Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Share ayat saat teduh malam ini

ForumAlkitab

51 – 52 dari 52    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3Kirim tanggapan

  • 24 Juni 2023

    Shlom teman teman semuanya

    Matius 4:4 kata Yesus " Manusia hidup bukan dari Roti saja tetapi dari setiap Firman yg keluar dari mulut Allah

    Berarti jika sehari kita makan 3 kali maka harus baca Firman 3 kali jg pagi siang dan malam.jadilah pembelajar Firman saudara saudriku !

    Pertanyaannya bagaimana menjadi pembelajar Firman yg efektif ? sy coba bantu dengan model

    L

    I

    G

    H

    T

    Light = terang sinar

    Learn = pelajaran apa tentang Tuhan

    Iinrospection = introspeksi diri Firman menegur dalam hal apa

    Groud = pertumbuhan pada hal apa saja

    Habid = kebiasaan atau pembiasaan dalam hal apa saja

    Triump = pendeklarasian Firman Tuhan yg menjadi Logos atau Rema.

    Selanjutnya Qt harus tetapkan bacaan misalnya Kita Roma 8:

    Dari bacaan itu apa kata kuncinya

    Apa pelajarannya

    bisa Qt latihan yah 🙏 puji Tuhan

  • Hari Kamis pukul 0:20

    Bacaan malam ini sangat sangat menginspirasi kaum muda single happy,single dad,single mom,single parent

    Namun sebelum masuk kesini.seketika ini juga teringat ke single mom,single dad

    Terlepas dari kerna telah berpulang ke Rahmatullah

    Sebab Itu tidak  dapat di kilas saji

    Ada sebuah  sebuah lagu yang mengatakan doa mengubah segalanya jua ada petuaH mengatakan awali dan ahiri dengan doa

    Jadi disini saya ambil kesimpulan terjadinya perceraian itu sebelum pernikahan  sejoli itu tidak ambil waktu untuk berdoa untuk pasangannya dan setelah saling kenal juga tidak sepakat ambil waktu doa bersama dan kemungkinan setelah berkeluarga  mungkin tidak ambil waktu doa bersama

    Ini menurut  gambaran  yang saya tafsirkan

    Baiklah untuk lebih memahami  dan mengerti  pasangan

    Ini bacaan yang saya ambil dari Get ministry topik yang sangat menarik

    Apakah ada yang namanya belahan jiwa?

    Gagasan umum tentang "belahan jiwa" adalah bahwa untuk setiap orang, ada orang lain yang "cocok sempurna", dan jika Anda menikahi orang lain selain belahan jiwa ini, Anda tidak akan pernah bahagia.

    Apakah konsep belahan jiwa ini alkitabiah?

    Tidak, bukan. Konsep belahan jiwa sering digunakan sebagai alasan perceraian. Orang yang tidak bahagia dalam pernikahannya terkadang berdalih bahwa mereka tidak menikahi belahan jiwanya sehingga harus bercerai dan mulai mencari belahan jiwa sejati mereka. Ini hanyalah sebuah alasan, alasan yang sama sekali tidak alkitabiah.

    Jika Anda sudah menikah, orang yang Anda nikahi adalah belahan jiwa Anda.

    Markus 10:7-9 menyatakan, "Sebab laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Suami dan istri "dipersatukan," "satu daging," "bukan lagi dua, melainkan satu," dan "disatukan," yaitu belahan jiwa.

    Pernikahan mungkin tidak seutuh dan sebahagia yang diharapkan. Suami istri mungkin tidak memiliki kesatuan fisik, emosional, dan spiritual yang mereka idamkan. Namun, bahkan dalam situasi ini, suami istri tetaplah belahan jiwa. Pasangan dalam situasi seperti ini perlu berusaha mengembangkan keintiman "belahan jiwa" yang sejati. Dengan menaati ajaran Alkitab tentang pernikahan

    Sekalipun pernikahan bukanlah kehendak Tuhan, pernikahan tetap berada dalam kehendak dan rencana-Nya yang berdaulat. Tuhan membenci perceraian (Maleakhi 2:16), dan "menikahi orang yang salah" tidak pernah dinyatakan dalam Alkitab sebagai alasan perceraian. Pernyataan "Saya menikahi orang yang salah dan tidak akan pernah bahagia kecuali saya menemukan belahan jiwa sejati saya" tidak alkitabiah dalam dua hal. Pertama, pernyataan bahwa keputusan Anda yang salah telah mengesampingkan kehendak Tuhan dan menghancurkan rencana-Nya. Kedua, pernyataan bahwa Tuhan tidak mampu menjadikan pernikahan yang bermasalah menjadi bahagia, bersatu, dan berhasil. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengganggu kehendak Tuhan yang berdaulat. Tuhan dapat mengambil dua orang, betapapun tidak cocoknya mereka, dan membentuk mereka menjadi dua orang yang sempurna satu sama lain.

    (Efesus 5:22-33),

    pasangan dapat mengembangkan keintiman, kasih, dan komitmen yang dibutuhkan sebagai belahan jiwa yang "satu daging". Jika Anda menikah, Anda menikah dengan belahan jiwa Anda. Betapa pun tidak harmonisnya pernikahan, Tuhan dapat memberikan kesembuhan, pengampunan, pemulihan, serta kasih dan keharmonisan pernikahan yang sejati.

    Mungkinkah menikahi orang yang salah? Jika kita menyerahkan diri kepada Tuhan dan mencari bimbingan-Nya, Dia berjanji untuk mengarahkan kita: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri; akuilah Dia dalam segala jalanmu, maka Ia akan meluruskan jalanmu" (Amsal 3:5-6). Implikasi dari Amsal 3:5-6 adalah jika Anda tidak percaya kepada Tuhan dengan segenap hati Anda, dan bersandar pada pengertian Anda sendiri, Anda bisa pergi ke arah yang salah. Ya, mungkin saja, di masa ketidaktaatan dan kurangnya persekutuan yang erat dengan Tuhan, Anda menikahi seseorang yang tidak Dia inginkan untuk Anda nikahi. Namun, bahkan dalam situasi seperti itu, Tuhan berdaulat dan memegang kendali.

    Sekalipun pernikahan bukanlah kehendak Tuhan, pernikahan tetap berada dalam kehendak dan rencana-Nya yang berdaulat. Tuhan membenci perceraian (Maleakhi 2:16), dan "menikahi orang yang salah" tidak pernah dinyatakan dalam Alkitab sebagai alasan perceraian. Pernyataan "Saya menikahi orang yang salah dan tidak akan pernah bahagia kecuali saya menemukan belahan jiwa sejati saya" tidak alkitabiah dalam dua hal. Pertama, pernyataan bahwa keputusan Anda yang salah telah mengesampingkan kehendak Tuhan dan menghancurkan rencana-Nya. Kedua, pernyataan bahwa Tuhan tidak mampu menjadikan pernikahan yang bermasalah menjadi bahagia, bersatu, dan berhasil. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mengganggu kehendak Tuhan yang berdaulat. Tuhan dapat mengambil dua orang, betapapun tidak cocoknya mereka, dan membentuk mereka menjadi dua orang yang sempurna satu sama lain.

    Jika kita memelihara persekutuan yang erat dengan Tuhan, Dia akan memimpin dan membimbing kita. Jika seseorang berjalan bersama Tuhan dan sungguh-sungguh mencari kehendak-Nya, Tuhan akan menuntun orang itu kepada pasangan yang Dia inginkan. Tuhan akan menuntun kita kepada "belahan jiwa" kita jika kita berserah dan mengikuti-Nya. Namun, menjadi belahan jiwa adalah sebuah posisi sekaligus praktik. Suami dan istri adalah belahan jiwa karena mereka "satu daging", bersatu secara rohani, fisik, dan emosional. Namun dalam praktiknya, ada proses untuk menerima apa adanya pasangan, yaitu belahan jiwa, dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kesatuan belahan jiwa yang sejati hanya mungkin terjadi melalui penerapan pola pernikahan yang alkitabiah.

    Semoga  mendukung  untuk kita yang sedang dalam   ..pencari cinta sejati

    Hari Kamis pukul 0:21 diubah oleh LISNARINAA355

51 – 52 dari 52    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3Kirim tanggapan