apa pandanganmu tentang seorang janda/duda?
-
19 September 2015
Senang sekali bisa gabung di forum ini..
Saya jg seorang janda, cerai hidup
dia yg pergi meninggalkan saya saat saya dlm keadaan mengandung.
Saya lelah menunggu dia yg pergi, akhirnya saya yg gugat cerai. Saya akui saya manusia berdosa. Dan skrg saya tdk punya pilihan, hanya bisa melanjutkan hidup seorang diri, krn klo saya nikah lg dgn org lain katanya saya berdosa lagi.
Ya sudah lah, jalani saja hidup . Tuhan tau pasti kondisi saya, Tuhan Yesus hidup dan Dia melihat sdh brp banyak air mata saya
-
19 September 2015
Setuju, lahir baru. Bukan dari kandungan ibu seperti pikiran si zakeus
HENI141 tulis:
makasih yakup700. Bener juga ya, kuncinya "lahir baru"
-
19 September 2015
Sya blum mersakan pernkahan...ad yg saya ingin tanyakan.
- apakah perceraian itu tdk bsa dsatukan kmbali y?
-
20 September 2015
ya, memang da tertulis..apa yg sudah disatukan Tuhan tidak bs diceraikan manusia. pd saat manusia itu cerai (hidup) dan menikah lagi.dia sudah melakukan zinah.
kadang pemikiran2 manusia yg membuat sesuatu itu mudah ya dengan lahir baru..intinya manusia tidak ingin yg namanya menderita seumur hidup. jd, mencari jln keluar dengan mudah.
menurut hemat saya, perceraian itu hanya status di kehidupan..tp TIDAK dimata Tuhan, manusia itu masih SATU. jd, bs dikatakan dia menikah lg.dia sudah melakukan zinah.dan melawan Tuhan.
tidak ada yg namanya perceraian, tp perpisahan..perpisahan pun mngkin akan kembali lg. jd untuk manusia yg tidak sabar menunggu. ya, boleh dikatakan tidak ingin menderita seumur hidupnya.
intinya sih, mau cerai atau tidak cerai..toh, kehidupan hrs tetap dijalani..klo gk dijalani mati dong namanya.
Tuhan kan selalu kasih jalan untuk umat-Nya..Tuhan selalu bekerja untuk kehidupan kita..jd, gk perlu pesimist. selalu berdoa dan berdoa..itu klo kata PENDETA, klo kata sy TETAP SEMANGAT DAN BERUSAHA..
HINDARI PERCERAIAN...KENALILAH PASANGAN MU SEBELUM KAMU MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH DENGAN DIA!!!! BERDOA dan BERDOA, JANGAN LUPA BERUSAHA.
Amin...
-
20 September 2015
Semangat nenk,mama aq juga janda,cuma beda nya anaq nya sudah besar" klw s nenk baru akan..
Yg semangat,jd sampai tergoda dgn hal manusiawi lagi..
INLIN315 tulis:
Senang sekali bisa gabung di forum ini..
Saya jg seorang janda, cerai hidup
dia yg pergi meninggalkan saya saat saya dlm keadaan mengandung.
Saya lelah menunggu dia yg pergi, akhirnya saya yg gugat cerai. Saya akui saya manusia berdosa. Dan skrg saya tdk punya pilihan, hanya bisa melanjutkan hidup seorang diri, krn klo saya nikah lg dgn org lain katanya saya berdosa lagi.
Ya sudah lah, jalani saja hidup . Tuhan tau pasti kondisi saya, Tuhan Yesus hidup dan Dia melihat sdh brp banyak air mata saya
-
20 September 2015
SENJA668 tulis:
ya, memang da tertulis..apa yg sudah disatukan Tuhan tidak bs diceraikan manusia. pd saat manusia itu cerai (hidup) dan menikah lagi.dia sudah melakukan zinah.
kadang pemikiran2 manusia yg membuat sesuatu itu mudah ya dengan lahir baru..intinya manusia tidak ingin yg namanya menderita seumur hidup. jd, mencari jln keluar dengan mudah.
menurut hemat saya, perceraian itu hanya status di kehidupan..tp TIDAK dimata Tuhan, manusia itu masih SATU. jd, bs dikatakan dia menikah lg.dia sudah melakukan zinah.dan melawan Tuhan.
tidak ada yg namanya perceraian, tp perpisahan..perpisahan pun mngkin akan kembali lg. jd untuk manusia yg tidak sabar menunggu. ya, boleh dikatakan tidak ingin menderita seumur hidupnya.
intinya sih, mau cerai atau tidak cerai..toh, kehidupan hrs tetap dijalani..klo gk dijalani mati dong namanya.
Tuhan kan selalu kasih jalan untuk umat-Nya..Tuhan selalu bekerja untuk kehidupan kita..jd, gk perlu pesimist. selalu berdoa dan berdoa..itu klo kata PENDETA, klo kata sy TETAP SEMANGAT DAN BERUSAHA..
HINDARI PERCERAIAN...KENALILAH PASANGAN MU SEBELUM KAMU MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH DENGAN DIA!!!! BERDOA dan BERDOA, JANGAN LUPA BERUSAHA.
Amin...
"HINDARI PERCERAIAN...KENALILAH PASANGAN MU SEBELUM KAMU MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH DENGAN DIA!!!! BERDOA dan BERDOA, JANGAN LUPA BERUSAHA."
bagaimana jika anda mengalami apa yang saya alami?
mengenali pasangan saya sudah cukup berusaha, meskipun jujur saya yang dulu sebelum menikah dengan saya sekarang perbedaannya jauh banget, secara memang ujian hidup itu mendewasakan.
pertanyaannya simple, dan mungkin bisa ditujukan kepada siapapun disini.. bagaimana jika kamu setelah menikah mendapati bahwa anda tidak dapat berhubungan badan? coba renungkan baik2.. hal ini diperdalam dengan fakta bahwa masalah tidak dapat berhubungan itu, si pasangan yang sebenarnya menyebabkan ketidakmampuan itu dalam ketikdatahuannya (atau ketidakmautahuannya) malah menyalahkan anda dan menghakimi anda.. hal ini diperdalam lagi dengan fakta bahwa walaupun anda sendiri bisa berbesar hati dan tetap bersyukur, tetap bisa mencintai pasangan anda sepenuhnya, no sex? no problem. tapi walaupun demikian pasangan anda tetap tidak puas dengan anda, dan berkata kepada anda bahwa anda tidak dapat diandalkan, bahwa pasangan anda sudah tidak mencintai anda, dan pasangan anda tidak ingin masa depan bersama dengan anda. dan di akhir cerita, pasangan andalah yang menginginkan untuk bercerai untuk kebahagiaan dirinya.
saya disini tidak bermaksud untuk membela diri atau membenarkan diri atau apa. apa yang saya lakukan saya lakukan secara sadar dan saya lakukan setelah mempertimbangkannya dengan matang. apakah yang saya lakukan berdosa? kemungkinan demikian.. tapi saya siap kok sewaktu2 dipanggil oleh Tuhan dan mempertanggungjawabkan perbuatan saya dihadapan-Nya. karena saya berkeyakinan saya telah melakukan yang bagi saya adalah yang terbaik bagi kita berdua
mungkin poin saya adalah di kalimat ini:
"kadang pemikiran2 manusia yg membuat sesuatu itu mudah ya dengan lahir baru..intinya manusia tidak ingin yg namanya menderita seumur hidup. jd, mencari jln keluar dengan mudah."
apakah saya memilih jalan keluar yang mudah? baiklah anda membayangkan dan merenungkan contoh peristiwa diatas.. bagaimana jika anda yang mengalami itu semua? bagaimana jika andalah yang mengalami pernikahan sexless, tapi justru anda yang disalahkan, dan setelah anda tetap bisa bersyukur atas semuanya itupun pasangan anda tetap minta berpisah?
jalan keluar mudahnya yang bagaimana?
kalau saya boleh menyampaikan sesuatu, janganlah mudah memberikan penghakiman, karena kita tidak bisa tahu apa yang telah terjadi kepada seseorang..
anda tidak setuju dengan perceraian? bahwa pernikahan itu adalah sekali seumur hidup?
bagus! lakukanlah itu, jika anda menikah, menikahlah untuk sekali dan untuk seumur hidup, tapi jangan hakimi orang yang melakukan perceraian, biarlah penghakiman itu kembali kepada yang paling berhak, yaitu Tuhan..
20 September 2015 diubah oleh BERNARD249
-
20 September 2015
Takut terjadi perzinahan. Lihat dulu cerainya karna apa, disamping itu jujur apa ndak, jdi bersandar pda Tuhanlah berhati hati mnentukan pilihan eman hidup cuma sekali, jangan terjebak perzinahan.
-
20 September 2015
Karena lelah menunggu dia, lalu digugat cerai?
INLIN315 tulis:
Senang sekali bisa gabung di forum ini..
Saya jg seorang janda, cerai hidup
dia yg pergi meninggalkan saya saat saya dlm keadaan mengandung.
Saya lelah menunggu dia yg pergi, akhirnya saya yg gugat cerai. Saya akui saya manusia berdosa. Dan skrg saya tdk punya pilihan, hanya bisa melanjutkan hidup seorang diri, krn klo saya nikah lg dgn org lain katanya saya berdosa lagi.
Ya sudah lah, jalani saja hidup . Tuhan tau pasti kondisi saya, Tuhan Yesus hidup dan Dia melihat sdh brp banyak air mata saya
-
21 September 2015
sebelumnya maaf nih bro benad, semua masalah pasti ada jalan keluar...
sy brosing mengenai vaginismus, gk ngeerti jg sih bhs inggris..jd, yg indonesianya ja.
mas bro benad sudah mencari solusinya kah, entah dokter atau psikiater..
sudah berdiskusi kah dengan si mantan untuk berobat ke bbrp dokter atau psikiater dan mencari jaalan keluar yg terbaik..
seberapa terbuka dan jujurkah anda dan pasangan mengenai diri pribadi anda sndiri/pasngan?
pd saat sy bilang kenalilah, kenalilah akan semua aspek kehidupan dengan pasangan..diskusikan dengannya. dalam hal sex sekalipun, kekurangan dan kelebihan..ungkapkan, entah itu dalam hal co : tanya responnya gmn, apa dia akan mencari yg lain atau gmn? begtu pun sebalikna..klo si cew bilang takut pertama x melakukan krn sakit atau gmn, ungkapkan dengan terbuka dan jujur. klo kasus anda tabu untuk membicarakan hal ini dengan pasangan brrti anda dan pasngan blm bs terbuka. dan akan meledak saat trjadi setelah menikah. entah kepuasan dan selingkuh.
klo sy pribadi sih, klo sudah mengenal karakter n sifatnya seperti apa saat belum menikah.. gk masalah. krn semua hal sdh didiskusikan dan sudah komit. klo kenyataannya berubah pas menikah..brrti kan kita blm mengenal benar2 pasangan kita. dan dia juga blm benar2 terbuka atau jujur dgn kita. jd berusaha bertahan ja, klo mengalami selingkuh dan tidak bs dibilangin, balikin ja ke rumah ortunya. biar ortunya yg ngajarin anaknya gmn.hingga bener2 terbuka mata hatinya klo bro benad itu baik.
klo untuk kasus perceraian sih itu kan harus rembuk dengan keluarga besar jg tetap keputusan di kita. gmn caranya jgn smpe cerai.
klo gk salah sih, cewe untuk menggugat cerai pria..agk susah dikabulkan klo tidak ada masalah dengan prianya. jd, kan anda bs bertahan. knp harus diceraikan klo anda benar2 cinta/sayang dengan dia. bukan masalah kebahagiaan dirinya, tp menjaga janji kita dengan TUHAN.
jalan keluar mudah, ya..cerai dan lahir baru...
maaf, sy dsini tidak untuk menghakimi ka inlin atau bro benad sekalipun...
tp untuk melihat kesaksian2 tiap org dlm kehidupannnya...dan sama2 belajar untuk bs lbh baik dalam kehidupan.saling menegur untuk kebaikan. dan masalah penghakiman seperti bro benad bilang biar TUHAN saja.
sy sblmnya sudah menulis thread mengenai ,
"mengukur kejujuran sifat/karakterisitk seseorang"
dan byk kasus terjadi perubhan setelah menikah. ini yg mau sy diskusikan dengan semua yg ada dsini..spy tidak terjadi perceraian atau perpisahan.
seperti yg ka inlin dan bro benad alami....
[Edit admin: Mohon maaf beberapa kalimat kami edit karena selain tidak relevan dengan topik, Jodoh Kristen tidak mengarahkan diri ke konseling atau sex tips karena sebagian besar anggota belum menikah. Terima kasih.]
BERNARD249 tulis:
"HINDARI PERCERAIAN...KENALILAH PASANGAN MU SEBELUM KAMU MEMUTUSKAN UNTUK MENIKAH DENGAN DIA!!!! BERDOA dan BERDOA, JANGAN LUPA BERUSAHA."
bagaimana jika anda mengalami apa yang saya alami?
mengenali pasangan saya sudah cukup berusaha, meskipun jujur saya yang dulu sebelum menikah dengan saya sekarang perbedaannya jauh banget, secara memang ujian hidup itu mendewasakan.
pertanyaannya simple, dan mungkin bisa ditujukan kepada siapapun disini.. bagaimana jika kamu setelah menikah mendapati bahwa anda tidak dapat berhubungan badan? coba renungkan baik2.. hal ini diperdalam dengan fakta bahwa masalah tidak dapat berhubungan itu, si pasangan yang sebenarnya menyebabkan ketidakmampuan itu dalam ketikdatahuannya (atau ketidakmautahuannya) malah menyalahkan anda dan menghakimi anda.. hal ini diperdalam lagi dengan fakta bahwa walaupun anda sendiri bisa berbesar hati dan tetap bersyukur, tetap bisa mencintai pasangan anda sepenuhnya, no sex? no problem. tapi walaupun demikian pasangan anda tetap tidak puas dengan anda, dan berkata kepada anda bahwa anda tidak dapat diandalkan, bahwa pasangan anda sudah tidak mencintai anda, dan pasangan anda tidak ingin masa depan bersama dengan anda. dan di akhir cerita, pasangan andalah yang menginginkan untuk bercerai untuk kebahagiaan dirinya.
saya disini tidak bermaksud untuk membela diri atau membenarkan diri atau apa. apa yang saya lakukan saya lakukan secara sadar dan saya lakukan setelah mempertimbangkannya dengan matang. apakah yang saya lakukan berdosa? kemungkinan demikian.. tapi saya siap kok sewaktu2 dipanggil oleh Tuhan dan mempertanggungjawabkan perbuatan saya dihadapan-Nya. karena saya berkeyakinan saya telah melakukan yang bagi saya adalah yang terbaik bagi kita berdua
mungkin poin saya adalah di kalimat ini:
"kadang pemikiran2 manusia yg membuat sesuatu itu mudah ya dengan lahir baru..intinya manusia tidak ingin yg namanya menderita seumur hidup. jd, mencari jln keluar dengan mudah."
apakah saya memilih jalan keluar yang mudah? baiklah anda membayangkan dan merenungkan contoh peristiwa diatas.. bagaimana jika anda yang mengalami itu semua? bagaimana jika andalah yang mengalami pernikahan sexless, tapi justru anda yang disalahkan, dan setelah anda tetap bisa bersyukur atas semuanya itupun pasangan anda tetap minta berpisah?
jalan keluar mudahnya yang bagaimana?
kalau saya boleh menyampaikan sesuatu, janganlah mudah memberikan penghakiman, karena kita tidak bisa tahu apa yang telah terjadi kepada seseorang..
anda tidak setuju dengan perceraian? bahwa pernikahan itu adalah sekali seumur hidup?
bagus! lakukanlah itu, jika anda menikah, menikahlah untuk sekali dan untuk seumur hidup, tapi jangan hakimi orang yang melakukan perceraian, biarlah penghakiman itu kembali kepada yang paling berhak, yaitu Tuhan..
21 September 2015 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 September 2015
SENJA668 tulis:
sebelumnya maaf nih bro benad, semua masalah pasti ada jalan keluar...
sy brosing mengenai vaginismus, gk ngeerti jg sih bhs inggris.
mas bro benad sudah mencari solusinya kah, entah dokter atau psikiater..
sudah berdiskusi kah dengan si mantan untuk berobat ke bbrp dokter atau psikiater dan mencari jaalan keluar yg terbaik..
seberapa terbuka dan jujurkah anda dan pasangan mengenai diri pribadi anda sndiri/pasngan?
pd saat sy bilang kenalilah, kenalilah akan semua aspek kehidupan dengan pasangan..diskusikan dengannya. dalam hal sex sekalipun, kekurangan dan kelebihan..ungkapkan, entah itu dalam hal co : tanya responnya gmn, apa dia akan mencari yg lain atau gmn? begtu pun sebalikna..klo si cew bilang takut pertama x melakukan krn sakit atau gmn, ungkapkan dengan terbuka dan jujur. klo kasus anda tabu untuk membicarakan hal ini dengan pasangan brrti anda dan pasngan blm bs terbuka. dan akan meledak saat trjadi setelah menikah. entah kepuasan dan selingkuh.
klo sy pribadi sih, klo sudah mengenal karakter n sifatnya seperti apa saat belum menikah.. gk masalah. krn semua hal sdh didiskusikan dan sudah komit. klo kenyataannya berubah pas menikah..brrti kan kita blm mengenal benar2 pasangan kita. dan dia juga blm benar2 terbuka atau jujur dgn kita. jd berusaha bertahan ja, klo mengalami selingkuh dan tidak bs dibilangin, balikin ja ke rumah ortunya. biar ortunya yg ngajarin anaknya gmn.hingga bener2 terbuka mata hatinya klo bro benad itu baik.
klo untuk kasus perceraian sih itu kan harus rembuk dengan keluarga besar jg tetap keputusan di kita. gmn caranya jgn smpe cerai.
klo gk salah sih, cewe untuk menggugat cerai pria..agk susah dikabulkan klo tidak ada masalah dengan prianya. jd, kan anda bs bertahan. knp harus diceraikan klo anda benar2 cinta/sayang dengan dia. bukan masalah kebahagiaan dirinya, tp menjaga janji kita dengan TUHAN.
jalan keluar mudah, ya..cerai dan lahir baru...
maaf, sy dsini tidak untuk menghakimi ka inlin atau bro benad sekalipun...
tp untuk melihat kesaksian2 tiap org dlm kehidupannnya...dan sama2 belajar untuk bs lbh baik dalam kehidupan.saling menegur untuk kebaikan. dan masalah penghakiman seperti bro benad bilang biar TUHAN saja.
sy sblmnya sudah menulis thread mengenai ,
"mengukur kejujuran sifat/karakterisitk seseorang"
dan byk kasus terjadi perubhan setelah menikah. ini yg mau sy diskusikan dengan semua yg ada dsini..spy tidak terjadi perceraian atau perpisahan.
seperti yg ka inlin dan bro benad alami....
err..
komunikasi? masalah sex? masalah vaginismus?
bagaimana caranya komunikasi hal itu sebelum menikah? mau dicoba dijajal dulu? ga bisa bro, si mantan sendiri juga ga tahu dia punya masalah itu sebelum malam pertama..
komunikasi setelah menikah? wah sudah 1001 cara saya coba bro.. dari saya tunjukkan artikel di internet, saya jelaskan gejala2nya, saya jelaskan solusi2nya, saya jelaskan pengobatannya seperti apa.. jawabannya? dia tidak merasa bahwa dialah yang mengalami masalah.. dan anda percaya tidak, waktu itu yang disuruh ke dokter dan psikiater untuk mengatasi masalah itu adalah saya, bukan mantan.. bahkan pernah saya dipanggil oleh papa mertua, mama mertua, didudukkan berempat dan waktu itu saya diceramahi.. km harus tetap berusaha, km harus lebih lama foreplaynya, dsb dsb.. intinya sayalah yang salah tidak peduli apa yang saya katakan) bagaimana jika anda yang diperlakukan seperti itu? coba anda jujur kepada diri sendiri dan coba bayangkan jika anda diperlakukan seperti itu bagaimana..
meskipun waktu itu saya lumayan yakin dengan pengamatan saya bahwa mantanlah yang mengalami kelainan itu, saya tidak bisa benar2 100% yakin.. karena apa? karena saya TIDAK PERNAH berhubungan dengan wanita lain, jadi karena tidak ada pembandingnya, saya ga bisa dong menyimpulkan 100% bahwa mantanlah yang bermasalah, hanya satu hal yang saya pegang, bahwa saya merasa organ saya tidak bermasalah apa2 kok.
saya baru bisa 100% menyimpulkan bahwa saya pria normal, setelah berbulan2 bercerai saya akhirnya mencoba dengan wanita lain, dan tidak ada masalah. (pengakuan jujur)
jadi kalau boleh saya jabarkan dalam poin2
- pasangan anda mempunyai masalah sehingga kehidupan sex anda nonexistent atau tidak ada
- pasangan anda malah menyimpulkan bahwa andalah yang salah, andalah yang kurang berusaha, tidak peduli dengan segala pembelaan atau penjelasan anda, bahwa yang bermasalah adalah dia
- pasangan anda dan keluarganya memandang anda rendah karena hal itu, menganggap anda adalah orang yang tidak mau berusaha dsb2
- pasangan anda lantas karena tidak ada kehidupan sex, ya jelas tidak ada keturunan, dan ketika dia ditanya oleh keluarga/temannya mereka menjadi malu, dan karena mereka malu, mereka semakin gencar menyalahkan saya
- meskipun mengalami segala perlakuan seperti itu, saya tetap bisa menjaga perasaan saya, saya SAMASEKALI TIDAK PERNAH TERPIKIR untuk selingkuh atau mencoba dengan wanita lain atau apa, selalu berlaku baik dan menghormati pasangan
- dalam keadaan seperti itu, pasangan semakin tidak mau bertemu dengan saya, dia selalu pergi pagi, pulang malam, dan selalu mencari2 alasan untuk bisa berada diluar rumah
- Suatu ketika, pasangan saya berkata didepan saya, bahwa dia tidak lagi cinta dengan saya
- ditambah lagi akhirnya dia juga bilang bahwa dia tidak bisa membayangkan masa depan bersama dengan saya
- akhirnya demi kebahagiaan mantan saya, saya memberikan pilihan kepadanya, mau terus? atau mau mencoba memperbaiki, dengan pengertian, bahwa jika tidak ada pertanyaan itu, maka mantan TIDAK AKAN PERNAH BERANI BERPIKIR TENTANG BERCERAI karena tidak berani melawan papanya (papanya katholik kolot banget, kaku)
- singkat kata, setelah 3 bulan berpikir, dia akhirnya memberikan jawaban bahwa dia ingin bercerai. dan ketika menghadapi ayahnya, SAYA BILANG BAHWA SAYALAH YANG MENGINGINKAN PERCERAIAN ITU. karena mantan tidak akan pernah berani bilang dialah yang ingin bercerai
- demikian dalam waktu2 penuh penderitaan, depresi dan tekanan karena menunggu jawaban dari mantan, dan segala kehancuran hati ketika menghadapi keluarga mantan dan keluarga saya, ketika mengurus perceraian, SAYA SAMASEKALI TIDAK PERNAH TERPIKIR SEDIKITPUN UNTUK DIRI SAYA SENDIRI, entah membayangkan nanti kalau sudah bercerai bisa mencari pasangan baru lagi lah, atau mungkin saya bisa terbebas lagi lah, atau mungkin saya akhirnya bisa berhubungan sex lagi lah atau apa.. TIDAK PERNAH. WAKTU ITU SEGALA PEMIKIRAN DAN PERASAAN DAN HATI SAYA ADALAH UNTUK KEBAHAGIAAN MANTAN SAYA..
nah, setelah anda menelisik poin2 diatas, apakah anda masih bisa menyimpulkan bahwa saya mengambil jalan yang mudah? apakah saya sudah jujur, terbuka, sudah cukup berusahakah?
apakah anda masih mau berkata kepada saya hal2 ini?
klo untuk kasus perceraian sih itu kan harus rembuk dengan keluarga besar jg tetap keputusan di kita. gmn caranya jgn smpe cerai.
klo gk salah sih, cewe untuk menggugat cerai pria..agk susah dikabulkan klo tidak ada masalah dengan prianya. jd, kan anda bs bertahan. knp harus diceraikan klo anda benar2 cinta/sayang dengan dia. bukan masalah kebahagiaan dirinya, tp menjaga janji kita dengan TUHAN."jika setelah membaca cerita saya anda masih menganggap bahwa saya bersalah.. yah, saya cuma bisa berkata.. saya tidak peduli, terserah anda mau berpikir apa tentang saya, mau menghakimi atau menilai saya seperti apa. saya tidak akan pernah menyesal melakukannya, karena saya tahu saya telah melakukan yang terbaik, jika saya dipanggil nanti, atau sekarangpun oleh Tuhan, dan disuruh mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan itu, saya akan dengan senang hati mempertanggungjawabkannya.
maaf jika saya emosi.. capek mendengar orang2 bicara dan selalu menyimpulkan bahwa orang bercerai itu adalah karena memilih untuk melakukan hal yang gampang saja..
[Edit admin: Mohon maaf beberapa kalimat kami edit karena selain tidak relevan dengan topik, Jodoh Kristen tidak mengarahkan diri ke konseling atau sex tips karena sebagian besar anggota belum menikah. Terima kasih.]
21 September 2015 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 September 2015
mkasdnya gini, mas bro...
bukan menjajal pd saat pacaran..tp, mencari jawaban dr si cewe..antisipasi kedepannya, seperti apa.
..seenggaknya dikomunikasikan..
ya, klo sdh dhadapkan dengan masalah seperti itu memang sulit sih..klo karakter asli si cewe baru ketauan setelah menikah. apalagi klo gk da yg dukung dan percaya sm kita.
ya, sy sih gk bilang salah atau nggak..wlpn secara halus mngkin dbaca bgitu..
tp dr inti yg sy baca..bro benad sudah memberi jalan ke perceraian itu, dengan bilang ke ortunya.
dan itu adalah suatu kebohongan juga...dan apa salah bro benad untuk bertahan dan tidak bilang ke ortunya?
sekali lagi, maaf bro benad klo bro benad emosi...
sy cm bs mnyampaikan , apa yg bs sy sampaikan saja...
klo memang bro benad tidak menyesal dan sudah melakukan yg terbaik..
yap, tanggung jawab bro benad nanti dengan TUHAN...bukan dengan saya.
salam damai..
[Edit admin: Mohon maaf beberapa kalimat kami edit karena selain tidak relevan dengan topik, Jodoh Kristen tidak mengarahkan diri ke konseling atau sex tips karena sebagian besar anggota belum menikah. Terima kasih.]
BERNARD249 tulis:
err..
komunikasi? masalah sex? masalah vaginismus?
bagaimana caranya komunikasi hal itu sebelum menikah? mau dicoba dijajal dulu? ga bisa bro, si mantan sendiri juga ga tahu dia punya masalah itu sebelum malam pertama..
komunikasi setelah menikah? wah sudah 1001 cara saya coba bro.. dari saya tunjukkan artikel di internet, saya jelaskan gejala2nya, saya jelaskan solusi2nya, saya jelaskan pengobatannya seperti apa.. jawabannya? dia tidak merasa bahwa dialah yang mengalami masalah.. dan anda percaya tidak, waktu itu yang disuruh ke dokter dan psikiater untuk mengatasi masalah itu adalah saya, bukan mantan.. bahkan pernah saya dipanggil oleh papa mertua, mama mertua, didudukkan berempat dan waktu itu saya diceramahi.. km harus tetap berusaha, km harus lebih lama foreplaynya, dsb dsb.. intinya sayalah yang salah tidak peduli apa yang saya katakan) bagaimana jika anda yang diperlakukan seperti itu? coba anda jujur kepada diri sendiri dan coba bayangkan jika anda diperlakukan seperti itu bagaimana..
meskipun waktu itu saya lumayan yakin dengan pengamatan saya bahwa mantanlah yang mengalami kelainan itu, saya tidak bisa benar2 100% yakin.. karena apa? karena saya TIDAK PERNAH berhubungan dengan wanita lain, jadi karena tidak ada pembandingnya, saya ga bisa dong menyimpulkan 100% bahwa mantanlah yang bermasalah, hanya satu hal yang saya pegang, bahwa saya merasa organ saya tidak bermasalah apa2 kok.
saya baru bisa 100% menyimpulkan bahwa saya pria normal, setelah berbulan2 bercerai saya akhirnya mencoba dengan wanita lain, dan tidak ada masalah. (pengakuan jujur)
jadi kalau boleh saya jabarkan dalam poin2
- pasangan anda mempunyai masalah sehingga kehidupan sex anda nonexistent atau tidak ada
- pasangan anda malah menyimpulkan bahwa andalah yang salah, andalah yang kurang berusaha, tidak peduli dengan segala pembelaan atau penjelasan anda, bahwa yang bermasalah adalah dia
- pasangan anda dan keluarganya memandang anda rendah karena hal itu, menganggap anda adalah orang yang tidak mau berusaha dsb2
- pasangan anda lantas karena tidak ada kehidupan sex, ya jelas tidak ada keturunan, dan ketika dia ditanya oleh keluarga/temannya mereka menjadi malu, dan karena mereka malu, mereka semakin gencar menyalahkan saya
- meskipun mengalami segala perlakuan seperti itu, saya tetap bisa menjaga perasaan saya, saya SAMASEKALI TIDAK PERNAH TERPIKIR untuk selingkuh atau mencoba dengan wanita lain atau apa, selalu berlaku baik dan menghormati pasangan
- dalam keadaan seperti itu, pasangan semakin tidak mau bertemu dengan saya, dia selalu pergi pagi, pulang malam, dan selalu mencari2 alasan untuk bisa berada diluar rumah
- Suatu ketika, pasangan saya berkata didepan saya, bahwa dia tidak lagi cinta dengan saya
- ditambah lagi akhirnya dia juga bilang bahwa dia tidak bisa membayangkan masa depan bersama dengan saya
- akhirnya demi kebahagiaan mantan saya, saya memberikan pilihan kepadanya, mau terus? atau mau mencoba memperbaiki, dengan pengertian, bahwa jika tidak ada pertanyaan itu, maka mantan TIDAK AKAN PERNAH BERANI BERPIKIR TENTANG BERCERAI karena tidak berani melawan papanya (papanya katholik kolot banget, kaku)
- singkat kata, setelah 3 bulan berpikir, dia akhirnya memberikan jawaban bahwa dia ingin bercerai. dan ketika menghadapi ayahnya, SAYA BILANG BAHWA SAYALAH YANG MENGINGINKAN PERCERAIAN ITU. karena mantan tidak akan pernah berani bilang dialah yang ingin bercerai
- demikian dalam waktu2 penuh penderitaan, depresi dan tekanan karena menunggu jawaban dari mantan, dan segala kehancuran hati ketika menghadapi keluarga mantan dan keluarga saya, ketika mengurus perceraian, SAYA SAMASEKALI TIDAK PERNAH TERPIKIR SEDIKITPUN UNTUK DIRI SAYA SENDIRI, entah membayangkan nanti kalau sudah bercerai bisa mencari pasangan baru lagi lah, atau mungkin saya bisa terbebas lagi lah, atau mungkin saya akhirnya bisa berhubungan sex lagi lah atau apa.. TIDAK PERNAH. WAKTU ITU SEGALA PEMIKIRAN DAN PERASAAN DAN HATI SAYA ADALAH UNTUK KEBAHAGIAAN MANTAN SAYA..
nah, setelah anda menelisik poin2 diatas, apakah anda masih bisa menyimpulkan bahwa saya mengambil jalan yang mudah? apakah saya sudah jujur, terbuka, sudah cukup berusahakah?
apakah anda masih mau berkata kepada saya hal2 ini?
jika setelah membaca cerita saya anda masih menganggap bahwa saya bersalah.. yah, saya cuma bisa berkata.. saya tidak peduli, terserah anda mau berpikir apa tentang saya, mau menghakimi atau menilai saya seperti apa. saya tidak akan pernah menyesal melakukannya, karena saya tahu saya telah melakukan yang terbaik, jika saya dipanggil nanti, atau sekarangpun oleh Tuhan, dan disuruh mempertanggungjawabkan apa yang telah saya lakukan itu, saya akan dengan senang hati mempertanggungjawabkannya.
maaf jika saya emosi.. capek mendengar orang2 bicara dan selalu menyimpulkan bahwa orang bercerai itu adalah karena memilih untuk melakukan hal yang gampang saja..
21 September 2015 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 September 2015
sabar..sabar..
BERNARD249 tulis:
err..
komunikasi? masalah sex? masalah vaginismus?
....maaf jika saya emosi.. capek mendengar orang2 bicara dan selalu menyimpulkan bahwa orang bercerai itu adalah karena memilih untuk melakukan hal yang gampang saja..
24 September 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
21 September 2015
Sebenarnya Anda tidak harus menjelaskan sedetail itu apa yg terjadi agar org lain memahami. Menceritakan kembali akan membuat rasa yg tidak nyaman kecuali Anda sdh siap menceritakannya. Menurut saya apa yg Anda sampaikan sebenarnya sangatlah pribadi. Anda sudah berusaha dgn sgt kuat agar org lain memahami dgn menjelaskan hingga sedemikian lengkapnya jadi saran saya cukuplah sudah menggali ingatan masa lalu. Anda akan butuh energi lg u/ mengatasi 'rasa' yg Anda rasakan sekarang. Salam.
21 September 2015 diubah oleh KATHARINA781
-
21 September 2015
Mau nimbrung dikit... heeheheh smga tdk salah nyambung....soal duda dan janda... sy cmn mw berkomentr dikit tidak semua orng menginginkn atau berharap pada akhirx hrus mnyandang glar duda ataupun janda..untuk saat ini mungkin merka tpi pada akhirx pun kita akan mengalami hal seperti itu...untuk memilih bercerai jg pasti susah tpi mau bgaimana lagi mrka juga mau bahagia mngkin ini jalan trbaik maupn trburuk. Ksmpulanx saya suka duda hhahhahahahahahahahahahahahaha fighting untuk kalian...
-
21 September 2015
1. apakah buat temen2 status janda/duda itu perlambang kegagalan besar sedikit menyerupai dosa besar, karna tidak komit dengan janji pernikahan dihadapan Tuhan?
ga bisa komen dosa besar/kecil,saya bukan Tuhan jadi ga bisa menyimpulkan/menghakimi
2. menurut kalian, janda/duda bercerai pantaskah menikah kembali?
semua orang berhak bahagia,kalau memang menikah lagi membuat dia bahagia,lakukan.
3.seandainya ada yg dapat dilakukan si janda/duda tersebut untuk diterima utuh bukan dicap sebagai produk gagal, menurut kalian apa yg bisa mereka perbuat?
yg cap produk gagal siapa?
trus apa hak mereka menghakimi kamu
apa mereka yg kasih kamu+anakmu makan?
jalani hidup spt biasa,meskipun emang pernah gagal berumah tangga bukan berarti hidup kamu gagal trus stuck di situ kan....
HENI141 tulis:
hi temen2 jk... newbie nich aku, tp lgsg kepo sama pandangan kristiani tenteng status janda/duda. Dikehidupan nyata udah ak rasainlah asam, manis, pahit smp tawarnya pandangan orang tentang status janda. Sekarang ak mau nanya nich, padangan temen2 disini tentang:
1. apakah buat temen2 status janda/duda itu perlambang kegagalan besar sedikit menyerupai dosa besar, karna tidak komit dengan janji pernikahan dihadapan Tuhan?
2. menurut kalian, janda/duda bercerai pantaskah menikah kembali?
3. seandainya ada yg dapat dilakukan si janda/duda tersebut untuk diterima utuh bukan dicap sebagai produk gagal, menurut kalian apa yg bisa mereka perbuat?
Buat ak sendiri, ketika awal2 perceraianku ak sempat menutup diri dari kehidupan sosial termasuk didlmnya lingkungan gereja. Aku sendiri menilai diriku gagal, karna harapanku hanya maut yang memisahkan kami. Belum lagi omongan orang yg bikin makin puyeng.
Tapi waktu berlalu, masa pemulihan usai sudah. Musibah ini harus jadi berkat. Dan aku harus membuktikan bahwa dengan status apapun semua orang tetap berkesempatan berprestasi. Ini semua bukan berarti aku membenarkan perceraian, tapi ketika memang perceraian itu terjadi... kita tidak berhak menghakimi. Udah hakim di pengadilan yg mewakili .
Itu sich pandangan aku, klo menurut kalian gimana?
-
21 September 2015
Jika janda or duda ditinggal meninggal dunia oleh pasangan..gk masalah..yg masalah janda duda dan msh punya anak.. lebih ribet utk ke jenjang pernikahan..apalg dlm.gereja katolik..
-
21 September 2015
Sabar... sabar semuanya...
Gw jadi ngerasa salah nich, bikin topik ini.
Yg jelas sebagai org yg memutuskan untuk bercerai,
saya tidak pernah membenarkan pilihan tersebut.
Dan biarlah kehidupan kami sekarang sbg seorang janda/duda/single parent,
menjadi bentuk pertanggungjawaban kami atas keputusan tersebut.
Yuk kita saling menguatkan satu sama lain dlm Kasih Kristus,
semoga kegagalan pernikahan yg saya maupun temen2 alami disini
mjadi pembelajaran buat temen2 lain juga,
supaya tidak salah melangkah seperti saya.
Tuhan memberkati kita smua
-
21 September 2015
HENI141 tulis:
Sabar... sabar semuanya...
Gw jadi ngerasa salah nich, bikin topik ini.
Yg jelas sebagai org yg memutuskan untuk bercerai,
saya tidak pernah membenarkan pilihan tersebut.
Dan biarlah kehidupan kami sekarang sbg seorang janda/duda/single parent,
menjadi bentuk pertanggungjawaban kami atas keputusan tersebut.
Yuk kita saling menguatkan satu sama lain dlm Kasih Kristus,
semoga kegagalan pernikahan yg saya maupun temen2 alami disini
mjadi pembelajaran buat temen2 lain juga,
supaya tidak salah melangkah seperti saya.
Tuhan memberkati kita smua
anda ga bersalah apa2 kok
kan seperti yang sudah saya sampaikan, bahwa ini adalah perkara yang sangat kompleks, memang tidak mudah untuk menilai tentang hal perceraian dalam konteks agama.. dibutuhkan kebijaksanaan memang..
pesan saya mungkin satu yah, tidak ada orang yang ingin bercerai, jadi jangan lantas dengan mudah keluar kata2 yang menyalahkan orang yang bercerai, itu saja sih..
ini saya tidak membela semua orang yang bercerai loh ya, di dunia ini, pasti ada juga orang yang bercerai dengan alasan yang salah, seperti yang sering diungkapkan disini misalnya, untuk cari jalan keluar yang gampang. menikah, merasa ga cocok, tidak ada usaha memperbaiki, lantas bercerai untuk tujuan mencari pasangan baru, memang jika keadaannya seperti itu, anda bisa memprotes keabsahan janji suci mereka di altar, tapi dalam kenyataannya juga, pasti ada perceraian yang dilakukan karena alasan2 yang kuat yang membuat pernikahan itu tidak lagi sebagai bait suci gereja dan tidak ada cara lain yang dapat dilakukan sejauh mata memandang dan otak berpikir..
-
21 September 2015
Ini topiknya tentang:
1) Pandangan mu (manusia) terhadap janda/duda? Harus dicocokkan dengan Pandangan dari sisi Firman TUHAN.
2) Perceraian? Juga harus dicocokkan dengan Pandangan dari sisi Firman TUHAN.
3) Kedua hal di atas dicampuradukkan?
Kalau saya sih lebih suka membahas yang pertama saja dulu.
menurut saya:
1. Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas
2. Belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
3. Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda.
4. Peringatkanlah janda-janda itu agar mereka hidup dengan tidak bercela.
5. Janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu
21 September 2015 diubah oleh FLEMMING786
-
21 September 2015
Shalom,
Saya hanya mau comment sedikit. Yg masih single hati hati cari jodoh. Harus diplih dlm doa. Yg udh jadi duda ato janda, tetep semangat dlm menjalani hidup ke depan. Tetap berdoa n berusaha utk mendapat pasangan kembali yg lebih baik. Semoga yg baca comment saya bermanfaat... Tuhan Yesus sayang single, janda dan duda. B2b.
-
21 September 2015
Hi semua, terkadang kita dipilih dan bukan memilih. Saya rasa tidak ada kebanggaan buat mereka yang bercerai dalam kehidupan mereka. Kekristenan memang menentang perceraian, tapi apakah ada pasangan yang sengaja menceraikan diri? Terkadang orang hanya bisa menghakimi salah satu pihak tapi perlu diketahui apabila terjadi perselisihan dalam rumah tangga, ini adalah kesalahan dua belah pihak, adakah ada diantara member semua yang sanggup menjadi hakim utk mereka yg bercerai ? Apakah seorang pendeta juga boleh menjadi hakim, perlu diingat bahwa berumah tangga adalah firman Tuhan juga,
-
21 September 2015
Please...kalian jgn menghakimi kami janda/duda cerai hidup
Taukah kalian bagaimana rasanya dihakimi begini?
Utk kasus saya, kan saya sdh bilang saya jatuh kedalam dosa krn saya sdh bercerai..SAYA MEMANG LELAH...buat kalian mungkin kelelahan saya itu dianggap sinis atau dianggap enteng....
Saya maklum ..sebab saya tau kalian tdk mengalaminya..sebab kalian tdk pernah alami menderitanya mengandung seorang diri tanpa suami, betapa sakitnya hati saat tetangga mencemooh bahkan saudara seiman di gereja pun mencibir..bgmn rasanya mencari nafkah sendiri dlm kondisi hamil tua..bahkan hrs melahirkan seorang diri tanpa suami, merasakan masuk ruang ICU krn pendarahan hebat saat melahirkan, kejang kejang sendirisendiri juga, lepas bersalin hrs segera cari nafkah lg utk anak..plus tuntutan saya tdk boleh sakit sebab bila saya sakit siapa yg mau rawat anak saya...sampai pada satu titik saya benar benar lelah..dimana suami saya a saya melahirkan...dmn suami ketika anak saya hrs imunisasi..dimana suami ketika anak belajar berjalan sampai skrg pun tdk ada...dan disitulah saya rasa jatuh dlm dosa besa yaitu saya memilih utk cerai saja, saya sembunyi dr Tuhan...lari dari Tuhan
Dan skrg? Skrg saya sedang bergumul..sebab saya tau langkah yg saya ambil sudah salah..saya menyesal..sangat menyesal (Tuhan Yesus tau persis hati saya skrg)
tp ya sudah tdk ada guna nya menyesali...yg berguna skrg adlh balik lagi ke jalurnya Tuhan, saya mau bertobat..please support saya dgn kata kata positif..jgn menuding apalagi menghukum
-
21 September 2015
Inlin : Jesus never leave u, justru Dia sedang menunggu kamu kembali pada Nya. Tetaplah hidup berharap pada Nya, ingat akan janji-janji Nya, jangan pernah berfikir bahwa hidup itu seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah, itu pemikiran yang salah, hidup itu anugerah yang Tuhan berikan, jadi kita harus syukuri pada waktu kita berada dalam kesusahan, dan juga harus bersyukur pada waktu kita berada dalam kesenangan. Selalu setia kepada Yesus dan Firman Tuhan.
Mulai ampuni suami kamu, itu yang paling penting, karena kasih itu lah kamu hidup sampai sekarang. Berdoa dan merendahkan diri di hadapan Tuhan, karena Tuhan Yesus sendiri yang mengajarkan kita untuk berbuat kasih.
JBU.. Semoga memberkati
-
21 September 2015
" Tiada Yg Mustahil Bagi Orang Percaya "
-
21 September 2015
@inlin: hidup berjalan terus, tetap semangat sist.. Yg sdh terjadi buat pembelajaran aja, sekarang lihat ke depan. Beda pendapat jangan dijadikan beban. Mengampuni suami bagus, tp lebih penting lg berdamai dg diri sendiri.. Manusia mmg ngga tau isi hati sist inlin, cuma Tuhan yg tau dalamnya hati manusia.