Bercerai atau Bertahan?
-
11 Januari 2023
Makasih sdh sharing mengenai pengalamannya.
Sabar dan kuat menjalani.. Semangat ya ibu, kehidupan dan pengalaman yang buruk bisa kita perbaiki.. Oleh sebab itu lebih baik berpisah dari pada tersiksa krn inilah realita kehidupan yg hrs diperjuangkan jgn hanya teori yg kita Terima,tapi kita berpikir logis mau di bawa kemana hubungan kita.. Karena Tuhan mengetahui isi hati kita yg terdalam dan semuanya juga atas seijin-Nya krn kita di tinggal akibat PH kita berzinah dan tdk bertanggung jawab atas janji nikah yg telah diucapkan😇
UCI245 tulis:
@Kezia 519 : sedih banget dengar ceritamu. Seorang hamba Tuhan memang tetap seorang manusia yang bisa saja berbuat dosa. Mintalah bantuan konseling yang ada di gerejamu.
Aku sendiri pernah mengalami hal yang kurang lebih mirip dengan ibumu. Bahkan aku menolak cerai dan rela dipoligami, namun ex hubby menolak. Laki-laki yang sudah tak nyaman dengan rumah tangganya bisa berbuat apa saja, termasuk mengaku sudah menduda meskipun masih terikat pernikahan. Yang mereka cari bukan selalu wanita yang lebih baik secara fisik, tapi yang bisa menghargai dan selevel dengannya. Awalnya ibuku juga kurang setuju dengan suamiku, hingga akhirnya dia merasa dirinya kurang dihargai. Maklumlah kesenjangan ekonomi meskipun dia juga tergolong mapan. Kedua adalah , faktor ekonomi, banyak pencetus perceraian adalah karena suami lepas tanggung jawab. Testimoni ada yaitu pengalaman hidupku sendiri, mantan suami telah menikah lagi 3 x tapi tak lebih baik dari kehidupan sebelumnya , bahkan masih sering minta belas kasihan lwt transferan uang ke mantan istri. Aku berbagi cerita bukan karena curhat, hanya sekedar memberi pandangan. Bahwa mempertahankan pernikahan yang sudah retak terlebih ada WIL bisa beresiko kdrt, seperti aku alami dulu. Untunglah aku punya bekal ilmu bela diri jadi tak sampai teraniaya. Semoga kehidupan RT orang tuamu masih bisa diperbaiki ya! karena keputusan cerai dengan motif apapun akan menimbulkan kepahitan di hati anak-anaknya.
-
11 Januari 2023
HANARIN279 tulis:
Aku setuju pake cara bar bar, amuk aja sekalian tapi dua2 nya ya bukan cuma perempuan nya doang 😏
Kekerasan tidak menyelesaikan masalah mbak, lebih baik dengan jalur hukum. Karena efeknya akan lebih dahsyat daripada dengan melabrak langsung. Bahkan bisa jadi, karier pendetanya akan berakhir.
-
11 Januari 2023
Kalau si ibu masih mau mempertahankan suami, silakan, toh pihak ke 3 jelas2 melanggar hukum.
Tapi yang jelas, mempertahankan suami yang sudah selingkuh akan percuma kecuali jgn serumah untuk menghindari kdrt dan tindakan tak diinginkan. Karena saya mengalami dimana seluruh perhiasan saya diambil tanpa ijin, hingga polis, mobil dan sertifikat rumah. (maka lindungilah kalian dg harta terpisah sbl akad nikah dilakukan). Nah lho kalau ada wil udah jelas larinya kemana?
Bahkan sth itu saya berusaha memaafkan dan melibatkan ex dalam urusan wisuda anak dll. Meski kadang penerimaan anak yang sudah terluka akan menanggapi lain sbg reuni bukan sbg keluarga yg solid lagi.
-
11 Januari 2023
Iyaa silahkan kamu (definitely not me) harus baca kisah adam dan hawa aja yah
DANIEL510 tulis:
Kekerasan tidak menyelesaikan masalah mbak, lebih baik dengan jalur hukum. Karena efeknya akan lebih dahsyat daripada dengan melabrak langsung. Bahkan bisa jadi, karier pendetanya akan berakhir.
-
18 Januari 2023
Rin, suka dengan pendapat-pendapat kamu, sepikiran dengan cc, walaupun kamu blom mengalami, tp sesuai banget dengan realita..
Buat TS, ambil yg positif saran mereka, Ga usa dipikirin hal-hal yg tambah bikin mumet, jadi penonton lebih enak ketimbang peran utama. Skrg apa yg bisa bikin kamu dan mamamu happy, jalanilah.. Ga usa takut pandangan orang, toh kalian yg jalanin. Tuhan itu adil koq. Asalkan kita ga menyimpang jalanNya, smua akan ada hikmahNya. Anak Tuhan ga akan dibiarkan tergeletak. Tetap percaya ya.Gbu
HANARIN279 tulis:
Iyaa silahkan kamu (definitely not me) harus baca kisah adam dan hawa aja yah
-
19 Januari 2023
Iyah.. akupun setuju dengan smua pendapat2 aku, krna udah masuk ke ranah prinsip.
REGINA262 tulis:
walaupun kamu blom mengalami, tp sesuai banget dengan realita.. ->> amit2 ya akupun ga mau ngalamin (topik).
19 Januari 2023 diubah oleh HANARIN279
-
6 November
Apa layak ya org sprti itu tetap menjadi pendeta? Sepertinya sebaiknya dilaporkan pd gereja agar bisa ditindaklanjuti.
Meski Kristen melarang perceraian, kadang ga ada pilihan lain. Lbh baik ada perceraian lalu biarkan si ayah itu pergi krn yg penting ia menafkahi anak yg masih sekolah/kuliah. Untuk apa bertahan dlm pernikahan tanpa cinta di mana suami/istri cintanya sdh pindah ke lain hati. Dlm hal ini, si ayah sdh bersikap kurang baik pula pd istri sahnya. Keluarga pendeta ada kalanya mati2an bertahan dlm pernikahan yg sdh kritis krn malu utk cerai. Namun kalo melihat fakta2 tadi (si laki2 suka pd wanita lain, laki2 ini menawarkan pilihan utk tetap bersama selingkuhannya itu, laki2 tsb marah2 pd istri sah) apa suasana rumah nyaman bagi semua pihak? Untuk apa bertahan kalo nanti malah sakit jiwa dan raga?
6 November diubah oleh ANITA089
-
7 November
Pendeta kyk gitu di laporkan aj. Di yayasan ap gtu, krg tau. Nti pasti di sidang. Sgt memalukan
-
7 November
Waduh denger kaya gini, makin takut menikah ya🤣🤣🤣🤣, pdt saja sperti itu apalagi....... 🤣🤣🤣🤣🤣
-
8 November
Betul, laporkan pendeta sesat tsb dan sebar luas ceritanya supaya kapok dan tidak menular. Ini menurut ajaran Rasul Paulus di jemaat Korintus:
St. Paul instructed the Corinthians Church to "remove the wicked person from among you". This refers to expelling a member from the community who is involved in severe, unrepentant sin. (Santo Paulus memerintahkan Jemaat Korintus untuk "mengusir orang jahat dari tengah-tengah kamu". Ini mengacu pada pengusiran anggota jemaat yang terlibat dalam dosa berat dan tidak bertobat.)
Cheating (Forgiveness vs Trust) -- Jason's Points (based on St. John Paul II's Theology of Body): if a guy cheated on you, then you should isolate/break up him for at least 5 years. You can virtuously/generously forgive him but Forgiveness is different than Trust. You can completely Forgive a person but not Trust him, at all -- that's called Wisdom. Simply because a guy regret cheated on you, that does not mean he developed [i.e., capable of] the Virtue of Fidelity because cheating is never just "An Isolated Event"; but it's always been "A Chain Reactions of Hundreds of Poor Decisions". This is why these (independent) famous people summarized the same conclusion below. Oprah Stats (Cheating Risk): 70% men vs 50% women.
-
8 November
Sebelum memulai opiniku tentang kasus nyata di kehidupan fana, ada baiknya ku bagikan sepenggal isi surat Rasul Paulus PERTAMA kepada jemaat di Korintus pasal ke 4 ayat ke 5
Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Terlebih lagi yang jadi sorotan adalah sosok ayah, kepala keluarga yang juga sebagai gembala, kepala peribadatan bagi umatNYA
2 profesi, ku sebut diatas menjadi inti dari pembahasan kita kali ini
Ayah dalam hirarki rumah tangga posisi tertinggi, dalam perumpamaan Alkitab sering muncul kalimat: seperti Kasih Bapa kepada anak anaknya makna simbolik ini, selain berarti miniatur dari Gereja yaitu anggota tubuh Kristus dimana Yesus, Sang Penyelamat serta penebus seluruh Dosa umat manusia sebagai kepala, maka demikian pula, Ayah adalah berperan seperti Kristus yang menjadi pusat segalanya di keluarga tersebut
Sedangkan profesi gembala malah lebih luas cakupannya karena memimpin beberapa kepala keluarga beserta anggotanya
Perlu ku ingatkan melalui sekelumit dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat bermukim di kekaisaran Roma pasal 12 ayat ke 19 berbunyi demikian: Saudara saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan
Jaminan akan janjiNYA pada ayat 👆 sangat jelas berilah tempat kepada murka Allah bahasa kekiniannya berikan panggung hanya kepada pedang terhunus bernyala nyala yang di penuhi kekuasaan Ilahi, tidak pantas kita naik panggung jadi MC serta umbar aib di media sosial, ingat kita masih berstatus pengikut Kristus bukan pengabdi setan & Iblis
Itu hamba Tuhan lho, dia jelek jelek begitu berTuan lho, nanti kalau ditanya sama Sang Tuan begini : kenapa kalian maki maki hambaku ? dia ada sampai sekarang itu karena kupilih lho bukan random/sistem acak seperti karena menang undian lotre! Apakah kalau kalian yang pilih pemimpin bisa menjamin jauh lebih baik dari orang(pilihan)ku !! Apakah kalian sudah merasa kapabilitas miliki sekarang setara atau bahkan lebih dari orangku hingga mampu gantikan kedudukannya !?!
Janji BAPA tetap ku ingatkan sekali lagi melalui:
Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak! demikianlah firman TUHAN.
Lanjut di ayat ke 2nya : Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel,terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN
👆Bisa dilihat lebih jelas dalam kitab ditulis nabi Yeremia pasal ke 23 ayat ke 1 & 2
-
13 November
MAE309 tulis:
Betul, laporkan pendeta sesat tsb dan sebar luas ceritanya supaya kapok dan tidak menular. Ini menurut ajaran Rasul Paulus di jemaat Korintus:
St. Paul instructed the Corinthians Church to "remove the wicked person from among you". This refers to expelling a member from the community who is involved in severe, unrepentant sin. (Santo Paulus memerintahkan Jemaat Korintus untuk "mengusir orang jahat dari tengah-tengah kamu". Ini mengacu pada pengusiran anggota jemaat yang terlibat dalam dosa berat dan tidak bertobat.)
Cheating (Forgiveness vs Trust) -- Jason's Points (based on St. John Paul II's Theology of Body): if a guy cheated on you, then you should isolate/break up him for at least 5 years. You can virtuously/generously forgive him but Forgiveness is different than Trust. You can completely Forgive a person but not Trust him, at all -- that's called Wisdom. Simply because a guy regret cheated on you, that does not mean he developed [i.e., capable of] the Virtue of Fidelity because cheating is never just "An Isolated Event"; but it's always been "A Chain Reactions of Hundreds of Poor Decisions". This is why these (independent) famous people summarized the same conclusion below. Oprah Stats (Cheating Risk): 70% men vs 50% women. youtu.be/cTyetxVzkWA https://youtu
.be/NhWFflB6ZUg
Dulu di gereja GPdI dket rmh sy jg ada kk pendeta selingkuh, waktu istri nya sakit. Selingkuh sm jemaat sendiri yg masih 1kelurahan. Akhirnya disidang, lalu nama gereja nya di ganti GPDI. Dan jemaat nya banyak yg pada pindah gereja
