Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Kata Bijak | PELAYANAN

ForumGaya hidup Kristen

1 – 12 dari 12Kirim tanggapan

  • HENDRA803

    28 September 2015

    PELAYANAN membuat orang lain semakin dekat dengan Tuhan, mengenalkan Tuhan itu baik, BUKAN menunjukkan siapa aku ini, merasa berkuasa & merendahkan orang lain.

  • ZEGA376

    11 Februari 2016

    THE BLIND SPOT

    Semua PETINJU profesional memiliki PELATIH / COACH.
    Bahkan, petinju LEGENDARIS sehebat MOH ALI sekalipun memiliki PELATIH.
    Yaitu ANGELO DUNDEE yang membantu MOH ALI menjadi JUARA dunia 3 kali.

    Padahal jika mereka BERDUA disuruh BERTANDING sangat JELAS Angelo Dundee tidak akan pernah MENANG.
    Mungkin kita ber-tanya-tanya, mengapa MOH ALI butuh PELATIH kalau JELAS dia pasti MENANG melawan pelatihnya..?

    KETAHUILAH...
    Bahwa MOH ALI butuh PELATIH bukan karena pelatihnya lebih HEBAT tapi karena ia membutuhkan seseorang untuk MELIHAT hal-hal yang "TIDAK DAPAT DIA LIHAT SENDIRI"
    Hal yang tidak dapat kita LIHAT dengan MATA sendiri itu yang disebut : "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA".

    Karna didepan semua kelebihan dan keahlian kita yg jelas kita rasa , dibelakang nya menempel juga kekurangan dan kelemahan yg bisa merugikan kita , yg secara alamiah jarang u kita benahi. Nanti ketika masalah dan cobaan datang , kita lebih sering merasa tdk mengerti mengapa itu datang menimpa kita.

    Kita hanya bisa melihat "BLIND SPOT" dengan bantuan orang lain yg bisa objektif menyibakkan kekurangan kita.
    Dalam HIDUP kita BUTUH seseorang untuk MENGAWAL kehidupan kita, SEKALIGUS untuk MENGINGATKAN kita seandainya PRIORITAS hidup kita mulai BERGESER.

    Kita butuh orang lain YANG:
    • MENASIHATI
    • MENGINGATKAN
    • MENEGUR
    Jika kita MULAI melakukan SESUATU hal yang KELIRU yang MUNGKIN tidak kita SADARI.

    Kita butuh KERENDAHAN HATI untuk :
    • Menerima KRITIKAN
    • Menerima NASEHAT
    • Menerima TEGURAN
    Itulah yang justru MENYELAMATKAN kita.

    Kita bukan manusia SEMPURNA. Jadi, biarkan orang lain menjadi "MATA" kita di area 'BLIND SPOT' kita, sehingga kita bisa MELIHAT apa yang tidak BISA kita LIHAT dengan 'PANDANGAN' kita SENDIRI. Jangan Biarkan juga Masalah2 yg datang menyerbu anda, terselesaikan begitu saja , tanpa ada koreksi sikap Hati. Jadikan masalah tsb sebagai momentum perubahan yg meng upgrade jati diri anda sebagai Manusia yg sangat saling membutuhkan sesama nya.

    Mari kita saling nasehat- menasehati dalam KEBAIKAN dan KESABARAN...

  • MEY072

    11 Februari 2016

    :up:

    ZEGA376 tulis:

    THE BLIND SPOT

    ....

    Mari kita saling nasehat- menasehati dalam KEBAIKAN dan KESABARAN...

    16 Mei 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • LIZEGUD713

    11 Februari 2016

    Serasa pengen jd petinju aja nih,,gw,,wkwkw,,,

    Piss broww,,keren koqq,,!!

    ZEGA376 tulis:

    THE BLIND SPOT

    ....

    Mari kita saling nasehat- menasehati dalam KEBAIKAN dan KESABARAN...

    16 Mei 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ZEGA376

    15 Februari 2016

    LIZEGUD713

    Serasa pengen jd petinju aja nih,,gw,,wkwkw,,,

    Piss broww,,keren koqq,,!!

    MEY072 tulis:

    :up:

    1Kor 1:29

    supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.

    Ef 2:9

    itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang memegahkan diri.

  • GOKIRONAL559

    19 Februari 2016

    dari banyak thread di forum ini.....

    aku setuju dengan Topik ko Hendra803 ini...

    sangat bermakna dan jelas "ajakan berbuat baiknya"

    topik seperti inilah yg pantas di contoh.....

    HENDRA803 tulis:

    PELAYANAN membuat orang lain semakin dekat dengan Tuhan, mengenalkan Tuhan itu baik, BUKAN menunjukkan siapa aku ini, merasa berkuasa & merendahkan orang lain.

  • RACHELREY461

    19 Februari 2016

    Aminn..

    Melakukan semuanya untuk kemuliaan Tuhan saja, kita berkurang dan Dia semakin bertambah.. Be humble.

    HENDRA803 tulis:

    PELAYANAN membuat orang lain semakin dekat dengan Tuhan, mengenalkan Tuhan itu baik, BUKAN menunjukkan siapa aku ini, merasa berkuasa & merendahkan orang lain.

    19 Februari 2016 diubah oleh RACHELREY461

  • HENRYJOE112

    20 Februari 2016

    Ikut nambahin juga ah :

    PELAYANAN tidak cuma diatas mimbar. Apapun yang kita KERJAKAN, itulah PELAYANAN kita. Karena kita adalah "sons" yang juga punya andil di dalam Agenda Bapa. Biarlah lewat apapun yang kita kerjakan, orang lain dapat melihat bahwa BENAR TUHAN ITU ADA, dan memuliakan Bapa kita yang di Surga.

  • ZEGA376

    16 Mei 2017

    Ibadah menjadi pameran kepiawaian. Pelayanan menjadi penonjolan diri. Mimbar menjadi papan iklan. Persembahan menjadi investasi. Manusia menjadi "barang" yang dimanipulasi. Doa menjadi ilusi. Tanpa salib Kristus begitulah jadinya kiprah kristiani kita. Sebab kerendahan hati, penyangkalan diri, dan dedikasi melayang lenyap. Adalah tugas kita untuk tetap berpegang pada salib-Nya, bukan? --PAD/Renungan Harian

    KETIKA KRISTUS DIBERITAKAN TANPA SALIB
    KEKRISTENAN TERANCAM KESEJATIANNYA.
    Setahun: 1 Tawarikh 14-16

    alkitab.mobi/?1Tawarikh+14-16

    alkitab.sabda.org/?1Tawarikh+14-16

    Sumber :

    www.facebook.com/notes/1724165 ... b%20--%20Selasa,%2016%20Mei%202017/1602887926411056/

  • 17 Desember 2019

    Lebih baik teguran yang nyata-nyata

    Daripada kasih sayang yang tersembunyi

    Amsal 27:5

  • ZEGA376

    17 Desember 2019

    NATAL ITU BERAT

    🌹🌼🌹🌼🌹🌼🌹🌼

    Bayangkan, jika seorang  remaja perempuan datang dan mengatakan, “Saya hamil…”. Dan saat Anda bertanya, “Siapa yang melakukannya?”. Remaja perempuan ini pun dengan yakin menjawab: “Bukan siapa-siapa! Ini adalah perbuatan Allah sendiri!” Anda percaya?

    Berat bagi Maria untuk menjelaskan kehamilannya yang tidak biasa kepada Yusuf, sang calon suami. Berat untuk meyakinkan banyak orang  di sekelilingnya bahwa kehamilannya bukan perbuatan Yusuf. Bagi lingkungan Maria, hukumnya hanya satu untuk hamil di luar nikah: rajam dengan batu sampai mati. Ini berat!

    Berat bagi Yusuf untuk menerima kenyataan bahwa tunangannya hamil sebelum mereka menikah.  Lebih berat lagi bagi Yusuf untuk menerima tanggung jawab sebagai “orang tua” Mesias. Layakkah Yusuf? Ia merasa tidak layak!

    Berat bagi Maria dan Yusuf untuk berjalan atau menunggangi keledai sejauh 109 KM dari Galilea ke Yudea.  Medan padang pasir yang berat, ancaman binatang buas maupun perampok yang senantiasa mengincar. Apalagi Maria dalam keadaan hamil besar. Berat! Sungguh berat!

    Berat untuk menerima kenyataan bahwa hanya kandang yang tersedia. Hanya palungan dan lampin yang dapat digunakan. Apakah tidak ada yang lebih baik dari semua ini? Berat untuk dipikirkan, apalagi diterima.

    Berat pagi para gembala untuk meninggalkan ternaknya di padang demi menjumpai  Sang Bayi kudus. Bagaimana kalau ternak mereka dicuri atau diterkam binantang buas? Ini pun berat!

    Berat bagi para majus dari timur yang harus menempuh perjalanan lebih kurang 996,8 km dengan mengendarai unta ke Yerusalem dengan hanya berpatokan pada bintang. Berapa waktu yang diperlukan? Berapa besar resiko maupun biaya yang harus ditanggung?

    Berat bagi Maria dan Yusuf mendengar ancaman bahwa Herodes membunuh semua bayi yang berusia dua tahun ke bawah. Banyak bayi di sekitarnya yang telah dibunuh. Banyak tangis pilu para ibu. Tidak ada pilihan lain, sekali lagi harus melakukan perjalan panjang 613 Km, dari Israel ke Mesir. Berat! Sangat berat!

    Jika ada yang berpikir bahwa natal adalah pesta-pesta meriah, acara yang spektakular, baju-baju baru model teranyar, bingkisan-bingkisan yang fantastis, konsumsi yang lezat, dekorasi yang menimbulkan decak kagum,… harap berpikir lagi… Natal itu berat! Sangat berat!

    Ada banyak orang yang hidupnya berat. Tanpa makan dan minum; tanpa pakaian dan tempat tinggal; terbaring di rumah sakit; terkurung di penjara; mengembara sebagai orang asing; dalam kesepian dan kesendrian di hari tua; tanpa kepastian…

    Ada sebagian orang yang terpaksa harus tinggal di tenda-tenda pengungsian akibat bencana. Atau hunian sementara yang kepanasan ketika siang, kedinginan ketika malam, dan kebanjiran ketika turun hujan. Ada beberapa orang yang merayakan natal tanpa orang-orang tercinta, karena tahun ini mereka harus berpulang ke haribaan-Nya. Natal ini berat bagi mereka!

    Bagaimana memahami Allah dalam tindakkan-tindakan-Nya? Natal itu ringan dan menyenangkan, atau berat dan menyusahkan?

    Dua teolog besar, Martin Luther dan  Karl Barth memiliki tekanan yang berbeda tentang Allah. Barth memberikan tekanan utama pada transendensi Allah, Allah yang “jauh” di sana, yang sulit dimengerti. Berbeda dengan Luther yang memberikan tekanan pada kondesendensi (turunnya Allah ke dunia). Barth terang-terang mengakui prinsip kalvinis, “yang terbatas tak mampu menampung yang tak terbatas” – Finitum non capax infiniti.  Ini pun berat

    Jika ada yang berpikir bahwa natal itu menyenangkan, pikirkanlah kembali! Natal itu berat! Sungguh berat!

    Salam adven

  • HERI771

    12 Januari 2020

    Lihatlah situasi dari semua sudut, dan kita akan menjadi lebih terbuka

    ~Dalai Lama

1 – 12 dari 12Kirim tanggapan