Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Transplant Jantung / Organ, Boleh atau Tidak?

Forum โ€ข Campur-campur

1 – 25 dari 25Kirim tanggapan

  • MEI240

    25 Mei 2020

    Saya ingin tahu pandangan brader & sister tentang transplant organ, terlepas apa pun denominasi saudara saudari sekalian.

    Kebetulan sy pernah mengikuti salah satu seminar yg diadakan gereja tertentu.

    Sebenarnya sy tdk mau mengikuti seminar tsb krn topik pembahasan ttg ABORSI.

    Yaolo aborsi pula. Buat apa sy habis2in waktu mendengar ttg aborsi.

    Teman sy memaksa sy utk ikut. Tmn sy blg, nanti kita bisa belajar ttg penciptaan bagaimana manusia dibentuk. Kita jg bs belajar ttg ngerinya fakta ttg aborsi. Bisa melihat slide. Ngiklannya pun kayak menawari anak2 nonton puppet show. ๐Ÿ˜‚

    Ya krn dipaksa terus sy ikutlah dgn ogah2an, setengah ga enak sm dia.

    Pada saat sesi tanya jawab, sy mendengar sesuatu yg agak2 bertentangan dgn logical thinking. Ada seseorang peserta yang bertanya kpd pembawa seminar/pdtnya, apakah boleh janin(atau embrio sy lupa) dlm rahim temannya dipindahkan ke rahim ibu temannya tsb krn rahim tmnnya bermasalah. Dokter yg menyarankan hal tsb.

    Pdt tsb menjawab...Tidak boleh krn tidak Alkitabiah, bertentangan dgn penciptaan.

    Kemudian peserta tsb tanya lagi, jd bagaimana dgn transplant jantung atau organ?

    Sayang sungguh disayang, saking bengongnya saya, tak terpikir lg utk merekamnya...

    Jawaban thd pertanyaan tsb sungguh luar biasa... TIDAK BOLEH, kecuali untuk ALASAN PELAYANAN pekerjaan Tuhan!

    Karena.... melanggar kodrat dan penciptaan....

    Jd bagaimana pak jika seseorang butuh transplant jantung? Bapak itu menjawab.. Berserah saja kpd Tuhan ย toh kan mati adalah suatu keuntungan... kecuali pasien tsb masih hrs melakukan pekerjaan Tuhan, masih harus melayani dsb dsbnya.

    (Memang sih Alkitab ada mengandung klausa mati adalah suatu keuntungan..tp apa bisa sembarangan mengutip dan menafsirkan sambil mengesampingkan konteks?)

    Peserta tsb bengong.... Kelihatan mau protes tp segan..

    My jaw was dropping sampe lupa kupungut...

    Sy mau protes tp tmn sy yg adalah jemaat sana duduk di samping...๐Ÿค

    Tadinya sy mau tny, knp banyak jemaat bapak yg kayaknya tidak pelayanan masih menggunakan kacamata...knp ga berserah kpd Tuhan saja...tidak perlu menambah jumlah mata bantuan.. tp sy segan. Dan akhirnya minat sy utk mengiyakan tmn sy utk sm2 berjemaat di sn jd hilang 100%....

    Bagaiman point of view saudara saudari ttg perkara ini?

    Thanks.

  • WILLYS569

    26 Mei 2020

    saya rasa boleh ka, asal sesuai aturan hukum yg berlaku. toh darah dan daging tidak masuk kerajaan Allah, lupa ayatnya

  • MEI240

    26 Mei 2020

    Nah itulah itu... Masa ga boleh... kan uda melenceng ajarannya, pdhl grj tsb grj gede.

    WILLYS569 tulis:

    saya rasa boleh ka, asal sesuai aturan hukum yg berlaku. toh darah dan daging tidak masuk kerajaan Allah, lupa ayatnya

  • VIRUSKASIH805

    26 Mei 2020

    ...
    Jawaban thd pertanyaan tsb sungguh luar biasa... TIDAK BOLEH, kecuali untuk ALASAN PELAYANAN pekerjaan Tuhan!
    ...


    Boleh tidaknya MUNGKIN akan mengikuti definsi atas frasa "PELAYANAN PEKERJAAN TUHAN".

    Nah, sekarang siapakah orang/pihak/golongan yang mempunyai hak/wewenang/otoritas untuk mendefiniskan frasa tersebut ???

  • RIKA891

    26 Mei 2020

    Memang ada hal2 yg bertentangan antara ilmu pengetahuan dan agama..#cthnya adalah kloning, di ilmu pengetahuan itu boleh, kl agama jelas menolak( mungkin pendeta itu menganut paham bahwa apapun yg dibuat TUhan, tidak boleh dirubah manusia Krn itu adalah rencanaNya, kecuali utk pelayanan). ย 

  • ESTER168

    26 Mei 2020

    kacamata kan alat bantu, bukan organ mata yg dipindahkan dr 1 tubuh ke tubuh lain. jd kurang tepat kalo disandingkan dengan transplantasi organ ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ

    MEI240 tulis:

    Tadinya sy mau tny, knp banyak jemaat bapak yg kayaknya tidak pelayanan masih menggunakan kacamata...knp ga berserah kpd Tuhan saja...tidak perlu menambah jumlah mata bantuan.. tp sy segan. Dan akhirnya minat sy utk mengiyakan tmn sy utk sm2 berjemaat di sn jd hilang 100%

    26 Mei 2020 diubah oleh ESTER168

  • RINO256

    26 Mei 2020

    Menurut saya tidak boleh karena kita harus mengandalkan mukjizat Tuhan, karena saya percaya Tuhan sanggup mengubah organ yang sakit menjadi sembuh dan yang rusak menjadi baik..itulah kuasa firman Tuhan yang sanggup mengubah dari tidak ada menjadi ada kita harus percaya mujizat kuasa Tuhan.. Gbu

  • MEI240

    26 Mei 2020

    Ya sih tp masih 11 12... Andalkan mukjizat saja..

    ๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    ESTER168 tulis:

    kacamata kan alat bantu, bukan organ mata yg dipindahkan dr 1 tubuh ke tubuh lain. jd kurang tepat kalo disandingkan dengan transplantasi organ ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜ƒ

    MEI240 tulis:

    Tadinya sy mau tny, knp banyak jemaat bapak yg kayaknya tidak pelayanan masih menggunakan kacamata...knp ga berserah kpd Tuhan saja...tidak perlu menambah jumlah mata bantuan.. tp sy segan. Dan akhirnya minat sy utk mengiyakan tmn sy utk sm2 berjemaat di sn jd hilang 100%

  • MEI240

    26 Mei 2020

    Nah, sy kebingungan benar. Kl ajaran versi mrk diterapkan, maka siap2lah seb org di dunia termasuk pdt kehilangan nyawanya di usia relatif muda.

    Amputasi kl ga slh jg tidak dibolehkan.

    Ekstrim banget pandangan tsb. Kl begitu peradaban manusia dan teknologi bagusnya dikembalikan lg ke zaman batu...

    VIRUSKASIH805 tulis:

    ...

    Jawaban thd pertanyaan tsb sungguh luar biasa... TIDAK BOLEH, kecuali untuk ALASAN PELAYANAN pekerjaan Tuhan!

    ...

    Boleh tidaknya MUNGKIN akan mengikuti definsi atas frasa "PELAYANAN PEKERJAAN TUHAN".

    Nah, sekarang siapakah orang/pihak/golongan yang mempunyai hak/wewenang/otoritas untuk mendefiniskan frasa tersebut ???

  • HER166

    26 Mei 2020

    Berarti klo donor organ setelah meninggal itu juga ga boleh ya?

  • WILLYS569

    26 Mei 2020

    Bagaimana jika dokter yg melakukan operasi itu mengandalkan Tuhan. Apakah itu bukan suatu mukzijat?

    RINO256 tulis:

    Menurut saya tidak boleh karena kita harus mengandalkan mukjizat Tuhan, karena saya percaya Tuhan sanggup mengubah organ yang sakit menjadi sembuh dan yang rusak menjadi baik..itulah kuasa firman Tuhan yang sanggup mengubah dari tidak ada menjadi ada kita harus percaya mujizat kuasa Tuhan.. Gbu

  • MEI240

    26 Mei 2020

    Ga ngerti aku sis.. Kl transplant aja ga diizinin.. Dpt donor jg buat apa?

    Kdg2 pengajaran denominasi tertentu terlalu ekstrim.

    HERLIN269 tulis:

    Berarti klo donor organ setelah meninggal itu juga ga boleh ya?

  • 26 Mei 2020

    Menurut sependek akal dan pengetahuan ku selama ini :

    Poin pertama

    Jika memang punya pandangan begitu extrim sehubungan dengan bagian ini :

    TIDAK BOLEH, kecuali untuk ALASAN PELAYANAN pekerjaan Tuhan !

    + kutipan berikut ini

    Karena.... melanggar kodrat dan penciptaan

    Maka saat kita berkeinginan mendonorkan darah atau bahasa kerennya mentransfusikan darah kepada jemaat dan atau anggota keluarga jemaat yang konteksnya tidak pernah melayani, bahkan buat "orang dalam" / jemaat resmi pun ( sangat berkorelasi dengan transplantasi organ dalam apapun itu jenisnya ) TIDAK DIPERBOLEHKAN dong ?

    Alias haram hukumnya jika pinjam istilahnya aliran xtrimis agama sepupu ??

    Ada teman atau saudara yang beda agama semisal sedang alami kasus pendarahan terus butuh secepatnya di beri asupan darah segar( mereka ngga berkontribusi dalam pelayanan juga toh ? ), Apakah kita sebagai pengikut Kristus berkata dengan entengnya :

    Tidak boleh krn tidak Alkitabiah, bertentangan dgn penciptaan.

    Ku katakan secara TEGAS orang tersebut secara Alkitabiah lah yang lebih persis sama Orang Farisi ! ketimbang pengikut Yesus dengan ajaran beserta hukum kasihNYA

    Poin kedua

    Inilah golongan yang disebut oleh Pak Einstein :

    . . Religion without science is blind.

    Maka korelasinya dengan ayat lagi lagi ku berikan alasan Alkitabiah terambil dari Lukas Pasal ke 6 ayatnya yang ke 39

    Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang ?

    Mohon di koreksi jika keliru, pengikutNYA yang bernama Lukas selaku penulis injil dengan nama ย sama itu profesinya Tabib / setara Dokter jaman sekarang

    Nah . . Tabib yang belajar ilmu kedokteran / sains / science kuno, dulunya melalui tulisan, walau ada hikmat turut bekerja dari Bapa juga saat tulis injil, namun secara jelas menuliskannya demikian.

    Aku disini bukan ada di posisi menghakimi si P.I.C / Person In Charge bahwa pembicara yang mengisi penjelasan seminar hingga adakan sesi tanya jawab itu SESAT ! bukan masalah menyebutnya demikian, itu bukan pada porsiku

    Itu pertanggungjawabannya nanti ada di Bapa, Allah BAPA yang putuskan dia bersalah dan untuk kemudian layak dihukum atau tidaknya

    Aku disini cuma sekedar mengingatkan lewat sumber dayaku sangat terbatas dan hikmat akal budi yang tanpa batas diberikan olehNYA secara cuma cuma kepadaku, maka ku bagikan gratis pula ke siapa saja yang mau menerima dengan tangan terbuka celotehanku via tulisan ini.

    Poin t3rakhir

    Jaman Alkitab perjanjian baru sekalipun yang jaraknya " terdekat" dengan masa kini, belum mengenal apalagi mengadopsi teknologi kedokteran beserta perkembangan sains hingga secanggih seperti era sekarang, jelas sekali tidak ada penjelasan apalagi pembahasan mengenai transplantasi organ dalam hingga tersimpel transfusi donor di era digital ini yang masih bergerak maju ke modernisasi serba digital

    Janganlah anti terhadap teknologi, justru jadikan itu acuan standar moral yang baku demi kemanusiaan dan memanusiakan manusia itu sendiri, alih alih mengkotak kotaknya, lebih baik kita menggunakan ( maaf jika terdengar, terlihat dan terasa kasar )otak, sebuah anugerah dari wadah akal budi dan belas kasih / compassion dari Ilahi.

    Ku harap meski aku mengungkapkan jawabanku hanya tersirat melalui 3 poin panjang kali lebar kali tinggi, bukan dalam bentuk tersurat / tertulis, secara tegas dan lugas berkata YA, BOLEH atau TIDAK BOLEH ! Aku meyakini para pembaca yang budiman mengerti dan paham dalam menerapkannya di situasi kondisi keseharian dari saudari saudara masing masing

    Akhir kata biarlah segala kemuliaan, hormat dan kuasa kembali kepadaNYA di Tahta Tertinggi

    Haleluyah !

  • HER166

    26 Mei 2020

    Menurut saya, kita mengandalkan Tuhan dan Tuhan bisa pakai dokter untuk menyembuhkan, untuk melakukan mukjizat. Jaman dahulu di Alkitab juga Tuhan pakai perantaraan nabi2 bahkan Yesus utk melakukan mukjizat kesembuhan.

    Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    Romans 12:1-2 NLT

    And so, dear brothers and sisters, I plead with you to give your bodies to God because of all he has done for you. Let them be a living and holy sacrificeโ€”the kind he will find acceptable. This is truly the way to worship him. ย Donโ€™t copy the behavior and customs of this world, but let God transform you into a new person by changing the way you think.

    Then you will learn to know Godโ€™s will for you, which is good and pleasing and perfect.

    RINO256 tulis:

    Menurut saya tidak boleh karena kita harus mengandalkan mukjizat Tuhan, karena saya percaya Tuhan sanggup mengubah organ yang sakit menjadi sembuh dan yang rusak menjadi baik..itulah kuasa firman Tuhan yang sanggup mengubah dari tidak ada menjadi ada kita harus percaya mujizat kuasa Tuhan.. Gbu

  • RINO256

    26 Mei 2020

    Menurut iman masing2 saja, kalau saya hanya ikut Alkitab saja tanpa ditambah kurangkan..

  • CIEDIE549

    26 Mei 2020

    segala sesuatu yang dlakukan untuk kebaikan dan mendatangkan berkat untuk orang lain, kenapa tidak? Kenapa kita membatasi hal-hal yang boleh dan tidak boleh.

    Kalo dengan transpalasi jantung hidup orang lain tertolong, tentu akan membawa berkat bagi org tersebut.

    Allah bekerja melalui medis, baik itu tenaga medis, peralatan medis, tindakan medis, dan obat2an.

  • RINO256

    26 Mei 2020

    Terkadang orang kalau sudah terlalu berpengetahuan tinggi atau mengikuti hikmat manusia dan pengetahuan2 dunia,sehingga tidak lagi mengacu pada dasar firman dapat menyeleweng dari firman, kalau menurut saya lebih baik kita mengikuti apa yang sudah Tuhan katakan.

  • WILLYS569

    26 Mei 2020

    Oh gitu. Jadi yg dimaksud mengandalkan Tuhan. Cuma Tuhan yg bekerja, Kita santai santai saja,

  • NANIEK148

    26 Mei 2020

    Kalau menurut pendapat saya, memang kita harus mengandalkan Tuhan dan Tuhan bisa memakai segala cara untuk menolong kita termasuk melalui mujizat maupun melalui cara yang lain. Tuhan juga memberi kita hikmat, akal dan pikiran. Saya pikir ilmu pengetahuan yang dikembangkan sehingga menolong manusia dalam dunia medis, itu pun anugerah dari Tuhan. Dan Tuhan bisa pakai itu sebagai cara untuk menolong kita. Dengan memanfaatkan bantuan medis, bukan berarti kita tidak mengandalkan Tuhan kan? :)

  • 26 Mei 2020

    Yang ditanyakan ke Bpk Pendeta itu tentang embrio dari rahim temannya yang akan dititipkan ke wanita lain (ibunya)Kalau boleh tahu, Apakah dokter yang menyarankan itu akan melakukannya di Indonesia?

  • 26 Mei 2020

    setuju sangat kak ๐Ÿ‘๐Ÿพ๐Ÿ‘๐Ÿพ

    CIEDIE549 tulis:

    segala sesuatu yang dlakukan untuk kebaikan dan mendatangkan berkat untuk orang lain, kenapa tidak? Kenapa kita membatasi hal-hal yang boleh dan tidak boleh.

    Kalo dengan transpalasi jantung hidup orang lain tertolong, tentu akan membawa berkat bagi org tersebut.

    Allah bekerja melalui medis, baik itu tenaga medis, peralatan medis, tindakan medis, dan obat2an.

  • MEI240

    26 Mei 2020

    Sy tidak mendengar mrk membahas ttg itu sis. Ga diblg jelas krn kykny yg mrk sibuk tny dan bahas adalah boleh atau tidaknya. Yg sy dgr jelas kandungan/rahim tmnnya bermasalah/lemah.

    KATHARINA781 tulis:

    Yang ditanyakan ke Bpk Pendeta itu tentang embrio dari rahim temannya yang akan dititipkan ke wanita lain (ibunya)Kalau boleh tahu, Apakah dokter yang menyarankan itu akan melakukannya di Indonesia?

  • MEI240

    26 Mei 2020

    I'm with you sis

    CIEDIE549 tulis:

    segala sesuatu yang dlakukan untuk kebaikan dan mendatangkan berkat untuk orang lain, kenapa tidak? Kenapa kita membatasi hal-hal yang boleh dan tidak boleh.

    Kalo dengan transpalasi jantung hidup orang lain tertolong, tentu akan membawa berkat bagi org tersebut.

    Allah bekerja melalui medis, baik itu tenaga medis, peralatan medis, tindakan medis, dan obat2an.

  • MEI240

    26 Mei 2020

    Setuju banget sis.

    NANIEK148 tulis:

    Kalau menurut pendapat saya, memang kita harus mengandalkan Tuhan dan Tuhan bisa memakai segala cara untuk menolong kita termasuk melalui mujizat maupun melalui cara yang lain. Tuhan juga memberi kita hikmat, akal dan pikiran. Saya pikir ilmu pengetahuan yang dikembangkan sehingga menolong manusia dalam dunia medis, itu pun anugerah dari Tuhan. Dan Tuhan bisa pakai itu sebagai cara untuk menolong kita. Dengan memanfaatkan bantuan medis, bukan berarti kita tidak mengandalkan Tuhan kan? :)

  • MEI240

    26 Mei 2020

    Ada benernya bro. It's true to some extent.๐Ÿ‘๐Ÿป

    RINO256 tulis:

    Terkadang orang kalau sudah terlalu berpengetahuan tinggi atau mengikuti hikmat manusia dan pengetahuan2 dunia,sehingga tidak lagi mengacu pada dasar firman dapat menyeleweng dari firman, kalau menurut saya lebih baik kita mengikuti apa yang sudah Tuhan katakan.

1 – 25 dari 25Kirim tanggapan