Mengapa Gereja selalu dipertanyakan
-
15 Agustus 2015
Guy's pernah gak menghadapi pertanyaan dari LAWAN JENIS kita ttng dimanaka kita beribadah dan aliran apa gereja kita udah itu
Lawan jenis kita itu bertanya melayani kah disana
APAKAH NAMA GEREJA , ALIRAN GEREJA , DAN JUGA SOAL PELAYANAN menjadi salah satu FAKTOR dalam menjalani HUBUNGAN ???? -
15 Agustus 2015
hehe... mungkin utk memastikan apakah orang baik2 atau bukan kalii... mungkinn ya...lebih baik tanya sama orangnya langsung apa tujuan bertanya seperti
-
15 Agustus 2015
Itu complex..ada beberapa orang yg memang lebih cocok di gereja tertentu.jdi dia berpikir dri pada jdi perbedaan lebih baik di tanya dlu
-
16 Agustus 2015
apakah sebenarnya gereja itu berbeda sehingga aliran satu dan aliran yg lain dilarang menjadi satu Tubuh dalam Kristus
dan hanya boleh disatukan dengan ikut aliran dari salah satu pasangan tersebut
Bukankah tertulis bahwa kita itu adalah satu tubuh dalam Tuhan
Melayani atau tidak kalau menurutku bukan menjadi patokan dalam menjalin hubungan yang bisa disebut Pacaran -
16 Agustus 2015
emang ada yg kyk gitu, dimaklumi aja. bbrp org emang ngepens ama pelayan Tuhan, mungkin dirasa keren kali yaa....atau cm utk memastikan, bahwa cowo itu adalah cowo baik2 yg takut akan Tuhan (walaupun sebenarnya tdk bisa diukur dari situ juga)
-
16 Agustus 2015
Klo sama2 jemaat biasa biasanya pasangan ga masalah klo beda gereja n aliran, tp klo sama2 pelayanan ini yg bisa bikin pisah. Klo pemikiran sejauh pernikahan sebuah gereja di mana pasangan sama2 melayani jg hrs dipikirkan n didiskusikan, tp klo cm sebatas pacaran no comment.
-
16 Agustus 2015
1. Pernah, ditanya gereja dimana dek? Padahal di dalam essai ada tertera gereja nya dimana. Berarti abang kurang membaca. Pas saya bilang di HKBP, wah bagus dek aku ga suka yang gereja bertepuk tangan.
2. Berdasarkan pengalaman teman, dia di tuntut oleh keluarga untuk cari pasangan yang gereja nya di HKBP, jadi buat sebagian orang memang penting untuk yang 1 aliran, buat sebagian lagi kalau Tuhan yang disembah nya sama buat apa dipermasalahkan.
3. Mungkin ya kalau anak pelayanan at least dy berbeda dengan pria diluar sana. Pria yang tahu batasan dalam berhubungan, Pria yang takut Tuhan dan bla bla bla lain nya. Walau sebenar nya pelayanan atau tidak hal itu tidak menjadi "jaminan" bahwa dia adalah Pria baik.
4. Jadi dulu saya punya teman sesama guru sekolah minggu, dy dan kekasih berbeda aliran bahkan yang 1 protestan 1 lagi katholik. Bagaimana dulu teman saya dilarang pelayanan karna pelayanan di gereja akan menyita banyak waktu dan mungkin kamu akan d nomor sekian kan. Dan mungkin juga pasangan takut kalau kita bisa cinlok dengan teman dalam pelayanan.
Well, lebih baik bertanya langsung daripada penasaran.
16 Agustus 2015 diubah oleh DEBORA588
-
16 Agustus 2015
Setuju ama debora, orang punya kriteria, harapan masing2 tentang pasangan yang dia inginkan. Ada yg pengen 1 aliran gereja, ada yg pengen sama2 melayani, sehingga ketika menikah nanti bisa bareng2 melayani di satu gereja. Ada yg ngak pengen repot dgn banyak perbedaan.
Macam2 alasan, jadi jika dapat pertanyaan soal gereja dan pelayanan, jawab saja , besar kemunginan dia mencari seperti yang dia harapkan.
-
21 Agustus 2015
Iya kenapa hrs di pertanyakan sih??apa mau sensus ke gereja kita2 hehehe...trus kalau di sebutin kenapa gak yg lengkap?
-
22 Agustus 2015
Shalom!
Pertanyaan "Gereja di mana?" itu amat klasik tapi tidak terhindarkan bagi banyak orang.
Tujuan sejujurnya adalah mendeteksi aliran gereja si tertanya.
Sebagaimana kekristen akhirnya terdikotomi menjadi beberapa aliran dan tiap aliran diperkaya lagi atas berbagai denominasi, maka jemaat juga akan kongruen alias sebangun dengan itu. Tak bisa tidak! Itu realitas. Menjadi naif kalau kita bilang itu sama saja. Artinya ada yang terluput dari perhatian kita. Tangan tidak pernah 'sama' dengan 'kaki', meskipun sama-sama anggota tubuh yang bertanggungjawab menaati dan memuliakan kepala (baca: Kristus). Jangankan di antara aliran kristen yang ada, bahkan di dalam satu aliran saja terdapat perbedaan, meski mungkin tidak dogmatis. Organisasi gereja, sejak zaman baheula, tak pernah sederhana. Birokrasinya begitu akut dan menjelimet, sehingga menjadi substansi paling subur untuk menumbuhkan kelompok munafikun yang namanya 'Kaum Farisi' dan 'Ahli Taurat', yang kemudian menjadi keprihatinan Jesus pada zamanNya. Di dalam kelompok "alhi Taurat" ini ada gerbong besar para ahli tafsir kitab suci yang disegani dengan sederet kepakaran soal teologi, sejarah, dan leksikon, tentu dengan gelar mentereng. Tafsir mereka adalah "hukum" yang nantinya menjadi dogma. Di sinilah pabrik variasi tafsiran itu. Dan itulah benih pembentukan "dogma" baru. Itu sebabnya, "kerajaan" gereja ini adalah inang paling produkrif melahirkan fisi dalam organisasi gereja secara konsisten, dari zaman ke zaman. Ibarat bakteri, gereja membelah diri dalam kurun waktu tertentu, menjadi denominasi dan (bahkan) aliran yang sama sekali berbeda secara dogmatis. Terserah apa namanya: sempalan, tandingan, penyucian, yang am, dsb. Fisi yang tak pernah diimbangi dengan fusi inilah yang membuat jemaat dikotak-kotakkan sistem gerejawi dalam sekat yang tadi kita sebut: aliran dan denominasi. Sekat ini lalu nampak cuma bagai ujung bukit kecil di atas permukaan, namun sistemik dan masif di bawah permukaan. Persis gunung es.
Lalu pertanyaannya adalah: "Apa yang salah? Bagaimana solusinya!
Jawabannya: "Tanyalah rumput yang begoyang Perkara ini seusia peradaban, dan tidak pernah mudah jawabannya.
Nah, untuk tidak menambah rumit persoalan, akhirnya orang defensif, sikap paling pragmatis dalam beragama. Mereka merasa lebih nyaman dengan orang yang sedenominasi, atau setidaknya sealiran. Jika tidak, Anda harus sanggup mengambil solusi tak populis di antara perbedaan yang akan kelak akan muncul dalam rumah tangganya. Ini menambah beban kerja dan butuh energi, Dan.. mayoritas kita lebih suka tidak menguras energi kalau bisa. Kalau Anda tidak menyoal jika suami dan anak laki-laki ke gereja Lutheran, dan istri serta anak perempuan (mis.) ke gereja kharismatik saban minggu, maka Anda tidak perlu menanyakan 'Gereja di mana?"
Tapi kalau bayangan soal itu mengganggu Anda, maka silahkan menanyakan pertanyaan itu. Itu lebih jujur. Demikian perspektif saya.Shalom
-
22 Agustus 2015
Sebuah deskripsi yang lumayan baik dari saudara kita Sidoli...tentang persoalan yang dipersoalkan dalam tema ini.
Tetapi menurut hemat saya....semua aliran gereja, terutama yang tergabung dengan PGI dan masih mengucapkan pengakuan iman rasuli....tidak jadi persoalan dan mestinya tidak dipersoalkan...
Yang menjadi masalah adalah kalau aliran itu tidak diakui oleh PGI...walau terdaftar di departemen agama seperti mormon dan saksi yehova....
-
22 Agustus 2015
Beda gereja bisa di kompromikan dan didiskusikan dgn pasangan....pasti bisa menemukan jalan keluar. Kalau bisa perbedaan diperkecil dan akhirnya perbedaan itu tenggelam di dalam susana damai yg penuh pengertian.
.