Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Status cerai, apakah karena kita tidak taat ?

ForumPersahabatan dan hubungan

176 – 200 dari 470    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 7  8  9 ... 19  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 26 Februari 2019

    Dari kalimat : Memakai Firman Tuhan untuk sok menghakimi...disitu jelas terlihat niat di dalam hati untuk tidak mau berubah (tegar tengkuk)...maaf kalau pernyataan saya terlalu to the point...tapi logis khan...

    Di dalam setiap statement kita, secara tidak sadar bisa mengekspresikan niat di dalam hati kita...

    Semua manusia pasti pernah berbuat salah, sebaiknya mari kita semua mau belajar untuk rendah hati dan mau  bersifat legowo, membuka hati (mencairkan hati kita yang beku/tegar tengkuk) untuk ke depannya mau dirubah oleh Tuhan sesuai Kehendak-Nya...Tidak ada kata terlambat bagi Tuhan...

    Salam Damai Temans...

    Tuhan Memberkati...

  • LINDA584

    1 Maret 2019

    salam kenal mba Rose trimakasih utk pendaptx mba Rose.....sy ini sda alami perceraian iya sy dlu it tak prnah mimpi atw mengiginkn perceraian tpi stlh berumh tangga anak sda dua tiba2 berubah smuax suami sy tertarik pd wanita lain dan berkeras mau menceraikn sy tpi sy tdk mau krna kasian anak2 krna sy mau bertahan dan tdk mau utk cerai akhirnya dia lari entah kmna menngglkan kami nah clo seprti yg sy alami apakh sy hruus mengejar dia N tak taw kemnaa dia pergi......distu pikiran sy sprti tak mampu mo hadapi smua ini.....tpi tak terasa da 3 thn it berlalu dan sy dgn anak2 puji Tuhan hdup oleh kemuran Tuhan walaupn bpkx entah kmna dan tak bertanggung jwab.....

    itulah beda2 pergumulan dlm kehidupan qta masing2 yg intinya ttp berserah sma Tuhan Yesus.

    ROSE184 tulis:

    sebelum memutuskan untuk menikah sudah ada kursus pra nikah dan pada saat menikahpun sudah berjanji kepada Tuhan di  Altar di Hadapan Tuhan disaksikan oleh para hamba nya.

    ...

    Tak perlu menghakimi dan memandang rendah seseorang yang berstatus cerai, kalo kamu tidak bisa membuat seseorang bahagia setidaknya jangan menjadi batu sandungan atau membuat mereka jadi makin sedih.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • LINDA584

    1 Maret 2019

    Ya setuju bangaat dgn pendapatnya mba Rose......jgn memandang rendah org yg status cerai(korban perceraian) krna kita tak pernah taw apa yg mereka alami sebenarnya.......

    ROSE184 tulis:

    SETUJU..!!! Jadi tak perlu menghakimi atau mandang rendah org yg statusnya cerai krn kita tdk pernah tau apa yg mereka alami sebenernya

  • VIRUSKASIH805

    1 Maret 2019

    ADI973 tulis:

    saya sudah baca ayat Alkitab yang bapak tulis, itu semua di perjanjian Lama, ayat itu dituliskan pada masa itu orang Israel tidak boleh kawin campur dengan bangsa lain? Menurut bapak ayat itu sudah FINAL untuk larangan kawin campur dengan bangsa lain ?

    Jika sudah tertuliskan dalam 613 mitsvot Hukum Taurat, tentu saja ini harus ditaati oleh seluruh orang Israel pada masa itu.

    TETAPI ada pengecualiannya,

    Ini terdapat dalam Ulangan 21:10-14. Bagian ini merupakan rangkaian dari perikop yang berhieararki mengenai hukum perang yang ditetapkan bagi orang Israel (lihat Ulangan 20 - 21 :14).

    Pada bagian ini dengan gamblang diatur :

    Apabila Israel menang perang, menawan musuh dan di antaranya ada para wanita yang menarik maka wanita itu harus diperlakukan secara manusiawi, dihormati hak-haknya.

    Lalu: ... "sesudah itu bolehlah engkau menghampiri dia dan menjadi suaminya, sehingga ia menjadi istrimu."

    Di sini terlihat bahwa pernikahan dengan wanita non-Israel diijinkan agar umat tidak terjatuh pada dosa kejahatan perang, dalam hal perlakuan biadab terhadap para wanita tawanan perang,


    Untuk di jaman Tuhan Yesus artinya bapak setuju memakai hukum taurat? Itu artinya di pakai hukum pernikahan dari Yesus Kristus ke Musa? Artinya orang Israel tidak boleh kawin campur dengan bangsa lain ?  

    Yang saya garisbawahi di atas, apakah terbalik?

    Pada jaman Tuhan Yesus, tentu saja Hukum Taurat dengan segala ketentuannya yang berlaku pada saat itu, termasuk yang mengatur tentang pernikahan.

    TETAPI Yang perlu digarisbawahi adalah :

    1. Yesus Kristus meluruskan pandangan tentang poligami dan kawin cerai

    Matius 19:7-8
    6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
    7 Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"
    8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

    Bandingkan :

    Mal 2:16 LAI TB,
    Sebab Aku membenci perceraian
    , firman TUHAN, Allah Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat


    2. Yesus Mengajarkan Monogami


    Mat 19:4-6 :
    4 Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan?
    5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

    Bandingkan :

    Maleakhi 2:15 LAI TB,
    Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya

    1 Maret 2019 diubah oleh VIRUSKASIH805

  • 2 Maret 2019

    Jawaban na smua diulang2 dr awal sampai akhir.....cape deh...mutar2 gtu2 aja..ga bakal selesai....mls baca panjang2.. Hahahaa cape mata n cape hati n cape ketik

  • ELISA859

    2 Maret 2019

    Seharusnya kita  membahas  langkah  apa  yg  harus  di  ambil  setelah  bercerai?

    Ini  yang  menentukan  ketaatan  kita.

    Sebab  kita  pribadi  yang  mengambil  keputusan.

    memilih  taat  pada  Firman  Tuhan  ato  menuruti  keinginan  daging dan  realita  kehidupan  di  dunia  ini.

    Jika  kita  memilih  tidak  menikah  lagi,karna  Tuhan, ini  baru  bisa  di  bilang  taat  pada  Tuhan dan FirmanNya, karna  bercerai  tidak  boleh  menikah  lagi  karna   dlm pandangan  Tuhan  mereka  berzinah.

    Tetapi  kalo  menuruti  keinginan  daging  ya  bisa  jadi  melanggar  Firman Tuhan  dan  menjadi  tidak  taat, karna  sudah  tau  kebenaran  tetapi  di  langgar.

  • APRILIN663

    2 Maret 2019

    Ngopi dulu :)

  • 2 Maret 2019

    Sist MARCELLA....

    Sampai kapanpun gak akan ketemu dan diskusi akan berputar2 disitu. Karena bicara ketaatan tpi masing2 dg dasar yg berbeda.atau dicampur2

    Ketaatan adalah kepatuhan melakukan tepat sesuai yg diperintahkan oleh aturan.

    Tinggal sekarang sepakati yg ditanyaakan itu ketaatan dg dasar aturan yg mana?

    1. Kalau mau pakai dasar ketaatan akan Firman TUHAN ya semua bicara berdasarkan Firman TUHAN yg tertulis di Alkitab. Dan itu sdh jelas bahwa apa yg sdh dipersatukan TUHAN tidak boleh diceraiakan oleh manusia. Dan bila dg alasan apapun tohbterjadi perceraian ya Firman jga sdh jelas masing2 kalau menikah lago berarti itu perzinahan...

    Trus apakah gak berhak berbahagia? Sekarang sudut pandang bahagianya darimana? Kalau dari kaca mata Firman ya berbahagianya bukan dengan menikah lagi, sampai kalau pasangannya dipanggil Tuhan baru dia bisa menikah lagi.

    2. Kalau melihat ketaatannya dari hukum manusia ya iluti saja undang2nya. Bercaetainya harus bagaimana? Trus kalau mau mebikah lagi bagaimana ya ikuti saja aturan undang2. Tapi jgn dicampur aduk dg trus bagaimana menurut Tuhan? Ngapain masihnmikir menurut Tuhan? Orang sudah mau mengikuti hukum manusia koq masih mikirin hukum yang lain ? Itu berarti memghamba keapda 2 tuan. Kita gak alan bisa menghamba kepada 2 tuan. Saat kita taat dg salah satu tuan kita akan mengabaikan tuan yang lainnya.

    Kalau sdh disepakati dasar ketaatannya mau hukum yang mana, saya yakon diskusi gak akan muter2, berulang2...

    Nah soal berikutnya utk: "semua orang berhak berbahagia" ya difinisikan saja bahagianya menurut aturan yg sdh disepakati dasarnya.

    Salam bahagia 💪

    MARCELLA959 tulis:

    Jawaban na smua diulang2 dr awal sampai akhir.....cape deh...mutar2 gtu2 aja..ga bakal selesai....mls baca panjang2.. Hahahaa cape mata n cape hati n cape ketik

  • 2 Maret 2019

    :up:  Pendapat yang berani, tapi benar dan Bijak di Mata Yesus (tapi belum tentu Bijak di mata manusia)...

    Kadang Kebenaran memang agak pahit bagi sebagian orang (Farisi?)...Mau Pikul Salib ? Sangkal lah dirimu terlebih dahulu (Ego negatif dibuang) sebelum mengikuti Kehendak-Nya...

    Salam Damai Sist...

    Tuhan Memberkati...

    ELISA859 tulis:

    Seharusnya kita  membahas  langkah  apa  yg  harus  di  ambil  setelah  bercerai?

    Ini  yang  menentukan  ketaatan  kita.

    Sebab  kita  pribadi  yang  mengambil  keputusan.

    memilih  taat  pada  Firman  Tuhan  ato  menuruti  keinginan  daging dan  realita  kehidupan  di  dunia  ini.

    Jika  kita  memilih  tidak  menikah  lagi,karna  Tuhan, ini  baru  bisa  di  bilang  taat  pada  Tuhan dan FirmanNya, karna  bercerai  tidak  boleh  menikah  lagi  karna   dlm pandangan  Tuhan  mereka  berzinah.

    Tetapi  kalo  menuruti  keinginan  daging  ya  bisa  jadi  melanggar  Firman Tuhan  dan  menjadi  tidak  taat, karna  sudah  tau  kebenaran  tetapi  di  langgar.

  • ROSE184

    2 Maret 2019

    ELISA859 tulis:

    Seharusnya kita  membahas  langkah  apa  yg  harus  di  ambil  setelah  bercerai?

    Ini  yang  menentukan  ketaatan  kita.

    Sebab  kita  pribadi  yang  mengambil  keputusan.

    memilih  taat  pada  Firman  Tuhan  ato  menuruti  keinginan  daging dan  realita  kehidupan  di  dunia  ini.

    Jika  kita  memilih  tidak  menikah  lagi,karna  Tuhan, ini  baru  bisa  di  bilang  taat  pada  Tuhan dan FirmanNya, karna  bercerai  tidak  boleh  menikah  lagi  karna   dlm pandangan  Tuhan  mereka  berzinah.

    Tetapi  kalo  menuruti  keinginan  daging  ya  bisa  jadi  melanggar  Firman Tuhan  dan  menjadi  tidak  taat, karna  sudah  tau  kebenaran  tetapi  di  langgar.

    lha ini sudah kawin lagi tuh duluan, dan gak ada urusin surat cerai pun ke istri sahnya.. terus. masa iya si wanita yg udah di tinggal kawin lagi ini sama suaminya tdk berhak bahagia?

    seharusnya sebelum kita ngotot dgn ketaatan firman Tuhan, lihat dan cari tau dulu, agar komentar dan nasehat kita lebih tepat pada sasarannya, daripada lsg ke si korban dari perceraian itu sendiri, sungguh kasihan mereka semakin menderita..

  • ROSE184

    2 Maret 2019

    salam kenal juga mba Linda, yang sabar saja, ini sama kasus, si pria sudah menikah lagi dengan wanita lain, tanpa pernah memberikan surat cerai kepada istrinya, sebenarnya yg lebih berdosa disini kan si suami tdk taat pada janji suci pernikahan itu sendiri

    LINDA584 tulis:

    salam kenal mba Rose trimakasih utk pendaptx mba Rose....

    ....

    Tak perlu menghakimi dan memandang rendah seseorang yang berstatus cerai, kalo kamu tidak bisa membuat seseorang bahagia setidaknya jangan menjadi batu sandungan atau membuat mereka jadi makin sedih.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELISA859

    2 Maret 2019

    hidup  adalah  pilihan, jadi  ya  terserah  mau  taat  apa  tidak,

    jika  wanita  itu  takut  akan  Tuhan, pasti  dia  akan  mentaati  firman  Tuhan, toh  hidup  di dunia  ini  hanya  sementara,

    Apa  iya  hal  yang  kekal  itu mau  di  ganti  dgn  hal  yang  sementara ?

    jika  wanita  itu  sadar  bahwa  kehidupan  kekal  bersama  Tuhan Yesus  itu  lebih  penting  daripada  pernikahannya kembali, pasti  wanita  itu  akan  memilih  hidup  single  parent, dan  sisa  hidupnya  untuk  melayani Tuhan  dan  sesama.

    Tuhan Yesus  telah  memberi  teladan  ke  anak2 Nya,until bersedia  memikul salib,setiap  pribadi  berbeda-beda penderitaan  itu, ada  yang  harus  single parent  di  sisa  hidupnya, ada  yang  sakit2an di sisa  hidupnya, ada  yg  kekurangan,dari  kesemua  itu  di  ijinkan. Tuhan, agar  kita  hidup fokus  dan  tergantung  kepada  Tuhan.

    Aku  yakin  pencobaan  itu tidak  melampaui kekuatan  kita, jadi kita  pasti bisa  melaluinya  bersama Tuhan Yesus.

    ROSE184 tulis:

    lha ini sudah kawin lagi tuh duluan, dan gak ada urusin surat cerai pun ke istri sahnya.. terus. masa iya si wanita yg udah di tinggal kawin lagi ini sama suaminya tdk berhak bahagia?

    seharusnya sebelum kita ngotot dgn ketaatan firman Tuhan, lihat dan cari tau dulu, agar komentar dan nasehat kita lebih tepat pada sasarannya, daripada lsg ke si korban dari perceraian itu sendiri, sungguh kasihan mereka semakin menderita..

    2 Maret 2019 diubah oleh ELISA859

  • ELISA859

    2 Maret 2019

    Dari  pencobaan2 yang  di  ijinkan  Tuhan, kita  bisa  menguji  hati  dan  iman  kita.

    karna  dari  pencobaan itulah  kita  tau ,sebenarnya kita  ini  di  pimpin  Roh  Kudus  ato  di  pimpin  roh kita  sendiri.

    jika  kita  di pimpin  Roh  Kudus, maka  kita  bisa  mentaati  firman  Tuhan.

    Tetapi  jika  kita  di  pimpin  roh kita, maka  kita  akan  menuruti keinginan  daging  kita.

    dari  buahnya  kita  bisa  melihat, kita  ini  di  pimpin  siapa  sebenarnya.

  • NUGRA917

    3 Maret 2019

    Sepaham dg sistELISA....

    Hidup jga hidup kita sendiri, jdi kita jga bebas memilih mau taat kemana....

    Kalau mau taat kepada. TUHAN ya lakukan segala hal dg berpedoman/ taat FirmanNYA. Sebaliknya kalau mau taat aturan manusia ya taati pedoman aturan manusia.

    Jadi kalau mau taat Firman TUHAN ya selalu berusaha menomor satukan aturan TUHAN nomor sekiankan aturan manusia, sebaliknya bila taat aturan manusia ya taati aturan manusia nomor sekiankan aturan TUHAN. Kalau sdh pegang aturan manusia trus dibilang gak taat FIRMAN ya kenapa marah? Kenapa protes sampe minta2 disepahami dg sesuai Firman TUHAN?  Sekali lagi, kita gak bisa mengabdi kepada 2 tuan. Disaat kita setia kepada salah satu tuan pasti kita tidak setia kepada tuan yg lain.

    ..

    ELISA859 tulis:

    hidup  adalah  pilihan, jadi  ya  terserah  mau  taat  apa  tidak,

    jika  wanita  itu  takut  akan  Tuhan, pasti  dia  akan  mentaati  firman  Tuhan, toh  hidup  di dunia  ini  hanya  sementara,

    Apa  iya  hal  yang  kekal  itu mau  di  ganti  dgn  hal  yang  sementara ?

    jika  wanita  itu  sadar  bahwa  kehidupan  kekal  bersama  Tuhan Yesus  itu  lebih  penting  daripada  pernikahannya kembali, pasti  wanita  itu  akan  memilih  hidup  single  parent, dan  sisa  hidupnya  untuk  melayani Tuhan  dan  sesama.

    Tuhan Yesus  telah  memberi  teladan  ke  anak2 Nya,until bersedia  memikul salib,setiap  pribadi  berbeda-beda penderitaan  itu, ada  yang  harus  single parent  di  sisa  hidupnya, ada  yang  sakit2an di sisa  hidupnya, ada  yg  kekurangan,dari  kesemua  itu  di  ijinkan. Tuhan, agar  kita  hidup fokus  dan  tergantung  kepada  Tuhan.

    Aku  yakin  pencobaan  itu tidak  melampaui kekuatan  kita, jadi kita  pasti bisa  melaluinya  bersama Tuhan Yesus.

    ROSE184 tulis:

    lha ini sudah kawin lagi tuh duluan, dan gak ada urusin surat cerai pun ke istri sahnya.. terus. masa iya si wanita yg udah di tinggal kawin lagi ini sama suaminya tdk berhak bahagia?

    seharusnya sebelum kita ngotot dgn ketaatan firman Tuhan, lihat dan cari tau dulu, agar komentar dan nasehat kita lebih tepat pada sasarannya, daripada lsg ke si korban dari perceraian itu sendiri, sungguh kasihan mereka semakin menderita..

  • ROSE184

    3 Maret 2019

    kalo si istri yg sudah ditinggalkan kawin lagi oleh suaminya blom sempat punya anak, apa ia dia tdk berhak utk bahagia dan memiliki kesempatan untuk punya anak?  mungki dgn memiliki keturunan dia akan memilih jadi single parent dan memperjuangkan anak2nya, tapi kalo gak punya, masa dia gak boleh utk mewujudkan impian nya menjadi seorang ibu? terkadang kita tidak perlu terlalu ngotot dengan komentar kita karena sebenarnya kita tidak pernah tahu duduk persoalan sebenarnya dan bagaimana sakitnya yg dia alami si korban yg di tinggal kawin suaminya tanpa di urusin surat cerai nya juga 😋

    ELISA859 tulis:

    hidup  adalah  pilihan, jadi  ya  terserah  mau  taat  apa  tidak,

    jika  wanita  itu  takut  akan  Tuhan, pasti  dia  akan  mentaati  firman  Tuhan, toh  hidup  di dunia  ini  hanya  sementara,

    Apa  iya  hal  yang  kekal  itu mau  di  ganti  dgn  hal  yang  sementara ?

    jika  wanita  itu  sadar  bahwa  kehidupan  kekal  bersama  Tuhan Yesus  itu  lebih  penting  daripada  pernikahannya kembali, pasti  wanita  itu  akan  memilih  hidup  single  parent, dan  sisa  hidupnya  untuk  melayani Tuhan  dan  sesama.

    Tuhan Yesus  telah  memberi  teladan  ke  anak2 Nya,until bersedia  memikul salib,setiap  pribadi  berbeda-beda penderitaan  itu, ada  yang  harus  single parent  di  sisa  hidupnya, ada  yang  sakit2an di sisa  hidupnya, ada  yg  kekurangan,dari  kesemua  itu  di  ijinkan. Tuhan, agar  kita  hidup fokus  dan  tergantung  kepada  Tuhan.

    Aku  yakin  pencobaan  itu tidak  melampaui kekuatan  kita, jadi kita  pasti bisa  melaluinya  bersama Tuhan Yesus.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELISA859

    3 Maret 2019

    Jika  wanita  itu  sadar  bahwa hidupnya  telah  di  tebus  oleh  Tuhan Yesus, dia  tidak lagi  mencari  kebahagiaan  untuk  dirinya  sendiri, apalagi  sampai  melanggar firman  Tuhan.

    Kalo  tujuan  hanya  punya  anak, masih banyak cara, bisa  mengadopsi  anak  terlantar

    Memang berat  menjadi  single parent  seumur  hidup,hal  ini  juga  bisa  di sebut  memikul  salib.

    ROSE184 tulis:

    kalo si istri yg sudah ditinggalkan kawin lagi oleh suaminya blom sempat punya anak, apa ia dia tdk berhak utk bahagia dan memiliki kesempatan untuk punya anak?  mungki dgn memiliki keturunan dia akan memilih jadi single parent dan memperjuangkan anak2nya, tapi kalo gak punya, masa dia gak boleh utk mewujudkan impian nya menjadi seorang ibu? terkadang kita tidak perlu terlalu ngotot dengan komentar kita karena sebenarnya kita tidak pernah tahu duduk persoalan sebenarnya dan bagaimana sakitnya yg dia alami si korban yg di tinggal kawin suaminya tanpa di urusin surat cerai nya juga 😋

  • ELISA859

    3 Maret 2019

    Kalo  boleh  jujur  perselingkuhan itu tidak  100% kesalahan 1 pihak. tetapi  juga  dari kedua belah  pihak, inilah  yg  tidak  di. mengerti, jika  suami  ato  istri  kedapatan  selingkuh  dia  langsung  di  klaim bersalah, Tanpa  menelusuri alasan apa  dia  sampai selingkuh.

    3 Maret 2019 diubah oleh ELISA859

  • ROSE184

    3 Maret 2019

    kalo dia sadar dan lebih memilih untuk memiliki anak dari daging nya sendiri masa kita harus ngotot ke dia dan bilang itu adalah dosa dan tidak taat firman Tuhan? emang kita sendiri udah lbh paham dan lebih taat dari dia yang jd korban? kan kita jg gk pernah tau apa rencana Tuhan di dalam hidupnya dia, sampai dia harus bercerai? lalu pantas kita selalu mendoktrin dan menghakimi, atau memandang rendah atau apapun itu tentang keputusan dia? kalo memang itu cerai adalah kehendak Tuhan yg terjadi di dalam hidupnya apakah kita sudah menjadi lbh berdosa dari dia? kenapa kita tidak mencoba memahami dan menghormati keputusan mereka? daripada harus menghakimi, ngotot dan memandang hina dan rendah dgn status mereka? apakah kita sudah lebih baik dari mereka? biarlah itu menjadi urusan dan pertanggungjawaban mereka kepada Tuhan. tak perlu harus ngotot itu tidak paham FT, tidak taat, bla.. bla.. dgn segala macam nya yg membuat si korban semakin tidak nyaman dgn perkataan kita.

    ELISA859 tulis:

    Jika  wanita  itu  sadar  bahwa hidupnya  telah  di  tebus  oleh  Tuhan Yesus, dia  tidak lagi  mencari  kebahagiaan  untuk  dirinya  sendiri, apalagi  sampai  melanggar firman  Tuhan.

    Kalo  tujuan  hanya  punya  anak, masih banyak cara, bisa  mengadopsi  anak  terlantar

    Memang berat  menjadi  single parent  seumur  hidup,hal  ini  juga  bisa  di sebut  memikul  salib.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELISA859

    3 Maret 2019

    Aku  pernah  mengalami sist  Rose.

    Suamiku selingkuh  dgn  psk, di  saat  aku  merawat  bapaknya  di  rumahsakit,

    setelah  aku  di  rumah  suamiku  berubah, sering  keluar rumah, tanpa  sengaja aku  tlp  suami ku, dan  ternyata yg  menerima wanita  lain  yg  mengaku  istrinya. saat  itu  hatiku  benar2 hancur, dan  ternyata  wanita  itu  sudah  hamil  1 bulan, saat  itu  yg  ada  dlm  benakku  hanya  ke2 anakku, setelah  kejadian  itu  aku  dan keluarga  besar  suami ku  sering  di  ancam  dan  di  kata2in  macam2 oleh  wanita  psk  itu. akhirnya  aku  putuskan  untuk  bekerja  di  hongkong. setelah  di hongkong ,suamiku  semakin  gila, sehingga  seluruh harta  di  rumah  habis  bahkan  seluruh warisan  habis  karna  rumah  dan sawahnya  di  jual  suami  untuk wanita itu.

    Bercerai  adalah  pilihan  terbaik  menurutku. apalagi  aku  menikah  islam, tetapi  saat  aku  konseling  dgn  beberapa  pendeta, beliau2 memberi  arahan  untuk  memaafkan  dan mengampuni  suami.karna dlm  ajaran  Kristen  tidak  ada  perceraian, ada  seorang  pendeta  memberi  dukungan  dan  harapan, beliau  berkata :"Siapa  tahu  suamimu  bertobat  dan  bisa  percaya  Tuhan Yesus. "perkataan  itu  yg  membuat  aku  ada  harapan, untuk  membawa suami ku kembali. 3 bulan  aku  doa  pelepasan  pengampunan  ke  suamiku.

    Puji Tuhan, sete harta  suamiku  habis  wanita  itu  meninggalkan suamiku.saat suamiku  sendiri, aku  bisa  shareng  Injil,walopun  saat itu blom  mau  percaya,

    Lalu  suamiku  kerja  di  kalimantan. lalu  suamiku jatuh  sakit dan  akhirnya meninggal dunia, dan selama  di kalimantan  suamiku  punya  wanita  lain, tetapi  aku  tidak  peduli yang  penting  aku  bisa  bawa  jenazah  suamiku  pulang  ke  jawa.

    dari  kisahku ini  secara  umum  suamiku  bersalah, karna  dia  selingkuh  di  saat  aku  merawat  bapaknya  di  rumah sakit.

    Tetapi  jika  di  lihat  dari  sudut  pandang  suamiku, tidak  100% kesalahan  suamiku. karna sebagai  suami  dia  berhak  menerima  kehangatan  dan  perhatian  dari  istri.

    Nah  dari kejadian  rumahtangga ku  kita bisa  melihat  bahwa  kedua  belah  pihak  yang  bersalah  terjadinya  perselingkuhan. itu.

    Aku  sangat  paham  sist betapa  hancur nya  jika  kedapatan  suami  selingkuh.

    ROSE184 tulis:

    kalo si istri yg sudah ditinggalkan kawin lagi oleh suaminya blom sempat punya anak, apa ia dia tdk berhak utk bahagia dan memiliki kesempatan untuk punya anak?  mungki dgn memiliki keturunan dia akan memilih jadi single parent dan memperjuangkan anak2nya, tapi kalo gak punya, masa dia gak boleh utk mewujudkan impian nya menjadi seorang ibu? terkadang kita tidak perlu terlalu ngotot dengan komentar kita karena sebenarnya kita tidak pernah tahu duduk persoalan sebenarnya dan bagaimana sakitnya yg dia alami si korban yg di tinggal kawin suaminya tanpa di urusin surat cerai nya juga 😋

  • ROSE184

    3 Maret 2019

    HERI771 tulis:

    ngomong ngomong ttg apa yg tersurat dalam pedoman hidup dari Alkitab, dari banyaknya ayat ayat yg menjadi pegangan hidup kita, mungkin sebagian ada yg mampu memahami apa yg tertulis, ada pula butuh bantuan orang lain untuk menjelaskan, misalnya baik Pastur atau Pendeta didalam khotbahnya terkadang setelah membacakan ayat ayat tersebut, mereka membantu mrnjelaskan apa yg terkandung makna yg tersirat dari apa yg tersurat di dalam Alkitab tsb. Namun itu semua kembali pd diri kita sendiri, doa dan pertanggungjawaban kita langsung pada Tuhan.

    .....

    Kuasa Tuhan dan rencanaNya terhadap seseorang mungkin berbeda dan tidak ada yang tahu, hingga pada saatnya ybs harus menyandang berstatus cerai,  apakah itu cerai mati atau cerai hidup. Sama halnya mengapa kita hingga saat ini belum mendapatkan pasangan hidup hingga tahap perkawinan yg diharapkan, tentunya kitapun harus percaya dan berserah atas Kuasa, Rencana serta seizinNya.

    GBU All.

    ini super sekali 👍👍

    setuju dengan apa yang disebutkan, apalagi dgn ayat Matius 5:29 yg sangat ekstrim, saya rasa blom ada manusia yg taat dan melakukan itu jika dia sdh melanggar aturan.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ROSE184

    3 Maret 2019

    ELISA859 tulis:

    Kalo  boleh  jujur  perselingkuhan itu tidak  100% kesalahan 1 pihak. tetapi  juga  dari kedua belah  pihak, inilah  yg  tidak  di. mengerti, jika  suami  ato  istri  kedapatan  selingkuh  dia  langsung  di  klaim bersalah, Tanpa  menelusuri alasan apa  dia  sampai selingkuh.

    tidak hanya selingkuh, tapi juga menipu dan menjebak istrinya kedalam utang, dan selingkuhannya juga tdk hanya satu orang

  • 3 Maret 2019

    Sebagai org yg belum pernah menikah saya ikutan nyimak aja, krn kerap yg mendekati di jk ini pria2nya banyak juga dg status cerai hidup saya lihat.

    Kagum dg sis Elisa yg mempertahankan utk tdk bercerai dg sang suami meski ada atau tdk ada perubahan kesadaran dr suami.

    ELISA859 tulis:

    Aku  pernah  mengalami sist  Rose.

    Suamiku selingkuh  dgn  psk, di  saat  aku  merawat  bapaknya  di  rumahsakit,

    ....

    Aku  sangat  paham  sist betapa  hancur nya  jika  kedapatan  suami  selingkuh.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • HERI771

    3 Maret 2019

    untuk orang yg percaya, dan mungkin dapat menguatkan mereka. Coba kita simak baik baik, dan maknai, mungkin saja bisa dimaknai seseorang dari sudut pandang yg berbeda.

    surat 1 Korintus 10:13 

    .. Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

    Orang yang mengaku dirinya sebagai orang percaya tidak boleh memaafkan dosa dengan alasan bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang pasti tidak sempurna, atau bahwa dalam hidup ini semua orang percaya yang telah lahir baru terus menerus melakukan dosa dalam perkataan, pikiran, dan perbuatan, baik sadar atau tidak sadar. Pada saat yang sama, Paulus meyakinkan jemaat Korintus bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya tidak perlu jatuh dari kasih karunia Allah.

    Roh Kudus menyatakan bahwa Allah menyediakan bagi anak-anak-Nya kasih karunia yg memadai untuk mengatasi setiap pencobaan atau peristiwa dan dengan demikian melawan dosa. Kesetiaan Allah terungkap dlm dua cara:

    (a) Dia tidak akan mengizinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita, dan

    (b) bersama dengan setiap pencobaan Dia akan menyediakan suatu jalan bagi kita agar dapat bertahan dalam pencobaan dan mengalahkan dosa (bd. 2Tes 3:3).

    Saat kita bisa melabeli krn status seseorang, dan dari sudut pandang seseorang kita mengklaim dgn  menafsirkan ayat didalam Alkitab, dan mengambil ayat ayat yg diyakininya, dan sebaliknya merekapun mgkn bertahan dgn ayat yg lain, menurut keyakinannya.

    Mungkin kita tidak menafikan hukum yg ada, tapi Yesus membawa setiap persoalan atau peristiwa atas dosa yg dilakukan semasa hidupnya ke dalam hati nurani masing masing. Ia mengubah kaidah hukum menjadi kaidah moral. 

    Pointnya biarkan Kitab kehidupan garis ketaatan dan keimanan seseorang Tuhan yg menentukan, karena mereka yg menjalani kehidupannya. Dan saat mereka sudah percaya dan berserah kepadaNya, selanjutnya hendaklah hidup dalam ajaran Kasih Allah, yg memberikan suatu pengharapan menumbuhkan iman kristiani, dan melihat kedepan menjadi yg lebih baik.

    Saya mengambil petikan dari surat Uskup, Yesus menekankan kita dalam keyakinan Iman,  Pengharapan dan Kasih. Harapan dgn tidak memberi ruang pada yg berkecil hati, Yesus mengajarkan kita juga untuk memandang hal yg positip, dgn tidak mengadili atau menyalahkan. Saat kita percaya, Allah memulai pekerjaan yg baik juga akan menyelesaikan juga. Tolak ukur kebahagiaan dan kedamaian seseorang,  tentu hanyalah mereka yg menjalani.

    Saya ingin share surat Uskup menjelang masa Prapaskah secara umum semoga mendapat hikmat bagi semua, ttg Iman, Pengharapan dan Kasih.

    Share

    3 Maret 2019 diubah oleh HERI771

  • ELISA859

    4 Maret 2019

    Tugas kita  hanya  mengingat  sist  Rose  kalo  wanita  itu  udah  tau  kebenaran  bahwa  bercerai  hidup  itu  jika  menikah  lagi  itu  sama  saja  berzinah, tetapi  di  langgarnya  ya  resiko  di  tanggung  sendiri, sebab  telah  tertulis  dlm  Alkitab  ada  penderitaan  bagi  org  Kristen  salah  satunya  mengikuti  keinginan  daging, dia  di  cobai  oleh  keinginan  dagingnya.

    Untuk  mengingat kan  saudara  kita  seiman  apakah  kita  harus  hidup  sempurna  dulu ?, tentunya  tidak  kan,

    Orang2 Kristen harus saling  mengingatkan  jika  kita mengetahui  ada  saudara  kita  yg  salah  jalan.

    Sist  Rose  harus  bisa  membedakan  mana  penghinaan  dan  mana  kebenaran, jangan  kompromI dgn  dosa  jika  kita  ingin  tumbuh  di  dalam  Tuhan.

    ROSE184 tulis:

    kalo dia sadar dan lebih memilih untuk memiliki anak dari daging nya sendiri masa kita harus ngotot ke dia dan bilang itu adalah dosa dan tidak taat firman Tuhan? emang kita sendiri udah lbh paham dan lebih taat dari dia yang jd korban? kan kita jg gk pernah tau apa rencana Tuhan di dalam hidupnya dia, sampai dia harus bercerai? lalu pantas kita selalu mendoktrin dan menghakimi, atau memandang rendah atau apapun itu tentang keputusan dia? kalo memang itu cerai adalah kehendak Tuhan yg terjadi di dalam hidupnya apakah kita sudah menjadi lbh berdosa dari dia? kenapa kita tidak mencoba memahami dan menghormati keputusan mereka? daripada harus menghakimi, ngotot dan memandang hina dan rendah dgn status mereka? apakah kita sudah lebih baik dari mereka? biarlah itu menjadi urusan dan pertanggungjawaban mereka kepada Tuhan. tak perlu harus ngotot itu tidak paham FT, tidak taat, bla.. bla.. dgn segala macam nya yg membuat si korban semakin tidak nyaman dgn perkataan kita.

    4 Maret 2019 diubah oleh ELISA859

  • ELISA859

    4 Maret 2019

    Sebenarnya  jika  kita  percaya  rencana  Tuhan, tentunya  kita  bisa  taat  terhadap  FirmanNya.

    karna  telah  jelas  tertulis  dalam  Alkitab,

    Yeremia  29:11,Tuhan  merancang kita  untuk  hidup  dalam  damai  sejahtera, jadi  segala  yang  terjadi  dalam  kehidupan  kita  itu membawa  kita  kepada  rancangan  Tuhan,

    Kenapa  kita  sering  gagal ?

    Karna  kita  sering mengikuti  keinginan  daging  kita,

    banyak  anak2 Tuhan  yang  lebih mengutamakan  kepentingan  lahiriah, ingin punya  anak, ingin  punya  suami, ingin  hidupnya  terpenuhi secara  materi, itu  tidak  salah  selama  tidak  melanggar  firman  Tuhan,

    Tetapi  jika  berani  melanggar  firman  Tuhan  demi  untuk  mendapat kan  anak,,bukankah  banyak  suami  istri  yang  tidak  memiliki  anak,

    kenapa  hal  yang  pasti  mau  di  gantikan  dengan  hal  yang  tidak  pasti.

    jika  cerai  hidup  dan  menikah  lagi  dalam  pandangan  Tuhan  itu  berzinah, dan  pernyataan  itu  pasti karna  tertulis  dalam  Akitab.

    sedangkan  belom  tentu  bisa  punya  anak  sekalipun  menikah, karna  anak  adalah  anugrah  Tuhan, dan  Tuhan  bisa  saja  tidak  memberikan  anak .

    4 Maret 2019 diubah oleh ELISA859

176 – 200 dari 470    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 7  8  9 ... 19  Selanjutnya Kirim tanggapan