Pasangan beda status sosial
-
29 Agustus 2015
Wahai sobat2x di forum JK bagaimana menurut pendapat kalian soal pasangan yang beda status sosial yang satu kaya/mapan yang satu biasa2x aja,apakah layak kalo sampai menikah tentunya pasti ada tantangan atau cibiran dari orangtua or keluarga si kaya/mapan??
-
29 Agustus 2015
Menurut sy,klo dua2 nya sdh komitmen,sy rasa tantangan apa pun bs di lalui berdua,toh yg menjalani hidup pernikahan bkn orang tua tp mreka yg sdh mengambil keputusan wlo beda status
-
29 Agustus 2015
Shlm..slm kenal ...kalau menurutku kita lihat dulu kepribadian dr org yg memiliki status sosial yg berbeda dng kita kalau sdh lahir baru,pekerja keras,jujur dll...aku terima dan hrs di perjuangkan dan melengkapi kekurangannya,krn berkat,kesehatan di berikan oleh Tuhan,aku tak perduli cibiran atau kata2 org.....tp kalau kepribadiannya buruk dan tdk baik,aku sih tidak mau terima..cukup sekian komennya nanti kalau terlalu pedas ada yg kritik dan langsung lihat profil aku...hahaha....
29 Agustus 2015 diubah oleh NADIA176
-
29 Agustus 2015
Tidak lah mudah mendapatkan yg sangat dapat mempunyai pengertian dengan status sosial yg berbeda.. GBU
-
29 Agustus 2015
kalo status sosial nya dijadikan penghalang, gmana kalo qt lihat status BBM sm status FB nya saja dulu...
-
29 Agustus 2015
Kyk cerita kerajaan inggris aja atau kisah legenda di jawa barat sangkuriang.
-
29 Agustus 2015
kak VIC nanti saya lihat status BBM sama FB,klw udah ada status mundur deh.....kwkwkwkw
-
29 Agustus 2015
sy sudah sebulan gak main BBM sist ariani,, smartphone sy error, kayaknya minta diganti tuh..FB jg jarang banget bukanya...
jd statusnya saat ini masih GJ alias Gak Jelas.... hehehe...
-
29 Agustus 2015
kalo cinta itu bgtu kuat pdmu, badai topan akan dilalui......
-
29 Agustus 2015
HUI203
kalo cinta itu bgtu kuat pdmu, badai topan akan dilalui......
"SEMANGAT YG LUAR BIASA" patut di contoh..
-
29 Agustus 2015
Hmhmhmmh..
Semua bisa diusahakan
Selama matahari masih bersinar
Ada kesempatan untuk lebih baik
Status sosial, harta, kedudukan, pendidikan
Semua itu cuma fasilitas ..
Masih bisa diusahakan bersama.
Cinta itu menguatkan dan memberi semangat
So,, mari diusahakan bersama
Ntar mati ga dibawa
Malah harus mempertanggungjawabkan hidup kita
-
29 Agustus 2015
Dimata Tuhan, kita semua sama. Tapi dimata manusia, beda sosial pasti akan beda.
Pasangan beda sosial, tergantung cara penerimaan dari masing-masing pasangannya.
Lahir dan besar di keluarga kaya atau lahir dan besar di keluarga biasa saja, itu bukan pilihan kita. Semua sudah ada yang mengaturnya.
Kalau bisa ketika menikah, pasangan tersebut harus mulai dari 0, sehingga tidak terlalu banyak mendapatkan komentar-komentar dari orang.
-
29 Agustus 2015
Ini seperti masalah yg dialami mantan atasanku. Aduh,,,, ponakannya ada di JK jadi aku ngomongnya mesti hati2 nih.
Dia (mantan bosku) dulunya kurang mapan, sementara calon istrinya anak dari keluarga berada. Dari kisah pak bob ini memang, ada penolakan sih dari keluarga kaya. Soalnya bisa jadi ada kecurigaan dari pihak keluarga yg lebih berada, bahwa pihak yg kurang mapan punya niat memanfaatkan pihak yg berada.
Trus solusinya gimana? Pak bos bisa membuktikan pd calon mertuanya bahwa pak bos pekerja keras dan sukses. Akhirnya beliau bisa menikah dengan calon istrinya tsb. Selama pernikahan, pak bos tdk pernah minta2 uang pd mertua. Beliau jg kemudian bisa membeli rumah sendiri, hasil kerja kerasnya.
Jadi, buktikan bhw kamu pekerja keras dan sukses.
Satu hal lagi, dengan asumsi bahwa kamu adalah pihak yg blm mapan dan cewekmu mapan, maka pihak yg kurang mapan sebaiknya mengatakan pd si calon mertua bahwa pihak yg kurang mapan ini bersedia menandatangani perjanjian pranikah, yaitu perjanjian yg mengatur:
1, bhw suami tdk boleh meminta gaji istri, soalnya istri kan sebenarnya engga harus cari nafkah).
2.warisan/hadiah dari org tua si mapan tdk akan diminta oleh si kurang mapan.
3. utang suami/istri sebelum dan selama pernikahan adalah tanggung jawab masing2 pihak sehingga penagih hutang TIDAK BERHAK menagih hutang anda kepad istri dan sebaliknya hutang isti anda adalah tanggung jawabnya sendiri.
Calon mertua mestinya menerima anda jika anda tantang demikian, krn org yg berani menandatangani perjanjian pranikah biasanya dianggap sungguh2 mencintai pasangannya dng tulus, bukan krn pasangannya kaya/berasal dari keluarga mapan. tentu nantanginnya perlu dng muka santai, kata2 lembut. JANGAN dengan muka marah. Ntar malah dikira engga iklas menandatanganinya.Taati perjanjian tsb krn memang kamu menikahi seseorg yg mapan krn cinta, bukan?
29 Agustus 2015 diubah oleh ANITA089
-
29 Agustus 2015
Bagi yang sedang berjuang dengan status sosial, tetap semangat!
-
30 Agustus 2015
Status Sosial dan Delusi Kemakmuran
Ketika ada orang yang masih mempersoalkan status sosial, saran terbaik saya hanya 2:
1. Segera tinggalkan, asap.
2. Jika masih ragu-ragu, kembali ke nomor 1.Manusia yang mempersoalkan status sosial termasuk dalam kelompok materialis dan hedonis. Ini adalah dua karakter manusia paling memprihatinkan di planet ini. Mereka ini terpesona dengan delusi kemakmuran, yakni sebuah model kemakmuran palsu. Segala hal mereka ukur dari nilai, dan celakanya, nilai yang mereka pakai adalah nilai kini, present value! Mereka ini terlalu bodoh untuk memahami bahwa setiap objek atau partikel di alam ini memiliki future value, nilai kelak alias masa depan. Itu sebabnya, dalam dunia filosofis, mereka ini disebut 'manusia sampah' alias mahluk tak berguna. Lha, kenapa? Ya! Sebab mereka mengukur nilai berlian dari nilai saat ditambang, bukan setelah diasah (potensi). Bagi yang pernah bekerja di pertambangan berlian akan segera paham soal ini. Manusia, sebagai mahluk paling supreme di jagad ini, mestinya punya kemampuan melihat kemilau berlian di balik wujud luarnya yang kotor dan kumuh.
Kita seharusnya tidak boleh terpaku dengan NPV (Net Present Value) seseorang. Mari belajar dari pemilik Apple, yang oleh mendiang Steve Job, dipaksa menjilat kembali ludah yang mereka sudah ludahkan ke tanah. Bayangkan, betapa hinanya! Mereka dibutakan oleh delusi nilai kini yang manipulatif. Mereka tidak bisa melihat Net Future Value seorang Steve Job di masa 20 tahun kemudian. Dan itu adalah kebodohan yang tak alang kepalang bagi yang pernah mengecap bangku sekolah. Apalagi salah satu keunggulan manusia paling hebat adalah kemampuannya mengubah future value-nya, tentu dengan usaha keras tak kenal menyerah dan (untuk yang golongan theis) doa penuh kerendahan hati. Orang yang bekerja di pasar modal akan tahu bahwa seluruh aset perusahaan yang ada sekarang bisa jadi potongan-potongan kertas sampah 10 tahun ke depan, kalau harga saham mereka anjlok. Tapi bahkan Apple yang dulu sudah ada di comberan pun, akhirnya menjadi perusahaan paling kaya di jagad setelah diasah 10 tahun kemudian. Pertanyaannya sekarang menjadi sederhana: Anda rela menghabiskan sisa hidup Anda dengan "Tuan Takur" atau "Nyonya Meneer" seperti itu, mahluk yang selalu memberi barcode atau RFID pada dahi semua orang?
Kalau tidak, segera berbalik. Jangan habiskan energi dan waktu untuk berhalusinasi.
Demikian perspektif saya.
[Doli] -
30 Agustus 2015
HUI203 tulis:
kalo cinta itu bgtu kuat pdmu, badai topan akan dilalui......
Caranya? Mungkin bisa di-share sebagai pencerahan bagi semua orang.
Tapi buat saya, itu seperti cerita di novel atawa sinetron
Setahu saya, cinta itu realistis. Kalau tidak, selama ribuan tahun lalu, ras kulit putih akan kawin campur dengan negro Afrika, sampai akhirnya di dunia ini cuma ada ras blasteran. Tapi itu tidak terjadi karena 'cinta' itu memang harus realistis! Kecuali kalau otak dan rasa sudah diambil dari diri manusia. Bahkan khusus di Indonesia, cinta bahkan ada agama-nya. Kalau agama cinta kita tak sama, kita harus realistis untuk mencari "cinta" yang lain.
Bukankah begitu? -
30 Agustus 2015
Terima kasih kepada semua yang telah memberikan pendapat lumayan buat nambah wawasan