Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Share Pengalaman untuk Single Parents

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 25 dari 93    Ke halaman:  1  2  3  4  Selanjutnya Topik ditutup

  • SHINTYA177

    9 September 2015

    Sahabat,

    Di kehidupan sehari- hari pastinya kita banyak menemukan saudara saudara kita yang yang menjadi singel parents.

    Di topik ini saya berharap para singel parents baik wanita maupun pria yang menjadi singel parents karena pasangan meninggal atau pun karena perceraian,

    dapat berbagi pengalaman bagaimana menjalani kehidupan sbg singel parents seperti mengasuh anak, atau di kehidupan masyarakat dengan status tsb.

    Bagaimana juga seorang singel parents  dpt membuka diri dgn sebuah hubungab yang baru, serta tantangannya  ( anak, keluarga?)

    Buat sahabat yang yg memiliki pengalaman di asuh oleh singel parents juga dapat share pengalamannya.

  • LIA173

    9 September 2015

    nompang nyimak city:-D hehehe

  • SHINTYA177

    9 September 2015

    NENG LIA,

    Kalau mau share juga boleh.. misalkan pengalaman teman yang di asuh oleh singel parent atau punya pengalaman lainnya..

    LIA173 tulis:

    nompang nyimak city:-D hehehe

  • FLEMMING786

    9 September 2015

    Ibu saya single parent, karenanya saya selalu telpon tiap minggu minimal sekali.

    Bagi yang single parent dan masih usia produktif, kerja yang benar di jalur yang benar. Jangan korupsi.

  • MEY166

    9 September 2015

    City...

    Mau berbagi cerita tentang kakak kesayangan dan  kebanggaanku yang udah hampir 5 tahun di tinggal suami (ke rumah Bapa)

    Awal ditinggal, kakak ku yang masih dalam suasana duka dan sedih luar biasa harus bekerja keras sebagai buruh pabrik tekstil utk menghidupi ke 3 anaknya yg masih kecil. Anak pertama saat itu kelas 2 SMP, kedua 5 SD dan paling kecil 2 tahun.

    Dari bangun subuh menyiapkan makanan utk anak2nya, pulang kerja jam 10 malam masih harus beres2 rumah termasuk cuci pakaian dulu baru bisa tidur sekitar jam 12. Begitu setiap hari.

    Ajaibnya dia jarang mengeluh, dan puji Tuhan semua di cukupkan oleh Tuhan dengan caraNYA yang luar biasa.

    Saat ini anaknya yang paling besar sudah lulus SMK, yang kedua baru masuk SMU dan yang paling kecil sudah masuk SD.

    Satu-satunya kesedihan yang sering aku lihat di wajahnya hanya ketika ada acara kumpul keluarga (pesta)

    Saat semua saudara berdampingan dengan pasangannya, dia yang sendiri harus berusaha tersenyum. padahal aku tahu hatinya memendam rasa sedih yang mendalam.

    Sampai saat ini, entah karena tidak mau atau karena tidak punya waktu, aku belum melihat ada tanda-tanda kalau dia akan membuka hati untuk suatu  hubungan baru.

    Jadi buat para single parent.. Jangan takut Tuhan pasti cukupkan apa yang kita butuhkan.

    Tetap berdoa, bekerja dan semangat seperti kakak ku. :-)

  • SHINTYA177

    9 September 2015

    Ito

    Apa yang menjadi perbedaan saat diasuh lengkap dan seorang ibu singel parents

    Salam Kasih,

    Shintya

    FLEMMING786 tulis:

    Ibu saya single parent, karenanya saya selalu telpon tiap minggu minimal sekali.

    Bagi yang single parent dan masih usia produktif, kerja yang benar di jalur yang benar. Jangan korupsi.

  • SHINTYA177

    9 September 2015

    Thanks buat sharingnya.

    Seorang Singel parents.. pastinya di cukupkan oleh Tuhan Yesus.

    Belajar dari kakakmu seorang wanita mandiri. Luar biasa.

    Doaku semua akan diberikan indah pada waktuNya.

    Sampaikan salam hormat dan cemungutt untuk kakakmu.

    Salam kasih

    Shintya

    ]

    MEY166 tulis:

    City...

    Mau berbagi cerita tentang kakak kesayangan dan  kebanggaanku yang udah hampir 5 tahun di tinggal suami (ke rumah Bapa)

    Awal ditinggal, kakak ku yang masih dalam suasana duka dan sedih luar biasa harus bekerja keras sebagai buruh pabrik tekstil utk menghidupi ke 3 anaknya yg masih kecil. Anak pertama saat itu kelas 2 SMP, kedua 5 SD dan paling kecil 2 tahun.

    Dari bangun subuh menyiapkan makanan utk anak2nya, pulang kerja jam 10 malam masih harus beres2 rumah termasuk cuci pakaian dulu baru bisa tidur sekitar jam 12. Begitu setiap hari.

    Ajaibnya dia jarang mengeluh, dan puji Tuhan semua di cukupkan oleh Tuhan dengan caraNYA yang luar biasa.

    Saat ini anaknya yang paling besar sudah lulus SMK, yang kedua baru masuk SMU dan yang paling kecil sudah masuk SD.

    Satu-satunya kesedihan yang sering aku lihat di wajahnya hanya ketika ada acara kumpul keluarga (pesta)

    Saat semua saudara berdampingan dengan pasangannya, dia yang sendiri harus berusaha tersenyum. padahal aku tahu hatinya memendam rasa sedih yang mendalam.

    Sampai saat ini, entah karena tidak mau atau karena tidak punya waktu, aku belum melihat ada tanda-tanda kalau dia akan membuka hati untuk suatu  hubungan baru.

    Jadi buat para single parent.. Jangan takut Tuhan pasti cukupkan apa yang kita butuhkan.

    Tetap berdoa, bekerja dan semangat seperti kakak ku. :-)

  • SHINTYA177

    10 September 2015

    Pada kemana neh  para singel parent di JK?

    Yuk kita berbagi

    .

  • FLEMMING786

    10 September 2015

    Kalau keberadaan ayah atau bapak biasanya lebih memberikan kontribusi menanamkan prinsip hidup, integritas dan contoh positif kepada anak-anaknya. Sedangkan kalau Ibu lebih memberikan kontribusi dalam bentuk doa-doa ibu.

    Perbedaannya, ketika figur ayah sudah absen, maka seorang anak laki-laki harus SEGERA cepat belajar sendiri.

    SHINTYA177 tulis:

    Ito

    Apa yang menjadi perbedaan saat diasuh lengkap dan seorang ibu singel parents

    Salam Kasih,

    Shintya

    FLEMMING786 tulis:

    Ibu saya single parent, karenanya saya selalu telpon tiap minggu minimal sekali.

    Bagi yang single parent dan masih usia produktif, kerja yang benar di jalur yang benar. Jangan korupsi.

  • SHINTYA177

    10 September 2015

    Terima kasih untuk sharingnya Ito...

    ]

    FLEMMING786 tulis:

    Kalau keberadaan ayah atau bapak biasanya lebih memberikan kontribusi menanamkan prinsip hidup, integritas dan contoh positif kepada anak-anaknya. Sedangkan kalau Ibu lebih memberikan kontribusi dalam bentuk doa-doa ibu.

    Perbedaannya, ketika figur ayah sudah absen, maka seorang anak laki-laki harus SEGERA cepat belajar sendiri.

  • VINCENSIA931

    11 September 2015

    @MEY166

    Terimakasih sharingnya, semoga kakakmu senantiasa diberikan kesehatan ya.

    OOT

    @FLEMMING,

    Saran saya selagi kamu memiliki waktu sering2lah menelpon ibumu.

    Agar kelak kamu tidak menyesal suatu saat. Hiburan orang tua yang sejati adalah anak-anaknya, meski terkadang sang anak hanya bisa mengirimkan suaranya saja.

    BTT :

    Saya ingin sharing apa yang pernah ayah saya katakan pada saya 2,5 tahun yang lalu saat kakak saya meninggal.

    "Siapapun tahu bahwa pada saat ini kamu belum siap untuk menjalani ini sendirian, merawat anak itu, membiayai pendidikannya dan mendampingi anak itu. Tapi kamu harus yakin dan percaya segala sesuatunya sudah Tuhan atur, DIA akan senantiasa berikan jalanNYA, kamu tinggal menjalani saja."

    Resiko belum menikah sudah merawat anak alm kakak seperti anak sendiri adalah pernah pada saat PDKT, dia meragukan anak itu adalah keponakan saya, dia merasa anak itu adalah anak saya. Dan akhirnya hubungan PDKT itu tidak bagus. Ya sudah saya anggap memang tidak berjodoh dengan dia dan hidup masih harus diteruskan. Yang saya sadari adalah anak itu tidak boleh dianggap menjadi batu sandungan dalam mencari jodoh saya, namun anak itu adalah berkat yang diberikan oleh Tuhan Yesus untuk saya lebih dan lebih belajar memahami cinta kasihNYA.

    Jadi tetap semangat buat para single parent, tetap jalani hari2mu dengan penuh semangat. Ingat hari-hari itu terlalu indah untuk diburamkan. Karena Tuhan Yesus senantiasa menyertai. GBU.

  • SHINTYA177

    11 September 2015

    Thanks untuk sharingnya.

    Saya sependapat dengan kamu bahwa semua indah pada waktu Nya.

    Bersyukur kamu diberikan kesempatan untuk merawat keponakan mu, suatu hal yang membawa kebaikan.

    TUHAN YESUS MEMBERKATI.

    KEEP SPIRIT

    VINCENSIA931 tulis:

    @MEY166

    Terimakasih sharingnya, semoga kakakmu senantiasa diberikan kesehatan ya.

    OOT

    @FLEMMING,

    Saran saya selagi kamu memiliki waktu sering2lah menelpon ibumu.

    Agar kelak kamu tidak menyesal suatu saat. Hiburan orang tua yang sejati adalah anak-anaknya, meski terkadang sang anak hanya bisa mengirimkan suaranya saja.

    BTT :

    Saya ingin sharing apa yang pernah ayah saya katakan pada saya 2,5 tahun yang lalu saat kakak saya meninggal.

    "Siapapun tahu bahwa pada saat ini kamu belum siap untuk menjalani ini sendirian, merawat anak itu, membiayai pendidikannya dan mendampingi anak itu. Tapi kamu harus yakin dan percaya segala sesuatunya sudah Tuhan atur, DIA akan senantiasa berikan jalanNYA, kamu tinggal menjalani saja."

    Resiko belum menikah sudah merawat anak alm kakak seperti anak sendiri adalah pernah pada saat PDKT, dia meragukan anak itu adalah keponakan saya, dia merasa anak itu adalah anak saya. Dan akhirnya hubungan PDKT itu tidak bagus. Ya sudah saya anggap memang tidak berjodoh dengan dia dan hidup masih harus diteruskan. Yang saya sadari adalah anak itu tidak boleh dianggap menjadi batu sandungan dalam mencari jodoh saya, namun anak itu adalah berkat yang diberikan oleh Tuhan Yesus untuk saya lebih dan lebih belajar memahami cinta kasihNYA.

    Jadi tetap semangat buat para single parent, tetap jalani hari2mu dengan penuh semangat. Ingat hari-hari itu terlalu indah untuk diburamkan. Karena Tuhan Yesus senantiasa menyertai. GBU.

  • YOHANA634

    11 September 2015

    aku punya pengalaman seperti kakaknya Mei...bedanya aku pny anak 1. umurku di tinggal suami (meninggal) pd usia 32 thn...secara mental g siap...anakku juga msh tk waktu itu...Kalo bukan krn Tuhan, dan sentuhan tangan anakku mgkn rasanya ingin ikut mati aja...tp aku ingat anakku ...siapa yang akan merawat dan membesarkannya....apalagi kami jauh merantau ke tanah Papua...saudara jauh di sumatera dan jawa sana. Bapa mamaku juga sdh g ada...Hanya Tuhan tempatku bernaung, Kalo ingat pesawat yg jatuh , rasanya pilu skali hati ini...karena area Papua rawan kecelakaan pesawat.  Terkadang hati pilu saat acara kumpul2 keluarga...minder...ingat suami yg selalu sayang, perhatian akan kami sdh tdk menemani...terkadang ada rasa sedih yg berusaha ku tanam dalam2...tapi justru membuat sesak didada...4, menjelang 5 thn berlalu...ada rasa kosong, sepi mengganggu...ada kerinduan utk di lindungi, disayang, diperhatikan...maklum usia msh produktif. Mencoba bergabung dgn Jk...berharap ketemu orang yg tulus, tepat utk mengisi hari2 kami...menerima anakku dan mau melangkah bersamaku sampai hari tua...

    Pernah sekali ketemu dgn member ...tp sayang dia mengecewakan...motifasinya jahat...hanya mengambil keuntungan...tanpa ada komitmen yg jelas. Biarlah...berlalu...mgkn blm ketemu saja...lelah sdh kakiku melangkah...letih sdh aku berharap...Terkadang aku berdoa pd Tuhan...knapa berat skali...Ohhhh...maaf jd curhat nih...ah g papah...hanya untuk berbagi bagi sahabat....Single Parent itu g enak...capek, kalau ada temen berbagi sungguh senangnya....Kita jadi menghargai hidup kalo kita pernah kehilangan orang yang kita cintai...

    Menghargai cinta yg datang,  dan kecewa bila kita sdh sungguh2, yg datang hanya main2...sdh membuka hati, membuka pintu rumah, berkorban waktu, perhatian, hmmm kecewa digantung2 tanpa ada kejelasan...Maaf untuk sahabat yg kirim sinyal blm sya respon karna saya blm memperpanjang keanggotaan saya...Kadang saya berpikir...ini orang2 serius k atau sekedar main2 saja...hmmm g taulah....

  • SELY912

    11 September 2015

    Aku jg punya prngalaman yg sm dgn sis Yohana, di tinggal suami [meninggal] thn 2006, disaat anakku msh kecil berumur 2 thn.. Spt lagu Anang "Separuh Jiwaku pergi"...

    Hari2 pertama menjalani hidup tanpa suami, terasa berat banget.. Hidup terasa sepi, gk ada teman sharing, utk berbagi suka N duka.. Dan Semua hrs di kerjakan  sendiri.. Tp itu membtku menjadi wanita yg mandiri..

    Puji Tuhan jg aku bekerja, jd pikiran aku gak terlalu terfokus ke situ, krn pagi sampai sore di ktr, plg kermh ngurus anak.. seiring berjalannya wkt, lambat laun sedih itu akhirnya pelan2 mulai hilang, tp ya kdg msh ingat jg sih sm suami, klu pas lg sendiri.. namanya jg belahan jiwa..

    Yang paling terasa berat itu, klu anak sakit.. itu benar2 terasa sendiri banget rasanya menanggung beban hidup ini.. walaupun itu ada klg yg menemani, tp bedalah klu ada suami di di samping kita.. spt yg aku alami, setahun suamiku meninggal, anakku msk Rmh sakit.. wahhh disitu betul2 terasa banget rasanya sendiri memikul beban hidup ..

    Puji Tuhan jg keluarga  suamiku sangat care sm aku & anakku.. mrk begitu perhatian & menyayangi kami, jd aku merasa gak sendiri... kami akrab.. itulah jg yg mensupport aku ..

    skrg anakku sdh berumur 11 thn, dikit2 sdh bs diajak utk sharing..

    Ya itulah pengalaman aku, menjalani sbg single parents, selama 9 thn [nulisnya sambil mata berkaca2, mengingat masa2 yg lalu]...

    sungguh luar biasa penyertaan Tuhan dlm hidup kami.. Dia membantu & memampukan aku menjalani hidup sbg single parent slm 9 thn.... Thanks Lord..

    Semoga aku bs mendapatkan PH, yg bs menyayangi & mengasihi aku N anakku dgn tulus, mau menerima aku apa adanya, dan yg terutama dia takut Tuhan.. amin..

  • ACI151

    11 September 2015

    ttp semangatt utk ka yohana dan ka sely dan wanita2 super diluar sana yg mjd single parent. smg sllu bs mjd mommy terbaik utk anak2 drmh. utk jodoh,kt berdoa,berusaha,selebihnya Tuhan yg jwb.

    love you all para single parent :-)

  • YOHANA634

    11 September 2015

    ;-)

  • HUI203

    11 September 2015

    thx u ci Tya yg sdh mmbuka forum ini, ak mau share sdkit prjlanan hdupku.

    ak mngalami keterhilangan di usiaku 26th, wkt itu anakku usia 2 n 3thnan. sjak itu ak kmbali bkerja...mncari nafkah smbil mmbesarkan kedua putriku. awal keterhilangan sgat berat mrsa hdup dah berbeda, setiap kegrj melihat psgan muda, rasany ga kuat...knp Tuhan ijinkan ini terjadi pdku  tiap ada acra khusus pasutri , ak mnghindari u ikut, perasaanku sdh berbeda dgn mrk. namun bersyukur sy berada dikomunitas grj yg saling support & membangun satu sama lain,

    lbh mengaktifkan diri dipelayanan grj, perlahan ak dipulihkan scra emosi jiwa.

    sy bs ttap survive hgga saat ini , smua krn penyertaan n kemurahan Tuhan, sy hnya pegang 1 janji  Tuhan bhw Dia yg akan mnjadi Bapa buat janda2 n anak Yatim.

    Gb all

  • ANDRIANNA771

    11 September 2015

    setuju yang dibilang bang flemming

    forum dengan topik yang baik...

    share pengalaman pribadi cerai hidup tapi serasa menjalani cerai mati. setelah resign mengikuti suami tapi akhirnya dipulangkan juga ke orang tua setelah lahiran dan lose contact sampai sekarang. sakit, sedih dan kecewa yang dirasakan saat itu.

    Ga terbayangkan anak baru lahir suami menghilang beserta keluarganya dan pekerjaan pun sudah aq lepaskan demi mereka. menjadi seorang single parent ga pernah terlintas dalam pikiranq tapi keadaan memaksa aq harus terus berjuang buat anak.

    puji Tuhan 1 bulan umur anak aq dapat pekerjaan, walaupun terkadang perasaan iri melihat pasutri dan keluarga2 kecil yg bahagia. tapi apa boleh buat waktu terus berjalan dan tidak mungkin aq harus meratapi kesedihan ini. perlahan2 perekonomianq membaik walaupun ada rasa kecewa, sedih dan marah  tidak bisa mengasuh anak sepenuhnya selama bayi tapi aq harus bekerja keras demi masa depan kami.

    1 tahun anak aq, atasan aq meminta untuk mutasi kerjaan beda kota. saat itu aq sangat dilema selain aq butuh karir tapi aq juga butuh hidup bersama anakq. aq mau melihat langsung perkembangan dia. tapi apa boleh buat aq tetap harus berjuang demi dia juga. menjadi single parent sangat berat  aku jalani. dengan dorongan dan motivasi dari orang tua, saudara dan teman aq terima untuk mutasi kerja.

    dengan berat hati aq pindah kerja dan disaat itu juga suami dan keluarganya muncul untuk mengambil anakq. saat itu rasanya ingin pulang tapi sudah terima surat mutasi. puji Tuhan keluarga disana mempertahankan anak saya dan mereka pulang tanpa membawa anak saya.

    setelah bergabung di JK ternyata banyak yang mengalami single parent dan banyak memberikan motivasi untuk bertahan demi masa depan anak. Puji Tuhan sekarang sudah bisa menjalani single parent dengan penuh suka cita apalagi selama ditinggal anak saya tidak pernah menyusahkan orang disekelilingnya. Tuhan begitu baik buat hidupq dan anakq

  • SELY912

    11 September 2015

    Thanks dik ACI atas supportnya .. GBU

    ACI151 tulis:

    ttp semangatt utk ka yohana dan ka sely dan wanita2 super diluar sana yg mjd single parent. smg sllu bs mjd mommy terbaik utk anak2 drmh. utk jodoh,kt berdoa,berusaha,selebihnya Tuhan yg jwb.

    love you all para single parent :-)

  • MEY166

    11 September 2015

    Semangat Mba Yohana, mba Sely dan ci Hui ku sayang... Salam hormat dan bangga saya buat para wanita-wanita hebat luar biasa seperti kalian dan juga kaka saya.

    Percayalah, Tuhan telah menpersiapkan sesuatu yang indah untuk kalian semua.

    God Bless

    YOHANA634 tulis:

    aku punya pengalaman seperti kakaknya Mei...bedanya aku pny anak 1. umurku di tinggal suami (meninggal) pd usia 32 thn...secara mental g siap...anakku juga msh tk waktu itu...Kalo bukan krn Tuhan, dan sentuhan tangan anakku mgkn rasanya ingin ikut mati aja...tp aku ingat anakku ...siapa yang akan merawat dan membesarkannya....apalagi kami jauh merantau ke tanah Papua...saudara jauh di sumatera dan jawa sana. Bapa mamaku juga sdh g ada...Hanya Tuhan tempatku bernaung, Kalo ingat pesawat yg jatuh , rasanya pilu skali hati ini...karena area Papua rawan kecelakaan pesawat.  Terkadang hati pilu saat acara kumpul2 keluarga...minder...ingat suami yg selalu sayang, perhatian akan kami sdh tdk menemani...terkadang ada rasa sedih yg berusaha ku tanam dalam2...tapi justru membuat sesak didada...4, menjelang 5 thn berlalu...ada rasa kosong, sepi mengganggu...ada kerinduan utk di lindungi, disayang, diperhatikan...maklum usia msh produktif. Mencoba bergabung dgn Jk...berharap ketemu orang yg tulus, tepat utk mengisi hari2 kami...menerima anakku dan mau melangkah bersamaku sampai hari tua...

    Pernah sekali ketemu dgn member ...tp sayang dia mengecewakan...motifasinya jahat...hanya mengambil keuntungan...tanpa ada komitmen yg jelas. Biarlah...berlalu...mgkn blm ketemu saja...lelah sdh kakiku melangkah...letih sdh aku berharap...Terkadang aku berdoa pd Tuhan...knapa berat skali...Ohhhh...maaf jd curhat nih...ah g papah...hanya untuk berbagi bagi sahabat....Single Parent itu g enak...capek, kalau ada temen berbagi sungguh senangnya....Kita jadi menghargai hidup kalo kita pernah kehilangan orang yang kita cintai...

    Menghargai cinta yg datang,  dan kecewa bila kita sdh sungguh2, yg datang hanya main2...sdh membuka hati, membuka pintu rumah, berkorban waktu, perhatian, hmmm kecewa digantung2 tanpa ada kejelasan...Maaf untuk sahabat yg kirim sinyal blm sya respon karna saya blm memperpanjang keanggotaan saya...Kadang saya berpikir...ini orang2 serius k atau sekedar main2 saja...hmmm g taulah....

    11 September 2015 diubah oleh MEY166

  • SELY912

    11 September 2015

    Thanks ya dik Mey bt supportnya... Biarlah semua indah pd waktunya.. GBU too

    MEY166 tulis:

    Semangat Mba Yohana, mba Sely dan ci Hui ku sayang... Salam hormat dan bangga saya buat para wanita-wanita hebat luar biasa seperti kalian dan juga kaka saya.

    Percayalah, Tuhan telah menpersiapkan sesuatu yang indah untuk kalian semua.

    God Bless

  • SHINTYA177

    12 September 2015

    Yohana,

    Thanks buat Sharingnya.

    Wajar ketika perasaan sedih, kuatir dalam menjalani sebagai Singel Parent.

    Perasaan ingin di cintai dan mencintai <3 adalah kebutuhan dasar dari setiap manusia.

    Saya melihat  saat ini kamu sudah memasuki  tahun ke 5 dan rasa itu pasti ada.

    Kamu telah bergabung dengan JK sebagai salah satu wadah bertemu dengan sahabat yang seiman.

    Ketika kamu ingin Move on untuk memulai sesuatu perjalanan kasih, pastinya tidak akan mulus  dan Lurus seperti Jalan Tol.

    Pasti ada trauma  maupun pemikiran pemikiran yang panjang.

    Kamu sudah pernah mencoba dan mungkin belum menemukan orang yang tepat. Wajar..

    Tidak hanya kamu sendiri yang mengalaminya, banyak orang yang pernah mengalaminya.. termasuk saya.

    Jangan putus asa dan menutup diri, ketika   ternyata apa yang kita hadapi tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan,, Percaya Allah pasti memiliki alasan dan rencana tersendiri.

    So,.. berdoa untuk pasangan Hidup yang akan Tuhan berikan.

    Cepat atau lambat adalah waktunNYA. Tuhan. Kita hanya sebagai aktor/ aktris yang dipakai Tuhan untuk memainkan skenario yang disediakan.

    Berikan hidup kita kedalam TanganNYA, .. sabar dalam menantikannya dan Selamat Berproses.

    Kita di pilih menjadi wanita mandiri yang  Tuhan mampukan untuk dapat melewatinya . Tentunya dengan Pertolongan Kasih Tuhan.

    Keep Spirit.

    Tuhan Yesus Memberkati kamu dan anakmu juga ya.

    YOHANA634 tulis:

    aku punya pengalaman seperti kakaknya Mei...bedanya aku pny anak 1. umurku di tinggal suami (meninggal) pd usia 32 thn...secara mental g siap...anakku juga msh tk waktu itu...Kalo bukan krn Tuhan, dan sentuhan tangan anakku mgkn rasanya ingin ikut mati aja...tp aku ingat anakku ...siapa yang akan merawat dan membesarkannya....apalagi kami jauh merantau ke tanah Papua...saudara jauh di sumatera dan jawa sana. Bapa mamaku juga sdh g ada...Hanya Tuhan tempatku bernaung, Kalo ingat pesawat yg jatuh , rasanya pilu skali hati ini...karena area Papua rawan kecelakaan pesawat.  Terkadang hati pilu saat acara kumpul2 keluarga...minder...ingat suami yg selalu sayang, perhatian akan kami sdh tdk menemani...terkadang ada rasa sedih yg berusaha ku tanam dalam2...tapi justru membuat sesak didada...4, menjelang 5 thn berlalu...ada rasa kosong, sepi mengganggu...ada kerinduan utk di lindungi, disayang, diperhatikan...maklum usia msh produktif. Mencoba bergabung dgn Jk...berharap ketemu orang yg tulus, tepat utk mengisi hari2 kami...menerima anakku dan mau melangkah bersamaku sampai hari tua...

    Pernah sekali ketemu dgn member ...tp sayang dia mengecewakan...motifasinya jahat...hanya mengambil keuntungan...tanpa ada komitmen yg jelas. Biarlah...berlalu...mgkn blm ketemu saja...lelah sdh kakiku melangkah...letih sdh aku berharap...Terkadang aku berdoa pd Tuhan...knapa berat skali...Ohhhh...maaf jd curhat nih...ah g papah...hanya untuk berbagi bagi sahabat....Single Parent itu g enak...capek, kalau ada temen berbagi sungguh senangnya....Kita jadi menghargai hidup kalo kita pernah kehilangan orang yang kita cintai...

    Menghargai cinta yg datang,  dan kecewa bila kita sdh sungguh2, yg datang hanya main2...sdh membuka hati, membuka pintu rumah, berkorban waktu, perhatian, hmmm kecewa digantung2 tanpa ada kejelasan...Maaf untuk sahabat yg kirim sinyal blm sya respon karna saya blm memperpanjang keanggotaan saya...Kadang saya berpikir...ini orang2 serius k atau sekedar main2 saja...hmmm g taulah....

  • SHINTYA177

    12 September 2015

    Thanks Sely,

    9 tahun bukan waktu yang singkat untuk menjalani sebagai Singel  Parents.

    Walau  lagu mas Anang.. Separuh Jiwaku Hilang.. cuma percayalah.. suatu saat kamu pasti kan mendapatkan " Jodohku".. Mestinya ku tahu... ( hahaha knapa kayak muter lagu di radio ya).

    Mari bersyukur bahwa.. Tuhan senantiasa menyertai setiap langkah seorang Singel Parents seperti yang tertulis dalam  Firman Tuhan.

    Mazmur 68 : 6

    Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para Janda, itulah Allah di kediamanNYA yang Kudus.

    Janjinya Ya dan Amin.. Percaya lah..

    Selamat terus berproses bersama ALLAH.

    Tetap Semangat.

    Salam Kasih,

    Shintya

    SELY912 tulis:

    Aku jg punya prngalaman yg sm dgn sis Yohana, di tinggal suami [meninggal] thn 2006, disaat anakku msh kecil berumur 2 thn.. Spt lagu Anang "Separuh Jiwaku pergi"...

    Hari2 pertama menjalani hidup tanpa suami, terasa berat banget.. Hidup terasa sepi, gk ada teman sharing, utk berbagi suka N duka.. Dan Semua hrs di kerjakan  sendiri.. Tp itu membtku menjadi wanita yg mandiri..

    Puji Tuhan jg aku bekerja, jd pikiran aku gak terlalu terfokus ke situ, krn pagi sampai sore di ktr, plg kermh ngurus anak.. seiring berjalannya wkt, lambat laun sedih itu akhirnya pelan2 mulai hilang, tp ya kdg msh ingat jg sih sm suami, klu pas lg sendiri.. namanya jg belahan jiwa..

    Yang paling terasa berat itu, klu anak sakit.. itu benar2 terasa sendiri banget rasanya menanggung beban hidup ini.. walaupun itu ada klg yg menemani, tp bedalah klu ada suami di di samping kita.. spt yg aku alami, setahun suamiku meninggal, anakku msk Rmh sakit.. wahhh disitu betul2 terasa banget rasanya sendiri memikul beban hidup ..

    Puji Tuhan jg keluarga  suamiku sangat care sm aku & anakku.. mrk begitu perhatian & menyayangi kami, jd aku merasa gak sendiri... kami akrab.. itulah jg yg mensupport aku ..

    skrg anakku sdh berumur 11 thn, dikit2 sdh bs diajak utk sharing..

    Ya itulah pengalaman aku, menjalani sbg single parents, selama 9 thn [nulisnya sambil mata berkaca2, mengingat masa2 yg lalu]...

    sungguh luar biasa penyertaan Tuhan dlm hidup kami.. Dia membantu & memampukan aku menjalani hidup sbg single parent slm 9 thn.... Thanks Lord..

    Semoga aku bs mendapatkan PH, yg bs menyayangi & mengasihi aku N anakku dgn tulus, mau menerima aku apa adanya, dan yg terutama dia takut Tuhan.. amin..

  • SHINTYA177

    12 September 2015

    Aci..

    Thank you buat Supportnya.

    Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkatimu. Amin

    ACI151 tulis:

    ttp semangatt utk ka yohana dan ka sely dan wanita2 super diluar sana yg mjd single parent. smg sllu bs mjd mommy terbaik utk anak2 drmh. utk jodoh,kt berdoa,berusaha,selebihnya Tuhan yg jwb.

    love you all para single parent :-)

  • SHINTYA177

    12 September 2015

    Cici Hui yang cuantik.. maniezzz,

    Seorang janda atau Singel Parents adalah wanita yang Tuhan sudah persiapakan dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada.

    Tips dari cici Hui untuk terus bersandar pada Tuhan dan memasuki suatu Komunitas gereja dan melayani Tuhan adalah suatu hal yang patut ditiru bagi singel parent :up:.

    Perasaan yang berbeda dengan Pasutri ( pasangan suami isteri)  yang lengkap terkadang menjadikan seorang singel parents merasa berbeda.  Perasaan yang wajar.

    Alangkah baiknya perasaan itu tidak melulu  di ikuti, karena kita bisa juga menguatkan pasangan pasutri yang lain untuk bisa lebih bersyukur dan menghargai pasangan yang ada.

    So kita pun bisa share pengalaman kita, bukan berarti seorang singel parent itu  menjadi yang berbeda, tetapi malah bisa menguatkan,,

    Walau seorang singel parents tidak memiliki suami maupun bapak untuk anak-anak.

    Tapi kita memiliki Bapa, suami dan kekasih hati yaitu Yesus Kristus. Dia akan senantiasa menopang dan menolong kita dalam segala hal.

    So.. selamat berjuang... ahaiiii..

    Keep Spirit

    Jesus Bless you and Your Family..

    HUI203 tulis:

    thx u ci Tya yg sdh mmbuka forum ini, ak mau share sdkit prjlanan hdupku.

    ak mngalami keterhilangan di usiaku 26th, wkt itu anakku usia 2 n 3thnan. sjak itu ak kmbali bkerja...mncari nafkah smbil mmbesarkan kedua putriku. awal keterhilangan sgat berat mrsa hdup dah berbeda, setiap kegrj melihat psgan muda, rasany ga kuat...knp Tuhan ijinkan ini terjadi pdku  tiap ada acra khusus pasutri , ak mnghindari u ikut, perasaanku sdh berbeda dgn mrk. namun bersyukur sy berada dikomunitas grj yg saling support & membangun satu sama lain,

    lbh mengaktifkan diri dipelayanan grj, perlahan ak dipulihkan scra emosi jiwa.

    sy bs ttap survive hgga saat ini , smua krn penyertaan n kemurahan Tuhan, sy hnya pegang 1 janji  Tuhan bhw Dia yg akan mnjadi Bapa buat janda2 n anak Yatim.

    Gb all

1 – 25 dari 93    Ke halaman:  1  2  3  4  Selanjutnya Topik ditutup