Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pacaran seumur hidup, mungkinkah?

ForumPersahabatan dan hubungan

126 – 150 dari 211    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 5  6  7 ... 9  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 14 Mei 2021

    Anda sudah melakukan fitnah ke saya, karena saya tidak pernah mengatakan apa yang anda tulis, "konteks berfilsafat dan orang berfilsafat pasti ada tujuan yg ingin dicapai, apalagi termasuk topik".

    Buktikkan apa yang kamu katakan.

    Jika tentang data itu kan berangkat dari asumsi bahwa saya menggiring, dan saya sudah membantahnya.

    Jadi semua hal yang berangkat dari situ, tidak relevan untuk dibahas, karena orang lain bisa memaknainya berbeda.

    MEN624 tulis:

    Kan saya fokus menanggapi dan menyanggah setiap pernyataan om.

    Dri pertanyaan om yg sederhana om kembangkan ke realitas kehidupan duniawi yg kompleks dengan permasalahannya dan om juga tampilkan data dari sepasang kekasih yg bundir karena tidak direstui ortu kan. Saya berargument menanggapi pernyataan om juga ada dasarnya dari ajaran Kekristenan, ini diluar dari pembahasan filsafat ya om ✌.

    Om kok malah balik bertanya ke saya yah 😁😁😁

    14 Mei 2021 diubah oleh YUDISAJA095

  • 14 Mei 2021

    Ya kak ku, okey siap 👌👌👌

    YOHANA140 tulis:

    Bapak ini punya pendapat sendiri adekku...

    Biarkan saja..

  • 14 Mei 2021

    Saya masih tunggu pembuktian anda.

    MEN624 tulis:

    Ya kak ku, okey siap 👌👌👌

  • 14 Mei 2021

    Oh si om mau bahas tentang berfilsafat ya om.

    Iya saya yg bilang berfilsafat pasti ada tujuan yg ingin dicapai. Termasuk pertanyaan si om kan pasti ada tujuannya. Om kok baperan yah 😁✌.

    [dari admin: Mohon fokus kepada topik bahasan dan bukan ke pribadi anggota lain]

    YUDISAJA095 tulis:

    Anda sudah melakukan fitnah ke saya, karena saya tidak pernah mengatakan apa yang anda tulis, "konteks berfilsafat dan orang berfilsafat pasti ada tujuan yg ingin dicapai, apalagi termasuk topik".

    Buktikkan apa yang kamu katakan.

    14 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 14 Mei 2021

    Saya tidak baperan, tapi saya tidak merasa menulis seperti apa yang anda sampaikan.

    Anda mengatakan :

    "Bukankah om sendiri yg bilang dlm konteks berfilsafat 🤔 dan orang berfilsafat pasti ada tujuan yg ingin dicapai termasuk topik yg sedang dibahas 😁."

    Buktikkan, bisa dengan screenshoot boleh

    MEN624 tulis:

    Oh si om mau bahas tentang berfilsafat ya om.

    Iya saya yg bilang berfilsafat pasti ada tujuan yg ingin dicapai. Termasuk pertanyaan si om kan pasti ada tujuannya. Om kok baperan yah 😁✌.

  • 14 Mei 2021

    Sebagai pengingat.

    Saya justru mengatakan "Kata "Tujuan yang dicapai" anda buat sendiri bukan dari KBBI", justru saya bilang sebaliknya.

    Anda tulis tujuan yang dicapai seakan-akan ada di KBBI, padahal tidak ada, saya membantahnya, lalu anda memposisikan saya mengatakan itu,

    "Bukankah om sendiri yg bilang dlm konteks berfilsafat 🤔 dan orang berfilsafat pasti ada tujuan yg ingin dicapai termasuk topik yg sedang dibahas 😁."

    Lalu anda mengatakan saya baperan?

    [Edit admin: Kalimat dihapus oleh admin karena tidak diperbolehkan. Harap jangan terprovokasi dengan posting yang menyinggung. Kami menegur anggota yang mengomentari penulisnya. Terima kasih.]

    14 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 14 Mei 2021

    VINA735 tulis:

    Jd motivasi mas bro buat thread ini apa yh klo boleh tau? (Maap bnyak nanya)... ✌😅

    MEN624 tulis:

    Sama saya juga belum dapat pointnya yg ingin diharapkan atau dicapai itu apa, apakah pemikiran atau pandangan seperti itu sejalan dengan ajaran atau pola kehidupan Kekristenan

    YUDISAJA095 tulis:

    Tidak semua hal harus ada yang dicapai, misal berfilsafat, yang penting bukan kesimpulannya (Jika kesimpulan yang ingin dicapai) tapi berfilsafat tentang menjadikan sesuatu jadi objek pemikiran.

    Tidak tahu, karena yang ada dalam kekristenan itu kalau gak melajang, ya menikah, istilah pacaran tidak ada.

    DIMAS604 tulis

    Salah, berfilsafat itu ada tujuannya, menemukan jawaban.

    Pernyataan dan pertanyaan saya jelas

    Yg ingin diharapakan atau dicapai itu apa, apakah pemikiran atau pandangan seperti itu 👇 sejalan dengan ajaran atau pola kehidupan Kekristenan.

    [ Pacaran seumur hidup

    Tidak ada tuntutan, tidak ada tanggung jawab, karena semua digerakkan oleh cinta

    Hubungan isinya saling memberi yang terbaik, tidak ada saling menuntut

    Hubungan isinya saling mendukung

    Hubungan isinya saling ingin membahagiakan

    Mungkinkah? ]

    Statement saya berfilsafat pasti ada tujuannya termasuk dari pernyataan dan pertanyaan om diakhir.

    Kok saya langsung om klaim memfitnah 😂🤣😂🤣.

    Klau memang benar saya memfitnah si om silahkan om admin tegur, saya tunggu ya min ✌🙏

  • 14 Mei 2021

    Perhatikan :

    Saya tidak ada tujuan yang ingin dicapai, kayaknya sudah ada di awal-awal bahasannya.

    Alasan saya buat topik ini sudah ditulis, karena memang udah ada yang bertanya yaitu ECHY268.

    Jawabannya :

    Ada yang memutuskan untuk menikah (Tentu untuk seumur hidup, walau ada yang cerai juga)

    Ada yang memutuskan untuk melajang seumur hidup (Ada juga)

    Nah yang belum ada bahasan di tengah-tengah antara melajang dan pernikahan yaitu pacaran seumur hidup hehehe

    Ya sudah dibahas saja, tujuan yang dicapai? ya gak ada, karena belum ada bahasan saja, dari situ sudah jelas kok wkwkwkwkw

    Untuk tentang DIMAS604, justru dia bilang :

    "Bro,

    jadi gini, daripada pembahasan di luar konteks kita panjang, oke, argumenmu benar soal filsafat, deal?"

    Jangan coba menyamarkan bro

    Sekarang buktikkan

    "konteks berfilsafat dan orang berfilsafat pasti ada tujuan yg ingin dicapai, apalagi termasuk topik".

    Saya tidak pernah mengatakan itu

    MEN624 tulis:

    VINA735 tulis:

    Jd motivasi mas bro buat thread ini apa yh klo boleh tau? (Maap bnyak nanya)... ✌😅

    MEN624 tulis:

    Sama saya juga belum dapat pointnya yg ingin diharapkan atau dicapai itu apa, apakah pemikiran atau pandangan seperti itu sejalan dengan ajaran atau pola kehidupan Kekristenan

    ....

    Statement saya berfilsafat pasti ada tujuannya termasuk dari pernyataan dan pertanyaan om diakhir.

    Kok saya langsung om klaim memfitnah 😂🤣😂🤣.

    Klau memang benar saya memfitnah si om silahkan om admin tegur, saya tunggu ya min ✌🙏

    15 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 14 Mei 2021

    👍👍👍

    Setuju dgn sis ini & bro sis yg lainnya, apapun pilihan hidup yg kita buat harus diuji dgn kebenaran Firman Tuhan di Alkitab krn kalau tdk begitu utk apa kita mengatakan diri pengikut Kristus (Kristen), jd teringat buku "The Purpose Driven Life" (Tujuan Hidup) dmn dlm buku tsb ada kalimat:

    ~ It all starts with God

    ~ You were created to become like Christ

    Saya suka ilmu pengetahuan, tp saya lebih suka dgn pencipta ilmu pengetahuan (God), krn tdk bisa dipungkiri ilmu pengetahuan terus berubah sepanjang masa (hari ini benar besok jd salah, begitupun sebaliknya) sbg bukti betapa terbatasnya pemikiran & umur manusia. Tp Tuhan tdk pernah berubah krn emang Dialah sumber segalanya. ("Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan")

    LGBT menurut dunia adlh hal yg wajar dan lumrah, tp Alkitab bilang apa itulah yg penting. Tdk apa mengikuti cara berpikir dunia tp resiko ditanggung penumpang krn Hukum Taurat diberikan Tuhan pada Musa utk keteraturan hidup manusia agar hidupnya tdk menderita di bumi. Mau dilanggar yh monggo, krn konsekuensi pasti ada.

    Menyikapi apapun trend dunia yg terjadi, mnrt saya kalau ditelusuri,  Alkitab selalu punya jawabannya, beberapa yg sering saya pakai utk jd perbandingan:

    Roma 12:2 TB

    "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."

    1 Kor 10:23

    "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."

    YULIANE943 tulis:

    Shalom,

    Maaf ikut berpendapat 🙏

    Jika pertanyaannya ini, menurut opini saya jawabannya tidak mungkin (bagi saya).

    ....

    Mohon maaf bila ada kata2 atau pendapat yg kurang berkenan.

    Salam kenal semuanya, dan salam damai dalam kasih Kristus.

    God bless us. Semoga kita semua bisa jadi berkat.

    14 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 14 Mei 2021

    Saya punya buku "The Purpose Driven Life", dan sudah membacanya berulang-ulang, saya setuju dan sepakat dengan isi buku itu.

    Sebenarnya jika bicara pilihan, tentu orang kristen sejati, hidup itu hanya untuk kesenangan Tuhan.

    Tapi sayangnya jika bicara manusia, sudah rumit

    Mereka yang LGBT, mereka juga ingin normal seperti kita, mereka juga tidak mau jadi LGBT, bagaimana mereka pria yang diperkosa pria, akhirnya jadi homo, dari cerita-cerita yang ada biasanya mereka benci yang telah mengubah dirinya seperti itu.

    Ya hidup itu pilihan, pilihan mau lebih menderita, atau tidak terlalu menderita,

    Begitulah...

    VINA735 tulis:

    👍👍👍

    Setuju dgn sis ini & bro sis yg lainnya, apapun pilihan hidup yg kita buat harus diuji dgn kebenaran Firman Tuhan di Alkitab krn kalau tdk begitu utk apa kita mengatakan diri pengikut Kristus (Kristen), jd teringat buku "The Purpose Driven Life" (Tujuan Hidup) dmn dlm buku tsb ada kalimat:

    ..

    "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun."

    15 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ANDIO991

    14 Mei 2021

    Kalau pacaran seumur hidup saya masih belum menemukan kasusnya, mungkin Ada di luar sana. Tetapi tidak baik pacaran terlalu lama nanti akan jatuh ke dalam dosa, hubungan pasti harus ada lajunya. Jika terlalu lama pacaran pasti ujung"nya sex dan sex pas masa pacaran kalau di Alkitab termasuk berzinah. Jadi manusia jangan terlalu terbawa nafsu kita di ciptakan serupa dengan gambar Allah kita sebagai manusia bisa berpikir bukan seperti Hewan diluar sana yang terlalu terbawa nafsu. Kenapa kita harus berputar" di padang gurun kalau kita punya jalan yang pasti.

  • 14 Mei 2021

    Pernah ada pengalaman pacaran dan ngesex ?

    ANDIO991 tulis:

    Kalau pacaran seumur hidup saya masih belum menemukan kasusnya, mungkin Ada di luar sana. Tetapi tidak baik pacaran terlalu lama nanti akan jatuh ke dalam dosa, hubungan pasti harus ada lajunya. Jika terlalu lama pacaran pasti ujung"nya sex dan sex pas masa pacaran kalau di Alkitab termasuk berzinah. Jadi manusia jangan terlalu terbawa nafsu kita di ciptakan serupa dengan gambar Allah kita sebagai manusia bisa berpikir bukan seperti Hewan diluar sana yang terlalu terbawa nafsu. Kenapa kita harus berputar" di padang gurun kalau kita punya jalan yang pasti.

    14 Mei 2021 diubah oleh YUDISAJA095

  • 14 Mei 2021

    Dibagian inilah kita berbeda pendapat bro, sebenarnya yg buat rumit itu pilihan2 manusia nya dan bukan keadaannya. Juga jgn sampai krn keadaan sulit menjadikan alasan utk membenarkan apapun pilihan yg dia buat yg melanggar kebenaran Firman...

    LGBT krn masa lalu yg kelam, bukankah bnyak pilihan yg lain selain harus terjerumus smakin dalam pd penderitaan. Oprah Winfrey mrpkn salah satu (maaf) korban kekerasan seksual di usia dini, dia punya bnyak pilihan tp dia memilih utk bangkit hingga mjd pribadi yg kuat dan luar biasa seperti sekarang dan pasti bnyak jg org2 kuat lain yg berhasil bangkit dan keluar dari lumpur penderitaan.

    Kekristenan bukan sesuatu yg mengenal kompromi pada dosa dan tdk ada tawar menawar. Bukankah ada tertulis :

    Matius 5:37 TB

    Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

    Wahyu 3:15-16

    3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."

    1 Korintus 10:13 TB

    "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

    YUDISAJA095 tulis:

    Tapi sayangnya jika bicara manusia, sudah rumit

    Mereka yang LGBT, mereka juga ingin normal seperti kita, mereka juga tidak mau jadi LGBT, bagaimana mereka pria yang diperkosa pria, akhirnya jadi homo, dari cerita-cerita yang ada biasanya mereka benci yang telah mengubah dirinya seperti itu.

  • 14 Mei 2021

    Sebenarnya bukan beda pendapat, cuma kita mau melihat seseorang dari sisi subyek atau gak, atau kita hanya mau melihat semata sebagai objek.

    Jika mau melihat lebih jauh, sebenarnya sepeduli apa sih kita sama orang LGBT, apa kita hanya bisa memberikan cap kepada mereka ?

    VINA735 tulis:

    Dibagian inilah kita berbeda pendapat bro, sebenarnya yg buat rumit itu pilihan2 manusia nya dan bukan keadaannya. Juga jgn sampai krn keadaan sulit menjadikan alasan utk membenarkan apapun pilihan yg dia buat yg melanggar kebenaran Firman...

    ....

    "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

    15 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • DIMAS604

    15 Mei 2021

    Kalau bahasannya seperti ini, larinya jadi ke penginjilan. Mereka orang yang harus diselamatkan. Perkara kita bisa menyelamatkan mereka atau ga, silakan dipikirkan masing - masing.

    Berdasarkan pengalaman pribadi, gw lebih sering berhasil penginjilan ke orang non LGBT daripada menyelamatkan seseorang dari berperilaku LGBT sendiri, belum pengenalan Kristusnya setelah itu. Bahkan sekalipun ga pernah berhasil.

    Idealisme itu ada batasannya. Batasannya ya kapasitas masing - masing manusia, atau jalan yang diberikan Bapa kalau melebihi kapasitas. Menyelamatkan seorang pelaku LGBT itu "easier said than done". Kadang ada faktor kedokteran, kadang ada faktor psikologis.

    Tapi kalau bisa menyelamatkan, ya hebat.

    YUDISAJA095 tulis:

    Sebenarnya bukan beda pendapat, cuma kita mau melihat seseorang dari sisi subyek atau gak, atau kita hanya mau melihat semata sebagai objek.

    Jika mau melihat lebih jauh, sebenarnya sepeduli apa sih kita sama orang LGBT, apa kita hanya bisa memberikan cap kepada mereka ?

    VINA735 tulis:

    15 Mei 2021 diubah oleh DIMAS604

  • ECHY268

    15 Mei 2021

    Nah, aku setuju dg pendapat ini.

    Kita diberikan Tuhan kehendak bebas (free will) utk menentukan kita hidup pilih yg mana? Yg sesuai tuntunan Alkitab atau bukan.

    Aku pribadi byk termotivasi dari kisah2 orang hebat dan sukses sekalipun dimasa kecil mengalami kepahitan yg luar biasa, tp survive bhkn dipake Tuhan utk memperluas kerajaanNya dan menginspirasi pribadi2 diseluruh dunia bagi yg mau membuka hati, yaitu Joice Mayer.

    Saat msh remaja dia adalah korban pelecehan seksual oleh ayahnya sendiri. Itu bkn sekali tp berkali-kali.

    Betapa pedihnya. Harusnya Ayah adlh pelindung bg wanita remaja, ini malah jd predator. Parahnya lagi. Ibunya tau akn hal itu, tp Ibunya cuma diam.

    Joice Meyer tdk lgsg putus asa dan menyalahkan hidupnya dll, tp dia bangkit dan berjuang. Akhirnya dia jd pengkotbah terkenal. Yg mengharukan adlh Joice Meyer memaafkan ayah dan ibunya. Saat ayah dan ibunya tua dan sakit2 an dia rawat dan dia dekatkan kpd Tuhan.

    Cobaan yg dia hadapi tdk cukup disitu, Joice Meyerpun terkena breast cancer, sekali lagi dia bisa survive. Tidak ada yg tidak mgkn bukan?

    So, saudara/riku semua, apapun latarbelakang kehidupan kita sekalipun pahit, pilihan ada di tangan kita. Pilihlah dekat kpd Tuhan, mk damai sejahtera dlm hidupmu akn ditambah-tambahkanNya. Masa lalu telah berlalu, tidak bisa kita ulang atau perbaiki. Kita hidup dimasa sekarang dan dimasa esok jika Tuhan berkenan memberikan kita kesempatan hidup....

    Tulis ulang hidupmu dg hal2 yg membahagiakan...

    Ini jg berlaku bagi diriku sendiri. Akupun bkn org sempurna, msh sering on of dlm perjuangan iman dan hidup.

    Utk penginjilan kpd LGBT dll. Bagiku pribadi, bg yg sanggup silahkan. Tp mlkkn itu tidak gampang. Karna apa? Itu tadi, aku pribadi adlh mahluk lemah, blm mampu memberikan suri teladan bagi mereka2 yg melakukan penyimpangan2 tsb. Jika kita pribadi blm kuat secara iman, yg ada malah jd batu sandungan nantinya. Mgkn yg lbh parah mlh terseret dlm kehidupan mereka. Ingatlah, dunia ini dg segala kerusakannya begitu kuat magnetnya utk memghancurkan anak2 Tuhan. Tidak sedikit yg tdnya niat menginjili mlh jatuh dlm kubangan dosa.

    Ini sekedar sharing pendapat dariku. Tidak ada niat utk menyerang bagi yg beda pendapat. Boleh setuju, boleh juga tidak...

    Tuhan Yesus memberkati kita semua.

    Amin🙏🙏

    VINA735 tulis:

    sebenarnya yg buat rumit itu pilihan2 manusia nya dan bukan keadaannya. Juga jgn sampai krn keadaan sulit menjadikan alasan utk membenarkan apapun pilihan yg dia buat yg melanggar kebenaran Firman...

    LGBT krn masa lalu yg kelam, bukankah bnyak pilihan yg lain selain harus terjerumus smakin dalam pd penderitaan. Oprah Winfrey mrpkn salah satu (maaf) korban kekerasan seksual di usia dini, dia punya bnyak pilihan tp dia memilih utk bangkit hingga mjd pribadi yg kuat dan luar biasa seperti sekarang dan pasti bnyak jg org2 kuat lain yg berhasil bangkit dan keluar dari lumpur penderitaan.

    Kekristenan bukan sesuatu yg mengenal kompromi pada dosa dan tdk ada tawar menawar. Bukankah ada tertulis :

    Matius 5:37 TB

    Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat

    1 Korintus 10:13 TB

    "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

  • 15 Mei 2021

    Yohanes 16:8 – “Dan kalau Ia (Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman”.

    Tanggung jawab kita bukan meyakinkan dengan segala cara, karena itu bukan tanggung jawab kita. Yang menginsafkan dan meyakinkan orang atas dosa adalah Roh Kudus.

    Manusia hanya alat.

    DIMAS604 tulis:

    Kalau bahasannya seperti ini, larinya jadi ke penginjilan. Mereka orang yang harus diselamatkan. Perkara kita bisa menyelamatkan mereka atau ga, silakan dipikirkan masing - masing.

    Berdasarkan pengalaman pribadi, gw lebih sering berhasil penginjilan ke orang non LGBT daripada menyelamatkan seseorang dari berperilaku LGBT sendiri, belum pengenalan Kristusnya setelah itu. Bahkan sekalipun ga pernah berhasil.

    Idealisme itu ada batasannya. Batasannya ya kapasitas masing - masing manusia, atau jalan yang diberikan Bapa kalau melebihi kapasitas. Menyelamatkan seorang pelaku LGBT itu "easier said than done". Kadang ada faktor kedokteran, kadang ada faktor psikologis.

    Tapi kalau bisa menyelamatkan, ya hebat.

  • DIMAS604

    15 Mei 2021

    Itu bukan poin pembahasanku.

    Tapi thanks buat koreksinya.

    YUDISAJA095 tulis:

    Yohanes 16:8 – “Dan kalau Ia (Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman”.

    Tanggung jawab kita bukan meyakinkan dengan segala cara, karena itu bukan tanggung jawab kita. Yang menginsafkan dan meyakinkan orang atas dosa adalah Roh Kudus.

    Manusia hanya alat.

    DIMAS604 tulis:

  • 15 Mei 2021

    Dalam "The Purpose Driven Life", hidup itu hanya untuk kesenangan Tuhan.

    Kita bisa menulis ulang hidup kita, itu benar, kita punya kehendak bebas.

    Kita bisa tobat hari ini tapi belum tentu besok tidak melakukan dosa lagi.

    Tobat lagi

    Melakukan dosa lagi

    Seterusnya begitu

    Saat itu terjadi

    Sebenarnya masalah itu ada di diri kita atau ada setan yang merayu kita?

    Jika dalam alkitab memang iblis merayu hawa makan buah terlarang dan hawa merayu adam untuk memakannya dan akhirnya dosa ada di dunia ini

    Saat dosa menjadi ada, adam menyalahkan hawa, dan hawa menyalahkan si ular atau iblis.

    Apakah tobatnya tidak sungguh-sungguh?

    jika sungguh-sungguh tidak mungkin dong mengulanginya?

    Kita semua manusia berdosa dan punya potensi untuk jatuh kembali

    Ya, yang membedakan ada pada perjuangan, minta tuntunan Roh Kudus

    Tapi apakah jika sudah begitu apakah ada jaminan tidak berbuat dosa lagi?

    Jawabnya tidakkan?

    Jika jawabnya iya, coba kita lihat diri sendiri.

    Jika mau lihat realitas, apa persamaan oknum kita dengan oknum agama sebelah, terlepas dengan percaya Yesus sebagai juru selamat mereka atau tidak, mereka pakai sorban untuk menutupi kealiman mereka, tapi kita menutupi dengan kata-kata rohani

    Ya kita sebut mereka oknum

    Saat kita sebut jatuh dalam dosa maka kitapun akan sebut diri kita oknum

    Jika semua manusia begitu, dan menyebut mereka oknum saat mereka jatuh dalam dosa, maka siapa yang bukan oknum?

    Apakah ini lingkaran setan?

    Saya tidak tahu

    Saya sebut dunia ini rumit dan kompleks, mudah kok bilang, saya menjawab berdasarkan ajaran kekristenan

    Tapi di satu sisi ada sesuatu yang menunjuk ke kita

    1 Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
    2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
    3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
    4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
    5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.
    Matius 7:1-5

    Apakah artinya kita tidak mengkhotbahi orang? Apakah artinya kita boleh menyampaikan kebenaran?

    Tentu tidak

    Tugas kita menyampaikan kebenaran di satu sisi kitapun harus siap dihakimi

    Berat?

    Ya tentu berat.

    Rumit?

    Ya rumit

    Kita masuk di Joice Mayer

    Yohanes 16:8 – “Dan kalau Ia (Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman”.

    Roh kudus yang bekerja

    Apakah jika orang tidak insaf, artinya Roh Kudus tidak bekerja?

    Tentu tidak

    Siapa sangka saulus pembantai orang-orang kristen akhirnya jadi paulus, seorang penginjil?

    Siapa sangka justru penjahat yang disalib bersama Yesus, justru ada yang masuk surga?

    Di sisi lain

    Apa yang kita pikir tentang orang, belum tentu pasti sepenuh hidupnya benarkan, karena kita hanya bisa lihat dari luar

    Bukan berarti saya ragu Joice Mayer dan tokoh-tokoh lain yang menginspirasi

    Tapi jika kita hidup dalam inspirasi orang lain dan kecewa lalu kita berubah sama dia, bukankah dari awal kita yang bermasalah

    Seberapa banyak orang kristen kecewa dengan orang kristen lainnya lalu tidak mau menyapanya lagi?

    Atau mungkin orang kristen itu jadi panutan dan kecewa, dan berubah sikapnya?

    Masalah LGBT, kenapa sih bahas LGBT, masih banyak tindakan dosa manusia selain LGBT, ya LGBT paling mudah dijadikan contoh mungkin

    Mungkin juga topiknya itu

    Jika bicara batu sandungan

    Jika kita mau lihat realitasnya sudah berapa banyak kita menjadi batu sandungan? Atau kita berani mengaku tidak pernah jadi batu sandungan?

    Oh ya tentu mungkin dengan merasakan kemungkinan itu?

    Orang bisa bilang berubah karena pilihan, bukan keadaan

    Bicara seperti itu ya mudah dilakukan

    Tapi realitasnya gimana?

    Tapi saat kita jadi subyek, maka kita bisa punya begitu banyak alasan karena keadaan

    Anda akhirnya bilang, justru bisa masuk kubangan dosa?

    Ya................

    Jujur saja banyak hal yang saya tidak mengerti, dari berbagai kerumitan ini

    Hal yang bisa saya lakukan hanya menjaga iman dan menjadikan Yesus jadi juru selamat saya.

    ECHY268 tulis:

    Nah, aku setuju dg pendapat ini.

    Kita diberikan Tuhan kehendak bebas (free will) utk menentukan kita hidup pilih yg mana? Yg sesuai tuntunan Alkitab atau bukan.

    ...

    Ini sekedar sharing pendapat dariku. Tidak ada niat utk menyerang bagi yg beda pendapat. Boleh setuju, boleh juga tidak...

    Tuhan Yesus memberkati kita semua.

    Amin🙏🙏

    15 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ECHY268

    15 Mei 2021

    Yud.... aku sdh pernah bilang kl aku menghindari perdebatan atau argument2 yg panjang yg takutnya nanti mlh menyakiti hati sesama kita.

    Td aku kasih contoh Joice Mayer sbg tambahan bhw byk pribadi2 yg bisa bangkit dari keterpurukan masa lalu.

    Jd ada kaitannya dg komen Sist vina yg  ksh cth oprah winfrey.

    Ada seh maksudku dibalik itu. Yaitu mana tau ada yg membaca dan bisa mengambil pembelajaran dari itu. Tp kl ga, ya gpp.

    Masalah kerumitan2 yg ada dlm hidup ini, ya akibat dari kejatuhan dosa leluhur kita Adam dan Hawa mk hidup manusia jd rumit. Tapi semua itu sdh dibereskan di kayu salib oleh Tuhan Yesus. Sekalipun demikian, hidup ini msh berat, msh byk dosa dll. Sekarang kita msh tetap mw percaya apa ga.. jika semua itu sdh dibereskan?

    Nah, aku ambil simple saja, hidup ini sdh begitu rumit yudi... mari kita buat simple agar dlm menjalaninya lbh enteng. Serahkan dan percayakan semua kpd kuasa Tuhan. Lembutkan hati kita jgn mengeraskan hati.

    Itu yg kulakukan. Jika kita terus bertanya dan bertanya ga akn ada habisnya...

    Itu kl aku yud...

    Nah, kl kamu mau terus bertanya dan bertanya.... itu pilihanmu jg brother..😁

    Salam Damai sejahtera..🙏🙏

    YUDISAJA095 tulis:

    Jujur saja banyak hal yang saya tidak mengerti, dari berbagai kerumitan ini

  • 15 Mei 2021

    Iya sebenarnya dari awal saya sudah mendapat pembelajaran. Saya hanya mengurai realitas. Karena bahasa terbatas untuk mengambarkan realitas, panjang tulisannya.

    Terima kasih telah menggambarkan sosok Joice Mayer, ada yang bisa dipetik, saya benar-benar sangat menghargai itu.

    Salam damai sejahtera juga

    ECHY268 tulis:

    Yud.... aku sdh pernah bilang kl aku menghindari perdebatan atau argument2 yg panjang yg takutnya nanti mlh menyakiti hati sesama kita.

    Td aku kasih contoh Joice Mayer sbg tambahan bhw byk pribadi2 yg bisa bangkit dari keterpurukan masa lalu.

    ....

    Nah, kl kamu mau terus bertanya dan bertanya.... itu pilihanmu jg brother..😁

    Salam Damai sejahtera..🙏🙏

    15 Mei 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 9 Juni 2021

    Klo di luar negeri banyak yang pacaran tanpa pernikahan bahkan punya anak. Ada banyak alasannya.

    Ada juga yang menikah dengan syarat tanpa memiliki anak.

    Pointnya sih komitmen yang sangat kuat antar pasangan. Tapi klo di indonesia wajib menikah karena sesuai agama, serta kepastian hukum untuk pasangan maupun jika nanti punya anak.

  • EFRIS887

    9 Juni 2021

    Lebih seru kali ya kalau membahas begini sambil ngopi bareng. Aku aja yg cuma ikut membaca  sambil ngopi terasa asyik. Hahhaa

    Ayo siapa yg mau aku buatin kopi bro and sis?

  • 9 Juni 2021

    EFRIS887 tulis:

    Lebih seru kali ya kalau membahas begini sambil ngopi bareng. Aku aja yg cuma ikut membaca  sambil ngopi terasa asyik. Hahhaa

    Ayo siapa yg mau aku buatin kopi bro and sis?

    Kopi item sis pesen siji 😁

  • FIRMAN372

    15 Juni 2021

    Mngkin saja.sebabnya ada yg pnya sifat gonta ganti pcar.cari yg trbaik itu ga ada yg ada sifat msing² orng pnyebab ribet 💤💤]

    YUDISAJA095 tulis:

    Pacaran seumur hidup

    Tidak ada tuntutan, tidak ada tanggung jawab, karena semua digerakkan oleh cinta

    Hubungan isinya saling memberi yang terbaik, tidak ada saling menuntut

    Hubungan isinya saling mendukung

    Hubungan isinya saling ingin membahagiakan

    Mungkinkah?

126 – 150 dari 211    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 5  6  7 ... 9  Selanjutnya Kirim tanggapan