Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Berdamai dengan hati

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 25 dari 156    Ke halaman:  1  2  3 ... 7  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • JOHANES988

    23 Maret 2018

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

  • FAJAR882

    23 Maret 2018

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

    Topik yang bagus, Bro.

    Saya rasa dari diskusi di Topik ini kita akan bisa mendapat banyak pelajaran dan (bisa jadi) meluruskan pemahaman (paradigma) kita tentang "Berdamai dengan hati", "Move On", dan hal-hal yang terkait; seperti misalnya "Berkeluarga", "Bersaudara (berteman) saja", dsb.

    Soalnya, dari apa yang selama ini saya coba baca, tangkap, dan selami selama ber-Forum di JK ini, nampaknya pemahaman tentang hal-hal yg saya sebut di atas, cukup beragam; berbeda dengan rentang yang cukup jauh. Kemungkinan diakibatkan oleh latar belakang masing-masing kita di sini yang memang sudah cukup (banyak) berbeda.

    Terus terang, saya memang agak payah untuk topik-topik "Hubungan" seperti ini. Bukannya saya tidak punya pendapat, akan tetapi baiknya saya menyimak dan belajar dari pendapat-pendapat teman-teman JKers yang lain dulu. Barangkali nanti ada poin-poin yang bisa dipetik menjadi saripati sebagai pembelajaran kita bersama.

    Bukan apa, saya kalau sudah bicara (nulis) cenderung panjang soalnya. Jadi, daripada nanti pada bosan bahkan sampai 'illfeel', sehingga diskusinya kurang mengalir berlanjut; (atau malah pada ngantuk) - sedangkan saya sendiri belum tentu yakin tahu apa yang saya (kita) bicarakan; maka izinkan saya menyimak saja dulu.

    (*nah ini juga kan udah panjang saja.. Harap maklum deh..)

    Bagaimanapun, saya amat berharap adanya masukan-masukan positif dari teman-teman (terutama yang sudah mengalami langsung); dan terselenggara diskusi yang, (boleh lah santai, namun tetap) serius. Supaya ada juga hal-hal positif yang bisa dipetik dari kegiatan kita ber-Forum ini, yang bisa bermanfaat untuk bekal kita menapaki masa depan yang seturut dengan pimpinan, kehendak dan perkenanan Tuhan.

    Shalom.

  • EKO789

    23 Maret 2018

    Lumayan ma's..satu menit bacanya

    FAJAR882 tulis:

    Topik yang bagus, Bro.

    Saya rasa dari diskusi di Topik ini kita akan bisa mendapat banyak pelajaran dan (bisa jadi) meluruskan pemahaman (paradigma) kita tentang "Berdamai dengan hati", "Move On", dan hal-hal yang terkait; seperti misalnya "Berkeluarga", "Bersaudara (berteman) saja", dsb.

    Soalnya, dari apa yang selama ini saya coba baca, tangkap, dan selami selama ber-Forum di JK ini, nampaknya pemahaman tentang hal-hal yg saya sebut di atas, cukup beragam; berbeda dengan rentang yang cukup jauh. Kemungkinan diakibatkan oleh latar belakang masing-masing kita di sini yang memang sudah cukup (banyak) berbeda.

    Terus terang, saya memang agak payah untuk topik-topik "Hubungan" seperti ini. Bukannya saya tidak punya pendapat, akan tetapi baiknya saya menyimak dan belajar dari pendapat-pendapat teman-teman JKers yang lain dulu. Barangkali nanti ada poin-poin yang bisa dipetik menjadi saripati sebagai pembelajaran kita bersama.

    Bukan apa, saya kalau sudah bicara (nulis) cenderung panjang soalnya. Jadi, daripada nanti pada bosan bahkan sampai 'illfeel', sehingga diskusinya kurang mengalir berlanjut; (atau malah pada ngantuk) - sedangkan saya sendiri belum tentu yakin tahu apa yang saya (kita) bicarakan; maka izinkan saya menyimak saja dulu.

    (*nah ini juga kan udah panjang saja.. Harap maklum deh..)

    Bagaimanapun, saya amat berharap adanya masukan-masukan positif dari teman-teman (terutama yang sudah mengalami langsung); dan terselenggara diskusi yang, (boleh lah santai, namun tetap) serius. Supaya ada juga hal-hal positif yang bisa dipetik dari kegiatan kita ber-Forum ini, yang bisa bermanfaat untuk bekal kita menapaki masa depan yang seturut dengan pimpinan, kehendak dan perkenanan Tuhan.

    Shalom.

  • LISTON872

    23 Maret 2018

    Treat yang bagus, mudah mudahan ada pencrrahan

  • FAJAR882

    23 Maret 2018

    EKO789 tulis:

    Lumayan ma's..satu menit bacanya

    Hasemik.

  • STEVANIA454

    23 Maret 2018

    keren neh topiknya. thanks for bring this topic up. berdamai dgn hati. kalo qta belum berdamai dengan hati qta sendiri akan masa lalu qta maka qta gk akan pernah bisa merasakan kasih dari orang yg mengasihi qta. kalo qta belum bisa berdamai dgn hati qta sendiri sampai kapanpun qta juga tidak bisa tulus mengasihi orang yg menyayangi qta. jadi sebelum berdamai dengan hati, belajarlah untuk memaafkan situasi yg membuat qta terluka. dan hanya meminta pada Tuhan untuk di sembuhkan. jangan pernah memulai membuka hati untuk orang lain sebelum qta berdamai dengan hati qta sendiri.

  • 23 Maret 2018

    Yup betul, berdamai dengan hati dulu (teorinya benar kok, prakteknya susah lho, saya sendiri lagi belajar untuk itu, makanya ga ngoyo banget cari PH/introspeksi diri dulu). Belajar mengendalikan emosi" negatif, ego, sombong,mau menang sendiri, mengerti sifat orang lain, dll. Hal" tersebut sangat dibutuhkan dalam pernikahan, karena kalau mau bahagia dan langgeng, ya benar" harus jadi "Satu daging" di dalam Tuhan, dan menurut saya pembelajaran yang paling benar didapat  dari Hikmat-Nya/bukan dari manusia (Minimal tahu betul apa itu Kasih, Kerendahan hati, Bersyukur dan arti Bahagia itu sendiri).

    Salam Damai...

    Tuhan memberkati...

  • STRALDIN447

    23 Maret 2018

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

    Berdamai dengan hati (sendiri) dan memantapkan hati ketika ketemu calon dua hal yang berbeda om, Mau pendapat tentang yang mana

  • 23 Maret 2018

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

    Apakah kita merasa sangat marah, sangat takut, atau sangat sedih saat membayangkan atau menceritakan hubungan masa lalu (mantan) kita, meskipun itu sudah terjadi cukup lama?

    Apakah kita menjadi lebih sering cemburu berlebihan, posesif atau egois pada orang yg dekat dengan kita, padahal kita tidak seperti itu saat pertama kali pacaran?

    Apakah kita sering kuatir saat akan atau sedang menjalani hubungan?

    Apakah persepsi kita telah berubah menjadi lebih negatif dan pesimis pada hal-hal yg berhubungan dengan hubungan (cinta, pacaran, penikahan, dsb...).

    Bila jawabannya "Ya!" untuk pertanyaan diatas, maka kemungkinan besar hati kita memang belum damai (konteks relationship). Beberapa orang menyadari hati mereka belum damai dan belum merasa siap untuk hubungan selanjutnya. Sayangnya kebanyakan yg lain tidak menyadarinya.

    Kebencian, perasaan bersalah, dan kemarahan yg tak terselesaikan menutupi hati kita dari kedamaian dalam suatu relationship. Mungkin ada yg berpikir orang baru dan hubungan baru akan "menyembuhkan" hati mereka. Ironisnya sebagian besar hubungan mereka menjadi lebih rumit lalu mengalami kegagalan yg sama.

    Solusi berdamai dengan hati yg paling terpikirkan tentu saja adalah doa. Namun saat aku berpikir lebih jauh, sebagian orang (termasuk aku) tidak cukup dengan doa. Ada beberapa pendekatan psikologis yg dilakukan pada diri sendiri yg akan cukup membantu.

    Jadi solusinya adalah:

    1. Doa

    2. ......

    3. .....

    4. ....

    5. .....

    Wah, ternyata udah cukup panjang komentarku. Aku jadi penyimak aja dulu seperti mas Fajar diatas...

    ^^

  • 23 Maret 2018

    Yakinkah kesulitan untuk memilih pasangan krn terkait masalah berdamai dengan hati?  Benarkah susah memantapkan hati terhadap seseorang krn masih belum berdamai dengan hati? Hanya karena itukah?

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

  • JANGAN506

    23 Maret 2018

    gunakan pikiran untuk mengontrol pikiran

  • 24 Maret 2018

    Masa lalu, baik maupun buruk tidak dapat diubah. Anda memiliki dua pilihan; menjadikannya sebagai pelajaran berharga dan melangkah ke depan, atau tenggelam dalam keterpurukan dan terus mengutuk nasib kita.

    Mungkin ada beberapa masa lalu yang buruk dan sangat menyakitkan hingga sulit dilupakan. Akan tetapi berkutat dengan masa lalu hanya akan membuat Anda semakin terpuruk serta merugikan orang-orang di sekitar kita.

    Semua ada masanya, mantan pun hanya manusia biasa(anggota JK saya sangat yakin banyak yg lebih baik dr mantan kita;-) cuman krn masalah jarak jadi sulit tuk saling mengenal mereka lebih jauh}.

    Nah agar tak tenggelam dalam kegalauan mari kita move on :up:

  • 24 Maret 2018

    Berhenti merasa sebagai korban

    Apalagi merasa bahwa kita satu-satunya korban. Instrospeksi diri adalah cara yang terbaik untuk melupakan kenangan buruk yang menyakitkan itu.

    Membuka lembaran baru, Mencari kesibukan yang bermanfaat dan Fokus untuk masa depan dan mari kita nikmati hidup ini

  • MARIA506

    24 Maret 2018

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

    Menurut teorinya aku,  bener yg hrs kita kelola / tata terlebih dahulu adalah hati kita. But,  wait.... kita jg hrs tau betul poin2 yg mencakup di dlm nya,  apa dan kenapa.

    Kadang bener,  ngasi solusi berupa teori ke seseorang sangatlah gampang,  tp utk dan pd saat hal itu terjadi pd kita,  ternyata teori itu tdk berlaku utk diri kita,  bahkan kita bisa terkatakan bhw kita sedang membodohi hati kita sndr.

    Ada hal2 mngkn yg bisa aku lht atau ambil dari poin knp kita tdk bisa berdamai dgn hati,  atau bahkan sbnr nya jwbn nya bukanlah mslh di "hati"

    Tapi point nya "niat"

    Kembali lagi,  niat pst sumber nya dr hati. Tapi bkn disitu aja,  kita hrs jujur kita pny niat gak,  org klo pny niat,  pst gk akn setengah2 whatever about cover/background yg ada dlm diri kita.

    Aku punya temen,  dia sharing dan bilang bhw hingga sekitar 3 thn lamanya dia gk bs move on dr mantannya yg katanya mrk hampir menikah,  cuma krn belom balance kehendak Allah dan mrk,  tunangannya meninggal dlm suatu kecelakaan.

    Dia bilang,  setiap kli jln dan mencoba utk memulai garis baru,  dia selalu mundur. Dengan alasan jika di tanyakan,  saat masa perkenalan itu dia tdk melihat adanya sosok cerminan dlm diri org baru sprt org yg telah berlalu.

    Dari case ini jelas,  niatnya belum ada utk meninggalkan kisah lamanya, masih terintimidasi oleh kisah lama,  masih belum mengikhlaskan dgn rasa syukur bhw apapun yg terjadi akn ada ujung crt yg baik (Yes 55:8-9), (Yer 29:11), (Mikha 4:12)

    Bagaimana Tuhan mau bekerja dlm memulai merenda hati kita,  klo dlm diri kita msh menolak dgn alasan mngkn masa lalu itu terlalu indah hingga alasan masa lalu itu terlalu pahit dan mengecewakan. Cobalah utk tdk mematahkan kasih mula2,  dengan demikian semiga bisa menata dan berdamai dgn hati kita.

    Mau ngomong lbh panjang lagi sih,  tp takutnya gk nyambung jg haxx hax hax haxx,  dan ini mnrt pendapatku,  mngkn bnyk yg berkekurangan

  • MAYA509

    24 Maret 2018

    Berdamai dengan hati = Be Still, yg sering Tuhan Yesus katakan.

    Benar kata seseorang yg mengatakannya kepada masbro. Jawab yg sangat dlm artinya dr ybs. Kl berpikiran positif bisa membangun org yg menerima jawaban tsb. Kl berpikiran negatif, pasteeee,,,sangat tersinggung.

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

  • MAYA509

    24 Maret 2018

    Hahahaha,,,,ini teori paling berat sis.

    Berdamai dengan hati artinya,,,,harus mengatur ego kita, menyelesaikan semua negatif dlm diri kita sdr.

    MARIA506 tulis:

    Menurut teorinya aku,  bener yg hrs kita kelola / tata terlebih dahulu adalah hati kita. But,  wait.... kita jg hrs tau betul poin2 yg mencakup di dlm nya,  apa dan kenapa.

    Kadang bener,  ngasi solusi berupa teori ke seseorang sangatlah gampang,  tp utk dan pd saat hal itu terjadi pd kita,  ternyata teori itu tdk berlaku utk diri kita,  bahkan kita bisa terkatakan bhw kita sedang membodohi hati kita sndr.

    Ada hal2 mngkn yg bisa aku lht atau ambil dari poin knp kita tdk bisa berdamai dgn hati,  atau bahkan sbnr nya jwbn nya bukanlah mslh di "hati"

    Tapi point nya "niat"

    Kembali lagi,  niat pst sumber nya dr hati. Tapi bkn disitu aja,  kita hrs jujur kita pny niat gak,  org klo pny niat,  pst gk akn setengah2 whatever about cover/background yg ada dlm diri kita.

    Aku punya temen,  dia sharing dan bilang bhw hingga sekitar 3 thn lamanya dia gk bs move on dr mantannya yg katanya mrk hampir menikah,  cuma krn belom balance kehendak Allah dan mrk,  tunangannya meninggal dlm suatu kecelakaan.

    Dia bilang,  setiap kli jln dan mencoba utk memulai garis baru,  dia selalu mundur. Dengan alasan jika di tanyakan,  saat masa perkenalan itu dia tdk melihat adanya sosok cerminan dlm diri org baru sprt org yg telah berlalu.

    Dari case ini jelas,  niatnya belum ada utk meninggalkan kisah lamanya, masih terintimidasi oleh kisah lama,  masih belum mengikhlaskan dgn rasa syukur bhw apapun yg terjadi akn ada ujung crt yg baik (Yes 55:8-9), (Yer 29:11), (Mikha 4:12)

    Bagaimana Tuhan mau bekerja dlm memulai merenda hati kita,  klo dlm diri kita msh menolak dgn alasan mngkn masa lalu itu terlalu indah hingga alasan masa lalu itu terlalu pahit dan mengecewakan. Cobalah utk tdk mematahkan kasih mula2,  dengan demikian semiga bisa menata dan berdamai dgn hati kita.

    Mau ngomong lbh panjang lagi sih,  tp takutnya gk nyambung jg haxx hax hax haxx,  dan ini mnrt pendapatku,  mngkn bnyk yg berkekurangan

  • MAYA509

    24 Maret 2018

    Iyah kakak.

    Saat seseorang sudah berdamai dengan hatinya sdr. Org tsb akan lebih mudah mencintai dan dicintai org lain.

    Kenapa?

    Karena org2 yg sudah berdamai dengan hatinya, akan memancarkan kasih tulus dari dlm dirinya sendiri. Terlihat dari cara komennya di forum. Alias ga perlu pura2 bahagia, ybs lah kebahagiaan itu sdr.

    Iniloh intinya yg Tuhan sering bilang dan ada lagunya, "Be still."

    KATHARINA781 tulis:

    Yakinkah kesulitan untuk memilih pasangan krn terkait masalah berdamai dengan hati?  Benarkah susah memantapkan hati terhadap seseorang krn masih belum berdamai dengan hati? Hanya karena itukah?

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

  • MECIHO808

    24 Maret 2018

    masa lalu biarlah masa laluuuu...jangan kau ungkin dia yg tinggalkan akuuu....by.inul daratista

    hehehee

  • ROBBY238

    24 Maret 2018

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

    Bagaimana berdamai dengan hati :

    1.Keluar dr ikatan masa lalu,belajar memandang kedepan.contoh nya jgn lg memikirkan hal" yg buruk,yakin pandang kedepan Tuhan kita dasyat.

    2.Serahkan semua sm Tuhan dan belajar mengucap syukur

    3.Mendekat pada Tuhan spt doa,baca alkitab,rajin ibadah,serta masuk komunitas yg sehat dan rohani

    Susah memang jojo buat dilakukan,saya pun masih belajar dalam hal ini hehehe

    Terus untuk bs memantapkan hati :

    Gampang jo saat km bersama pasangan,klo km sdh merasakan gemetaran,yakinlah itu km pasti lapar jo bkn krn lg jatuh cinta wkwkwkwkwk

    Semangat selalu bro jo...

  • HENNY421

    24 Maret 2018

    Berdamai dg hati dlm memilih pasangan atau  berdamai dg hati yg cakupannya lbh luas (dg diri sendiri, pekerjaan, keluarga, masyarakat dll).

  • 24 Maret 2018

    Saya sangat setuju dengan komentar Bro Straldin.

    STRALDIN447 tulis:

    Berdamai dengan hati (sendiri) dan memantapkan hati ketika ketemu calon dua hal yang berbeda om, Mau pendapat tentang yang mana

  • 24 Maret 2018

    Menurut saya jika sudah berhubungan dengan kesulitan memilih pasangan bukan semata tentang hati, tapi sudah tentang untuk memiliki seseorang sesuai kriteria atau ekspektasi kita

    Logika-logika yang banyak bermain............

    JOHANES988 tulis:

    "Berdamai dengan hati", kalimat yg diucapkan seseorang ketika saya bertanya kenapa sampai saat ini saya masih kesulitan untuk memilih pasangan. Mungkin dari sekian banyak anggota JK pun pernah merasakan hal seperti ini, dmn saat dipertemukan dgn seseorang dan anda susah untuk memantapkan hati untuk yakin dgn orang itu.

    24 Maret 2018 diubah oleh YUDISAJA095

  • ANTON850

    24 Maret 2018

    Hebat bro, sudah sampai tahap ketemuan :-)

  • MAYA509

    24 Maret 2018

    MECIHO808 tulis:

    masa lalu biarlah masa laluuuu...jangan kau ungkin dia yg tinggalkan akuuu....by.inul daratista

    hehehee

    hahahahahahaha...

  • TONY490

    24 Maret 2018

    Damaikan hatimu,

    Berdamai dgn org lain

    Dan jangan berbuat lagi

    @tony_luke

1 – 25 dari 156    Ke halaman:  1  2  3 ... 7  Selanjutnya Kirim tanggapan