"Mengatur Keuangan"
-
1 Agustus 2015
Uang.. seberapapun banyaknya, dan sepintar apapun mengelolanya, tanpa rasa syukur wes dijamin jd problem yg rumit, keharmonisan rumah tangga tdk diukur dengan berapa jumlah harta,, ada cerita nih.. kita kawatir krn uang dlm hidup, takut ini dn itu.. sadar ga klu hal ini kita sdh menduakan Tuhan.
tp coba renungkan klu hidup kita, kita pergunakan utk kemuliaan Tuhan, mungkin ga Tuhan akan mempermalukan kita,, jawabnya pasti ga mungkin, klu Tuhan mempermalukan kita yg selalu melakukan pekerjaanutk kemuliaan Tuhan, Tuhanlah pasti yg malu..
Kita ini hanya kurang yakin dn percaya bahwa Tuhan kita hebat, keyakinan kita hanya dibibir sj tdk didadar hati.. mknya kawatir.. dan perlu diingat ada roh jahat penguasa kegelapan dgn nama roh kekawatiran hehe
salam
-
1 Agustus 2015
Setuju sama abang golyat, kalo kata org batak "godang pe habis, saotik pe cukup" yg penting bersyukurrrrrrr...
-
2 Agustus 2015
Bagaimana mengatur keuangan, setelah married?... Ikut nimbrung ya bro n sis☺,, bagiku gak ada istilah uang suami ato uang istri setelah nikah, yg ada adalah uang bersama. Segala aktifitas yg berhubungan dengan uang harus atas sepengetahuan dan persetujuan berdua. Saling jujur dan terbuka serta diskusi/berunding bersama dalam perputaran uang. Dan yang gak kalah penting adalah sikap mampu bersyukur kepada Tuhan atas berkat yang kita terima, seperti yang telah di utarakan oleh bung Golyat. Penghasilan besar/kecil gak akan jadi masalah selama kita mampu mengucap syukur kepada-Nya... Karena masalah finansial merupakan salah satu masalah sensitif dan vital dlm kehidupan rumah tangga... Maka hendaklah kita senantiasa mengandalkan Tuhan di dalam menangani kehidupan ekonomi, supaya masalah demi masalah(keuangan) dapat terselesaikan dengan baik.
-
2 Agustus 2015
setuju
yang diperlukan dalam hal belanja adalah hikmat bukan uang dan bersyukur
karena uang berapapun,, tidak akan pernah cukup untuk mencukupi semuanyaTHOMAS777 tulis:
Bagaimana mengatur keuangan, setelah married?... Ikut nimbrung ya bro n sis☺,, bagiku gak ada istilah uang suami ato uang istri setelah nikah, yg ada adalah uang bersama. Segala aktifitas yg berhubungan dengan uang harus atas sepengetahuan dan persetujuan berdua. Saling jujur dan terbuka serta diskusi/berunding bersama dalam perputaran uang. Dan yang gak kalah penting adalah sikap mampu bersyukur kepada Tuhan atas berkat yang kita terima, seperti yang telah di utarakan oleh bung Golyat. Penghasilan besar/kecil gak akan jadi masalah selama kita mampu mengucap syukur kepada-Nya... Karena masalah finansial merupakan salah satu masalah sensitif dan vital dlm kehidupan rumah tangga... Maka hendaklah kita senantiasa mengandalkan Tuhan di dalam menangani kehidupan ekonomi, supaya masalah demi masalah(keuangan) dapat terselesaikan dengan baik.
-
3 Agustus 2015
Mengatur keuangan / Penghasilan utk jangka wkt sebulan :
1. Sepersepuluh dari hasil gaji suami/pasutri ( kalo istri juga kerja ) kasi perpuluhan ke Gereja krn Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%.
Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
2. Keperluan sebulan sprt : pembayaran air & listrik,tlp,biaya dapur dll
3. Tabung biar sedikit yg penting ada pemasukan utk hari tua / keperluan mendadak
Selamat Pagi & selamat beraktivitas smuanyaaa...
GBU
-
3 Agustus 2015
YULEE694 tulis:
Mengatur keuangan / Penghasilan utk jangka wkt sebulan :
1. Sepersepuluh dari hasil gaji suami/pasutri ( kalo istri juga kerja ) kasi perpuluhan ke Gereja krn Persepuluhan adalah berkat yang harus kita kembalikan kepada Tuhan sebesar 10%.
Maleakhi 3:10, Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
setuju dgn Yulee694
dunia : hemat pangkal kaya
Kerjaan Allah : Maleakhi 3 : 10
setia menabur di sepanjang usia dgn rasa bersyukur, rendah hati & dgn mencucurkan airmata pasti menuai dgn sorak sorai
-
12 Agustus 2015
PRO GOLYAT
aku tambahkan. ada dua jawaban
1, jawaban manusia duniawi, ia biasanya akan mengandalkan logika dengan perhitungan yang jelimet. sebab baginya uang adalah sumber satu satunya kekuatan untuk servive. ia akan menata sedemikian rupa rencana rencana (5 tahun sampai 10 tahun kedepan...sampai anak cucunya dipikirkan. itu sebabnya bagi dia sukses dan kekayaan adalah nomer satu yang harus dicari, dikejra dan diperjuangkan....
2, manusia rohani, hidupnya akan dengan pasti dimulai dari visi....visi untuk memuliakan nama Tuhan
visi manusia rohani pasti akan selaras dengan kehendak Tuhan. itu sebabnya visi akan lahir dari karakter yang sudah dilahirkan baru oleh Roh Kudus. prestasi yang ia capai disadari sebagai anugrah Tuhan dan akan terus memakainya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Bagi manusia rohani kekayaan bukan satu satunya dan karena itu cara mengaturnya pun tidak sejelimet manusia duniawi. sebab ia lebih mengandalkan Tuhan dari pada kekayaannya.
yang mau saya tekankan di sini adalah sebuah prinsip. karakter yang baik dan yang sudah dikendalikan oleh Roh Kudus...akan dengan pasti akan mampu mengatur keuangannya karena itu selaras dengan keharmonisan rumah tangganya yang menempatkan Tuhan menjadi pusat hidup mereka.
12 Agustus 2015 diubah oleh SIMON132