Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Jika Dpt Janda/Duda, Maukah Kamu Ikut Nafkahi Anak Tiri?

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 25 dari 397    Ke halaman:  1  2  3 ... 16  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 21 November 2021

    Dlm mencari jodoh, ada kemungkinan kamu (cewek cowok) pdkt sm janda/duda yg punya anak. Anak tsb mungkin mash SD-kuliah (blm bs kerja, msh butuh uang sekolah/kuliah, makan/minum/pakaian, uang les dll).

    1. Jika pasanganmu itu janda/duda cerai (jadi mantan pasangannya masih hidup) maukah kamu ikut bantu nafkahin anak tiri? Setauku itu bkn tanggungjawabmu sbg ayah tiri/ibu tiri sih scr hukum.

    2. Jika pasanganmu itu janda/duda yg suami/istrinya meninggal, maukah kamu ikut nafkahin anak tiri? setauku itu pun bukan tanggungjawab kamu sbg ayah tiri/ibu tiri scr hukum.

    21 November 2021 diubah oleh ANITA089

  • YOHANA095

    21 November 2021

    Pernikahan itu kan penyatuan 2 insan dlm satu pernikahan. Jadi menyatu itu tdk terpisah. Milik suami jadi milik istri dan sebaliknya. Bukan hanya harta gono-gini, anak, dan keluarga besar itu jg sekaligus jadi milik bersama. Egois rasanya bila masih ada bahasa anak suami, anak istri... Berarti nikah hanya nikahi suami/ istrinya doang. Semua aspek diluar itu msh diawan², diluar tanggung jawab pasangan baru...ya g bisa. Kita hidup tak selamanya sehat tegak. Pasti kita butuh dukungan orang 2 sekeliling. Sebelum menuai, ya harus menabur dululah...Beri perhatian, kasih sayang, waktu, dan harta jg g akan rugi. Anjing yg kita pelihara saja tahu membalas Budi apalagi anak tiri, anak sambung, bahkan ortu pasangan. Itu mah dari diri sendiri. Kalo kita bisa menerima keadaan pasti cepat atau lambat anak tiri jg dapat melihat hati, penyambutan , penghargaan kita pd mereka. Ya kalo dari kita dah anti/ alergi jelas kita jg akan merasakan yg SDH kita buat. Tanam jeruk pasti berbuah jeruk g mgkn berbuah melon. Jadi sbg org yg beribadah, mengaku mengenal Tuhan. Ya kita belajar mengikuti teladan Yesus. Walaupun berat , agak g nyaman tapi belajar pasti ada hasil. Hidup bukan hanya sekedar hubungan suami istri. Tapi bgm merealisasikan kasih Tuhan pd sesama. Kalo org dari kaum kedar saja banyak yg berhasil jd ibu/bapak sambung. Kenapa kita tidak bisa. Ashanty, Andika, Ibnu Jamil, dll bisa jd ayah / ibu lebih dr ayah ibu kandung pasangan mereka sebelumnya. Tantangan dan resiko menikah dgn pasangan yang memiliki anak. Bila g mau repot ya jgn nikahi yg sdh pny anak. Ada yg ninggalin anak kandungnya demi suami baru yg jg pny anak. Tapi karena suami barunya g mau terima anaknya, ditinggallah anaknya itu. Dosa besar, anak g punya dosa apa2. Jd korban perceraian, g diurus, dibuang, kejam nian...coba kalo pribadi kita yg dibuat begitu. Apa g hancur hidup anak itu. Iya kalo pemikirannya dewasa kalo mentalnya g terima, rusak semua... sbab tak selamanya kita kuat dan gagah. Anak itu adalah deposito terbesar yg kita miliki. Besok² bila kita sdh tua, yg rawat dan urus kita adalah anak kita ntah itu anak kandung, atau anak sambung. Jd kita dirawat atau tidak tergantung perlakuan kita saat msh kuat/ muda. Jd menurut hemat, pandangan sy,  kita tetap punya tanggung jawab yang sama walaupun bukan anak kandung kita.

  • 21 November 2021

    YOHANA095 tulis:

    Pernikahan itu kan penyatuan 2 insan dlm satu pernikahan. Jadi menyatu itu tdk terpisah. Milik suami jadi milik istri dan sebaliknya. Bukan hanya harta gono-gini, anak,

    .....

    saat msh kuat/ muda. Jd menurut hemat, pandangan sy,  kita tetap punya tanggung jawab yang sama walaupun bukan anak kandung kita.

    Jadi, intinya Sis Yohana mau kerja utk juga menolong anak2 tiri sis agar mrk bs sekolah/kuliah?

    21 November 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 21 November 2021

    Jangan berharap balas budi dong, atau berencana menuai budi setelah menaburnya🙂. Kalau mau menolong ya, menolong.

    YOHANA095 tulis:

    Pernikahan itu kan penyatuan 2 insan dlm satu pernikahan. Jadi menyatu itu tdk terpisah. Milik suami jadi milik istri dan sebaliknya. Bukan hanya harta gono-gini, anak,

    ....

    saat msh kuat/ muda. Jd menurut hemat, pandangan sy,  kita tetap punya tanggung jawab yang sama walaupun bukan anak kandung kita.

    21 November 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • VINCENT012

    21 November 2021

    ANITA089 tulis:

    Dlm mencari jodoh, ada kemungkinan kamu (cewek cowok) pdkt sm janda/duda yg punya anak.

    In my case, "bukan ada kemungkinan" lagi Anita, tp kl utk pdkt saya ( stlh jd duda) selalu pdkt sama janda ( entah cerai hidup atau krn meninggal) dan saya selalu menghindari utk pdkt dng single women ( entah muda, sedang, atau tua) / yg blm pernah menikah.

    And in my experience, mayoritas punya anak(2) dr pernikahan mereka sblmnya.

    And for me, ibu dan anak(2) ini come as one package dan kl anak2 tiri (sambung) itu tinggal bareng dng saya dan ibunya ( misal saya menikah dng ibunya), ya jelas segala kebutuhan anak (2) tsb ( gak cuma biaya sekolah ya) akan menjadi tanggung jawab saya, lepas dr apakah ayah kandungnya ( kl msh hidup) masih bersedia membiayai atau gak

  • 21 November 2021

    kantorpengacara.co/kewajiban-menafkahi-anak-tiri/

    Di dalam sumber di atas, disebutkan bhw ayah tiri tidak berkewajiban menafkahi anak tiri. Yg pasti, ya apalagi ibu tiri. Ibu tiri tidak ada kewajiban menafkahi anak tirinya.

    21 November 2021 diubah oleh ANITA089

  • 21 November 2021

    1. Bagaimana dng janda tanpa anak? Apakah itu lbh ideal?

    2. Kalo boleh tau, apa yg bikin kamu kurang nyaman dng wanita single? bukankah lbh enak krn mrk engga membawa anak?

    VINCENT012 tulis:

    In my case, "bukan ada kemungkinan" lagi Anita, tp kl utk pdkt saya ( stlh jd duda) selalu pdkt sama janda ( entah cerai hidup atau krn meninggal) dan saya selalu menghindari utk pdkt dng single women ( entah muda, sedang, atau tua) / yg blm pernah menikah.

    And in my experience, mayoritas punya anak(2) dr pernikahan mereka sblmnya.

    And for me, ibu dan anak(2) ini come as one package dan kl anak2 tiri (sambung) itu tinggal bareng dng saya dan ibunya ( misal saya menikah dng ibunya), ya jelas segala kebutuhan anak (2) tsb ( gak cuma biaya sekolah ya) akan menjadi tanggung jawab saya, lepas dr apakah ayah kandungnya ( kl msh hidup) masih bersedia membiayai atau gak

  • 21 November 2021

    Bagaimna dng Sis Katharina sendiri? jika sis punya anak tiri, apakah sis ingin bantu menafkahinya? Jujur, aku sih merasa justru akulah yg ingin dinafkahi si suami yg sdh punya anak tsb. Sbg ibu tiri, cukuplah aku melakukan tugas rt dan membimbing anak tiri utk menjadi lbh baik.  

    KATHARINA781 tulis:

    Jangan berharap balas budi dong, atau berencana menuai budi setelah menaburnya🙂. Kalau mau menolong ya, menolong.

    21 November 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 21 November 2021

    Ini kalau2 ya, Sist Anita.. Misalnya menikah dengan pria yg memiliki anak tetapi anak itu ikut ibunya, maka suami wajib menyisihkan gaji dia buat anaknya(saya wajib setuju), dan kalau tinggal bersama2 ya pasti harus bersedia membantu. Itu menjadi tanggungbjawab berdua (saya dan suami). Itu andai2 ya..

    ANITA089 tulis:

    Bagaimna dng Sis Katharina sendiri? jika sis punya anak tiri, apakah sis ingin bantu menafkahinya? Jujur, aku sih merasa justru akulah yg ingin dinafkahi si suami yg sdh punya anak tsb. Sbg ibu tiri, cukuplah aku melakukan tugas rt dan membimbing anak tiri utk menjadi lbh baik.  

  • CHRISTIAN983

    21 November 2021

    Engga

    ANITA089 tulis:

    Dlm mencari jodoh, ada kemungkinan kamu (cewek cowok) pdkt sm janda/duda yg punya anak. Anak tsb mungkin mash SD-kuliah (blm bs kerja, msh butuh uang sekolah/kuliah, makan/minum/pakaian, uang les dll).

    1. Jika pasanganmu itu janda/duda cerai (jadi mantan pasangannya masih hidup) maukah kamu ikut bantu nafkahin anak tiri? Setauku itu bkn tanggungjawabmu sbg ayah tiri/ibu tiri sih scr hukum.

  • VINCENT012

    21 November 2021

    ANITA089 tulis:

    1. Bagaimana dng janda tanpa anak? Apakah itu lbh ideal?

    Ya mungkin kl diliat dr satu perspektif aja, bisa jd lbh ideal.

    Tapi jujur ya, I have weakness kl udh masalah hati, kl udh suka ke satu cewe, itung2an gini udh gak masuk lagi, I just follow my heart, blindly.

    Kl misal ada 2 pilihan wanita, janda A punya anak 2 masih pd sekolah, janda B gak punya anak, nah kl misal saya suka ke si A, definitely saya akan milih A, without even blinking

    ANITA089 tulis:

    2. Kalo boleh tau, apa yg bikin kamu kurang nyaman dng wanita single? bukankah lbh enak krn mrk engga membawa anak?

    For obvious reasons sih, pertama my eldest son tuh skrg udh menuju 22 thn umurnya and as far as I know, he has a steady girlfriend already, and could be in the next 4-5 years dia akan me menikah dan punya anak, nah kl saya misal menikah dng wanita single ( yg masih dalam usia subur) yg hampir pasti akan menginginkan anak, lalu saya misal punya anak dng wanita ini, can you imagine, my grandkid akan berbeda sedikit umurnya dng my youngest kid 😂( mirip kyk di tv series Modern family 😂) which, to be honest, Im not interested.

    Im already old and gak minat buat menimang bayi lg, ikut mandiin and nyuapin bayi, ikut bergadang pas dia sakit etc, cause that phase in life is already over for me, Im done with all of those really

    Skrg waktunya menghabiskan masa tua yg sdkt santai dng yg sefrekuensi, se server whatever you name it deh

    Kedua, tanpa bermaksud men generalisir, I consider yg udh pernah menikah itu akan lebih paham gimana menyikapi badai kehidupan pernikahan, jd maybe bs meminimalisir possible conflicts dlm RT

    21 November 2021 diubah oleh VINCENT012

  • 22 November 2021

    Ya, chemistry emang segalanya tanpa memandang latar belakang. Mungkin yg prnh nikah emang lbh ter exposed pahitnya hidup pernikahan sblm nya, jadi lbh siap dng solusinya.  Oh maap Vincent, maksudku bkn gadis usia subur melainkan gadis berusia katakanlah 35 th ke atas yg sdh engga ingin punya anak lagi krn dia pun tahu hamil di usia tsb bisa kurang sehat.

    VINCENT012 tulis:

    Ya mungkin kl diliat dr satu perspektif aja, bisa jd lbh ideal.

    Tapi jujur ya, I have weakness kl udh masalah hati, kl udh suka ke satu cewe, itung2an gini udh gak masuk lagi, I just follow my heart, blindly.

    ...

    Kedua, tanpa bermaksud men generalisir, I consider yg udh pernah menikah itu akan lebih paham gimana menyikapi badai kehidupan pernikahan, jd maybe bs meminimalisir possible conflicts dlm RT

    22 November 2021 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 22 November 2021

    Oh gt ya. Terserah sis sih. Namun mohon dibaca lagi link di bawah ini.

    KATHARINA781 tulis:

    Ini kalau2 ya, Sist Anita.. Misalnya menikah dengan pria yg memiliki anak tetapi anak itu ikut ibunya, maka suami wajib menyisihkan gaji dia buat anaknya(saya wajib setuju), dan kalau tinggal bersama2 ya pasti harus bersedia membantu. Itu menjadi tanggungbjawab berdua (saya dan suami). Itu andai2 ya..

    ANITA089 tulis:

    Bagaimna dng Sis Katharina sendiri? jika sis punya anak tiri, apakah sis ingin bantu menafkahinya? Jujur, aku sih merasa justru akulah yg ingin dinafkahi si suami yg sdh punya anak tsb. Sbg ibu tiri, cukuplah aku melakukan tugas rt dan membimbing anak tiri utk menjadi lbh baik.  

    22 November 2021 diubah oleh ANITA089

  • 22 November 2021

    @Sis Katharina, sis berhati sangat mulia mau membantu menafkahi anak tiri. Ngomong2 sis sdh baca ini?

    kantorpengacara.co/kewajiban-menafkahi-anak-tiri/

    Artikel ini menyebutkan ayah tiri tdk ada kewajiban menafkahi anak tiri. Apalagi ibu tiri. Ibu tiri sama sekali engga ada kewajiban scr hukum utk menafkahi anak tiri. Biarpun anak tirimu tinggal bersamamu, yg berkewajiban menafkahinya adalah ayah kandungnya, sesuai UU Perkawinan no 1 th 1974 pasal 40. Sesuai pasal tsb pulalah jika si ayah kandung tdk sanggup memenuhi kewajibannya tsb, ibu kandung bs saja diminta pengadilan tuk memenuhi kewajiban tsb. Ibu kandung loh, bukan ibu tiri. Pasal tsb TIDAK menyatakan bhw orgtua tiri berkewajiban menafkahi anak tiri jika anak tirinya tinggal bersamanya.

    22 November 2021 diubah oleh ANITA089

  • 22 November 2021

    Terimakasih untuk pencerahannys, Sist Anita..

    ANITA089 tulis:

    @Sis Katharina, sis berhati sangat mulia mau membantu menafkahi anak tiri. Ngomong2 sis sdh baca ini?

    kantorpengacara.co/kewajiban-menafkahi-anak-tiri/

    Artikel ini menyebutkan ayah tiri tdk ada kewajiban menafkahi anak tiri. Apalagi ibu tiri. Ibu tiri sama sekali engga ada kewajiban scr hukum utk menafkahi anak tiri. Biarpun anak tirimu tinggal bersamamu, yg berkewajiban menafkahinya adalah ayah kandungnya, sesuai UU Perkawinan no 1 th 1974 pasal 40. Sesuai pasal tsb pulalah jika si ayah kandung tdk sanggup memenuhi kewajibannya tsb, ibu kandung bs saja diminta pengadilan tuk memenuhi kewajiban tsb. Ibu kandung loh, bukan ibu tiri. Pasal tsb TIDAK menyatakan bhw orgtua tiri berkewajiban menafkahi anak tiri jika anak tirinya tinggal bersamanya.

  • AVE856

    22 November 2021

    Jwban yg singkat, jelas n padat,, n membuatku tertawa terbahak2 HAAHHAAHHAAAHAA  krn lucunya kmu tuhhh,,  😂😂

    CHRISTIAN983 tulis:

    Engga

  • 22 November 2021

    Ave sendiri jawabannya apa?

    AVE856 tulis:

    Jwban yg singkat, jelas n padat,, n membuatku tertawa terbahak2 HAAHHAAHHAAAHAA  krn lucunya kmu tuhhh,,  😂😂

  • 22 November 2021

    Itu mah Bonus

  • AVE856

    22 November 2021

    Ya hrs terima anak tiri, hrs syg, hrs adil memperlakukannya dgn anak kandung, soal mencukupi ya bareng2 jg dgn pasangan,,

    Begitu jg sebaliknya pasangan jg hrs memperlakukan hal yg sm pd anak2ku,,

    Slh 1 melihat syg/ga nya pasangan kpd kita ya dgn cara dia memperlakukan anak2ku dulu,, macem2 sama anak2 gw hhmmm emaknya yg maju,, 😂✌️

    ANITA089 tulis:

    Ave sendiri jawabannya apa?

  • 22 November 2021

    O....gt ya Ave? Mungkin kalo kalian sama2 ada anak kamu akan lakukan itu. Tapi kamu dah tau ya bhw scr hukum orgtua tiri ga ada kewajibannya nafkahi anak tiri?

    AVE856 tulis:

    Ya hrs terima anak tiri, hrs syg, hrs adil memperlakukannya dgn anak kandung, soal mencukupi ya bareng2 jg dgn pasangan,,

    Begitu jg sebaliknya pasangan jg hrs memperlakukan hal yg sm pd anak2ku,,

    Slh 1 melihat syg/ga nya pasangan kpd kita ya dgn cara dia memperlakukan anak2ku dulu,, macem2 sama anak2 gw hhmmm emaknya yg maju,, 😂✌️

    22 November 2021 diubah oleh ANITA089

  • 22 November 2021

    Hajar sis

    AVE856 tulis:

    Ya hrs terima anak tiri, hrs syg, hrs adil memperlakukannya dgn anak kandung, soal mencukupi ya bareng2 jg dgn pasangan,,

    Begitu jg sebaliknya pasangan jg hrs memperlakukan hal yg sm pd anak2ku,,

    Slh 1 melihat syg/ga nya pasangan kpd kita ya dgn cara dia memperlakukan anak2ku dulu,, macem2 sama anak2 gw hhmmm emaknya yg maju,, 😂✌️

  • AVE856

    22 November 2021

    Aturannya sprti itu,, klo pasngannya sndiri ga mampu ya apa hendak dikate,, nah klo akunya jg ga mampu yaa biarlah masing2 cari pasangan yg mampu materi 🤭😀

    ANITA089 tulis:

    O....gt ya Ave? Mungkin kalo kalian sama2 ada anak kamu akan lakukan itu. Tapi kamu dah tau ya bhw scr hukum orgtua tiri ga ada kewajibannya nafkahi anak tiri?

  • AVE856

    22 November 2021

    🤭🤭

    BENNY964 tulis:

    Hajar sis

  • 23 November 2021

    BENNY964 tulis:

    Itu mah Bonus

    Ya. Engga wajib. Dan andaikan kamu punya anak2 tiri dan mrk butuh duit, bisa jg kamu ajarkan dia bekerja...atau kalo kamu berbisns kuliner bs jg kamu pekerjakan dia sbg pelayan atau bantu2 motongin bwang2 dll,  atau utk membersihkan restaurant dll.

    Jadi, kita bs bantu anak tiri bukan dng memberikan ikan melainkan kailnya.

  • 23 November 2021

    Kalo kita ingin bantu keuangan anak tiri, bs jg kita pilih cara ini: Jangan memberikan ikan, melainkan kailnya. Jangan ngasih duitnya, melainkan ajarkan mereka cara mencari duitnya.

    Yg punya bisnis sendiri misalnya toko pakaian, mungkin kalo pas butuh penjaga toko pakaian bs pekerjakan anak tiri. Ya kalo dia part-time krn sambil sekolah/kuiah, gajinya tentu ga sebanyak yg full-time. Ini klo berkenan loh.

    23 November 2021 diubah oleh ANITA089

1 – 25 dari 397    Ke halaman:  1  2  3 ... 16  Selanjutnya Kirim tanggapan