Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

pasangan berbeda agama..

ForumPersahabatan dan hubungan

26 – 50 dari 787    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3 ... 32  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • YANPIETER911

    23 Juni 2015

    Bagi yg tidak setuju pasti pakai ayat ini,  2Korintus 6:14
    14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?


    Bagi yg setuju pakai ayat ini,  Korintus 7: 12-16,
    12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
    13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
    14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
    15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
    16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?

    Gimana?

  • 25 Juni 2015

    Maaf pak Simon saya tambahkan, bila menikah dengan seorang muslim (islam) maka hanya ada 2 kemungkinan :

    1. Di awal pernikahan : yang laki harus masuk islam dulu tanpa kecuali atau pernikahan batal sedangkan yang wanita boleh tetap dengan agamanya sendiri2 (Dengan harapan seiring berjalannya waktu istrinya akan mengikuti suaminya masuk islam).

    2. Setelah menikah : Bila suaminya murtad (keluar dari islam) maka secara sepihak keluarga istrinya yang muslim akan ikut campur menceraikan rumah tangganya. Sedangkan bagi istri yg beda agama bila tidak ada tanda2 akan masuk islam maka si istri tetap akan diceraikan suaminya.

  • YANTIE631

    27 Juni 2015

    Hmmm... seperti itu ya... baiklah... aku akan menjauhi pria itu. Walau dia baik terhadap aku, berharap bisa menganggap dia hanya teman aaja. Tidak lebih... trimakasih semuanya.... Gbu all's

  • NICHO149

    28 Juni 2015

    Belum Berani berkomentar, hehehe

    Nikah sama2 Orang kristen aja uda ribet,, Baru Ngomongin Soal Sama agamanya, belum lagi, kalau ada pihak pasangan kita ngomonginStrata Pendidikan, Etnis, Suku, Pekerjaan, Adat, Wah Ini aja belum tentu bisa nikah, apa lagi yang ngomong soal Prinsip Soal Agama yang terlalu Sensitif, hehe,

  • 28 Juni 2015

    Kalau saya sih sebisa mungkin mencari pasangan hidup yang seimbang, dalam artian seiman dalam Kristus.

    Kalau mau nikah dengan pasangan yang berbeda agama, yakinkan diri terlebih dahulu apakah memiliki iman yang kuat untuk tidak terpengaruh mengikuti keyakinan pasangan Anda di tahun-tahun pernikahan Anda nantinya dan pernikahan nantinya berakhir hingga maut memisahkan bukan berakhir pada ketukan palu alias cerai.

    Sudah ada beberapa contoh pernikahan artis yg berbeda agama pada akhirnya cerai, atau mengikuti keyakinan pasangannya yang berbeda agama. Bukan untuk mengeneralisasikan tp sebagai pelajaran saja.

  • EVITA546

    30 Juni 2015

    Setuju...cinta tanpa iman kalau diterpa badai pasti kandas atau karam!

    NICHO149 tulis:

    Belum Berani berkomentar, hehehe

    Nikah sama2 Orang kristen aja uda ribet,, Baru Ngomongin Soal Sama agamanya, belum lagi, kalau ada pihak pasangan kita ngomonginStrata Pendidikan, Etnis, Suku, Pekerjaan, Adat, Wah Ini aja belum tentu bisa nikah, apa lagi yang ngomong soal Prinsip Soal Agama yang terlalu Sensitif, hehe,

  • 30 Juni 2015

    Saya setuju dengan Yanpieter, sesuai dengan 2Korintus 6:14 "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya".

    Tegas Alkitab berkata, JANGANLAH ! Tapi fakta di lapangan banyak orang2 kristen yg mengagungkan CINTA bukan TUHAN, dan memilih utk memperjuangkan CINTA.  Boleh saja memperjuangkannya   tapi selama pacaran saja sampai dia akhirnya dia mau menjadi kristen , tapi klo tidak, terpaksa putus saja. dari pada melanggar firman TUHAN.

    seperti contoh kasus Rivanno dan Asmirandah, karna kasih karuniaNya, Asmirandah mau jadi kristen.

  • ONAL251

    1 Juli 2015

    klu ngomong masalah seiman ruwet,jangankan kristen dan muslin bersatu, yang sesama kristen aja harus liat dulu dia katolik atau protestan, belum lagi yang protestan liat lagi alirannya apa, kalu beda aliran harus ada yang ngalah. di tambah lagi kesukuan waduh tambah ribet. betul ngga?

  • KEY382

    1 Juli 2015

    Bener bangettt ..  
    seagama aja udah ribet..

    NICHO149 tulis:

    Belum Berani berkomentar, hehehe

    Nikah sama2 Orang kristen aja uda ribet,, Baru Ngomongin Soal Sama agamanya, belum lagi, kalau ada pihak pasangan kita ngomonginStrata Pendidikan, Etnis, Suku, Pekerjaan, Adat, Wah Ini aja belum tentu bisa nikah, apa lagi yang ngomong soal Prinsip Soal Agama yang terlalu Sensitif, hehe,

  • ILUNG366

    1 Juli 2015

    seperti bangun rumah dengan pondasi berbeda panjang. pasti ada waktunya ambruk. cuma memang ga langsung terjadi. ada prosesnya. lebih baik cari di greja aja deh.

  • ANDRI795

    1 Juli 2015

    Ini merupakan dilema yang hadir dalam kehidupan.

    Kita tidak tahu kapan cinta itu datang, dan kepada siapa cinta itu datang. Dari keyakinan mana, dari suku mana, dan latar belakang bagaimana. Kita tidak tahu akan hal tesebut.

    Yang selalu menjadi pertanyaan saya, mengapa perbedaan malah menjadi penghalang untuk bersatu?? Perbedaan dari sisi keimanan, maupun dari suku dan budaya.

    Menurut saya, keimanan seseorang hanyalah sebuah cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Ibarat pepatah "Banyak jalan menuju Roma". Pada dasarnya keyakinan yang kita miliki, memiliki tujuan yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

    Perbedaan dari sisi suku dan budaya pun kadang kerap menjadi penghalang bagi kedua insan yang memadu kasih, untuk dapat bersatu.

    Mengapa suatu hal yang menurut saya sederhana, harus dibuat sult dengan adanya perbedaan??

    Memang lebih baik jika memliki keyakinan yang sama, suku dan budaya yang sama.

    Mohon pencerahan juga.. :-)

  • RONIGO257

    1 Juli 2015

    Iya, tdk seiman dgn yg muslim atau yg katolik, klo dgn yg muslim mgk sebaiknya tdk dilanjutin krn klo masa pacaran kadang semuanya bisa saling memahami tp terkadang yg paling bermasalah klo sdh nikah, yg seiman saja blom tentu bisa jln tuk ibadah bareng apalagi yg tdk seiman, klo yg katolik pasti msh lbh baik krn msh serumpun, hehehe

  • TIRZA194

    1 Agustus 2015

    PACARAN BEDA AGAMA, BOLEH GAK SIH?

    To the point, jawabannya adalah:

    Tidak boleh.

    Akibat dari pacaran beda agama mungkin tidak kamu rasakan secara langsung. Tapi kamu harus ingat bahwa pacaran bukanlah untuk saat ini saja.

    Tujuan pacaran adalah sebuah pernikahan. Bicara mengenai pacaran beda agama berarti kamu berbicara mengenai pernikahan beda agama.

    Kita tidak bisa melihat akibatnya untuk saat ini karena mungkin kamu masih merasakan fine2saja selama berpacaran dengan yang pasangan berbeda agama. Toh, masih saling sayang-sayangan, berbagi perhatian dan punya teman curhat.

    Eh, jangan salah!

    emangnya kamu yakin itu bisa berjalan seumur hidupmu? dan apa kamu yakin kamu bisa mencapai visi Tuhan dalam hidupmu setelah menikah dengannya?

    Pastinya, akibat yang harus kamu tuai ada pada pernikahanmu nanti.

    Apa kata kebenaran firman Tuhan tentang hal ini?

    Pernikahan Kristen memiliki sebuah tujuan, apakah tujuannya?

    Maleakhi 2:15

    Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu!  Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.

    Salah satu tujuan dari pernikahan ialah keturunan ilahi. Keturunan yang mewariskan iman dari orangtuanya, menjadi pengikut Kristus yang setia dan menjadi keturunan yang ilahi.

    Jika kamu menikah dengan pasangan yang tidak seiman, can you do it?

    Oke, misalkan kamu mau menikah dengan pasangan yang tidak seiman karena menurutmu iman adalah urusan pribadi masing-masing.

    Kalian memiliki anak dan memberikan kebebasan pada anakmu untuk memilih pilihan terbaik sesuai kedewasaannya.

    Sesuai dengan imanmu, kamu berencana akan menanamkan kebenaran-kebenaran Firman pada anakmu sejak kecil untuk menggenapi Maleakhi 2:15 supaya suatu saat dia memilih untuk percaya pada Yesus dengan keinginannya sendiri.

    Suatu saat, ternyata.. oh ternyata..

    Anakmu menentukan pilihannya, ia memilih iman pasanganmu yang tidak percaya pada Yesus. Dang!!

    Kali ini bukan cuma istri/suamimu, tapi anakmu juga menganggapmu sesat. Bahkan dia mendoakan supaya kamu sadar dan kembali ke jalan yang benar, yaitu bukan bersama Yesus.

    Kira-kira akan bagaimana perasaanmu?

    Paulus mengajarkan agar orang beriman memilih pasangan yang seiman.

    2 Korintus 6:14

    Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

    Menurut Paulus, pasangan yang tidak seiman adalah pasangan yang tidak seimbang. Terang dan gelap. Tidak bisa bersatu.

    Lho, kok gitu?

    Yes, karena kita sebagai orang percaya, memiliki prinsip-prinsip kehidupan sesuai dengan iman kita pada Kristus. Memiliki iman pada Kristus menjadikan kita hidup dalam Kerajaan yang tidak tergoncangkan.

    Siapa yang bisa jamin hidup kita akan terus berjalan baik tanpa goncangan kehidupan?

    Goncangan keuangan, kepala keluarga dipecat dari pekerjaannya dan masih banyak tanggungan dan cicilan yang ada, cicilan rumah, cicilan mobil, dll.

    Goncangan kesehatan, suami/istri terkena kanker, stroke, penyakit jantung, lumpuh, dll.

    Serem?

    emang.

    Bisa terjadi?

    bisa.

    Goncangan hubungan pernikahan. Suami/istri ketahuan selingkuh dan punya anak di luar nikah.

    Amit-amit?

    emang.

    Bisa terjadi?

    bisa.

    Hidup mengikut Kristus bukanlah jaminan untuk hidup tanpa penderitaan dunia.

    Apa respon yang benar dari orang beriman dalam goncangan seperti itu?

    Kita percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah rancangan Tuhan yang terbaik. Bersama Yesus ada damai sejahtera. Ada sukacita yang berasal dari Allah.

    Pasangan yang benar akan menguatkanmu dengan Firman Tuhan, setia dan turut berdoa bersamamu untuk melewati segala tantangan hidup.

    Bagaimana jika seseorang tidak memegang kebenaran Firman?

    "Suami ngga bisa nafkahin istri! Cerai! Pokoknya gue balik ke rumah ortu gue!"

    "Ke orang pinter itu yuk sayang, katanya dia bisa nyembuhin sakit yang aneh-aneh."

    "Sayang, karena kita belum punya anak dari hubungan kita, saya harus menikahi si A untuk mendapatkan keturunan."

    Mungkin kamu akan memberikan ayat Alkitab tadi, dan pasanganmu akan berkata,

    "itu kata Tuhan lo, bukan Tuhan gue". 

    Bahkan dia memberikan ayat-ayat balasan di agamanya yang jelas-jelas bertentangan dengan kebenaran Firman misalnya mengenai perceraian dan perintah dari "tuhan" nya yang bertentangan dengan prinsipmu.

    Apa yang akan kamu lakukan? Berdebat lagi masalah agama? sudah terlambat.

    Mazmur 127:1

    Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal  kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. 

    Yesus Kristus adalah dasar dari keluarga.Tanpa Yesus, segala sesuatu mudah diruntuhkan.

    Jika salah satu dari pasangan suami istri tidak menjadikan Yesus sebagai dasar kehidupannya, bagaimana mungkin keluargamu dapat dibangun dengan Yesus sebagai dasarnya?

    Gimana sih caranya membangun keluarga dengan Yesus sebagai dasar?

    Dua hal yang perlu dilakukan yaitu:

    - Membangun mezbah keluarga, berdoa bersama setiap hari dan saling mengajar serta menasihati dalam Firman

    - Menjadi teladan bagi pasangan dan anak-anakmu dengan mempraktekkan Firman

    Apabila pasanganmu berbeda agama denganmu, bagaimana caranya Firman menjadi dasar dalam setiap perkataan, tindakan dan tingkah laku keluargamu? 

    Bisakah pasanganmu menjadi teladan dalam mempraktekkan Firman pada anak-anakmu?

    Mendidik anak dalam jalan Tuhan

    Ulangan 6:5-7 - Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

    Mungkinkah kamu mendidik anakmu dalam jalan Tuhan sesuai Firman? Jika pasanganmu pada saat yang bersamaan mendidiknya dalam jalan imannya yang bertentangan dengan ajaran Kristus?

    Sudah terlambat dan sangat tidak pantas untuk berdebat masalah agama di depan anakmu.

    Gimana dong kalau perintah ayah dan ajaran ibu beda? bingung gak tuh? Hehe..

    Adakah kisah di Alkitab mengenai pernikahan beda agama?

    Ada!

    dan endingnya tidak bagus tentunya...

    1 Raja-raja 11:1-2 - Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.

    1 Raja-raja 11:9-10 - Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.

    Salomo terpikat oleh wanita dari bangsa lain yang menyembah allah lain, dengan alasan cinta, ia menikahi mereka dan akibatnya jelas, hatinya menyimpang dari pada Tuhan.

    Tuhan sudah mewanti-wanti bahwa ketika kamu memilih pasangan yang bukan dalam Tuhan, pasanganmu akan menjauhkan hatimu dari Tuhan.

    Karena pasangan dalam Tuhan seharusnya saling memaksimalkan rohani masing-masing.

    Tanpa kamu sadari, keantusiasanmu dengan Tuhan berkurang.

    dan tanpa kamu sadari, kamu sudah terlalu jauh dengan Tuhan.

    Jangan membangkitkan murka Tuhan.

    Kasih Tuhan tak terbatas dan tak bersyarat, tapi hukum tabur tuai tetaplah berlaku. Segala akibat atas tindakan yang tidak mentaati Firman Tuhan akan kamu tuai.

    Keputusanmu hari ini akan menentukan masa depanmu, berjalan dalam kasih karunia dan perkenanan Tuhan atau berjalan ke arah sebaliknya.

    Source : www.pacarankristen.com/2014/06 ... ak-sih.html?m=1

  • ARI351

    1 Agustus 2015

    iblis yg bilang "makan tuh cinta" itu orang yang seiman ya?  :)

    ANDRE194 tulis:

    Jika sudah terlanjur cinta dan menjalin hubungan, berusahalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta ampun terlebih dahulu, dan mintalah dibukakan jalan agar Tuhan turut bekerja.

    apalagi kalau sdh terlanjur menikah, pokoknya jangan deh...:down:  

    yang ada iblis malah bilang, makan tuh cinta :-D

  • MERCY509

    1 Agustus 2015

    Indeed! Setuju dgn Tirza194 yg uraiannya panjang lebar itu :-)

  • RINO812

    1 Agustus 2015

    Kalo di JK ada katolik dan protestan..keduanya percaya Yesus kan? Setujukah nikah beda agama Katolik-Protestan?

  • YOSEF314

    1 Agustus 2015

    Menurut sy pacaran beda agama boleh saja.....krn masih pengenalan pribadi masing2 yg penting harus kuat iman,jgn lupa tetap pergi ke gereja,krn kita pacaran beda agama sambil mengenalkan ajaran kasihTuhan Yesus,jika selama pacaran tidak ada yg mau mengalah lebih baik berpisah,krn bisa gawat menikah berbeda keyakinan ga bisa ke gereja sama2... :),nanti adanya badai dlm rmh tangga...

  • ARI351

    1 Agustus 2015

    ada yang tidak murtad sampai mati pak dan ada yang pasangannya ikut menjadi kristen

    SIMON132 tulis:

    wanita ato cowok kristen yg menikah sama agama lain khususnya islam hanya ada dua kemungkinan:

    1, murtad

    2, cerai....

    kedua dua menurut pengamatan saya keduanya sama banyaknya...

  • YOSEF314

    1 Agustus 2015

    Menurut sy untuk pasangan kristen dan katolik jika ingin menikah tetap pada agamanya masing2 sy rasa blh saja krn ajarannya sama yaitu percaya Tuhan Yesus adalah juruselamatnya,nanti kan bisa gantian mau kegereja katolik ato kegereja kristen :)

  • 1 Agustus 2015

    YENI184 tulis:

    Hai..teman2..aku mau sharring donk, bagaimana tangapan teman2 jika memiliki pasangan yg tidak seiman...mksh...

    Hai Sist.. menurut saya janganlah ... karena itu nanti akan menyakitkan (kalau tidak ada salah satu yang bisa mengalah), kalau pada akhirnya ingin serius (nikah) . sebagai orang yang sudah dewasa .. tetep harus kuat (berdoa) dan tetep yakin Tuhan Yesus pasti akan memberikan yang terbaik buat kita yang selalu mengandalkanNya,. Tuhan Yesus Memberkati ..

  • TIRZA194

    1 Agustus 2015

    Hahaha kepanjangan yaa uraiannya :-D

    MERCY509 tulis:

    Indeed! Setuju dgn Tirza194 yg uraiannya panjang lebar itu :-)

  • TIRZA194

    1 Agustus 2015

    Klo mnrut saya pribadi, saya kurang setuju sama bg yosef.. Krna mnrut saya pacaran itu pun sbnrnya bkan ajang coba2," yuk mari jalani aja dlu klo emg pda akhirnya sama2 tetep kekeuh megang agama masing2 yauda kita putus.."

    Beda halnya dgn yg mnjalin prtemanan dlu sambil mngenalkan Yesus ke dia trus seiring brjalannya waktu di tengah2 prtmanan sang lawan jenis menerima lawatan Roh Kudus kmudian jdi percaya Yesus, bru stlh itu kita menjalin hbungan pacaran dgn dia.. Mnurut saya itu orapopo :-D

    Hubungan bkan hnya ttg kita & pasangan, namun lebih dari itu, itu ttg kita & Tuhan..

    Siapa yg bertahta dlm hdup kita? Tuhan, pasangan kita atau malah diri kita sndiri? :-)

    Itu pendapat saya, maaf kalo ada kata2 yg krg brkenan :-)

    YOSEF314 tulis:

    Menurut sy pacaran beda agama boleh saja.....krn masih pengenalan pribadi masing2 yg penting harus kuat iman,jgn lupa tetap pergi ke gereja,krn kita pacaran beda agama sambil mengenalkan ajaran kasihTuhan Yesus,jika selama pacaran tidak ada yg mau mengalah lebih baik berpisah,krn bisa gawat menikah berbeda keyakinan ga bisa ke gereja sama2... :),nanti adanya badai dlm rmh tangga...

  • CAROL766

    1 Agustus 2015

    RINO812 tulis:

    Kalo di JK ada katolik dan protestan..keduanya percaya Yesus kan? Setujukah nikah beda agama Katolik-Protestan?

    Ikut sharing ya..

    Menurut saya, katolik dan protestan memang sama2 percaya Yesus, tapi ada perbedaan di dalamnya..

    G usa nyari perbedaannya deh, simplenya aja pacaran yg serius menuju ke pernikahan, wkt mau menikah mau diberkati di mana? Masing2 pasangan pasti ingin di gereja di mana dia bertumbuh kan? Menikah pun bukan hanya menyatukan 2 org tp 2 keluarga.. Masalah ini g hanya diselesein ber 2, tp 2 kluarga..

    Itu menurut saya sih.. Apa saya terlalu fanatik dengan agama??

    Saya perna mengakhiri hubungan pacaran sy krn agama.. Pasangan saya mau ikut kepercayaan saya, tetapi dia meminta sy sembayang di keluarganya, karena ortu nya beragama konghucu. Dia sembayang bukan sebagai kepercayaan katanya, hanya untuk menghormati org tuanya dan itu dianggap tradisi.. Akhirnya saya tdk diwajibkan sembayang, tp sy minta, kalau punya ank, sy tdk mau ank sy sembayang, dan ortu dia tidak trima.. Akhirnya sy memutuskan mengakhiri hubungan itu.. Salahkah pemikiran saya?? Terlalu fanatik kah saya dengan sebuah agama??

    Trima kasih..

  • YOSEF314

    1 Agustus 2015

    Gpp sis Tirza194 berbeda pendapat kan boleh.... :),yah sapa tau aja selama pacaran sambil kita mengabarkan kabar baik buat pasangan beda iman kita,krn kuasa Tuhan Yesus tertarik lah pasangan kita percaya sama-Nya.krn klo cm jadi teman pasti  ga bisa bertanya lebih dalam tentang pribadi pasangan dan keluarga  yg beda iman sama kita.kan lumayan bawa satu orang  percaya sm Yesus... :)                            yang bertahta dalam hidup kita adalah Tuhan :).

  • ZEFANYA874

    1 Agustus 2015

    Pacaran beda agama? Ingat 1 hal, pacaran itu bukan coba2, yang ada malah jatuh dlm pencobaan karena ada tertulis tiap2 orang dicobai oleh keinginannya sendiri..

    98% masuk dalam kategori murtad atau cerai (setuju dgn om simon)

    Cuma 2% aja yg lolos melalui kasih karunia Tuhan yg merubah hati

    Anda pilih yg mana, masuk di 2% itu??

    Semua tokoh agama punya pendapat yg sama ttg hal ini.. ini sudah bukan saran lagi tapi sudah keharusan..

    Gilbert Lumoindong dlm seminarnya ttg pacaran dia katakan tegas TIDAK

    Jeffrey Rahmat dlm seminar ttg relationship juga bilang TIDAK

    Ed young said NO

    Joel said NO

    Dlm website PacaranKristen.com berkata TIDAK

    Semua tokoh pendeta/pastor bilang TIDAK

    Alkitab juga bilang JANGAN

    So, apa hak kita utk bilang BOLEH..?? Beranikah kita berkata TIDAK??

    Bukan sprti slogan katakan TIDAK pada korupsi, tapi juga katakan tidak pada yg berbeda iman.. :D

    Well mungkin kita bisa mengelak dan memberi alasan dibalik kata 'mengenalkan Yesus pada org'..

    Tapi 1 hal yg perlu diingat baik2... ROH MEMANG PENURUT TETAPI DAGING LEMAH **

26 – 50 dari 787    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3 ... 32  Selanjutnya Kirim tanggapan