Perbedaan Status Sosial
-
15 Juli 2015
Yang cewek punya karir ok, pendidikan cukup tinggi(S1 ke atas), sementara yang cowok cuma seorang PKL, tukang sayur, atau wiraswasta sederhana dengan pendidikan biasa(SMA ke bawah)... atau juga sebaliknya yg cowok lebih bagus secara karir dan pendidikan... jika saya melihat kisah seperti ini di alur cerita FTV sepertinya lancar2 saja, bahkan happy ending... tapi dalam dunia nyata yang sesungguhnya apa itu bisa terwujud....?!
-
15 Juli 2015
Bisa saja mas bro.. walaupun spertinya akn sulit terwujud.. krn kebanyakan manusia lebih malu dihadapan manusia dr pd dihadapan Tuhan, oleh perbedaan status tersebut.. dan biasanya jg seseorg yg sdh tinggi status sosialnya akan memandang sesuatu dr kacamata dunia..
-
15 Juli 2015
Setuju mas bro... memang kenyataannya kebanyakan yang terjadi seperti itu, tapi sebagai seorang pengikut Kristus, mari kita dengan pertolongan Roh Kudus untuk mampu mewujudkan kasih dengan tidak membanding-bandingkan status sosial... Karena dihadapan Tuhan status kita sama. Tuhan yang suci dan sempurna saja mau dan berkenan mewujudkan kasih terhadap semua orang tanpa pandang bulu... masak kita manusia yang berdosa tidak mau mewujudkan cinta kasih karena perbedaan status sosial yang tidak sebanding....?! Mari kita renungkan........
-
15 Juli 2015
Benar sekali bung Golyat dan bung Thomas, kebanyakan orang lebih malu ketika mengetahui status sosial pasangannya dibawah standar, atau dibawahnya, ada begitu banyak hubungan yang gagal hanya karena faktor tsb, padahal jika jalani dng ikhlas, justru yg diperlukan adalah sebuah kebersamaan yang solid untuk menyatukan perbedaan itu.
15 Juli 2015 diubah oleh ANDES427
-
15 Juli 2015
Nimbrung ah. Hehehehhe..
Saya pribadi bukan mempermasalahkan status seseorang, namun jika terjadi rentang sosial yg cukup jauh pasti akan sulit saat dijalani. Misalnya yg pria lulusan s2 dan mempunyai karir bagus, katakanlah manager. Lalu yg wanita hanya lulusan sma dn penjaga kios. Tentu akan sulit menjalin komunikasi diantara keduanya karena dunia mereka masing masing sangat jauh berbeda. Disaat pria mengalami kesulitan dikantor dn mau share ke wanita nya, apakah wanita tersebut mampu menopang pria tersebut? Kenyataannya pasti akan sulit kan..
Jadi kalo menurut saya bukan memandang status sosial, tapi membutuhkan pasangan sepadan yg bisa saling menopang :)
-
15 Juli 2015
Tiada yg mustahil bagi Dia
-
15 Juli 2015
Hai semua
pertama2 aku mau bilang ya, kalo kalian baca rangkumanku aku cantumin aku tamatan SMA. Jadi, apapun yg kutulis di bawah ini engga ada maksud meremehkan tamatan SMA.
lagi galau ya? hmmm kayaknya sih kalo cowoknya lebih berpendidikan dan lebih kaya dari si cewek ya engga terlalu kenapa2 mestinya. Soalnya bukankah seharusnya laki2 lebih ngemong? Kecuali kalo emang terlalu ngejomplang misalnya si cowok S1 dan si cewek cuma tamatan SD. Di Jk ini beberapa temanku cewek yg tamatan SMA justru berhasil memikat dan bikin klepek2 laki2 D3 dan S1.
Emang sih, kalo si cowok di bawah si cewek dari segi pendidikan dan karir jadi bisa bikin galau kedua belah pihak.Soalnya si cewek yg butuh emongan jadi engga mendapatkannya dari pria yg scr pendidikan lebih rendah. Dari segi keuangan juga sdh kodrat pria memberi nafkah pd wanita sehingga jika wanitanya lebih mapan wanitanya engga merasa butuh si pria dan si pria juga jadinya engga bahagia (krn si pria jadi engga merasa dibutuhkan lagi sebagaimana seharusnya). Dikuatirkan, lama2 si wanita akan tertarik pd pria yg lebih berwibawa (lbh berpendidikan dan lebih kaya drpd pacarnya) dan si pria akan juga tertarik pd wanita lain yg sama2 tamatan SMA atau di bawahnya.
-
15 Juli 2015
Apakah pendidikan akedemik yg tinggi sdh pasti mencerminkan kedewasaan n kewibawaan seseorng, sy rasa tdk demikian.. orang pintar seperti batu.. dan orang bijak seperti air.., org pintar selalu diidentikkan dgn tingginya pendidikan, ttp orang bijak tdk demikian..
Jgn pernah memandang rendah org lain krn anda jg memandang rendah Tuhan yg sdh menciptakanya..
Salam
-
15 Juli 2015
Benat tuh...jangan membuat remeh dalam perbedaan sosial karna semuanya itu pasti ada jelek dan bagusnya kok,tuhan ciptakan kita itu harus saling menutupi kekurangan dan kelebihsn dari diri kita,jd jangan pernah meremehkan itu...
-
15 Juli 2015
Saya tidak suka perbedaan status, karena saya sendiri tidak pernah membedakan status orang lain. Mau lebih pintar / bodoh, mau lebih kaya / miskin, mau lebih dari segalanya atau kurang segalanya kalo orang itu tidak benar / melakukan kesalahan tetap saja di mata saya orang itu tidak ada artinya / tidak berguna.
-
15 Juli 2015
Selamat Malam..
Kalau boleh berbagi, mungkin menurut saya hal ini bisa saja terwujud, tapi mungkin tidak akan seindah kisah di FTV yang ada. Tentunya akan sangat banyak halangan yang akan dilalui. Jika pada dasarnya dari cwok dan cwek tidak ada permasalahan akan hal ini, mungkin akan terjadi permasalahan pada orang tua salah satu pihak. Akan sangat sulit meluluhkan hati orang tua yang lebih tinggi status sosialnya. Akan membutuhkan waktu yang lama untuk meyakinkan orang tuanya yang memiliki status sosial tinggi, bahwa saya layak untuk anaknya. Bagi yang status sosialnya lebih rendah, jangan patah semangat, kita harus bisa membuktikan kalau kita layak, kita mampu untuk menghidupi dan membahagiakan anaknya, walaupun akan banyak cemooh dan rintangan yang dihadapi. Yang lebih penting sich sudah siap berkomitmen untuk menjalani.
-
15 Juli 2015
Saya pikir status sosial: pendidikan, adat-istiadat, dll, menjadi penghambat dalam membangun bahtera rumah tangga; bisa ya atau juga tidak. Kalau ada, itulah pernak pernik dalam hidup manusia; kita perlu membangun komitmen dan komunikasi yang baik antar kedua belah pihak serta melibatkan Tuhan dalam proses selanjutnya.
-
15 Juli 2015
Sedikit berbagi
berdasarkan pengalaman saya dan sharing dari orang-orang terdekat
status sosial, pendidikan, adat istiadat itu semua bisa dikejar pada dasarnya
tergantung orangnya saja
kalau ce lebih tinggi dari pada co nya, dari pihak keluarga ce mungkin akan keberatan karena berpikiran ini dan itu .. tinggal co nya aja yang ngejar semua itu .
karena pada dasarnya wanita mempunyai kodrat sendiri sebagai seorang ibu untuk melayani keluarganya. setinggi apapun wanita itu derajatnya diluar rumah, ketika ia kembali ke rumah atau keluarga, ia harus menanggalkan semua itu. keluargalah yang utama
Ketika tuhan menciptakan hawa, Tuhan menciptakan dengan tujuan untuk menolong adam. Jadi fungsinya sebagai penolong bukan perong rong. TUhan mengatakan bahwa yang akan berjerih lelah untuk mencari nafkah (kodrat))adalah adam , sedangkan wanita adalah melahirkan anak .
its sound like easy, but not in reality. jadi kalau mengenai perbedaan status sosial, kembali aja ke alkitab. wanita dan pria punya kodrat nya masing-masing. sekarang tinggal pria dan wanita itu mau bersama-sama maju menuju tujuan hidup mereka
berjalanlah bersama dengan orang yang mau berjalan dengan kamu
orang cantik, orang ganteng, orang pintar dan orang kaya banyak
tapi orang yang mau berjalan lebih dari satu mil dengan kamu
itu yang susah dicari
indahnya berbagi, semoga memberkati :) -
15 Juli 2015
Terima kasih nona Key atas pencerahannya... Imanuel
-
15 Juli 2015
Hmmmm.... menurut saya bisa terwujud bisa tidak juga. Karena cara pandang orang berbeda2. Ada yg mengutamakan suku, status or harta serta jabatan. Masih menjadi pro & kontra. Tetapi menurut saya beda status tidak masalah yang penting tidak berbeda keyakinan dan yang paling penting pastikan jenis kelaminnya berbeda ya:)
-
15 Juli 2015
yup..
ada kemauan ada jalan + Tuhan yang sertaiDANI145 tulis:
Hmmmm.... menurut saya bisa terwujud bisa tidak juga. Karena cara pandang orang berbeda2. Ada yg mengutamakan suku, status or harta serta jabatan. Masih menjadi pro & kontra. Tetapi menurut saya beda status tidak masalah yang penting tidak berbeda keyakinan dan yang paling penting pastikan jenis kelaminnya berbeda ya:)
-
15 Juli 2015
GOLYATSB430 tulis:
Bisa saja mas bro.. walaupun spertinya akn sulit terwujud.. krn kebanyakan manusia lebih malu dihadapan manusia dr pd dihadapan Tuhan, oleh perbedaan status tersebut.. dan biasanya jg seseorg yg sdh tinggi status sosialnya akan memandang sesuatu dr kacamata dunia..
idola emang
-
16 Juli 2015
Perbedaan status sosial itu lerasa banget loh ....
sekedar share
Aku s2, namun walau bgt aku gak mendapatkan dengan mudah.
aku jualan kue, terjun di bisnis MLM
kerja sampai larut malam....
sampai akhirnya punya usaha sendiri....
Walau sdh punya runah dan usaha
akunya masih biasa2....
Akupun tdk pernah memperlihatkan siapa aku....
kalau orang gak ngerti suka kaget2....
Aku pernah menjalani hubungan dengan pria yg bisa dikatakan kondisinya kurang beruntung dan ekonominya kurang bagus. Bahkan dengan duda anak 2.
Aku sangat sayang pada anaknya....
begitu juga pria yg lainnya.
Tapi...
status sosial itu memang memiliki pengaruh...
Aku sebagai perempuan tetap berusaha memposisikan diriku sebagai perempuan
tetapi tdk semua pria yg menjalin hubungan dengan aku bisa terima kegiatan ku dan pekerjaanku
awalnya baik tapi lama2 nuduh yg tidak2....
yang selalu terjadi adalah menggenggam terlalu erat hingga menjadi tdk nyaman lagi
Dan terkadang pria pun menjadi tidak percaya diri...
Yah...kadang aku meng edukasi mereka....
bahwa aku seperti ini karena kerja kerasku....keringat darah dan air mata (istilah lebay)
Bukan dr warisan orang tua....
dan berfikir sederhana saja....
jika pria itu khawatir karena perbedaan status sosial...
maka grade nya masih belum pria ...cuma lelaki....
karena kalau pria dia tdk akan khawatir ketika sang hawa memiliki kelebihan dibanding dirinya
justru dia harus berjuang untuk mendapatkan hawa nya td...
-
17 Juli 2015
Apapun itu tidak ada yg mustahil bagi Tuhan..
Bukankah Tuhan menciptakan sesuatu dengan adil dan seimbang?
Cth: matahari dan bulan, siang dan malam, dsb
Jadi sbnrnya ga ada masalah dgn perbedaan... itu hanya muncul dlm hati aja krn Tuhan ingin yg kuatmembantu yg lemah dan yang kaya menolong yg sederhana.. simple kan?
Skrg tinggal bgmn kita menyikapi hal ini, cara kita bertindak itulah yg sbnrnya mempengaruhi :)
-
17 Juli 2015
Klo status sosial si wanita lebih tinggi dari si pria,makan pasti dalam hub si wanita lah yg lebih dominan.....Tp klo kebalikannya sudah banyak ya spt itu...
-
17 Juli 2015
Status sosial buatku cuma sekedar stempel, tdk mencerminkan kualitas orang sesungguhnya. Banyak org2 sukses dg latar belakang pendidikan dan status rendah (formal) tp berhsl mengembangkan diri dg maksimal (informal). Status sosial gak penting, yg penting salah satu pasangan yg lbh rendah statusnya punya tekad utk belajar scr informal menambah wawasan jd pelan2 bs mengimbangi pasangannya, pelan2 bs nyambung diajak omong shg bs lebih bersinergi pasangan tsb (kata pak Habibi).
Jadi tidak menjadi masalah, bs diperbaiki kok dg tekad atas dasar cinta...ciiieeyye....
-
17 Juli 2015
S1/S2 hanya strata pendidikan.
Semua yang menjalin hati itu tidak dari dunia pendidikan. Karena cinta itu harus saling mengerti dan tidak memaksakan.
Jika yang wanita sarjana dan pria hanya SMA, jika bisa bersatu dan menjalin baik itu bagus. Karena wanita tidak selamanya dianggap rendah atau direndahkan. Pria juga bukan sosok yang harus terlalu disanjung dan ditakuti. Yang penting bersatu karena kasih Tuhan dan bersama melayaniNya.
-
22 Agustus 2015
hidup ini diselimuti oleh misteri....tidak ada rumusan baku kalau saya sarjana pasti sukses..atau kalau hanya lulusan sd pasti melarat dan ndak dapat pasangan...
yang berpendidikan dan yang tidak berpendidkkan sama sama berpeluang sukses atau sebaliknya gagal...
itu sebabnya siapa pun kita....harus memulai hidup ini dari titik yang tepat....yaitu jadikan Kristus menjadi pusat hidup dan tujuan....dari titik inilah pasti indah pada waktunya.
-
22 Agustus 2015
Tenangkan diri supaya bisa berdoa
-
22 Agustus 2015
Kesenjangan sosial yg buat adalah diri kita sendiri.