Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Mereka yg Jarang Pamer Di Sosmed Hidupnya Lebih Sukses & Bahagia

ForumCampur-campur

1 – 23 dari 23Kirim tanggapan

  • ANGGORO118

    2 Agustus 2019

    Bagi sebagian kamu, media sosial mungkin tak ubahnya buku diari. Apa pun yang tengah kamu rasa dan alami tak segan kamu bagi di laman media sosialmu. Seperti sudah menjadi sesuatu yang lumrah manakala pencapaian dan kemesraan dengan pasangan dikabarkan di media sosial. Bukan sesuatu yang perlu diperkarakan memang. Namun, akan berubah menjadi sesuatu yang menyebalkan manakala kamu memposisikan diri sebagai orang lain yang membacanya. Bayangkan, ketika kamu membuka lini masamu, tiba-tiba dipenuhi dengan postingan orang lain yang bernada pamer pencapaian atau umbar kemesraan dengan pasangan. Sontak, kamu akan menggerutu dengan bilang iuh.. Atau apaan sih..

    Di tengah banyaknya orang yang hobi memposting sesuatu bernada pamer yang menyebalkan tersebut, nyatanya masih ada segelintir orang yang memilih untuk memposting sesuatu yang bermanfaat di media sosial. Mereka yang enggan untuk pamer di lini masa. Namun, meski terkesan jarang berbagi pencapaian atau kebersamaan dengan pasangan, bukan berarti mereka tak punya prestasi atau kebahagiaan yang bisa dibagi. Di balik heningnya lini masa mereka, sebenarnya mereka punya kehidupan yang lebih sukses dan bahagia daripada mereka yang berisik di media sosial.

    1. Jarang memposting pencapaian di media sosial bukan berarti mereka pribadi yang tertutup. Justru bagi mereka pencapaian cukup dirayakan oleh orang-orang tersayang.

    Di tengah banyaknya orang yang narsis, nyatanya masih ada segelintir orang yang enggan pamer di lini masa mereka. Bagi mereka, segala pencapaian cukup dibagi pada orang-orang terdekat. Momen yang membahagiakan pun tak melulu harus diposting di lini masa mereka. Prestasi atau kebersamaan dengan teman dan pasangan tak harus setiap waktu di posting ke lini masa mereka. Tapi, foto mereka sendiri sering muncul di instagram teman-teman mereka, meski mereka tidak mempostingnya. Meski terkesan tertutup, nyatanya dibalik itu mereka punya kehidupan yang bahagia dan punya banyak teman.

    2. Pun postingan saat mereka traveling jauh dari kesan pamer tapi lebih informatif. Bahkan muka sendiri seringkali tak pernah nampang

    Di zaman yang serba digital ini, banyak orang yang ketagihan untuk memposting apa pun ke media sosial mereka. Termasuk kegiatan traveling mereka. Tak masalah memang, karena itu menjadi hal siapa saja. Namun, berubah menjadi sesuatu yang menyebalkan manakala postingan foto traveling  tersebut disertai dengan caption yang bernada pamer seperti :

    Ke Bali dulu nih buang-buang duit gajian. Bermalam dulu nih di hotel bintang lima.

    Foto yang mereka unggah di lini masa milik mereka seringnya disertai dengan caption yang jauh dari kesan pamer. Bahkan seringnya, wajah mereka tak pernah kelihatan di sejumlah foto yang mereka posting. Karena bagi mereka traveling adalah momen untuk menyegarkan pikiran dan bukan untuk dipamerkan.

    3. Tak hanya tentang pencapaian, mereka biasanya juga enggan mengumbar kemesraan di media sosial. Kalaupun memposting foto bersama pasangan, seringnya disertai caption yang meneduhkan

    Jarang mengumbar mesra di media sosial, tak berarti kehidupan percintaan mereka tak berjalan bahagia. Mereka berprinsip bahwa kebersamaan dengan pasangan tak harus selalu diposting ke media sosial. Kalaupun sesekali memposting foto bersama pasangan, seringnya disertai dengan caption yang puitis dan bikin ‘baper’ yang bacanya. Tanpa memperlihatkan kedekatan fisik yang berlebihan seperti postingan di atas, sudah cukup memperlihatkan status kalian sebagai pasangan.

    4. Kebahagiaan atas segala pencapaian tak harus disertai like atau love di media sosial. Justru mereka yang tak harus lari ke medsos, punya kebahagiaan yang lebih riil

    Yang kerap mencari pengakuan di media sosial, justru bisa jadi punya kehidupan yang sepi

    Banyak orang yang hobi memposting foto kebersamaan dengan teman-temannya, nyatanya selalu merasa sepi. Apa yang ditampilkan di lini masa mereka hanya tameng untuk menutupi kehidupan mereka yang sesungguhnya,  yang selalu merasa sepi dan kosong. Tapi, di sisi lain mereka ingin diakui orang lain sebagai pribadi yang selalu bahagia. Berbeda dengan mereka yang hidupnya memang benar-benar dikeliling oleh keluarga dan sahabat yang tulus menyayangi mereka. Jadi, mereka tak butuh pengakuan dari orang-orang di media sosial, karena hidup mereka sudah cukup bahagia.

    5. Ketimbang sibuk membangun citra diri di media sosial, mereka lebih memilih menyibukkan diri untuk mengusahakan mimpi. Pamer di media sosial hanya buang-buang waktu

    Reza Rahadian, salah satu aktor sukses yang tak punya akun medsos

    6. Bagi mereka, media sosial adalah laman untuk menyebar kebaikan dan hal-hal yang bermanfaat. Tak ayal jika laman media sosial mereka lebih banyak diwarnai dengan postingan  bernada charity

    Ketimbang sesumbar tentang penghargaan atau prestasi yang pernah diraih, mereka lebih senang mewarnai lini masa mereka dengan sesuatu yang bernada kebaikan. Entah sekadar memposting quotes yang meneduhkan hati atau bahkan postingan tentang kegiatan amal. Selain itu, tanpa bermaksud untuk ria, mereka lebih senang membagi pengalaman mereka berkegiatan sosial. Dengan tujuan untuk menularkan virus berbuat baik. Media sosial adalah kemajuan teknologi yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sebisa mungkin, semua postingan yang tersebar luas akan punya nilai kebajikan tersendiri.

    Semoga kita jadi lebih bijak dalam hal memposting sesuatu di lini masa. Karena tidak semua orang nyaman dengan apa yang kita posting. Pastikan bahwa tujuan kita memposting sesuatu di media sosial bukan untuk pamer, melainkan didasari tujuan untuk mengajak pada kebaikan.

  • CHRISTIAN701

    2 Agustus 2019

    jarang pamer apa dulu dan pamer posting apa dulu karena tidak semua akan membuat hidupnya tidak sukses dan tidak bahagia.

  • ROSE184

    2 Agustus 2019

    ada yg pamer make baju baru dan branded.. Eeh ternyata hanya nyobain.. 😀

    Ada yg pamer fotoan di samping mobil mewah.. Eeh ternyta hnya numpang fitian di. mobil orang.. 😀

    bagiku, apapun itu yg mereka pameridi sosmed selagi tdk mengganggu orang lain  gak masalah sih.. 😃

  • YEMMI724

    2 Agustus 2019

    wow, tulisannya mantap!

    Pamer apa dulu?

    Kalau pamernya materi ya tak tahan lama kepuasannya.

    Sedangkan kalau pamer tulisan tidak masalah.

    Toh mereka bahagia, kan bahagia sederhana.

    Jika kita tak suka ya tak usah pandang.

  • 6 Agustus 2019

    Bener..

    ANGGORO118 tulis:

    1. Jarang memposting

    Semoga kita jadi lebih bijak dalam hal memposting sesuatu di lini masa. Karena tidak semua orang nyaman dengan apa yang kita posting. Pastikan bahwa tujuan kita memposting sesuatu di media sosial bukan untuk pamer, melainkan didasari tujuan untuk mengajak pada kebaikan.

  • 7 Agustus 2019

    Mari kita semua belajar teladan dari Yesus yaitu : Kasih dan Kerendahan hati (Sudah mengerti lalu dipraktekkan agar Iman dan Perbuatan bisa selaras). Kalau kita belum bisa berbuat Kasih Agape, minimal kita bisa belajar tentang Kasih seorang Ibu (Hanya memberi).

    Tuhan Yesus mau kita kalau kita  berbagi apapun juga kepada sesama kita berdasarkan Kasih dan Kerendahan hati yang murni. DIA paling benci kepada orang yang memegahkan diri, terlalu mencintai Mamon...

    Yang mengerti hendaklah mengerti...

    Salam Damai Temans...

    Tuhan Memberkati...

  • 7 Agustus 2019

    Sedikit berbeda pendapat ya dari gw.

    Menurut gw sah2 aja sih orang2 pada mau menunjukkan atau parahnya pamer, itu hak netizen (pinjam kata2 sis Liezt td di JK Lounge).

    Masalahnya loe yang sebagai netizen juga sanggup nga bacanya/liatnya, dalam artian melatih loe agar tidak iri hati, dengki, ria' dan julid lah dengan orang lain.

    Kalau sdh sanggup untuk tidak melakulan hal2 yang gw sebutkan di atas, congratulation you made it.

    Take it as your trigger to accelerate yourself or terlalu sibuk dengan kedengkian loe sendiri yang akhirnya mematahkan sayap loe untuk berkembang/expand.

    Peace, love and classy...cheersss...✌😆😋😎

    7 Agustus 2019 diubah oleh SAURIA580

  • ADI973

    7 Agustus 2019

    Lucu juga sih baca trit nya,sosmed di jadikan ukuran sebuah ke sukseskan ,he he he he he

  • EYI683

    7 Agustus 2019

    Setuju dengan mu sist.. Krn asumsi pamer sendiri kan lebih cenderung kepada orang yang melihatnya bukan dari orang yang posting..

    SAURIA580 tulis:

    Sedikit berbeda pendapat ya dari gw.

    Menurut gw sah2 aja sih orang2 pada mau menunjukkan atau parahnya pamer, itu hak netizen (pinjam kata2 sis Liezt td di JK Lounge).

    Masalahnya loe yang sebagai netizen juga sanggup nga bacanya/liatnya, dalam artian melatih loe agar tidak iri hati, dengki, ria' dan julid lah dengan orang lain.

    Kalau sdh sanggup untuk tidak melakulan hal2 yang gw sebutkan di atas, congratulation you made it.

    Take it as your trigger to accelerate yourself or terlalu sibuk dengan kedengkian loe sendiri yang akhirnya mematahkan sayap loe untuk berkembang/expand.

    Peace, love and classy...cheersss...✌😆😋😎

  • 7 Agustus 2019

    Bagi mereka yang selalu bersyukur dan percaya penuh bahwa Tuhan Maha Kaya, tidak akan iri kepada orang lain...Yang ada mungkin hanya rasa kasihan dan prihatin kepada mereka" yang tanpa sadar terlalu  sering memegahkan diri/over publikasi diri (tidak pada waktu dan tempatnya menunjukkan eksistensinya). Ini bentuk Penghakiman atau bukan ya ????.

    Lagi belajar fokus untuk bisa memberi tanpa diembeli pamrih ego pribadi.....

    Salam Damai Temans...

    Tuhan Memberkati....

  • CIEDIE549

    7 Agustus 2019

    salah 1 fungsi medsos memang untuk pamer dan pamer adalah salah 1 cara mengaktualisasikan diri. wajar sih, soal itu pamer beneran atau palsu kembali kepada pribadi masing-masing.

    pada dasarnya salah 1 kebutuhan manusia adalah mendapat mengakuan dari orang lain dan salah 1 caranya adalah dengan pamer.

  • 7 Agustus 2019

    Setuju.  

    Misalnya nih seorang motivator dia "pamer" sana sini memberikan ceramah motivasi dari satu kota ke kota lain dengan memposting hasil kelas/seminar yang diadakannya lewat fan page / IG / Youtoube channel beliau, lah gimana orang-orang percaya dan mau menghadiri kelas seminarnya kalau dia tidak pamer dalam hal ini mengaktualisasikannya ke dunia medsos.

    Judulnya adalah "Mereka yg Jarang Pamer Di Sosmed Hidupnya Lebih Sukses & Bahagia" belum tentu juga sih dikatakan demikian karena hidup sukses dan bahagia itu tergantung ukuran ke pribadi masing-masing.

    Lama-lama dari satu judul dan pemaparan diberikan TS akan menghasilkan opini-opini lainnya yang berkembang. Menurut hemat saya.

    Peace everyone!

    Lanjut bikin budgettting dan reports lagi ah.... wkwkwkwkwk....

    CIEDIE549 tulis:

    salah 1 fungsi medsos memang untuk pamer dan pamer adalah salah 1 cara mengaktualisasikan diri. wajar sih, soal itu pamer beneran atau palsu kembali kepada pribadi masing-masing.

    pada dasarnya salah 1 kebutuhan manusia adalah mendapat mengakuan dari orang lain dan salah 1 caranya adalah dengan pamer.

  • 7 Agustus 2019

    👍👍👍

    CIEDIE549 tulis:

    salah 1 fungsi medsos memang untuk pamer dan pamer adalah salah 1 cara mengaktualisasikan diri. wajar sih, soal itu pamer beneran atau palsu kembali kepada pribadi masing-masing.

    pada dasarnya salah 1 kebutuhan manusia adalah mendapat mengakuan dari orang lain dan salah 1 caranya adalah dengan pamer.

  • RIDZKYBERG672

    7 Agustus 2019

    Kalau menurut aku sih sosmed pribadi bebas utk posting apa saja , dan kita tidak bisa judge kalau orang itu tidak bahagia karena sering posting ... namanya juga sosial media dengan berbagai macam karakter pengunanya , i mean like when someone showing his/her lamborghini on socmed it doesnt mean that person not happy in real life so i am not agree with your statement

    ANGGORO118 tulis:

    Bagi sebagian kamu, media sosial mungkin tak ubahnya buku diari. Apa pun yang tengah kamu rasa dan alami tak segan kamu bagi di laman media sosialmu.

    ...

    Semoga kita jadi lebih bijak dalam hal memposting sesuatu di lini masa. Karena tidak semua orang nyaman dengan apa yang kita posting. Pastikan bahwa tujuan kita memposting sesuatu di media sosial bukan untuk pamer, melainkan didasari tujuan untuk mengajak pada kebaikan.

    7 Agustus 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 7 Agustus 2019

    This is exactly what I meant. Thanks for making it crystal clear.:up:

    Bahagia atau tidak nya kan tergantung orang masing-masing di dunia nyata. Punya harta berlimpah ruah, tp hati tidak senang namun ada yang senang dan bersuka cita.

    RIDZKYBERG672 tulis:

    i mean like when someone showing his/her lamborghini on socmed it doesnt mean that person not happy in real life so i am not agree with your statement

    7 Agustus 2019 diubah oleh SAURIA580

  • NOWRUZ363

    7 Agustus 2019

    Bener sis,gak bisa main generalisasi, pamer d sosmed=gak bahagia.

    Kalau org yg kerja sebagai influencer di ig or fb,youtube makin pamer malah kebanyakan makin bahagia krn endorse makin banyak,branding mereka makin kuat karena org banyak jd followernya.

    SAURIA580 tulis:

    Setuju.  

    Misalnya nih seorang motivator dia "pamer" sana sini memberikan ceramah motivasi dari satu kota ke kota lain dengan memposting hasil kelas/seminar yang diadakannya lewat fan page / IG / Youtoube channel beliau, lah gimana orang-orang percaya dan mau menghadiri kelas seminarnya kalau dia tidak pamer dalam hal ini mengaktualisasikannya ke dunia medsos.

    ...

    Lanjut bikin budgettting dan reports lagi ah.... wkwkwkwkwk....

    13 Agustus 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • LISTON872

    7 Agustus 2019

    Aku jarang pamer di sosmed, karna gak ada yang mau di pamerin...

    😕😕😕

  • 7 Agustus 2019

    Toooossss..

    Hahahaha...

    LISTON872 tulis:

    Aku jarang pamer di sosmed, karna gak ada yang mau di pamerin...

    😕😕😕

  • LISTON872

    8 Agustus 2019

    SAURIA580 tulis:

    Toooossss..

    Hahahaha...

    Iya to, makanya kalo ntar ito kenal sama cowok, trus dia ngomong sama ito, "ntar kalo adek jadi istriku, gak akan kubiarkan adek masak".

    Disitu ito harus hati hati ya, bisa jadi bukan karna dia mau memanjakan ito atau gak mau buat ito capek, tapi karna memang dirumahnya nanti gak ada yang mau dimasak.

    Bisa kelaparan ito nanti kalo jadi sama dia.

  • 8 Agustus 2019

    Hahaha..mauliate very much, ito.

    Ini adalah saran dari seorang pria yang pasti tau gimana watak tabiat keburukan sesamanya pria. 😀😀

    LISTON872 tulis:

    Iya to, makanya kalo ntar ito kenal sama cowok, trus dia ngomong sama ito, "ntar kalo adek jadi istriku, gak akan kubiarkan adek masak".

    Disitu ito harus hati hati ya, bisa jadi bukan karna dia mau memanjakan ito atau gak mau buat ito capek, tapi karna memang dirumahnya nanti gak ada yang mau dimasak.

    Bisa kelaparan ito nanti kalo jadi sama dia.

  • DANISH135

    8 Agustus 2019

    Panjang sekali😅😅😅

    Kenapa harus ribet ngurusin postingan org di medsos? Klo ngga suka tinggal unfriend atau unfollow😂😂😂 klo sy siy gitu.

  • 9 Agustus 2019

    Dulu..saya masih senang mengejar Perhatian dan Pengakuan dari manusia ( hehehe, teringat zaman ABG dan masih Labil)...

    Sekarang saya lebih tenang dan damai dengan diam"  mencari Perhatian hanya dari Papi Yesus aja....Pujian dan Pengakuan dari manusia sudah sangat tawar bagi saya karena memang saya merasa ga pantas mendapatkannya ( karena semuanya berasal dari Tuhan Yesus )...

    Thx Yesus atas segala Kemurahan dan Kebaikan-Mu...aku selalu Percaya bahwa selamanya Engkau selalu Baik, Baik dan Baik...

    Salam Damai Temans...

    Tuhan Memberkati....

  • SRIE901

    12 Agustus 2019

    Semua yg posting di medsos bisa dibaca karakternya, semakin sering posting semakin paham spt apa orgnya....macem2 lah modelnya....ada yg sekadar nunjukin/pamer kegiatannya, berdagang, komunitasnya, macemlah...

    Macemlah, ada yg pamer pencapaian pekerjaannya, karena bangga atas prestasinya...

    Tpi kudu hati2 jga, gak semua hal perlu diposting dimedsos karena org yg membacanya beda niat dan maksud yg join di medsos, ada yg niat baik ada jga yg niat/modusnya jahat....

    Klo dia iri yg berlebihan, merasa terganggu dg prestasi bagus kita, bisa sja kedepannya dia mau coba jatuhin kita dg segala cara....lebih baik posting hal2 yg tdk terlalu privacy, dan jgn berlebihan di dunmay karena seluruh mata bisa baca dan buka postingan kita, bahkan klo kurang berhati2 bisa dimanfaatkan oleh org2 tdk bertanggungjawab thd data2 pribadi kita di medsos....

1 – 23 dari 23Kirim tanggapan