggap muda berjalan bersama seseorang yang tidak mau kembali membereskan masa lalunya kepada TUHAN..

    Gbu ;-)

  • SURANTA247

    23 Juli 2017

    MIA061 tulis:

    Seberapa penting kekudusan pasangan anda bg teman2 (bg yang belum menikah)? Bagaimana sikap km jika pasangan anda trnyata sdh jatuh kedalam dosa seks. Makasih.

    == TANDA TANYA BERIKUTNYA ==

    Apakah dosa seks begitu spesial parahnya, dibanding dosa lainnya ?

    Apakah pembunuh begitu najis dibanding dusta di hati ?

    Untuk siapakah Kasih-Nya di kalvari ?

    Begitu mudah terjerat nafsu, tergoda ambisi, terjerembab dosa, mungkinkah terlepas ?

    Hai pendosa... dapatkah kau temukan kembali, Mutiara Terang itu di hatimu ?

    #repleksidihariminggu #repleksidipijetrepleksilah #repleksi60rb1jam

    Mengutip sedikit lirik lagu disciples yang berjudul "tersenyumlah" =

    Lupakan masa lalu mengarah pada tujuan

    Segala masa lalu give it up pada Tuhan

    Dunia berkata: lihatlah masa lalu

    Alkitab berkata: biarlah itu berlalu

    == Semoga menguatkan, selamat hari minggu, selamat memuji dan menyembah, Tuhan Yesus sayang kita samuaaaaaaa... toossssssssssss ==

26 – 50 dari 68    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Topik ditutup