EKONOMI CEWEK DI ATAS, COWOK DI BAWAH. GIMANA RASANYA SIH?
-
11 Oktober 2023
Pertanggungjawaban apa? Trus, meski kalian berbeda level ekonomi di mana si cewek lbh mapan darimu kamu tetap nyamankah dng nya? apa2 saja yg membuatmu nyaman bersamanya? setauku cowok yg ekonominya di bawah si cewek kan minder (krn si cewek biasa makan di restoran mahal, belanja2 baju mahal di dpn cowoknya, dan mungkn obrolannya jg ttg jalan2 keluar negeri)?
MULIADI885 tulis:
Wah ini mah real life yg gw jalani. Ngeri2 sedap.
Awalnya gw sempat menyarankan agar pacar gw untuk menikah dengan orang yg selevel dengan dia. Gw merelakannya, agar dia bisa bahagia.
Namun gw malah dimintai pertanggung jawaban, kenapa pacari aku dari awal. Kalau akhirnya seperti ini.
Bersambung .......
11 Oktober 2023 diubah oleh ANITA089
-
31 Oktober
Hmm lagi" Perkara status.
ANITA089 tulis:
Jika kondisi ekonomi cewek lbh baik drp cowok, terjadilah kesenjangan seperti ini.
CEWEK COWOK
suka masak spageti masak indomi.
makan di mal makan di warteg.
biasa liburan di luar negeri liburan di rmh
belanja pakaian,sepatu di mal mahal jarang belanja
BAGI CEWEK MAUPUN COWOK: Nyamankah kamu meneruskan hubungan ini? Jelaskan alasannya. Trus, mau lanjut atau bubar?
-
3 November
DENI340 tulis:
Hmm lagi" Perkara status.
Ini bukan mau membeda2kan status loh. Semoga kamu ga salah paham. Ini bertujuan utk menanyakan apakah kamu merasa nyaman pacaran sama cewek yg statusnya lbh tinggi darimu. Soalnya, ga bisa dipungkiri cewek yg mapan akan lbh suka misalnya ke mal lalu makan di restauran yg suasananya jg lbh nyaman sedangkan si cowoknya yg misalnya kurang mampu lbh nyaman makan di pinggir jalan. Perbedaan ini bs membuat si cowok minder.
-
3 November
Ya status bisa multi aspek sih, ada yg keluarga org ada tp sklh/karirnya biasa2 saja, tampang pas2an. Ada jg misal kerjaan sih gaji tinggi tp sering banget lemburnya jadi waktu kebersamaan kurang. Ada jg yg status ok tp kerohanian sepertinya kurang (terlalu egois, materialis atau duniawi dlm pola pikir).
Aku sih pernah di pdkt 2 kali sama cewe yg mgkn cukup high class tp tampang pas pasan. Yg satu bapaknya mantan dirjen pajak, dia kerja di prshaan tambang gitu yg dapat saham jd gajian bisa 25 kali sebulan. Satu lagi rumahnya daerah sudirman, janda anak dua, lulusan UI, anaknya dua2 sekolah penabur, dan ada les berenang jg...
Tergantung dari kelebihan dan kekurangan masing2, kl merasa status aga rendah tapi bisa diimbangi dengan hal2 lain jg ya lanjutin aja
ANITA089 tulis:
Ini bukan mau membeda2kan status loh. Semoga kamu ga salah paham. Ini bertujuan utk menanyakan apakah kamu merasa nyaman pacaran sama cewek yg statusnya lbh tinggi darimu. Soalnya, ga bisa dipungkiri cewek yg mapan akan lbh suka misalnya ke mal lalu makan di restauran yg suasananya jg lbh nyaman sedangkan si cowoknya yg misalnya kurang mampu lbh nyaman makan di pinggir jalan. Perbedaan ini bs membuat si cowok minder.
-
3 November
Love is blind sob tdk masalah kalau masih bujang atau gadis. Tapi masalah jika menjadi duda atau janda dgn anak. Istilahnya elo aja gak mampu malah mau empanin keluarga gue .
3 November diubah oleh BENNY964
-
3 November
Kan skrg banyak yg maunya child less... Tmn2 saya byk jg kok yg child less secara sengaja maupun terpaksa (masalah kesuburan).
Dalam hal kl keuangan nga memungkinkan ya childless aja....
BENNY964 tulis:
Love is blind sob tdk masalah kalau masih bujang atau gadis. Tapi masalah jika menjadi duda atau janda dgn anak. Istilahnya elo aja gak mampu malah mau empanin keluarga gue .
-
3 November
Sob mana ada perempuan gadis atau janda mau dgn pria yg hidupnya pas pas an. Be logic lah.
-
4 November
Sebenernya kalau mau logika mah nga ada alasan membuat seorang jadi pasangan seumur hidup, nikah kontrak atau sewa saja..
Sama aja kaya org jaman skrg alasan nga mau punya rumah nga mau pusing bayar pajak, pengelolaan, down payment dst. Trendnya di seluruh dunia seperti itu skrg... Karena bisnis makin susah cari untung yg terus2an...
Dengan logika yang sama, kalau ikutin trend dan logika yang benar itu mustinya child less, kawin kontrak atau sewa pasangan.
Karena org, mau seberapa menarik atau kayanya, bisa berubah sekejap saat waktu krisis terjadi. Kalau begini logikanya, mustinya saya nikah pas saya naik jabatan/promosi dan saya cerai tiap kali saya PHK..
Perusahaan di seluruh dunia jg sekarang pakai seperti itu jg, semua kerjaan dijadikan kontrak, nga permanen...
BENNY964 tulis:
Sob mana ada perempuan gadis atau janda mau dgn pria yg hidupnya pas pas an. Be logic lah.
4 November diubah oleh EDWIN244
-
4 November
BENNY964 tulis:
Sob mana ada perempuan gadis atau janda mau dgn pria yg hidupnya pas pas an. Be logic lah.
Ini benar.
-
4 November
EDWIN244 tulis:
Sebenernya kalau mau logika mah nga ada alasan membuat seorang jadi pasangan seumur hidup, nikah kontrak atau sewa saja..
Sama aja kaya org jaman skrg alasan nga mau punya rumah nga mau pusing bayar pajak, pengelolaan, down payment dst. Trendnya di seluruh dunia seperti itu skrg... Karena bisnis makin susah cari untung yg terus2an...
Dengan logika yang sama, kalau ikutin trend dan logika yang benar itu mustinya child less, kawin kontrak atau sewa pasangan.
Karena org, mau seberapa menarik atau kayanya, bisa berubah sekejap saat waktu krisis terjadi. Kalau begini logikanya, mustinya saya nikah pas saya naik jabatan/promosi dan saya cerai tiap kali saya PHK..
Perusahaan di seluruh dunia jg sekarang pakai seperti itu jg, semua kerjaan dijadikan kontrak, nga permanen...
Ini ga juga.
Yang saya alamin sendiri, dan juga kalau denger2 podcast-nya Naval Ravikant: milih partner kerja itu sesuatu yang krusial. Kalau si Naval Ravikant konteks-nya sebagai Enterpreneur di Silicon Valley; kalau saya berhubungan sama corporate perhotelan (*bidang konstruksi-nya).
Berpartner sama orang yang punya integritas akan membuat diri sendiri nyaman untuk mendelegasikan pekerjaan yang kita kerjakan tersebut. Dan semakin berjalannya waktu, ada compound interest untuk trust antar kedua pihak.
Childless, kawin kontrak, sewa pasangan.. semuanya ga sesuai sama nilai2 agama. Jadi marketnya bukan untuk semua orang, tapi lebih ke manusia modern.
*Ini video si Naval Ravikant4 November diubah oleh LUKAS244
-
4 November
Bro Lukas mgkn lg bicara wirausaha, kl wirausaha kan bisa milih partner kerja, kl kerja prshaan nga bisa lah
Brg kl maksudnya asal ada integritas nga peduli nikah sama org model apa jg bisa. Saya nga setuju sih. Ada integritas, tp tidak sevisi, secara keahlian dan kemampuan tidak selevel atau kompatibel, dan sejarah masa lalu berbeda jauh bisa jadi penghalang untuk hubungan jangka panjang...
Dlm konteks cari partner usaha, meski ada integritas tapi kl kebutuhannya jd berbeda seiring waktu berjalan, jadi nga bisa gol jg...
Ya kalau mau belain aturan agama, cara akalinnya nikahin cewe yg sudah menopause lah 😄. Konfirm 100 persen pasti childless
LUKAS244 tulis:
Ini ga juga.
Yang saya alamin sendiri, dan juga kalau denger2 podcast-nya Naval Ravikant: milih partner kerja itu sesuatu yang krusial. Kalau si Naval Ravikant konteks-nya sebagai Enterpreneur di Silicon Valley; kalau saya berhubungan sama corporate perhotelan (*bidang konstruksi-nya).
Berpartner sama orang yang punya integritas akan membuat diri sendiri nyaman untuk mendelegasikan pekerjaan yang kita kerjakan tersebut. Dan semakin berjalannya waktu, ada compound interest untuk trust antar kedua pihak.
Childless, kawin kontrak, sewa pasangan.. semuanya ga sesuai sama nilai2 agama. Jadi marketnya bukan untuk semua orang, tapi lebih ke manusia modern.
4 November diubah oleh EDWIN244
-
4 November
EDWIN244 tulis:
Bro Lukas mgkn lg bicara wirausaha, kl wirausaha kan bisa milih partner kerja, kl kerja prshaan nga bisa lah
Ya kalau mau belain aturan agama, cara akalinnya nikahin cewe yg sudah menopause lah 😄. Konfirm 100 persen pasti childless
Ga juga. Saya kerja di perusahaan. Saat ini posisi-nya justru saya yang review performa Employer saya.
Partner kerja bukan teman sejawat sih. Kalau ini benar memang tidak bisa milih. Kalau konteks saya, lebih ke hubungan antara saya sama client saya. Client saya bisa milih dengan siapa dia mau kerja, termasuk beberapa bulan lalu nge-cut employer saya yang lama, terus ganti yang baru.Tapi konteks saya ngomong gini, maksudnya mau menekankan kalau longterm partnership, bahkan di dunia kerja, itu ada, relevan dan menguntungkan. Ga semuanya bisa di outsourcing kan.
-
4 November
Sebuah privilege kalau bisa pilih partner kerja. Ga semua orang punya privilege itu. Tapi saya setuju. Saat kita ketemu orang yg klik, bisa banget dibuat jadi longterm partnership, yg posisinya saling menguntungkan, minimal tidak merugikan salah satu pihak. Employer aja bisa jadi karyawan tetap, atau yaa sebatas outsourcing. Its an option.
LUKAS244 tulis:
Ga juga. Saya kerja di perusahaan. Saat ini posisi-nya justru saya yang review performa Employer saya.
Partner kerja bukan teman sejawat sih. Kalau ini benar memang tidak bisa milih. Kalau konteks saya, lebih ke hubungan antara saya sama client saya. Client saya bisa milih dengan siapa dia mau kerja, termasuk beberapa bulan lalu nge-cut employer saya yang lama, terus ganti yang baru.
Tapi konteks saya ngomong gini, maksudnya mau menekankan kalau longterm partnership, bahkan di dunia kerja, itu ada, relevan dan menguntungkan. Ga semuanya bisa di outsourcing kan.
-
9 November
Ga nyaman soalnya aku pemalas, kayanya cape kalo cewe diatas. Enakan sama2 sih uwuuu 😁
Karna ga nyaman ga lanjut deh drpd rumah tangga jadi rumah tengkar 🥲
-
9 November
CITRA502 tulis:
Sebuah privilege kalau bisa pilih partner kerja. Ga semua orang punya privilege itu. Tapi saya setuju. Saat kita ketemu orang yg klik, bisa banget dibuat jadi longterm partnership, yg posisinya saling menguntungkan, minimal tidak merugikan salah satu pihak. Employer aja bisa jadi karyawan tetap, atau yaa sebatas outsourcing. Its an option.
salah faham.
Employer = pemberi kerja / atasan / bos / yang punya perusahaan.
Employee = pekerja / orang yang diberi kerja
Client = pihak yang hire Employer untuk suatu pekerjaan
Outsourcing = jatohnya pegawai kontrak ya?
saya pikir ada beberapa posisi jabatan yang memang sulit untuk di-outsourcing-kan secara berkala.
BTT: Ga ideal klo pendapatan cewe jauh di atas cowo.
-
9 November
EDWIN244 tulis:
Sebenernya kalau mau logika mah nga ada alasan membuat seorang jadi pasangan seumur hidup, nikah kontrak atau sewa saja..
Sama aja kaya org jaman skrg alasan nga mau punya rumah nga mau pusing bayar pajak, pengelolaan, down payment dst. Trendnya di seluruh dunia seperti itu skrg... Karena bisnis makin susah cari untung yg terus2an...
Dengan logika yang sama, kalau ikutin trend dan logika yang benar itu mustinya child less, kawin kontrak atau sewa pasangan.
Karena org, mau seberapa menarik atau kayanya, bisa berubah sekejap saat waktu krisis terjadi. Kalau begini logikanya, mustinya saya nikah pas saya naik jabatan/promosi dan saya cerai tiap kali saya PHK..
Perusahaan di seluruh dunia jg sekarang pakai seperti itu jg, semua kerjaan dijadikan kontrak, nga permanen...
Tujuan hidup mas Edwin apa ?
Kalau saya sih kawin kontrak atau sewa mending enggak deh.
menarik atau kaya itu tergantung jalan hidup.
Logika aja apa mau punya istri malas ? Suami cari duit dari pagi ketemu pagi pulang makanan gak ada , cucian baju numpuk ?
Mau cari sih yg sama sama membangun jalau suami gak mampu istri sebaiknya bantu.
-
9 November
Selain nikah/punya anak dan kerjaan, berikut aktifitas lain yg bisa dilakukan:
- Ibadah/pelayanan
- Wirausaha/invest
- Merawat ortu
- belajar dan mengajar
- Hobi/senang2/istirahat
- Bersosialisasi/berorganisasi
Aktifitas mah ada aja kalau mau dibikin, hanya masalah mau atau kaganya. Kalau saya, saya rencana plg mau nikah child less, belajar, dan hobi
Saya skrg sudah ada anak yg harus sy urus, ortu jg masih hidup dan sehat, dan saya dosen yg bkl ktm dengan anak2 terus2an...
BENNY964 tulis:
Tujuan hidup mas Edwin apa ?
Kalau saya sih kawin kontrak atau sewa mending enggak deh.
menarik atau kaya itu tergantung jalan hidup.
Logika aja apa mau punya istri malas ? Suami cari duit dari pagi ketemu pagi pulang makanan gak ada , cucian baju numpuk ?
Mau cari sih yg sama sama membangun jalau suami gak mampu istri sebaiknya bantu.
9 November diubah oleh EDWIN244
-
9 November
EDWIN244 tulis:
Selain nikah/punya anak dan kerjaan, berikut aktifitas lain yg bisa dilakukan:
- Ibadah/pelayanan8
- Wirausaha/invest
- Merawat ortu
- belajar dan mengajar
- Hobi/senang2/istirahat
- Bersosialisasi/berorganisasi
Aktifitas mah ada aja kalau mau dibikin, hanya masalah mau atau kaganya. Kalau saya, saya rencana plg mau nikah child less, belajar, dan hobi
Saya skrg sudah ada anak yg harus sy urus, ortu jg masih hidup dan sehat, dan saya dosen yg bkl ktm dengan anak2 terus2an...
Ini kan planningnya mas bro.
Survey membuktikan nih dan hasilnya
Saya pasang profil saya dgn menggunakan jaket gojek saya gojek driver. Dan saya tidak tulis ada usaha resto. Yg blokir saya banyak Hahahq.
setelah saya tulis usaha resto dan sudah mencapai 7 wuih tiap hari senyuman datang, surat tiap hari nongol. Hehehe
Berarti resultnya ? Silahkan pikir sendiri
Kalau saya sih gak niat nikah lagi dengan alasan anak saya ada 3 untuk apa mementingkan ego dan menafkahi anak orang lain sedangkan anak sendiri aja ada.
9 November diubah oleh BENNY964
-
9 November
Logika ada 2 di sini, mau diarahkan ke Antroposentris dan Teosentris, jika Teosentris maka jelas membuat seseorang jadi pasangan seumur hidup adalah suatu harapan.
Gak pgn pny rumah krn bla bla itu ujung2nya akan diarahkan di bisnis makin susah cari untung yg terus2an, ya secara logika sih ya masuk akal, tapi bagaimana menurut kamu tentang ayat ini?
"Lihatlah burung di udara. Mereka tidak menanam, tidak menuai, dan tidak juga mengumpulkan hasil tanamannya di dalam lumbung. Meskipun begitu Bapamu yang di surga memelihara mereka! Bukankah kalian jauh lebih berharga daripada burung?"
Orang sih memang bisa berubah, kita tidak bisa kontrol apa yang orang ingin lakukan, kadang juga diri sendiri sulit dikontrol, tapi bukan berarti kita menyerah atau tidak berusaha lagi untuk mau melihat apa yang seharusnya dilakukankan?EDWIN244 tulis:
Sebenernya kalau mau logika mah nga ada alasan membuat seorang jadi pasangan seumur hidup, nikah kontrak atau sewa saja..
Sama aja kaya org jaman skrg alasan nga mau punya rumah nga mau pusing bayar pajak, pengelolaan, down payment dst. Trendnya di seluruh dunia seperti itu skrg... Karena bisnis makin susah cari untung yg terus2an...
Dengan logika yang sama, kalau ikutin trend dan logika yang benar itu mustinya child less, kawin kontrak atau sewa pasangan.
Karena org, mau seberapa menarik atau kayanya, bisa berubah sekejap saat waktu krisis terjadi. Kalau begini logikanya, mustinya saya nikah pas saya naik jabatan/promosi dan saya cerai tiap kali saya PHK..
Perusahaan di seluruh dunia jg sekarang pakai seperti itu jg, semua kerjaan dijadikan kontrak, nga permanen...
-
9 November
YUDISAJA095 tulis:
Logika ada 2 di sini, mau diarahkan ke Antroposentris dan Teosentris, jika Teosentris maka jelas membuat seseorang jadi pasangan seumur hidup adalah suatu harapan.
Gak pgn pny rumah krn bla bla itu ujung2nya akan diarahkan di bisnis makin susah cari untung yg terus2an, ya secara logika sih ya masuk akal, tapi bagaimana menurut kamu tentang ayat ini?
"Lihatlah burung di udara. Mereka tidak menanam, tidak menuai, dan tidak juga mengumpulkan hasil tanamannya di dalam lumbung. Meskipun begitu Bapamu yang di surga memelihara mereka! Bukankah kalian jauh lebih berharga daripada burung?"
Orang sih memang bisa berubah, kita tidak bisa kontrol apa yang orang ingin lakukan, kadang juga diri sendiri sulit dikontrol, tapi bukan berarti kita menyerah atau tidak berusaha lagi untuk mau melihat apa yang seharusnya dilakukankan?
Mantul mas broooo.
-
9 November
Wanita sebenarnya secara umum fleksibel, hanya saja memang dominan logika ada di depan, namanya mungkin juga baru kenal, jika dari awal sudah mengikuti permainan si wanita dengan logikanya ya sulit, karena itu perlu ada yang diubah, jika dari awal pendekatannya berujung wanita nyaman, wanita tertarik, wanita mendapatkan chemistry, buat wanita yang sudah jatuh cinta, hidup pas-pasan gak masalah, memang bisa saja wanita akan berusaha melawan yang dirasakan, tapi hasilnya gimana? Seberapa banyak yang bisa melawan perasaannya? Silahkan tanya dengan wanita-wanita di sini.
BENNY964 tulis:
Sob mana ada perempuan gadis atau janda mau dgn pria yg hidupnya pas pas an. Be logic lah.
9 November diubah oleh YUDISAJA095
-
9 November
YUDISAJA095 tulis:
Wanita sebenarnya secara umum fleksibel, hanya saja memang dominan logika ada di depan, namanya mungkin juga baru kenal, jika dari awal sudah mengikuti permainan si wanita dengan logikanya ya sulit, karena itu perlu ada yang diubah, jika dari awal pendekatannya berujung wanita nyaman, wanita tertarik, wanita mendapatkan chemistry, buat wanita yang sudah jatuh cinta, hidup pas-pasan gak masalah, memang bisa saja wanita akan berusaha melawan yang dirasakan, tapi hasilnya gimana? Seberapa banyak yang bisa melawan perasaanya? Silahkan tanya dengan wanita-wanita di sini.
Hihihi tapi saya gak niat nikah lagi. Gpp saya kalahkan ego saya untuk qnak anak saya.
Mas Yudi di Yogya rekomen donk resto B2 yg populer donk. Biar saya pelajari konsepnya. Insyaolloh kalau ada dana lebih saya mau buka cabang disana.
9 November diubah oleh BENNY964
-
9 November
Sebenarnya yang saya tahu hanya bakso b2 bethesda aja yang dulu ramai.
BENNY964 tulis:
Hihihi tapi saya gak niat nikah lagi. Gpp saya kalahkan ego saya untuk qnak anak saya.
Mas Yudi di Yogya rekomen donk resto B2 yg populer donk. Biar saya pelajari konsepnya. Insyaolloh kalau ada dana lebih saya mau buka cabang disana.
-
9 November
Sebenarnya mungkin masalahnya tidak mau ke luar aja, jika misal mau ke daerah terpencil, desa terpencil, bahkan mungkin internet saja sulit terjangkau, ya bisa saja dapat wanita yang cocok, yang di mana sebenarnya mungkin nilai uang ya berapa tu kecil menurut anda, tapi buat wanita itu besar sekali untuk ukuran dia di desa atau daerah terpencil itu.
Bagaimana dengan kerja? Ya jaman sekarang bisa aja kerja remote pakai starlink dari elon musk..EDWIN244 tulis:
Bro Lukas mgkn lg bicara wirausaha, kl wirausaha kan bisa milih partner kerja, kl kerja prshaan nga bisa lah
Brg kl maksudnya asal ada integritas nga peduli nikah sama org model apa jg bisa. Saya nga setuju sih. Ada integritas, tp tidak sevisi, secara keahlian dan kemampuan tidak selevel atau kompatibel, dan sejarah masa lalu berbeda jauh bisa jadi penghalang untuk hubungan jangka panjang...
Dlm konteks cari partner usaha, meski ada integritas tapi kl kebutuhannya jd berbeda seiring waktu berjalan, jadi nga bisa gol jg...
Ya kalau mau belain aturan agama, cara akalinnya nikahin cewe yg sudah menopause lah 😄. Konfirm 100 persen pasti childless
-
9 November
YUDISAJA095 tulis:
Sebenarnya yang saya tahu hanya bakso b2 bethesda aja yang dulu ramai.
Siyaaap terima kasih mas Yudi