Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

belajar kesehatan mental, mengenal Depresi terselubung

ForumCampur-campur

1 – 25 dari 240    Ke halaman:  1  2  3 ... 10  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 5 Januari 2018

    Apa itu depresi terselubung?

    hellosehat.com/hidup-sehat/psi ... si-terselubung/

    Depresi terselubung adalah gejala perasaan tertekan dalam diri orang-orang yang secara keseluruhan tergolong normal, akan tetapi, terkadang menunjukkan perilaku yang bersifat depresif. Gejala depresinya tidak terlalu kentara, melainkan terselubung atau tersembunyi dalam keseluruhan perilaku normalnya di kehidupan sehari-hari.

    Gejalanya yang samar dan umumnya terdapat pada orang normal, membuat diagnosis depresi terselubung (masked depresion) menjadi sulit.

    Gejala fisik dari depresi terselubung:

    *Kehilangan nafsu makan, tanpa alasan yang jelas.
    *Berat badan cenderung menurun karena hilangnya nafsu makan.
    *Mudah lelah dalam melakukan kegiatan-kegiatan fisik.
    *Badan selalu terasa lemah, kurang bergairah, tak bertenaga, dan sebagainya.
    *Mengalami gangguan tidur, misalnya sukar tidur, diganggu oleh mimpi-mimpi buruk, dan sebagainya.
    *Menstruasi yang tidak teratur (pada wanita).
    *Sembelit, yaitu susah buang air besar.

    Gejala emosional dari depresi terselubung:

    *Suasana batin yang kurang menentu dan tidak tenteram.
    *Selalu cemas dalam menghadapi berbagai hal, walaupun hal tersebut sepele untuk sebagian besar orang.
    *Diliputi perasaan sedih yang terus menerus tanpa alasan yang jelas.
    *Marah-marah yang tidak jelas arah dan alasannya.
    *Perasaan berdosa tanpa alasan yang jelas, atas segala perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukannya.

    Gejala kognitif dari depresi terselubung:

    *Konsep diri yang negatif dan memandang diri sendiri tidak berharga.
    *Harapan-harapan yang bersifat negatif.
    *Mengkritik diri sendiri terus menerus dan cenderung tidak puas terhadap hasil yang sudah diraih sebelumnya
    *Cenderung mengutuk diri sendiri.
    *Ragu-ragu dalam membuat keputusan Memiliki pandangan yang negatif terhadap dunia luar.
    *Tidak berdaya dan putus asa terhadap masa depannya.
    *Diliputi oleh keyakinan-keyakinan tertentu yang kurang masuk akal.

    Gejala motorik dari depresi terselubung:

    *Selalu gelisah dan tidak tahu arah dan tindakan secara jelas.
    *Menangis yang kurang jelas alasannya, dan sering dilakukan.
    *Ritme tindakan yang lamban dalam kegiatan sehari-hari
    *Berusaha menghindar terhadap berbagai rangsangan atau menghindari orang lain, sekali pun keluarga atau sahabat
    *Gangguan halusinasi yaitu mengamati (mendengar, melihat, meraba, dan sebagainya) sesuatu tanpa kehadiran objeknya.

    Nah, dari sejumlah daftar di atas apakah Anda pernah memilikinya? Jika ya, jangan lupa untuk terus mendekat pada Tuhan. Bila perlu, segeralah meminta bantuan orang lain untuk keluar dari fase tersebut, mulai dari keluarga terdekat, sahabat, atau kerabat untuk berbagi masalah yang membuat diri Anda tertekan. Apabila Anda terus mengalami gejala-gejala tersebut dan kesulitan untuk mengatasi, ada baiknya Anda menghubungi dokter atau psikolog. Selamat merefleksi diri.

    Artikel saya culik dari web, sekedar sharing saja, siapa tau membantu bagi yg selalu merasa negatif (bagian yang saya garis bawahi dan cetak miring) sering saya jumpai dari orang-orang yang terkadang ngobrol dengan saya, mungkin dengan membaca, hati dan pikiran terbuka, lebih baik lagi jika mau share/cerita :) mungkin bukan dengan saya....dengan orang terdekat anda. Salam sehat dan bahagia,

    Please don,t forget Jesus love you more than you do ;-)

    Solo 05/01/2018

  • HENNY421

    5 Januari 2018

    Kalau sering minder, termasuk depresi terselubung nggak ya?

    AYUSARI311 tulis:

    Apa itu depresi terselubung?

    hellosehat.com/hidup-sehat/psi ... si-terselubung/

    Depresi terselubung adalah gejala perasaan tertekan dalam diri orang-orang yang secara keseluruhan tergolong normal, akan tetapi, terkadang menunjukkan perilaku yang bersifat depresif. Gejala depresinya tidak terlalu kentara, melainkan terselubung atau tersembunyi dalam keseluruhan perilaku normalnya di kehidupan sehari-hari.

    Gejalanya yang samar dan umumnya terdapat pada orang normal, membuat diagnosis depresi terselubung (masked depresion) menjadi sulit.

    Gejala fisik dari depresi terselubung:

    *Kehilangan nafsu makan, tanpa alasan yang jelas.

    *Berat badan cenderung menurun karena hilangnya nafsu makan.

    *Mudah lelah dalam melakukan kegiatan-kegiatan fisik.

    *Badan selalu terasa lemah, kurang bergairah, tak bertenaga, dan sebagainya.

    *Mengalami gangguan tidur, misalnya sukar tidur, diganggu oleh mimpi-mimpi buruk, dan sebagainya.

    *Menstruasi yang tidak teratur (pada wanita).

    *Sembelit, yaitu susah buang air besar.

    Gejala emosional dari depresi terselubung:

    *Suasana batin yang kurang menentu dan tidak tenteram.

    *Selalu cemas dalam menghadapi berbagai hal, walaupun hal tersebut sepele untuk sebagian besar orang.

    *Diliputi perasaan sedih yang terus menerus tanpa alasan yang jelas.

    *Marah-marah yang tidak jelas arah dan alasannya.

    *Perasaan berdosa tanpa alasan yang jelas, atas segala perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukannya.

    Gejala kognitif dari depresi terselubung:

    *Konsep diri yang negatif dan memandang diri sendiri tidak berharga.

    *Harapan-harapan yang bersifat negatif.

    *Mengkritik diri sendiri terus menerus dan cenderung tidak puas terhadap hasil yang sudah diraih sebelumnya

    *Cenderung mengutuk diri sendiri.

    *Ragu-ragu dalam membuat keputusan Memiliki pandangan yang negatif terhadap dunia luar.

    *Tidak berdaya dan putus asa terhadap masa depannya.

    *Diliputi oleh keyakinan-keyakinan tertentu yang kurang masuk akal.

    Gejala motorik dari depresi terselubung:

    *Selalu gelisah dan tidak tahu arah dan tindakan secara jelas.

    *Menangis yang kurang jelas alasannya, dan sering dilakukan.

    *Ritme tindakan yang lamban dalam kegiatan sehari-hari

    *Berusaha menghindar terhadap berbagai rangsangan atau menghindari orang lain, sekali pun keluarga atau sahabat

    *Gangguan halusinasi yaitu mengamati (mendengar, melihat, meraba, dan sebagainya) sesuatu tanpa kehadiran objeknya.

    Nah, dari sejumlah daftar di atas apakah Anda pernah memilikinya? Jika ya, jangan lupa untuk terus mendekat pada Tuhan. Bila perlu, segeralah meminta bantuan orang lain untuk keluar dari fase tersebut, mulai dari keluarga terdekat, sahabat, atau kerabat untuk berbagi masalah yang membuat diri Anda tertekan. Apabila Anda terus mengalami gejala-gejala tersebut dan kesulitan untuk mengatasi, ada baiknya Anda menghubungi dokter atau psikolog. Selamat merefleksi diri.

    Artikel saya culik dari web, sekedar sharing saja, siapa tau membantu bagi yg selalu merasa negatif (bagian yang saya garis bawahi dan cetak miring) sering saya jumpai dari orang-orang yang terkadang ngobrol dengan saya, mungkin dengan membaca, hati dan pikiran terbuka, lebih baik lagi jika mau share/cerita :) mungkin bukan dengan saya....dengan orang terdekat anda. Salam sehat dan bahagia,

    Please don,t forget Jesus love you more than you do ;-)

    Solo 05/01/2018

  • 5 Januari 2018

    Coba latihan dulu kali ya mbak, untuk berusaha ada di keramaian, berkomunikasi dengan banyak orang, kalo hilang berarti bukan...tapi kalau mindernya lebih ke konsep diri tidak bagus itu yg mungkin menjurus ke sini

    HENNY421 tulis:

    Kalau sering minder, termasuk depresi terselubung nggak ya?

  • HENNY421

    5 Januari 2018

    Ok i c

    AYUSARI311 tulis:

    Coba latihan dulu kali ya mbak, untuk berusaha ada di keramaian, berkomunikasi dengan banyak orang, kalo hilang berarti bukan...tapi kalau mindernya lebih ke konsep diri tidak bagus itu yg mungkin menjurus ke sini

  • EBTA253

    5 Januari 2018

    Kalo aku sih demam panggung, grogi kalo mau ngomong d dpn bnyak orang. Sbenernya bisa dan bnyk yg mau disampekan tapi pas dilihat bnyak orang lgsg gugup akhirnya singkat bgt. Yg psti ini bkn depresi kan tp karena aku pemalu yak :-D

    Utk mendeteksinya udah terlihat dr fisik berat badanku susah turun bhkan cenderung naik, aku juga gak pernah nangis tanpa alasan. Paling nangis krn ngiris2 bawang merah hikhikshiks...

    #met maksi kawan2

  • SKY790

    5 Januari 2018

    @ayusari

    boleh ikut bertanya??

    saya pernah punya teman cwe, dia menyatakan diri sebagai asexsual tidak tertarik dalam hubungan lawan jenis atau sejenis. dia enggan di sebut dalam golongan LGBT apa itu juga bisa di anggap depresi terselubung??? pemikiran dia tentang hubungan adalah sebuah relasi menguntungkan. kami (saya dan beberapa teman cwe) pernah menasehati tapi sepertinya kalah pemikiran.

  • 5 Januari 2018

    EBTA253 tulis:

    Kalo aku sih demam panggung, grogi kalo mau ngomong d dpn bnyak orang. Sbenernya bisa dan bnyk yg mau disampekan tapi pas dilihat bnyak orang lgsg gugup akhirnya singkat bgt. Yg psti ini bkn depresi kan tp karena aku pemalu yak :-D

    Utk mendeteksinya udah terlihat dr fisik berat badanku susah turun bhkan cenderung naik, aku juga gak pernah nangis tanpa alasan. Paling nangis krn ngiris2 bawang merah hikhikshiks...

    #met maksi kawan2

    iya karena pemalu itu :up:sehat berarti kalau nangis ada alasannya, bawang goreng ya :-) pakai nasi hangat dan kecap, enak tuh :-m

  • 5 Januari 2018

    SKY790 tulis:

    @ayusari

    boleh ikut bertanya??

    saya pernah punya teman cwe, dia menyatakan diri sebagai asexsual tidak tertarik dalam hubungan lawan jenis atau sejenis. dia enggan di sebut dalam golongan LGBT apa itu juga bisa di anggap depresi terselubung??? pemikiran dia tentang hubungan adalah sebuah relasi menguntungkan. kami (saya dan beberapa teman cwe) pernah menasehati tapi sepertinya kalah pemikiran.

    setau saya asexual itu memang bukan LGBT mbak, asexsual itu keadaan pribadi dia yang memang tidak memiliki ketertarikan sexual dengan orang lain (gender apapun), namun dia masih perlu komunikasi dengan orang lain sebagai makhluk sosial, dia cukup dengan perhatian, komunikasi yang baik, sudah bahagia hatinya. Seperti anak di dalam keluarga, diperhatikan sudah bahagia.Kalau LGBT memang mencari relasi.

    Sulit untuk tahu apakah dia memiliki pemikiran tersebut karena depresi atau bukan, mungkin disarankan menemui ahlinya saja...tapi untuk awalnya harus mau menyadari,menerima dan mengakui kalau dia memang perlu mencari tau apakah ia bermasalah,

    karena satu dan lain hal, bisa jadi ini hanya fase dia ingin sendiri baru mau sendiri saja...

  • THEODORUS086

    5 Januari 2018

    Info yang bagus.

    Selain yang disebutkan di atas (jika masih berlanjut akan dibarengi dengan) kecemasan (axienty) dan panic attack. Kalau seperti sis @ebta itu tergolong kecemasan normal. Menjadi tidak normal ketika kecemasan itu menurunkan kualitas hidup, dikit-dikit cemas dan dibarengi gejala psikosomatik. Dan gejalanya terus berulang.

    BD^0^

  • LEO964

    5 Januari 2018

    ada aqua???

    owh salah ternyata itu dehidrasi

    wkwkwkwk

  • LEO964

    5 Januari 2018

    ada aqua???

    owh salah ternyata itu dehidrasi

    wkwkwkwk

  • CHRISTIAN701

    5 Januari 2018

    bagus tips dan beritanya. semoga saya tidak mendapat gejala depresi terselubung. walaupun ada sedikit.

    kalau soal sering bingung itu masuk depresi / efek dari depresi ?

  • SKY790

    5 Januari 2018

    @ayusari

    benar jiwanya seperti anak dalam keluarga, dia tidak butuh orang lain selain keluarga. beberapa teman melarang saya dekat dengan dia (Y) mereka beranggapan itu adalah penyakit kelainan jiwa. saya kagum karena dia ahli menggambar manga jepang. oh,,, iya teman saya itu seorang muslim (maaf tidak bermaksud membawa keyakinan lain di forum ini)

    apa kah ini juga bisa di bilang "tawar hati" dari sisi kristen?? jika di lihat dari karakternya dia sangat lovely terhadap anak anak bahkan care dengan ayah tirinya. bisa di bilang keluarga inti saja yang menjadi prioritas buatnya.

    maaf klo  pertanyaan saya OOT

  • 5 Januari 2018

    THEODORUS086 tulis:

    Info yang bagus.

    Selain yang disebutkan di atas (jika masih berlanjut akan dibarengi dengan) kecemasan (axienty) dan panic attack. Kalau seperti sis @ebta itu tergolong kecemasan normal. Menjadi tidak normal ketika kecemasan itu menurunkan kualitas hidup, dikit-dikit cemas dan dibarengi gejala psikosomatik. Dan gejalanya terus berulang.

    BD^0^

    Ini sudah masuk depresi

    Terimakasih tambahan infonya :)

  • 5 Januari 2018

    LEO964 tulis:

    ada aqua???

    owh salah ternyata itu dehidrasi

    wkwkwkwk

    Sampai dikirim 2x nih

    Minum dulu bang, minum Aqua biar segar kembali hehehe

  • 5 Januari 2018

    CHRISTIAN701 tulis:

    bagus tips dan beritanya. semoga saya tidak mendapat gejala depresi terselubung. walaupun ada sedikit.

    kalau soal sering bingung itu masuk depresi / efek dari depresi ?

    Kira-kira bingung itu waktu mau apa? Atau dalam kondisi apa? Apakah setiap waktu tanpa alasan atau bagaimana?

    Kadang wajar sih kalau bingung memutuskan sesuatu, perlu waktu menimbang hal yang penting :)

    Coba dipetakan dahulu mas bingungnya pas apa

    Semoga artikelnya membantu ya, bisa jadi pengingat untuk lebih introspeksi diri ;) dan semoga bukan depresi

  • 5 Januari 2018

    SKY790 tulis:

    @ayusari

    benar jiwanya seperti anak dalam keluarga, dia tidak butuh orang lain selain keluarga. beberapa teman melarang saya dekat dengan dia (Y) mereka beranggapan itu adalah penyakit kelainan jiwa. saya kagum karena dia ahli menggambar manga jepang. oh,,, iya teman saya itu seorang muslim (maaf tidak bermaksud membawa keyakinan lain di forum ini)

    apa kah ini juga bisa di bilang "tawar hati" dari sisi kristen?? jika di lihat dari karakternya dia sangat lovely terhadap anak anak bahkan care dengan ayah tirinya. bisa di bilang keluarga inti saja yang menjadi prioritas buatnya.

    maaf klo  pertanyaan saya OOT

    Iya mbak agak oot, saya coba cari dulu referensinya ya, nanti saya jabarkan apa yg saya dapat dan tahu :)

  • LEO964

    5 Januari 2018

    AYUSARI311 tulis:

    Sampai dikirim 2x nih

    Minum dulu bang, minum Aqua biar segar kembali hehehe

    itu bukti nyata kalo jaringan internet lg dehidrasi

    hahaha

  • FAJAR882

    5 Januari 2018

    CHRISTIAN701 tulis:

    bagus tips dan beritanya. semoga saya tidak mendapat gejala depresi terselubung. walaupun ada sedikit.

    kalau soal sering bingung itu masuk depresi / efek dari depresi ?

    Ikutan nimbrung ah..

    Sori Bro, ikutan jawab yak.

    Kayaknya, yg (bisa/mungkin) terjadi justru sebaliknya, Bro. "Depresi itu bisa merupakan efek dari (atau disebabkan karena) sering bingung."

    Maka, kalau saran saya sih.. jangan lah terlalu sering bingung, Bro.. nanti bisa depresi lho. Udah lah, (hal2) yang bisa/sering bikin bingung, gak usah dibingung-in lahh.. Dipakai santai saja. :-D ahahaha..

    (#analisa #psikologdadakan)

    (*tapi positif kok, suwer.. *peace..)

  • 5 Januari 2018

    ini barusan memastikan istilah "tawar hati" dahulu sebelum menjawab,(cek web dulu, takut salah saya)  tawar hati lebih ke rasa menyerah, kehilangan harapan, mempertanyakan hal yg terjadi/kondisinya kepada Tuhan, mungkin ini lebih ke sisi rohani, jadi solusinya harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan, ini bisa juga masuk sedikit ke ranah depresi, tapi menurut saya tidak terkait dengan asexual tadi...manusia yg asexual tetap beribadah, bersikap baik pada orang tua, bisa menyayangi dan menjalin komunikasi, relasi (bukan cinta) pertemanan dan kekeluargaan yang normal, mungkin ingin menikah juga tapi bukan untuk hubungan suami-istri tapi lebih ke kepuasan hati dan emosi bukan karena faktor biologisnya. jarang pula bahasan ini dibahas, karena mungkin kalau di Indonesia ya mereka tidak secara terbuka menyatakan dirinya asexual.

    Bagian berteman dengan Y, saya rasa ngga ada masalah, kata teman2 yg lain ttg Y lebih ke persepsi mereka pribadi (dengan pemahaman sendiri), niatnya peduli dengan anda mungkin hehehe, dan kalau keluarga jadi prioritas menurut saya wajar sekali...saya juga memprioritaskan keluarga saya :)

    mohon maaf jika jawabannya kurang memuaskan atau salah, sama-sama belajar sambil diskusi yaa  ;-)

    SKY790 tulis:

    @ayusari

    benar jiwanya seperti anak dalam keluarga, dia tidak butuh orang lain selain keluarga. beberapa teman melarang saya dekat dengan dia (Y) mereka beranggapan itu adalah penyakit kelainan jiwa. saya kagum karena dia ahli menggambar manga jepang. oh,,, iya teman saya itu seorang muslim (maaf tidak bermaksud membawa keyakinan lain di forum ini)

    apa kah ini juga bisa di bilang "tawar hati" dari sisi kristen?? jika di lihat dari karakternya dia sangat lovely terhadap anak anak bahkan care dengan ayah tirinya. bisa di bilang keluarga inti saja yang menjadi prioritas buatnya.

    maaf klo  pertanyaan saya OOT

  • ANTHO638

    5 Januari 2018

    Kira2 depresi terselubung ini dampaknya ke kesehatan seperti apa ya??

    Apa bisa menyebabkan penyakit2 tertentu, entah itu dlm jangka pendek atau jangka panjang??

  • 5 Januari 2018

    terimakasih ikut gabung dan nimbrung di sini mas Fajar :) saya setuju dengan poin satu ini, menghadapi segala masalah jangan terlalu-terlalu.....sedih boleh, beri waktu bersedih tapi tidak boleh berlarut2, terlalu marah juga tidak baik, terlalu kecewa dan sebagainya diberi porsi secukupnya.. lebih sehat memang tertawa dan dibawa santai saja apapun masalahnya minumnya teh botol sosro *korbaniklan hahaha

    FAJAR882 tulis:

    Ikutan nimbrung ah..

    Sori Bro, ikutan jawab yak.

    Kayaknya, yg (bisa/mungkin) terjadi justru sebaliknya, Bro. "Depresi itu bisa merupakan efek dari (atau disebabkan karena) sering bingung."

    Maka, kalau saran saya sih.. jangan lah terlalu sering bingung, Bro.. nanti bisa depresi lho. Udah lah, (hal2) yang bisa/sering bikin bingung, gak usah dibingung-in lahh.. Dipakai santai saja. :-D ahahaha..

    (#analisa #psikologdadakan)

    (*tapi positif kok, suwer.. *peace..)

  • LEO964

    5 Januari 2018

    AYUSARI311 tulis:

    terimakasih ikut gabung dan nimbrung di sini mas Fajar :) saya setuju dengan poin satu ini, menghadapi segala masalah jangan terlalu-terlalu.....sedih boleh, beri waktu bersedih tapi tidak boleh berlarut2, terlalu marah juga tidak baik, terlalu kecewa dan sebagainya diberi porsi secukupnya.. lebih sehat memang tertawa dan dibawa santai saja apapun masalahnya minumnya teh botol sosro *korbaniklan hahaha

    maaf meluruskan manusia minumnya air bukan teh sebab teh itu daun

    hehehe peace

  • 5 Januari 2018

    Halo mas Antho, salam kenal dulu ya hehe

    dampak kesehatannya jangka pendek  ada, kalau terus-terusan tanpa penanganan bisa menjadi jangka panjang, bisa depresi berat mas...perlu perawatan serius, psikolog dan terapi kejiwaan.

    topik bahasan ini lebih ke refleksi diri untuk mengenal emosi kita sendiri, cara kita menyikapi sesuatu, cara kita menghadapi suatu masalah (saya juga masih belajar dan belajar, namun yakin seiring bertambahnya usia dan kedewasaan kita menjadi manusia yg lebih baik :up: )

    siapa yg bisa mengenali diri kita dengan baik? ya kita sendiri mas.... kalau tanda2 yg dijelaskan muncul itukan ada, itu sudah jadi efek jangka pendek....semakin cepat kita intropeksi diri semakin cepat tau akar masalahnya, bisa minta dukungan keluarga, teman, memperbaiki kualitas keimanan dan konsep diri kita :) sehat tidak hanya jasmani tapi juga jiwa/rohani kita :-)

    ANTHO638 tulis:

    Kira2 depresi terselubung ini dampaknya ke kesehatan seperti apa ya??

    Apa bisa menyebabkan penyakit2 tertentu, entah itu dlm jangka pendek atau jangka panjang??

  • 5 Januari 2018

    Di daerah khusus area saya minum teh mas, macem2 teh, teh nyapu, teh dandang.....ajaib ka, ngga masalah kalau cuma daun, sapu ama dandang aja doyan hehehe

    di daerah asal mas Leo cuman ada air ya, haduh kasian :-D

    LEO964 tulis:

    maaf meluruskan manusia minumnya air bukan teh sebab teh itu daun

    hehehe peace

1 – 25 dari 240    Ke halaman:  1  2  3 ... 10  Selanjutnya Kirim tanggapan