Mengapa Dia-nya Bercerai?
-
13 Juli 2015
Golyat: terima mas bro. Sederhana dan terlihat menantang, "sejauh mana mereka yakin n percaya sama Kristus". Nampaknya seberkas jawaban ini ditujukan ke saya. Maaf, sebaiknya dan alangkah menariknya jika jawaban itu diberikan pada mereka yang disertai dengan pertanyaan sederhana namun memancing. Mengapa Anda (baca: mereka) belum yakin dan percaya sama Kristus. Apakah Kristus itu "barang" mainan? salam.
maiGOLYATSB430 tulis:
sejauh mana mereka yakin n percaya sama Kristus.. sy brni menarik kesimpulan krn iman percaya mereka hanya sebatas dibibir.. hanya bungkusnya sj beriman ttp tdk didalam.. yg sperti ini hanya berfikir ttg duniawi, keimananya hanya status..
Tuhan Yesus menghedaki kita beriman dgn sungguh2, menerima Dia sebagai imam dn penyelamat dgn sepenuh hati.. Tuhan tdk suka dipermainkan, Tuhan tdk pernah mengingkari janjiNya, hanya manusia sj yg masih suka ingkar janji,, iman percaya bukan cuma diucapkan, dibaca dan dipahami ttp harus dilakukan.. lebih berharga melakukan sedikit dr pd paham n mengerti seluruhnya ttp tdk berbuat.
hati2 materai yg diberikan kpd kita org2 percaya hrs dijaga smp nt masuk kegerbang sorga..
makanya kita diminta untuk selalu berhikmat dalam Tuhan dlm setiap langkah hidup kita..
melakukan kesalahan itu wajar.. berulang kali itu kurang ajar..
salam.
-
13 Juli 2015
Berlina: terima kasih. Woow dan menarik, "sebelum menikah mantapkan hatimu untuk membangun sebuah rumah tangga". Maaf, pada awalnya mereka sempat bahkan sudah mantapkan hatinya untuk berumah tangga. Namun, lagi lagi mereka keseleo sehingga dalam proses pemantapan itu, tidak berjalan maksimal. Nah, mengapa proses pemantapan hati itu belum maksimal? Dimanakah letak puing puing kegagalan itu? Salam.
BERLIANA050 tulis:
sebelum menikah mantapkan hatimu untuk membangun sebuah rumah tangga
andalkan Tuhan di dlam rumah tanggamu..
kasihi pasanganmu
komunikasi yang baik..jujur dan terbuka..
memang tidak mudah tapi ini sudah saya lakukan sewaktu suami saya masih hidup..
-
13 Juli 2015
Marlina: terima kasih, dirimu sudah hadir dengan jawabannya. Namun, maaf ya dalam diskusi ini, saya tidak sedang mengajak Anda untuk membuka ruang mengenai Hukum Islam. Saya mengajak Anda serta yang lainnya mengenai perceraian Kristen (Katolik dan Protestan). Sekali kali mohon maaf ya, saya tidak membuka ruang ke jalur sana. Salam.
MARLINA629 tulis:
Syalom,,
bagaimana kalo bercerai pada pernikahan yang di lakukan pada hukum islam,? mohon di share ya...
tqu, GBU
-
13 Juli 2015
Donnysam: terima kasih. Kehadiranmu, selalu membawa sesuatu yang baru. Terima kasih ya. Namun, sebelum dan sesudahnya mereka termasuk pasangan yang selalu mencintai Kitab Suci. Bahkan kemana pun, Kitab Suci selalu di dalam saku atau tas mereka. Pertanyaannya, Mengapa Firman Tuhan Allah yang tertuang di dalam Kitab Suci itu, belum mempan membendung perceraian mereka? Buktinya, mereka masih saja melanggar pesan pesan bernas dari Sang Penulis, Paulus sendiri dan tetap memilih bercerai. Apa karena mata mereka buta dan telinga mereka tuli? Salam.
DONNYSAM914 tulis:
Berdasarkan anjuran Paulus untuk pasangan yang berbeda iman setelah menikah, Dia menganjurkan di 1 Korintus 7:12-16 sbb:
1. Jika punya suami / istri yang tidak seiman, dan dia mau tetap bersamamu, janganlah diceraikan. Bahkan Paulus menganjurkan agar kita berusaha menyelamatkan pasangan kita tsb utk percaya pada Tuhan Yesus.
1 Kor 7:16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?
2. Tapi jika suami/istri yang tidak beriman itu ingin bercerai, maka bercerailah karna pernikahan di luar Tuhan tidak mengikat.
1 korintus 7:15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
Tapi sebaiknya konsultasi dulu saja dengan pendeta atau hamba Tuhan di gereja lokal Anda, karena gereja mungkin punya kebijakan tersendiri.
-
13 Juli 2015
Tjahjadia: terima kasih, atas jawabanmu. Tapi maaf ya, saya tidak sedang membuka ruang untuk mendiskusikan mengenai Hukum Islam. Kembali kita fokus ke topik awal, sehingga tidak mengaburkan apa yang sedang kita cari bersama. Salam.
TJAHJADIA118 tulis:
@Marlina629 : Hukum syariah Islam memperbolehkan perceraian dengan syarat / kondisi :
- Kedua belah pihak ribut sehingga sudah tidak bisa didamaikan
- Suami tidak menafkahi istrinya baik lahir (materi) maupun batin (hubungan suami istri) selama +/- 3 bulan sampai 1 tahun berturut2
- Istri tidak bisa memberikan anak / keturunan bagi suaminya (Cerai / Suami boleh nikah lagi)
- Istri tidak bisa memenuhi kewajiban hubungan suami istri lagi / sakit parah (Cerai / suami boleh nikah lagi)
- Salah satu pasangan berjinah
- Suami meninggalkan agama islam (Utk point ini mutlak harus diceraikan no kompromi)
- Istri tidak mau memeluk agama islam (Utk point ini mutlak harus diceraikan no kompromi) -
13 Juli 2015
Wiseman: terima kasih, dirimu hadir dengan asa yang sama yang sedang "dipanggang" di bara api. Baik dan terima kasih, dengan berteori yang sedang dicari bersama tentunya kita boleh mengetahui bersama serta kita akan "mempersiapkan" diri lebih baik lagi agar kita pun yang belum menikah atau yang akan menikah lagi, tentunya tidak menambah daftar kegagalan lagi, toh? Salam.
WISEMAN786 tulis:
Saya pikir, forum ini sangat bagus kalau kita mendengar langsung sharing tentang bahtera rumah tangga pada teman2 JK yang sdh menjadi single parents (berpisah). Kita yang blm menikah ya, teorinya hebat, atau gimana my brothers n sisters?
-
13 Juli 2015
Dear : Penulis Topik kali ini FELIX930 :
ckckck,,panjang2 komen-nya musti dibaca satu-satu dulu yah...hehehe,,,,
FELIX930 tulis:
Malam teman-teman. Kali ini, saya mengajak kita semua yang bergabung di JK untuk mendiskusikan (maaf, tidak untuk menyalahkan pribadi-- tapi melihat "siapa kambing hitamnya") hal tersulit yang merupakan tantangan kita bersama (baca: Gereja) dan serta mencarikan solusi bersama. Yang mana, belakangan ini angka perceraian atau kawin-cerai makin marak di dalam gereja Kristen (baik Katolik maupun Protestan). Padahal, secara aturan gereja yang telah diwahyukan Tuhan Allah bahwa "Apa yang sudah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia. Selain maut yang memisahkan". Padahal, kalau boleh jujur sewaktu masa pacaran/ pengenalan itu, kelihatannya baik-baik saja dan terbaca sangat bahagia di kala itu. Pertanyaannya: Mengapa dia-nya (mereka) itu bercerai? Apakah karena "rumput" tetangga lebih menghijau? Ataukah faktor lain yang turut mempengaruhi? Mari, kita berdiskusi. Salam.
-
13 Juli 2015
Bro, coba pikir secara simple saja. Manusia itu bukan robot. Dia punya kebebasan memilih dan berkehendak. Firman Tuhan tidak akan mempan membendung perceraian, itu sudah dari zaman musa. Karena manusia punya hak bisa memilih utk tidak taat firman Tuhan.
nabi, rasul sekalipun masih bisa jatuh dalam dosa, karena mereka punya kebebasan utk memilih. Termasuk memilih utk mengeraskan hati.
Ok, bro semoga penjelasan saya sudah jelas dan memuaskan rasa penasaran Anda. Jika tidak jelas juga...berarti saya memang kurang pandai menjelaskannya ke anda hehehe
FELIX930 tulis:
Donnysam: terima kasih. Kehadiranmu, selalu membawa sesuatu yang baru. Terima kasih ya. Namun, sebelum dan sesudahnya mereka termasuk pasangan yang selalu mencintai Kitab Suci. Bahkan kemana pun, Kitab Suci selalu di dalam saku atau tas mereka. Pertanyaannya, Mengapa Firman Tuhan Allah yang tertuang di dalam Kitab Suci itu, belum mempan membendung perceraian mereka? Buktinya, mereka masih saja melanggar pesan pesan bernas dari Sang Penulis, Paulus sendiri dan tetap memilih bercerai. Apa karena mata mereka buta dan telinga mereka tuli? Salam.
-
14 Juli 2015
saya setuju dengan mas bro Donnysam914 ... Salomo orang yang paling berhikmat aja bisa jatuh dalam dosa karena mengikuti istri2nya muda menyembah berhala
-
4 Agustus 2015
yng coment blm pernh mengalami...sma aja boong, mna ktmu!!!!!itu nmanya HABIS JODOH
-
4 Agustus 2015
Bro udah coba tanya langsung ke dia-nya (mereka), mengapa bercerai?
Apakah karena "rumput" tetangga lebih menghijau? Bisa jadi bro...
FELIX930 tulis:
Malam teman-teman. Kali ini, saya mengajak kita semua yang bergabung di JK untuk mendiskusikan (maaf, tidak untuk menyalahkan pribadi-- tapi melihat "siapa kambing hitamnya") hal tersulit yang merupakan tantangan kita bersama (baca: Gereja) dan serta mencarikan solusi bersama. Yang mana, belakangan ini angka perceraian atau kawin-cerai makin marak di dalam gereja Kristen (baik Katolik maupun Protestan). Padahal, secara aturan gereja yang telah diwahyukan Tuhan Allah bahwa "Apa yang sudah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia. Selain maut yang memisahkan". Padahal, kalau boleh jujur sewaktu masa pacaran/ pengenalan itu, kelihatannya baik-baik saja dan terbaca sangat bahagia di kala itu. Pertanyaannya: Mengapa dia-nya (mereka) itu bercerai? Apakah karena "rumput" tetangga lebih menghijau? Ataukah faktor lain yang turut mempengaruhi? Mari, kita berdiskusi. Salam.
-
4 Agustus 2015
sudah pada nikah dulu sana ..nanti juga pada tahu jawaban nya kenapa kamu cerai
-
4 Agustus 2015
ALLEX807 btl tuch lex...bapa Abraham aja tau rumput tetangga nya hijau,knpa TUHAN msh memilih dia
-
4 Agustus 2015
Sependapat dengan Alex807 & Robbie905.
-
4 Agustus 2015
Boleh nambahin ya..
Kadang ada diantara kita melihat orang beragama lain..bercerai dan hidup sendiri atopun bercerai dan menikah lagi hidupnya lebih bahagia...bahkan lebih mantap menjalani hidup sehingga lebih sukses dan berhasil dalam materi ato yang lain,contoh akhirnya punya anak dgn menikah dgn yg lain...
Trend hidup kebebasan di jaman skrg menjadikan jalan singkat dgn bercerai lah paling ampuh ketika orang sudah berumah tangga dan bermasalah...contoh kehidupan artis idola bisa,tetangga baik yg bercerai akhirnya bahagia...secara tdk langsng menjadi contoh..
Berat sih keliatannya bahkan ga ada lah penyelesaiannya..itu kata" temen ku yg prnh bercerai,mereka cuma blg " Seandainya kamu sendiri berada di situasi dan kondisi itu...
Jadi mereka jg selalu berharap ada pintu kesempatan yg lain...biar lbh baik lagi...
Aku ga tau sebenernya gimana penyelesaian masalah seperti ni...karena Manusia diciptakan memiliki Kemampuan Berkehendak untuk dirinya 100 %,shingga buah" Roh yg harusnya kembali kita ingat...salah satunya Penguasaan Diri...
Itu aja...tks.
-
4 Agustus 2015
Jangan seperti Imam-Imam Agama, Ahli-Ahli Taurat dan Orang Farisi..Ketiga Tokoh tersebut adalah yang tahu seluruh hukum Musa, hukum Tuhan dan tabut perjanjian..Namun dalam prakteknya hanya tahu menjugde / menilai / menghakimi berdasarkan dalil2 agama..
Cb berintropeksi diri masing2, ketika kita menilai seseorang dengan dalil2 agama yg kita ucapkan, apakah kita sudah lebih baik dr orang yg kita nilai..jangan2 diri kita lebih jahat dr orang yg kita nilai..
-
4 Agustus 2015
sebaiknya.. baca firman Tuhannya dengan tuntas..
alkitab .. menulis.. sebuah kesalahan..
agar kita belajar dr keslahan itu..
dalam Hal perzinahan kita mungkin akan berkata..
bukankah raja.. sulaiman/salomo/salomon dalam Alkitab mempunyai
300 istri.. dan 700 gundik.. sulaiman saja yang.. berhikmad aja jatuh..dalam dosa perjinahan..
pada hal.. kalau kita bener2 membaca dan menelisik kitab pengkotbah.. yang di tulis..raja sulaiman..
bertapa... menyedihkanya.. ia menceritakan semua kenikmatan dunia..
so perjanjian Baru di tulis.. untuk sebuah perjajian yang baru..
kita hidup dalam perjanjian baru.. jd pedoman Hidup kita adalah
perjanjanjian baru..( tandart hidupnya pakai perjanjian baru..) -
4 Agustus 2015
Aku setuju banget nih. Harga mati. Dih, koq kayak NKRI yak?
ONESE717 tulis:
sebaiknya.. baca firman Tuhannya dengan tuntas..
alkitab .. menulis.. sebuah kesalahan..
agar kita belajar dr keslahan itu..
dalam Hal perzinahan kita mungkin akan berkata..
bukankah raja.. sulaiman/salomo/salomon dalam Alkitab mempunyai
300 istri.. dan 700 gundik.. sulaiman saja yang.. berhikmad aja jatuh..dalam dosa perjinahan..
pada hal.. kalau kita bener2 membaca dan menelisik kitab pengkotbah.. yang di tulis..raja sulaiman..
bertapa... menyedihkanya.. ia menceritakan semua kenikmatan dunia..
so perjanjian Baru di tulis.. untuk sebuah perjajian yang baru..
kita hidup dalam perjanjian baru.. jd pedoman Hidup kita adalah
perjanjanjian baru..( tandart hidupnya pakai perjanjian baru..) -
4 Agustus 2015
FELIX930 tulis:
Malam teman-teman. Kali ini, saya mengajak kita semua yang bergabung di JK untuk mendiskusikan (maaf, tidak untuk menyalahkan pribadi-- tapi melihat "siapa kambing hitamnya") hal tersulit yang merupakan tantangan kita bersama (baca: Gereja) dan serta mencarikan solusi bersama. Yang mana, belakangan ini angka perceraian atau kawin-cerai makin marak di dalam gereja Kristen (baik Katolik maupun Protestan). Padahal, secara aturan gereja yang telah diwahyukan Tuhan Allah bahwa "Apa yang sudah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia. Selain maut yang memisahkan". Padahal, kalau boleh jujur sewaktu masa pacaran/ pengenalan itu, kelihatannya baik-baik saja dan terbaca sangat bahagia di kala itu. Pertanyaannya: Mengapa dia-nya (mereka) itu bercerai? Apakah karena "rumput" tetangga lebih menghijau? Ataukah faktor lain yang turut mempengaruhi? Mari, kita berdiskusi. Salam.
Dear felix,
Kalo menurut saya Tuhan memberikan kita kebebasan memilih dalam setiap keputusan yg kita ambil apakah itu bercerai ato yg lainnya, ketetapannya sdh jelas, tp ada hukum tabur tuai dlm setiap pilihan yg kita ambil dan ada "HARGA YG HRS DIBAYAR", jika siap menerima semua itu ya silahkan saja :)
-
4 Agustus 2015
Bercerai itu pertanda tidak bs tahan akan suatu permasalahan..Pdhl disitulah saling mengenal watak n tabiat pasangan dan bgm menghadapinya..
-
5 Agustus 2015
FELIX930 tulis:
Golyat: terima mas bro. Sederhana dan terlihat menantang, "sejauh mana mereka yakin n percaya sama Kristus". Nampaknya seberkas jawaban ini ditujukan ke saya. Maaf, sebaiknya dan alangkah menariknya jika jawaban itu diberikan pada mereka yang disertai dengan pertanyaan sederhana namun memancing. Mengapa Anda (baca: mereka) belum yakin dan percaya sama Kristus. Apakah Kristus itu "barang" mainan? salam.
salam bang felix..
Silahkan direnungkan sendiri dn berhikmat pribadi lepas pribadi seberapa besar iman percaya kita kpd Kristus.. kita sedang mepermainkan atau tdk, ingat Roh itu penurut ttp daging itu lemah, segala persoalan yg kita hadapi dlm hidup ini pasti bisa diselesaikan, ada 2 pilihan jln terang n jalan gelap, semua ada resikonya, jln terang berarti mengikuti jln n caranya Tuhan, atau jln gelap yg seolah2 terlihat jln terang..
sy berani bilang krn sy sdh mengalami hal2 yg membuatku jatuh bangun, klu sy mau enaknya dunia sy akn pilih jln gelap yg seolah2 adlh jalan terang, ttp sy pilih jalan terang dn tdk seenak yg dirasakan, ttp ada damai sejahtera..
mari kita sama2 belajar dn berhikmat apakah benar kita sungguh2 beriman trhdp Kristus.. atau kita masih terikat akn kekawatiran dlm hidup ini.. ada tertulis hidup bagi Kristus mati adlh keuntungan,
sdhkah kita menemukan Kristus n hidup didalamNya??
Salam
-
5 Agustus 2015
Yg bisa jawab ini mungkin lebih tepatnya teman2 JK yg pernah mengalami,ataupun korban dari perceraian (anak),itupun jika mereka ingin share, dan teman2 yg belum nikah dapat belajar dari pengalaman mereka. Klo hanya untuk"tebak2 buah manggis" sih,teman2 JK yg belum nikah pasti punya segudang jawaban. Jika ini pertanyaan diskusi, mungkin bisa disediakan seorang moderator yg kompeten di bidangnya (konselor pernikahan,pendeta or pastor), karena pertanyaan ini agak sensitif untuk sebagian orang dan jika salah menanggapi malah luka batin mereka akan bertambah parah. Theng kyu....
-
5 Agustus 2015
YONATHAN978 tulis:
Kalau menurut saya karena pada saat mereka BERPACARAN, kerjaannya cuman : jalan - jalan, nonton bioskop, makan, belanja, dll.
Jadi saat BERPACARAN cuma aktifitas fisik saja yang lebih banyak dilakukan, SEHARUSNYA : KOMUNIKASI-lah yang harus diutamakan, jadi dalam komunikasi tersebut dibahas tentang :
1.) MASA LALU, kalau ada masa lalu yang kelam harus diceritakan ke pasangan, bukan malah ditutup - tutupi, hanya karena takut kehilangan dia ( Main FAIR sejak AWAL ),karena saat pemberkatan nikah bukan hanya manusia yang memberkati, tetapi TUHAN juga turut serta ( TUHAN itu KUDUS ). Bagaimana TUHAN yang KUDUS memberkati pernikahan yang tidak KUDUS ? Karena [ernikahan yang kuat harus dibangun dengan Yesus sebagai FONDASI-nya.
2.) MASA KINI, masa kini membahas tentang apa yang dilakukan tiap pasangan saat itu, misalnya : pekerjaannya, gajinya, teman - temannya, keluarganya, dsb. Jadi kalau ada ganjalan tentang salah satunya yah bisa dimusyawarahkan, kalau tidak yah sudah, jangan memaksakan hubungan yang tidak baik dari semula.
3.) MASA DEPAN, masa depan membahas apa saja yang akan dilakukan di masa depan, misalnya mau punya anak berapa, terus siapa nanti yang akan mengurus anak, apakah isteri masih boleh bekerja,dsb. Karena pernikahan itu ibarat berlayar dengan 1 PERAHU, kalau tujuan akhirnya tidak sama, yah pasti nanti akan berpisah ditengah - tengah.
Dan yang tak kalah penting mungkin karena :
Pada saat berjuang untuk mendapatkan pasangannya menjadi isteri / suami, mereka mau menggunakan berbagai macam cara,baik halal / haram. Tetapi ketika sudah dapat mereka LUPA UNTUK MERAWAT & MEMPERTAHANKAN komitmen mereka, sehingga itu membuka celah bagi pencobaan.
Tak perduli CINTA AWAL yang sebesar apapun, kalau tidak di-charge pasti akan habis suatu saat nanti.
Dan Cinta itu ibarat tanaman, perlu air dan sinar matahari untuk tetap hidup. Jadi jangan jemu - jemu untuk memberikanlah pujian kepada suami / isteri anda, serta jangan menghianati kepercayaannya dengan BERSELINGKUH, karena TUHAN bisa memaafkan & melupakan, sedangkan MANUSIA paling tinggi cuma bisa Memaafkan, tidak untuk melupakan, jadi hubungan yang sudah TERKHIANATI pastinya tidak akan menjadi 100 % lagi.
Sekian dari saya, kalau ada salah kata mohon maaf CMIIW.
YONATHAN ..."Jadi saat BERPACARAN cuma aktifitas fisik saja yang lebih banyak dilakukan, SEHARUSNYA : KOMUNIKASI-lah yang harus diutamakan dan tidak mengkhianati pasangannya dengan kebohongan"
Komunikasi bukan sekadar ngobrol tetapi komunikasi yang terbuka dan jujur, tidak ada sesuatu yg ditutupi sehingga tidak ada ganjalan dan bisa terjalin hubungan dengan keterbukaan yang benar-benar baik ...karena keberhasilan suatu hubungan harus diawali dengan keterbukaan...
Yonanthan msh muda tapi sdh lumayan dewasa dlm pemikiran ya...smoga bermanfaat bagi yang sudah siap membangun rumah tangga spy tetap awet dan langgeng.. salam n trims..
5 Agustus 2015 diubah oleh JULIETTA127
-
5 Agustus 2015
DESHELA311 tulis:
Bercerai itu pertanda tidak bs tahan akan suatu permasalahan..Pdhl disitulah saling mengenal watak n tabiat pasangan dan bgm menghadapinya..
Bicara itu sangat mudah coba dijalankan setelah anda menikah
Sama sperti pengacara oce kaligis semasih dia pengacara enak bicara nya dan membela client nya, setelah dia merasakan nya wow...diam sperti kodok kejepit ban BAJAJ -
5 Agustus 2015
penonton merasa selalu lebih baik dari pemain