Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pernah mengalami Hubungan seperti makan buah simalakama

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 15 dari 15Kirim tanggapan

  • JECIKA923

    18 Februari 2019

    Pernah pacaran sama orang beda agama, pacaran hampir 2 tahunan, dia selalu ngajak nikah, tapi gak ada yang mau ngalah. Akhirnya dia memilih menikah dengan wanita yang seagama dengannya. Pernah mengalami seperti ini.

  • CHRISTIAN701

    19 Februari 2019

    saya belum pernah.

    tolong lanjutkan ceritanya ya sampai benar benar mengalami buah simalakama tersebut , karena ceritanya belum lengkap

  • ANGGORO118

    19 Februari 2019

    Blm pernah, krn dari dulu aku memegang perintah di ayat alkitab yg tertulis di 2 Korintus 6 : 14-15

    “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?”

  • 19 Februari 2019

    Makanya Sist...jangan suka makan buah Simalakama...Kalo sering kebanyakan makan buah itu, nti sist lama"  bisa suka juga sama buah Kurma...:-D

    Salam Damai Sist...

    Tuhan Memberkati...

  • SUYATI064

    19 Februari 2019

    Ga pernah

  • ADI973

    19 Februari 2019

    Sampai saat ini aku gak pernah, pernah seperti makan durian (wangi sepanjang hari,) seperti makan semangka ( manis sepanjang hari).

  • ELISA859

    19 Februari 2019

    G pernah  sist.

    tetapi  kalo  di  janjiin  nikah, bahkan  bulannya  pun  dah  di  tentukan  persiapan  pernikahan  udah  siap, tetapi  dianya  di  rebut  wanita  lain  dan  langsung  menikah, karna  telah  jatuh  dlm  dosa  perzinahan.

    JECIKA923 tulis:

    Pernah pacaran sama orang beda agama, pacaran hampir 2 tahunan, dia selalu ngajak nikah, tapi gak ada yang mau ngalah. Akhirnya dia memilih menikah dengan wanita yang seagama dengannya. Pernah mengalami seperti ini.

  • ZEGA376

    19 Februari 2019

    Pernah,...

    Buah simalakama dl arti luas... pernah jg harus memilih antara keluarga atau pasangan

  • 19 Februari 2019

    Pernah, anggap saja memang tidak berjodoh. Daripada berjodoh lalu melepaskan agama. Justru krn beda agama pisahnya jadi terasa lebih ringan  dan bisa berteman, mungkin karena  sejak awal memang sdh menyadari konsekuensi hubungan beda agama.

  • CIEDIE549

    19 Februari 2019

    pernah dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hubungan karena bagimanapun pernikahan butuh dua orang yg punya satu iman untuk menyamakan visi dan misi ke depan. Selain itu, harapan saya pernikahan sy dpt jd berkat bukan saja buat saya dan pasangan kelak tetapi org lain, enath itu keluarga, teman atau sahabat.

    19 Februari 2019 diubah oleh CIEDIE549

  • ECHY268

    19 Februari 2019

    Pernah...

    Kata orang terang dan gelap tdk bisa bersatu mknya tdk lanjut.

    Berkali-kali selalu ketemu pria yg cocok dg yg beda keyakinan.  Mgkn karna lingkungan pergaulan mayoritas ga seiman. Kdg terpikir knp selalu merasa cocok dg pria yg ga seiman. Yg aku kagum dari mereka itu, mereka tdk dekatin aku karna fisik secara aku tdk cantik bila dibanding cewek" lain yg naksir mereka. Aku yg cuek abis mlh mereka sukain. Dl, wkt kuliah sering aku tampil cuek dan suka iseng biar cowok"nya pd ilfeel jd ga ada yg dekatin aku,  abis capek hrs jelas"in klw aku cari cowok yg seiman dgnku secara semua teman hampir seluruhnya ga seiman. Jd ga perlu tebar pesona dech. Ehh, ga taunya ada aja yg dekatin dan super baik bgt. Udh ganteng, baik, dan sabar. Klw dia kekeh dg keyakinannya aku ga salahin dia karna apa bedanya dg aku yg kekeh mempertahankan keyakinanku tp asal jgn fanatik sampe ga mw berteman dg org yg ga seiman. Itu dl prinsip kita.

    Setelah sering ngobrol ttg kehidupan berhubung sdh dewasa mk kita putuskan jadi sahabat hingga sekarang.

    Entah knp, sgt jarang ketemu cowok yg seiman yg sebaik mereka itu. Kebanyakan ahhh cuma tahu ttg Firman saja, prakteknya githu dech.

    Kdg terpikir apa mmg pria seiman yg aku cari itu udh punah ya...?

    Hehehee.....

    Becanda Tuhan, jgn benar" punah ya Tuhan sisain atu ajah utkku...

    😇😇

  • 19 Februari 2019

    Kadang mikir kenapa pria "tetangga" lebih santun, mengasihi, mencintai, alim, baik dibandingkan pria Kristiani yang secara nyata udah belajar kasih.

    Pantesan perlahan para wanita Kristen beralih ke "sebrang" karena pria Kristen tidak menyadari dirinya adalah seorang Kristen yaitu pengikut Kristus.

    ECHY268 tulis:

    Pernah...

    Kata orang terang dan gelap tdk bisa bersatu mknya tdk lanjut.

    Berkali-kali selalu ketemu pria yg cocok dg yg beda keyakinan.  


    ...

    Kdg terpikir apa mmg pria seiman yg aku cari itu udh punah ya...?

    Hehehee.....

    Becanda Tuhan, jgn benar" punah ya Tuhan sisain atu ajah utkku...

    😇😇

    19 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ECHY268

    19 Februari 2019

    Betul sist....

    Aku pernah hampir luluh saat down. Puji Tuhan aku kuat oleh Tuhan Yesus.

    Ketika aku sakit, pria yg jd sahabatku itu  yg saranin jgn takut operasi, kamu itu gadis yg kuat takkan terjadi apa-apa. Saat aku sakit teman"ku yg tdk seiman lbh mensuport aku dibanding yg seiman. Sekarang org kristen sdh byk yg kehilangan rasa kasih, kasih hanya dimulut saja.

    Pria yg lg perkenalan dgnku di JK ini yg bahasanya Kristen bgt mendadak hilang tak ada kbr saat dia tahu aku sakit.

    Miris khan..

    SAURIA580 tulis:

    Kadang mikir kenapa pria "tetangga" lebih santun, mengasihi, mencintai, alim, baik dibandingkan pria Kristiani yang secara nyata udah belajar kasih.

    Pantesan perlahan para wanita Kristen beralih ke "sebrang" karena pria Kristen tidak menyadari dirinya adalah seorang Kristen yaitu pengikut Kristus.

  • 19 Februari 2019

    Pria yang ngakunya Kristen (secara KTP doang) sibuk mencari kasih kesana kemari karena dia kurang kasih, padahal Tuhan adalah kasih dan sudah seharusnya mengasihi pasangannya apalagi sudah sampai dalam pernikahan karna Tuhan sudah mengasihi dirinya terlebih dahulu.

    ECHY268 tulis:

    Betul sist....

    Aku pernah hampir luluh saat down. Puji Tuhan aku kuat oleh Tuhan Yesus.

    ...

    Pria yg lg perkenalan dgnku di JK ini yg bahasanya Kristen bgt mendadak hilang tak ada kbr saat dia tahu aku sakit.

    Miris khan..

    19 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • FAJAR882

    19 Februari 2019

    JECIKA923 tulis:

    Pernah pacaran sama orang beda agama, pacaran hampir 2 tahunan, dia selalu ngajak nikah, tapi gak ada yang mau ngalah. Akhirnya dia memilih menikah dengan wanita yang seagama dengannya. Pernah mengalami seperti ini.

    Shallom, Sist Jecika.. :-) Boleh ikutan nimbrung yak.

    Tapi sebelumnya, izinkan saya terlebih dahulu melihat korelasi dengan judul topik-nya. "Pernah mengalami Hubungan seperti makan buah simalakama(?)"

    Kalau menurut KBBI online, peribahasa "Bagai Makan Buah Simalakama," itu artinya: bagai seseorang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.

    Kalau seingat saya di pelajaran Bahasa Indonesia dulu, peribahasa itu menyiratkan seseorang yang diperhadapkan kepada suatu dilema yang teramat sangat pelik/sulit. Misalnya, dalam contoh kalimat: "Bagai makan buah simalakama; jika dimakan ibu meninggal, jika tidak dimakan ayah yang meninggal." (*yah, kayak gitu deh, kur-leb contoh kalimat dari guru BI saya di jaman masih sekolah dulu.. *eh, kebayang gak sih, bagaimana sulitnya dilema yang harus dihadapi, jika pilihannya seperti dalam contoh kalimat itu?*)

    Nah, kalau disajikan contoh kasus seperti uraian Sis Jesica tsb. di atas, maka jawaban saya jelas dan pasti: "Tidak pernah, Sis." Karena (#IMHO, in my humble opinion), contoh seperti itu tidak pernah (dan tidak perlu) menjadi pilihan keputusan yang teramat sulit. Bagi saya sih, cukup dengan mengetahui seseorang (wanita) yang, betapapun baiknya, nge-klik-nya, ataupun cuantiknya, dsb.-nya.. apabila dia tidak seiman, ya jelas bukan pilihan bagi saya, baik untuk mengawali maupun membina hubungan yang mengarah kepada pernikahan.

    Kalau untuk hubungan pertemanan, relasi kerja, atau bermasyarakat sih.. tentu saja tetep.. baik. Pada kenyataannya, banyak juga temen wanita (dari yang level 'biasa', 'cukup akrab', 'akab banget', ataupun 'bersaudara') yang saya kenal dan punyai. Tapi, ya itu.. berhenti di 'cukup sebagai teman saja'.. :-)

    Sekali lagi, ini hanya in my humble opinion. Bagi yang lain mungkin (bisa) beda, karena berbeda-beda sudut pandang, atau pengalaman juga. Maaf ya, bukan bermaksud menggurui atau 'menganggap remeh' atau 'kurang bersimpati' terhadap masalah Sis Jecika. Saya bisa ngomong gini, karena memang belum pernah ngalamin sih, bagaimana kepentok masalah hubungan yang terpaksa harus menjadi dilema yang (dipandang) amat sulit kayak yang Sis Jecika ceritakan di atas.

1 – 15 dari 15Kirim tanggapan