M3M0L091A: adveniat regnum tuum

I choose to love you in silence...

For in silence I found no rejection,

I choose to love you in loneliness...

For in loneliness no one owns you except me,

I choose to adore you from a distance...

For distance will shield me from a pain,

I choose to kiss you in the wind...

For the wind is gentler than my lips,

I choose to hold you in my dreams...

For in my dreams, you have no end.

      -----Rumi-----

Like it soooo

SANTY423 tulis:

I choose to love you in silence...

For in silence I found no rejection,

I choose to love you in loneliness...

For in loneliness no one owns you except me,

I choose to adore you from a distance...

For distance will shield me from a pain,

I choose to kiss you in the wind...

For the wind is gentler than my lips,

I choose to hold you in my dreams...

For in my dreams, you have no end.

     -----Rumi-----

(73/365)
jalan tak ada ujung dan aku yang meragukannya...

jika ya berikan aku alamat

atau sekadar isyarat

secercah cerah,

ke mana harus berlangkah

biar segala damba jadi nyata?

bukankah segala yang berawal pasti berakhir?

tak ada jalan yang tak ada ujung....

(bogadharma, 14 maret 2018)

(74/365)
Aller anfang ist nicht schwer
tetapi berbahagialah engkau
yang mau memilih untuk memulai
sebab apa artinya akhir tanpa awal?

(bogadharma, 15 maret 2018)

(75/365)
tak perlu menunggu jika ragu...

bukankah setiap jalan selalu beralamat tuju?

(bogadharma, 16 maret 2018)

(76/365)
NYEPI

Seumpama Isa yang menempuh jalan sunyi
menyesap hening padang senyap

Selamat bergurun sunyi....

(bogadharma, 17 Maret 2018)

(77/365)
Seraut wajah malam yang kusam
barangkali adalah wajah yang paling kau benci

tapi juga adalah wajah yang paling kau cari

tuk bersembunyi

dari sorot tatap lawan-lawanmu

dengan amarah yang menyala di matanya...

(bogadharma, 18 Maret 2018)

(78/365)
Entah siapatah yang berkenan menjadi rembulan untuk malammu yang lengang tenang...? seseorang dari tanah sebrang

menyebrangi rindunya dengan debur ombak

riaknya adalah getar yang mendebar sukma

(bogadharma, 19 Maret 2018)

(79/365)
Sepanjang lorong sunyi...
ada ceruk luka
tanpa lolong
mengatup sayat
pada ayat-ayat kelam

(bogadharma, 20 Maret 2018)

80/365)
Tiba tiba aku ingat yang jenaka itu
tentang katak yang memikul kerbau
juga mimpi ayam jadi polisi
memikul rindu
sekian elang yang tertangkap
....
Ah...
bukan saya berkata bohong
yang jenaka
kadang juga celaka

#selamatharipuisiinternasional#

(bogadharma, 21 maret 2018)

(81/365)
Dan engkau
mengalirlah dalam kata...
dengan hening yang tak terkata
hingga tumbuh kuncup-kuncup bening
dalam sunyi yang sakral...

(bogadharma, 22 Maret 2018)

(82/365)
Sepi sepisau luka sepikul risau
sepi sekeping galau sepikul kalau...
Sepi sekeping duka sekuping tuli
Sepi...sepisau siapa menggores luka
Sepi sekeping galau mengucur darah...
Sepi sepikul peti sebakul rangka...

(bogadharma, 23 maret 2018)

(83/365)
sebelum musim gugur tiba
dibukanya katub rahim
untuk semua yang bakal rebah
dengan hangat sunyi
mendekap semesta...
Esok...
Setelah usai segala kulai
dimulaimya musim baru
dengan tunas penuh sumringah

(bogadharma, 24 maret 2018)

(84/365)
Kepada dedaun dan reranting patah
tak kutitipkan apa
cuma tanya mendamba jawab
Tangan siapa menjamah gemas
lalu menghunus pedang
hingga kulai jadi lunglai
mulut siapa yang paling lantang
hingga riang jadi sangsai
menjelma bantai?
Yang berteriak dengan lantang
Nyangkalnya 3 kali...

ah....
semoga yang bernyanyi dengan baik
cukup berdoa dua kali
jangan sampai berdosa tiga kali

Selamat berpekan Suci

(bogadharma, 25 maret 2018)

(85/365)
Sepotong senja yang merunduk
dan engkau yang masih merindu pelangi
mengharap hari tak segera berlalu

(bogadharma, 26 Maret 2018)

(86/365)
Bukan aku ya Tuan?
Malam belum juga larut
menggayut mimpi tak berkasut
di antara sorak sorai
yang perlahan-lahan lunglai...
Siapa memekik raja?
Barangkali dia
atau mereka

(bogadharma, 27 maret 2018)

(87/365)
Rabu Trewa

Bulan jatuh di bibir Yudas

(bogadharma, 28 Maret 2018)

(88/365)
Kalau Rabu itu berakhir abu
Haruskah kamis  berakhir amis?

Selingkar Kamis manis

di meja perjamuan
Tempat TUBUH dan DARAH di takhtakan

telah berakhir amis

(bogadharma, 29 Maret 2018)
......

(89/365)
wajah jumat yang mengumat itu

ketika kami mengetuk surga

dengan lonceng kematian

dari Rumah kami

dan kamu memanggil-manggil nama-Nya...

dari Rumahmu

(bogadharma, 30 Maret 2018)

(90/365)
Dia memang harus bangkit
agar kubur itu kosong
dan yang kosong itu untuk kamu
ya untuk kamu yang mau hidup bersama-Nya

Mari bergegas ke kubur

Alleluya

(bogadharma, 31 Maret 2018)

(91/365)
SELAMAT PESTA PASKAH

bergegaslah para tuan...
sebab para puan
sudah mendahului kamu

(bogadharma Paska, 01 April 2018)

(92/365)

Begitu jauhkah Timur dari barat
atau Utara dari Selatan?

Bogadharma, 02 April 2018

(93/365)
Yang paling menawan adalah rembulan di antara awan gemawan...

engkau di antara kami

yang tertawan di antara gugus gugus rindu

(bogadharma, 03 April 2018)

(94/365)
Entah bibit apa yang tersemai di bibirmu...
ketika sebaris semut beriring mencecapnya...

barangkali ada gula di sana...

(bogadharma, 04 April 2018)

(95/365)

Andai tak ada jalan pulang
perkenankan aku memanggil manggil masa silam

di antara sahut syair-syair tetua

pada selingkar Dolo-dolo

(bogadharma, 05 April 2018)