Apa sih yang paling sering ditanyakan saat kenalan?

ECHY268 tulis:

Sist Miya...

andaikan kamu di posisi 2 wanita yg dibahas di atas, 1 yg suami msk penjara (baca dech tulisan Bro V) dan yg 1 lg yg dibahas sist Yanah.

Andaikan kamu yg jd wanita2 tsb, msh mau bertahan ga?

#Duh, jgn diperpanjang ntar kita kena kasus hukum lg.

Jgn sebut profesinya ya.....

Sy akan tetap bertahan kak😁

Alasanny sy mo inbox ke kakak, tp ternyata kakak nda fulmem😔

Bahkan di semua agama cerai itu tdk baik lah di agama terbesar sdr kita cerai itu dibenci Allah tp diperbolehkan

Jd bg yg mengajukan proses ggt itu akan jd pilihan meskipun akan dibenci Allah namun diperbolehkan bg psg yg tdk menginginkan itu bs jd musibah krn alasan tertentu mis: psg nya selingkuh, krn perbedaan usia yg cukup jauh merasa msh muda punya keinginan cr yg lbh muda, lbh ok dsb

Tentang Perceraian

Indikator ini diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung No. 4 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2013 Sebagai Pedoman Pelaksana Tugas Bagi Pengadilan (SEMA 4/2014), sebagai berikut:

Gugatan cerai dapat dikabulkan jika fakta (persidangan) menunjukkan rumah tangga sudah pecah (broken marriage) dengan indikator antara lain

1. Sudah ada upaya damai tetapi tidak  

   berhasil

2. Sudah tidak ada komunikasi yang baik  

   antara suami dan isteri

3. Salah satu pihak atau masing-masing

   pihak meninggalkan kewajibannya  

   sebagai suami isteri

4.Telah terjadi pisah ranjang/tempat.  

    tinggal bersama

5. Hal-hal lain yang ditemukan dalam

   persidangan (seperti adanya Wanita/Pria

   idaman lain, KDRT, main judi, dan lain-

    lain)

Shg salah 1 indikator tsb terpenuhi mk cerai bakal terjadi

Meskipun pihak Tergugat dg berbagai cara mau mempertahankan rt tp penggugat tdk mau tinggal serumah lg ya ahkirnya usahanya akan sia² buat mempertahankan rt nya tetep akan diputus cerai

MIYA971 tulis:

Di semua suku sepertiny sama kak, cerai itu nda baik.. Nda ada jg yg mau kawin cerai, tergantung masalah/alasannya masing"nya kak. Pada dasarny klo bisa dipertahankan..knp hrs bercerai. Tapi itulah kelahiran, jodoh, kematian Kita nda tau.

SINTANAULI838 tulis:

Well yeah, pastinya softskill empati dan komunikasi yg baik memang ada perkembangan koh Vinc, mental juga jd mayan kuatlah klu kena omelan wkkk.

Berusaha utk positif, tp klu feedbacknya negatif ya berserah saja. Mungkin perlu belajar utk more and more positif and humble my self.

Aq selalu ingat ini, "setiap perbuatan orang mungkin baik dalam pandangannya sendiri, tapi Tuhanlah yang menilai maksud hatinya" (Amsal 16:2 BIS). Begitulah... :))

Yah bener sih, krn sering musti deliver " bad news" akhirnya skill komunikasi jd terasah dng sendirinya ya😂

Btw, ayat yg bagus👍

Baru nyadar ada ayat itu

SINTANAULI838 tulis:

Aq selalu ingat ini, "setiap perbuatan orang mungkin baik dalam pandangannya sendiri, tapi Tuhanlah yang menilai maksud hatinya" (Amsal 16:2 BIS). Begitulah... :))

Iya bener,  undang-undang Allah jd complicated krn sering di seret2 ke UU manusia.

Sounds silly but subtancially it's not.  

ECHY268 tulis:

Ga usah jauh2 Bro V...

Itu yg pengacara kondang.. krg jelatan apa itu ama wanita. Istrinya diam aj. Kdg aku pikir kuat ya istrinya itu.

Tapi kl di pikir2 lg secara logika. Bagus jg istrinya itu tetap bertahan. Secara aset2 byk di kasih ke dia. Jd yg di ksh ke pelakor plg brp.

I know exactly who you mean😂

Tapi sbg cowo, gak berani kritik doi, karena...If I were in his shoes, gak yakin bisa berbuat lbh baik dr dia😂

ECHY268 tulis:

@ Bro V, terlepas dari beberapa oknum pria/suami org batak yg kita bahas di atas. Lbh byk yg baik lho...

...

Jika terlalu berat dtg ke rumah Tulang atau namboru dll utk bertukar pikiran, jgn lgsg ambil tindakan cerai atau yg lain. Suami istri hrs saling mengasihi dst...

Iya Sist,sangat yakin yg baik jauhh lbh banyak, gak tau pernah ada riset atau gak, tapi kayaknya tingkat perceraian di suku Batak relatif kecil ( just IMHO)

And temen2 batak ( cowo), sering bilang, wanita2 batak itu extremely faithful, makanya disamping karena alasan "kebiasaan dan adat", itu salah satu alasan kenapa mereka jarang terpikir untuk menikah dengan wanita di luar suku batak

ECHY268 tulis:

Pesta adat org batak, bkn org dtg makan, salaman, ksh amplop lalu pulang BUKAN.

Tapi, penuh dg seremony pemberian ulos sbg simbol pemersatu. Saat ulos diberikan lengkap dg berbagai harapan, petuah dan nasehat dari seluruh keluarga besar.

Makanya, saat ada konflik MALU utk cerai karna saat pesta adat saat nikah, sudah segambreng petuah yg diberikan mulai dri pihak kel wanita pun kel pihak pria.

Begitulah kira2.....

Tapi soal pesta pernikahan batak, thats something yah sist😂

Pernah datang bbrp x ke pernikahan batak, pasti ketemu dengan deretan meja panjang kyk buat rapat dewan, lengkap dengan seat assignment yg jelas, ada semcm papan nama di tiap kursinya

And tamu yg bukan orang batak bener2 spt berada di luar arena😂

Kemampuan menjaga kemurnian adat disitu bener2 something bgt.

I really admire that👍

MIYA971 tulis:

Sy penasaran dgn kata" abang ttg mendapatkan pacar" setelah bercerai👆🤭🤭

Penasaran nya di aspek mana neng Miya?

MIYA971 tulis:

Coz itu di atas tadi yah..menurutku krn abang berpengalaman..so, banyak yg pdkt😉

Masih perlu belajar banyak, hormat guru🙏

#Colek sist ria

Halahhh😂

Trims.. 😊😇

VINCENT012 tulis:

Yah bener sih, krn sering musti deliver " bad news" akhirnya skill komunikasi jd terasah dng sendirinya ya😂

Btw, ayat yg bagus👍

Baru nyadar ada ayat itu

Wow, bahasanya tingkat dewa ini, aku mah gagal paham bang hehe...

CRISTIANO501 tulis:

Iya bener,  undang-undang Allah jd complicated krn sering di seret2 ke UU manusia.

Sounds silly but subtancially it's not.  

Alasan logisnya mungkin karena salah satu pihak atau ke dua bela pihak sudah mengingkari atau melanggar kesepakatan bersama dari janji pernikahan yg suci dan kudus yg diucapkan di hadapan Tuhan dan para saksi.

ETTI994 tulis:

Berhubung diatas banyak menyinggung tentang perceraian, mau nanya, "mengapa berani memilih perceraian?"

Norek.

CRISTIANO501 tulis:

Kl aku sampe saat ini percaya (dlm konteks yg luas), IMO, perceraian itu pilihan (cerai mati, excluded), walau org bisa memberi justufikasi yg berbeda2. Dari awal sdh  berhadapan dgn pilihan2..  a sequence of choices.. and that is a Free Will from the beginning ( so sorry, bukan bermaksud utk simplifikasi mslh), just my 2c

Iya bang, saya juga yang percaya bahwa perceraian itu pilihan, makanya nanya seperti itu. 😀

Terimakasih buat tanggapannya Abang dan kakak, banyak hal yang baru bisa dipelajari dr forum ini 🙏

Iya kak, bener.

Karena ortu saya mendidik abang2 saya begini jugaaa.

Tidak ada perceraian selain kematian.

Jika ada masalah RT abang2 dan eda2 saya, mereka selalu menasehati dgn kata2 yang seperti kakak sebutan 😊

ECHY268 tulis:

@ Bro V, terlepas dari beberapa oknum pria/suami org batak yg kita bahas di atas. Lbh byk yg baik lho...

....

Makanya, saat ada konflik MALU utk cerai karna saat pesta adat saat nikah, sudah segambreng petuah yg diberikan mulai dri pihak kel wanita pun kel pihak pria.

Begitulah kira2.....

ECHY268 tulis:

Oh ia... yg ngalamin stigma negatif akibat cerai itu mmg dari etnisku org batak. Di suku batak, cerai hidup itu semacam aib bg keluarga. Setinggi apapun jabatan dan kedudukannya, dinilai minus jika cerai hidup. Karena adat batak menganut perkawinan monogami jd cocoklah dg isi Alkitab. Di pesta adat tidak diakui atau kurang diakui aku krg jelas, jika sso cerai hidup. Kl cerai mati justru sgt dihargai. Jika suaminya yg meninggal, maka sbg wakilnya adalah anak laki-lakinya yg di ulosi bersama Ibunya. Jika istrinya yg meninggal maka anak perempuannya yg mewakili alm.Ibunya menerima ulos bersama Bpknya.

Yg pasti ada pembedaanlah jika cerai hidup. Maka org batak yg msh medok dg budaya batak, sebisa mgkn bertahan dlm pernikahan. Berusaha menyesuaikan dg  pasangan masing-masing. Ibarat kata sudah rokkap/jodoh maka baik buruknya diterima aja.

Chy, kalo org batak nikah sama sesama org batak lalu bercerai memang dianggap aib. Aku paham. Itu wajarlah. Tapi kalo org Batak nikah sm yg bukan Batak,  yg bukan Batak itu engga dianggap terhormat2 juga kan oleh keluarga dan keluarga besar si pasangannya yg Batak sehingga mestinya jika terpaksa terjadi perceraian ga terlalu masalah kan?

Ga ada cerita itu kak, buat keluarga batak yg menjunjung tradisi, pernikahan dg beda suku artinya yg beda suku tsb harus di klaim masuk dlm lingkaran suku batak.

Krn dlm tradisi Batak, marga (nama fam) menentukan ikatan pertalian/kekerabatan, gabole terputus. Misal kakak menikah dg abangku, maka utkmu kak, akan dibuatkan marga (nama fam), dan itu melalui prosesi adat. Sekalipun perempuan batak nantinya marganya ikut suami, tp marganya sendiri tdk hilang. Krn dari nama famnya itu, ada manfaat/benefit dmn seseorang terhubung secara kekerabatan dg org/keluarga besar dilingkarannya dlm silsilah keluarga (tarombo). Makanya, bicara hubungannya dg perceraian, artinya aib satu org akan menjadi "aib komunitas" marganya. Begitu kirakira.. --- cmiiw sis Echy 🙂

ANITA089 tulis:

Chy, kalo org batak nikah sama sesama org batak lalu bercerai memang dianggap aib. Aku paham. Itu wajarlah. Tapi kalo org Batak nikah sm yg bukan Batak,  yg bukan Batak itu engga dianggap terhormat2 juga kan oleh keluarga dan keluarga besar si pasangannya yg Batak sehingga mestinya jika terpaksa terjadi perceraian ga terlalu masalah kan?

SINTANAULI838 tulis:

Wow, bahasanya tingkat dewa ini, aku mah gagal paham bang hehe...

Gtl jari ku ini sis...  As I said, I fear of attacking others in that particlar case.. while some generic point looks so necessary.. (not actually referring to individual case)..

well, klu hal itu ttg kebenaran yg layak diperjuangkan gpp bang. even if u must standing alone to stand up for the truth. 🙏🏼😇

CRISTIANO501 tulis:

Gtl jari ku ini sis...  As I said, I fear of attacking others in that particlar case.. while some generic point looks so necessary.. (not actually referring to individual case)..

SINTANAULI838 tulis:

well, klu hal itu ttg kebenaran yg layak diperjuangkan gpp bang. even if u must standing alone to stand up for the truth. 🙏🏼😇

Actually Yes..

Kl berada pada gelombang yang sama.. ga perlu berdoa utk 'nyali'   wkwkwk

Gpp... santai aja.

MIYA971 tulis:

Sy akan tetap bertahan kak😁

Alasanny sy mo inbox ke kakak, tp ternyata kakak nda fulmem😔

Iya, sdh dijawab oleh Sis Sintanauli838. Orang Batak tidak memandang mau suku apa saja sama saja. JIka sdh menikah dan diadatkan secara adat batak seperti yg Sist Sinta jawab tsb di atas, maka  sdh dianggap seperti keluarga. Jika terjadi perceraian tetap jadi aib.
Malah lbh diomongin lagi sit Anita begini : coba dia nikah ama sesuku batak pasti ga kan cerai bla....bla....

Mknya byk org batak kl mau nikah ama diluar suku Batak, kudu mikir keras dulu, karena jika terjadi masalah RT, apalagi sampai cerai wah, beban nya makin berat.

ANITA089 tulis:

Chy, kalo org batak nikah sama sesama org batak lalu bercerai memang dianggap aib. Aku paham. Itu wajarlah. Tapi kalo org Batak nikah sm yg bukan Batak,  yg bukan Batak itu engga dianggap terhormat2 juga kan oleh keluarga dan keluarga besar si pasangannya yg Batak sehingga mestinya jika terpaksa terjadi perceraian ga terlalu masalah kan?

Kenapa bebannya makin berat? apakah krn pas diadatin biayanya mahal?

ECHY268 tulis:

Iya, sdh dijawab oleh Sis Sintanauli838. Orang Batak tidak memandang mau suku apa saja sama saja. JIka sdh menikah dan diadatkan secara adat batak seperti yg Sist Sinta jawab tsb di atas, maka  sdh dianggap seperti keluarga. Jika terjadi perceraian tetap jadi aib.
Malah lbh diomongin lagi sit Anita begini : coba dia nikah ama sesuku batak pasti ga kan cerai bla....bla....

Mknya byk org batak kl mau nikah ama diluar suku Batak, kudu mikir keras dulu, karena jika terjadi masalah RT, apalagi sampai cerai wah, beban nya makin berat.

Sebenarnya ada jg alasan lain  'mengapa wanita Batak  msh bertahan dan tidak minta cerai dari suaminya sekalipun suaminya kurang bertanggung jawab"

Aku kasih contoh gini.

A menikah dgn B. A & B sama-sama org Batak dan Kristen. Meraka memiliki 4 org anak. Dlm perjalanan pernikahan mereka,  A (suami)  dituduh selingkuh. Si B (istrinya) marah besar. Akhirnya minta cerai. Si B ini, lumayan mapan, jd dia pikir tanpa suami aku bisa membiayai dan menyekolahkan anak-anak mereka. Si B ini benci sekali sama suaminya B tersebut. Sampai-sampai selalu dijelek-jelekkan ke orang lain. Saat semua anaknya masih kecil tidak ada masalah, semua bisa dia handle. Eks suaminya sama sekali ga diperbolehkan bertemu dgn anak2nya sampai mereka besar.

Saat,  anak-anak beranjak dewasa dan akan menikah,  barulah si B mulai bingung.  Dia lihat anak-anak batak lain disekelilingnya menikah dgn pesta adat yg meriah lengkap dgn Bapaknya & Kel besarnya. Terlihat mewah, meriah dan bahagia. Lalu, dia sadar anak ku nanti kl menikah siapa yg mendampingiku ya...? Secara Bapaknya & Kel besarnya kami tidak akur dan harmonis.

Sebagai org batak pasti rindu utk melakukan pesta adat batak dlm setiap pernikahan anak-anaknya. Apalgi B orang yg lumayan terpandang di wilayahnya..
Siapa yg akan mendampinginya saat prosesi adat batak dilakukan (org batak pasti sdh paham ini).  Anaknya marga apa, otomatis marga dari Bapaknya, Lha, hubungan dia dgn Bapaknya & Kel Bapaknya ga rukun dan harmonis, apa pihak keluarga Bapaknya mau datang,...? Ga mgkn dia pesta ga ada Bapaknya. Ini terlihat 'ringan' tapi bagi org batak ini berat.

Akhirnya, demi anak-anaknya, dia mulai melakukan pendekatan ke keluarga/kerabat dari eks suaminya, tentu tidak mudah bukan?  Biasanya kalau terjadi perceraian pasti pihak keluarga A & B bersebrangan/berselisih. Apalagi di cerita ini saat 'kisruh RT" terjadi si B banyak menyudutkan pihak keluarga suaminya tsb.

Orang Batak itu, Baptis anak aja pake adat. Cucunya di baptis pake acara adat jg. Angkat SIDI jg pake adat. Semua pake adat...

Note : Si B ini selalu kerepotan saat mau melakukan acara-acara adat batak tsb karena ga punya suami. Mknya byk Ibu-Ibu yg bilang gpp dech suaminya agak gimana yg ptg saat ada acara2 adat ga repot seperti B tsb. Kalau urusan 'duit' si B punya, even ada duit kl alat-alat utk penyelenggaraan adat tidak lengkap tetap sulit. masak minta marga lain yg mendampingi dia, khan ga bisa. Dia nyari marga yg sama dg eks suaminya jg susah.

Begitulah kira-kira....

VINCENT012 tulis:

And temen2 batak ( cowo), sering bilang, wanita2 batak itu extremely faithful, makanya disamping karena alasan "kebiasaan dan adat", itu salah satu alasan kenapa mereka jarang terpikir untuk menikah dengan wanita di luar suku batak

Itu salah satunya.

Tapi beban yg paling berat itu jika terjadi perceraian. Lingkungan sekitar akn lbh galak/tega lagi ngomonginnya.

Misalnya gini : coba dl dia nikah ama sesama org batak pasti ga cerai, dulu sdh dibilangin seh jgn nikah ama dia (dia khan ga tau adat batak, mknya cerai dech, dll

Jadi jgn salah sist nita, di org batak dgn menikah diluar orang batak lbh gampang.

Aku ada kenalan jauh. Dia cerai dari istrinya yg bukan orang batak. Dia  bilang ke aku gini, kl bisa kamu nikah ama orang batak aja, aku sendiri mengalami nikah dgn yg bkn org Batak, saat ada masalah gampang mengambil kesimpulan utk cerai. Beda dgn org batak. Orang batak itu, sblm memutuskan cerai pasti banyak pertimbangan-pertimbangannya. Orang Batak lbh tahan bantinglah kalau ada masalah. Itu kata dia.

ANITA089 tulis:

Kenapa bebannya makin berat? apakah krn pas diadatin biayanya mahal?

Setuju sista....

Orang Batak itu menjunjung tinggi nama baik yaitu marga/fam nya. Jadi sebisa mgkn jauh-jauh dech dari masalah termasuk perceraian. Jika di keluarga tersebut banyak yg kawin cerai, maka orang bisa bilang, jgn menikah dgn kelaurga bla...bla... karena mereka rata-rata ga benar, Lihat saja byk dari mereka yg kawin cerai, atau suka KDRT, atau suka maling, atau tukang berantem dll.

Di wilayahku sendiri, aku byk mengalami itu. Makanya kami dari kecil selalu dididik jadi anak yg baik. Tidak boleh mencuri. Apalagi pacaran sampe NBA...
Dari saudara-saudra dan org tua suka bilang, Kamu jgn sampe bawa nama marga kita jadi jelek. Di marga kita di tempat ini, ga ada yg jadi maling ayam, NBA dan nakal. Semua dari marga kita terkenal baik-baik, berpendidikan dll.

Nah, kalau kita pacaran sama marga tertentu dimana nama baik mereka kurang, pasti sangat dilarang.

SINTANAULI838 tulis:

Ga ada cerita itu kak, buat keluarga batak yg menjunjung tradisi, pernikahan dg beda suku artinya yg beda suku tsb harus di klaim masuk dlm lingkaran suku batak.

Krn dlm tradisi Batak, marga (nama fam) menentukan ikatan pertalian/kekerabatan, gabole terputus. Misal kakak menikah dg abangku, maka utkmu kak, akan dibuatkan marga (nama fam), dan itu melalui prosesi adat. Sekalipun perempuan batak nantinya marganya ikut suami, tp marganya sendiri tdk hilang. Krn dari nama famnya itu, ada manfaat/benefit dmn seseorang terhubung secara kekerabatan dg org/keluarga besar dilingkarannya dlm silsilah keluarga (tarombo). Makanya, bicara hubungannya dg perceraian, artinya aib satu org akan menjadi "aib komunitas" marganya. Begitu kirakira.. --- cmiiw sis Echy 🙂

VINCENT012 tulis:

Penasaran nya di aspek mana neng Miya?

Halahhh😂

Pacar"ny abang banyak yah??

Berat dong..sainganny banyak..

Itu pertanyaan saat kita kenalan nti bang V😬😬😬