Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Wanita yang Cari Pasangan Bule

ForumPersahabatan dan hubungan

26 – 50 dari 57    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Topik ditutup

  • KHRYSNA163

    16 Juni 2015

    YULEE694 tulis:

    Bule lbh romantis x hahaha...

    Tau ach yg penting mrk saling mencintai satu sama lain...

    iyo..setuju....aku juga belajar cara romantis cewek dari film2 barat

  • YULEE694

    16 Juni 2015

    Setujuuu bngt Sist Ikana,pria bule lbh Romantiiis,lbh mau mengalaaah,lbh mengertiii apa yg kita ingiiinii...soalnya tmn2 ku suami nya rata2 bule jd ada sedikit tau...

    Anak2nya juga cakep2 & lucu2

    IKANA116 tulis:

    Wanita mencari bule...

    Apa kelebihan bule...?

    Mnurutku ada bbrp kelebihan bule dibanding pria lokal, walau tdk mutlak berlaku utk semua bule yah...tp kebanyakan. Disamping saya ada bbrp teman bule, kbtulan ada bbrp org temenku yg menikah dgn bule.

    Mnurut mrk, pria bule itu :

    - scara ekonomi, ada peningkatan

    - perbaikan gen anak2nya

    - tdk byk tingkah,

    - mandiri

    - menghargai perempuan, menganggap setara, no one step behind

    - tdk bersikap sebgai raja terhadap pasangannya, tdk perlu hrs dilayani ini itu, tdk memaksakan keinginan

    - lebih romantis

    - lebih simple dan tdk bertele2, straight to the point

    - lebih mudah dipahami, tdk munafik

    Kira2 spt itu

  • JULIE715

    16 Juni 2015

    yaa.. ga bisa di generalisir sih.. sebagian wanita yg emg ngincer calon suami bule sih kebanyakan mungkin krn prestise sih ya, udah gitu biasanya anak-anak berdarah campuran itu cakep2 (perbaikan keturunan, hahaha)

    beberapa temen n sodara saya ada yg nikah sama pria bule.. tp bukan karena mereka sengaja jadi "bule hunter" gitu, emang pas ketemu aja dari lingkungan pergaulan or kerjaan. so far si suami2 bule ini baik2 kok, ga ada masalah buat ibadah, mannersnya bagus, ga semua cowok bule itu kyk stereotype yg banyak beredar di masyarakat kita, jadi ya ga kita ga bisa ngejudge dan mengeneralisir yaa..

  • 17 Juni 2015

    mau bule, mau pa'le  sifat dan karakter manusia pada umumnya hampir sama mau dia etnis dan orang apapun (kecuali orang utan dan orang gila ya..)

    kalo masalah orang bule dianggap romantis itu mah klise banget, alasan itu dah banyak di pake sm artis2 indo yg emang doyan bule. orang kita banyak juga tuh yang romantis (rokok, makan gratis) hehehe....

    kalo mau fair sih (just my opinion) sebenarnya orang yg hunting bule itu lebih banyak dipengaruhi oleh keinginan daging ato duniawi, tp gak tau deh.... bgaimana pun kembali ke pribadi masing2.

  • 17 Juni 2015

    HENRIKO283 tulis:

    Apa sih istimewanya orang bule?

    Bukan mau "menghakimi" ya.Tolong jangan salah paham bagi wanita yang mungkin membaca komen saya ini.

    Setahu saya,pria bule da hampir semuanya ga ke Gereja lagi.Ntahlah,apa iman mereka da "hebat" makanya ga perlu ke Gereja untuk bersekutu sama saudara/i seimannya yang lain?Tau deh?

    Tapi yah itu terserah wanita yang doyan blue.Eh,doyan bule maksud saya.

    Itu kembali ke manusianya juga.

    Salam.

    Tuhan memberkati.

    :-)

    You said you do not want to judge. But in the same time you judge almost of expatriate does not go to the church anymore. Are you kidding? Have you done some researches on this? Do notice your wording before you write, mate! Cause people think you are nuts. Peace.

  • REYKE662

    17 Juni 2015

    Psgn  bule lbh mengerti.kl yg lokal ssh d mengerti tp ga semuanya.mungkin blm ktm aja!:-)

  • OCIES842

    17 Juni 2015

    Ya cewek bule lebih pragmatis. Saya pernah dikenalkan oleh kakak saya dari belanda. Well, mereka bersahabat dan pandangannya logikais

  • JUSTDOIT356

    17 Juni 2015

    YULEE694 tulis:

    Setujuuu bngt Sist Ikana,pria bule lbh Romantiiis,lbh mau mengalaaah,lbh mengertiii apa yg kita ingiiinii...soalnya tmn2 ku suami nya rata2 bule jd ada sedikit tau...

    Anak2nya juga cakep2 & lucu2

    Sekedar penasaran sekedar menanggapi Sis, IKANA116,
    Cuma iseng ingin nimbrung saja

    Ada banyak sekali stereotype yang keliru soal lelaki bule, karena budaya kita memang cenderung kebarat-baratan, artinya apapun yang berbau barat pasti dianggap lebih bagus, ketimbang yang lokal…

    ini hanya pendapat pribadi saja, karena saya punya sepupu wanita dan saudara wanita yang menikah dengan bule dan hidup di Amrik dan Swedia sana. Kebetulan juga kami cukup dekat sejak kecil, sering ngobrol terbuka, jadi gambarannya sedikit banyak saya tahu.

    Ada ruginya dan ada juga untungnya. Nggak semuanya benar atau salah.

    Buat wanita yang mau menikah dengan bule, kerugiannya ini:

    Harus siap menerima budaya asli bule sejak kecil, yaitu Budaya Pergaulan Bebas, contoh simple, One Night Stay buat mereka sudah biasa walaupun mereka beragama Kristen. Rata-rata, walaupun mereka Kristen, tapi masalah hubungan badan adalah kebutuhan biologis yang dianggap wajar, bukan dianggap dosa.

  • JUSTDOIT356

    17 Juni 2015

    Nilai-nilai Keperawanan atau Keperjakaan itu sudah hilang dari budaya mereka sejak 100 tahun yang lalu, makanya nggak heran kalau bule gonta-ganti pasangan semaunya sendiri.

    Jadi kerugiannya buat wanita, potensi resiko terkena penyakit aneh-aneh akan lebih besar – Atau bisa diibaratkan isteri dari pria bule atau wanitanya, lebih mirip menjadi botol kecap. Kecapnya kapan saja tumpah dimana-mana, tapi botolnya tetap kembali ke dapur…

    Biasanya yang menikah dengan bule, rasa ikatan kekeluargaannya akan semakin jauh dari keluarga, kedekatan emosionalnya dengan keluarga, adik, kakak, orang tua dsb menjadi jauh, nggak seperti orang Indonesia atau orang Asia.

    Karena bule terbiasa mandiri sejak kecil, maka mereka cenderung individualis, nggak dekat dengan keluarga. Misalnya saat mereka sakit, mereka mereka biasa jalan dan berobat sendiri, tanpa didampingi keluarga.

    Atau contoh lain, budaya kita atau budaya orang Asia dalam merawat orang tua misalnya, anak harus wajib merawat orang tua sampai mereka nggak ada, sama seperti kita dibesarkan dan dirawat orang tua sejak lahir.

    Namun dalam budaya bule, orang tua yang sudah jompo, dianggap hanya merepotkan saja dan dimasukan ke Panti Jompo.

    Nah, pertanyaannya, apakah kita tega memasukan orang tua sendiri ke panti jompo ?

    Padahal kita sendiri masih bisa dan sudah menjadi tanggung jawab kita juga untuk merawat orang tua.

    Ini adalah hukum alam dan Hukum Tuhan, Hukum Tabur-Tuai yang berlaku, siapa yang menabur, maka dia akan menuai hasilnya.

    Misal jika Anda anak kebetulan anak semata wayang, kemudian karena punya suami bule, nggak mau direpotkan dengan kehadiran orang tua kita dirumah…

    Apakah kita tega memasukan orang tua sendiri ke panti jompo ?

    Percayalah, Hukum Tuhan, Menabur dan Menuai pasti akan terjadi !

    Ketika kita, karena tidak mau direpotkan oleh orang tua, lantas memasukan orang tua sendiri ke panti jompo – Maka percayalah, Hukum Tuhan, Tabur Tuai itu pasti terjadi !

    Sebab bukan mustahil, saat kita tua nanti, kita jga bakal dimasukan oleh anak-anak kita sendiri ke panti jompo, karena nggak mau direpotkan oleh kehadiran kita.

    Kalau sudah begitu sakit hati nggak ?

    2. Status kewarganegaraan, anak-anak, hukum waris dsb menjadi lebih repot jika tinggal di Indonesia.

    3. Kalau mendadak ditinggal pergi oleh suami yang orang bule, pastinya jauh lebih repot. Mau minta tanggung jawab sama siapa ? Mau Cari kemana ?

    Kalau orang Indonesia, masih bisa dicari dan ditelusuri lewat keluarga atau teman-temannya

    Lalu soal perbaikan ekonomi, bisa ya, bisa juga tidak, karena:

    Kalau nemu cowok bulenya di kawasan perkantoran elit SCBD atau Jl Thamrin, Jakarta, kemungkinan besar iya, dia memang Expatriate perusahaan besar, bisa ketemu bule yang bonafide dan ada perbaikan ekonomi

    Tapi kalau ketemu bule nya di Jl Daksa atau bule yang keluyuran di Kuta, peluangnya 75:25. Atau 75% potensi lebih susah dan 25% berpotensi ada kenaikan ekonomi

    Artinya 75%, jika anda wanita, malah bisa jadi lebih susah. Karena kebanyakan yang keluyuran disana, itu Bule Hippies. Atau bule susah yang semaunya sendiri, mereka bisa liburan berbulan-bulan di Bali, bukan karena dia bule kaya atau makmur, tapi karena biaya hidup di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan dinegaranya, akibat selisih kurs Rupiah yang besar.

    Mungkin bagi member yang hidup di Bali dan banyak bergaul dengan bule, bisa memberikan gambaran, betul nggak sih omongan saya ?

    Karena kalau pas lagi di Bali, saya juga kadang-kadang suka ngajak ngobrol mereka, walaupun bahasanya agak berantakan.

    Karena setahu saya, bule yang kelas pekerja biasa pun, setiap tahun bisa jalan2 ke luar negeri, terutama ke Asia, karena biaya hidupnya murah – Selain itu karyawan kelas bawah mereka pun standart pendapatannya sudah lumayan, antara $2500 s/d $3500,

    Belum lagi biaya hidup mereka juga lebih rendah, karena rata-rata orang bule, tidak ikut bertanggung-jawab terhadap biaya keluarga, atau nggak punya kebiasaan untuk membantu ekonomi keluarga setiap bulan, seperti membantu orang tua, adik, kakak dsb

    Jadi dengan penghasilan sekitar $3000 an sebulan saja sudah cukup, untuk biaya sewa apartemen sekitar $1000 s/d $1500 an, plus biaya makan, paling menghabiskan sekitar $2500 per bulan. Masih bisa saving sekitar $1000 per bulan.

    Berbeda 180 derajat dengan di Indonesia, disini yang bisa jalan-jalan ke luar negeri hanya dari golongan kelas menengah keatas, karena tingkat pendapatan kelas menengah dan kelas bawah itu jomplang, berbeda jauh sekali – Belum lagi selisih kurs dan nilai barang yang jadi masalah pokok.

    Contoh gampang, buat bule kelas pekerja biasa pun, mereka setiap orang makan hamburger seharga US$ 5, sehari 3 kali itu biasa, nggak keberatan. Tetapi kalau buat orang lokal, untuk biaya makan sehari saja harus menghabiskan biaya diatas 150 rb rupiah, belum lagi ongkos dsb. Sebulan harus berapa penghasilannya ?

    Itu yang bisa hanya karyawan kelas menengah, atau level Manager Up di perusahaan besar, dengan tingkat penghasilan minimal Rp 10 s/d Rp 15 juta per bulan. Perbedaan ekonomi yang jadi masalah besar.

    Kemudian soal perbaikan Gen bagi anak2, itu 100% betul

    Tapi itu bukan karena faktor bulenya, namun secara ilmiah memang karena faktor pertukaran gen & kromosom dari ras yang berbeda, akan menghasilkan gen baru atau ras baru, yang biasanya lebih bagus dari gen induknya masing2.

    Memang biasanya blasteran apapun akan lebih bagus dibandingkan induknya, itu juga terjadi pada hewan atau tumbuhan hasil kawin silang.

    Mungkin itulah tujuan Tuhan menciptakan manusia dari berbagai suku bangsa, agar mereka bisa bercampur baur.

    Sebagai contoh, sorry bukan maksudnya mau sok cakep, atau menghina orang tua sendiri.

    saya 2 dan kakak wanita saya, secara fisik kata orang, lebih bagus dibandingkan dengan orang tua. Mama saya orang Jawa, Indonesia asli, Papa saya orang Tionghoa asli, baru 1 keturunan langsung, kedua orang tuanya masih asli, lahir dan besar disana.

    Saya adalah 100% produk blasteran dari ras yang berbeda.

    atau contoh lain kawin campur antara arab dan orang Indonesia asli, atau China dengan Arab, atau Jepang dengan China dsb, pada umumnya juga akan menghasilkan keturunan yang lebih bagus secara fisik.

    Namun perbaikan keturunan secara fisik ini biasanya terjadi pada perkawinan antar ras, bukan antar suku, entah apa sebabnya saya nggak tahu, karena saya bukan PhD atau ahli genetika.

    Yang ketiga, soal tidak banyak tingkah, itu tidak sepenuhnya benar dan tidak sepenuhnya salah.

    Terutama dalam berhubungan badan sebagai suami isteri,

    Ini bukan cerita isapan jempol, karena saya dengar sendiri dari orang-orang dekat saya. Dalam berhubungan intim biasanya, variasinya dengan berbagai macam gaya, dari mulai yang wajar, sampai yang tidak wajar. Maaf ini tidak perlu dibahas, bukan pornografi

    Soal Mandiri, kalau bule iya, 100% benar
    karena itu memang budaya mereka sejak kecil, sama seperti soal pergaulan bebas.

    Soal lebih menghargai perempuan, bisa ya bisa juga tidak, tergantung individunya, bule yang sifatnya kasar juga banyak sekali

    Soal Romantis, 100% itu hanya stereotype saja, tergantung individu masing-masing, namun jika perkataan ringan bisa didefinisikan sebagai romantis, ya jelas cowok lokal kalah jauh.

    Contoh gampang, kalau bule, nggak pria atau wanitanya, kalau cuma bilang I love You, itu udah biasa ke semua orang juga – Nah budaya ini nggak ada di Indonesia.

    Malah justeru kelihatan aneh, kalau ada cowok Indonesia bolak-balik ngomong I love You ke ceweknya… Karena budaya seperti itu nggak pernah ada di Indonesia. Pada umumnya cowok Indonesia, kalau sayang dengan pacar atau isterinya, ditunjukan dengan sikap, bukan dengan kata-kata I Love You.

    Soal lebih simple dan nggak bertele-tele, itu juga benar 100%, itu sama dengan diatas, karena faktor budaya mereka

    Jangan heran kalau misalnya suami bule, mengusir isterinya keluar dari dalam kamar rumah sendiri, kalau dia lagi nggak ingin di ganggu. Padahal sesudah itu, nggak ada masalah lagi, nah kalau Anda wanita Indonesia, siap nggak menerima perbedaan budaya seperti itu ?

    Kemudian soal lebih mudah dipahami dan nggak munafik, itu 100% keliru, tergantung individu masing-masing. Namun kalau hanya sebatas perkataan yang straight to the point itu memang benar, karena faktor budaya tadi

    Kemudian satu hal lagi, sorry bukan maksudnya menyombongkan diri,

    Dulu waktu remaja dan muda, saya suka gonta-ganti pacar dan juga menganut paham pergaulan bebas, karena buat cowok, khan nggak ada ruginya.

    Tapi kalau buat wanita ? Saya rasa pasti lebih banyak ruginya, daripada enaknya.

    Dan satu hal yang paling saya takuti dari dahulu malah kencan dengan wanita bule, karena beberapa hal, antara lain:

    Takut resiko tertular penyakit macam-macam yang aneh-aneh
    Masalah komunikasi, adat budaya dsb, yang kemungkinan malah bisa jadi nggak nyambung….
    Memilih isteri berbeda dengan memilih pacar, kita bisa seenaknya main sikat bleh.. saja
    Apalagi sejak ada penyakit HIV, Ebola dll, mohon maaf bersentuhan fisik langsung dengan mereka pun saya lebih baik menghindar

    Sekali lagi sorry, itu hanya pendapat pribadi, yang mau menambahkan, mengkoreksi, mengkritik dsb silahkan saja…:-)

    Tuhan Memberkati

  • MARENTA777

    19 Juni 2015

    kakaknya bener bangettttt :)

    IKANA116 tulis:

    Wanita mencari bule...

    Apa kelebihan bule...?

    Mnurutku ada bbrp kelebihan bule dibanding pria lokal, walau tdk mutlak berlaku utk semua bule yah...tp kebanyakan. Disamping saya ada bbrp teman bule, kbtulan ada bbrp org temenku yg menikah dgn bule.

    Mnurut mrk, pria bule itu :

    - scara ekonomi, ada peningkatan

    - perbaikan gen anak2nya

    - tdk byk tingkah,

    - mandiri

    - menghargai perempuan, menganggap setara, no one step behind

    - tdk bersikap sebgai raja terhadap pasangannya, tdk perlu hrs dilayani ini itu, tdk memaksakan keinginan

    - lebih romantis

    - lebih simple dan tdk bertele2, straight to the point

    - lebih mudah dipahami, tdk munafik

    Kira2 spt itu

  • ONESE717

    22 Juni 2015

    cari pasangan bule..
    ngak salah nih...
    menurutku kata kerja cari pasangan itu sudah salah.. lho
    karena aku percaya cinta itu.. anugrah.. ,cinta datang tiba2 tanpa kita sengaja..
    namanya aja jatuh cinta( jatuh adalah kata kerja yang tidak di sengaja).. kalo cari pasangan namanya menjatuhkan cinta dong..
    ketika kita mengatakan cari pasangan bisa diartikan kita mencari pasangan yang menarik bagi kita..
    kalo niatnya saya cari pasangan yang bikin iman kita bertumbuh..it's ok..
    knapa berburu pasangan  bule.. knp tidak  afrika dll..?
    jika anda menjawab dengan  alasan fisik anda  seorang rasialis.
    seorang rasialis..adalah golongan manusia yang menghina sang pencipta manusia..

  • ANTO423

    23 Juni 2015

    bener klo kata teman saya yang pernah ditinggal pacarnya yang memilih bule.

    dia cuma bisa bilang: "bule mah hebat,kita mah bisa apa atuh" hahaha

    mungkin tergantung cara pandang saja,misal

    1. Pria bule terlihat wah secara penampilan dan attitude, attitude disini dalam lingkup kerja/formal

    2. Tinggi besar gagah secara gen bisa memperbaiki keturunan.

    3. Peradaban mereka 1 lvl lebih maju,bergaul dan berteman dengan bule dianggap keren lah.

    kenapa saya bilangan cara pandang, kita kalau lihat sesuatu dari bawah maka terlihat wah.sebaliknya jika kita melihat sesuatu dari atas kebawah maka terlihat kecil,teorinya sih begitu.

    kalau kata seseorang yang saya kenal dia mengepalai divisi dimana divisi itu di isi para expat/bule. dia memandang bule itu kecil.bukannya beliau sombong,tapi tanpa mengurangi rasa hormat terhadap bangsa tercinta. memang negeri ini negeri yang gemar dijajah. dia bilang kenapa bangsa ini mengirimkan SDM/TKI ke luar negri tanpa dibekali pengetahuan dan skil yang cukup(tanpa mengurangi rasa hormat terhadap teman2 TKI). Agent disini berperan penting.Local agent dan agent luar itu jadi perbandingan salary. Toh banyak expat perusahaan besar di indonesia memakai visa Parawisata,sama aja kan sama TKI2 kita.

    bener kata postingan sebelumnya bule selalu berpikir mengutamakan Logika ketimbang yang lain, contoh selama gak merugikan orang lain dianggap wajar,untuk kita bangsa timur  banyak hal yang tidak merugikan orang lain tapi masih ditabuhkan,cara berpakaian misalnya.

    untuk teman-teman rekan/sahabat yang pernah punya teman/ kerabat kerja dengan bule setidaknya sedikit tau karakter bule tersebut nilai positif dan negatifnya.

    untuk para nona yang bule hunter,coba lihat sisi negatifnya dulu agar suatu saat tidak menyesal di kemudian hari.

  • YONATHAN978

    9 Juli 2015

    TOPIK : WANITA YANG CARI PASANGAN BULE

    1.) Kalo wanita yang anda taksir suka sama bule, biarkanlah karena itu hak asasi setiap wanita, Apalagi wanita itu tidak anda taksir,kok pada repot ngurusin. ( Mencurigakan ).:-*

    2.) Jadi anda tinggal cari aja wanita yang suka sama anda,kan dunia gak selebar daun kolor, gitu aja kok repot !

  • RAMSI380

    9 Juli 2015

    Hmm..:-/ bule ya, kl kata bang hotman paris hutapea yg menghabiskan waktunya ± 20 tahun di luar negeri menyampaikan bahwa sampai kapanpun dia tdak pernah mau anaknya berpasangan dengan yg namanya bule krn dia sudah pelajari sifat mereka(bule) & salah satu yang tidak disukainya adalah ketidaksetiaan(dalam hal ini kehidupan sex) mereka(bule) terhadap pasangannya (entah itu istri maupun suami).

    Hmm..%-/, apa benar demikian ?

    ihh..ogah mah kl sperti itu..membawa penyakit ke dalam keluarga..bahaya AIDS mengintai keluarga..:-(.

    Tp kembali lg, itu sih selera tiap2 ya..krn sy pun yakin gk semua bule sperti itu..tp belajar sama org yg berpengalaman jg perlu sperti bang hotman itu terhadap anaknya kelak. :-)

    9 Juli 2015 diubah oleh RAMSI380

  • BIGDUDE962

    9 Juli 2015

    Buat yg cowok gpp nyari bule asal yg bener, jgn Bule: Bukan Lelaki.

    Buat yg cewek sah aja kok nyari bule, tapi hati2 dapat Bule: Buaya Lu, Edan!!

  • BIGDUDE962

    9 Juli 2015

    Eh, kebalik ituuuu, ciyaaallll...bhahahahahahahah

  • HENRY661

    9 Juli 2015

    MauLahhh buleeeeee.....:)

  • 9 Juli 2015

    sah-sah saja sih , selagi bisa menyesuaikan diri terhadap perbedaan kultur masing" dan juga kl sibule itu langsung di buatkan marga , mantab hehehe

  • 9 Juli 2015

    Kalau kakak sepupu aku yang sekarang ini tinggal bersama-sama suaminya di Norway lebih dari 5 tahun, menyarankan aku agar tidak menikah dengan pria WNA dengan alasan mereka itu cenderung egois, walaupun tidak mutlak semuanya.

  • 9 Juli 2015

    iya bener itu kak Sauria, tidak mutlak semuanya, karena kk sepupuku juga nikah sama WNA German and France, dua" baik .. dan yang France sudah di kasih marga :-)

  • 18 Juli 2015

    HENRI229 tulis:

    namun kira2 ada tdk yaa hubungannya dgn izin tinggal mereka, drpd di detortasi, mending "nikah" dgn orang lokal....aman (maybe)

    Iya. Ada. Yg namanya pernikahan, motivasinya bisa jadi tidak tulus. Bisa krn harta, bisa krn takut dideportasi, bisa krn menyelamatkan reputasi dll.

  • 18 Juli 2015

    Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan suku, semua sama dihadapanNya.

    Begitu juga hendaknya kita, Mau pasangan bule, arab, eropa, yang penting takut akan Tuhan, bertanggungjawab, dewasa, dsbnya.

    Setiap mereka ada kelebihan dan kekurangan karna kebudayaan masing-masing, yang penting kita bisa mentolerirnya dan tidak bertentangan dgn firman Tuhan.

  • NELLYRG056

    18 Juli 2015

    Mnurut saya,wanita mencari orang bule brarti ada motivasinya sendiri,,coba knp hrus bule???

    Saya pny namboru menikah dgn bule bukan karena mencari,tepatnya dipertemukan Tuhan,situasinya guru dan murid..dan mereka hidup bahagia sampe skrg udh 30 thun lbh...d Australia

    Otomatis kn aku punya pariban bule,hehe...umurnya 34 blum menikah,

    Beberapa kali saya dger suka living together sama cewek bule,syngnya ni cewek bule jg pikirannya ga mau ada keterikatan dan ga mau pregnant,rata" yg dipacari cewek bulenya pinter seh,punya pndidikn S2 dan bisnis...jd msh bnyk ambisinyaa..

    Tapi sampe skrg dia blum menemukan seorang wanita yg mau hidup terikat dan punya anak,

    Krn rata" cewe bule jg males trikat dan hamil..mungkinlah itu yg membuat sbagian dari mereka cowo bule akhirnya memilih cewek asia yg mau terikat dan punya anak,

    Trus kitanya masih mau sisa" orang lain gtu,aku aja sering dtanya,mau ga sama paribanmu??

    Ih ogah dehh...lbh baik aku memilih kalo aku suka cowok lokal aja,kalo dapet satu suku,,Itu anugerah Tuhan...itu aja dari aku,,tks.

  • ASTRIED813

    18 Juli 2015

    Saya masih cinta produk indonesia, meski sy masuk kategori perempuan exotic yg diminati para bule

    Buat kalian para pria indonesia ngak perlu kuatir, tren dijepang saat ini adl gadis2 jepang lebih memilih pria indonesia uk dijadikan suamin dgn alasan pria indonesia romantis dibanding pria jepang

    Nah lo apa masih mau pilih pria bule?kalo gadis gadis negara lain ternyata menyukai pria indonesia

    18 Juli 2015 diubah oleh ASTRIED813

  • 18 Juli 2015

    Aq pribadi gag msLh gaes dpt buLe pa lokaL hehe

26 – 50 dari 57    Ke halaman:  Sebelumnya  1  2  3  Selanjutnya Topik ditutup