Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Benarkah ortu selalu ikut campur RT anak membawa dampak negatif

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 10 dari 10Kirim tanggapan

  • SHERLY070

    11 Mei

    Jika ortu selalu ikut campur RT anaknya perlahan2 membawa dampak negatif di masa depan yang dapat menyebabkan kehancuran dalam hub rumah tangga anaknya kelak,kira2 benarkah pendapat/pandangan demikian,terima kasih teman2 semoga bisa berbagi,GBU

  • 11 Mei

    Tidak selalu juga tampaknya. Ada yang bisa damai meskipun ortu/mertua ikut campur (atau tampak pura2 damai). Mungkin tergantung sejauh mana campur tangan dan penerimaan mantu-nya.

  • BAMBANG123

    11 Mei

    Walaupun saya blm RT, tapi menurut saya campur tangan orang tua diperlukan juga dalam membangun sebuah RT. Tidak ada salahnya menempatkan orang tua sebagai "advisor". Tentunya disertai dengan sikap bijak diri kita juga dalam menyikapi setiap advise dari orang tua.

  • 12 Mei

    Sejujurnya tidak semua seperti itu sih. Ga bisa generalisir juga. Tp lbh baik klo ada masalah, sebaiknya orang tua ngga perlu tahu dulu. Biar kalian atasi bersama. Kecuali masalahnya sdh runcing dan sulit untuk diatasi.

    SHERLY070 tulis:

    Jika ortu selalu ikut campur RT anaknya perlahan2 membawa dampak negatif di masa depan yang dapat menyebabkan kehancuran dalam hub rumah tangga anaknya kelak,kira2 benarkah pendapat/pandangan demikian,terima kasih teman2 semoga bisa berbagi,GBU

  • 12 Mei

    I think so.  Yang namanya orang tua atau mertua, pasti akan memihak ke anak biologisnya.  Jadi tidak bisa memberikan nasehat yang objektif.

    Lebih baik di-handle berdua aja lah, kan bisa sampai ke pernikahan juga nggak gampang, moso suami dan istri nggak cukup dewasa dan bijaksana menyelesaikan persoalan sehari-hari sih?

  • 12 Mei

    Kalau menurut saya ikut campurnya ini perlu diperjelas dulu. Ikut campurnya apakah sekedar memberi nasihat atau harus diikuti maunya? Nasihatnya apakah bisa objektif atau berpihak dan cenderung like or dislike? Nah, kalau nasihatnya harus diikuti ya itu jelas tidak sehat dan yang terutama tidak Alkitabiah. Karena di Alkitab disebut bahwa suami-istri "meninggalkan" orangtuanya dan menjadi satu tubuh. Kalau orangtua harus diikut itu berarti orangtuanya toxic, tidak percaya dengan anaknya, tidak percaya dengan didikannya sendiri dan tidak membiarkan anaknya mandiri.

    Kalau sekedar selalu memberi saran dan nasihat ya bagus juga. Itu bukti kedekatan orangtua dan anak. Tapi tentu saja sebisa mungkin harus netral dan mendorong anaknya mengambil keputusan sendiri secara mandiri dengan memperhatikan berbagai pertimbangan yang ada. Kalau sarannya selalu berat sebelah misalnya selalu pro ke anaknya sendiri dan kontra ke menantu ya sulit juga. Orangtua juga misalnya suka merasa perlu mencampuri pendidikan cucunya. Itu bukti kasih Kakek-nenek ke cucu. Tapi perlu diingat juga bahwa zaman berkembang, pendidikan berkembang, ilmu psikologi-sosiologi juga berkembang. Jadi ya perlu ada penyesuaian juga.

    Sebenarnya orangtua kalau merasa puas dengan caranya mendidik anaknya ya dia percaya anaknya bisa membina rumah tangga sendiri dengan baik tinggal diberi saran, masukan dan semangat saat dirasa perlu. Sisanya ya menikmati waktu bersama saja.

  • 13 Mei

    Tergantung ketiga pihak tsb (suami, istri, dan orgtua tsb). Pada dasarnya jika penyampaian keluhan oleh si orgtua itu baik, suami dan istri jg kooperatif dan mau berkorban demi keutuhan rumahtangga) sbnrnya rumah tangganya bisa diselamatkan. Tapi jika suami atau istri keras kepala dan bersikap cuek.atau agresif satu sama lainnya dan terhadap si orgtua tsb, ya bisa hancurlah rumahtangganya.  

    Bagaimana pun bagi wanita hati2lah kalo nanti ada masalah rumahtangga. Sebaiknya cari konselor pernikahan saja, dan hindari curhat ke orgtua. Soalnya orgtua jika diajak curhat masalah rumahtangga anak wanitanya, malah bisa trauma (jika ada KDRT emosional, verbal, fisik, ekonomi dll) dan ketika perceraian terjadi orgtua bisa2 melarang anak wanitanya menikah lg.

    SHERLY070 tulis:

    Jika ortu selalu ikut campur RT anaknya perlahan2 membawa dampak negatif di masa depan yang dapat menyebabkan kehancuran dalam hub rumah tangga anaknya kelak,kira2 benarkah pendapat/pandangan demikian,terima kasih teman2 semoga bisa berbagi,GBU

  • SHERLY070

    13 Mei

    Ikut campurnya yg saya alami,ortu itu campur tgn dlm segala hal,spt selalu ingin tau mendikte anaknya utk selalu menurut maunya ortu dan selalu pengen tau anaknya punya simpanan atau tabungan sudah brp,rasanya hal spt ini kan ortu sdh tidak perlu selalu ingin tau,terima kasih atas masukannya,pendapat saya setelah mengalami hal spt ini,sebaiknya setelah berumah tangga ortu tdk boleh ambil andil lagi dlm RT anaknya,masalah suatu rumah tangga pasti ada kesalahpahaman antara pasangan,sebaiknya ortu tdk mencampurinya lagi

  • 14 Mei

    Bener banget sih...aku juga divorce gara2 my mom terlalu banyak ikut campur urusan RT anaknya.

  • CHRIS764

    14 Mei

    Ada benarnya di tambah lg ipar2 ikut campur jg.

1 – 10 dari 10Kirim tanggapan