Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Perasaan Cinta Tidak Cukup Untuk Menikah

ForumPersahabatan dan hubungan

26 – 36 dari 36    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2Kirim tanggapan

  • 14 Juli 2019

    Yup, kebetulan q jg suka lagu ini sis, kmrn ada recycle  nya & dia duet dgn anaknya sendiri...

    MEI525 tulis:

    Saya suka sekali dengan lagu ini.

    Dan menurut saya, lagu ini memang benar sekali.

    Terkadang cinta saja tidak cukup.

  • ANGGORO118

    15 Juli 2019

    CHRISTIAN983 tulis:

    Nih biar ngga oot ada lagunya nih..''sometimes love just ain't enough''..

    MEI525 tulis:

    Saya suka sekali dengan lagu ini.

    Dan menurut saya, lagu ini memang benar sekali.

    Terkadang cinta saja tidak cukup.

    VINA735 tulis:

    Yup, kebetulan q jg suka lagu ini sis, kmrn ada recycle  nya & dia duet dgn anaknya sendiri... youtu.be/CzPtf2RFn3g

    Thanks untuk pendapatnya mas Chris, kk Mei & sis Vina tentang lagu sometimes love just ain't enough... kalo boleh bs dijelaskan dari lagu tsb apa makna dr lagu itu?? jd untuk menikah itu hanya butuh cinta atau gimana kah??

  • SISCA867

    15 Agustus 2019

    Iyalah. Menikah itu cinta dan komitmen, harus dua2nya

  • 15 Agustus 2019

    Cinta dan Kasih sayang adalah syarat utama untuk menikah.

    Kalau ada hal2 lain sebagai syarat untuk menikah, bisa dipastikan pernikahan akan menjadi sesuatu yang membosankan.

    🙏✌😁

  • 15 Agustus 2019

    Based on lagu ini, mnrt saya. Cinta saja tidak cukup.

    Dibutuhkan komitmen, kepercayaan, dan mau saling menemani/berbagi suka duka diantara kedua belah pihak.

    Terkadang pasangan yang telah lama menjalin hubungan merasa, "aku cinta kamu. Apa itu kurang.."

    Tapi dia lupa/tidak sadar kalau komitmen, tanggung jawab, MENDENGARKAN, memberi SUPPORT juga sangat penting.

    Eh.. Jd panjang nih  😊.

    Recycle nya bagus ya...

    ANGGORO118 tulis:

    Thanks untuk pendapatnya mas Chris, kk Mei & sis Vina tentang lagu sometimes love just ain't enough... kalo boleh bs dijelaskan dari lagu tsb apa makna dr lagu itu?? jd untuk menikah itu hanya butuh cinta atau gimana kah??

    15 Agustus 2019 diubah oleh MEI525

  • DANISH135

    15 Agustus 2019

    ANGGORO118 tulis:

    Perasaan Cinta Tidak Cukup Untuk Menikah

    Sebenarnya cukup cukup aja kalau tutup mata🙈😂😂😂

    15 Agustus 2019 diubah oleh DANISH135

  • LEONARDO405

    15 Agustus 2019

    ANGGORO118 tulis:

    Perasaan Cinta Tidak Cukup Untuk Menikah

    Guntur dan Sani adalah sepasang kekasih. Mereka masih mahasiswa. Keduanya merasa saling mencintai, bahkan sangat mencintai satu sama lain. Guntur merasa Sani mengerti tentang dirinya dan bisa menerima dirinya apa adanya. Guntur tidak bisa berpisah dengan Sani.

    Sani merasa sangat nyaman berbicara dengan Guntur serta merasa aman kalau berada di dekatnya. Sani sangat sulit jauh dari Guntur.

    Dengan adanya perasaan yang serupa,maka keduanya hampir tidak pernah berpisah. Dimana ada Guntur disitu ada Sani, demikian juga sebaliknya.

    Karena itu setelah lulus dan bekerja, mereka memutuskan s menikah. Mereka ingin mewujudkan perasaan mereka dengan kesatuan yang tidak terpisahkan.

    Namun berita sangat mengejutkan terdengar, setelah beberapa waktu menikah, Guntur dan Sani bertengkar hebat, bahkan sedang berpikir untuk bercerai.

    Bagaimana mungkin itu terjadi ? Bagaimana perasaan yang begitu hebat itu bisa menjadi pertengkaran bahkan sedang menuju perpisahan?

    Alasannya adalah karena rasa cinta tidak cukup untuk menikah. Bahkan sekalipun itu perasaan cinta yang sangat kuat.

    Mengapa?

    Perasaan cinta itu egois

    Tanpa disadari perasaan cinta itu egois. Perasaan cinta itu ingin dipuaskan. Ketika berpacaran karena ingin saling dipuaskan, maka seolah-olah itu menjadi pengikat yang kuat. Tidak merasa perasaan cinta itu egois, sebab saling membutuhkan. Bahkan selama berpacaran, masing-masing ingin berkorban untuk yang lain. Apakah itu karena ingin mengutamakan pasangannya? Merasanya demikian, tapi sebenarnya karena ingin terus mendapat perhatian pasangannya dan sebagai usaha untuk memiliki pasangannya.

    Kejadian berbeda dengan di pernikahan. Di pernikahan tidak ada usaha untuk membuat kesatuan lagi. Selain itu banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan, memenuhi ekonomi, menata rumah, bergaul dengan masyarakat. Masing-masing lelah dengan tanggung jawab, karenanya mulai saling menuntut. Dan sedihnya dengan semua beban yang ada , masing-masing sulit memenuhi tuntutan itu.

    Selama berpacaran sangat mudah memahami dan menerima karena tidak ada tanggung jawab, tetapi setelah menikah tidak mudah memahami dan menerima sebab masing-masing menuntut untuk dipahami, diterima, dan dicintai.

    Karena tidak bisa saling memenuhi terjadilah perselisihan. Dan perasaan cinta yang hebat mulai menghilang.

    Perasaan cinta itu tidak stabil

    Perasaan bersifat ingin dipuaskan, karenanya tidak stabil. Sangat tergantung terpenuhi atau tidak, Ketika terpenuhi perasaan akan menghebat, tetapi ketika tidak terpenuhi akan meredup. Jika ada kenyataan yang melukai tapi juga masih menyimpan harapan untuk masih bisa dipenuhi, orang jadi teromabng-ambing antara cinta dan benci.

    Dalam pernikahan, masing-masing akan nampak karakter aslinya. Pernyataan karakter itu bisa membuat pasangan kecewa, marah, atau sedih. Dan ketika itu terjadi perasaan cinta jadi tidak terisi karenanya juga akan meredup. Bahkan bagi beberapa orang bisa berubah menjadi kebencian.

    Beberapa orang dalam pernikahan terombang –ambing dalam perasaa cinta dan benci. Ada hal-hal yang mengecewakan, ada hal-hal yang memberi harapan. Dalam situasi ini pertengkaran juga tidak terhindarkan.

    Perasaan cinta itu bisa berasal dari kekosongan masa lalu

    Perasaan cinta kepada seseorang bisa berasal dari kekosongan kasih sayang dari masa lalu.

    Pada masa balita tidak mendapat cukup kasih sayang dari orang tua. Bisa karena orang tua tidak tahu cara mendidik atau bisa karena orang tua tidak hadir. Akibatnya ada kekosongan kasih sayang dalam jiwanya. Kekosongan ini terus menuntut untuk dipenuhkan.

    Pada masa pacaran ketika menemui orang yang dirasa bisa mengisi kekosongan itu dia akan menyatakan cinta sedemikian rupa sehingga pasangannya akan merasa dicintai luar biasa. Akan tetapi setelah menikah, setelah mendapatkan, dia akan menuntut untuk dipuaskan.

    Karena itu pasangannya bisa terkejut menghadapi perubahannya. Dia menjadi sosok yang asing, sebab dia akan menampakkan jiwa kanak-kanaknya yang menuntut untuk diisi dengan kasih sayang.

    Perasaan cinta itu bisa berasal dari luka

    Seorang mengalami pelecehan , kekerasan, atau pengalaman traumatis bisa memiliki perasaan yang terluka . Perasaan terluka itu bisa berwujud pingin selalu diperhatikan, mudah jatuh cinta, atau malah dingin, dan kejam.

    Orang-orang yang ingin selalu diperhatikan dan mudah jatuh cinta, akan mudah memberi cinta kepada orang yang mau memberinya perhatian. Sebelum pacaran atau semasa pacaran dia bisa memberi perhatian sedemikan rupa untuk mengikat pasanganya. Karena itu pasangannya akan merasa dicintai.

    Namun setelah menikah, tuntutan untuk diperhatikan akan nampak jelas. Dia mulai menuntut ini itu dan memberikan batasan-batasan kepada pasangannya. Dia melakukan itu karena kebutuhan untuk dipuaskan tetapi juga ketakutan kehilangan pasangannya.

    Pada situasi seperti ini, relasi yang harusnya saling memberi tidak terjadi. Yang terjadi menuntut dan dituntut. Dan itu sangat melelahkan. Karena itu pernikahan yang dijalani malah memberikan penderitaan, bukannya sukacita.

    Kepanjangan tuk ditelaah.. dan sprtinya crita baperan.

  • 15 Agustus 2019

    Perasaan cinta tidak cukup untuk menikah maka dari itu perlu ditambah rasa, sayang,rindu,kangen dan rasa memiliki....

    🎼Miliki aku dengan segala kekuranganku

  • FERY561

    15 Agustus 2019

    Kayak lagi baca ulasan psikolog 😁

    ANGGORO118 tulis:

    Perasaan Cinta Tidak Cukup Untuk Menikah

    Guntur dan Sani adalah sepasang kekasih. Mereka masih mahasiswa. Keduanya merasa saling mencintai, bahkan sangat mencintai satu sama lain. Guntur merasa Sani mengerti tentang dirinya dan bisa menerima dirinya apa adanya. Guntur tidak bisa berpisah dengan Sani.

    Sani merasa sangat nyaman berbicara dengan Guntur serta merasa aman kalau berada di dekatnya. Sani sangat sulit jauh dari Guntur.

    Dengan adanya perasaan yang serupa,maka keduanya hampir tidak pernah berpisah. Dimana ada Guntur disitu ada Sani, demikian juga sebaliknya.

    Karena itu setelah lulus dan bekerja, mereka memutuskan s menikah. Mereka ingin mewujudkan perasaan mereka dengan kesatuan yang tidak terpisahkan.

    Namun berita sangat mengejutkan terdengar, setelah beberapa waktu menikah, Guntur dan Sani bertengkar hebat, bahkan sedang berpikir untuk bercerai.

    Bagaimana mungkin itu terjadi ? Bagaimana perasaan yang begitu hebat itu bisa menjadi pertengkaran bahkan sedang menuju perpisahan?

    Alasannya adalah karena rasa cinta tidak cukup untuk menikah. Bahkan sekalipun itu perasaan cinta yang sangat kuat.

    Mengapa?

    Perasaan cinta itu egois

    Tanpa disadari perasaan cinta itu egois. Perasaan cinta itu ingin dipuaskan. Ketika berpacaran karena ingin saling dipuaskan, maka seolah-olah itu menjadi pengikat yang kuat. Tidak merasa perasaan cinta itu egois, sebab saling membutuhkan. Bahkan selama berpacaran, masing-masing ingin berkorban untuk yang lain. Apakah itu karena ingin mengutamakan pasangannya? Merasanya demikian, tapi sebenarnya karena ingin terus mendapat perhatian pasangannya dan sebagai usaha untuk memiliki pasangannya.

    Kejadian berbeda dengan di pernikahan. Di pernikahan tidak ada usaha untuk membuat kesatuan lagi. Selain itu banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan, memenuhi ekonomi, menata rumah, bergaul dengan masyarakat. Masing-masing lelah dengan tanggung jawab, karenanya mulai saling menuntut. Dan sedihnya dengan semua beban yang ada , masing-masing sulit memenuhi tuntutan itu.

    Selama berpacaran sangat mudah memahami dan menerima karena tidak ada tanggung jawab, tetapi setelah menikah tidak mudah memahami dan menerima sebab masing-masing menuntut untuk dipahami, diterima, dan dicintai.

    Karena tidak bisa saling memenuhi terjadilah perselisihan. Dan perasaan cinta yang hebat mulai menghilang.

    Perasaan cinta itu tidak stabil

    Perasaan bersifat ingin dipuaskan, karenanya tidak stabil. Sangat tergantung terpenuhi atau tidak, Ketika terpenuhi perasaan akan menghebat, tetapi ketika tidak terpenuhi akan meredup. Jika ada kenyataan yang melukai tapi juga masih menyimpan harapan untuk masih bisa dipenuhi, orang jadi teromabng-ambing antara cinta dan benci.

    Dalam pernikahan, masing-masing akan nampak karakter aslinya. Pernyataan karakter itu bisa membuat pasangan kecewa, marah, atau sedih. Dan ketika itu terjadi perasaan cinta jadi tidak terisi karenanya juga akan meredup. Bahkan bagi beberapa orang bisa berubah menjadi kebencian.

    Beberapa orang dalam pernikahan terombang –ambing dalam perasaa cinta dan benci. Ada hal-hal yang mengecewakan, ada hal-hal yang memberi harapan. Dalam situasi ini pertengkaran juga tidak terhindarkan.

    Perasaan cinta itu bisa berasal dari kekosongan masa lalu

    Perasaan cinta kepada seseorang bisa berasal dari kekosongan kasih sayang dari masa lalu.

    Pada masa balita tidak mendapat cukup kasih sayang dari orang tua. Bisa karena orang tua tidak tahu cara mendidik atau bisa karena orang tua tidak hadir. Akibatnya ada kekosongan kasih sayang dalam jiwanya. Kekosongan ini terus menuntut untuk dipenuhkan.

    Pada masa pacaran ketika menemui orang yang dirasa bisa mengisi kekosongan itu dia akan menyatakan cinta sedemikian rupa sehingga pasangannya akan merasa dicintai luar biasa. Akan tetapi setelah menikah, setelah mendapatkan, dia akan menuntut untuk dipuaskan.

    Karena itu pasangannya bisa terkejut menghadapi perubahannya. Dia menjadi sosok yang asing, sebab dia akan menampakkan jiwa kanak-kanaknya yang menuntut untuk diisi dengan kasih sayang.

    Perasaan cinta itu bisa berasal dari luka

    Seorang mengalami pelecehan , kekerasan, atau pengalaman traumatis bisa memiliki perasaan yang terluka . Perasaan terluka itu bisa berwujud pingin selalu diperhatikan, mudah jatuh cinta, atau malah dingin, dan kejam.

    Orang-orang yang ingin selalu diperhatikan dan mudah jatuh cinta, akan mudah memberi cinta kepada orang yang mau memberinya perhatian. Sebelum pacaran atau semasa pacaran dia bisa memberi perhatian sedemikan rupa untuk mengikat pasanganya. Karena itu pasangannya akan merasa dicintai.

    Namun setelah menikah, tuntutan untuk diperhatikan akan nampak jelas. Dia mulai menuntut ini itu dan memberikan batasan-batasan kepada pasangannya. Dia melakukan itu karena kebutuhan untuk dipuaskan tetapi juga ketakutan kehilangan pasangannya.

    Pada situasi seperti ini, relasi yang harusnya saling memberi tidak terjadi. Yang terjadi menuntut dan dituntut. Dan itu sangat melelahkan. Karena itu pernikahan yang dijalani malah memberikan penderitaan, bukannya sukacita.

  • LAMMAI232

    15 Agustus 2019

    Jd tkt buat married :(

  • SISCA867

    16 Agustus 2019

    Cinta dan kasih sayang aja ga cukup. Kasih manusia kan terbatas.

    Ada firman Tuhan bilang:"Hendaklah kasih dan setia jangan meninggalkan engkau".  Ini dasar pernikahan.

    Kasih bicara soal cinta, dan setia bicara soal komitmen. Kasih manusia terbatas, kadang seiring berjalannya waktu ya jadi dingin, saat itu kita harus ingat dg komitmen janji. Saat komitmen mulai lemah, kembalilah pada kasih mula2.

    Ini aku cuma tau teori, tapi, prakteknya belum. Belum menikah soalnya, omdo🤣🤣🤣

    SPARTA961 tulis:

    Cinta dan Kasih sayang adalah syarat utama untuk menikah.

    Kalau ada hal2 lain sebagai syarat untuk menikah, bisa dipastikan pernikahan akan menjadi sesuatu yang membosankan.

    🙏✌😁

26 – 36 dari 36    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2Kirim tanggapan