Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Menikah dengan Duda / Janda Cerai hidup adalah zinah????

ForumPersahabatan dan hubungan

301 – 310 dari 310    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 11  12  13Kirim tanggapan

  • 31 Agustus

    Shalom WILLY448, izin menanggapi dg berurutan yah 🙏..

    Ini pandangan saya sendiri silakan diuji yah sdr/i-kuh.

    1. Tidak semua perceraian karena zinah → ada yang karena KDRT, ditinggalkan, atau faktor berat lain. Tidak bisa disamaratakan.

    2. Yesus sendiri membolehkan cerai karena zinah (Mat 19:9) → artinya tidak semua duda/janda otomatis pelaku dosa.

    3. Paulus menasihatkan jika pasangan tidak beriman meninggalkan, orang beriman tidak terikat (1Kor 7:15). Ada pengecualian yang Alkitab sendiri berikan.

    Lihat dan baca keterangan plg bawah sdh kujelaskan👇.

    4. Mengeneralisasi = ketidakadilan. Tidak semua orang dalam status cerai hidup adalah pelaku dosa.

    5. JK bukan pengadilan agama → forum ini bukan tempat menghakimi, melainkan tempat mencari pasangan sehat dan seiman.

    6. Label dosa = stigma. Memberi cap otomatis membuat luka batin makin dalam, bukan menyembuhkan.

    7. Ada pengudusan melalui pasangan (1Kor 7:14). Artinya Tuhan masih membuka pintu pemulihan lewat perkawinan baru yang kudus.

    8. Hukum negara sahkan perceraian. JK tidak bisa meniadakan realitas hukum sipil.

    9. Duda/janda butuh kesempatan kedua. Tuhan adalah Allah kesempatan kedua, bahkan ketiga.

    10. Yesus datang bukan untuk menghakimi, tetapi menyelamatkan (Yoh 3:17). JK sebaiknya ikut semangat ini.

    11. Larangan total = diskriminasi. Itu bisa menutup pintu pelayanan bagi orang yang sebenarnya mencari pemulihan, penyembuhan mkny hrs ad dinamakan kebangunan rohani.

    12. Gereja pun ada perbedaan tafsir. Ada denominasi yang izinkan menikah lagi, ada yang tidak. Jadi forum JK sebaiknya tidak mengambil posisi MUTLAK  harga vonis mati tdk bs menikah lg bagi cerai hidup para janda/duda tanpa penelusuran ini dinamakan ngejuds/ngejukid/mencibir tanpa melakukan penyelidikan menyeluruh. Coba anda sekali2  ditanya sama Tuhan Yesus kpd anda yg suka ngejudge adalah pemuka agama yg sotoy🤭 membawa  wanita yg sdg berzinah  silakan kalian lempari batu jika si wanita yg kedapatan berzinah ini jika kalian tdk berdosa ??

    13. Perlu kasus per kasus, bukan pukul rata. Setiap perceraian punya cerita unik di baliknya. Wajib ditelusuri sdgkan gereja yg punya hikmat marifat bs menguraikan ini spirit apa ini org hedonka  atau dlm kondisi apa ini itu mkny kasus cerai hidup yg lolos krn terbukti bener dipengadilan jg bs diaftikan diuji ternyata terbukti sah dihadapan Tuhan.

    14. Membatasi janda/duda = menyalahkan korban. Padahal banyak dari mereka korban, bukan pelaku.

    15. Hati Allah peduli pada yang patah hati (Mazmur 34:18). Jadi kita pun harus mengasihi, bukan menolak.

    16. JK seharusnya ruang kasih, bukan pagar hukum. Tujuan komunitas: membangun, bukan menjatuhkan.

    17. Yesus bicara keras pada orang Farisi yang suka menghakimi dengan hukum, tapi tidak punya kasih. Jangan sampai JK jatuh ke pola yang sama, atau sdr/i  jg menganut pola pemuka agama yg tdk tau soal hati nurani.

    18. Ada perbedaan antara dosa yang lalu dan hidup sekarang. Jika sudah bertobat, Tuhan ampuni, mengapa kita tidak bisa menerimanya kembali andai itu terjadi pada saudaramu adikmu yg kamu lihat kepala mata sendiri?

    19. Yesus berkata: siapa tidak berdosa, silakan lempar batu pertama (Yoh 8:7). Forum tidak bisa jadi arena "melempar batu virtual". Ingat yahh !🤭

    20. Alkitab memberi teladan pemulihan → Hosea bahkan diminta menerima kembali istrinya yang tidak setia. Itu gambaran hati Allah.

    21. Larangan menikah lagi bisa jadi jebakan dosa baru → orang bisa jatuh dalam percabulan karena merasa tidak punya jalan kudus inilah solusi makanya hrs berkomit digereja yg ad tudung rohaninya gitu. Apa itu tudung rohani ??

    Lihat dan baca keterangan plg bawah sdh kujelaskan👇

    22. Tuhan peduli pada masa depan, bukan hanya masa lalu. JK sebaiknya juga menolong orang memulai hidup baru dalam terang Kristus.

    👉 Poin ke-3 tadi maksudnya begini:

    Dalam Alkitab (1 Korintus 7:15, 39; Matius 19:9), ada kasus khusus di mana perceraian hidup memang diizinkan atau dianggap sah di hadapan Allah:

    Bila pasangan berzinah (Matius 19:9).

    Bila pasangan yang tidak seiman memilih meninggalkan (1 Korintus 7:15).

    Nah, maksudnya: kalau ada member di JK yang menyandang status duda/janda karena alasan sesuai firman ini, maka dia tidak otomatis berdosa atau “dicap zinah”.

    Dengan kata lain, tidak adil kalau langsung menutup pintu bagi semua duda/janda untuk menikah ulang, karena Alkitab sendiri memberikan ruang hukum kasih dalam situasi tertentu.

    👉 Poin ke-21 ttg tudung rohani maksudnya begini:

    Dasarnya ada di Alkitab, khususnya 1 Korintus 11:3–16 tentang “kepala” (otoritas) dan prinsip penundukan diri dalam Kristus. Paulus menjelaskan urutan otoritas: Kristus adalah kepala laki-laki, laki-laki kepala perempuan, dan Allah adalah kepala Kristus. Dari sinilah lahir istilah “tudung” atau “penudungan” secara rohani.

    ✨ Apa itu Tudung Rohani?

    1. Perlindungan Rohani

    Tudung rohani berarti seseorang hidup di bawah naungan otoritas yang benar (gereja, gembala, pemimpin rohani), sehingga ada perlindungan dari serangan musuh, kebingungan rohani, dan jebakan dosa.

    2. Otoritas yang Diakui Allah

    Seperti seorang istri yang menundukkan diri pada suami, atau jemaat pada gembala, ini bukan soal kelemahan tetapi pengakuan akan urutan otoritas ilahi yang membawa berkat dan kestabilan.

    3. Penjagaan Komitmen

    Tudung rohani membuat seseorang tidak berjalan sendiri, melainkan ada yang mengawasi, menegur, menasihati, dan membimbing—sehingga ketika ada masalah berat (misalnya pernikahan, perceraian, atau godaan jatuh dalam percabulan), ada tempat berlindung dan bimbingan yang sehat.

    4. Simbol Keintiman dengan Kristus

    Tudung bukan hanya soal pemimpin gereja, tapi juga menunjukkan bahwa kita “ditutupi” oleh kasih dan otoritas Kristus sendiri.

    🔑 Jadi, kalau dikaitkan dengan poin yang ku tulis:

    Larangan menikah lagi tanpa arahan rohani bisa jadi jebakan → orang frustrasi lalu mencari jalan sendiri (jatuh ke dosa).

    Solusi: Berada di bawah tudung rohani → artinya orang itu jangan ambil keputusan sendiri, tapi berada di dalam komunitas, gembala, dan perlindungan gereja. Dengan begitu, setiap langkahnya tetap ada arahan kudus, bukan asal jalan.

    ✨ Jadi intinya KESIMPULAN:

    ~Bukan soal status duda/janda yang salah, tapi alasan perceraian dan sikap hati yang harus diuji dg karunia marifat oleh si konselor.

    ~Inilah yg hrs dipertanyakan klu konselor pra nikah tdk punya marifat jgn mencoba ngejudge ngejulid yg blum ad kepastian dlm hal ini..

    ~Ingat semua org baik duda/janda cerai hidup butuh kesempatan berubah, pemulihan maupun pertobatan jika andai dia dinyatakan salah dlm sidang jg dinyatakan salah diposisi oleh konselor(marifat) asal mau berubah dan kembali kejln Tuhan dg hidup menjadi org benar bersedia dimuridkan kembali dan memulai ulang kehidupan barunya dg membangun persekutuan kudus ,bersedia mengikuti komsel sampai dewasa baru dinyatakan layak menikah jika kasus yg tdk benar itu td baru dimulainya disom pranikahkan lagi.

    ~Hal yg membuat som pranikah berjalan lbh cpt selain krn sdh hidup dijln Tuhan jika tdk jd kasus cerai hidup dinyatakan bersih dipengadilan dan dinyatakan layak konselor(marifat)lolos layak maka siap menempuh hidup baru bersama pasangan yg saling menyintainya.

    Kalau alasannya sesuai firman, ia masih murni dan layak menikah kembali di dalam Tuhan.

    WILLY448 tulis:

    salam untuk semua yah,

    menyambung pertanyaan waktu dulu,

    ada pernyataan seperti ini dari seseorang member,

    menurut pendapat kalian semua apa yah?

    kalau memang zinah, berarti seharusnya di JK tidak mengijinkan member yang memiliki status Duda atau Janda,

    mohon pendapatnya yah ....

    1 September diubah oleh KLIE139

  • 27 September

    Sebagai orang Kristen kita berpegang hanya pada kitab suci,tidak yg lain

  • 4 Oktober

    Wah KLIE139, berarti kamu benar2 baca Alkitab ya.

    Ini ada tambahan lagi dari Kitab si Nabi Ezra 10 ayat 2 dan ayat 10-11 bahwa mereka yg nikahi PH yg kafir (tidak seiman*) dari negara2 tetangga, malah justru disuruh menceraikan PH mereka. Sebab PH yg kafir malah menjerumuskan anak2 Tuhan jadi ikut2an menyembah berhala2 sang PH kafir.

    *Di KUA Indonesia pun, tidak boleh tidak seagama...untuk menghindari perceraian.

    Jadi pernikahan dengan org yg bukan seiman, dari pertama, tidak sah di mata Tuhan dan tidak diberkati Tuhan. Itu bukan COVENANT (perjanjian suci), jadi bukan pernikahan yg sah di mata Tuhan. Malah disuruh cerai/tinggalkan PH-PH kafir mereka.

    Kalo di Katolik, hukumnya jelas tertulis dari magisterium Vatikan. Jadi menurut Gereja Katolik, yg nikah sama PH yg bukan Katolik (Budha, termasuk Protestan, Hindu, Kafir, dst), di luar Gereja Katolik, tanpa ijin dispensasi, itu tidak sah nikahnya.

    Juga, tidak boleh ada unsur paksaan (dipaksa ortu, terpaksa bayar utang, diperkosa, di pelet, di tipu, dihipnotis, dst), itu tidak sah. Sebab harus "rela" mencintai tulus (bukan nuntut/paksa, tapi rela self-giving gift to the other---mengikuti contoh Yesus yg self-giving gift ke-umat-Nya---sebab pernikahan itu menggambarkan COVENANT suci Tuhan dengan gerejaNya---Covenant suci antara suami dan istri). Bukan hanya janji palsu, tapi COVENANT (janji suci). Semoga membantu... 🙏

    KLIE139 tulis:

    Shalom WILLY448, izin menanggapi dg berurutan yah 🙏..

    Ini pandangan saya sendiri silakan diuji yah sdr/i-kuh.

    ...

    Kalau alasannya sesuai firman, ia masih murni dan layak menikah kembali di dalam Tuhan.

    5 Oktober diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 21 Oktober

    Mau menikah karena terpaksa, diancam, dibohongi, korban perkosaan, bayar utang, karena kasihan, dll, itu semua sah di mata Tuhan dan mereka sudah dipersatukan Tuhan melalui pemberkatan Pastor di Gereja juga disaksikan oleh jemaat. Tidak ada surat cerai diberikan oleh gereja, karena Perceraian atas kehendak manusia bukan Tuhan yang mengijinkan. Jadi setiap perceraian berlangsung itu hanya kehendak manusia bukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan adalah pernikahan seumur hidup tanpa ada perceraian hidup, semua itu untuk memuji dan memuliakan Tuhan.

    Maka hati²lah mencari pasangan sebelum menentukan siapa sosok yang tepat untuk menikah seumur hidup.

    21 Oktober diubah oleh ANTONIO198

  • 21 Oktober

    Shalom sis MAE 🙏,

    Baiklah , itu bs yg kamu katakan tepat skli mae ini jg hrs digaris bawahi klu pernikahan utk awali hrs sepandan seiman itu hal yg lbh baik  belajar menudungi pernikahan dg memilih yg sehati seiman jg sama2 tulus menjalani pernikahan yg kudus.

    MAE309 tulis:

    Wah KLIE139, berarti kamu benar2 baca Alkitab ya.

    Ini ada tambahan lagi dari Kitab si Nabi Ezra 10 ayat 2 dan ayat 10-11 bahwa mereka yg nikahi PH yg kafir (tidak seiman*) dari negara2 tetangga, malah justru disuruh menceraikan PH mereka. Sebab PH yg kafir malah menjerumuskan anak2 Tuhan jadi ikut2an menyembah berhala2 sang PH kafir.

    Semoga membantu... 🙏

    Terima kasih untuk tanggapan dan penjelasan yang luas.  Yah intiny belajar dr kasus-perkasus yg bs saya tambahin utk kasus ini dulu yah ini perkembangan dr sebelumny yg tdk saya jabarkan scr rinci ditread sblmnya.Memperhatikan krn kebykn pasutri bercerai seringny dipihak wanita yg merasa dirugikan apalgi menghidupi anak2nya krn sang suami sdh melalaikan tanggung jawabNya.Jika sang pria sdh berniat menceraikan sang istri ini kasus yg tepat mengambil sikap tepat dg masalah yg dibahas ini.

    Saya sangat menghargai semangat sis untuk membela kekudusan pernikahan. Namun izinkan saya menyoroti sedikit bagian penting dari ayat yang sis kutip, yaitu 1 Korintus 7:16, agar tidak keluar dari konteks yang sebenarnya.

    ---

    📖 1. Ayat itu berbicara tentang pernikahan yang masih berjalan, bukan yang sudah bercerai

    Paulus menulis 1 Korintus 7:16 dalam konteks pasangan yang masih hidup bersama, di mana salah satunya telah percaya, dan yang lain belum.

    > “Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu?”

    Konteksnya adalah pengharapan — bukan perintah untuk menunggu tanpa batas waktu.

    Ayat ini memberi semangat agar istri yang beriman tetap menjadi kesaksian hidup, selama suaminya masih bersedia hidup bersama.

    Tetapi pada ayat sebelumnya (1 Korintus 7:15) Paulus menegaskan:

    > “Tetapi kalau pihak yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat.”

    Jadi bila sang suami sudah secara tegas menceraikan istri di pengadilan dan menolak iman Kristus, maka ikatan rohani itu sudah putus.

    Sang istri tidak lagi terikat, dan tidak sedang melanggar Firman bila ia hidup dalam pemulihan Tuhan.

    ---

    💔 2. Contoh kontekstual:

    Misalnya, seorang pria duniawi menceraikan istrinya yang sedang bertumbuh dalam Kristus.

    Istri itu tetap setia, berdoa, dan mencari Tuhan. Gerejanya mungkin tidak punya tudung pendoa syafaat yang kuat, tapi ia tetap datang ke hadapan Allah dengan hati yang murni.

    Apakah doa gereja bisa menyelamatkan sang suami?

    Mungkin bisa — jika suami mau membuka hatinya. Tetapi tidak ada jaminan bahwa setiap suami yang menceraikan pasti akan bertobat dan kembali.

    Paulus sendiri menulis “bagaimanakah engkau mengetahui…?” sebagai bentuk ketidakpastian penuh pengharapan, bukan perintah untuk menunggu tanpa akhir.

    Jika sang suami menolak, meninggalkan, bahkan hidup dalam dosa, maka yang dipanggil Tuhan untuk diselamatkan terlebih dahulu adalah si istri — bukan lagi rumah tangganya, tetapi jiwanya.

    ---

    🕊️ 3. Gereja tanpa tudung syafaat yang kuat tetap bisa menjadi alat kasih karunia

    Mungkin gereja itu sederhana, tak punya tim pendoa besar, tapi Tuhan tidak menilai kekuatan gereja dari banyaknya orang yang berdoa — melainkan dari ketulusan iman yang datang dari hati.

    Doa satu orang yang benar, yang menangis di hadapan Tuhan, bisa lebih berkuasa daripada seratus doa tanpa kasih.

    Tetapi doa syafaat bukan untuk “memaksa” suami kembali, melainkan untuk menyerahkan prosesnya ke tangan Allah.

    Sebab keselamatan seseorang bukan hasil paksaan doa, melainkan hasil kerja Roh Kudus di dalam hati yang mau diubah.

    ---

    ✨ 4. Markus 10:9 dan kasih karunia Kristus

    Ayat “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” sering dijadikan alasan untuk menutup jalan bagi wanita yang ditinggalkan.

    Padahal konteksnya berbicara tentang pernikahan yang benar-benar dipersatukan Allah, bukan setiap ikatan duniawi.

    Jika suami menceraikan istri yang ingin hidup dalam Tuhan, maka yang diputus bukan persekutuan Allah, melainkan ikatan dosa yang Tuhan sendiri tidak restui sejak awal.

    ---

    🌸 5. Kasih karunia membuka jalan pemulihan, bukan penjara batin

    Yesus datang bukan untuk menghukum masa lalu kita, tetapi untuk memulihkannya.

    Jika seorang wanita sudah ditinggalkan tapi mau hidup benar, bertumbuh, dan menjaga kekudusan, ia tidak harus menunggu sampai mantan suaminya mati.

    Ia bebas di dalam Kristus untuk disembuhkan dan jika Tuhan kehendaki, membangun rumah tangga baru dalam kasih yang kudus.

    Larangan menikah lagi tanpa melihat konteks kasih karunia justru membuat orang terikat pada beban hukum, bukan hidup dalam kemerdekaan Roh.

    > “Sebab di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.” (2 Korintus 3:17)

    ---

    💖 Kesimpulan

    > 1 Korintus 7:16 adalah ayat pengharapan, bukan paksaan.

    Doa syafaat adalah sarana kasih, bukan alat kontrol.

    Dan kasih karunia Kristus selalu membuka pintu bagi yang mau bertobat dan kembali kepada Tuhan.

    Maka, bila seorang suami menceraikan istrinya yang beriman, gereja harus lebih dulu menolong si istri untuk dipulihkan, bukan menahannya dalam rasa bersalah.

    Sebab Tuhan melihat hati yang mau kembali kepada-Nya — dan di situlah keselamatan sejati dimulai.

    Bagi Sdr/i  yg punya byk mslh apapun apa itu  sakit penyakit, hub keluarga bermasalah, pribadi2 yg sangat bermasalah ajak ikut ke live tiktok ini, jg byk pergumulan jodoh finansial  lainya dll yg ingin diselesaikan bs hadir dijam 4:00 setiap  pagi hari live Tiktok dipagi ada  pengajaran yg diurapi yg memberkati sdr/i dan saya, disitu topangan doa syafaat sangat kuat dan itu benar2 sangat kuat , klu mau japri/private bole hub kk ciara123(tiktok live) dilink ini👇👇.

    www.tiktok.com/@ciaara123?_t=ZS-90NAWK6u1zd&_r=1

    youtube.com/@ciaaraadam?si=jtNZ7vTfX55M6bmS

    Tuhan Yesus memberkati 🙏💖

    21 Oktober diubah oleh KLIE139

  • 21 Oktober

    Tengkiu Bro KLIE 🙏.

    Saya sangat mengapresiasi kemampuan kamu dalam mendalami Alkitab dan kesediaan kamu untuk dipimpin oleh Roh Kudus.


    Sangat jarang menemukan seseorang yang benar-benar berniat mempelajari Alkitab secara mendalam, memahami setiap kata dan makna yang sesungguhnya, bukan hanya menginterpretasikannya secara pribadi.


    Interpretasi yang kamu sampaikan sangat selaras dengan ajaran Katolik yang juga mereferensi Alkitab dan diinterpretasikan oleh Magisterium, bukan individu. Ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar mampu berpikir, merenungkan, dan mendalaminya dengan hati, bukan hanya sekadar mengandalkan pemikiran dangkal.


    Setelah melihat profil kamu, saya tahu kamu adalah seorang INFJ. Tidak heran kamu mampu memproses dan berpikir mendalam, namun tetap menggunakan perasaan. Two thumbs up, Bro!

    21 Oktober diubah oleh MAE309

  • JOHAN352

    24 Oktober

    Setuju . Kita belum tentu lebih baik daripada duda atau janda cerai , banyak wanita yg tidak mau bercerai atau laki² yg tidak mau bercerai dengan istri nya  alasannya dilarang Tuhan tapi si wanitanya digebukin abis²an .

    NALIA623 tulis:

    Memang ada di Alkitab seputar cerai dan zinah, di Markus 10 : 11-12 dan di Matius 5: 31-32, yang punya Alkitab bisa dibaca, tapi kalau JK sepertinya terbuka untuk semua baik single atau janda/duda. Tapi sebagai manusia kita tidak usah menghakimi orang lain hanya karena status mereka sebagai janda/duda tapi saling mengasihi dan menghargai saja.

  • 31 Oktober

    MAE309 tulis:

    Tengkiu Bro KLIE 🙏.

    Saya sangat mengapresiasi kemampuan kamu dalam mendalami Alkitab dan kesediaan kamu untuk dipimpin oleh Roh Kudus.

    -----

    Setelah melihat profil kamu, saya tahu kamu adalah seorang INFJ. Tidak heran kamu mampu memproses dan berpikir mendalam, namun tetap menggunakan perasaan. Two thumbs up, Bro!

    Wah, makasih banget ya, Sis Mae 🙏🌸

    Senang sekali bisa ngobrol dan saling menajamkan lewat Firman Tuhan. Setiap kali ada sharing seperti ini, rasanya Tuhan memang lagi bukakan sesuatu yang baru.

    Benar sekali — waktu kita biarkan Roh Kudus yang tuntun cara berpikir dan hati kita, semua jadi lebih hidup dan bermakna.

    Hehe soal INFJ mungkin iya sih, sisi reflektifnya bantu banget buat ngelihat makna di balik setiap ayat 😄 tapi yang paling penting tetap kasih Kristus yang membentuk kita setiap hari.

    Terima kasih udah berbagi juga, Sis.

    Tuhan Yesus berkatimu selalu ya 🙏.

    JOHAN352 tulis:

    Setuju . Kita belum tentu lebih baik daripada duda atau janda cerai , banyak wanita yg tidak mau bercerai atau laki² yg tidak mau bercerai dengan istri nya  alasannya dilarang Tuhan tapi si wanitanya digebukin abis²an .

    Menarik sekali pandangannya, Bro Johan352 dan Sis Nalia623.🙏

    Memang topik perceraian ini sensitif dan berat, tapi juga perlu dilihat dari hati Tuhan sendiri — bahwa setiap hubungan sejak awal dikehendaki untuk saling mengasihi, bukan menyakiti.

    Dalam banyak kasus, Tuhan tidak menutup mata terhadap penderitaan; Ia melihat air mata dan luka yang kadang tersembunyi di balik kata “setia”.

    Karena itu, saat kita bicara tentang larangan atau izin, sebaiknya kita juga menimbang kasih dan keadilan-Nya. Firman bukan hanya soal aturan, tapi juga pemulihan. 💫

    NALIA623 tulis:

    Memang ada di Alkitab seputar cerai dan zinah, di Markus 10 : 11-12 dan di Matius 5: 31-32, yang punya Alkitab bisa dibaca, tapi kalau JK sepertinya terbuka untuk semua baik single atau janda/duda. Tapi sebagai manusia kita tidak usah menghakimi orang lain hanya karena status mereka sebagai janda/duda tapi saling mengasihi dan menghargai saja.

    Dan benar kata Sis Nalia, tugas kita bukan menghakimi, tapi menghadirkan kasih dan penghargaan terhadap sesama — entah mereka menikah, bercerai, atau sendiri. Tuhan tetap bisa memulihkan siapa pun yang mau datang kepada-Nya dengan hati yang tulus. 🌿

    1 November diubah oleh KLIE139

  • 2 November

    Topik atau pertanyaan dari thread ini hanyalah "apakah menikah dengan duda/janda hidup adalah zinah?"

    Mohon jangan ditambah2i dengan topik2 lain seperti.. siapa kita berhak menghakimi orang lain.. atau.. apakah kita berhak mengatakan 'tidak' bila org lain ingin bahagia.. atau dihubung2kan dengan kebutuhan biologis.. atau topik2 lainnya..

    kl mnrt sy.. mohon jangan melebar ke mana2.. 🙏🏼🫠🙏🏼

    Tuhan tidak suka dg perceraian.. walau demikian Alkitab tidak melarang perceraian

    tapiiiii.. topik dari thread ini pun tidak juga membahas masalah perceraian.. 🙏🏼

    Janda/duda cerai hidup bisa menikah lg bila mantan pasangannya sudah meninggal dunia.

    LIYA574 tulis:

    Mnrt aq sih zinah ya.. spt jg yg bs dibaca di Alkitab.. pake yg digital, tinggal kita search aja kata "zinah" di Alkitab.. akan keluar semua kalimat yg ada kata "zinah" nya.. salah satunya sbb:

    Lukas 16:18

    Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah.

    Knp di JK diijinkan menjadi member, krn di JK kan gk semuanya bertujuan mencari pasangan hidup, ada jg yg bertujuan mencari teman2 Kristen baru.

    Lagian bila pun member yg berstatus duda/janda cerai hidup ada yg mencari PH, siapalah JK bikin aturan dan melarang jadi member.. lha wong Gereja (Kristen or Katholik) aja byk yg memberikan pemberkatan nikah utk duda/janda cerai hidup utk nikah lg..

    so.. terserah teman2.. mau mengikuti apa kata org byk or apa kata Gereja... atau mau mengikuti apa kata Alkitab..

  • 2 November

    Perkawinan Katolik dapat dibatalkan melalui prosedur anulasi (pembatalan) jadi dianggap tidak sah sejak awal, bukan karena perceraian.
    Beberapa alasan yang dapat membatalkan perkawinan meliputi cacat dalam kesepakatan (misalnya, paksaan), kurangnya kapasitas (misalnya, cacat akal budi atau masalah psikologis serius), dan adanya halangan kanonik seperti pernikahan sebelumnya yang belum dibatalkan.

    ANTONIO198 tulis:

    Mau menikah karena terpaksa, diancam, dibohongi, korban perkosaan, bayar utang, karena kasihan, dll, itu semua sah di mata Tuhan dan mereka sudah dipersatukan Tuhan melalui pemberkatan Pastor di Gereja juga disaksikan oleh jemaat. Tidak ada surat cerai diberikan oleh gereja, karena Perceraian atas kehendak manusia bukan Tuhan yang mengijinkan. Jadi setiap perceraian berlangsung itu hanya kehendak manusia bukan kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan adalah pernikahan seumur hidup tanpa ada perceraian hidup, semua itu untuk memuji dan memuliakan Tuhan.

    Maka hati²lah mencari pasangan sebelum menentukan siapa sosok yang tepat untuk menikah seumur hidup.

301 – 310 dari 310    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 11  12  13Kirim tanggapan